Anda di halaman 1dari 10

Flavanoid Alkaloid Saponin Tannin Terpenoid Steroid Fenolik sederhana Glikosida Anthosianin

Alkaloid Asam fenolat

Sifat Fisika 1. Flavonoid 2. 3.Sifat Fisika : 4.Sifat fisika 5. 6. 7. Sifat Fisika fenol 8. 9. sangat polar yang 10. Sifat fisika:
Kimia merupakan Sifat-sifat a. Jika Sifat Fisika: Sifat Fisika 1. Rumus molekul : Sifat Fisika dimiliki oleh senyawa 1.kelompok
senyawa Senyawa Larut dalam dilarutkan -Monoterpenoid - Mengandung C6H5OH 1. Titik didih glikosida mempermudah pigmen yang
polifenol Alkaloid : air dan etanol, kedalam air memiliki titik didih gugus fungsi 2. Berat molekul : yang tinggi penyerapan dalam sel berwarna merah
sehingga bersifat 1 Sifat fisik akan 140°C-180° C oksigen 94,11 gr/mol 2. Memiliki sifat sehingga memiliki laju sampai biru yang
kimia senyawa Beracun bagi membentuk -Dalam keadaan - Mengandung 3. Titik didih :182\°C antiseptik pembentukan efek tersebar dalam
segar merupakan 3. Kelarutan
fenol yaitu agak Kebanyaka hewan koloid dan gugus samping 4. Titik lebur : 42 °C dinamik maupun tanaman.
cairan tidak pada air yang
asam dan dapat n senyawa berdarah memiliki rasa C-17 Larut dalam air 5. terbatas eliminasi yang baik. 2.terdapat dalam
larut dalam basa, alkaloid dingin, asam dan berwarna. Tetapi - Banyak Densitas : 1,057 Glikosida berbentuk sel epidermal
4. Larut dalam
dan karena yang lain sepat. jika teroksidasi mengandung gr/cm3 kristal atau amorf. 3.memperlihatka
pelarut organik
merupakan tidak Anti eksudatif, b. Jika warna, akan ikatan rangkap sifat Umumnya mudah larut n warna-warna
5. Stabil pada
senyawa berwarna dicampur berubah menjadi - Dalam sifat kimia Fenol: dalam air atau etanol yang menarik
suhu rendah
gelap. 6. Ikatan karbon
polihidroksi tetapi ada Aktivitas dengan keadaan segar 1.Sensitif terhadap encer (kecuali pada yang mereka
-Mempunyai bau yang mudah
(gugus hidroksil) senyawa hemolisis alkoloid dan merupakan cahaya glikosida resin). miliki
khas. patah
maka juga alkaloid merusak sel gelatin akan -Indeks bias cairan tidak 2.Mudah larut dalam 4.warna yang
bersifat polar yang darah merah. terjadi tinggi. berwarna, tapi minyak bersifat larut
Sifat Kimia
sehingga dapat kompleks Sifat Kimia : endapan. -Kebanyakan jika teroksidasi 3.Mudah larut dalam dalam air dan
1. Sifat asam
larut dalan mempunya c. optik aktif. warnanya akan methanol terdapat dalam
2. Tidak dapat
pelarut polar i warna Berbusa Mengendapa -Kerapatan lebih menjadi gelap 4.Larut dalam air dioksidasi cairan sel
seperti metanol, seperti dalam air n protein kecil dari air. - Mempunyai 5.Mudah terbakar menjadi aldehid tumbuhan
etanol, aseton, spesies Rasanya pahit dari -Larut dalam bau khas pada suhu tinggi dan keton (Fennema, 1976).
air, butanol, aromatik, larutannya pelarut organik - Indeks bias (ScienceLab, 2014d). 3. Membentuk 5.Zat pewarna
dimetil misalnya dan eter dan alkohol. tinggi ikatan hidrogen alami antosianin
sulfoksida, berberin bersenyawa - Sebagian 4. Hidrogenasi tergolong ke
dimetil berwarna dengan Sifat Kimia : besar bersifat dari asam keton dalam turunan
formamida. kuning dan protein -Senyawa tak optis aktif menghasilkan benzopiran.
Disamping itu betanin tersebut jenuh (rantai - Kerapatan asam hidroksi 6.adanya dua
dengan adanya warna sehingga terbuka ataupun rendah
5. Dekarboksilasi
cincin aromatik
siklik) metabolisme
gugus glikosida merah tidak daripada air asam keto alfa benzena
-Isoprenoid
yang terikat pada dipengaruhi - Larutan (C6H6)(Moss,
kebanyakan
gugus flavonoid .2 Sifat oleh enzim bentuknya khiral dalam pelarut 2002).
sehingga kimia protiolitik dan terjadi dalam organik seperti
cenderung dua bentuk eter dan Sifat kimia:
menyebabkan Sebagian Sifat Kimia enatiomer. alkohol 1.turunan suatu
flavonoid mudah besar a. (Sahu Sachi. struktur aromatik
larut dalam air. senyawa merupakan 2010) Sifat Kimia tunggal spt
Senyawa-senyaw alkaloid senyawa - Gugus sianidin, metilasi
a ini merupakan bersifat kompleks 3-hidroksil dan glikosilasi
zat warna merah, basa dalam bersifat alkohol (Harborne, 1996).
ungu, biru, dan tergantung bentuk sekunder 2. Bersifat
sebagai zat adanya campuran - Gugus 3-h amfoter, yaitu
berwarna kuning pasangan polifenol lebih sukar memiliki
yang ditemukan elektron yang sukar mengalami kemampuan
dalam bebas pada dipisahkan dehidrasi untuk bereaksi
tumbuh-tumbuh atom sehingga - Laju reaksi baik dengan asam
an. nitrogen, sukar ditentukan maupun dalam
Perkembangan apabila mengkristal. oleh faktor basa.
pengetahuan suatu b. Tanin sterik 3. berwarna
menunjukkan gugus dapat merah (saat
bahwa flavonoid fungsional diindentifika asam) berubah
termasuk salah berdekatan sikan dengan menjadi ungu dan
satu kelompok dengan kromotografi biru (basa)
senyawa nitrogen .c. Senyawa (Charley, 1970).
aromatik yang bersifat dari tanin
termasuk pendorong mempunyai
polifenol dan elektron aksi
mengandung misalnya adstrigensia,
antioksidan. gugus alkil, antiseptik
maka dan pemberi
elektron warna.
pada atom (Hangerman,
nitrogen 2002)
akan naik
yang
mengakiba
tkan
senyawa
tersebut
lebih
bersifat
basa.
Penggolongan 11.Penggolongan 12.Penggol 13. Sapogenin 14. Secara 15.diklasifikasikan 16.Berdasarka 17. 18.Asam fenolat 19. Glikosida bisa 20. Antosianin
flavonoid ongan terdiri dari kimia, tannin berdasarkan n strukturnya Non-Falvonoid terdiri atas dipelajari dengan merupakan
berdasarkan Alkaloid: dua golongan dibagi jumlah unit steroid dibagi -Asam fenolat : golongan asam mengklasifikasikannya sub-tipe senyawa
strukturnya 1. yaitu saponin menjadi isopren menjadi senyawa organik yang benzoat seperti berdasarkan beberapa organik dari
dapat dibagi N-Heterosi steroid dan empat penyusunnya dua golongan, terdapat pada asam galat dan metode. Berdasarkan keluarga
menjadi enam klik (derivat saponin golongan -Hemiterpen yaitu ; tumbuhan golongan asam gugus glikon Molekul flavonoid, dan
kelompok besar, asam triterpenoid. yaitu tanin -monoterpen 1.Golongan -Stilbenoid : senyawa sinamat seperti gula dalam glikosida merupakan
yaitu flavon, amino): Saponin terhidrolisis, -seskuiterpen steroid dengan yang memiliki cincin asam kafeat dan dapat terdiri dari hanya anggota
flavonol, L-Ornitin/p banyak tanin -diterpen atom karbon aromatik ganda asam klorogenat sebuah glukosa kelompok
flavanon, rolin dipelajari terkondensa -sesterterpen tidak lebih dari -Lignan : senyawa (Ginting, 2018). (monosakarida) sampai senyawa yang
isoflavon, (alkaloid terutama si, tanin -triterpen dua puluh satu yang terdiri dari dua oligosakarida. lebih besar yaitu
antosianin, dan tropan), karena kompleks, -tetraterpen disebut steroid unit fenolik Berdasarkan ikatan polifenol.
chalcone. L-Tirosin/L- kandunganny dan -politerpenn seder- -Kurkuminoid : glikon-aglikon (O, N, C, S
Kelompok flavon fenilalanin a pseudotanin hana. senyawa pada kunyit glikosida), Ikatan antara
dan flavonol (turunan kemungkinan (Hagerman, 2.Golongan yang memiliki glikon dan aglikon dapat
memiliki struktur morfin, berpengaruh 2002) steroid dengan manfaat anti digunakan untuk
inti flavon, berberin, pada nutrisi atom karbon inflamasi, anti kanker, menggolongkan
sedangkan hidrastin), (Appeabaum lebih da- dan antioksidan jenis glikosida. O
flavanon L-Triptofan and Birk, ri dua puluh glikosida adalah
memiliki struktur (indol, beta 1979). satu, misalnya Flavonoid glikosida yang ikatan
inti flavanon. carbolin, sterol, -Flavonol : senyawa glikon dan aglikonnya
Isoflavon ergot, sapogenin, flavonoidyangl diperantarai oleh atom
memiliki struktur quinolin, alkaloid steroid ditemukan pada O. N, C, dan S glikosida
mirip dengan menzamin) dan sayuran dam adalah glikosida yang
flavon tetapi , L-Lisin lain-lain.(Triwa buah-buahan ikatan antara glikon dan
dengan satu unit (alkaloid ono,1988) -Flavon : senyawa aglikonnya
karbon yang piridin dan flavonoid yang berturut-turut
hilang. piperidin), diperantarai oleh atom
Antosianin Asparagina terdapat pada teh, N, C, dan S. Glikosida
adalah pigmen t/Glutamat anggur, dan beri dapat dikelompokka
yang (turunan -Flavonon : senyawa berdasarkan jenis
memberikan purin dan flavonoid yang kerangka aglikon yang
warna pada pirimidin), terdapat pada jeruk diikat oleh gula.
bunga dan buah, L-Histidin/T -Isoflavon : senyawa Pembagiannya adalah
dan memiliki reonin flavonoid yang sebagai berikut:
struktur yang (pilokarpin) ditemukan pada a. Glikosida antrakuinon
mirip dengan , Lain-lain kedelai dan b. Glikosida fenolik
flavon. Chalcone (terpen kacang-kacangan c. Glikosida steroid
memiliki struktur alkaloid d. Glikosida flavonoid
inti chalcone dan steroid e. Glikosida kumarin
yang berbeda alkaloid) f. Glikosida sianogenik
dari flavon. g. Glikosida tiosianat
h. Glikosida saponin
Penggolongan 2. bukan i. Glikosida steviol
flavonoid N-Heterosi j. Glikosida aldehid
berdasarkan klik:
sumber Ephedrin
tumbuhan dapat dan
dilakukan Capsaicin
berdasarkan (Triastuti,2
spesies 021).
tumbuhan yang
mengandung
flavonoid
tersebut.
Beberapa
tumbuhan yang
mengandung
flavonoid antara
lain teh hijau
(mengandung
flavonol), kacang
kedelai
(mengandung
isoflavon),
anggur
(mengandung
flavon), dan
bunga mawar
(mengandung
antosianin).

Fungsi 21. Flavonoid 22. 23. Saponin 24. Tanin 25.Fungsi dari 26. Steroid 27. berfungsi sebagai 28. Fungsi Asam 29. Fungsi glikosida 30. Salah satu
adalah senyawa Pada diketahui berfungsi terpenoid adalah alkaloid adalah pelindung terhadap Fenolat: diantaranya: fungsinya di
yang terdiri dari tumbuhan, mempunyai sebagai sebagai berikut : senyawa alami sinar UV-B dan Sebagai 1. Fungsi glikosida bunga adalah
15 atom karbon alkaloid efek sebagai antidiare 1. Sebagai yang kematian sel untuk polifenol, asam sebagai cadangan gula untuk menarik
yang berfungsi berfungsi antimikroba, dan telah pengatur ditemukan di melindungi DNA dari fenolat temporer perhatian burung
sebagai pigmen sebagai menghambat digunakan pertumbuhan dalam dimerisasi dan merupakan 2. Proses pembentukan dan lebah yang
tanaman. Fungsi pelindung janur dan sebagai (seskuiternoid tumbuhan. kerusakan (Lai & Lim, antioksidan yang glikosida merupakan membawa tepung
flavonoid yaitu dari melindungi penangkal abisin dan Beberapa 2011).Jan 2, 2018. sangat kuat dan proses detoksikasi
diterpenoid sari dari satu
melindungi serangga tanaman dari keracunan fungsi steroid Komponen pada memiliki 3. Glikosida sebagai tumbuhan ke
giberellin)
struktur sel, hama, serangan oleh logam alkaloid bagi senyawa ini diketahui aktivitas pengatur tekanan turgor tumbuhan lain;
2. Sebagai
meningkatkan penguat serangga. berat, antiseptik, tumbuhan pencegah dan antibakteri, 4. Proses glikosidasi atau dengan kata
efektifitas tumbuh-tu Saponin dapat alkaloid dan ekspektoran, antara lain pengobatan beberapa antivirus, untuk menjaga diri lain membantu
vitamin C, mbuhan menurunkan glikosida. spasmolitik, sebagai gangguan penyakit antikarsinogenik, terhadap pengaruh luar penyerbukan
antiinflamasi dan serta kolesterol, (Triastuti,202 anestetik dan anti-hama dan sepertiarteriosklerosi antiinflamasi, yang mengganggu 14 (Harborne, 1998)
sebagai sebagai mempunyai 1) sedative, sebagai anti-jamur s, disfungsi otak, dan aktivitas 5. Glikosida sebagai
antibiotik. pengatur sifat sebagai bahan pemberi serta sebagai diabetes dan kanker vasodilatory. petunjuk sistematik Antosianin
kerja antioksidan, Fungsi aroma makan senyawa (Garg etal, 2016). Selain itu asam bekerja
hormon. antivirus, dan utama tanin dan parfum pertahanan fenolat juga menghambat
(Harbone,1 anti dalam (monoterpenoid) diri terhadap mempunyai proses
987). karsinogenik tumbuhan 3. Sebagai serangga peranan untuk aterogenesis
Alkaloid dan salah tumbuhan obat herbivora. melindungi dari dengan
mempunya manipulator satunya ialah untuk penyakit kanker dan mengoksidasi
i efek fermentasi sebagai diabetes, Sedangkan penyakit jantung lemak jahat
dalam rumen. penolak gangguan bagi manusia, (Apriady, dalam tubuh,
menstruasi,
bidang (Suparjo, hewan steroid alkaloid Andarwulan R. yaitu lipoprotein
patukan ular,
kesehatan 2008) pemakan dapat A, Nuri, 2010). densitas rendah.
gangguan kulit,
berupa tumbuhan. kerusakan hati digunakan Kemudian
pemicu (Harbone,19 dan malaria sebagai antosianin juga
sistem 87) (triterpenoid) obat-obatan melindungi
saraf, 4. Sebagai karena integritas sel
menaikkan hormon memiliki efek endotel yang
tekanan pertumbuhan farmakologis melapisi dinding
darah, tanaman, tertentu. pembuluh darah
mengurang podolakton Misalnya, sehingga tidak
i rasa sakit, inhibitor beberapa jenis terjadi kerusakan
antimikrob pertumbuhan steroid alkaloid (Ginting 2011)..
a, obat tanaman, dapat
penenang, antifeedant digunakan
obat serangga, sebagai
penyakit inhibitor tumor, anti-inflamasi,
jantung senyawa anti-kanker,
pemanis, anti
dan dan
fouling dan anti
lain-lain anti-bakteri.
karsinogen
lain (diterpenoid)
(Simbala 5. Sebagai Salah satu
2009).. antifeedant, contoh dari
hormon, steroid alkaloid
antimikroba, adalah solanin,
antibiotic dan yang
toksin serta ditemukan
regulator pada
pertumbuhan tumbuhan
tanaman dan Solanaceae
pemanis seperti
(seskuiterpenoid) kentang,
6. Penghasil tomat, dan
karet terung. Solanin
(politerpenoid)
digunakan oleh
7. Karotenoid
tumbuhan
memberikan
sumbangan sebagai
terhadap warna senyawa
tumbuhan dan pertahanan
juga diketahui diri terhadap
sebagai pigmen serangga
dalam herbivora.
fotosintesis Namun,
8. Monoterpen konsumsi
dan seskuiterpen
solanin dalam
juga memberikan
jumlah yang
bau tertentu pada
tumbuhan banyak dapat
9. Terpenoid menyebabkan
memegang keracunan
peranan dalam pada manusia.
interaksi (Neil, 1993)
tumbuhan dan
hewan, misalnya
sebagai alat
komunikasi dan
pertahanan pada
serangga
10. Beberapa
terpenoid tertentu
yang tidak
menguap juga
diduga berperan
sebagai hormon
seks pada
fungus,
Tanaman penghasil 31. Stroberi, 32. 33. Beberapa 34. Akasia, 22 12. Tanaman 1.tanaman Asteraceae 34. Ketan merah, 16. Daun tomat, biji 6.
apel, kesemek, Tanaman tanaman yang gambir, nyiri, Tanaman penghasil Penghasil (Ageratum daun binahong, karet, daun mangrove, Buah duwet,
bawang, penghasil menghasilkan pinang, dan terpenoid yaitu Steroid conyzoides dan daun sambung dan tangkai daun jantung pisang,
mentimun, Alkaloid alkaloid ketapang 1. Tumbuhan Alkaloid: Elephantopus scaber) nyawa, daun pepaya (Purnobasuki, kulit rambutan,
Semanggi merah, adalah 1. antara lain: Salam (Syzygium Alkaloid bosi-bosi, dan 2004). kulit manggis,
kedelai, Mahkota polyanthum) Solanum dan daun dewa kulit gowok, kulit
kecambah alfalfa, Dewa 1.Kina (Habibi et al, 2018) Veratrum terung
kacang tanah, (Phaleria (Cinchona 2. Daun bilaran adalah
buncis ( Cicer macrocarp officinalis) tapah (Argyreia perwakilan
arietinum ), a (Scheff.) 2. Opium nervosa(Burm.F.) () dari kelas
kacang-kacangan Boerl). (Papaver (Fransiska, 2021) alkaloid ini
lainnyaLemon, somniferum) 3. Daun Pegagan yang
rosehip, 2. Vinca 3. Tebu (Centella asiatica ) digunakan
Cranberry, 3. Datura (Nicotiana (Kristina, 2009) sebagai
blueberry, plum, tabacum) prekursor
anggur, ceri, ubi Kedelai liar turunan
jalarJeruk pahit, (Glycine max) steroid
biji-bijian kecil, 4. Kacang semisintetik.
jeruk, jus jeruk, polong liar Alkaloid
lemon, jeruk (Lathyrus Veratrum
nipis sativus) misalnya
5. Cabe rawit germin atau
(Capsicum protoverin
frutescens) memiliki
6. Cina aktivitas
(Artemisia 7. hipotensif
absinthium) (Triastuti,2021)
Teh (Camellia .
sinensis)
8. Anggrek
bulan
(Dendrobium
nobile)
9. Kembang
sepatu
(Hibiscus
rosa-sinensis
10. Kedelai
liar (Glycine
max)

Daftar Pustaka
Alam, K. O. B. (2018). Kimia Organik Bahan Alam.

Apriady, Andarwulan R. A, Nuri (2010). Identifikasi Senyawa Asam Fenolat pada Sayuran Indigenous Indonesia, IPB
University.

Anonim, “Science Lab MSDS Water”, http://www.sciencelab.com., diakses tanggal 14 Maret 2018.

Fathurrahman, N. R., & Musfiroh, I. 2018. TEKNIK ANALISIS INSTRUMENTASI SENYAWA TANIN. Farmaka, 16(2).
Prasmita, Hera Sisca, et al. "IDENTIFIKASI KANDUNGAN ASAM FENOLAT DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BERAS KETAN
MERAH (ORYZA SATIVA VAR. GLUTINOSA)." Jurnal Teknologi Pertanian 18.1 (2017): 45-52.

Triastuti,Asih.2021.Buku Ajar: FARMAKOGNOSI DAN OBAT TRADISIONAL.Penerbit UII: Yogyakarta

Harbone J.B.(1987).Metode Fitokimia.Terjemahan Padmawinata, K. Soediro, I. ITB. Bandung


Soetarno, S., et al. "Flavonoid dan asam–asam fenolat dari daun dewa [Gynura procumbens (Lour.) Merr]. Warta Tumbuhan
Obat Indonesia.,(Online), Vol. 6." (2018).
Ekaviantiwi, TyasAyu, Enny Fachriyah, and Dewi Kusrini. "Identifikasi asam fenolat dari ekstrak etanol daun binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Stennis) dan uji aktivitas antioksidan." Chem. Info 1.1 (2013): 283-293.

Putri, Intan Kurnia, Enny Fachriyah, and Dewi Kusrini. "IDENTIFIKASI ASAM FENOLAT EKSTRAK ETANOL DAUN
SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour.,) Merr), PENENTUAN KADAR FENOLAT TOTAL DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN."

Laily, Nursitta. Identifikasi Senyawa Bioaktif Golongan Fenolik (Asam Fenolat dan Flavonoid) yang Terkandung dalam Daun
Bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis. Diss. UNIMED, 2016.

Appeabaum, S.W. and Birk Y. 1979 . Saponin didalam A Rosental. Herbevores. Academic Press.

TRIWAHONO, DJOKO, et al. Isolasi dan Identifikasi Steroid dari Kalus Solanum wrightii Benth. 1988. PhD Thesis. UNIVERSITAS
AIRLANGGA.

Lestario Ninan L. 2018. Antosianin. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 978-602-386-277-1
Purnobasuki, H. 2004. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat Prospect of Mangrove as Herbal Medicine.
Surabaya. UNAIR.

Rijai, Laode. 2016. Senyawa Glikosida Sebagai Bahan Farmasi Potensial SecaraKinetik . J.Trop. Pharm Chem. 2016 Vol.3 No3

Harbone J.B. 1987.Metode Fitokimia.Terjemahan Padmawinata, K. Soediro, I. ITB. Bandung.

Ginting, Erliana, et al. "Potensi ubijalar ungu sebagai pangan fungsional." (2018).
Neil Towers, T. W. Pearce, and R. J. G. Rees. Steroidal Alkaloids. Plenum Press, 1993.
Hagerman, A.E. 2002. Condensed Tannin Structural Chemistry. Department of Chemistry and
Biochemistry, Miami University, Oxford, OH 45056.
Simbala, Herny E.I.2009. Analisis Senyawa Alkaloid beberapa Jenis Tumbuhan Obat sebagai Bahan
Aktif Fitofarmaka.http://moko31.files.word press.com/2011/05/gandarusa-22.pdf (diakses tanggal 05
April 2023).
Hanin, N. N. F., & Pratiwi, R. (2017). Kandungan Fenolik, Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Daun Paku Laut (Acrostichum aureum L.) Fertil dan Steril di Kawasan Mangrove Kulon
Progo, Yogyakarta. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 2(2), 51.
Fransiska, A. N., Masyrofah, D., Marlian, H., Sakina, I. V., & Tyasna, P. S. (2021). Identifikasi Senyawa
Terpenoid dan Steroid pada Beberapa Tanaman Menggunakan Pelarut N-Heksan. Jurnal Health Sains,
2(6), 733-741.
Kristina, N. N., Kusumah, E. D., & Lailani, P. K. (2009). Analisis fitokimia dan penampilan polapita protein
tanaman pegagan (Centella asiatica) hasil konservasi in vitro. Bul. Littro, 20(1), 11-20.
Fennema, O.R. (1976). Principle of Food Science. edition 1. Department of Food Science University of
Wiseonsin Medison. Marcel Dekker Inc.,New York and Basel.
Moss, B.W. 2002. The Chemistry of Food Colour. Washington: CRC Press
Harborne, J.B., 1996, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Diterjemahkan
oleh Kosasih Padmawinata dan Imam Sudiro, Edisi II, Hal 4-7: 69-76, ITB. Bandung.
Charley, H., (1970), Food Science, John Willey and Sons Inc, New York.
Nama Lokal Simplisia Nama latin nama latin tumbuhan kandungan metabolit
simplisia sekunder

1. Akar kucing atau anting Acalypha indica Acalypha indica L. glikosida sianogenik,
anting Radix akalifin yang
merupakan derivat dari
3-sianopiridon,
flavonoid berupa
glikosida kaemferol,
mauritianin, clitorin,
nicotiflorin, biorobin,
tanin, β-sitosterol,
acalyphamide,
aurantiamide,
succinimide, dan
flindersin. Selain itu,
terdapat kandungan
lainnya, yaitu
triacetonamine,
n-octacosanol,
quebrachitol, dan asam
hidrosianat13 (literatur)

2. Akar kelembak Rheum officinale Rheum rhabarbarum Flavonoid,terpenoid,sap


onin,tripenoid,steroid

3. Bunga cengkeh Syzygii Flos Syzygium aromaticum Flavonoid, saponin,


L. tanin, fenolik

4. Akar alang-alang Imperata cylindrica Imperata cylindrica Tanin, Asam humat


(L.) Raeusch. (humat acid), alkaloid,
flavanoid, steroid, dan
terpenoid.(Materia
Medika)

5. Akar Pasak Bumi Eurycomae Radix Eurycoma longifolia Eurycomanone telah


Jack terbukti bersifat
sitotoksik pada kultur
sel kanker A-549,
MCF-7, fibrosarcoma,
melanoma, kanker
kolon dan dapat
menginduksi apoptosis
pada Sel HeLa.

6. Akar Manis Glycyrrhiza glabra Glycyrrhiza glabra Flavonoid, Terpenoid,


Saponin, Triterpen, dan
Gliserin

7. Bunga kenanga cananga odorata cananga odorata flavonoid, tanin, saponin


flos dan steroid Putri dkk.
(2015).

8. Bunga Krisan Chrysanthemi Chrysanthemum Saponin


morifolli flos moridolium ramatuelle (Widiatmaja, F., dkk
2017). Flavonoid
(Marlina, A., &
Widiastuti, E. 2021)

9.Bunga Rosella Hibiscus Hibiscus sabdariffa Linn alkaloid, flavonoid, tanin


cannabihus flos dan saponin yang mana
mampu berperan
sebagai antioksidan.

10. Bunga Kamboja plumeria plumeria flavonoid, alkaloid,


acuminate terpenoid, steroid,
polifenol, dan saponin
(Don,et al. 2002)

11. Daun Salam Syzygium Eugenia polyantha diketahui mengandung


Polyanthum Folium alkaloid, flavonoid,
saponin, tanin, steroid,
terpenoid, minyak atsiri
(0,05%), sitral, dan
eugenol

12. Daun Seledri Apii Graveolentis Apium Graveolens Linn Minyak atsiri, tanin,
Folium saponin, flavonoid,
manitol, apigenin,
potasium, pitosterol,
flavo-glukosida (apiin),
zat pahit, vitamin,
kaolin, lipase (Anisatu,
2021). Daun seledri
mengandung flavonoid
total tidak kurang dari
1,96% dihitung sebagai
apigenin (Farmakope
Herbal, 2017).

13. Daun Jambu Biji Psidii Guajava Psidium Guajava L Kandungan daun jambu
Folium biji (Psidium guajava L.)
Kandungan senyawa
kimia yang terdapat
dalam daun jambu biji
yang dapat membantu
penyembuhan luka
adalah alkaloid,
saponin, tanin dan
flavonoid (Ndukwe et al,
2013)

14. Daun Sirsak Annona Muricata Annona Muricata Linn. alkaloid, flavonoid,
folium terpenoid, kumarin dan
lakton, antrakuinon,
tanin, glikosida, fenol,
pitosterol, dan saponin.
(Friska et al, 2017)
15.Daun Katuk Sauropi Androgyni Sauropus androgynus Tanin, saponin, alkaloid,
Folium (L.) Merr. falovonoid(Majid et al,
2018)

16. Biji Pala Myristicae Myristica fragrans Minyak atsiri, minyak


Fragransis Semen lemak, saponin,
miristisin, elemisi, enzim
lipase, pektin, zat
samak, lemonena,
asam oleat dan asam
linoleat (Hari, 2012).

17. Biji mangga Mangifera Indica L Mangifera Indica Tanin, flavonoid, sterol,
asam fenolat, alkaloid,
saponin

18. Biji pinang Arecae Semen Areca catechu L. Flavonoid, saponin,


tannin, dan fenol (Agitya
et al., 2021).

19. Biji kapuk Ceiba Pentadra Ceiba Pentadra Diketahui bahwa bijinya
semen mengandung gosipol,
asam siklopropenat
(Lestari, 2008),
karotenoid, flavonoid,
alkaloid, tanin
(Chekuboyina et al.,
2012: e9), asam lemak
tak jenuh, karotenoid,
senyawa fenolik,
karbohidrat, protein dan
enzim (Kiran et al.,
2011: 08). Ekstrak air
pada biji mengandung
alkaloid, karbohidrat
glikosida, flavonoid,
tanin, ekstrak petroleum
eter mengandung
alkaloid, flavonoid, tanin
dan ekstrak etanol pada
biji mengandung
alkaloid, karbohidrat
glikosida, flavonoid,
tanin (Choubey,
2011:650).

20. Biji Kakao Theobroma cacao Theobroma cacao L Di dalam biji kakao
semen terdapat kandungan
senyawa polifenol.
Salah satu jenis
polifenol adalah
senyawa flavonoid.

21. Rimpang Temu Ireng Curcumae Curcumae Aeruginosa alkaloid, flavanoid,


Aeruginosa Roxb. terpenoid
Rhizoma
22. Rimpang Temulawak Curcumae Curcumae xanthorrhizae Temulawak memiliki
Xanthorrhizae Roxb. kandungan metabolit
Rhizoma sekunder yaitu Alkaloid,
Flavonoid, Triterpenoid,
Saponin dan Tanin
(Hayani, 2006).
Rimpang temulawak
mengandung minyak
atsiri tidak kurang dari
1,20% v/b dan/atau
kurkumin tidak kurang
dari 2,30% (Farmakope
Herbal, 2017).

23. Rimpang kencur Kaempferia Kaempferia galanga Kencur mengandung Air


galanga rhizoma / Mineral, Pati, gom dan
Minyak Atsiri berupa :
Etil Ester, Borneol,
Sineol, Kamphene,
Asam Anisat, Alkaloid,
Paraeumarin, Asam
Metil kanil, Asam
Sinamat dan Penta
dekaan

24. Rimpang Jahe Zingiberis Zingiber officinale mengandung senyawa


Officinalis Rhizoma metabolit sekunder
yaitu Flavonoid, Tanin,
Saponin dan Steroid
(Hermawati,2019)

25. Rimpang Kunyit Curcumae Curcuma longa L kunyit ; saponin,


domesticate alkaloid, triterpenoid,
rhizoma flavonoid, tannin dan
polifenol.
rimpang kunyit ;
oleoresin, kurkumin,
resin, minyak atsiri,
desmetoksikurkumin
dan bidesmetoksi
kurkumin.

Ningsih, A. W., &


Nurrosyidah, I. H.
(2020). Pengaruh
perbedaan metode
ekstraksi rimpang kunyit
(Curcuma domestica)
terhadap rendemen dan
skrining fitokimia.
Journal Of
Pharmaceutical Care
Anwar Medika
(J-Pham), 2(2), 96-104.
26. Kulit Barang Kayu Manis Cinnamomi Cinnamomum burmanni minyak atsiri tidak
burmannii Cortex kurang dari 0,42% v/b
dan/atau sinamaldehid
tidak kurang dari 0,56%
(Farmakope Herbal
Indonesia, 2017). Selain
itu, mengandung
o-methoksisinnamaldehi
d, eugenol, dan
kumarin.

27. kulit kayu batang Syzygium cumini Syzygium cumini Alkaloid, Saponin,
jamblang (juwet) cortex Tannin , Flavoniod,
Steroid, Kuinon dan
Polifenol (Munira e, al.,
2022).

28. Kulit kayu pohon pule Cortex Alstoniae Alstonia Scholaris Alkaloid, flavonoid,
(pulai) atau Cortex tanin, dan terpenoid.
Alstonia Scholaris (farmakope herbal,
2017)

29.

30.Kulit Kayu Batang Litsae Cubeba Litsae cubeba alkaloid, flavonoid,


Krangean CORTEX saponin, tanin dan
steroid (Chen dkk,
2013).

31. Buah plum (prem) Prunus Salicina / Prunus L ( prunus Buah plum
prunus domestica salicina / prunus mengandung senyawa
Fructus domestica) metabolit sekunder
yaitu flavonoida,
streroid dan terpenoida
(Nugroho dan
Muly antiningrum, 2019
).

32. Buah Apel Hijau Pylii malii fructus (Malus sylvestris(L.)Mill) Salah satu antioksidan
yang ada dalam buah
apel adalah flavonoid
(Waji, 2009). 

33. Buah andaliman Zanthoxylum Zanthoxylum anti inflamasi,


acanthopodium acanthopodium DC analgesik, antioksidan,
fructus antibiotik,
hepatoprotektif,
antiplasmodial,
sitotoksik,
antiproliferatif,
antelmintik, antivirus,
antikonvulsan dan
antijamur (Negi, dkk,
2011).

34. Buah mengkudu Morinda citrifolia Morinda citrifolia L. antrakinon, antioksidan,


fructus antihipertensi,
antidepresi,
antiaterosklerosis.
imunomodulator,
nefroprotektif,
antiinflamasi,
antidiabetes,
hepatoprotektif,
penyembuh luka, anti
Alzheimer's, dan
antimikroba (Bangun
dan Sarwono, 2002)

daftar pustaka ;
Anisatu Z. Wakhidah.,2021, "REVIEW: SELEDRI (Apium graveolens L.): BOTANI, EKOLOGI,
FITOKIMIA, BIOAKTIVITAS, DAN PEMANFAATAN", Jurnal Pro-Life Volume 8 Nomor 2, Juli 2021,
ISSN e-journal 2579-7557.
Ndukwe, O K., Awomukwu, D., and Ukpabi, F. 2013. Comparative Evaluation of Phytochemical and
Mineral Constituents of the Leaves of some Medicinal Plants in Abia State Nigeria. International
Journal of Academic Research in Progressive Education and Development. vol.2,
No.3.DOI:10.6007/IJARPED/v2-i3/148.
Badan POM RI, 2006, Acuan Sediaan Herbal, Vol. 5, Edisi I, Direktorat Obat
Majid, T. S. (2018). Aktivitas farmakologi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus (L.)
Merr). Farmaka, 16(2).
Asli Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia,Jakarta
Widiatmaja, F., Windarso, S. E., & Kadarusno, A. H. Pengaruh Ekstrak Bunga Krisan
(Chrysanthemum cinerariaefolium) Terhadap Fekunditas dan Fertilitas Anopheles sp. Pengaruh
Ekstrak Bunga Krisan (Chrysanthemum cinerariaefolium) Terhadap Fekunditas dan Fertilitas
Anopheles sp.
Marlina, A., & Widiastuti, E. (2021, September). Studi Awal Pembuatan Bio-Insektisida dari Bunga
Krisan (Chrysantemum Morrifolium). In Prosiding Industrial Research Workshop and National
Seminar (Vol. 12, pp. 157-160).
Herawati, I. E & Saptarini, N. M. (2019). S Studi Fitokimia pada Jahe Merah (Zingiber officinale
Roscoe Var. Sunti Val. Majalah Farmasetika.
Erwiyani, Agitya Resti, Dina Sihot Rejeki Gultom, and Dian Oktianti. "Penetapan Kadar Flavonoid
Total Ekstrak Etanol Biji Pinang (Areca catechu L.) Menggunakan Metode AlCl3." Indonesian Journal
of Pharmacy and Natural Product 4.1 (2021).

Anda mungkin juga menyukai