Anda di halaman 1dari 7

BB03-RK17a-RII.

4
15 Agustus 2019

TUGAS TUTORIAL KE-3


PDGK4201/ PEMBELAJARAN PKN SD/ 4 SKS
S1 PGSD

Nama Dosen : Anggia Trisola, M.Pd


Nama Mahasiswa : Lola Ramadhana
NIM : 856244096

1. Jelaskan menurut pendapat anda model-model pembelajaran tematis yang


bagaimana yang bisa diterapkan pada kelas rendah dan berikan contoh!
Pembelajaran tematis merupakan bentuk pengorganisasian pembelajaran terpadu.
Melalui sistem pembelajaran terpadu, memungkinkan siswa secara individual maupun
kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan
secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Oleh karena itu, pembelajaran terpadu
sangat diperlukan terutama untuk sekolah dasar dan untuk kelas rendah. Hal ini
dikarenakan, pada jenjang ini siswa dalam menghayati pengalamannya masih secara
totalitas serta masih sulit menghadapi pemilahan yang arrificial (Richmond dalam
Winataputra, 2021). Terdapat 10 model pembelajaran terpadu, namun ada beberapa
yang dapat digunakan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar yaitu, webbed, conected,
dan integrated. Akan tetapi, yang paling bisa diterapkan pada kelas rendah adalah
Model Webbed.
Winataputra (2021) mengemukakan bahwa model webbed atau sering disebut
jaring laba-laba, merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan
tema tertentu yang cenderung dapat disampaikan melalui beberapa mata pelajaran.
Dalam penerapan model pembelajaran ini, guru dituntut secara serius serta mendalam
untuk memahami dan memilih tema esensial yang memiliki keterkaitan materi yang
dapat dipadukan. Pada model webbed ini, tema dapat dijadikan sebagai pengikat
pembelajaran dalam suatu mata pelajaran atau antar mata pelajaran.
Langkah yang perlu dilakukan adalah menetapkan mata pelajaran yang akan
dipadukan, kemudian mempelajari kompetensi dasar dan indikator pada kelas dan
semester yang sama dari setiap mata pelajaran. Setelahnya dibuat tema untuk
mempersatukan kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan semester, dan membuat
jaringan kompetensi dasar yang menghubungkan tema.
BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

Contohnya :
Tema mata pelajaran Pkn yang dihubungkan dengan mata pelajaran lain seperti
hidup hemat, bangga bertanah air Indonesia, hidup tertib, dan kemajemukan.

Bahasa Indonesia Pkn


Menceritaan peristiwa alam Bangga memiliki alam
yang pernah dilihat, dialami Indonesia
dan di dengar
Bangga Bertanah
Air Indonesia

Pengetahuan Alam Kertakes

Menjelaskan pengaruh Membuat kolase dari


lingkungan terhadap kesehatan berbagai objek dan bahan
alam

Setelah membuat jaring indikator, dibuatlah pemetaan pembelajaran tematik


dalam bentuk jaringan tema model webbed sesuai dengan jaringan indikator di atas.

Membuat Menyimak Sikap Prilaku

Cerita Cinta
Pendek Tanah Air

Bahasa Indonesia Pkn


Bangga
Bertanah
Air
Indonesia
IPA
Karya
Pencemaran Seni rupa

Penyebab Dampak Membuat Kolase Melukis Alam

Untuk mengimplementasikan model pembelajaran tematik ini ada beberapa


tahapan kegiatan yang mesti dilakukan guru, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian.
BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

2. Buat dan Jelaskan Langkah-langkah model pembelajaran portofolio, lalu


apakah menurut pendapat anda pembelajaran portofolio bisa di terapkan pada
semua KD pada kelas tinggi (kelas IV. V, dan VI) ?
Model pembelajaran portofolio merupakan salah satu model yang menekanan
kegiatan belajar siswa untuk aktif dan kreatif. Oleh karena itu, siswa harus peka
terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan ikut
serta berusaha menyelesaikan masalah yang terjadi dengan cara yang positif.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Portofolio menurut Center for Civic
Education dalam Winataputra (2021), adalah :
1) Mengidentifikasi Masalah yang ada dalam Masyarakat
Pada tahap ini, siswa diberikan kebebasan untuk memilih masalah yang terjadi di
lingkungan sekitar.
2) Memilih Masalah untuk Kajian Kelas
Mengkaji informasi yang telah dikumpulkan yang dianggap paling penting.
Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan dikaji dengan
mencari satu masalah.
3) Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap ini,
a. Mengidentifikasi sumber-sumber informasi
b. Meninjau ulang pedoman untuk memperoleh dan mendokumentasikan
informasi
c. Pengumpulan informasi
4) Mengembangkan Portofolio Kelas
Bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam portofolio kelas merupakan bahan-bahan
yang penting dan terpilih serta merupakan hasil karya terbaik siswa. Selanjutnya;
5) Penyajian Portofolio (Show-Case)

Menurut pendapat saya pembelajaran portofolio bisa di terapkan pada semua KD


pada kelas tinggi (kelas IV. V, dan VI). hal ini dikarenakan, dengan menggunakan
model pembelajaran portofolio siswa akan menjadi lebih aktif, kreatif, berpasrtisipasi,
sehingga siswa dapat bekerja sama dengan siswa lainnya. Walaupun dalam
penyusunan portofolio mempunyai tugas yang berbeda, tetapi siswa akan berbagi
informasi dan pemikiran sehingga siswa menjadi kritis dan kreatif dalam belajar.
BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

3. Karakteristik warga negara Indonesia yang bagaimana jika dilihat dalam


konteks individu yang berbineka tunggal ika, jelaskan menurut pendapat anda!
Karakteristik warga negara Indonesia dalam konteks individu yang berbineka
tunggal ika adalah :
1. Kemampuan Memperoleh dan Menggunakan Informasi
Perkembangan dunia Teknologi dan Informasi memberikan peluang tanpa
batas bagi warga dunia untuk memperoleh berita atau pun pengetahuan dengan
mudah dan relatif cepat. Apabila warga negara khususnya Indonesia
menggunakan atau memanfaatkan teknologi dan informasi dengan bijak maka
akan mampu memperluas pikiran warga negara sehingga memungkinkan
untuk berkembang dan meningkatkan keterampilan serta kreativitas warga
negara.
2. Menjaga dan Membina Ketertiban
Ketertiban dalam kehidupan masyarakat akan terwujud apabila setiap
warga negara memiliki kesadaran yang kuat akan segala peraturan atau norma-
norma yang berlaku serta mampu mengamalkannya dalam praktik kehidupan
sehari-hari. Selain itu warga negara yang cerdas tentu memiliki kesadaran
hukum yang mampu terhindar dari warga negara yang permisif, yaitu warga
negara yang menghalalkan berbagai macam cara untuk mencapai apa yang
diinginkan, meskipun mengambil hak dan kepentingan orang lain.
3. Membuat Keputusan
Warga negara yang cerdas adalah warga negara yang mampu mengambil
keputusan secara cerdas, tidak emosional, melainkan rasional, logis, dan
sistemastis. Selain itu, sebagai warga negara yang cerdas sebaiknya dalam
mengambil keputusan menggunakan dialog kreatif. Hal itu dikarenakan, untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam lingkungan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
4. Kemampuan Berkomunikasi
Warga negara yang cerdas memiliki komunikasi baik lisan maupun tulisan
yang diekspresikan secara bijak dengan makna serta pesan yang membangun.
Dengan adanya kemampuan berkomunikasi ini, warga negara dapat
mengemukakan pendapat atau aspirasinya kepada pemerintah untuk mencapai
kehidupan yang baik.
BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

5. Kerja Sama
Warga negara yang cerdas akan menyadari bahwa keberadaan atau
eksistensinya tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan anggota masyarakat
yang lainnya. Oleh karena itu, sikap yang dikembangkan dari kesadaran
tersebut dengan menjalin kerja sama yang baik antar sesama warga negara
masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara menghindari sikap egoistik,
materialistik, liberalistik, dan otoriter.
6. Melakukan berbagai Kepentingan yang Benar
Warga negara yang cerdas akan menempatkan kepentingannya dalam
konteks kepentingan orang lain. Artinya, dalam menggunakan kepentingan
individu warga negara yang cerdas akan memperhatikan dan
mempertimbangkan keberadaan kepentingan orang lain.

4. Jelaskan menurut pendapat anda alat dan model-model Penilaian seperti apa
yang cocok dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD !
Penilaian dalam konteks kurikulum berbasis kompetensi dilakukan melalui
penilaian berbasis kelas. Penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai meliputi 3
ranah, yaitu kognitif, afeksi, dan psikomotor. Oleh karena itu, ketiga ranah tersebut
tidak dapat diukur oleh satu bentuk penilaian saja. Semakin banyak teknik
pengumpulan informasi dan pengukuran yang dilakukan, akan semakin objektif
penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa.
Alat dan model penilaian
1. Tes Tertulis
Penilaian bentuk tertulis dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa yang
bersifat kompleks. Selain itu, penilaian dapat bersifat objektif karena tulisan
merupakan bukti otentik yang dapat dijamin akuntabilitasnya.
2. Tes Perbuatan
Penilaian tindakan atau praktik dapat secara efektif dimanfaatkan untuk
kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk prilaku yang
diharapkan muncul dalam diri manusia yaitu terampil. Alat yang digunakan adalah
Lembar Pengamatan.
BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

3. Tes Lisan
Penilaian ini dilakukan untuk menilai hasil belajar dalam bentuk kemampuan
mengemukakan ide-ide dan pendapat siswa yang disampaikan secara lisan. Hal ini
tentu berhubungan dengan pengetahuan sosial siswa yang menuntut keterampilan
yang berinteraksi dengan orang lain.
4. Penilaian Non Tes
Tenik dan alat non tes antara lain :
1. Observasi
2. Catatan Kejadian
3. Angket atau Daftar Isian
4. Daftar cek atau skala pilihan
5. Sosiometri
6. Kumpulan catatan pribadi peserta didik
7. Studi kasus

Daftar Pustaka

Winataputra, Udin S. dkk. 2021. Pembelajaran Pkn di SD. Tangerang Selatan.


Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai