Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM III BIOKIMIA

“UJI PROTEIN”

Dosen Pengampu :

Idola D. Y. Nebore, S.Si.,


M.Sc.

Helena T. Tuririday, S.Si.,


M.Si

Nama : Nur Hijra

Nim. : 202159007

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAPUA

MANOKWARI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Praktikan dapat membedakan bahan makanan yang mengandung protein.

B. Dasar Teori
Kata protein berasal dari “protos” atau “proteos” yang berarti yang
pertama atau utama. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Ikatan
peptida adalah ikatan antara gugus a-amino dari suatu asam amino dengan
gugus karboksil dari asam amino lainnya. Molekul protein mengandung
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein dibagi menjadi 2 golongan yaitu

(1) protein sederhana, hanya mengandung asam amino saja. Contoh:


kolagen,protein kontraktil;

(2) Protein kompleks, terdiri asam amino dan non asam amino. Contoh:
hem, glikoprotein, lipoprotein (Sumarlin, 2020).

Klasifikasi protein berdasarkan :

a. Kelarutan.

Sejak tahun 1907 sampai sekarang klasifikasi ini tetap digunakan


(lihat tabel), tetapi batas antara kelas tidak jelas/tegas. Pembagian dilihat
dari: Mudah/tidak larut dalam air Mudah/tidak larut dalam asam/basa
Mudah/tidak larut dalam larutan garam Mudah/tidak larut dalam etanol
encer/absolut
b. Bentuk

Berdasarkan bentuknya protein terdiri:

1. Protein fiber/fibrous/fibrosa.

Molekul bentuk fiber (serat) yang panjang/spiral panjang yang terikat


satu dengan yang lain. Banyak terdapat dalam protein hewan, tidak larut
dalam air, tahan terhadap enzim proteolitik.

Kolagen merupakan protein jaringan tubuh, tidak larut dalam air, tahan
terhadap pemecahan enzim. Bila dipanaskan dalam air mendidih/asam
encer/alkali encer akan menjadi gelatin yang lebih mudah larut dalam air
dan mudah dipecah enzim. Kurang lebih 30% dari protein total dalam
hewan mamalia adalah kolagen. Kolagen mengandung hidroksi prolin,
hidroksi lisin. Tidak terdapat unsur S, sehingga tidak mempunyai sistein,
sistin, triptofan.

a. Elastin Adalah protein yang terdapat dalam urat darah, jaringan


elastis (jaringan penghubung).
b. Keratin Adalah protein yang terdapat dalam rambut, kuku, bulu.
Banyak mengandung belerang (sistin) sekitar 14%.

2. Protein Globular.

Molekul yang berbentuk bulat/lonjong. Rantai polipeptida lipatan dan


berbelit.

Mudah larut dalam air dan larutan garam dan asam dan basa dan alkohol.

a. Albumin Terdapat dalam telur, serum darah. Mudah larut dalam air,
muda dikoagulasi bila dipanaskan, dapat diendapkan dengan
penambahan (NH4)2 SO4 jenuh.
b. Globulin Terdapat dalam protein hewani, nabati, terdiri atas glisin
yang terkandung di dalamnya dan mudah larut dalam garam netral
(Nacl). Dapat dikoagulasi dengan panas dan dapat diendapkan dengan
(NH4)2 SO4 jenuh. Ovoglobulin dalam kuning telur diekstraksi
dengan larutan NaCl 5-10% dan diendapkan.
c. Histon Larut dalam air, asam, alkali, garam.
BAB II
METODE

A. Waktu dan Tempat


Rabu, 23 November 2022, Jam 10.20 – 12.50 WIT, Di Lab. Biologi
Dasar.
B. Prosedur Kerja

1) Uji Elementer Protein


Cara Kerja Uji Elementer Protein
1. Siapkan alat dan bahan
2. Bahan masing-masing 2-3 sendok makan diletakkan pada wadah
gelas terpisah. Kemudian masing-masing bahan dipanaskan di atas api
(lilin) hingga terjadi perubahan pada bahan.
3. Amati bau dan perubahan yang terjadi, catat pada lembar kerja
praktikum.
4. Dokumentasi/foto hasil praktikum.

2) Uji adanya kandungan protein di dalam bahan makanan. Cara


bakar.
Cara yang paling mudah untuk mengetahui adanya protein adalah dengan
cara membakarnya (terutama dalam makanan). Bau daging atau ikan yang
terbakar menunjukkan adanya protein. Jika bahan yang diperiksa
kandungan proteinnya relative rendah maka sukar untuk mengenali bau
protein yang terbakar. Bau bakaran dari zat lain akan lebih menonjol dan
menutupi bau protein yang terbakar tadi.
Prosedur kerja cara bakar
• Siapkan sejumlah bahan yang akan diuji
• Bakar bahan tersebut dan cium baunya.
• Bila tercium bau berilah tanda “+” dan bila semakin tajam berilah
tanda “+ + + dan seterusnya.

C. Alat dan Bahan


1. Uji Elementer Protein
Alat : gelas beaker, sendok, gelas ukur, pipet.
Bahan: Albumin (putih telur), gelatin, larutan gula, lilin, sendok, tissue.

2. Uji Cara bakar.


Alat : pembakar bunsen, penjepit, gelas ukur, pipet.
Bahan : Rambut/bulu ayam (control), ikan/daging, tempe, sayur, bawang
putih/merah, lilin, korek api.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil Percobaan Uji Elementer Protein


No. Nama Bahan Sebelum Dipanaskan Sesudah Dipanaskan Keterangan
1. Putih Telur Kuning, Cair Putih, Padat Padat
2. Gelatin Putih, Cair Putih, Padat Dingin,Padat,
Panas, Cair

Hasil Percobaan Cara Bakar

No. Nama Bahan Hasil Keterangan


1. Bulu Ayam +++++++ Baunya sangat kuat
2. Daging +++++ Kuat
3. Tempe ++ Kurang
4. Sayur Bayam ++++ Sedang
5. Bawang Merah + Sangat kurang
Bawang Putih + Sangat kurang
6. Kemiri + Sangat kurang

Hasil Percobaan Uji Biuret


No. Nama Bahan Hasil Keterangan
Sebelum +(NaOH) Sesudah +(NaOH)
B. Pembahasan
1. Uji elementer protein.
Digunakan untuk larutan albumin dan gelatin yang dimaksud dalam cawan
porselin diatasnya diletakkan gelas obyek. setelah beberapa saat
dipanaskan terjadi pengembunan pada kedua gelas obyek. Hal ini
manandakan pada kedua zat yang diuji terdapat unsur hidrogen dan
oksigen, dimana jika kedua unsur bereaksi dan membentuk ikatan karena
pemanasan,, maka akan membentuk unsur dalam bentuk gas dan padat.

Gambar sebelum di uji elementer protein.(putih telur dan gelatin).


Gambar Hasil uji elementer protein, pada putih telur dan gelatin

2. Uji cara bakar.


Dalam proses pembakaran, bulu ayam(+++++++) adalah kontrol dalam
percobaan. kemudian mengamati/mencium aroma dari daging, tempe,
sayur bayam, bawang putih, bawang merah, kemiri. serta membakar satu
persatu bahan-bahan percobaan tersebut dan bandingkan aroma bulu ayam
dengan aroma daging, tempe,bawang putih, bawang merah, sayur bayam,
kemiri. daging memiliki baunya kuat menyerupai aroma bulu ayam(++++
+), tempe memiliki baunya kurang menyerupai aroma bulu ayam(++) ,
sayur bayam baunya sedang menyerupai aroma bulu ayam(++++), bawang
putih baunya sangat kurang menyerupai aroma bulu ayam (+), bawang
merah baunya sangat kurang menyerupai aroma bulu ayam (+), kemiri
baunya sangat kurang menyerupai aroma bulu ayam (+).
Gambar sebelum percobaan cara bakar.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dari hasil pengamatan di atas, bahwa bahan
makanan yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya
sperti daging, sayur bayam, dan tempe. sedangkan bahan makanan yang
tidak berbau seperti bau bulu ayam seperti bawang putih, bawang merah,
kemiri. Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa bahan makanan yang
tidak berbau seperti bulu ayam yang terbakar menunjukkan bahan
makanan tersebut mengandung protein. sedangkan, bahan makanan yang
tidak berbau seperti bulu ayam tersebut tidak mengandung protein.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19716985/LAPORAN_PRAKTIKUM_PROTEIN

https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-praktikum-uji-makanan.html?m=1

Sianipar, Fajar & Febriza Dwiranti. (2018). Penuntun Praktikum Biokimia.


Program Studi Biologi. FMIPA. Universitas Papua. Manokwari

Anda mungkin juga menyukai