Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN LITERATURE REVIEW

EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT UNTUK MENURUNKAN


SUHU TUBUH PADA ANAK DENGAN HIPERTERMIA

Nama : Friska permata kinanti

Nim : 1021031081

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG

NOVEMBER, 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas literature review yang berjudul “Efektifitas Kompres Hangat
Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pada Anak Dengan Hipertermia”

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Ns. Dewi Rachmawati S. Kep., M. Kep selaku
dosen pembimbing mata kuliah EBP yang telah membimbing, mengarahkan serta memotivasi
sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang penulis
tekuni.

Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan literature review ini.

Peulis menyadari bahwa literature review yang dibuat jauh dari kata sempurna karena adanya
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang
bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Serang, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
ANALISIS KRITIS...................................................................................................................................3
A. Pertanyaan Klinis..........................................................................................................................3
B. Tabel PICO....................................................................................................................................3
C. Tabel penelusuran jurnal..............................................................................................................3
D. Critical Apprasial..........................................................................................................................4
1. Argument riset 1........................................................................................................................4
2. Argument riset 2........................................................................................................................5
3. Argument riset 3........................................................................................................................6
4. Argument riset 4........................................................................................................................8
5. Argument riset 5........................................................................................................................9
6. Argument riset 6......................................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................13
ANALISIS DAN KESIMPULAN...........................................................................................................13
A. Analisis Jurnal.............................................................................................................................13
B. Kesimpulan..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertermia adalah peningkatan suhu inti tubuh manusia yang biasanya terjadi karena
infeksi, kondisi dimana otak mematok suhu di atas setting normal yaitu di atas 38C.
Namun demikian, panas yang sesungguhnya adalah bila suhu >38.5C. Hipertermia juga
dapat didefinisikan sebagai suhu tubuh yang terlalu panas atau tinggi. Umumnya,
manusia akan mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Namun, pada
keadaan tertentu, suhu dapat meningkat dengan cepat hingga pengeluaran keringat tidak
memberikan pengaruh yang cukup (Anisa, 2019).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam di seluruh Dunia
mencapai 16 – 33 juta dengan 500 – 600 ribu kematian tiap tahunnya. Data kunjungan ke
fasilitas kesehatan pediatrik di Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa
karena menderita demam (Putri, Fara, Dewi, Komalasari, & Sanjaya, 2020).

Pada tahun 2013 jumlah balita usia 0-59 bulan di Indonesia yang menderita kejang
sebanyak 900.626 (3, 8%) dari 23.700. 676 jiwa. Profil Kesehatan Indonesia tahun (2013)
menggungkapkan bahwa jumlah penderita demam yang disebabkan oleh infeksi
dilaporkan sebanyak 112.511 kasus demam, dengan jumlah kematian 871 orang.Jumlah
kasus demam meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan angka 90.245 kasus demam
infeksi pada anak di Indonesia (Kholifah, Wati, & Aizah, 2021)

Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk penurunan panas adalah
dengan kompres. Kompres adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh
anak yang mengalami demam (Sorena, Slamet, & Sihombing, 2019).

Kompres hangat merupakan tindakan mengkompres dengan menggunakan air hangat


dengan tujuan untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi. Pada klien dengan kejang
demam, tindakan kompres hangat ini bisa digunakan untuk menurunkan demam, karena
saat kondisi tubuh mengalami demam tinggi, tindakan kompres hangat ini dapat

1
membuka pori-pori sehingga tubuh yang dalam keadaan demam tinggi bisa keluar
melalui pori-pori (Kholifah, Wati, & Aizah, 2021).

Dengan kompres hangat menyebabkan suhu tubuh diluaran akan terjadi hangat sehingga
tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluaran cukup panas, akhirnya tubuh akan
menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan suhu pengatur
tubuh, dengan suhu diluaran hangat akan membuat pembuluh darah tepi dikulit melebar
dan mengalami vasodilatasi sehingga pori-pori kulit akan membuka dan mempermudah
pengeluaran panas. Sehingga akan terjadi perubahan suhu tubuh (Anisa, 2019).

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2020)
dalam jurnal penelitiannya yang berjudul Efektifitas Perbedaan Kompres Hangat Dan
Dingin Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Anak Di Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu
yang menyatakan bahwa hasil penelitian terdapat efektifitas pemberian kompres hangat
dan dingin terhadap suhu tubuh pada anak di ruang edelweis RSUD Dr. M. Yunus
Bengkulu, dengan kompres hangat lebih efektif untuk menurunkan suhu tubuh
berdasarkan Uji normalitas kompres hangat didapatkan nilai P= 0,052 > 0,05. Uji
normalitas kompres dingin didapatkan nilai P = 0,050 = 0,05 yang artinya semua data
berdistribusi normal. Hasil uji t dua sampel didapatkan nilai t = -2,030 dihargamutlakan
menjadi t = 2,030 dengan P-Value = 0,029 < 0,05 yang berarti signifikan (Rahmawati &
Purwanto, 2020).

Berdasarkan hasil riset diatas penulis tertarik untuk menganalisis “Efektifitas Kompres
Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pada Anak Dengan Hipertermia”.

B. Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui Efektifitas Kompres Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pada
Anak Dengan Hipertermia.

2
BAB II

ANALISIS KRITIS

A. Pertanyaan Klinis
Apakah kompres hangat terbukti efektif terhadap penurunan suhu tubuh pada anak
dengan hipertermia?

B. Tabel PICO
Analisis

P(problem/populasi) anak dengan hipertermia

I(intervention/intervensi keperawatan) kompres hangat

C (compare / pembanding) -

O (outcame/ hasil yang diharapkan ) penurunan suhu tubuh

C. Tabel penelusuran jurnal


Kata kunci Google Scholar Doaj sciencedirect
Hipertermia, 983 hasil - -
Kompres Hangat, 4 relavan
Anak
child fever, warm 11.400 hasil - -
compresses 2 relavan

3
D. Critical Apprasial
1. Argument riset 1
N Critical Appraisal
o
1 Nama peneliti : Esti Sorena, Samwilson Slamet, Benny Sihombing.
Tahun : 2018
Alamat web :
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/JurnalVokasiKeperawatan/article/download/
10469/5193
Tahun terbit jurnal : 2019
Judul penelitian :
Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Terhadap Suhu Tubuh Pada Anak Dengan
Peningkatan Suhu Tubuh Di Ruang Edelweis Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu
Tujuan penelitian :
Tujuan penelitian in adalah untuk mempelajari efektifitas pemberian kompres hangat
terhadap suhu tubuh pada anak dengan peningkatan suhu tubuh di ruang edelweis
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
Metode Penelitian :
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental
menggunakan The One Group Pretest Postest Design. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh pasien anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh di Ruang
Edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu pada bulan Mei 2018. Pengambilan sampel
dalam penelitan ini menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 19 responden
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian
Data univariat
Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 19 orang anak dengan yang dirawat dengan
peningkatan suhu tubuh, setelah dilakukan kompres hangat, didapat suhu tubuh
minimum 36,7o C, suhu tubuh maksimum 39,7 o C dan suhu tubuh ratarata 37,80 o C
dengan standar deviasi 0,7427.
Data bivariat

4
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap
penurunan suhu tubuh pada anak hipertermia , kompres air hangat pada
anak hipertermi, pada umumnya klien mengalami penurunan suhu tubuh yang
dibuktikan
dengan hasil observasi oleh Sebanyak 15 responden (100%) berada pada kategori
normal, dari total 15 klien. Seluruh pasien anak dalam penelitian ini mengalami
perubahan suhu tubuh setelah diberikan kompres air hangat.

Kesimpulan
Intervensi kompres hangat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap derajat
peningkatan suhu tubuh. Kondisi ini menunjukkan bahwa intervensi kompres hangat
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan suhu tubuh dalam
menurunkan suhu tubuh pada anak, hal ini dikarenakan setelah dilakukan kompres
hangat pasen merasa nyaman dan terjadi perpindahan panas tubuh.

2. Argument riset 2
No Critical Appraisal
2 Nama peneliti : Ida Rahmawati, Doby Purwanto
Tahun : 2020
Alamat web :
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/1665
Tahun terbit jurnal : 2020
Judul penelitian :
Efektifitas Perbedaan Kompres Hangat Dan Dingin Terhadap Perubahan Suhu
Tubuh Pada Anak Di Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu
Tujuan penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas pemberian kompres hangat
dan dingin terhadap perubahan suhu tubuh pada anak di ruang Edelweis RSUD Dr.
M. Yunus Bengkulu.
Metode Penelitian :
Desain yang digunakan dalam penelitian menggunakan Quasi-Eksperimental

5
dengan rancangan Two Group Pretest Postest Design. Seluruh pasien anak yang
mengalami peningkatan suhu tubuh di Ruang Edelweis RSUD Dr. M. Yunus
Bengkulu merupakan populasi dalam penelitian ini.
Hasil penelitian
Data Univariat
Diketahui dari 30 orang terdapat 22 orang (73,3%) laki-laki dan 8 orang (26,7%)
perempuan. Sedangkan karaktristik responden berdasarkan usia didapatkan bahwa
terdapat 22 orang dengan usia ≥5 tahun dan 8 orang dengan usi < 5 tahun dari 30
orang.
Data Bivariat
Didapat nilai t=- 2,030 diharga mutlakkan menjadi t=2,030 dengan p-
value=0,029<0,05 berarti signifikan dengan rata-rata setelah kompres hangat lebih
rendah dibandingkan dengan kompres dingin yaitu 37,76 oC. Artinya ada efektifitas
pemberian kompres hangat dan dingin terhadap suhu tubuh pada anak di ruang
edelweis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, dengan kompres hangat lebih efektif
untuk menurunkan suhu tubuh.
Kesimpulan
Pemberian kompres hangat dan dingin secara signifikan efektif dapat menurunkan
suhu tubuh pada anak, akan tetapi kompres hangat lebih efektif untuk menurunkan
suhu tubuh. Diharapkan kepada perawat untuk dapat berperan aktif dengan
memberikan advokasi yang lebih baik lagi kepada keluarga pasien tentang cara
melakukan tindakan kompres yang benar dengan metode demonstrasi secara
langsung sehingga keluarga lebih memahami cara kompres hangat dan dingin yang
benar sehingga dapat membantu dalam menurunkan suhu tubuh anak dengan
demam.

3. Argument riset 3
N Critical Appraisal
o
3 Nama peneliti : Kurnia Dewi Anisa

6
Tahun : 2019
Alamat web :
https://www.researchgate.net/publication/
330841096_EFEKTIFITAS_KOMPRES_HANGAT_UNTUK_MENURUNKAN_SU
HU_TUBUH_PADA_AND_DENGAN_HIPERTERMIA
Tahun terbit jurnal : 2019
Judul penelitian :
Efektifitas Kompres Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pada An.D Dengan
Hipertermia
Tujuan penelitian :
Tujuan dari perawatan ini untuk mengetahui efektifitas kompres hangat untuk
menurunkan suhu tubuh pada demam anak.
Metode Penelitian :
Hasil penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif yaitu dengan cara perawatan
selama bertahap dan teratur kepada klien. Metode ini dilakukan dengan menggunakan
proses keperawatan yaitu pengkajian secara mendetail tentang keadaan pasien dengan
cara pengumpulan data, yang selanjutnya yaitu dengan menganalisa data yang telah
didapatkan kemudian menyusun diagnosa dari hasil yang telah didapatkan untuk
kemudian merencanakan tindakan yang akan dilakukan dan yang terakhir yaitu
evaluasi tindakan. Evaluasi sendiri menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa,
dan Planning) yangmana dipantau atau dievaluasi perkembangan dari perawatan yang
telah dilakukan.
Data Univariat
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa suhu tubuh sebelum diberikan
kompres air hangat yaitu 39,3C, sedangkan suhu tubuh sesudah diberikan kompres air
hangat pada hari pertama terjadi penurunan sebanyak 1,5C menjadi 37,8C. Pada
pemberian kompres hangat di hari kedua terjadi penurunan sebanyak 0,8C menjadi
37,0C dan di hari terakhir suhu menetap pada 37,0C. Suhu turun sesuai dengan target
yang diharapkan.
Data Bivariat

7
Bedasarkan nilai selisih mean antara suhu tubuh sebelum kompres dengan suhu
tubuh dan setelah kompres sebesar 0,7526 bernilai positif, artinya terdapat
kecenderungan penurunan suhu setelah dilakukan kompres hangat dengan rata-
rata penurunan 0,7526 o
C.
Kondisi ini menunjukkan bahwa
intervensi kompres hangat memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan suhu tubuh dalam
menurunkan suhu tubuh pada anak
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompres air hangat mampu
menurunkan suhu tubuh pada anak yang mengalami hipertermia. Sebaiknya kompres
dilakukan ketika: anak merasa uncomfortable, suhu mencapai 40C, pernah kejang
demam/keluarga dekat pernah menderita kejang demam atau anak muntah-muntah
sehingga obat tidak bisa masuk. Cara melakukan kompres: taruh anak di bath tub
mandi dengan air hangat (30-32C) atau usapkan air hangat disekujur tubuh anak. Kalau
anak menolak, duduk di bath tub beri mainan & ajak bermain.
4. Argument riset 4
No Critical Appraisal
4 Nama peneliti : Melania Wahyuningsih, Anita Liliana
Tahun : 2019
Alamat web :

Tahun terbit jurnal : 2019


Judul penelitian :
The Effectiveness Of Warm Compress On Breast Milk Production Among Post
Partum Mothers In Tegalrejo Health Center
Tujuan penelitian :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas kompres hangat terhadap
produksi ASI pada ibu nifas di Puskesmas Tegalrejo.

8
Metode Penelitian :
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan desain pre-test dan
post-test dengan desain control group. Populasi adalah 30 ibu nifas di Puskesmas
Tegalrejo pada bulan Juni 2019. Sampel penelitian adalah 28 ibu nifas yang terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu 14 ibu sebagai kelompok intervensi dan 14 ibu sebagai
kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive
sampling. Analisis data dianalisis dengan Paired T Test.
Hasil penelitian
Data Univariat
Sebagian besar ibu nifas berusia 20-35 tahun berpendidikan menengah, dan ibu
primipor, serta bekerja. Usia antara 20 – 35 tahun sehat dan aman bagi ibu untuk
hamil dan melahirkan. Usia sebelum 20 tahun tidak aman untuk hamil dan
melahirkan karena organ reproduksi masih dalam tahap perkembangan, dan fungsi
organ reproduksi semakin menurun setelah 35 tahun.
Data Bivariat
Hasil independent T-test antara kelompok intervensi dan kontrol diperoleh nilai p
0,001 (p value < 0,05) artinya terdapat perbedaan volume ASI yang signifikan pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Kesimpulan
Kompres payudara hangat untuk ibu nifas yang mengalami pembengkakan payudara
dapat dilakukan meningkatkan ejeksi ASI dari duktus laktiferus. Efek fisiologis
administrasi hangat kompres termasuk efek vasodilatasi, peningkatan permeabilitas
kapiler, relaksasi otot dan peningkatan aliran darah ke area payudara. Peningkatan
sirkulasi darah pada area payudara, mengakibatkan lebih banyak oksitosin mengalir
ke payudara dan membuat menyusui lebih lancar

5. Argument riset 5
No Critical Appraisal
5 Nama peneliti : Mariana Vieira de Souza, Danton Matheus de Souza, Elaine
Buchhorn Cintra Damião, Soraia Matilde Marques Buchhorn, Lisabelle Mariano

9
Rossato, Marina de Goés Salvetti.
Tahun : 2022
Alamat web :
https://www.scielo.br/j/reeusp/a/T8cMzPyQ9CFNsT3HrNq6sbK/?format=pdf&lang=en
Tahun terbit jurnal : 2022
Judul penelitian :
Effectiveness Of Warm Compresses In Reducing The Temperature Of Febrile
Children: A Pilot Randomized Clinical Trial
Tujuan penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penerapan  kompres hangat
pada hubungan dengan tempat tidur antipiretik yang diresepkan dibandingkan dengan
efek terisolasi dari  antipiretik yang diresepkan, dalam mengurangi demam pada
anak-anak yang dirawat di rumah sakit.
Metode Penelitian :
Uji klinis acak percontohan yang dilakukan di unit pediatrik rumah sakit tingkat
menengah. Sampel convenience terdiri dari 33 anak dengan suhu aksila lebih besar
atau sama dengan 37,8°c (100°f), diacak menjadi kelompok kontrol (antipiretik) atau
kelompok intervensi (antipiretik + kompres hangat). Suhu dipantau pada kedua
kelompok selama 3 jam dan data dikumpulkan menggunakan instrumen standar,
dianalisis menggunakan uji mann whitney, fisher's exact, chi-square, dan anova.
Hasil penelitian
Data Univariat
Hanya 12,1% anak yang tetap demam,  dengan suhu rata-rata 37,9°C (100,22°F);
21,2% menjadi  subfebrile (37,1-37,7°C [98,78°F-99,86°F]), dan 66,7% tidak 
demam. Perbandingan suhu rata-rata pada kedua  kelompok dari waktu ke waktu
menunjukkan penurunan suhu yang lebih besar pada  awal penerapan kompres
hangat di IG  dan suhu akhir rata-rata yang lebih rendah di CG. Kedua kelompok
menunjukkan garis penurunan suhu yang konstan, dengan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok
Data Bivariat
Dalam studi eksperimental semu yang dilakukan dengan 20 anak dengan demam

10
tifoid, di mana 10 menggunakan kompres panas dan 10 menggunakan spons hangat,
tanpa obat, kedua kelompok mengalami penurunan suhu tubuh yang signifikan
dalam 15 menit pertama (p< 0,05), tetapi hanya sponging yang menunjukkan hasil
setelah 30 menit  (p<0,05), dan pada akhir evaluasi, setelah 60 menit, keduanya 
tidak signifikan, dengan peningkatan suhu dan kekambuhan demam. Jadi,
penggunaan air panas juga kontroversial.
Kesimpulan
Efek menguntungkan dari penerapan kompres hangat  terkait dengan antipiretik tidak
dapat diverifikasi dalam pengendalian demam pada pasien anak jika dibandingkan
dengan penggunaan antipiretik saja. Pada kelompok yang menerima kompres hangat,
iritabilitas dan tangisan diamati pada 12,5% anak-anak.  Namun, pengembangan
investigasi baru, dengan  sampel yang lebih besar dan pengaturan yang berbeda,
disarankan untuk mengkonfirmasi  temuan ini. Semoga investigasi ini dapat
berkontribusi pada pengambilan keputusan perawat mengenai penggunaan kompres
hangat pada anak demam.

6. Argument riset 6
No Critical Appraisal
6 Nama peneliti : Aulya Kartini Dg Karra, Muh. Aswar Anas2, Muh. Anwar Hafid2,
and Rosdiana Rahim
Tahun : 2019
Alamat web :
https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/download/17173/pdf
Tahun terbit jurnal : 2019
Judul penelitian :
The Difference Between the Conventional Warm Compress and Tepid Sponge
Technique Warm Compress in the Body Temperature Changes of Pediatric Patients
with Typhoid Fever
Tujuan penelitian :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari perbedaan antara kompres
hangat konvensional dan teknik tepid sponge terkait dengan perubahan suhu tubuh

11
pasien anak dengan demam tifoid.
Metode Penelitian :
Rancangan penelitian ini adalah eksperimen semu dengan dua kelompok pre post
test. Populasi diambil dari Puskesmas Kampili sedangkan sampel sebanyak 20 orang
diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kompres hangat
konvensional diletakkan di dahi, sedangkan spons hangat hangat dikompres dan
diletakkan di dahi, ketiak, dan lipatan paha secara bersamaan.
Hasil penelitian
Data Univariat
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata suhu tubuh pre test kompres hangat
konvensional adalah 37,83C sedangkan rata-rata suhu tubuh pre test kompres hangat
teknik tepid sponge adalah 38,04 C.
Data Bivariat
Perubahan suhu tubuh berfluktuasi baik pada kompres hangat konvensional maupun
teknik tepid sponge. Dari uji Different Univariate General Linear Model diketahui
bahwa baik teknik kompres hangat konvensional maupun teknik tepid sponge
berpengaruh signifikan terhadap perubahan suhu tubuh p = 0,03.
Kesimpulan
Teknik tepid sponge lebih baik digunakan untuk penatalaksanaan demam pada anak
demam tifoid dibandingkan kompres hangat konvensional karena penurunan suhu
tubuh terjadi dari 5 menit sampai 30 menit sedangkan kompres hangat konvensional
penurunan suhu tubuh hanya bertahan selama 15 menit setelah kompres.

12
BAB III

ANALISIS DAN KESIMPULAN

A. Analisis Jurnal
Dari hasil 6 jurnal yang dianalisis membuktikan bahwa kompres hangat dapat diterapkan
di indonesia, karena kompres hangat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan suhu tubuh dalam menurunkan suhu tubuh pada anak, hal ini dikarenakan
setelah dilakukan kompres hangat pasen merasa nyaman dan terjadi perpindahan panas
tubuh. Namun sebaiknya kompres dilakukan ketika: anak merasa uncomfortable, suhu
mencapai 40C, pernah kejang demam/keluarga dekat pernah menderita kejang demam
atau anak muntah-muntah sehingga obat tidak bisa masuk. Cara melakukan kompres:
taruh anak di bath tub mandi dengan air hangat (30-32C) atau usapkan air hangat
disekujur tubuh anak. Kalau anak menolak, duduk di bath tub beri mainan & ajak
bermain.

B. Kesimpulan
Dari ke 6 jurnal yang sudah dianalisis dapat disimpulkan :
1. metode yang digunakan pada jurnal 1, 2, 4, 5, 6 adalah Metode Quasy Experiment
dengan pendekatan Pretest-Posttest Design with Control Group dan jurnal 3
menggunakan metode studi kasus deskriptif.

13
2. Dari hasil penelitian 6 jurnal yang sudah dianalisis menunjukan bahwa kompres
hangat menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam menurunkan suhu tubuh
pada anak. Hal ini membuktikan bahwa kompres hangat memberikan manfaat yang
positif.

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, K. D. (2019, Januari). EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT UNTUK MENURUNKAN


SUHU TUBUH PADA AN.D DENGAN HIPERTERMIA. Jurnal Ilmiah Ilmu
Kesehatan, 5, 122-127.

Arafah, S. (2019). PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN MENGGUNAKAN AIR


HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATTALLASSANG KAB. TAKALAR. Jurnal
Media Keperawatan, 10, 78-84.

Kholifah, N., Wati, S., & Aizah, S. (2021). EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DALAM
MENURUNKAN HIPERTERMIA PADA PASIEN ANAK DENGAN KEJANG
DEMAM. Jurnal Universitas Nusantara PGRI Kediri, 507-514.

Putri, R., Fara, Y., Dewi, R., Komalasari, & Sanjaya, R. (2020, Desember). Differences in the
Effectiveness of Warm Compresses with Water Tepid Sponge in Reducing Fever in
Children: A Study Using a Quasi-Experimental Approach. International Journal of
Pharmaceutical Research, 12, 3492-3500.

Rahmawati, I., & Purwanto, D. (2020). Efektifitas perbedaan kompres hangat dan dingin
terhadap perubahan suhu tubuh pada anak di ruang Edelweis RSUD Dr. M. Yunus
Bengkulu. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8, 246-255.

14
Sorena, E., Slamet, S., & Sihombing, B. (2019). EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES
HANGAT TERHADAP SUHU TUBUH PADA ANAK DENGAN PENINGKATAN
SUHU TUBUH DI RUANG EDELWEIS RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Jurnal
Universitas Bengkulu, 17-24.

15

Anda mungkin juga menyukai