Anda di halaman 1dari 4

Perbedaaan masa SMA dan KULIAH

Bagi para mahasiswa baru, masa awal memasuki dunia kampus pastilah memberi kesan
tersendiri. Selain memiliki kultur dan sistem pendidikan yang berbeda dengan lingkungan
SMA, dunia kampus juga berarti kesempatan untuk menemukan teman baru. Banyak
mahasiswa baru yang sudah mantap untuk menghadapi perubahan ini, tapi tidak sedikit yang
masih berdebar-bedar untuk menghadapinya. Selain itu, memang banyak sekali perubahan
yang akan dihadapi oleh para mahasiswa baru. Mulai dari dari sistem pembelajaran dan
pergaulan yang ada disekitar kampus. Mari kita ulas satu persatu tentang perbedaan masa
SMA dan masa KULIAH.

1. Masa SMA

Masa SMA adalah masa “uwwu-uwwu”nya bagi semua orang. Karena masa SMA adalah
masa yang terkenal dengan masa paling manis, masa yang paling indah untuk dikenang, dan
masa yang tidak mudah untuk dilupakan. Berbagai peristiwa yang langkah memang sering
terjadi di masa SMA dan terkadang peristiwa tersebut tidak akan terulang lagi atau sekali
seumur hidup. Misal, saat paling nakal-nakalnya bersama teman dan sahabat, berani bercanda
tawa dengan guru, bolos ke kantin, bolos demi lewat depan kelas doi, bolos demi bertemu
dengan doi di lorong sekolah, pura-pura sakit agar tidak ikut upacara, pacaran di kelas, tidur
ramai-ramai saat jam kosong berlangsung dan banyak lagi. Banyak sekali jika harus
dijelaskan satu persatu, tapi akan saya jelaskan satu persatu.

Mulai dari awal masuk ke dunia SMA/SMK. Saat mulai masuk ke masa SMA/SMK sama
dengan dunia perkuliaan, kita akan dihadapkan dengan yang namanya pengenalan lingkungan
sekolah/kampus. Bedanya saat SMA/SMK kita mengenalnya dengan MOS/MPLS sedangkan
saat masuk ke dunia kuliah kita mengenalnya dengan OSPEK/ PK2MABA. Saat masa
SMA/SMK kita akan tetap mendapatkan pelajaran umum seperti bahasa indonesia, bahasa
inggris, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan mata pelajaran yang sering
buat kita bolos pelajaran yaitu matematika.

Seperti pada umumnya, awal-awal masuk SMA/SMK kita mungkin akan beradaptasi dengan
lingkungan baru. Mulai dari kita harus mengenal satu persatu teman-teman sekelas kita, guru-
guru yang mengajar kita, dan mulai mengenal pelajaran baru kita. Karena memang pada saat
SMA/SMK kita akan mendapat pelajaran baru yang sebelumnya kita belum pernah
mempelajarinya sama sekali. Misal, SMA memiliki 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. Sebagai
anak IPA dan IPS kita akan mendapatkan pelajaran sesuai jurusan tersebut. Sedangkan SMK
memiliki pilihan jurusan yang sangat luas, tergantung sekolahan itu meyediakan jurusan apa
yang ada di sekolahan. Berbeda dengan SMA, SMK memiliki program atau mengadakan
kegiatan yang harus dilakukan oleh semua siswanya sebagai syarat kelulusan, yaitu dengan
melaksanakan Magang/Praktik Kerja Lapangan(PKL) disebuah perusahaan atau yang lainnya
sesuai dengan jurusan yang ia pilih.

Namun demikian, masa SMK/SMA ini adalah masa yang paling berkesan dibenak banyak
orang. Karena setiap orang sudah pasti memiliki kenangan tersendiri di masa ini. Entah itu
kenangan baik atau kenangan buruk. Masa ini juga seringkali disebut dengan masa dimana
nakal-nakalnya anak remaja. Berbagai macam kenakalan sudah pasti sering dilakukan oleh
remaja di usia pada masa SMA/SMK ini. Mulai dari yang paling parah adalah tawuran
dikalangan siswa laki-laki dan “labrakan” yang sering terjadi di kalangan perempuan, karena
tak dapat dipungkiri bahwa dari setiap kelas pasti memiliki “geng” masing-masing. Sering
bolos bareng geng, kemana-mana selalu dengan geng. Memang kadang hal seperti itulah
yang menjadi kenangan tersendiri di dunia SMA/SMK. Lalu seperti apa itu dunia KULIAH?

2. Masa KULIAH

Sebenarnya apa sih dunia perkuliahan itu? Sekolah yang pake baju bebas? Sekolah yang
pelajarannya dikit? Sekolah yang pilih mata pelajarannya sesuai keinginan kita? Dan banyak
lagi pertanyaan tentang dunia perkuliahan. Sebagai mahasiswa baru, saya sendiri memiliki
banyak sekali tentang dunia perkuliahan. Maka dari itu, untuk mengulasnya satu persatu.
Mari kita bahas perbedaan masa SMA/SMK dengan masa KULIAH dari sumber yang saya
cari.

a. Segi kelas dan akademik

a) Kita akan mengulasnya dari segi kelasnya terlebih dahulu. Saat masa SMA/SMK dulu
paling paling banyak anggota kelasnya paling 35 lebih. Sedangkan kalau di masa
kuliah, walaupun banyak juga kelasnya, tapi isinya mungkin hanya 15-20 orang saja.
Dan juga kalian pasti akan merasakan berada di kelas yang sangat besar dan di isi
oleh beratus-ratus mahasiswa. Selain itu kebanyakan masa SMA/SMK dari setiap
tahunnya kita akan satu kelas dengan orang sama. Sedangkan saat masa kuliah,
kelasnya itu dinamis, jadi kita harus pindah sesuai mata kuliah. Selain itu, kita bisa
satu kelas dengan satu angkatan kita, dengan senior kita yang belum ngambil mata
kuliah itu, atau dengan junior kita yang ngambil mata kuliah itu tapi belum waktunya.

b) Biasanya, kalau kita baru masuk di tahun pertama kuliah, mata kuliah semester 1
biasanya di buat paket agar kita tidak terlalu kaget dengan metode Sistem Kredit
Semester (SKS) yang berlaku di hampir semua universitas di Indonesia (dengan
perkecualian beberapa jurusan/universitas yang memang bertujuan untuk nyetak
tenaga ahli/ikatan dinas). Nah, selama kita menjalani semester 1, kita bakal di pandu
oleh dosen atau senior kita untuk memahami sistem SKS, dan mulai membuat tujuan
akademik untuk semester 2 dan selanjutnya.

c) Nah ini dia, tujuan akademik di SMA kalian harus bener-bener mengikuti semua
mata pelajaran yang disediakan oleh sekolah kita. Setahun penuh pasti mata
pelajarannya selalu saja itu. Nah di kuliah ini, kita punya fleksibilitas untuk ngambil,
nunda, ngedrop, atau nyodok mata kuliah sesuka hati. Namun tentu saja ada
konsekuensi masing-masing yang harus kita tanggung. Tapi sering kali para
mahasiswa santai dengan hal tersebut, namanya juga mahasiswa. (ngedrop mata
kuliah itu artinya kita udah ambil mata kuliah, tapi di tengah jalan kita males dan
mata kuliah itu kita tinggalin, sedangkan nyodok itu artinya kita ambil mata kuliah
yang seharusnya belum tersedia buat angkatan kita, tapi kita udah mentuhin
persyaratan untuk ikut mata kuliah tersebut)

d) Hampir semua universitas menyediakan satu atau lebih dosen pembimbing akademik
untuk tiap-tiap mahasiswa. Dosen pembimbing akademik (PA) ini bertugas untuk
memandu rencana perkuliahan kita biar sesuai sama minat dan kemampuan yang kita
punya. Nah, ini yang jadi malaikat pelindung kita selama kuliah. Usahain punya
hubungan yang baik sama PA. Tiap lebaran/natalan usahain datang ke rumah atau
kasih bingkisan pas di kampus. Bukan buat nyogok , cuma sekadar mempererat
hubungan. Nggak ada kan di SMA yang kaya-kaya gini? Palingan guru BK. Itu juga
nggak spesial nanganin kita doang. Kalo PA itu eksklusif hanya melayani diri kita
seorang.

e) Masalah buku, waktu SMA biasanya kita cuma pake satu buku untuk satu mata
pelajaran (palingan ditambah satu LKS). Tapi waktu kuliah, biasanya buku paket
emang juga cuma satu tiap mata kuliahnya, tapi demi menunjang kemantepan
pemahaman kita, kita pasti bakal butuh referensi lain untuk mata kuliah tersebut.
Nah, kita bisa baca buku-buku terkait di perpustakaan jurusan kita, atau browsing-
browsing hal terkait tersebut di Internet. Tenang aja, kalo kita ambil kuliah sesuai
minat, hal ini tidak akan jadi beban, malah jadi hal yang otomatis kita lakukan.

f) Pas kuliah, terutama kita yang mengambil gelar sarjana, kita akan benar-benar buat
penelitian ilmiah. Tidak cuma sekadar belah-belah perut kodok atau netes-netesin
cairan cuka ke tabung reaksi. Tapi, kita akan diajarin bagimana caranya menyusun
penelitian ilmiah dengan metode yang tepat dan cara penghitungan yang paling
akurat, untuk masing-masing disiplin ilmu. Inget , yang namanya sains, science,
ataupun ilmiah itu bukan cuma terbatas sama ilmu pasti dan ilmu alam. Tapi juga
termasuk ilmu-ilmu sosial kaya Sosiologi, Sejarah, Antropologi, Ekonomi, Psikologi,
Hukum, Komunikasi, dan sebagainya. Dengan kita memasuki jenjang sarjana di
jurusan apapun, kita berarti udah teken kontrak untuk jadi seorang ilmuwan, dan
emang sarjana itu pada dasarnya emang artinya sama kayak ilmuwan. Keren kan?

g) Penelitian yang bakal kita buat (yang biasanya disebut sebagai “skripsi”),
merupakan pencapaian intelektualitas terbesar kita sebagai mahasiswa. Jadi, saran
saya ya jangan buru-buru buat nyelesain skripsi yang asal jadi, tapi usahakan
semaksimal sumber daya kita termasuk waktu buat bikin skripsi kita jadi sebagus
mungkin. Mata kuliah yang lainnya merupakan bumbu tambahan buat
pengetahuan kita dalam menyusun penelitian kita tersebut.

h) Bedanya dengan guru di SMA, para dosen dan profesor di universitas/institut


biasanya punya jam kerja rutin tiap hari kaya orang kantoran. Jadi, kita bebas banget
buat ngubungin mereka. Nggak usah sungkan, nggak usah ragu. Kita bukan anak
sekolahan lagi yang harus takut-takut masuk ruang guru. Tinggal masuk aja, halo pak,
bu, mas, mbak, saya mau nanya ini itu. Santai saja, dosen-dosen memang berniat jadi
dosen salah satunya karena mau ketemu orang-orang yang suka nanya kayak gini.
Mereka pasti seneng. Kecuali kalo kita dateng untuk bilang kalo lo mau macarin
anaknya yang juga kebetulan jadi mahasiswa/siswi. Bisa bahaya.

b. Segi sosial dan non-akademik


Sekarang kita masuk ke bagian lebih SMA, nongkrong cuma bisa dilaksanakan pas weekend
atau abis jam sekolah (itu juga kalo ga cape abis bimbel ini itu). waktu kuliah, kita bisa
nongkrong kapan pun kita mau. Inget serunya nih, kehidupan sosial waktu kuliah yang
pastinya cuma bisa lita dapetin di bangku kuliah. Kaya apa aja sih?
a) Nongkrong pas kuliah beda banget sama nongkrong pas SMA. Jaman di masa kuliah,
bolos itu bukan artinya dosa besar yang layak disidang terus dipanggil orangtuanya
ngadep dosen. kita berhak memutuskan ke mana langkah kita dan mengatur waktu
kita, termasuk juga memutuskan untuk gak kuliah demi mengerjakan banyak hal yang
menurut kita lebih penting atau mendesak.
b) Nah, dari segi obrolan pun biasanya beda nih. Kalo pas SMA kita pasti kalo
nongkrong justru menghindari abis-abisan ngebahas pelajaran. Kalo pas kuliah,
apalagi kalo kita kuliah di universitas/institut yang emang favorit, biasanya isi obrolan
bakal sedikit-sedikit ada lah yang disambungin sama bahan kuliah. Tapi, emang
ini sih inti dari kegiatan sosial pas kuliah, terutama kalo kita masuk jurusan yang
emang kita minatin. Pelajaran bakal dengan sendirinya kita aplikasiin ke
kehidupan kita sehari-hari.kita bakal dengan senang hati ngebahas ini sama temen-
temen kita.
c. Hubungan ‘ekstra’ pertemanan. Ini memang juga kadang jadi tema sentral hubungan
sosial pas kuliah. Emang paling beberapa di antara kita udah mulai menjalin
hubungan ekstra pertemanan pas SMA (entah itu pacaran, HTS-an, atau “jalanin dulu
aja”). Tapi pas kuliah, ada baiknya kita bereksperimen sama hal yang namanya cinta.
Jadian sama temen sekampus sejurusan, jadian antar jurusan, jadian ama senior, malu-
malu deketin junior yang cakep/ganteng, malu-malu gara-gara dideketin sama anak
S2, digodain dosen muda, dsb. Hal ini rada penting karena menurut Erik Eriksson,
tugas perkembangan remaja salah satunya juga mencapai identitas karir dan intimacy,
yaitu cara kita berhadapan dan menjalin hubungan dengan orang-orang “spesial”.
Tapi hati-hati aja ya.. konon urusan asmara ini salah satu faktor yang paling signifikan
ganggu urusan akademis kita bahkan sampai jadi berujung D.O.

Demikian perbedaan antara masa SMA/SMK dan masa KULIAH menurut saya dan salah
Satu sumber yang saya baca. Banyak sekali perbedaan yang ada diantara keduanya. Jadi
sebagai mahasiswa yang baik kita hrus pendai-pandainya mengambil keputusan apa yang
harus kita perbuat untuk masa depan. Menjadi mahasiswa yang baik adalah dambaan semua
orang, karena terkadang kita pada saat kuliah adalah cerminan kita dimasa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai