Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Nama Yusufa Sidarta


NIM 20103050105
Judul Jurnal Wali Nikah Dalam Perkawinan. Prof Khoiruddin
Nasution
Volume -
Tahun Terbit -
Tulisan ini ditawarkan penggunaan metode kombinasi
tematik dan holistik dalam melakukan pembaruan
Hukum Keluarga Islam (Perkawinan)Untuk itu lebih
dahulu di jelaskan masing-masing konsep kombinasi
di maksud sebagai berikut.Secara umum Tafsir
Latar Belakang
tematik di bagi menjadi dua bagian yaitu :
 Tematik berdasarkan subyek dan tematik
berdasarkan Surah Al-Quran.
- Tematikberdasarkan subjek,contohnya
ialah :1.Ibnu Qayyim berdasarkan Subjek
ulama dari mazhab Hanbali Abu ‘Ubaid
Majaz al-Qur’arran. Meskipun tidak
fenomena umum,tafsir tematik sudah di
perkenalkan sejak sejarah awal tafsir.Lebih
jauh jumlah tafsir tematik baik berdasarkan
subjek maupun surah dlam Al-
quran.Namun al-khuli menekankan
pentingnya memahami isi al-quran.dan
tujuan ayat-ayat al-quran untuk dapat
memahami al-quran mendalam dan
benar.Agar orang dapat memahami al-
quran secara qonperehensif.Apa yang
disimpulkan al-Khuli sama dengan apa
yang disampaikan Fazlurrahman,yang
membedakan ialah latar belakang turunya
al-quran asbabunnuzul terbagi menjadi 2
yaitu 1.Mikro 2 Makro.Asbabunnuzul
perbedaan mikro dan makro ialah dimana
makro adalah sejarah bagaimana turunya
ayat tersebut .Sedangkan Mikro ialah
bagaimana keadaan masyarakat tersebut
keadaan itu.
dan kebenaran di Indonesia. Apakah poligami yang
akan dilakukan berprediksi menghancurkan keluarga
yang sudah ada karena tidak terpenuhi nafkah lahir
Tujuan Penelitian &Objek Penelitian batin kepada istri dan anak-anak? Apakah kerelaan
istri yang sudah ada benar-benar diberikan tanpa
paksaan? Izin dari istri yang sudah ada merupakan
syarat poligami dalam Undang-Undang Perkawinan
dinilai sudah mempertimbangkan kemaslahatan istri,
anak dan keluarga secara umum, termasuk suami
sendiri agar terhindar dari penilaian tidak adil di
akhirat nanti
Hadis mengatakan bahwa suami yang memiliki
Manfaat Penelitian dua istri (lebih dari satu) namun tidak dapat
berlaku adil, maka tempatnya adalah neraka.
Alangkah anehnya jika perkawinan adalah ibadah
dengan sebutan mitsan ghalizhan, bertujuan
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Namun, perkawinan yang dijalani malah
membawa kepada kemudharatan di dunia dan
mengalami siksaan neraka di akhirat.
Waris dalm dunia ini perlu adanya singronisasi
Isi Penelitian antara hukum adat,dan hukum moderen hingga
saat ini bisa diberikan kemanfaatan bagi
manusia yang lainya risalah kenabian
mengubah dari dan meninggalkan apa yang
sudah biasa mereka lakukan mengikuti apa
yang dilakukan nenek moyang mereka, 3.
risalah kenabian mengubah dari dan
meninggalkan perilaku mereka mengurangi
timbahan mengikuti apa yang sudah menjadi
tradisi nenek moyang. Gebrakan anyar dalam
membangun suatu negara salah satunya ialah
merumuskan segala undang-undang yang akan
di berlakukan di negara tersebut.Melakukan
Unifikasi terhadap masalah hukum yang
berlaku di Indonesia.Namun setiap suatu
pembaharuan pasti ada Penolakan penolakan
ini benar-benar keras yang berasal dari Aktivis
keagamaan karena menurut mereka suatu hal
yang baru yang tidak sesuai dengan syariat
islam.Mereka berpandangan bahwa misi ini
dominan dengan menjalankan misi-misi
tertentu.Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menjadi
suatu hal yang pokok untuk menjamin segala
keberlangsungan beragama di Indonesia.Secara
umum pembemtukan suatu undang-undang ini
untuk meraih ke maslahatan dan
menghilangkan ke mafsadatan
penelitian yang terjadi di lapangan. Walaupun, dalam
al Quran, Sunnah dan fiqh tidak ditemukan kapan usia
yang dianggap tidak di bawah umur, pembatasan usia
yang bisa diizinkan untuk melaksanakan perkawinan
dinilai penting. Jadi, kebijakan pemerintah dalam
Undang-Undang Perkawinan dalam menghindari
perkawinan di bawah umur adalah untuk kemaslahatan
anak dan keluarga. kasus poligami, Undang-Undang
Perkawinan memberikan ruang yang sangat sempit.
Artinya, prinsip monogami tetap dijadikan pegangan.
Namun, dalam kondisi darurat, dapat diizinkan
melalui Pengadilan Agama. Hal
Analisis Tulisan ini telah memberikan banyaknya pengetahuan
tentang adanya perilaku hal yang baik dalam Bangsa
Asia memberikan wawasan yang lebih luas dan
Kompeten dalam menanggapi Isu zaman yang
Dinamis dan Berkembang maka dari itu dari hal
tersebut belum adanya pembahasan dari beberpa
Hukum perkawinan secara menyeluruh hanya ber
patokan pada Brunei Darussalam,Singapura dan juga
Filipina yang masih banyak lagi seperti Timor leste
dan juga nera Islam yang lainya perlu di kaji lebih
dalam hal ini untuk menyempurnakan segala hal yang
telah tersusun.

Anda mungkin juga menyukai