Anda di halaman 1dari 18

PERANAN BANK SENTRAL DALAM PEREKONOMIAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Kebijakan Fiskal
Fakultas Pascasarjana UIN Syekh Alihasan Addary Padangsidimpuan

OLEH:
Kelompok 3
Ikhwan Madina Lubis 2250200003
Muhammad Nur Tanjung. 2250200038

DOSEN PENGAMPU
Dr. DARWIS HARAHAP, M.Si

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEKH ALIHASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2023/2024
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah dengan karunia dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dan dapat diselesaikan
dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa ter limpah-curahkan kepada
seorang reformis sejati, pembawa risalah suci yakni Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umat manusia keluar dari kubangan lumpur jahiliyah menuju
jalan yang diridhai oleh Allah SWT.
Makalah ini membahas tentang “Peranan Bank Sentral Dalam
Perekonomian”. Dengan disusunnya makalah ini penulis mengharap agar
pembaca dapat memahami isi dari makalah tersebut. Terwujudnya makalah ini
tidak terlepas dari bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Terima
kasih kepada rekan sekalian atas kerja keras dan dukungannya. Tentunya
makalah ini belum sepenuhnya sempurna, masih banyak kekurangan yang
mungkin perlu kritikan dan saran dari pembaca.

Padangsidimpuan, November 2023

Kelompok 3

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................... i


Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................. 2
BAB II Kajian Teori ................................................................................. 3
A. Pengantar Tentang Bank Sentral ................................................ 3
B. Peranan Bank Sentral Dalam Perekonomian ............................. 4
BAB III Penutup ........................................................................................ 14
A. Kesimpulan ................................................................................ 14
B. Saran .......................................................................................... 14
Daftar Pustaka............................................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank sentral adalah lembaga yang memegang peran penting dalam
mengatur perekonomian suatu negara. Peran mereka meliputi pengaturan
mata uang, kebijakan moneter, pengawasan keuangan, dan menjaga
stabilitas sistem keuangan. Dalam era globalisasi dan ketidakpastian
ekonomi yang semakin meningkat, peran bank sentral menjadi semakin
penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan suatu negara.
Perekonomian modern sering dihadapkan pada berbagai tantangan,
termasuk fluktuasi mata uang, inflasi, ketidakstabilan pasar keuangan, dan
krisis ekonomi yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Bank sentral berperan dalam merespons dan mengatasi tantangan-tantangan
ini dengan berbagai kebijakan dan alat yang mereka miliki.
Namun, dalam mengemban perannya, bank sentral juga dihadapkan
pada berbagai perubahan dan isu kontemporer, seperti teknologi finansial
yang terus berkembang, perubahan dalam tren konsumen, dan tuntutan akan
keberlanjutan lingkungan. Semua ini memengaruhi cara bank sentral
menjalankan peran mereka dan memerlukan adaptasi terhadap lingkungan
ekonomi yang terus berubah.
Oleh karena itu, penting untuk memahami peran dan fungsi bank
sentral dalam perekonomian, serta tantangan dan isu-isu yang mereka
hadapi saat ini. Dalam bab-bab berikutnya, kami akan mengulas secara
mendalam peran bank sentral dalam mengatasi berbagai masalah ekonomi
dan keuangan, serta bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terus berlangsung.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan bank sentral itu?
2. Bagaimana peranan Bank Sentral Dalam Perekonomian ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian bank sentral
2. Untuk mengetahui peranan Bank Sentral Dalam Perekonomian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengantar Tentang Bank Sentral


1. Pengertian Bank Sentral
Bank sentral adalah lembaga yang memiliki peran krusial dalam
mengatur dan mengendalikan perekonomian suatu negara. Untuk
memahami peran bank sentral dalam konteks ekonomi, penting untuk
menjelajahi sejarah dan latar belakang perkembangan bank sentral di
berbagai negara.1
Sejarah bank sentral dapat ditelusuri hingga abad ke-17 ketika
Bank of England didirikan pada tahun 1694. Bank ini pertama kali
dibentuk untuk mendukung keuangan pemerintah Inggris yang sedang
berperang. Seiring berjalannya waktu, peran bank sentral berkembang
menjadi lebih kompleks, termasuk pengendalian mata uang, regulasi
keuangan, dan kebijakan moneter. Latar belakang pendirian bank sentral
biasanya terkait dengan kebutuhan negara untuk menciptakan stabilitas
ekonomi dan mengatasi masalah-masalah seperti inflasi, deflasi, dan
krisis keuangan. Berbagai negara memiliki sistem bank sentral yang
berbeda-beda, tergantung pada struktur perekonomian, sejarah, dan
budaya mereka.
2. Fungsi-fungsi Utama Bank Sentral
Bank sentral memiliki beberapa fungsi utama yang menjadi inti
dari peran mereka dalam perekonomian. Fungsi-fungsi utama ini
meliputi:
a. Pengaturan Mata Uang: Bank sentral memiliki otoritas untuk
mengeluarkan dan mengendalikan mata uang negara. Mereka
memastikan ketersediaan uang tunai dan mengatur suplai uang

1
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi ekonomi, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas 2010). Hlm. 41

3
dalam ekonomi.
b. Kebijakan Moneter: Salah satu fungsi kunci bank sentral adalah
mengimplementasikan kebijakan moneter untuk mengatur tingkat
suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Ini dilakukan
melalui alat-alat seperti tingkat suku bunga dasar, operasi pasar
terbuka, dan cadangan wajib bank.
c. Pengawasan dan Regulasi Keuangan: Bank sentral memiliki peran
dalam mengawasi dan mengatur sektor keuangan. Mereka
memastikan bahwa bank dan lembaga keuangan lainnya beroperasi
dengan aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan: Bank sentral juga bertanggung
jawab untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
Mereka mengawasi risiko sistemik dan berusaha untuk mencegah
krisis keuangan yang dapat mengganggu perekonomian.
Pengenalan singkat ini menggambarkan pentingnya bank sentral
dalam mengatur dan memengaruhi perekonomian suatu negara.
Selanjutnya, dalam bab ini, kita akan mendalam ke dalam masing-
masing fungsi utama bank sentral dan bagaimana mereka
mempengaruhi perekonomian.

B. PERANAN BANK SENTRAL DALAM PEREKONOMIAN


1. Kebijakan Moneter
a. Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah alat yang sangat penting dalam
tangan bank sentral untuk mengendalikan perekonomian suatu
negara. Pengertian kebijakan moneter adalah serangkaian tindakan
yang diambil oleh bank sentral untuk memengaruhi jumlah uang
yang beredar di ekonomi, serta tingkat suku bunga dan ketersediaan
kredit. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah menciptakan
stabilitas ekonomi, mengendalikan inflasi, dan mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

4
Dalam praktiknya, bank sentral dapat mengatur kebijakan
moneter melalui sejumlah alat yang berbeda. Beberapa alat utama
termasuk:2
1) Tingkat Suku Bunga Dasar: Bank sentral dapat mengubah
tingkat suku bunga dasar sebagai cara untuk memengaruhi
tingkat suku bunga di seluruh ekonomi. Menaikkan suku bunga
dapat mengurangi pinjaman dan mengendalikan inflasi,
sedangkan menurunkan suku bunga dapat mendorong investasi
dan pertumbuhan ekonomi.
2) Operasi Pasar Terbuka: Bank sentral dapat membeli atau
menjual sekuritas pemerintah untuk mengatur jumlah uang
beredar di pasar. Jika bank sentral ingin meningkatkan uang
beredar, mereka membeli sekuritas, dan sebaliknya
3) Cadangan Wajib Bank: Bank sentral dapat mengubah persentase
cadangan yang harus disimpan oleh bank-bank komersial.
Menurunkan cadangan wajib dapat meningkatkan jumlah uang
yang tersedia untuk dipinjamkan oleh bank-bank.Alat-alat
Kebijakan Moneter
Dalam melaksanakan kebijakan moneter, bank sentral
memiliki berbagai alat yang dapat digunakan. Alat-alat ini termasuk:
1) Kebijakan Suku Bunga: Merupakan salah satu alat paling umum
dan efektif dalam kebijakan moneter. Bank sentral dapat
menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga dasar untuk
memengaruhi pinjaman dan investasi dalam ekonomi.
2) Quantitative Easing (Pelonggaran Kuantitatif): Dalam situasi
ketika suku bunga sudah mendekati nol, bank sentral dapat
menggunakan quantitative easing dengan cara membeli aset-
aset keuangan jangka panjang, seperti obligasi pemerintah. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas di pasar dan

2
Perry Warjiyo, Kebijakan Moneter di Indonesia, ( Jakarta: Pusat Pendidikan Dan Studi
Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia 2017). Hlm. 65

5
menurunkan suku bunga jangka panjang.
3) Forward Guidance (Panduan Ke Depan): Bank sentral dapat
memberikan panduan ke depan tentang arah kebijakan suku
bunga dan ekonomi. Ini membantu pengusaha dan konsumen
membuat keputusan berdasarkan ekspektasi masa depan.
b. Tujuan Kebijakan Moneter
Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah mencapai
stabilitas ekonomi dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Beberapa tujuan kunci meliputi:
1) Mengendalikan Inflasi: Salah satu tujuan utama kebijakan
moneter adalah menjaga tingkat inflasi tetap dalam kisaran yang
dapat diterima. Inflasi yang terlalu tinggi dapat mengurangi daya
beli masyarakat, sementara inflasi yang terlalu rendah dapat
mengarah ke deflasi dan stagnasi ekonomi.
2) Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Bank sentral juga berupaya
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
dengan menjaga suku bunga pada tingkat yang memungkinkan
investasi dan konsumsi yang sehat.
3) Mengatur Stabilitas Keuangan: Selain itu, bank sentral juga
bertanggung jawab untuk menghindari krisis keuangan dan
menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
Pemahaman yang baik tentang konsep dan alat kebijakan
moneter penting untuk memahami peran bank sentral dalam
perekonomian dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari
masyarakat. Selanjutnya, kita akan mengeksplorasi bagaimana
kebijakan moneter ini diimplementasikan dalam konteks
perekonomian yang bberbeda
2. Stabilitas Harga
a. Pentingnya Stabilitas Harga
Stabilitas harga adalah salah satu pilar utama dalam
kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral di seluruh

6
dunia. Stabilitas harga mengacu pada kondisi ekonomi di mana
tingkat inflasi tetap rendah dan stabil dalam jangka waktu yang
cukup lama. Pentingnya stabilitas harga mencakup sejumlah alasan
yang mempengaruhi perekonomian dan kehidupan masyarakat, di
antaranya:
1) Mempertahankan Nilai Uang: Stabilitas harga adalah jaminan
bahwa daya beli uang akan tetap terjaga. Ketika inflasi tinggi,
nilai uang dapat merosot secara signifikan, menyebabkan biaya
hidup meningkat dan mengurangi kemampuan masyarakat untuk
membeli barang dan jasa.
2) Mendorong Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Stabilitas
harga menciptakan lingkungan yang lebih stabil bagi perusahaan
dan individu untuk merencanakan investasi jangka panjang.
Ketika inflasi rendah dan stabil, risiko dalam perencanaan bisnis
dan investasi menjadi lebih dapat diperkirakan.
3) Meningkatkan Kesejahteraan Sosial: Stabilitas harga membantu
mencegah munculnya ketidaksetaraan ekonomi yang
disebabkan oleh fluktuasi harga. Ini berarti bahwa semua lapisan
masyarakat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk
mengakses barang-barang dan layanan yang diperlukan.
3. Peran Bank Sentral dalam Mengendalikan Inflasi
Salah satu tugas utama bank sentral adalah menjaga stabilitas
harga dengan mengendalikan inflasi. Inflasi adalah peningkatan umum
dan berkelanjutan dalam harga-harga barang dan jasa di ekonomi. Untuk
mengendalikan inflasi, bank sentral menggunakan alat-alat kebijakan
moneter yang telah dibahas sebelumnya, seperti mengatur tingkat suku
bunga dan operasi pasar terbuka.
Bank sentral biasanya menetapkan target inflasi, yaitu tingkat
inflasi yang dianggap optimal untuk mencapai stabilitas harga. Target
inflasi ini dapat bervariasi dari negara ke negara dan tergantung pada
kondisi ekonomi dan kebijakan yang diterapkan. Bank sentral akan

7
mengambil tindakan jika inflasi berada di atas atau di bawah target yang
ditetapkan.
a. Inflasi dan Dampaknya pada Perekonomian
Inflasi yang tinggi atau tidak stabil dapat memiliki dampak
negatif pada perekonomian. Beberapa dampak dari inflasi yang
tinggi termasuk:
1) Pengurangan Daya Beli: Inflasi yang tinggi dapat mengurangi
daya beli masyarakat karena harga barang dan jasa naik secara
signifikan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan standar
hidup
2) Tidak Pastinya dalam Perencanaan Ekonomi: Inflasi yang tinggi
membuat perencanaan ekonomi menjadi sulit, terutama bagi
bisnis dan individu yang harus merencanakan investasi jangka
panjang.
3) Meningkatnya Ketidaksetaraan Ekonomi: Inflasi yang tinggi
dapat meningkatkan ketidaksetaraan ekonomi, karena mereka
dengan aset finansial yang lebih besar mungkin dapat mengatasi
inflasi sementara yang kurang beruntung mungkin mengalami
penurunan daya beli riil. Pentingnya stabilitas harga dalam
perekonomian menjadikan peran bank sentral dalam
mengendalikan inflasi menjadi sangat krusial. Selanjutnya, kita
akan membahas lebih lanjut tentang strategi dan alat-alat yang
digunakan oleh bank sentral untuk mencapai tujuan stabilitas
harga ini.
4. Peran Bank Sentral dalam Pengawasan Institusi Keuangan
Salah satu peran penting dari bank sentral dalam perekonomian
adalah pengawasan dan regulasi institusi keuangan. Bank sentral
memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa bank-bank
komersial, lembaga-lembaga keuangan, dan pasar keuangan beroperasi
dengan aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peran ini

8
mencakup beberapa aspek utama:3
a. Menjaga Keamanan dan Stabilitas Sistem Keuangan: Bank sentral
harus memastikan bahwa sistem keuangan dalam negeri tetap stabil
dan tidak terancam oleh risiko yang tidak terkendali. Mereka
melakukan pengawasan terhadap risiko-risiko sistemik yang dapat
memengaruhi stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
b. Mengawasi Kesehatan Bank: Bank sentral melakukan pengawasan
terhadap bank-bank komersial untuk memastikan bahwa mereka
memiliki modal yang cukup, mengikuti praktik perbankan yang
baik, dan tidak terlalu terpapar pada risiko yang berlebihan.
c. Mengatur Kebijakan Prudensial: Bank sentral dapat mengeluarkan
aturan dan peraturan yang mengatur kegiatan bank dan lembaga-
lembaga keuangan lainnya. Ini termasuk persyaratan modal
minimum, pembatasan kredit, dan tindakan lainnya yang bertujuan
untuk menjaga stabilitas sektor keuangan.
Selain pengawasan institusi keuangan, bank sentral juga
memiliki peran dalam melindungi kepentingan konsumen dalam
transaksi keuangan. Ini mencakup:4
a. Perlindungan Konsumen: Bank sentral sering berperan dalam
menetapkan standar dan peraturan untuk melindungi hak-hak
konsumen dalam transaksi keuangan. Mereka dapat mengawasi
praktik-praktik perbankan yang tidak adil atau menyesatkan.
b. Penanganan Keluhan Konsumen: Bank sentral biasanya memiliki
mekanisme untuk menangani keluhan konsumen terhadap lembaga-
lembaga keuangan. Hal ini membantu menjaga kepercayaan
masyarakat terhadap sistem keuangan.
c. Edukasi Keuangan: Bank sentral juga dapat terlibat dalam program
pendidikan keuangan untuk meningkatkan pemahaman konsumen

3
Farabi Fakih, Bersinergi dalam keistimewaanPeran Bank Indonesia dalam pembangunan
ekonomi Yogyakarta, (Yogyakarta: Bank Indonesia Institute, Bank Indonesia 2020). Hlm. 96
4
Muammar Arafat, Aspek Hukum Perbankan Syariah dari Teori ke Praktik, (Yogyakarta:
Deepublish 2018). Hlm. 61

9
tentang produk-produk keuangan, investasi, dan manajemen
keuangan pribadi
5. Peran Bank Sentral dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
a. Menghadapi Risiko Sistemik
Salah satu peran utama bank sentral adalah menjaga
stabilitas sistem keuangan. Ini melibatkan identifikasi dan
pengelolaan risiko sistemik yang dapat mengancam integritas dan
kesehatan sistem keuangan secara keseluruhan. Risiko sistemik
adalah risiko yang dapat menyebar melalui sektor keuangan dan
mengakibatkan masalah yang meluas. Dalam konteks ini, bank
sentral memiliki beberapa peran penting:
1) Pemantauan dan Identifikasi Risiko: Bank sentral memantau
kondisi pasar dan sektor keuangan secara berkelanjutan untuk
mengidentifikasi potensi risiko sistemik. Hal ini dapat mencakup
perubahan besar dalam harga aset, peningkatan risiko kredit,
atau masalah sistemik lainnya.
2) Pengawasan Institusi Sistemik: Bank sentral sering mengawasi
dan mengidentifikasi institusi-institusi sistemik yang, jika gagal,
dapat memiliki dampak yang signifikan pada sistem keuangan.
Institusi ini mungkin dikenal sebagai "too big to fail" (terlalu
besar untuk gagal).
3) Pemberian Peringatan Dini: Bank sentral berupaya memberikan
peringatan dini kepada pemangku kebijakan dan pihak terkait
tentang potensi risiko sistemik. Hal ini memungkinkan tindakan
pencegahan yang lebih baik sebelum situasi menjadi lebih buruk.
b. Penanganan Krisis Perbankan
Salah satu aspek penting dari menjaga stabilitas sistem
keuangan adalah kemampuan bank sentral untuk menangani krisis
perbankan. Krisis perbankan dapat terjadi ketika bank-bank
menghadapi kesulitan keuangan yang signifikan dan risiko gagalnya
menyebar ke seluruh sistem. Tindakan yang dapat dilakukan bank

10
sentral dalam penanganan krisis perbankan mencakup:
a. Bantuan Likuiditas Darurat: Bank sentral dapat memberikan
bantuan likuiditas darurat kepada bank-bank yang menghadapi
masalah keuangan agar mereka tetap solvent dan mencegah
bank-run.
b. Rekapitalisasi Bank: Dalam situasi yang lebih parah, bank
sentral dapat mengevaluasi dan, jika diperlukan,
merekapitalisasi bank yang mengalami kesulitan untuk menjaga
stabilitas sistem keuangan.
c. Pengaturan Proses Kegagalan Bank: Bank sentral dapat
memiliki kewenangan untuk mengatur proses kegagalan bank,
termasuk likuidasi dan penjualan aset bank yang gagal.
6. Peran Bank Sentral dalam Menghindari Krisis Keuangan
Selain menangani krisis perbankan setelah terjadi, bank sentral
juga berupaya mencegah terjadinya krisis keuangan. Ini termasuk:
a. Kebijakan Makroprudensial: Bank sentral dapat menerapkan
kebijakan makroprudensial untuk mengendalikan risiko sistemik,
seperti membatasi pertumbuhan kredit yang berlebihan atau
menetapkan persyaratan modal tambahan untuk bank-bank sistemik.
b. Stres Testing: Bank sentral sering melaksanakan stres testing pada
bank-bank besar untuk mengukur bagaimana mereka akan bertahan
dalam situasi ekstrem atau krisis.
c. Peran dalam Forum Internasional: Bank sentral juga dapat berperan
dalam forum internasional untuk berkolaborasi dengan bank sentral
dari negara-negara lain dalam mengatasi risiko sistemik yang
bersifat global.
d. Peran bank sentral dalam menjaga stabilitas sistem keuangan adalah
kunci dalam mencegah krisis ekonomi dan melindungi kepentingan
masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Bank sentral
beroperasi sebagai penyelenggara terakhir dalam menjaga stabilitas
dan integritas sistem keuangan.

11
7. Hubungan Bank Sentral dengan Pemerintah dan Sektor Keuangan
Bank sentral memiliki hubungan erat dengan pemerintah dalam
upaya mencapai tujuan ekonomi yang seimbang dan stabilitas keuangan.
Kerja sama ini mencakup beberapa aspek utama:
a. Koordinasi Kebijakan Ekonomi: Bank sentral sering berkoordinasi
dengan pemerintah dalam mengatur kebijakan ekonomi secara
keseluruhan. Ini termasuk menentukan tingkat suku bunga,
anggaran, dan kebijakan fiskal untuk mencapai tujuan ekonomi yang
diinginkan.
b. Pemantauan Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Bank sentral
memantau inflasi dan pertumbuhan ekonomi, memberikan laporan
dan saran kepada pemerintah, yang dapat digunakan dalam
pengambilan kebijakan fiskal.
c. Stabilitas Fiskal: Bank sentral dapat membantu memastikan
stabilitas fiskal dengan membeli obligasi pemerintah jika diperlukan
untuk menjaga suku bunga tetap rendah.
Hubungan bank sentral dengan pemerintah dan sektor keuangan
adalah elemen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sistem
keuangan negara tersebut. Kerja sama yang erat antara berbagai pihak
ini memungkinkan penanganan yang efektif terhadap tantangan
ekonomi dan keuangan yang mungkin muncul.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bank sentral
saat ini adalah dampak dari globalisasi. Seiring dengan semakin
terintegrasinya pasar keuangan global, bank sentral harus menghadapi
sejumlah isu kompleks, termasuk:
a. Volatilitas Mata Uang Asing: Perdagangan internasional yang besar
dan cepat dapat menyebabkan volatilitas mata uang asing. Bank
sentral harus berupaya untuk menjaga stabilitas mata uang domestik
dalam menghadapi fluktuasi yang tajam.
b. Krisis Keuangan Global: Krisis keuangan tidak lagi terbatas pada
perbatasan nasional. Bank sentral harus bekerja sama dengan bank

12
sentral lainnya di seluruh dunia untuk mengatasi krisis keuangan
global.
c. Ketergantungan pada Pasar Global: Bank sentral sering tergantung
pada pasar global untuk sumber daya dan likuiditas tambahan. Ini
dapat memperkenalkan risiko terkait dengan perubahan pasar global
8. Isu-isu Ekonomi Kontemporer dan Implikasinya pada Peran Bank
Sentral
Tantangan ekonomi kontemporer juga memengaruhi peran bank
sentral. Beberapa isu utama termasuk:
a. Ketidakpastian Ekonomi: Ketidakpastian yang tinggi dalam
ekonomi global dan nasional mempersulit perencanaan dan
kebijakan bank sentral. Mereka harus dapat merespons
perubahan dengan cepat.
b. Isu Lingkungan dan Keberlanjutan: Semakin meningkatnya
perhatian terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan telah
mengarah pada permintaan untuk bank sentral mengintegrasikan
pertimbangan lingkungan ke dalam kebijakan moneter.
c. Ketidaksetaraan Ekonomi: Ketidaksetaraan dalam distribusi
kekayaan dan pendapatan telah menjadi perhatian utama. Bank
sentral harus mempertimbangkan implikasi kebijakan moneter
terhadap ketidaksetaraan dan inklusi ekonomi.
Perubahan-perubahan ini memerlukan fleksibilitas dan
adaptasi dari bank sentral dalam menjalankan perannya dalam
perekonomian. Bank sentral harus mengikuti perkembangan tren
global dan teknologi sambil tetap berpegang pada tujuan pokoknya,
yaitu menciptakan stabilitas ekonomi dan keuangan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembahasan mengenai peran bank sentral dalam perekonomian
mengungkapkan bahwa bank sentral adalah pilar utama dalam menjaga
stabilitas ekonomi dan keuangan suatu negara. Mereka memiliki beragam
fungsi dan tanggung jawab yang mencakup pengaturan mata uang, kebijakan
moneter, pengawasan keuangan, dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan
Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan, bank sentral
perlu tetap fleksibel dan adaptif. Perubahan dalam tren global, teknologi
finansial, dan tuntutan masyarakat memerlukan bank sentral untuk tetap
relevan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan
arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan
makalah berikutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Farabi Fakih, 2020. Bersinergi dalam keistimewaanPeran Bank Indonesia


dalam pembangunan ekonomi Yogyakarta, Yogyakarta: Bank
Indonesia Institute, Bank Indonesia.

Jimly Asshiddiqie, 2010. Konstitusi ekonomi, Jakarta: Penerbit Buku


Kompas

Muammar Arafat, 2018. Aspek Hukum Perbankan Syariah dari Teori ke


Praktik, Yogyakarta: Deepublish.

Perry Warjiyo, 2017. Kebijakan Moneter di Indonesia, Jakarta: Pusat


Pendidikan Dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai