Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM IV BIOKIMIA

“UJI LIPID”

Dosen Pengampu :

Idola D. Y. Nebore, S.Si., M.Sc.

Helena T. Tuririday, S.Si., M.Si

Nama : Nur Hijra

Nim. : 202159007

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAPUA

MANOKWARI

2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
Praktikan dapat membedakan bahan makanan yang mengandung minyak dan
lemak.

B. Dasar Teori
Lemak atau lipid didefinisikan senyawa organik heterogen yang bersifat
relatif tidak larut dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut non polar
(eter, klorofom dan benzen). Lemak tersusun oleh unsur Karbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Lemak merupakan zat yang kaya akan
energi dan berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme
tubuh. Lemak terdapat dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari
makanan dan dari produksi organ hati. Lipid merupakan senyawa organik
berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, yang dapat diekstrak
dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, benzol atau
eter. Dalam praktikum ini, kita akan melakukan Uji kandungan lemak atau
minyak dengan dua cara sederhana, yaitu (1) Uji noda pada kertas dan (2) uji
dengan alkohol.
BAB II
METODE

A. Waktu dan Tempat


Rabu, 23 November 2022, Jam 10.20 – 12.50 WIT, Di Lab. Biologi
Dasar.
B. Prosedur Kerja
1. Cara Uji Noda pada kertas
• Siapkan potongan kertas, sejumlah bahan yang akan diuji dan
sebuah tabung reaksi/ wadah
• Siapkan bahan makanan yang akan diuji.
• Gosokkan bahan makanan tersebut atau teteskan cairan yang
dihasilkan bahan makanan pada kertas saring yang bersih.
• Biarkanlah kertas menjadi kering ±10 menit, amati noda yang
ditinggalkan pada kertas.
• Dokumentasi/foto
• Cata hasil pengamatan pada lembar kerja praktikum.
2. Cara Uji dengan Alkohol dan Air
• Siapkan dua wadah, wadah A diisi Akuades, Wadah B diisi
alkohol.
• Masukan minyak goreng pada wadah A dan B.
• Aduk campuran kemudian amati pelarutan yang terjadi.
• Catat hasil pengamatan pada lembar kerja praktikum.
C. Alat Dan Bahan

Alat: tabung reaksi (dapat diganti wadah lain), potongan kertas (± ukuran
3 x 4 cm), pipet.

Bahan: Akuades, Alkohol 70%, sejumlah bahan yang akan diuji (bebas).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

Hasil Percobaan Uji Minyak/Lemak (Uji Noda Pada Kertas)


No. Nama bahan Hasil Keterangan
1. Gorengan Berminyak teresap pada kertas Minyak/lemak banyak
pada gorengan
2. Kertas

Hasil Percobaan Uji Minyak Dengan Air


No. Nama bahan Hasil Keterangan
1. Air Tidak Menyatu
2. Minyak Alkohol menyatu dan menjadi
gelembung-gelelmbung kecil.

Hasil pengamatan Uji Minyak dengan Alkohol

Sebelum Perlakuan Setelah perlakuan

Alkohol 96% Alkohol 96% + Minyak terbentuklah


(Cair, Bening) gelembung banyak dan menyatu
B. Pembahasan
Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan seperti bahan
makanan yang berasal dari hewani dan tumbuhan. bahan makan yang
berasal dari hewani yaitu daging, susu, dan lain sebagainya. Sedangkan,
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak
adalah minyak goreng,kacang tanah, san lain sebagainya. Bahan makanan
sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas
terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas
air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat air menguap sehingga
kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari
kertas karena minyak tidak menguap. 1gram lemak menghasilakn 9,3
kalori.

Gambar 1. Minyak gorengan pada kertas.

Air (H20) adalah molekul pendek dan gemuk dengan muatan sedikit
positif pada ujung hidrogen (H), dan muatan sedikit negatif pada akhir
oksigen (O) (atom oksigen sebenarnya “mencuri” elektron dari atom
hidrogen). Dan disebut dengan molekul polar, kutub negatif pada masing-
masing molekul air tertarik ke kutub positif pada molekul air lainnya, dan
akibatnya, keduanya diikat erat-erat dengan ikatan hidrogen.
Sebenarnya, minyak mengapung di atas air karena kurang padat,
dengan ikatan hidrogen super ketat di antara molekul air yang menahannya
lebih dekat daripada ikatan antara molekul asam lemak terutama yang
membentuk minyak tersebut. Sedangkan untuk minyak, ini adalah bahan
kimia non-polar. Karena atom-atom dalam asam lemak dalam minyak
berbagi elektron mereka dengan baik, mereka (biasanya) tidak memiliki
muatan, atau setidaknya tidak cukup untuk membuat keseluruhan molekul
polar. Mengingat kurangnya muatan positif atau negatif, mereka tidak
tertarik pada molekul polar seperti air. Mengingat bahwa minyak pada
dasarnya “mengusir” air, air tersebut disebut hidrofobik atau “takut air,”
yang bertentangan dengan hidrofilik atau “cinta air.”
Dengan demikian, akhirnya semua molekul minyak lipofilik atau
“lmencintai lemak” akan bergabung bersama mengambang di atas air.
Namun, meskipun mereka tampaknya menunjukan untuk tetap terpisah,
adalah mungkin untuk mencampur minyak dan air dengan larutan yang
lebih atau kurang stabil, dan ada beberapa contoh di dapur. Salah satu
contoh yang lebih umum dimana hal ini terjadi adalah pada saus salad.
Alkohol melarutkan minyak mengikuti prinsip “suka larut seperti”.
Pendekatan ini berasal dari fakta bahwa zat dengan molekul polar larut
dengan zat dengan molekul polar. Demikian pula, zat dengan molekul
nonpolar larut dengan zat lain yang mengandung molekul nonpolar.
Akibatnya, molekul pelarut ditarik secara elektrik ke molekul zat terlarut
dengan polaritas yang sama sementara molekul yang berbeda ditolak.
Karena alkohol bersifat amfipatik (mengandung ujung polar dan
nonpolar), alkohol dapat bercampur dengan air (yang bersifat polar). Ini
menjelaskan mengapa campuran alkohol dan air dapat melarutkan minyak.
Namun, jumlah minyak yang akan larut tergantung pada apakah
campurannya mengandung lebih banyak air atau alkohol. Juga, ketika air
(molekul polar) gagal melarutkan minyak (nonpolar), dan membentuk
gumpalan atau partikel minyak yang terlihat menandakan bahwa mereka
tidak dapat bercampur.
Gambar 2. kiri = minyak + air, dan kanan = minyak + alkohol

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika
ditempelkan pada kertas terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas
tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat
air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak
tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1gram lemak
menghasilakn 9,3 kalori

Minyak mengapung di atas air karena kurang padat, dengan ikatan


hidrogen super ketat di antara molekul air yang menahannya lebih dekat
daripada ikatan antara molekul asam lemak terutama yang membentuk
minyak tersebut.

Alkohol melarutkan minyak mengikuti prinsip “suka larut seperti”.


Pendekatan ini berasal dari fakta bahwa zat dengan molekul polar larut
dengan zat dengan molekul polar
DAFTAR PUSTAKA

https://www.smahidayatussalam.sch.id/berita/125206/mengapa-minyak-dan-air-
tidak-bisa-bercampur

https://www.academia.edu/32756370/lipid_docx

Sianipar, Fajar & Febriza Dwiranti. (2018). Penuntun Praktikum Biokimia.


Program Studi Biologi. FMIPA. Universitas Papua. Manokwari.

Anda mungkin juga menyukai