Disusun
Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat-Nya kami masih diberi
kesehatan sehingga dapat menyelesaikan karya tulis yang sederhana ini pentingnya
menjadi ribut.Dengan demikian mengenai masalah ini sangat penting bagi kenyamanan siswa
maupun guru.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Kepala Sekolah SMAN 3 Pontianak dan Para
Guru jugaTeman semua yang turut menbantu dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena ktitik dan saran sangat kami harapkan demi
perbaikan tulisan-tulisan berikutnya. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
C. Tujuan ............................................................................................................3
D. Manfaat...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4
A. Penyebab Terjadinya Keributan.....................................................................4
B. Mengatasi Keributan Yang Terjadi................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan salah satu tempat untuk menimba ilmu pengetahuan dan sebagai
salah satu wadah untuk mengembangkan kemampuan maupun kreativitas seorang siswa,
diharapkan dalam proses belajar dan mengajar di dalam kelas terjadinya simbiosis
mutualisme yang menguntungkan antara siswa yang satu dan yang lainnya maupun antara
guru dan siswa, sehingga hasil dari belajar dapat tercapai secara maksimal sesuai yang
diharapkan.
Seorang siswa juga diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik antara teman
yang satu dengan yang lainya, sehingga dalam proses belajar mengajar akan mudah
terciptanya kenyamanan dan keamanan yang akan membantu proses belajar seorang siswa.
Pada kenyataannya setiap sekolah yang ada di Indonesia belum bisa menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman sebagai pendukung proses belajar bagi para siswanya,
hal ini karena masih adanya perilaku kenakalan yang belum bisa diatasi oleh setiap pihak
sekolah. Manusia sejak awal hingga sekarang, selalu mengalami perubahanperubahan, baik
pada perubahan fisik jasmaniah, maupun mentalnya, baik perubahan positif maupun
negatif. Perubahan-perubahan tersebut tidak lain merupakan hasil dari karya rasa, cipta,
dan karsa manusia yang selalu berkembang dan berjalan seiring bergulirnya waktu.
Perubahan perilaku yang bersifat negatif dari masyarakat sebagai dampak dari
pembangunan dapat dilihat antara lain dengan gaya hidup yang glamour, pergaulan bebas,
hedonistik yang semuanya diekspresikan sesuai dengan tingkat intelektualitas dan kelas
Karena pada masa itu adalah masa memasuki fase pencarian jati diri. Pencarian jati dirinya
1
mereka mengekspresikan dengan berbagai cara dan gaya, ingin selalu tampil beda dan
menarik perhatian orang lain. Fase ini jika tidak diimbangi dengan kokohnya benteng
moral dan agama, maka sudah pasti bisa diduga arah jalan kehidupannya. Demikian
halnya, bahwa peran dan tanggung jawab semua komponen bangsa dibutuhkan sebagai
perwujudan kepedulian dan tindakan pencegahan terhadap semua itu. Pendidikan agama
terhadap anak dalam menghadapi masa perkembangan dan pertumbuhan remaja dan
Di setiap sekolah yang ada di Indonesia, pasti di setiap kelas terjadi keributan,
darimulai TK, SD, SMP, SMA, hingga Mahasiswa pasti terjadi keributan apalagi jika guru
yang mengajar tidak masuk (pelajarankosong). Begitupula sekolah yang ada di daerah
kami, SMAN 1 Bojongsoang.Terutama kelas kami X1 IPS 2, kelas IPS memang terkenal
kenakalannya, apalagi kelas kami hamper setiap hari terjadi keributan, entah itu ada guru
ataupun tidak.
Setiap guru sudah angkat tangan menagani, tapi itu pun tidak semua, Karena ada
provokator yang membuat kelas kami rebut seperti di pasar. Sehingga siswa-siswi yang
lain pun mengikutinya. Jadi dia pun merasa ada yang mengikuti kenakalannya, sebenarnya
kata-kata ini berat kami ungkapkan memdeskrifsikan keaadan kelas di SMAN 3 Pontianak,
terutama di X - 5. Akan tetapi itulah kenyataan yang kami dapatkan sejak masukkelas X -
5.
4. Ketika suasana sedang nyaman, tiba-tiba muncul provokator asal bunyi sehingga
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Agar mudah menyerap pembelajaran saat guru menerangkan karena keadaan kelas
yang nyaman.
3. Menjadikan atau membuktikan bahwa anak siswa bisa membedakan dimana saatnya
D. Manfaat
Siswa akan mudah menyerap pembelajaran yang disampaikan guru, jadi di kelas juga
tidak akan terlalu rebut jika semua siswa focus pada guru yang sedang mengajar.
Guru tidak akan mudah marah/emosi saat berada di kelas jika siswanya tidak ribut,
Nama baik sekolah tidak akan ,dan terkenal kedisiplinannya, siswa SMAN 3
Pontianak juga bisa membuktikan bahwa SMAN 3 Pontianak juga bias berprestasi dan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Saya mengerti bahwa keributan di kelas bisa menjadi gangguan, terutama jika
kamu sedang mencoba untuk fokus. Suara-suara keras, orang berbicara, dan suara latar
lainnya bisa membuat sulit untuk berkonsentrasi. Ini bisa menjadi tantangan, terutama
jika kamu adalah tipe orang yang membutuhkan ketenangan untuk belajar atau bekerja.
Namun, di sisi lain, keributan di kelas juga bisa dianggap sebagai bagian dari
pengalaman belajar. Itu bisa mencerminkan energi dan antusiasme siswa, dan kadang-
kadang bisa memicu diskusi atau ide-ide yang menarik. Keributan juga bisa menjadi
tanda bahwa kelas itu hidup dan dinamis, bukan hanya tempat yang kaku dan formal.
mengganggu, tetapi kelas yang terlalu hening juga bisa membuat suasana menjadi
tegang atau membosankan. Idealnya, ada keseimbangan antara keributan yang sehat dan
Siswa ribut di kelas adalah hal yang lumrah terjadi dalam kegiatan belajar
mengajar. Jika mereka ribut mendiskusikan materi yang sedang diajarkan adalah wajar,
namun sering kali mereka ribut karena melakukan kegiatan atau membicarakan hal
Kelas juga bisa menjadi ribut karena ulah satu atau dua orang peserta didik yang
temannya lalu saling balas yang berakibat kelas menjadi gaduh dan pembelajaran
terganggu. Bahkan sering kali siswa lebih tertarik dengan aksi atau guyonan temannya
4
Guru biasanya juga menegur peserta didiknya yang ribut, apeserta didik yang
menurut tapi juga ada yang tidak menurut, atau hanya hening sebentar kemudian mulai
lagi dengan segala ocehan dan aksinya hingga tiba pergantian pelajaran. Sesama
gurupun sering curhat dan mengeluh dengan teman sejawat atas kebisingan kelas dan
Penyebab terjadinya keributan di dalam kelas dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang dapat menyebabkan
Ketika siswa tidak mengikuti aturan dan tata tertib yang ditetapkan di kelas, hal ini
dapat menyebabkan terjadinya keributan. Misalnya, siswa yang berbicara keras atau
Jika siswa merasa tidak tertarik atau tidak terlibat dalam pembelajaran, mereka
mereka.
Suara bising atau gangguan dari luar kelas seperti suara kendaraan, konstruksi, atau
keributan.
5
Jika guru tidak menerapkan strategi pengelolaan kelas yang efektif, seperti aturan
yang jelas dan konsisten, siswa mungkin merasa bebas untuk berbuat keributan.
Penting untuk dicatat bahwa setiap situasi kelas dapat memiliki penyebab keributan
yang unik. Oleh karena itu, penting bagi guru dan siswa untuk bekerja sama dalam
mengidentifikasi penyebab dan mencari solusi yang sesuai untuk mengatasi keributan di
dalam kelas.
Seringkali para rekan guru dibuat pusing ketika mengajar dalam kelas tapi siswa malah
ramai tidak karuan, semakin kita teriak, maka mereka semakin ramai pula. Akhirnya
jadi lucu juga, murid dan guru saling teriak seperti di pasar.
guru tidak memiliki wibawa tinggi, sehingga anak anak menganggap guru hanya
teman permainan saja. Kadang postur tubuh juga sangat berpengaruh terhadap
adalah PKN, Agama, IPS, sedangkan pelajaran paling dibenci adalah matematika,
beberapa metode pengajaran yang sesuai dengan situasi (belajarlah lagi beberapa
siswa tidak memiliki kegiatan, kadang kita hanya fokus pada satu jenis kegiatan.
menyelesaikan kegiatan tersebut dalam waktu singkat, sedangkan siswa yang agak
terbelakang mungkin butuh waktu yang jauh lebih panjang. Nah siswa yang sudah
6
yang sudah diajarkan, atau memberikan mereka beberapa tantangan sesuai dengan
levelnya.
Sebenarnya, kelas bisa kita kondisikan tenang sejak pertama kali tatap muka. Jika
dari pertama seorang guru cengengesan ketika mengajar maka lama kelamaan
murid tidak akan memberikan respek sama sekali dan makin nglunjak . Kadang
memang perlu diberikan efek jera satu atau dua kali ketika mereka sudah melewati
batas dengan cara kita diam atau tidak mengajar (untuk yang terakhir tidak akan
efektif, karena jam kosong merupakan jam paling favorit dibawah level pelajaran
olahraga).
7
Berdasarkan dari data tersebut, 50% dari siswa yang berada didalam kelas
terganggu dengan adanya keributan, dan 8,3% lainnya menunjukkan kalau mereka tidak
Menurut data, sekitar 50% dari populasi siswa yang ada di kelas menunjukkan
menunjukkan kalau mereka pernah menimbulkan keributan di dalam kelas dan 16,7%
8
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa sebesar 83,3% siswa merasa kalau
kelas terasa ribut atau tidak kondusif saat tidak adanya guru yang masuk ke dalam
kelas, sedangkan 16,7% lainnya merasa kelas menjadi terasa ribut atau tidak kondusif
Apakah solusi yang sekiranya mampu menjadi jalan keluar atas permasalah guru
mengajar siswa yang ribut itu? Diantara solusi yang bisa diterapkan guru dengan
pembelajaran yang dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan wujud
gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu menfasilitasi siswa untuk
dengan model teacher center, guru hanya menjelasakan, memang sering kali membuat
siswa jenuh dan tidak tertarik, maka ada baiknya guru berkreasi dengan melakukan
baru, yang menyenangkan siswa ditambah dengan audio yang cukup nyaring sehingga
siswa lebih focus untuk menyimak video dibandingkan dengan guyonan temannya.
Kemudian guru juga bisa melibatkan siswa dengan diskusi kelompok untuk membuat
sebuah produk atau memecahkan sebuah problem. Cara seperti itu menjadikan siswa
inovatif siswa lebih semangat belajar dan tidak ribut lagi di kelas kecuali ribut untuk
pembelajaran.
9
Untuk mengatasi keributan yang terjadi di dalam kelas, ada beberapa strategi yang
dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba:
Buat aturan yang jelas dan tegas mengenai perilaku yang diperbolehkan dan tidak
penting.
individual pada siswa, memberikan penguatan positif, dan memberikan tugas yang
Pastikan kelas memiliki lingkungan yang kondusif untuk belajar, seperti suasana
yang tenang, tempat duduk yang teratur, dan pengaturan ruangan yang
Jalin komunikasi yang baik dengan siswa. Dengarkan keluhan atau masalah yang
mereka hadapi dan cari solusi bersama. Berikan kesempatan bagi siswa untuk
Libatkan siswa dalam proses pembuatan aturan dan keputusan kelas. Dengan
melibatkan mereka, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab dan akan lebih
10
Coba identifikasi penyebab keributan dan cari solusi yang sesuai. Apakah ada
7. Dukungan dari pihak sekolahJika keributan terjadi secara terus-menerus dan sulit
untuk diatasi sendiri, mintalah dukungan dari pihak sekolah, seperti koordinator
kelas atau kepala sekolah. Mereka dapat memberikan saran atau bantuan yang lebih
lanjut.
Ingatlah bahwa setiap situasi kelas dapat berbeda, jadi penting untuk menyesuaikan
strategi yang kamu gunakan dengan kebutuhan dan dinamika kelas. Selalu
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. keseimbangan adalah kunci. Terlalu banyak keributan bisa mengganggu, tetapi
kelas yang terlalu hening juga bisa membuat suasana menjadi tegang atau
sering kali membuat siswa jenuh dan tidak tertarik, maka ada baiknya guru
ditambah dengan audio yang cukup nyaring sehingga siswa lebih focus untuk
B. Saran
Diharapkan dengan pembelajaran inovatif siswa lebih semangat belajar dan tidak
12