2018
Tangerang, 2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
Dr.Fachrudiana, F.A
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................1
2
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Tujuan Pedoman.........................................................................................1
C. Sasaran Pedoman.......................................................................................1
D. Ruang Lingkup............................................................................................1
E. Batasan Operasional...................................................................................2
BAB V. LOGISTIK.................................................................................................16
BAB VI. KESELAMATAN PASIEN.......................................................................17
BAB VII KESELAMATAN KERJA.........................................................................19
BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU......................................................................21
BAB IX. PENUTUP...............................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Dunia pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini sedang menghadapi
tantangan yang sangat berat, karena dalam situasi seperti ini harus mampu
memberikan pelayanan yang baik sedangkan disisi lain harus menghadapi krisis
multi dimensional yang berkepanjangan serta selalu dikaitkan dengan keadaan
gedung, personil maupun material untuk meningkatkan mutu pelayanan maupun
dukungan, sesuai dengan fungsi dan tugas pokok kesehatan.
Klinik Diana Permata Medika terletak di Jl. MH Thamrin No.888C
Panunggangan Serpong, Kota Tangerang. Globalisasi dan krisis ekonomi dan
politik, sangat menentukan perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia
saat ini. Dalam situasi seperti ini selaku Pimpinan tidak ada tindakan yang paling
tepat, kecuali melaksanakan manajemen efisiensi, dengan penajaman skala
prioritas. Dalam rangka menindaklanjuti Undang-Undang Republik Indonesia
No.24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Permenkes
No.71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan
Nasional, serta Permenkes No.46 tahun 2013 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi, kami Klinik Diana Permata Medika yang memiliki servis area yang
sangat luas berusaha memenuhi tuntutan tersebut sebagai pelaksana tugas
pokok.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman pelayanan klinis ini dibuat agar dapat menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan di Klinik Diana Permata
Medika, sehingga pada akhirnya kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan, yang
pada akhirnya dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman klinis ini adalah seluruh komponen tenaga kesehatan
yang ada di Klinik Diana Permata Medika, yang meliputi tenaga medis, tenaga
non medis, dan tenaga kesehatan lainnya
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan klinis di Klinik Diana Permata Medika meliputi:
1. Pendaftaran pasien
Sebelum mendapatkan pelayanan pemeriksaan atau konsultasi
kesehatan, pasien terlebih dahulu mendaftarkan diri di bagian pendaftaran untuk
dicatatkan data sosialnya dan dibuatkan rekam mediknya. Selanjutnya pasien
akan diarahkan ke poli yang dituju.
2. Pemeriksaan pasien
4
Pemeriksaan pasien dilakukan di poliklinik sesuai dengan keluhan dan
kondisi pasien. Pemeriksaan dilakukan di poli umum, poli gigi, KIA atau ruang
tindakan terbatas.
3. Pemeriksaan penunjang
Apabila dianggap perlu, maka dokter yang memeriksa kondisi pasien
dapat merujuk pasien ke unit penunjang (laboratorium dan Radiologi) untuk
mendapatkan pemeriksaan penunjang yang sesuai, demi mendapatkan
informasi lebih lengkap mengenai kondisi pasien.
4. Pelayanan kefarmasian
Apabila pasien sudah selesai diperiksa dan membutuhkan obat, maka
pasien akan diberi resep yang akan dibawa ke bagian farmasi untuk
mendapatkan obat sesuai dengan yang tertera dalam resep.
5. Penyuluhan Prolanis
Prolanis adalah kegiatan Program Penyuluhan Penyakit Kronis yang di
khususkan untuk penderita penyakit diabetes tipe 2 dan hipertensi. Penyuluhan
prolanis dilakukan setiap 1 bulan sekali.
E. Batasan Operasional
Rawat jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk
tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa mengharuskan rawat inap.
Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus
diberikan secepatnya untuk mencegah terjadinya kematian, keparahan dan
kecacatan sesuai dengan kemampuan di Klinik Diana Permata Medika
Pasien FKTP yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kondisinya dapat pulang ke rumah. Pemeriksaan penunjang adalah
pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dokter
untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap pasien.
Konsultasi adalah upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada
pasien mengenai hal-hal yang harus diketahui berhubungan dengan kondisi
kesehatannya.
Adapun landasan hukum yang dijadikan dasar dalam pembuatan
pedoman ini diantaranya sebagai berikut:
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Undang Undang No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
5
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Pelayanan Klinis
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di Klinik Diana Permata Medika
antara lain sebagai berikut:
1. Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di Klinik Diana Permata Medika adalah tenaga
medis yang bersertifikat dan berkompeten di bidangnya. Tenaga medis yang
dimiliki oleh Klinik Diana Permata Medika meliputi tenaga dokter umum, dokter
gigi, perawat, bidan, Farmasi, yang sudah lulus dari pendidikan serta lulus
dalam uji kompetensi organisasi profesi masing-masing.
Berikut ini tenaga medis dan Non Medis pada pelayanan klinis yang ada di Klinik
Diana Permata Medika:
1 Dokter Umum 9
2 Dokter Gigi 3
3 Perawat
D III 3
SPK 4
5 Bidan D III 5
7 Farmasi
Apotaker 1
S1 Farmasi 2
D III Farmasi 0
SMF Farmasi 4
9 Analis Laboratorium D III 2
6
10 Radiografer D III 1
11 Rekam Medik
SMA / Sertifikat Pelatihan RM 1
TOTAL 35
1 Pimpinan Klinik 1
2 Manager Operasional 1
3 Personalia dan Umum 1
4 Keuangan 1
5 Sistem Informasi 1
6 Administrasi 1
7 Kasir 4
8 Inventory 1
9 Gudang Obat dan alkes 1
10 Kebersihan 4
TOTAL 16
7
B. Pengaturan jadwal kegiatan
JADWAL PELAYANAN
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
KLINIK DIANA PERMATA MEDIKA 1. Parkir Kendaraan 12. R.Periksa 1 Dok.Umum 23. Ruang Genset
24
23 R.Makan
Umum
1'-6"
KAMAR
Karyawa ISTIRAHAT
TPS
31
GENSET
n DOKTER
MASUK
20 19 18
TPS 6 P.Motor
DIsabilitas
Parkir mobil
khusus
Pendaftaran
1
ALAN MH.THAMARIN
900 cm
Ruang Tunggu Loket Pendaftaran
25 PARKIR
KANTIN
26 Pemeriksaan 5
mushola Disabilitas Dokter/Apotik 4 3 KELUAR
REKAM MEDIK
27 2
Toilet
Pos
Pria
7 Tangga Biasa
28 32 Keamanan
Wanita
Taman
29 Ruang 17 Nurse Station 9
LOKET
8 PETUNJUK :
Dokter Gigi
BPJS 15 10 PENYERAHA
N OBAT
KASIR
16 14 13 12 : ARAH EVAKUASI
JALUR EVAKUASI
Pojok ASI
Ruang KET
R.Steril Alat
Tempat Wudhu Periksa 2 Ruang Periksa 1 ARAH MASUK Pintu Keluar/
Dokter Tindakan APOTIK Jalur Evakuasi
Dokter : APAR
30 umum umum
: POSISI ANDA BERADA
8
Tangga Selasar
Ruang
7 6 5 4
Ruang
Ruang Rapat
Imunisasi
3 2 1
Gudang
Alkes 19
12 13
14 15 16 17
Ruang
Station
Nurse
KIA/KB
20
Ruang
Ruang
VK 2
R. Alat
……………...
VK 1
Toilet
Ruang
Pengaduan
18 Tangga Biasa ke
Lantai 2
9 10 11 PETUNJUK :
: TITIK KUMPUL
Dimas (2 tt) Indira (2 tt) Vania (3 tt) ARAH MASUK
: APAR Pintu Keluar/
: POSISI ANDA BERADA
Jalur Evakuasi
1. Ruang Server
KLINIK DIANA PERMATA MEDIKA 2. Ruang Direktur
10. Atap lantai 3
11. Tangga lt 3
DENAH LANTAI III (TIGA) 3. Ruang Tamu 12. Ruang Manajer
4. Gudang ATK 13. Ruang Administrasi
JALUR EVAKUASI 5. Gudang Obat & Alkes 14. Ruang IT
6. Tangga ke lt.4 15. Ruang HRD
POSISI ANDA 7. Toilet 16. Ruang Tunggu Tamu
BERADA 8. Gudang
9..Dak lantai 3
Gudang
Dak
9 Lantai 3 Gudang Ruang Ruang
Ruang
Tangga Naik
ke Lantai 4
8 ATK Server
Gudang
Tamu Direktur
Obat
Toilet
4 3 2 1
5
R.Tunggu
10 Atap Lt.3
7 6 Tamu
9 16
11 12 13 14 15
Ruang
Turun ke
Lantai 2
9
PETUNJUK :
: ARAH EVAKUASI
ARAH MASUK
: APAR Pintu Keluar/
: POSISI ANDA BERADA
Jalur Evakuasi
B. Standar Fasilitas
1. Standar Fasilitas
Klinik Diana Permata Medika menyediakan layanan kesehatan 24 Jam yang
dilengkapi fasilitas serta pendukung yang memadai, diantaranya:
Pendaftaran
10
Apotik
11
Ruang Pemeriksaan KIA/KB dan Imunisasi
12
2. Peralatan
RUANGAN ALAT
Poli Umum Tensimeter
Stetoskop
Termometer
Senter
Hammer reflex
Timbangan
Pengukur tinggi badan
Metline
Alat Nebulizer
Sterilisator
Hecting set
Oto-ophthalmoscope
Tabung oksigen
Poli Gigi Tensimeter
Stetoskop
Dental unit
Scalling set
Tang rahang dewasa
Tang rahang anak
Bor gigi
KIA Tensimeter
Stetoskop
Termometer
Doppler
Partus set
Kulkas vaksin
KB set
Metline
USG
Bed lithotomi
Laboratorium Centrifuge darah
Mikroskop
Blood routine analizer
Object glass
Deck glass
Apotek Timbangan obat
Blender
Laminator
Kalkulator
Kertas perkamen
Laminator
Plastik obat
Pendaftaran Komputer
Printer
Nomor antrian
Kipas angin
13
Rak status
Buku register
·
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. POLI UMUM
14
Stetoskop
Termometer
Timbangan Berat Badan
c. Tata laksana Petugas melakukan pemanggilan pasien sesuai
nomor urut
Petugas mempersilahkan pasien duduk untuk
dilakukan anamnese untuk mengetahui keluhan dan
kondisi pasien lebih lanjut dan memeriksa tanda-
tanda vital pasien, kemudian mencatatkannya di
rekam medis.petugas mengantarkan rekam medis
ke ruang pemeriksaan dokter Pasien dipersilakan
menuju ruang pemeriksaan dokter.
Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan
mencatatkannya di rekam medis. Bila dokter merasa
pasien perlu mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut,
maka dokter akan membuat surat rujukan baik
internal atau eksternal dan memberikannya kepada
pasien. Bila tidak, maka pasien mendapatkan resep
sesuai kondisi penyakitnya.
B. POLI GIGI
a. Petugas Dokter gigi
Asisten gigi
b. Perangkat kerja Dental unit
Diagnostik set
c. Tata laksana Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan
tanda-tanda vital pasien dan mencatatkannya di
rekam medis.
Petugas mempersilahkan masuk ke ruang
pemeriksaan dokter gigi
Pasien dipersilahkan bersandar di kursi gigi untuk
diperiksa dokter.
Dokter memeriksa kondisi kesehatan mulut pasien
dan mencatatnya di rekam medis. Bila pasien
memerlukan tindakan perawatan gigi, maka dokter
gigi akan melakukan tindakan. Bila tidak dan pasien
membutuhan obat, maka dokter akan menuliskan
resep untuk pengambilan obat di farmasi.
15
C. KIA
a Petugas Bidan
.
b Perangkat kerja Tensimeter
. Stetoskop
Doppler
Timbangan bayi dan anak
Partus set
KB set
Iud set
c. Tata laksana Petugas memanggil sesuai nomor antrian pasien.
Petugas akan melakukan anamnese dan
pemeriksaan tanda vital serta mencatatakannya di
rekam medis.
Pasien ibu hamil yang akan memeriksa
kehamilannya akan dipersilakan naik ke bed periksa
untuk dilakukan pemeriksaan kondisi kehamilannya.
Hasil pemeriksaan akan dicatat di rekam medis.
Bila memerlukan pemeriksaan penunjang yang lain,
ibu hamil akan dirujuk internal. Bila memerlukan
imunisasi akan diberi immunisasi.
Bila sudah selesai ibu hamil diberi resep untuk
pengambilan vitamin atau obat lainnya.
Pasien bayi yang akan immunisasi akan diperiksa
dulu apakah cukup sehat untuk mendapatkan
immunisasi hari ini.
Bila kondisi bayi sehat, maka bayi akan diberi jenis
immunisasi sesuai jadwalnya. Untuk jenis
immunisasi yang dapat menimbulkan demam,
kepada orang tua bayi akan deberi resep
pengambilan obat penurun panas.
Pasien peserta KB akan dilakukan pemeriksaan dan
konsultasi, kemudian akan diberikan pelayanan KB
sesuai keinginan pasien.
Pasien calon pengantin akan dilakukan pemeriksaan
dan konsultasi. Bila memerlukan immunisasi, maka
calon pengantin akan diberi immunisasi.
D. Laboratorium
a. Petugas Analis laboratorium
16
b. Perangkat kerja APD
Tourniquet
Sentrifuge
Blood analizer
Gluko dr
c. Tata laksana Petugas memanggil pasien sesuai dengan
perkedatanagan pasien dan menerima surat
permintaan pengantar laboratorium yang dibawa dari
pasien.
Petugas menyiapkan peralatan dan bahan reagen
yang sesuai dengan pemeriksaan yang akan
dilakukan.
Petugas mempersilahkan pasien duduk untuk
pengambilan darah
Petugas menerima spesimen yang akan diperiksa,
Petugas mempersilakan pasien menunggu diluar
sementara petugas melakukan pemeriksaan
terhadap spesimen.
Bila hasil pemeriksaan sudah keluar, petugas
memanggil pasien dan menyerahkan hasil
pemeriksaan laboratorium untuk diserahkan ke unit
perujuk.
E. Farmasi
a Petugas Apoteker
. penanggung jawab Asisten apoteker
b Perangkat kerja Alat tulis
. Plastik obat
Blender obat
Kertas perkamen
c. Tata laksana Pasien meletakkan lembar resep di kerangjang yang
telah disediakan dan menunggu obat disiapkan.
Petugas mengambil lembar resep dan membacanya
untuk memastikan resep dapat dibaca dengan jelas
dan obat-obat yang tertulis di dalam lembar resep
tersedia.
Apabila ada keraguan atau kekurangjelasan, maka
petugas akan menanyakan kepada
17
petugas yang menulis resep.
Petugas kemudian menyiapkan obat yang tertera di
resep dan memasukkannya ke dalam bungkus
plastik, menuliskan informasi penggunaan obat di
bungkusnya dan kemudian menyerahkannya kepada
pasien.
Sambil menyerahkan obat, petugas juga
menyampaikan informasi yang perlu diketahui pasien
atau keluarganya sehubungan dengan penggunaan
obat.
F. Radiologi
a. Petugas Analis laboratorium
b. Perangkat kerja Alat tulis
Kaca film
Caira reagen
c. Tata laksana Petugas memanggil pasien sesuai dengan
kedatangan dan menerima surat permintaan
Rongent yang dibawa dari perujuk.
Petugas menyiapkan peralatan yang sesuai dengan
pemeriksaan yang akan dilakukan.
Petugas melakukan foto rongent sesuai yang
dibutuhkan
Hasil rontghen telah selesai dalam waktu 1 hari
Petugas mengkonfirmasi kepada pasien tentang hal
selesai hasil rontghennya dan menginfokan waktu
pukul berapa harus mengambil hasil rontghennya.
BAB V
LOGISTIK
18
pemegang program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah.
Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah
dianggarkan dan dijadwalkan. Pengadaan alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya
klinis di Klinik Diana Permata Medika yang diselenggarakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
19
1. IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR
Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar adalah:
a. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama pasien
dan tanggal lahir pasien.
b. Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pemberian obat.
c. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain untuk
keperluan pemeriksaan.
d. Pasien diidentifikasi sebelum melakukan tindakan dan prosedur lainnya.
20
Alat Pelindung Diri
Alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari pajanan darah, cairan tubuh,
ekskreta, dan selaput lendir pasien seperti sarung tangan, masker, tutup kepala,
kacamata pelindung, apron/ jas, dan sepatu pelindung.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
21
Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh
masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Keselamatan Kerja di klinik Diana
Permata Medika semakin tinggi, karena Sumber Daya Manusia (SDM),
pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar ingin mendapatkan
perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak
proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan
prasarana yang ada di Klinik Diana Permata Medika yang tidak memenuhi standar.
Klinik Diana Permata Medika sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya
pasal 165: ”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan
bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal di atas, maka pengelola tempat kerja di FKTP
mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah satunya
adalah melalui upaya kesehatan kerja disamping keselamatan kerja. FKTP harus
menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, penyedia layanan atau
pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di FKTP.
Program keselamatan kerja di Klinik Diana Permata Medika merupakan salah
satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan di Klinik Diana Permata Medika,
khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM, pasien,
pengunjung/pengantar pasien, dan masyarakat sekitar.
Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM Klinik
Diana Permata Medika, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien,
masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan FKTP berjalan baik
dan lancar.
Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja)
dan KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, Klinik Diana Permata Medika.
Alat Keselamatan Kerja:
1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
22
2. Boot
3. Helm Apar
4. Peralatan pembersih
5. Spill kit
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
2. Pakailah jas (dokter, dokter gigi, analis) saat bekerja.
3. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran.
4. Buanglah sampah pada tempatnya.
5. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
6. Dilarang merokok.
7. Penerapan 7 langkah cuci tangan dan 5 momen cuci tangan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
23
Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu
sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan
menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. Pengendalian
mutu pada pelayanan klinis diperlukan agar produk layanan klinis terjaga
kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai pelanggan.
Ishikawa (1995) menyatakan bahwa pengendalian mutu adalah pelaksanaan
langkah-langkah yang telah direncanakan secara terkendali agar semuanya
berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga mutu produk yang direncanakan
dapat tercapai dan terjamin. Dalam pengertian Ishikawa tersirat pula bahwa
pengendalian mutu itu dilakukan dengan orientasi pada kepuasan konsumen. Dalam
bahasa layanan kesehatan keseluruhan proses yang diselenggarakan oleh FKTP
ditujukan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.
BAB IX
PENUTUP
24
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Klinik Diana
Permata Medika untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan,
berskala nasional. Yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di sekeliling Klinik Diana Permata
Medika, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
25