Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JURNAL REVIEW ( CJR )

INTEGRITAS DALAM ILMU PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN PENGAMPUH :

ELGA NOVIRA RIZKINTA, M.Pd

DISUSUN OLEH :

JULAILI

PGMI NON REGULER

SEMESTER II

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINNGI ILMU TARBIYAH

BATU BARA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan bagi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat
dankaruniaNya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.

Critical Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas matakuliah
Ilmu Pendidikan Islam dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap
materi tersebut. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan Crtical Journal Review ini
saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan Crtical Journal Review yang baik dan
benar.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari para pembaca
demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis CJR ini bermanfaat
bagi semuanya.

Batu Bara, 23 JULI 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengkritik Jurnal (critical journal review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal
agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal.Pada dasarnya
review jurnal menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan, apayang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah
persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang
didapatmampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selainitu
mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisisdan mengevaluasi
pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadimasukan berharga bagi proses kreatif
kepenulisan lainnya. Mengkritik jurnaltidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca
keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui
kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang samaatau penulis
lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap
sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana kritik jurnal ?
2. Bagaimana ringkasan dari jurnal ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan jurnal ?

C. Tujuan
Mengkritik jurnal bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai
identitas jurnal, ringkasan jurnal, kelebihan dan kekurangan jurnal baik itu dari segi penulisan
atau pun dari segi isi atau materi. Dan kritik jurnal ini mampu menambah wawasan bagi
pembaca maupun bagi penulis sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN

 IDENTITAS JURNAL I

Nama : Dr. Istikomah, M.Ag


Terbit : Mei 2017
Halaman : 21
Volume :-
Judul : INTEGRASI ILMU SEBUAH KONSEP PENDIDIKAN ISLAM
IDEAL
Nama Jurnal : Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS)

 IDENTITAS JURNAL KE II
Nama : Mas’ud Ali
Terbit : Juni 2016
Halaman : 14
Volume : Vol. II No. 1
Judul : Integritas Pendidikan Agama Islam Terhadap pengetahua&Teknologi
Nama Jurnal : Iptek, Modern, Pengaruh
 RINGKASAN JURNAL I
Dikotomi ilmu dalam Islam telah lama terjadi, salah satu wujudnya adanya lembaga
pendidikaan pesantren, madrasah dan sekolah. Pesantren dan madrasah mewakili sebagai sekolah
agama, sementara sekolah mereprentasikan sebagai sekolah umum. Namun para pemikir dan
pemerhati pendidikan Islam terus berupaya untuk mengikis dikotomi tersebut, salah satu
bentuknya adalah adanya pesantren yang mendirikan sekolah atau madrasah, sehingga terjadi
integrasi keilmuan antara ilmu agama dan umum. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
dengan muatan kurikulum pengetahuan umum yang dominan, hanya mampu mencetak generasi
yang cerdas intelektual, namun belum diimbangi dengan kecerdasan emosional dan spiritual.
Sementara pesantren yang hanya mengkaji ilmu agama semata tidak mampu mengantarkan
lulusanya untuk siap dalam menghadapi dunia kerja. Integrasi ilmu agama dan umum dengan
format mengintegrasikan lembaga pendidikan pesantren, madrasah dan sekolah dalam satu
institusi pendidikan yang lebih dikenal dengan boarding school ternyata menjadi model
pendidikan Islam yang ideal saat ini. Tuntutan ekonomi dan peluang kaum perempuan untuk
masuk disektor publik dan bursa kerja, maka banyak orang tua yang menyerahkan pengasuhan
dan pembimbingan putra putinya ke institusi pendidikan yang dengan program boarding. Sebab,
sistem ini mampu membentuk karaktek dan penguasaan ilmu pengetahuan umum dan agama
secara seimbang dengan waktu pembimbingan full time.
 RINGKASAN JURNAL II
Teknologi modern telah memungkinkan terciptanya komunikasi bebas lintas benua, lintas
negara, menerobos berbagai pelosok perkampungan di pedesaan dan menyelusup di gang-gang
sempit di perkotaan, melalui media audio (radio) dan audio visual (televisi, internet, dan lain-
lain). Fenomena modern yang terjadi di awal milenium ketiga ini populer dengan sebutan
globalisasi. Sebagai akibatnya, media ini, khususnya televisi, dapat dijadikan alat yang sangat
ampuh di tangan sekelompok orang atau golongan untuk menanamkan moral atau, sebaliknya,
merusak nilai-nilai moral, untuk mempengaruhi atau mengontrol pola fikir seseorang oleh
mereka yang mempunyai kekuasaan terhadap media tersebut. Persoalan sebenarnya terletak pada
mereka yang menguasai komunikasi global tersebut memiliki perbedaan perspektif yang ekstrim
dengan Islam dalam memberikan kriteria nilai-nilai moral; antara nilai baik dan buruk, antara
kebenaran sejati dan yang artifisial. Di sisi lain, era kontemporer identik dengan era sains dan
teknologi, yang pengembangannya tidak terlepas dari studi kritis dan riset yang tidak kenal henti.
Menurut Nata (2003) perkembangan corak pendidikan Islam setidaknya dipengaruhi oleh lima
faktor, yaitu: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat,
perkembangan politik, perkembangan ekonomi, dan perkembangan agama dan budaya
masyarakat di mana pendidikan itu diselenggarakan. Dengan semangat yang tak pernah padam
ini para saintis telah memberikan kontribusi yang besar kepada kesejahteraan umat manusia di
samping kepada sains itu sendiri. Hal ini sesuai dengan identifikasi para saintis sebagai pecinta
kebenaran dan pencarian untuk kebaikan seluruh umat manusia. Akan tetapi, sekali lagi, dengan
perbedaan perspektif terhadap nilai-nilai etika dan moralitas agama, jargon saintis sebagai
pencari kebenaran tampaknya perlu dipertanyakan. Kemajuan teknologi dalam tiga dasawarsa ini
telah menampakkan pengaruhnya pada setiap dan semua kehidupan individu, masyarakat dan
negara. Dapat dikatakan bahwa tidak ada orang yang dapat menghindar dari pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Iptek bukan saja dirasakan individu, akan tetapi
dirasakan pula oleh masyarakat, bangsa dan negara.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

 JURNAL I
Dari segi isi materi dari jurnal ini sangat bagus sekali, dan metode penelitian yang ada
dijurnal ini juga lengkap mengenai integritas seputar ilmu pendidikan islam . Dan jurnal ini juga
bisa dijadikan tuntunan agar kita bisa lebih mengenal mengenai hal tersebut.

 KEKURANGAN JURNAL I
Mengenai kekurangan didalam jurnal yang pertama ini cukup banyak, dan ada beberapa
yang kurang paham dalam penjelasan materinya. seperti jika kita lihat dari segi penyusunan
paragraph yang sesungguhnya, pargraph dijurnal ini kurang rapi, dan jarak antar spasi nya pun
tidak teratur, dan daftar pustaka nya masih ada yang mengakses dari blokspot, walaupun hanya
beberpa diantaranya saja.

 JURNAL II
Dijurnal yang kedua ini dia memiliki kelebihan dari segi judul dan isi nya, judul nya juga
sangat bagus dan isinya juga memiliki banyak pelajaran yang bisa kita ambil didalam nya, karna
jurnal kedua ini berhubungan dengan peran pendidikan islam mengenai integritasi. Dan bisa kita
jadikan petunjuk juga.

 KEKURANGAN JURNAL II
Dijurnal ini juga memiliki beberpa kekurangan didalamnya, seperti dari aspek bahasa
yang tertulis dijurnal ini ada beberapa kata yang menggunakan kata asing dan tidak diberikan arti
atau translite sehingga pembaca tidak mengerti apa yang dimaksud, dan dari aspek penyusunan
kata dijurnal ini tidak rapi dan jarak antar spasi disetiap paragraph nya juga tidak teratur ada
yang jarang ada yang terlalu dekat.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kedua jurnal diatas dan sudah kita cari kelebihan dan kekurangan nya diantara kedua
jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah bentuk dari cerminan negara kita, karna
bahasa adalah simbol dari budaya dan penguatan dari pendidikan kita.

B. SARAN
Belum lengkap rasanya jika pembaca tidak memberikan saran atau masukan mengenai
critikal jurnal review ini, karna belumlah sempurna suatu karya ilmiah itu tanpa adanya saran
dan masukan dari sih pembaca. Agar critikal jurnal review ini bisa lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Amal, Taufik Adnan. 1996. Islam dan Tantangan Modernitas, Studi Atas Pemikiran Hukum
Fazlur Rahman, Cet. VI ; Bandung : Mizan.

Arifin, Muzayyin. 2003. Filsafat PendidikanIslam. Jakarta: Bumi Aksara.

Buchori, Mochtar. 1995. Trasformasi Pendidikan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Budiyanto, Mangun. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Griya Santri.

Daradjat, Zakiah. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Idi,

Abdullah dan Toto Suharto. 2006. Revitalisasi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Karim, Ahmad. 1414 H. Al-Gazwu Al-Fikr. Kairo: Al-Azhar.

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Nata, Abuddin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan. Bandung: Aksara

Mastuhu. 1999. Memperdayakan Sistem Pendidikan Islam (Jakarta: Logos)

Muhaimin. 2013. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam (Surabaya: Pustaka Pelajar)

Mukti, Abdul, 2010. Modernisasi Madrasah dan Spiritualisasi Sekolah, dalam Reinvensi
Pendidikan Muhammadiyah. (Jakarta: Al-Wasat)

Sholeh, Khudlori. , 2006. Pokok Pikiran Tentang Paradigma Integrasi Ilmu dan Agama.
(Malang: Lembaga Kajian Al-Qur‟an dan Sains UIN Malang.

Supiana, 2008. Sistem Madrasah Unggulan di MAN Cendekia Tangerang, MAN 1 Bandung dan
MAN Darussalam Ciamis (Jakarta: Badan Litbang dan Diklat
Departemen Agama RI.

Syed Muhammad Naquib Al-Atas, 1981. Islam dan Sekulerisme. (Bandung: Pustaka)
Taslaman, 2010. Caner Miracle Of Al-Qur‟an. (Bandung: Mizan,)

Anda mungkin juga menyukai