Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN Ny.

S DENGAN FEBRIS DI RUANGAN


MARWAH RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH
UTARA

Disusun Oleh:

Muhd Al-Fin
NPM: 18010551

Dosen Pembimbing:

Ns. Rizky Mauliza, S.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN BUMI PERSADA LHOKSEUMAWE
2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN Ny.S DENGAN FEBRIS DI RUANGAN


MARWAH RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH
UTARA

Aceh Utara, Oktober 2021

Telah di setujui

Dosen Pembimbing Ci Ruangan

Ns. Rizky Mauliza, S.Kep Ns. Ainol Mardhiah.S.Kep


NIDN. NIP.

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan ini.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Lhokseumawe, 10 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..........................................................................................

Kata Pengantar..................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

Bab I Pendahuluan.........................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................
D. Manfaat ................................................................................................

Bab II Tinjaun Pustaka .................................................................................

A. Pengertian ............................................................................................
B. Etiologi ................................................................................................
C. Tanda Dan Gejala.................................................................................
D. Penatalaksanaan....................................................................................

Bab III Tinjaun Kasus....................................................................................

A. Pengkajian ............................................................................................
B. Diagnosa...............................................................................................
C. Intervensi .............................................................................................
D. Implelmentasi ......................................................................................
E. Evaluasi ................................................................................................

Bab IV Kesimpulan Dan Saran.....................................................................

A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut ( Tamsuri. 2006 ) Febris (panas) dapat didefenisikan keadaan
ketika individual mengalami atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh
terus menurus lebih dari 37,8 °C peroral atau 37,9°C perrectal karena faktor
eksternal.
Menurut ( Ann M Arivin 2000 ) Suhu tubuh dapat dikatakan normal
apabila suhu 36,5 °C – 37,5 °C, febris 37 °C - 40 °C dan febris > 40 °C.
Demam terjadi bila berbagai proses infeksi dan non infeksi dan berinteraksi
dengan mekanisme hospes. Pada perkembangan anak demam disebabkan oleh
agen mikrobiologi yang dapat dikenali dan demam menghilang sesudah masa
yang pendek.
Menurut ( Sodikin. 2012 ) Demam merupakan suatu keaadan suhu
tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di
hipotalamus. Sebagian besar demam pada anak merupakan akibat dari
perubahan pada pusat panas (termogulasi) di hipotalamus penyakit – penyakit
yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang system tubuh. Selain
itu demam mungkin berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas
spesifik dan non spesifik dalam membantu pemulihan atau pertahanan
terhadap infeksi.
Menurut ( Setiawati. 2013 ) Badan Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan jumlah kasus demam di seluruh dunia mencapai 16 – 33 juta
dengan 500 – 600 ribu kematian tiap tahunnya. Di Brazil terdapat sekitar 19%
- 30% ank diperiksa karena menderita demam. Penelitian oleh Jalil Jumah &
Al – Baghli (2007) di Kwuit menunjukan bahwa sebaian besar anak usia 3
bulan sampai 36 bulan mengalami serangan demam rata – rata enam kali
peratahunnya. Di Indonesi penderita demam sebanyak 465 (91,0 % ) dari 511

1
ibu yang memakai perabaan untuk menilai demam pada anak mereka
sedangkan sisianya 23,1 saja yang menggunakan termometer.
B. TUJUAN
Setelah melakukan asuhan keperawatan duharapkan penulis dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan asuhan
keperawatan yang bermutu dalam menerapkan asuhan keperawatan yang
bermutu pada pasien.

C. MANFAAT
a. Bagi Rumah Sakit
Hasil penulisan laporan praktek ini diharpkan dapat digunakan sebagai
dasar pengembanagn manjemen asuhan keperawatan dan membantu
perawat di ruang perawatan dalam menjaga kepuasan klien terhadap
pelayanan asuhan keperawatan.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penulisan laporan praktek ini diharapkan menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan khususnya dibidang medikal bedah pada klien Ny.S
dengan febris diruang perawatan.
c. Bagi Penulis
Hasil penulisan laporan praktek ini diharapkan memberikan pengetahuan
dan memperkaya pengalaman bagi penulis dalam memberikan dan
menyusun asuhan keperawatan pada pasien striktur uretra sebagai salah
satu syarat menyelesaikan tugas praktek klinik keperawatan medikah
bedah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Febris (demam) adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian
yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang
terletak dalam hipotalamus anterior. Suhu tubuh normal dapat dipertahankan,
ada perubahan suhu lingkungan, karena adanya kemampuan pada pusat
termoregulasi untuk mengatur keseimbangan antara panas yang diproduksi
oleh jaringan, khususnya oleh otot dan hati, dengan panas yang hilang. Dalam
keadaan febris, keseimbangan tersebut bergeser hingga terjadi peningkatan
suhu dalam tubuh. (Ngastiyah, 2005)
Definisi demam (febris) adalah suhu rectal yang lebih dari 380C (100,4
0F). Suhu normal dapat berfluktuasi sepanjang hari, berkisar antara 36,1 0C-
380C (970F-100,4oF).Umumnya suhu tubuh pada anak-anak lebih tinggi,
emudian menurun hingga padaa tingkat dewasa pada usia 13-14 tahun pada
anak perempuan, dan 17-18 tahun pada anak laki-laki. (Robert, 2007)
Febris adalah peningkatan abnormal suhu badan rectal minimal 380C.
Demam merpakan tanda adanya masalah yang menjadi penyebab, buakan
suatu penyakit dan tidak terjadi dengan sendirinya. Data klinis terkait
menemukan tanda yang menunjukkan keseriusan demam (missal: anak yang
aktif dan sadar memiliki suhu 400C secara umum kurang mengkhawatirkan
dibandingkan dengan bayi yang lesu dan letargik dengan suhu 390C.
(Muscari, 2001)
B. ETIOLOGI
Penyebab febris selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan
toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan
pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya

3
untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam antara lain: ketelitian
pengambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik,
observasi perjalanan penyakit, dan evaluasi pemeriksaan laboratorium, serta
penunjang lain secara tepat dan holistic. Beberapa hal khusus perlu
dipeehatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi
demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai demam.(aplikasi nanda)
Febris umumnya terjadi akibat adanya gangguan pada hipotalamus, atau
sebaliknya dapat disebabkan oleh setiap gangguan berikut: Penyebab umum
febris pada bayi antara lain infeksi saluran pernapasan atas dan bawah,
faringitis, otitis media, dan infeksi virus umum dan enteric.
C. TANDA DAN GEJALA
a. suhu lebih tinggi dari 37,8 C-40C
b. Kulit kemerahan
c. Hangat pada sentuhan
d. Peningkatan frekuensi pernapasan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
g. Kehilangan nafsu makan
D. PENATALAKSANAAN

1. Secara fisik
a. Mengawasi kondisi klien dengan pengukuran suhu secara berkala
setiap 4-6 jam. Perhatikan apakan anak tidur gelisah, sering terkejut
atau mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik
keatas atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang
disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan
otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai
oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan
demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi
intelektual tertentu.
b. Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan

4
c. Jalan napas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen
ke otak yang akan berakibat rusaknya sel-sel otak
d. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya
e. Tidur yang cukup agar metabolism berkurang
f. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak, lipat paha. Tujuannya
untuk menurunkan suhu tubuh di permukaan tubuh anak.
2. Obat-obatan antipiretik
Antipiretik bekerja secarasentral menurunkan suhu di pusat pengatur
suhu di hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan
prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase
sehingga set poin hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal
yang mana diperintah memproduksi panas di atas normal dan
mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi (Suriadi dan Yuliani, R.,
2001)

5
BAB III
TINJAUN KASUS

A. Pengkajian
1. Biodata
A. Dentitas Pasien
Nama : Ny.Sadriah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 51 Tahun
Status Perkawinan : menikah
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : IRT
Alamat : Matang Ceubrek, Kec. Baktia Barat
Tanggal Masuk Rs : 04 Oktober 2021
No. Register : 496499
Ruangan/Kamar : Ruang Marwah
Golongan Darah :-
Tanggal Pengkajian : 04 Oktober 2021
Diagnosa Medis : Febris

B. Penanggung Jawab
Nama : Tn. Junaidi
Hubungan Dengan Pasien : Anak
Pekerjaan : Wiraswasta

6
Alamat : Matang Ceubrek, Kec. Baktia Barat
I. Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam + 1 minggu , demam naik
turun, batuk, mual.
II. Riwayat Kesehatan Sekarang
Demam dan badan terasa lemas
III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Sudah berobat kepoli dan sudah minum obat + 1 minggu ini.
IV. Riwayat Kesehatan Keluarga
A. Orang Tua : Tidak ada
B. Saudara Kandung : Tidak ada
C. Penyakit Keturunan Yang Ada : Tidak ada
D. Anggota Keluarga Yang Meninggal : Tidak ada
E. Penyebab Meninggal : Tidak ada

F. Genogram

Keterangan:
Laki-Laki Hidup
Perempuan Hidup ------------- : Tinggal Serumah
Laki-Laki Meninggal
Perempuan Meninggal
V. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum: Compos Metis
Tb : cm
BB : Kg
B. Tanda Tanda Vital

7
Suhu Tubuh : 38 C
TD : 158/94 mmHg
Nadi : 113 x/m
RR : 24x/m
C. Pemeriksa Kepala dan Leher
1. Kepala dan rambut dan leher
Kepala : Normal
- Bentuk : Normal
- Ubun-ubun : Normal
- Kulit Kepala : Normal
a. Rambut : Normal
- Penyebaran dan keadaan rambut : Normal
- Bau : Normal
- Warna Kulit : Normal
b. Wajah : Normal
- Warna Kulit : Normal
2. Mata
a. Kelengkapan dan keseimetrisan : Normal
b. Palpebra : Normal
c. Konjungtiva : Normal
d. Selera : Normal
e. Pupil : Normal
f. Cornea dan iris : Normal
g. Visus : Normal
h. tekanan bola mata : Normal
3. Hidung
a. Tulang Hidung dan posisi septum : Normal
b. lubang hidung : Normal
c. Cuping hidung : Normal
d. Fungsi Penciuman : Normal
4. Telinga

8
a. Bentuk Telinga : Normal
b. Ukuran Telinga : Normal
c. Lubang Telinga : Normal
d. Ketajaman Pendengaran : Normal
5. Mulut Dan Faring
a. keadaan bibir : Normal
b. Keadaan gusi dan gigi : Normal
6. Leher
a. Posisi Trachea : Normal
b. Thyroid : Normal
c. Suara : Normal
d. Kelenjar Linfe : Normal
e. Fena Jugularis : Normal
f. Denyut Nadi Karotis : Normal
D. Pemeriksaan integuman
1. Kebersihan : Normal
2. Kehangatan : Normal
3. Warna : Normal
4. Turgor : normal
5. Kelembaban : Lembab
6. Kelainan Pada Kulit :-
E. Pemeriksaan Payudara dan ketiak
1. Ukuran Dan bentuk Payudara : Normal
2. Warna dan bentuk payudara : Normal
3. Kelainan payudara dan puting : Normal
4. Aksila dan clavikula : Normal
F. Pemeriksaan Thoraks dan dada
1. Inspeksi Thoraks
a. Bentuk Thoraks : Normal
b. Pernafasan : Normal
- Frekuensi : Normal

9
- Irama : Normal
c. Tanda Kesulitan Bernafas :-
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara : Normal
b. Perkusi : Normal
c. Auskultasi : Normal
- Suara Nafas : Normal
- Suara tambahan : Normal
3. Pemeriksaan jantung
a. insfensi : Normal
b. Palpasi : Normal
- Pulpasi : Normal
- Ictus cordis : Normal
c. Perkusi : Normal
- Batas jantung : Normal
d. Auskultasi : Normal
- Bunyi Jantung I : Normal
- Bunyi Jantung II : Normal
- Bunyi jantung tambahan : Normal
- Mur-mur : Normal
- Frekuensi : Normal
G. Pemeriksaan Abdomen
1. Infeksi : Normal
a. Bentuk Abdomen : Normal
b. Benjolan/massa : Normal
c. Bayangan Pembuluh darah : Normal
2. Auskultasi
a. Peristaltik usus : Normal
b. Palpasi : Normal
- Benjolan/massa : Normal
- Tanda ascites : Normal

10
- Hepar : Normal
- Lien : Normal
-Titikme.burney : Normal
3. Perkusi
- Suara Abdomen : Normal
- Pemeriksaan ascites : Normal
H. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
1. Genitalia
a. Rambut pubis : Normal
b. Lubang uretra : Normal
c. Kelainan pada genetalia eksterna : Normal
d. Kelainan pada genetalia interna : Normal
2. Anus
a. Lubang Anus : Normal
b. Kelainan pada lubang anus : Normal
c. Perincum : Normal
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal/ekstremitas
1. Ekstremitas Atas
a. Kesimetrisan Otot : normal
5 kiri 5 kanan
b. Edema (derajat) : tidak ada
c. Kekuatan Otot : normal
d. Kelainan pada ekstremitas : Tidak ada

2. Ekstremitas Bawah
a. Kesimetrisan Otot : Normal
5 Kiri 5 Kanan
b. Edema : tidak ada
c. Kekuatan Otot : Normal
d. Kelainan pada ekstremitas : tidak ada
e. Varies : tidak ada

11
J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
E: 4 M: 5 V: 6
2. Meningeal sign : Tidak ada
3. Status mental : Compos Mentis
a. Kondisi emosi dan perasaan : Normal
b. Orientasi : Normal
c. Proses berfikir (ingatan, keputusan, perhitungan) : Normal
d. Motivasi (kemauan) : ada
e. Bahasa : Aceh
4. Nervus Cranialis
a. Nervus Olfaktorius/NI/Penciuman (hidung) : Normal
b. Nervus Optikus/N II/Penglihatan (mata) : Normal
c. Nervus Okulomotoris / N III, Trochlearis / N IV, Abdusen/N
VI/Bergeraknya bola mata : Normal
d. Nervus Trigeminus /N V/Sentuhan Halus (dgn kapas) :Normal
e. Nervus Fasialis /N VII/Wajah /(otot wajah) : Normal
f. Nervus Vestibulo cochlearis /N VIII/Acusticus )Pendengaran) : Normal
g. Nervus Glosso pharingeus/N IX, Vagus/N X/Menelan (Tenggorokan)
:Normal
h. Nervus Asesorius /N XI/Bahu : Normal
i. Nervus Hipoglosus/N XII/Lidah : Normal
5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan : Normal
b. Romberg Test : Normal
c. Test Jari Hidung : Normal
d. Pronasi Suvinasi Test : Normal
e. Heel to shin test : Normal
6. Fungsi Sentuhan Ringan

12
a. identifikasi sentuhan ringan : Normal
b. Test Tajam Tumpul : Normal
c. Test Panas Dingin : Normal
d. Test Getaran : Normal
e. Sreognosis Test : Normal
VII. Pola Kebiasaan Sehari Hari
A. Pola Tidur
a. Sebelum sakit
- Waktu tidur : Normal
- Waktu Bangun : Normal
- Masalah tidur : nyeri
- Hal-hal yang memperngaruhi tidur : nyeri
b. Selama sakit
- Waktu tidur : Tidak teratur
- Waktu bangun : tidak normal
- Masalah tidur : Nyeri
- Hal-hal yang memperngaruhi tidur
B. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
1. BAB
- Pola BAB : Normal
- Karakteristi Fases : Normal
o Warna : Normal
o Konsistemsi : Normal
o Bau : Normal
o Penggunaan Laksatif : Normal
- BAB Terakhir : Normal
- Riwayat pendarahan : Normal

2. BAK
-Pola BAK : normal

13
- Karakter Urine : normal
- Nyeri/Kesulitan BAK : Tidak ada
- Inkontinentia : tidak ada
- Retensi : tidak ada
- penggunaan deuretik : tidak ada
- Riwayat penyakit ginjal : tidak ada
b. Selama sakit
1- Pola BAB : Normal
- Karakteristi Fases : Normal
o Warna : Normal
o Konsistemsi : Normal
o Bau : Normal
o Penggunaan Laksatif : Normal
- BAB Terakhir : Normal
- Riwayat pendarahan : Normal
2. BAK
-Pola BAK : normal
- Karakter Urine : normal

- Nyeri/Kesulitan BAK : tidak ada


- Inkontinentia : tidak ada
- Retensi : tidak ada
- penggunaan deuretik : tidak ada
- Riwayat penyakit ginjal : tidak ada

C. Pola Makan dan Minum

a. Sebelum Sakit
1. Pola makan
- Diet (type) : Normal
- Jumlah/Porsi : Normal
- Pola Diet : tidak ada

14
- Anoreksia : tidak ada
- Mual-Muntah : tidak ada
- Nyeri ulu hati : tidak ada
- Alergi makanan : tidak ada
- BB biasa (sebelumnya:
2. Tanda Objek
- BB Sekarang : Kg
- TB : Cm
- Bentuk Tubuh :-
3. Waktu Pemberian makanan : pagi, siang dan malam
4. Masalah makanan
- Kesulitan Mengunyah : tidak ada
- Kesulitan menelan : tidak ada
- Tidak dapat makan sendiri : tidak ada
5. Pola minum
- Jumlah/porsi :-
- Kesulitan Menelan : tidak ada
b. Selama Sakit
1. Pola makan
- Diet (type) : tidak ada
- Jumlah/Porsi :-
- Pola Diet : tidak ada
- Anoreksia : tidak ada
- Mual-Muntah : tidak ada
- Nyeri ulu hati : tidak ada
- Alergi makanan : tidak ada
- BB biasa (sebelumnya:
2. Tanda Objek
- BB Sekarang : Kg
- TB : Cm
- Bentuk Tubuh :-

15
3. Waktu Pemberian makanan : tidak ada
4. Masalah makanan
- Kesulitan Mengunyah : tidak ada
- Kesulitan menelan : tidak ada
- Tidak dapat makan sendiri : tidak ada
5. Pola minum
- Jumlah/porsi :-
- Kesulitan Menelan : tidak ada
D. Kebersihan Diri/Personal hygiene
a. sebelum sakit
1. Pemeliharaan badan : Normal
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : Normal
3. Pemeliharaan kuku : Normal
b. Selama sakit
1. Pemeliharaan badan : Normal
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : Normal
3. Pemeliharaan kuku : Normal
E. Pola kegiatan/Aktifitas :
a. Sebelum Sakit : Normal
b. Selama Sakit : tidak ada
F. Kebiasaan Ibadah
a. Sebelum Sakit : Normal
b. Selama Sakit : Normal
G. penatalaksanaan dan terapi obat
 Inf NaCl 0,9% 20 tmp
 Inj. Cefotaxime 1 gr / 16 jam
 Inj. Rantidine 1 amp/ 16 jam

16
VII. Analisa Data

No Waktu Data Fokus Masalah Etiologi

1 Ds: klien mengatakan badannya demam Hipertermi Proses penyakit

Do: klien tampak lemas demam

T: 38 C

2 Ds : Kleuarga pasien mengatakan bahwa klien Potensial Intake yang


tidak mau makan terjadinya kurang

Do: mukosa bibir tampak pucat gangguan


kebutuhan
- makan minum kurang
nutris

C. Diagnosa & Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1 Hipertermi b/d Selama dilakukan tindakan keperawatan
1. Lakukan Kompres hangat
proses inflamasi diharapkan suhu tubuh pasien normal ,
2. Anjurkan untuk mengenakan
kumas dengan kriteria hasil :
pakaian yang tipis
1. Tanda – tanda vital kembali
normal 3. Anjurkan klien banyak minum
N= 70-110 x/mnt 4. Observasi TTV
S: 36,5 C – 37,5 C
5. Kolaborasi dengan dokter
R: 20-30 x/mnt
2 Potensial Selama dilakukan tindakan keperawatan 1. Memberi tahu pasien bahwa

17
terjadinya diharapkan kebutuhan nutrisi pasien dapat tentang pentingnya nutrisi
gangguan terpenuhi , dengan kriteria hasil : baginya
kebutuhan nutrisi - pasien mau makan 2. Anjurkan banyak istirahat
b/d intake yang - mukosa bibir normal 3. Anjurkan memberikan
kurang makanan hangan
4. Anjurkan makan sedikit tapi
sering
5. Timbang BB pasien
D. Implementasi Dan Evaluasi

No DX Implementasi Evaluasi

1 1 HARI 1
1. melakukan Kompres hangat
S: Pasien mengatakan bahwa panasnya
2. menganjurkan pasien untuk
belum berkurang
mengenakan pakaian yang tipis
O: badan masih terasa panas lagi
3. menganjurkan klien banyak A: masalah belum teratasi
minum P: : intervensi dilanjutkan

4. Observasi TTV HARI KE 2


S: Pasien mengatakan bahwa panasnya
sudah sedikit berkurang
O: badan masih terasa panas
A: maslah belum teratasi
P: : intervensi dilanjutkan
HARI KE 3
S: Pasien mengatakan bahwa panasnya
sudah berkurang
O: badan tidak panas lagi
A: maslah sudah teratasu
P: : intervensi dihentikan
2 2 1. Memberi tahu pasien bahwa tentang HARI KE 1
pentingnya nutrisi baginya S: keluarga pasien mengatakan nafsu
2. menganjurkan banyak istirahat makan klien belum mulai membaik

18
3. menganjurkan memberikan makanan O: BB belum mulai membaik
hangan A: Masalah belum teratasi
4. menganjurkan makan sedikit tapi P: intervensi dilanjutkan
sering HARI KE 2
5. menimbang BB pasien S: keluarga pasien mengatakan nafsu
makan klien mulai sedikit membaik
O: BB mulai membaik
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
HARI KE 3
S: keluarga pasien mengatakan nafsu
makan klien mulai membaik
O: BB mulai membaik
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

19
Setelah mengemukakan dan memaparkan tentang penerapan asuhan
keperawatan pada Ny.S dengan diagnose febris di ruang marwah RSU Cut
Meutia kabupaten Aceh Utara selama 3 hari, maka penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut:
Penulis dapat menerapkan asuhan keperawatan pa pada Ny.S dengan
diagnose febris di ruang marwah RSU Cut Meutia kabupaten Aceh Utara
melalui 5 tahapan, yaitu pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.

B. Saran

Dalam waktu tiga hari penulis telah melaksanakan asuhan keperawatan


pada Ny.S selanjutnya penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang
dijadikan pertimbangan atau pedoman dalam melakukan proses keperawatan
yaitu:
1. Mahasiswa
Memperdalam penguasaan teori dan praktik, meningkatkan semangat
belajar, dan menumbuhkan solidaritas dan mempertahankan etika
keperawatan. Jadikan kesenjangan antara teori dan kasus pengetahuan
tambahan, pengalaman dan pembelajaran, karena pada kenyataannya tidak
semua yang ada teori, kita temukan pada kasus yang ada.
2. Klien dan keluarga
Lebih aktif mencari informasi kesehatan, rutin periksa kesehatan, dan
mengelola pola makan dan aktivitas dengan baik agar tetap memiliki jiwa
yang sehat dan raga yang kuat.

3. Institusi Pendidikan
Meningkatkan sarana prasarana penunjang seperti kepustakaan dan
bimbingan dalam hal belajar mengajar agar tercipta perawat profesional
yang berkualitas.

20
4. Rumah Sakit
Meningkatkan kerjasama antara tim kesehatan, menyediakan sarana
prasarana penunjang kesehatan dan memberikan kebijakan-kebijakan yang
memberikan keuntungan pada berbagai pihak termasuk tim kesehatan dan
pasien.

21
DAFTAR PUSTAKA

Corwin. 2000. Hand Book Of Pathofisiologi. Jakarta:EGC


Huda Nurarif, Amin & Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda-NIC NOC. Jakarta: MediAction
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Julia Klaartje Kadang, SpA (2000). Metode Tepat Mengatasi Demam. www.
Google. Com diakses tanggal 12 Januari 2015.
Muscari, Mary E. 2001. Panduan Balajar: Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New
Jersey: Upper Saddle River
Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA : Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta : Prima Medika.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.
Robert, 2007, Penyakit – Penyakit Tropis, Artikel diakses dari
www.who_peditric.com
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medikal.

Anda mungkin juga menyukai