Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JURNAL REVIEW ( CJR )

BAHASA MERUPAKAN CERMINAN DARI KUALITAS SUATU BUDAYA DALAM


PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPUH :

ELGA NOVIRA RIZKINTA, M.Pd

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD RAMADHAN

PGMI NON REGULER

SEMESTER I

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINNGI ILMU TARBIYAH

BATU BARA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan bagi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat
dankaruniaNya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.

Critical Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas matakuliah
Ilmu Budaya Dasar dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap
materi tersebut. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan Crtical Journal Review ini
saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan Crtical Journal Review yang baik dan
benar.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari para pembaca
demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis CJR ini bermanfaat
bagi semuanya.

Batu Bara, 15 Januari 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengkritik Jurnal (critical journal review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal
agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal.Pada dasarnya
review jurnal menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan, apayang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah
persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang
didapatmampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selainitu
mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisisdan mengevaluasi
pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadimasukan berharga bagi proses kreatif
kepenulisan lainnya. Mengkritik jurnaltidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca
keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui
kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang samaatau penulis
lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap
sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana kritik jurnal ?
2. Bagaimana ringkasan dari jurnal ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan jurnal ?

C. Tujuan
Mengkritik jurnal bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai
identitas jurnal, ringkasan jurnal, kelebihan dan kekurangan jurnal baik itu dari segi penulisan
atau pun dari segi isi atau materi. Dan kritik jurnal ini mampu menambah wawasan bagi
pembaca maupun bagi penulis sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN

 IDENTITAS JURNAL I

Nama : Bustomi
Terbit : Juli 2019
Halaman : 17 – 27
Volume : Vol. 1, No. 2
Judul : Wajah Bangsa Dalam Cermin Budaya Berbahasa
Nama Jurnal : Disastra

 IDENTITAS JURNAL KE II
Nama : Darwin Effendi dan Achmad Wahidy
Terbit : 12 Januari 2019
Halaman : 161 – 168
Volume :-
Judul : Realitas Bahasa Terhadap Budaya Sebagai Penguatan Literasi
Pendidikan.
Nama Jurnal : Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasariana
 RINGKASAN JURNAL I
Budaya berbahasa saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan negara
dari berbagai aspek. Perkembangan berbahasa itu ada yang berpotensi negatif dan banyak pula
yang berpotensi positif. Yang berpotensi negatif lebih dulu disebutkan karena dimaksudkan agar
menjadi perhatian dan menjadi “cermin” bagi semua masyarakat untuk perbaikan karakter ke
arah yang positif. Fenomena berbahasa yang bernuansa negatif tersebut adalah budaya
menyembunyikan jati diri, tuna harga diri, enggan bertanggung jawab, menutup diri, dan ikut-
ikutan. Budaya berbahasa yang positif dapat dilihat dari budaya berbahasa ketimuran yang
santun sesuai dengan konteks atau situasi tutur yang mendukung terciptanya hubungan
antarmasyarakat yang beradab, berakhlak mulia, dan bertoleransi. Sesuai dengan perkembangan
peradaban bangsa dan negara yang lebih maju, saat ini juga terdapat budaya berkomunikasi yang
positif yang harus terus dikembangan. Hal ini dapat dilihat dari budaya berkomunikasi
transparan, jujur, dan santun. Di era keterbukaan seperti sekarang ini, berbicara jujur dan
transparan merupakan hal yang positif dan perlu dipertahankan karena hal itu akan berdampak
hukum bagi penuturnya terutama jika mereka (ia) merupakan pejabat publik atau publik figur.
Untuk mengubah budaya dan watak bangsa yang lebih positif diperlukan perubahan
budaya berbahasa yang lebih positif pula. Di sinilah, peran pemerintah, tenaga pengajar, media
massa, pejabat publik, dan figur publik sangat dibutuhkan. Hal ini karena ungkapan dan ujaran
mereka akan menjadi diksi dan narasi yang akan ditiru oleh masayarakat secara luas.

 RINGKASAN JURNAL II
Bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan.Maka, apa pun bentuk kebudayaan tersebut
akan tercerminkan bahasa. Bahasa dipengaruhi oleh cara berpikir penuturnya sehingga di dalam
komunikasi akan tercermin penggunaan bahasa tersebut. Bahasa yang santun merupakan warisan
dari budaya bangsa Indonesia yang terkenal dengan keramahannya. Hal ini harus dijaga dan tetap
dipertahankan sebagai warisan budaya bagi generasi berikutnya. Walaupun di era revolusi 4.0
yang menyebabkan masyarakat sangat mudah menyebarkan bahasa yang digunakannya, generasi
milenial harus selalu menjaga bahasa yang santun dan tetap melestarikan budaya santun tersebut.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

 JURNAL I
Dari segi isi materi dari jurnal ini cukup bagus, dan metode penelitian yang ada dijurnal
ini juga lengkap, dan fenomena negatif budaya berbahasa Indonesia ini pun juga dipaparkan
dijurnal ini. .Dan jurnal ini juga bisa dijadikan pelajaran dalam menambah wawasan kita sebagai
pembaca dan terkhusus sebagai penulis.

 KEKURANGAN JURNAL I
Setiap kelebihan pasti ada yang namanya kekurangan, begitu juga dengan jurnal ini ada
beberapa kekurangan didalamnya, seperti jika kita lihat dari segi penyusunan paragraph yang
sesungguhnya, pargraph dijurnal ini kurang rapi, dan jarak antar spasi nya pun tidak teratur, dan
daftar pustaka nya masih ada yang mengakses dari blokspot, walaupun hanya beberpa
diantaranya saja.

 JURNAL II
Dijurnal yang kedua ini dia memiliki kelebihan dari segi judul dan isi nya, judul nya
bagus dan isinya juga memiliki banyak pelajaran yang bisa kita ambil didalam nya, karna jurnal
kedua ini berhubungan dengan pendidikan. Yang semoga setiap pembaca yang membacanya bisa
mendapatkan wawasan yang lebih dalam mempelajari tentang bahasa yang menghubungkan
budaya dan menjadi penguatan literasi dalam pendidikan.

 KEKURANGAN JURNAL II
Dijurnal ini juga memiliki beberpa kekurangan didalamnya, seperti dari aspek bahasa
yang tertulis dijurnal ini ada beberapa kata yang menggunakan kata asing dan tidak diberikan arti
atau translite sehingga pembaca tidak mengerti apa yang dimaksud, dan dari aspek penyusunan
kata dijurnal ini tidak rapi dan jarak antar spasi disetiap paragraph nya juga tidak teratur ada
yang jarang ada yang terlalu dekat.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kedua jurnal diatas dan sudah kita cari kelebihan dan kekurangan nya diantara kedua
jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah bentuk dari cerminan negara kita, karna
bahasa adalah simbol dari budaya dan penguatan dari pendidikan kita.

B. SARAN
Belum lengkap rasanya jika pembaca tidak memberikan saran atau masukan mengenai
critikal jurnal review ini, karna belumlah sempurna suatu karya ilmiah itu tanpa adanya saran
dan masukan dari sih pembaca. Agar critikal jurnal review ini bisa lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Alwasih, Chaedar. (1997). Politik Bahasa dan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Alwasih, Chaedar. (2005). “Pendidikan Berpikir kritis”, Jurnal Linguistik Indonesia, Volume 23,
Nomor2.http://linguistikindonesia.org/images/files/PendidikanBerpikirKritis.
pdf, diakses 20 Juni 2019.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
Cipta.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa P.raktis Bahasa Indonesia edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul: (2007). Leksilogi dan Leksikografi indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chriastian, Thomas dan Rustanto. (2016). “Akulturasi Budaya dalam Pilihan Bahasa Pedagang
Etnis Tionghoa pada Ranah perdagangan di Kota Salatiga”, Seloka: Jurnal
Pendidikan Sastra dan Bahasa, 5 (1) 39-47

Darddjowidjoyo. Seonjono. (2003). Rampai Bahasa, Pendidikan dan Budaya. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.

Devianty, Rina. 2017. Bahasa sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal tarbiyah, vol. 24, no. 2.

H. Douglass Brown. 2007. Prinsip- Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Jakarta:
Pearson Education, Inc.

Halliday. 2004 On Language and Linguistics: Vol 3. London: York Road.

Hani’ah. 2010. Ideologi Masyarakat Madura dalam Ungkapan Ungkapan Idiomatis.Prosodi:


Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra. Vol. 4 No.2
http://journal.trunojoyo.ac.id/prosodi

Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.

Paul Ohoiwutun. 2007. Sosiolinguitik: Memahami Bahasa dalam Konnteks

Anda mungkin juga menyukai