Di susun oleh
Ihsanul Abdi
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadiran Allah Swt.atas segala rahmatnya sehingga
makalah tentang “Pendekatan Teoritis, Eksperimen Hawthorne, Teori motivasi dan
Kepemimpinan serta Kepribadian dalam Organisasi” dapat tersusun sampai selesai.Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahun dan
pengalaman bagi pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca peraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun meras bahwa masih banyak kekurangn dalam
penyusunan makalah ini karna keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
A. PENDEKATAN TEORITIS..........................................................................
1. Teori fungsional struktural......................................................................
2. Teori konflik ..............................................................................
3. Analisis keanekaragaman masyarakat indonesia....................................
B. HAWTHORNE ..............................................................................
1. Pengertian studi Hawthorne.....................................................................
2. Tiga kunci dalam aplikasi studi Hawthorne.............................................
3. Teori yang melandasi lahirnya studi Hawthorne.....................................
4. Manfaat teori management hawthorne.....................................................
5. Kelemahan teori Hawthorne....................................................................
C. MOTIVASI DAN KEPIMPINAN.................................................................
1. Pengertian motivasi ..............................................................................
2. Faktor yang mempengaruhi motivasi.......................................................
3. Dimensi motivasi ..............................................................................
4. Jenis motivasi ..............................................................................
5. Alat-alat motivasi ..............................................................................
6. Motivasi dan kepemimpinan....................................................................
7. Hubungan motivasi dan kepemimpinan...................................................
D. KEPRIBADIAN DAN MOTIVASI..............................................................
1. Determinan kepribadian...........................................................................
2. Sifat_sifat/ciri-ciri kepribadian................................................................
3
BAB III PENUTUP ..............................................................................
A. KESIMPULAN ..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
4
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini teori dan kepemimpinan serta kepribadian dalam organisasi atau
pemerintah sangat lah minim sekali di Indonesia ini bisa di bilang masih rendah di banding
kan dari negara-negara yang lain seperti contoh nya China, Jepang,dan lain sebagainya. Salah
satu pengaruh nya adalah kurang nya motivasi, teori, serta rasa kepemimpinan itu lah yang
menyebabkan kita seperti itu.
Pada hakikatnya, negara kita ini merupakan negara yang bisa di bilang SDM dan
SDA nya banyak dan luas sekali serta memiliki agraria yang cukup tinggi di banding kan
negara lain yang sebenarnya ini sebagai salah satu cara kita untuk mengembangkan dan
memajukan negara kita. Tapi seperti yang kita ketahui bahwa banyak nya para pemimpin
kita/pejabat yang selalu aja korupsi, salah dalam memahami sistem, kurangnya pengalaman,
serta kurang nya teori serta praktek yang luas menyebabkan negara kita sangat lah jauh dalam
bersaing dengan negara lain.
Oleh karena itu muncul lah yang namanya pendekatan teoritis, eksperimen Hawthorne, teori
motivasi kepemimpinan dan kepribadian dalam berorganisasi ini untuk memperbaiki serta
meningkatkan mutu dalam bekerja sebagai pemimpin dan lebih baik lagi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan tentang Pendekatan teoritis.
2. Menjelaskan tentang Hawthorne
3. Menjelaskan tentang Teori Motivasi dan Kepemimpinan
4. Menjelaskan tentang Kepribadian dalam Organisasi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui tentang Pendekatan teoritis.
2. Mengetahui tentang Hawthorne
3. Mengetahui tentang Teori Motivasi dan Kepemimpinan
4. Mengetahui tentang Kepribadian dalam Organisasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDEKATAN TEORITIS
Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas
bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam
keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada satu bagian akan membawa perubahan pula
terhadap bagian yang lain. Tokoh utama teori ini adalah Talcott Parsons. Adapun asumsi
dasar dari teori ini adalah:
a) Masyarakat haruslah dilihat sebagai suatu sistem daripada bagian-bagian yang saling
berhubungan satu sama lain.
b) Hubungan pengaruh memengaruhi di antara bagian-bagian tersebut adalah bersifat
ganda timbal balik.
c) Sekalipun integrasi sosial tidak pernah dapat dicapai dengan sempurna, namun secara
fundamental sistem sosial selalu cenderung bergerak ke arah equalibrium yang
bersifat dinamis: menanggapi perubahan-perubahan yang datang dari luar dengan
kecenderungan memelihara agar perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sistem
sebagai akibatnya hanya akan mencapai derajat yang minimal.
d) Sekalipun disfungsi, ketegangan-ketegangan, dan penyimpangan-penyimpangan
senantiasa terjadi juga, akan tetapi di dalam jangka yang panjang keadaan tersebut
pada akhirnya akan teratasi dengan sendirinya melalui penyesuaian-penyesuaian dan
proses institusionalisasi. Dengan perkataan lain, sekali pun integrasi sosial pada
tingkatnya yang sempurna tidak akan pernah tercapai, akan tetapi setiap sistem sosial
akan senantiasa berproses ke arah itu.
6
e) Perubahan-perubahan di dalam sistem sosial pada umumnya terjadi secara gradual,
melalui penyesuaian-penyesuaian dan tidak secara revolusioner.Perubahan-perubahan
yang terjadi secara drastis pada umumnya hanya mengenai bentuk luarnya saja,
sedangkan unsur-unsur sosial budaya yang menjadi bangunan dasarnya tidak seberapa
mengalami perubahan.
f) Pada dasarnya, perubahan-perubahan sosial timbul atau terjadi melalui tiga macam
kemungkinan: penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan oleh sistem sosial tersebut
terhadap perubahan-perubahan yang datang dari luar (extra systemic change);
pertumbuhan melalui proses diferensiasi struktural dan fungsional serta penemuan-
penemuan baru oleh anggota-anggota masyarakat.
g) Faktor paling penting yang memiliki daya mengintegrasikan suatu sistem sosial
adalah konsensus di antara para anggota masyarakat mengenai nilai-nilai
kemasyarakatan tertentu. Di dalam setiap masyarakat, demikian menurut pandangan
fungsionalisme struktural, selalu terdapat tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dasar
tertentu terhadap sebagian besar anggota masyarakat yang menganggap serta
menerimanya sebagai suatu hal yang mutlak benar.
2. TEORI KONFLIK
Menurut teori konflik masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang
ditandai oleh pertentangan yang terus menerus di antara unsur-unsurnya. Teori konflik
melihat bahwa setiap elemen memberikan sumbangan terhadap disintegrasi sosial dan
keteraturan yang terjadi dalam masyarakat disebabkan karena adanya tekanan dan
pemaksaan kekuasaan dari atas oleh golongan yang berkuasa. Tokoh utama teori konflik
adalah Ralp Dahrendorf. Asumsi dasar teori konflik adalah:
a) Masyarakat senantiasa berada di dalam proses perubahan yang tidak pernah berakhir,
atau dengan perkataan lain, perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di dalam
setiap masyarakat.
b) Setiap masyarakat mengandung konflik-konflik di dalam dirinya atau dengan
perkataan lain, konflik merupakan gejala yang melekat dalam masyarakat.
c) Setiap unsur di dalam masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya disintegrasi
dan perubahan-perubahan sosial.
7
d) Setiap masyarakat terintegrasi atas penguasaan atau dominasi oleh sejumlah orang
atas sejumlah orang-orang yang lain.
a) Koersif adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh karena
adanya paksaan, di mana salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila
dibandingkan dengan pihak lawan. Misalnya untuk menghentikan kerusuhan yang
terjadi dalam sebuah pertandingan sepak bola, maka polisi melakukan tindakan yang
cenderung ofensif, seperti menyemprotkan gas air mata, water canon, menembakan
peluru karet, dan lain-lain.
b) Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat saling
mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang
ada. Misalnya dalam penyelesaian kasus lumpur porong di Sidoarjo, antara PT.
Lapindo dan warga Perumtas (Perumahan Tanggul Angin Sejahtera).
c) Mediasi adalah bentuk akomodasi dengan mengundang pihak ketiga yang netral untuk
mengusahakan suatu penyelesaian secara damai. Kedudukan pihak ketiga ini hanyalah
sebagai penasihat belaka, dia tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-
keputusan penyelelsaian perselisihan tersebut. Misalnya, PBB membantu
menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dengan Timor Timur pada penentuan
pendapat (jajak pendapat tahun 1999).
d) Konsiliasi adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-
pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Contoh,
8
mempertemukan wakil buruh, perusahaan, dan jamsostek untuk saling
mengungkapkan keinginan dan mencapai kesepakatan.
e) Arbitrasi adalah bentuk penghentian perselisihan secara langsung oleh pihak ketiga
dan diterima serta ditaati oleh kedua pihak. Pihak ketiga ini dipilih oleh kedua belah
pihak dan oleh suatu badan yang berkedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang
bertentangan. Contoh, masalah antara karyawan dan perusahaan tentang gaji. Masalah
ini bisa diatasi dengan meminta bantuan pemerintah yang kemudian menetapkan upah
minimum
f) Stalemate merupakan suatu akomodasi, di mana pihak-pihak yang bertentangan
mempunyai kekuatan yang seimbang, dan oleh karenanya pihak-pihak tersebut
mengentikan pertentangannya pada suatu titik tertentu dan tidak memungkinkan lagi
baik untuk maju maupun untuk mundur. Misalnya perlombaan senjata antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet pada masa perang dingin.
g) Adjudikasi adalah penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan. Misalnya proses
persidangan di pengadilan untuk memustuskan sejumlah tersangka, di antaranya
rektor IPDN dan 7 Pradya Nindya. Contoh lainnya adalah penyelesaian kasus-kasus
korupsi, kriminalitas, pertikaian, dan sebagainya.
B. HAWTHORNE
Studi Hawthorne, adalah salah satu managemen theory yang sangat terkenal di
dunia industri. Menitikberatkan pada hubungan antar manusia yang menjadi keberhasilan
sebuah produktifitas. Berikut pembahasan mengenai pengertia, efek, serta 3 kunci utama
dari teori tersebut. Banyak sekali penemuan yang ada di dunia, yang mana seorang
penemu tersebut menginginkan sebuah kemajuan dalam bidang yang mereka geluti.
9
Hal tersebut juga berlaku pada teori Hawthorne, Elton Mayo, sebagai dalang dalam
tumbuh dan berkembangnya teori tersebut pada bidang managemen industri. Berikut
beberapa pembahasannya
Beberapa literatur yang ada, mengatakan bahwa teori Hawthorne, adalah sebuah
kumpulan kajian yang mempelajari tentang produktifitas seorang karyawan dengan
memberikan beberapa efek kepada mereka. Efek tersebut menitikberatkan pada pemberian
sinar yang cukup minim, dengan tujuan para karyawan pabrik mempunyai hasil kinerja
yang berbeda. Mengingat pada percobaan tersebut, terdapat dua sample kelompok yang
diberikan efek penerangan berbeda. Satu adalah kelompok eksternal dengan pencerahan
yang maksimal.
Berawal dari Elton Mayo memberikan beberapa benefit yang baik untuk para
karyawan yang menjadi sample tersebut. Beberapa benefit tersebut antara lain:
Dari beberapa tiga poin tersebut, ada yang memberikan efek bisa menunjang
produktifitas daripada para karyawan, adapun yang harus dikembalikan pada konsep awal,
mengingat tidak memberikan efek apa-apa. Setelah itu, Elton Mayo pun melakukan
10
eksperimen lagi, dengan cara memberikan bayaran atau insentif kepada mereka, sesuai
dengan tingkat produktifitas yang ada.
Namun setelah melakukan percobaan tersebut, hasilnya diluar dugaan dari Elton
serta rekan-rekannya. Yang mana ekspektasi mereka adalah peningkatan produktifitas,
nyatanya dalam lapangan justru menurun dan semakin menurun. Tidak sedikit dari
kalangan karyawan yang mengkhawatirkan suatu saat perusahaan akan memecat mereka,
ketika adanya sebua insentif karyawan, apalagi sampai kepada titik berlebih.
Serta tingkat daripada produktifitas mereka, akan menjadi alasan bagi para petinggi
dari perusahaan atau organisasi tersebut, agar mereka bisa keluar atau dipecat dengan
mudah pada waktu yang telah mereka tentukan. Pun dengan gaji dasar atau awal mereka,
juga menjadi kekhawatiran sendiri. Mengingat bisa saja kapanpun itu, gaji dasar mereka
bisa turun seiring dengan berjalannya waktu.
Terlepas dari hal tersebut, ada yang menjadi dasar teori ini ada dan tercipta.
Mengingat yang kita ketahui, teori studi Hawthorne ini lebih menitikberatkan pada
keterikatan emosional antara sesama serta kepada pemimpinnya. Yang kemudian dari
beberapa literatur yang ada, mengatakan bahwa teori ini, menemukan titik temu yakni
adanya kerjasama antara pemimpin dan karyawan dalam merancang pengambilan
keputusan.
Dengan tujuan agar perusahaan atau organisasi, bisa berjalan, serta mencapai
tujuan yang diinginkan. Sebelum dari teori ini, ada beberapa teori managemen lain yang
juga menjadi landasan kenapa teori tersebut muncul.
Adalah salah satu teori managemen pertama kali dalam dunia industri, yang
memperkenalkan sebuah fleksibilitas, rasionalitas, dan juga syarat-syarat berbau ilmiah,
untuk diterapkan dalam dunia industri. Sehingga terdapat sebuah kejelasan mengenai
perekrutan anggota atau karyawan baru sesuai dengan syarat yang masuk akal.
11
Kemudian dalam merancang kegiatannya juga harus jelas, sehingga alur acara bisa
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan prediksi. Teori ini dikembangkan dan
dipopulerkan oleh F W Taylor.
Ide ini dikemukakan oleh salah satu ahli insinyur pertambangan serta eksekutif,
dari Prancis. Ialah Henry Fayol, yang merupakan salah satu tokoh dengan mengenalkan
teori administrasi sebagai bentuk kemajuan dari dunia industri.
- Meramalkan
- Merencanakan
- Mengkoordinasi
- Mengatur
- Memerintah
- Mengendalikan
Orang yang pertama kali mempopulerkan teori ini adalah Max Weber, seorang ahli
sosiolog yang sangat terkenal dari Jerman dengan berbagai teori sosiologinya. Namun
beliau juga memperkenalkan teori birokrasi dalam dunia industri. Dalam teorinya,
beliau memfokuskan kepada dua topik, yakni pengelolaan managemen yang jelas, serta
struktur organisasi yang hierarki. Singkatnya, beliau mengatakan bahwa dalam sebuah
organisasi atau perusahaan, ada yang namanya kejelasan dari pembagian kerja,
komando yang hierarki. Kemudian adanya pemisahan antara aset pribadi dengan aset
perusahaan. Dan yang paling penting adalah harus ada catatan managemen yang cermat
dan teliti, sehingga bisa jelas dan mudah untuk dipahami. Meski ada kekhawatiran
sendiri dari Max Weber terutama dalam prinsip kebebasan manusia, ia berpendapat
bahwasannya teori tersebut dapat menunjang keefektifan dari produktifitas karyawan
atau anggota. Itulah beberapa teori yang menjadi dasar teori dari Elton Mayo muncul,
12
yakni studi Hawthorne, yang sekarang mungkin masih bisa kita jumpai di beberapa
organisasi ataupun perusahaan.
Sejalan dengan beberapa pembahasan tadi, ada beberapa manfaat yang bisa kita
dapatkan dengan mempelajari teori ini. Terutama dengan konsep dasar daripada teori
tersebut. Yang mementingkan bahwasannya hubungan sosial, interaksi antara satu sama
lain, merupakan hal yang terpenting dari mencoba untuk bisa mencapai produktifitas
yang tinggi.
Sehingga mereka akan melakukan effort yang baik untuk membuat organisasi
atau perusahaan tersebut bisa berkembang lebih baik lagi, serta tujuan yang ingin
tercapai pun bisa terlaksana. Dan juga ada salah satu pesan yang menjadi poin dari teori
ini. Ialah tidak semua hal bisa kita ukur dengan materi. Ada hal lain yang membuat
manusia mau dan rela untuk melakukan suatu hal. Yang bahkan hasilnya bisa diluar
ekspektasi kita. Hal ini merujuk kepada berbagai eksperimen yang terlaksana oleh Mayo
dan para rekannya. Bahwa hal tersebut memang adanya, dan benar adanya.
Meski ada begitu banyak hal positif dari teori ini, nyatanya ada beberapa
kelemahan yang dianggap menjadi penyebab kenapa setelah teori tersebut, muncul
beberapa teori lain. Yang paling dirasa mempunyai pengaruh besar adalah dari hasil
penelitian yang tidak pas ketika sudah tidak lagi diteliti.
Seperti misalnya contoh seorang pasien yang ada di rumah sakit, yang mana
mereka diteliti dari tingkat kesembuhan yang ada. Hasil awal akan memberikan
peningkatan yang begitu signifikan, bahkan melebihi dari ekspektasi atau perkiraan awal.
Yang kemudian hal tersebut akan berbanding terbalik ketika pasien tersebut sudah tidak
lagi mendapatkan penelitian tersebut.
13
C. MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
1. PENGERTIAN MOTIVASI
14
e) Dalam American Encyclopedia, motivasi diartikan sebagai kecenderungan
(suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang
membangkit topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya. Motivasi meliputi faktor
kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah
laku manusia.
f) Menurut Merle J. Moskowits, motivasi adalah inisiatif dan pengarahan tingkah
laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
Linsley yang dikutip oleh Lester mendefinisikan motivasi secara umum sebagai:
"The combination of forces which initiate direct and sustain behavior toward a goal"
yaitu gabungan dari kekuatan-kekuatan di mana memprakarsai, menunjukkan dan
menyokong tingkah laku ke arah tujuan.
a) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
menusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di
dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme manusia (walaupun
motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut
kegiatan fisik manusia.
15
b) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, afeksi seseorang. Dalam hal ini, motivasi
relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingkah laku manusia.
c) Motivasi akan dirangsang karena adanya suatu tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang
muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong
oleh adanya unsur lain, dalam hal ini tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan.
Dapat dipahami dari berbagai pengertian diatas bahwa motivasi adalah dorongan
yang menyebabkan seseorang mau melakukan yang dikehendaki, baik dari dalam diri
sendiri atau orang lain, sedangkan memotivasi mempersoalkan bagaimana cara
mendorong gairah atau semangat kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan
segala kemampuan yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi ini
sangat penting, karena dengan adanya motivasi diharapkan setiap individu memiliki
semangat untuk mencapai produktivitas dan kinerja yang tinggi.
Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, faktor tersebut antara lain :
a) Faktor Intern
Faktor intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara
lain:
Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau
melakukan pekerjaan. Hal ini banyak kita alami dalam kehidupan sehari-hari bahwa
keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang untuk mau
bekerja.
16
(3) Keinginan untuk memperoleh penghargaan.
Secara terperinci, keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-
hal: adanya penghargaan terhadap prestasi; adanya hubungan kerja yang harmonis dan
kompak; pimpinan yang adil dan bijakasana; dan perusahaan tempat bekerja dihargai
oleh masyarakat.
b) Faktor Ekstern
Faktor ekstern juga tidak kalah pengaruhnya terhadap motivasi kerja seseorang.
Faktor-faktor ekstern itu meliputi:
Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi
perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik. sebaliknya,
kompensasi yang kurang memadai akan membuat mereka kurang tertarik untuk bekerja
keras, dan memungkinkan mereka bekerja tidak tenang.
17
Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan pengarahan,
bimbingan kerja para karyawan, agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa
membuat kesalahan. bila supervisi yang dekat dengan karyawan ini menguasai liku-liku
pekerjaan dan penuh dengan sifat-sifat kepemimpinan, maka suasana kerja akan
bergairah dan penuh semangat.
Setiap orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan apa yang ada pada
dirinya untuk perusahaan, kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan karir yang jelas
dalam melakukan pekerjaan.
Bagi perusahaan besar pada umumnya sudah ditetapkan sistem dan prosedur kerja
yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan. Oleh karena itu, biasanya peraturan bersifat
melindungi dan dapat memberikan motivasi para karyawan untuk bekerja lebih baik.
3. JENIS MOTIVASI
a) Motivasi positif, yaitu proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar
menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan-
kemungkinan untuk mendapatkan hadiah.
b) Motivasi negatif, yaitu proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan
sesuatu yang kita inginkan dengan kekuatan ketakutan.
Pada jenis motivasi negatif dalam jangka pendek dapat meningkatkan kegairahan
kerja, karena mereka takut terhadap sanksi atau hukuman yang akan mereka terima,
namun untuk jangka panjang hal ini dapat berakibat kurang baik. Sedangkan untuk
meningkatkan semangat kerja, penggunaan kedua jenis motivasi tersebut harus
18
seimbang, dan harus dipahami juga kapan dan dimana antara kedua jenis motivasi
tersebut dapat efektif untuk merangsang semangat atau gairah kerja karyawan baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
4. ALAT-ALAT MOTIVASI
a) Materiil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa uang/barang yang
mempunyai nilai pasar, dengan kata lain memberikan kebutuhan ekonomis.
b) Non-materiil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan itu berupa bukan barang atau
benda yang tidak ternilai, dengan kata lain hanya memberikan rasa kepuasan dan
kebanggaan rohani semata.
c) Kombinasi antara materiil insentif dan non-materiil insentif, yaitu alat motivasi yang
diberikan itu berupa mateiil insentif dan non-materiil insentif sekaligus.
19
pengarahan juga diajak, dan didorong serta digerakkan untuk melakukan sesuatu yang
menjadi tujuan, mencapai tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien.
Disisi lain definisi pemimpin pun tidak mudah dirumuskan. Yulk (1989)
mengemukakan seperti yang dikutip Hakim bahwa definisi pemimpin dapat digolongkan
ke dalam enam jenis seperti yang tampak dalam tabel berikut:
20
Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Semakin
tinggi motivasi kerja semakin tinggi pula kepuasan kerja pegawai atau anggota
organisasi. Sebaiknya pemimpin harus terus memotivasi para pegawainya agar kepuasan
juga menjadi tinggi. Kepuasan kerja mempengaruhi kinerja, hal ini dibuktikan dengan
penelitian oleh Parwanto dan Wahyuddin, sehingga berdampak pada prestasi yang lebih
baik.
Seorang pimpinan dalam memotivasi harus menyadari, bahwa orang akan mau
bekerja keras dengan harapan bahwa ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan-
keinginan dari hasil pekerjaannya. Menurut Paterson dan Plowman dalam Hasibuan,
keinginan-keinginan itu antara lain :
a) The desire to live, artinya keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari
setiap orang. Manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat
melanjutkan hidupnya.
b) The desire for posession, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu merupakan
keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau
bekerja.
c) The desire for power, artinya keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan
selangkah di atas keinginan untuk memiliki, mendorong manusia untuk bekerja.
d) Desire for recognition, artinya keinginan akan pengakuan merupakan jenis terakhir
dari kebutuhan dan juga mendorong manusia untuk bekerja.
21
Motivasi mempengaruhi jenis penyesuaian yang dilakukan oleh karyawan atau
anggota terhadap suatu organisasi. Produktifitas dipengaruhi oleh motif-motif khusus
yang dimiliki oleh para karyawan dalam hal bekerja pada tempat tertentu, dan
melaksanakan pekerjaan tertentu. Dan, menjadi tugas kepemimpinan dalam manajemen
untuk menyalurkan motif karyawan secara efektif ke arah tujuan keorganisasian.
1. DETERMINAN KEPRIBADIAN
22
kepribadian seorang dewasa umumnya sekarang dianggap terbentuk dari baik faktor
keturunan maupun lingkungan, yang diperlunak (moderated) oleh kondisi situasi.
Adapun penjelasan dari faktor-faktor pembentuk kepribadian tersebut adalah sebagai
berikut :
Situasi, adalah faktor yang mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan atas
kepribadian. Kepribadian individu, meskipun pada umumnya stabil dan konsisten, dapat
berubah pada situasi yang berbeda, Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berbeda
menuntut aspek yang berbeda dari kepribadian seseorang.
Menurut Sunarto, (2004 : 37), Dalam struktur kepribadian berkisar pada upaya
untuk mengenali dan menandai karakteristik abadi yang menggambarkan suatu perilaku
individu. Karakteristik yang popular antara lain sifat malu, agresif, mengalah, malas,
ambisius, setia dan malu-malu. Makin konsisten karakteristik itu dan makin sering terjadi
dalam situasi yang beraneka, makin penting cirri itu dalam menggambarkan individu
tersebut.
23
Sekumpulan riset yang mengesankan mendukung bahwa lima dimensi
kepribadian dasar tersebut mendasari semua dimensi lain. Faktor lima besar itu adalah
sebagai berikut ( Sunarto, 2004: 38 ) :
1) Ekstraversi
2) Mampu bersepakat
Dimensi ini merujuk kepada jumlah tujuan yang padanya seseorang memusatkan
perhatiannya. Orang yang tinggi dalam mendengarkan kata hati mengejar lebih sedikit
tujuan, dalam satu cara yang sangat terarah , dan cenderung bertanggung jawab, kuat
bertahan, tergantung, dan berorientasi pada prestasi. Mereka yang skornya rendah pada
dimensi ini cenderung menjadi lebih mudah kacau pikirannya, mengejar banyak tujuan,
dan lebih hedonistic.
4) Kemantapan emosional
24
Dimensi ini mengamanatkan tentang minat seseorang. Jelas sekali orang
terpesona oleh hal baru dan inovasi. Mereka cenderung menjadi emaginatif, benar-benar
sensitive, dan intelektual. Mereka yang berada pada sisi lain dari kategori keterbukaan
nampak lebih konvensional dan menemukan kesenangan dalam keakraban.
25
mengeksploitir yang dibawah, penuh kecurigaan dan ketidakpercayaan, serta
menentang setiap perubahan. Otoritarian tinggi berhubungan negative dengan prestasi,
karena pekerjaan menuntut sensitivitas perasaan orang lain, kearifan, dan kemampuan
untuk menyesuaiakan diri dengan situasi yang kompleks dan berubah. Kepribadian
otoritarian akan berhasil dalam pekerjaan yang terstruktur, dan yang menuntut
kepatuhan pada ketentuan dan peraturan.
26
membuat pilihan. Manajer risiko-tinggi akan menghasilkan prestasi efektif bagi
pedagang efek di perusahaan broker yang memerlukan keputusan cepat. Tetapi untuk
profesi akuntan yang memerlukan tugas-tugas kemauan, audit atau pembukuan lebih
cocok untuk kepribadian risiko-rendah.
27
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendekatan teoritis dalam menganalisis keragaman masyarakat Indonesia antara lain dengan
menggunakan pendekatan fungsionalisme struktural dan pendekatan konflik. ada beberapa
teori yang bisa kita gunakan yaitu TEORI FUNGSIONAL STRUKTUR, terus TEORI
KONFLIK, dan ANALISIS KE ANEKARAGAMAN MASYARAKAT. Studi Hawthorne
adalah salah satu management theory yang sangat terkenal di dunia industri yang menjadi kan
hubungan manusia dengan manusia sehingga menghasilkan sebuah produktivitas yang
unggul. Motivasi yang dan dorongan yang besar bisa membuat pemimpin bisa lebih semangat
lagi dalama bekerja, Kepribadian yang baik bisa mempengaruhi maju mundur nya sebuah
perusahaan dan organisasi.
28
29