Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Tradisi Tedak Siten dan Urutan Acara serta Maknanya, Budaya

Jawa agar Anak Sukses di Masa Depan

Tedak siten adalah salah satu tradisi dalam adat dan  budaya Jawa yang bertujuan agar anak
dapat tumbuh dan berkembang menjadi sosok sukses di masa depan.

tedak berarti "melangkah", dan "siten" berasal dari kata siti yang artinya "tanah atau bumi".
Jadi, tedak siten memiliki makna "melangkah di bumi".

Upacara ini menggambarkan kesiapan seorang anak untuk menghadapi kehidupan yang sukses di
masa depan, dengan berkah Tuhan dan bimbingan dari orang tua, sejak masa kecilnya.

“ARSAKA DJIWA PRATAMA”

Susunan Acara Tedak Siten

1. Berjalan di 7 Warna

Anak dipandu untuk berjalan di atas jenang 7 warna yang berbeda ( merah, putih,
jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu) yang terbuat dari  beras ketan. Ritual ini
melambangkan bahwa di masa depan, anak harus bisa mengatasi semua
hambatan dalam hidup.

2. Menginjak Tangga dari Tebu

Anak selanjutnya dibimbing untuk menginjak tangga yang terbuat dari tebu "Arjuna"
dan kemudian turun. Tebu merupakan singkatan dari Antebing Kalbu. Diharapkan
ke depannya, anak itu berperilaku seperti Arjuna, yang merupakan seorang
pejuang sejati.

3. Diletakkan di Tumpukan Pasir

selanjutnya anak dipandu dua langkah dan diletakkan di atas tumpukan pasir. Anak
harus melakukan "Ceker-Ceker", yaitu ia bermain pasir dengan kedua kaki. Dalam
bahasa Jawa, ritual ini memiliki makna bahwa ceker-ceker tersebut artinya
bekerja dan mendapatkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Masuk ke Kandang Ayam

Di dalam kandang, ada beberapa barang, seperti buku tulis, perhiasan, aksesoris
emas, kalung, gelang, beras, kapas dan barang-barang bermanfaat lainnya.

Di tahap ini, anak akan memilih barang yang disediakan di kandang ayam tersebut.

Jika misalnya, anak bermain dengan buku tulis, mungkin dia harus bekerja di kantor
atau menjadi profesor.Bila anak memilih perhiasan, mungkin anak itu haruslah
menjadi orang kaya.Semua simbol profesi ada di kurungan menjadi semacam
penuntun bagi bayi dalam memilih pekerjaan nanti.

Sementara kandang ayam tersebut memiliki makna bahwa ketika anak telah
memasuki kehidupan, dia harus dijaga oleh hal-hal baik.

5. Menyebarkan Udik-udik

Sementara itu, ayah dan kakek anak tersebut menyebarkan "udik-udik", yang
merupakan koin-koin dan bunga. Diharapkan, bahwa anak harus memiliki cara
mudah untuk mencari nafkah dan harus bermurah hati dengan membantu orang
lain.

6. Dimandikan dengan Bunga Sritaman

Selanjutnya, anak harus dimandikan atau dibersihkan dengan bunga Sritaman. Air
mandi ini terdiri dari bunga mawar, melati, magnolia dan  kenanga. ritual ini
melambangkan harapan bahwa bayi akan membawa rasa hormat, kehormatan, dan
ketenaran bagi keluarga.

7. Dipakaikan Pakaian Baru

Usai menjalani semua ritual, anak itu dipakaikan pakaian rapi yang indah dan baru.
Ini menggambarkan bahwa ia harus selalu memiliki kehidupan yang baik dan
makmur, dan dapat membuat orang tuanya hidup bahagia.

Doa Keselamatan Dunia Akhirat

Anda mungkin juga menyukai