Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JURNAL REVIEW

“Isu-isu Kontemporer”

Dosen Pengampu : Silvi Tabah Hati, M.si

Disusun Oleh :

NAMA : Mukhlida Arafiah


NIM : 0309163069
KELAS : Pendidikan IPS 2

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
T.A 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia yang di limpahkan kepada penulis, sehingga dapat meneyelasaikan
makalah ini.

Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Journal Review”. Tujuan saya
menulis makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah “isu-isu kontemporer”.

Jika dalam penulisan makalah ilmiah ini terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa
ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, 06 january 2020


Penulis

Mukhlida Arafiah
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Critical Journal Review (CJR) sangat penting untuk kalangan pendidikan terutama untuk
mahasiswa/I karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i dapat membandingkan
dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana
jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/I dapat
membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriterial jurnal yang baik dan benar
untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja
yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

1.2 TUJUAN
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah isu-isu kontemporer
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan suatu jurnal

1.3 MANFAAT
1.Memberikan pengetahuan baru bagaimana penulisan jurnal yang baik melalui jurnal yang
dikritisi
2. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
3. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya
4.
BAB II
ANALISI JURNAL

2.1IDENTITAS JURNAL
1. Jurnal Pertama
a. Judul : Isu-isu Kritis Dalam Pendidikan Islam Menurut Perspektif
Pedadogik Kritis
b. Nama pengarang : Tabrani ZA
c. Tahun Pengarang : Februari 2004
d. Halaman : 21 halaman
e. Email : tabrani_za@ymail.com

f. Volume : 13
BAB II
ANALISI JURNAL

RINGKASAN ISI JURNAL


Dalam konteks akademik pedagogik kritis disebut dengan “the new sociology of education” atau
“critical theory of education”. Konstruksi pedagogik kritis selalu melibatkan nama pendidik
revolusioner, Paule Freire. associate critical pedagogy with the word of Paulo Freire. And I
think that anyone who took up the field, in somewhat, had to begin with him whether they like
him or not”. Freire adalah pendidik kritis yang menjadikan pendidikan sebagai media
pemberdayaan kaum tertindas melalui pembangunan kesadaran kritis yang dibangun Freire
kemudian diteruskan oleh para pendidik kritis lain, antara lain Henry Giroux, Peter McLaren, Joe
Kincheloe, Samuel Bowles, Herbert Gintis, Colin Lankshear, Peter Robert, Jauh Elias, Mansour
Fakih dan lain-lain. Pedagogik kritis memiliki pandangan dasar bahwa education is politic.
Dalam pengertian, semua aktivitas pendidikan pada dasarnya bersifat politis dan punya
konsekuensi dan kualitas politis. Dalam konteks kebijakan pendidikan misalnya, selalu
membawa implikasi terhadap terakomodasinya kepentingan satu kelompok dan terpinggirkannya
kepentingan kelompok yang lain. Dalam konteks pedagogis, cara guru/ mengajar dan pilihan
pengetahuan yang diajarkan, semuanya memiliki implikasi politis. Cara guru mengajar memiliki
kontribusi dalam membentuk peserta didik menjadi active atau passive beings. Jika guru
bertindak sebagai narrative teacher, maka kemungkinan besar peserta didik akan menjadi passive
beings. Sebab guru akan mendominasi kelas dengan sedikit memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Jadilah proses pembelajaran sebagai
imposisi dan orang yang berpengetahuan kepada mereka yang dianggap tidak berpengetahuan.
Pengetahuan dianggap instan, dan bukan merupakan konstruksi bersama antara guru dan murid,
dosen dan mahasiswa. Pilihan pengetahuan yang diajarkan juga memiliki kontribusi dalam
pembentukan subjektivitas peserta didik. Jurgen Habermas membagi tipe pengetahuan menjadi
tiga: pengetahuan teknis, pengetahuan praktis, dan pengetahuan emansipatoris.5 Jika
pengetahuan teknis yang dipilih untuk diajarkan, maka konsekuensinya pengetahuan akan
dipisahkan dari proses pembentukannya dan proses pembelajaran pun mengandaikan adanya
guru yang berperan sebagai transmiter pengetahuan, sedangkan murid berperan sebagai
konsumen yang pasif. Posisi seperti ini memungkinkan bagi guru untuk menentukan, mengatur
dan mengontrol murid. Jika pengetahuan praktis yang dipilih untuk diajarkan, maka akan dapat
membantu peserta didik menganalisis kategori-kategori dan asumsi-asumsi yang membentuk
realitas. Implikasi model pengetahuan praktis terhadap pendidikan adalah pengetahuan tidak
disampaikan lewat imposisi, tapi di mediasi lewat dialog. Mereka didorong untuk
mengeksplorasi dan mengartikulasikan nilai-nilai mereka sendiri dan memahami serta
mengevaluasinya dalam konteks kehidupan sehari-hari.Akan tetapi, model pengetahuan seperti
ini gagal untuk mengembangkan suatu bentuk analisis yang memungkinkan peserta didik untuk
mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan kekuasaan, khususnya bagaimana kekuasaan
dan ideology yang dominan memproduksi seperangkat makna, pemahaman-pemahaman, dan
praktek-praktek yang mendukung dan melanggengkan dominasi struktural mereka, dan pada saat
yang sama mencegah munculnya critical community.
BAB III

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN JURNAL

a. Kekurangan Jurnal
1. Penulisan pada jurnal ini kurang rapi, spasi antara kata per kata jauh
2. Jurnal ini lengkap namun ada juga yang sulit di pahami
3. Bahasa yang digunakan baku, namun cukup sulit untuk dimengerti
4. Pada jurnal ini terlalu panjang sehingga pembaca harus membaca berulang-ulang.
5. Pada jurnal pertama ini juga tidak ada issbn nya

a. Kelebihan Jurnal
1. Penulisan pada jurnal juga menggunakan justify sehingga rapi, rata kanan dan kiri
2. Penjabaran materi nya sangat bagus dan lengkap
3. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, serta menggunakan banyak pendapat para
ahli
4. Jurnal ini terdapat kelebihan yaitu pembahasan yang lengkap dan memaparkan begitu
lengkap. Sehingga membuat pembaca lebih paham akan pembahasannya.

KEMUTAKHIRAN JURNAL
Jurnal ini diterbitkan pada tahun 2004 sehingga masih baru, sehingga informasi yang ada
di dalam jurnal masih sangat terbaru atau berdasarkan penelitian terbaru. Menarik minat
pembaca jurnal ini dan di dalam jurnal ini juga terdapat sumber lokasi sehingga jelas dam mudah
dipahami.

Anda mungkin juga menyukai