Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD

MODUL 3 : MAKANAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 UJI MAKANAN
3. Uji Protein

A. TUJUAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

B. DASAR TEORI
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi yang kita
dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang
kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat
adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak
maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan
lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita
membutuhkan energi.
Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan
yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam
zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.
Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk
hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan
makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-
harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu
pertumbuhan badan dan otak.
Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi
bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak
sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana
namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat
diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu
karbohidrat, lemak, dan protein.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas  unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :


a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6.
Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis
pada air buah. 
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)2.

c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua
makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi,
sagu.  Pada buah-buahan  misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis)
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan lugol.
Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam
bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang
mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna
biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.

Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan
makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka
yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan
lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.

C. ALAT DAN BAHAN

1) Piring plastik 1 buah


2) Pipet 2 buah
3) Lilin 1 buah
4) Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1 buah
5) Cangkir plastik 1 buah
6) Sendok makan 1 buah
7) Korek api 1 dus
8) Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah
9) Kertas label
10) Air kapur 10 ml
11) Air 10ml
12) Gula pasir 1 sendok
13) Putih telur yang teah direbus 1 buah
14) Roti 1 iris kecil
15) Tempe 1 iris kecil
16) Daging ayam 1 iris kecil
17) Tepung terigu 1 sendok makan
18) Tembaga sulfat 2 sendok makan
19) Bulu ayam 1 helai
20) Seledri 1 batang
21) Kangkung 1 batang

D. CARA KERJA

1) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini .
2) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji
diatas piring plastik
3) Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan
yodium dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian
makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang
menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
4) Keterangan Gambar:
5) (a) pemberian larutan lugol pada bahan makanan
6) (b) terjadi perubahan warna ungu kebiruan pada bahan makananmengandung
karbohidrat
7)
8) 4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
zat-zat manakah yang mengandung amilum
9)
10) .
Gambar 3.1
Bahan Makanan Diuji dengan Pembakaran

11) Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan
uji pembakaran.
12) Selanjutnya lakukanlah dengan cara uji dengan menggunakan teembaga sulfat
sebagai berikut ;
a) larutan 2 sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air.
b) aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan
yang akan diuji meliputi gula pasir, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu.

Gambar 3.2
Bahan Makanan yang akan diuji proteinnya

13) Siapkan pipet sebanyak 2 buah, berikaan label satu untuk mengisap air dan yang
lainnya untuk mengisap larutaan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet
tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap air
kapur, seterusnya dipakai untuk menghisap air kapur. Demikian juga jika pertama
dipakai untuk menghisap larutan tembaga sulfat, maka seterusnya untuk larutan
tembaga sulfat.
14) Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah
bekas tetesan air kapur, berikan pula dua tetes tembaga sulfat. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.
Gambar 3.3
Hasil Uji Protein Dengan Tembaga Sulfat

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 3.1
Uji Protein Melalui Pembakaran

Waktu Dibakar Berbau


No Bahan Makanan Seperti Bulu Aroma Lain
. Ayam Terbakar
1. Seledri V
2. Kangkung V
3. Putih telur V
4. Roti V
5. Tempe V
6. Daging ayam V

Tabel 3.2
Uji Protein Menggunakan Tembaga Sulfat

Warna yang terjadi setelah ditetesi


No Bahan Makanan air kapur dan larutan tembaga sulfat
. Sebelum Sesudah
1. Gula pasir Putih Putih
2. Putih telur (direbus) Putih Ungu
3. Roti Putih Putih
4. Tempe Putih Ungu
5. Daging ayam Cokelat Ungu
6. Tepung terigu Putih Ungu

F. ANALISIS DATA
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan
makanan yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya seledri,
kangkung, putih telur, tempe dan daging ayam. Sedangkan bahan makanan yang tidak
berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu roti. Berdasarkan hasil pengamatan
diatas bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar
menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung protein sedangkan bahan makanan
yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak mengandung protein.

Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga
sulfat yang mengalami perubahan warna menjadi ungu diantaranya putih telur (telur
yang di rebus), tempe, daging ayam, dan tepung terigu. Sedangkan bahan makanan yang
tidak mengalami perubahan warna menjadi ungu yaitu roti dan gula

G. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatandalam uji protein, kami menyiapkan
berbagai bahan makanan seperti seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti,
tempe, dan daging ayam sebagai bahan makanan yang akan di ujikan melalui proses
pembakaran. Bahan makanan seperti gula pasir, putih telur yang telah direbus, roti,
tempe,daging ayam, dan tepung terigu kami uji melalui proses penetesan dengan larutan
kapur dan asam sulfat.
Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan
makanan dan  menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian
dibakar sebagai kontrol dalam percobaan ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut
dan mengamati/mencium aroma bulu ayam yang dibakar tersebut.
Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar
dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar
kangkung kemudian mencium aroma kangkung yang telah dibakar dan membandingkan
aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar putih telur yang telah
direbus kemudian mencium aroma putih telur yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar
Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe
kemudian mencium aroma tempe yang telah dibakar dan membandingkannya dengan
aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan kami membakar daging ayam kemudian
mencium aroma daging ayam yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma
bulu ayam yang dibakar.
Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma
tertentu. Seledri yang dibakar ternyata menghasilkan seperti aroma bulu ayam yang
dibakar, kangkung yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang
dibakar, putih telur yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang
dibakar, roti yang dibakar menghasilkan aroma lain, tempe yang dibakar menghasilkan
aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, dan daging ayam menghasilkan aroma
seperti aroma bulu ayam yang dibakar.
Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga
sulfat, kami menyiapkan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam plate tetes. Gula pasir,
putih telur yang telah di rebus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kami ambil
sampelnya ke dalam plate tetes.
Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke dalam gula pasir, putih
telur yang telah direbus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kemudian
dilanjutkan dengan meneteskan larutan tembaga sulfat kedalam sampel bahan makanan
yang telah ditetesi larutan kapur tersebut. Kami mengamati adanya perubahan warna
pada beberapa bahan makanan tersebut.
Sebelum di beri lerutan kapur dan tembaga sulfat warna bahan makanan
tersebut masih berupa warna dasar bahan makanan semula akan tetapi setelah diberi
larutan kapur dan tembaga sulfat menunjukkan adanya perubahan warna. Gula pasir
tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Putih telur yang telah direbus
berubah warna dari putih menjadi ungu.
Roti tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Tempe berubah
warna dari putih menjadi ungu. Daging ayam berubah warna dari cokelat menjadi ungu.
Tepung terigu berubah warna dari putih menjadi ungu.

H. KESIMPULAN
1) Yang berbau seperti bulu ayam berarti mengandung protein, yaitu: putih telur dan
daging ayam.
2) Yang berbau aroma lain, tidak atau kurang mengandung protein, yaitu: sledri,
kangkung dan sledri.
3) Bahwa semua jenis makanan yang mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga
sulfat dan air kapur akan berubah menjadi ungu.
4) Semua jenis makanan yang tidak mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga
sulfat dan air kapur tidak berubah menjadi ungu.

I. JAWABAN DAN PERTANYAAN

1) Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab :
Tidak
2) Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang
di bakar tersebut!
Jawab: 
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar;
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar.
3) Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,
tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah
keunggulannya sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua?
Mengapa demikian?
Jawab:
Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam.
Keunggulannya tidak sama. Warna ungu lebih muda pada  daging ayam dan tempe
sedangkan umgu yang lebih tua pada putih telur rebus. Karena Putih telur rebus
kandungan proteinnya lebih besar daripada pada daging ayam dan tempe yang
ditunjukkan dengan warna ungu lebih muda pada kedua bahan tersebut.
4) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawab:
a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging ayam, dan
seledri;
b. Bahan yang tidak mengandung protein: Roti dan kangkung.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Campbell, Neil A, dkk. 2002. Biologi Jilid III. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Muslimin, dkk. 2016. Konsep Dasar Ipa 2. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Puspita, Diana dan Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar Terpadu Kelas 8. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Subardi, dkk. 2009. Biologi Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai