0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan4 halaman
Tulisan ini membahas penggunaan metode kombinasi tematik dan holistik dalam mereformasi hukum keluarga Islam di Indonesia. Metode tematik membahas tafsir Al-Quran berdasarkan subjek dan surah, sedangkan holistik mempertimbangkan latar belakang turunnya ayat. Tulisan ini juga menganalisis pelaksanaan poligami dan perkawinan di bawah umur dalam hukum perkawinan Indonesia.
Tulisan ini membahas penggunaan metode kombinasi tematik dan holistik dalam mereformasi hukum keluarga Islam di Indonesia. Metode tematik membahas tafsir Al-Quran berdasarkan subjek dan surah, sedangkan holistik mempertimbangkan latar belakang turunnya ayat. Tulisan ini juga menganalisis pelaksanaan poligami dan perkawinan di bawah umur dalam hukum perkawinan Indonesia.
Tulisan ini membahas penggunaan metode kombinasi tematik dan holistik dalam mereformasi hukum keluarga Islam di Indonesia. Metode tematik membahas tafsir Al-Quran berdasarkan subjek dan surah, sedangkan holistik mempertimbangkan latar belakang turunnya ayat. Tulisan ini juga menganalisis pelaksanaan poligami dan perkawinan di bawah umur dalam hukum perkawinan Indonesia.
NIM 20103050105 Judul Jurnal Wali Nikah Dalam Perkawinan. Prof Khoiruddin Nasution Volume - Tahun Terbit - Tulisan ini ditawarkan penggunaan metode kombinasi tematik dan holistik dalam melakukan pembaruan Hukum Keluarga Islam (Perkawinan)Untuk itu lebih dahulu di jelaskan masing-masing konsep kombinasi di maksud sebagai berikut.Secara umum Tafsir Latar Belakang tematik di bagi menjadi dua bagian yaitu : Tematik berdasarkan subyek dan tematik berdasarkan Surah Al-Quran. - Tematikberdasarkan subjek,contohnya ialah :1.Ibnu Qayyim berdasarkan Subjek ulama dari mazhab Hanbali Abu ‘Ubaid Majaz al-Qur’arran. Meskipun tidak fenomena umum,tafsir tematik sudah di perkenalkan sejak sejarah awal tafsir.Lebih jauh jumlah tafsir tematik baik berdasarkan subjek maupun surah dlam Al- quran.Namun al-khuli menekankan pentingnya memahami isi al-quran.dan tujuan ayat-ayat al-quran untuk dapat memahami al-quran mendalam dan benar.Agar orang dapat memahami al- quran secara qonperehensif.Apa yang disimpulkan al-Khuli sama dengan apa yang disampaikan Fazlurrahman,yang membedakan ialah latar belakang turunya al-quran asbabunnuzul terbagi menjadi 2 yaitu 1.Mikro 2 Makro.Asbabunnuzul perbedaan mikro dan makro ialah dimana makro adalah sejarah bagaimana turunya ayat tersebut .Sedangkan Mikro ialah bagaimana keadaan masyarakat tersebut keadaan itu. dan kebenaran di Indonesia. Apakah poligami yang akan dilakukan berprediksi menghancurkan keluarga yang sudah ada karena tidak terpenuhi nafkah lahir Tujuan Penelitian &Objek Penelitian batin kepada istri dan anak-anak? Apakah kerelaan istri yang sudah ada benar-benar diberikan tanpa paksaan? Izin dari istri yang sudah ada merupakan syarat poligami dalam Undang-Undang Perkawinan dinilai sudah mempertimbangkan kemaslahatan istri, anak dan keluarga secara umum, termasuk suami sendiri agar terhindar dari penilaian tidak adil di akhirat nanti Hadis mengatakan bahwa suami yang memiliki Manfaat Penelitian dua istri (lebih dari satu) namun tidak dapat berlaku adil, maka tempatnya adalah neraka. Alangkah anehnya jika perkawinan adalah ibadah dengan sebutan mitsan ghalizhan, bertujuan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun, perkawinan yang dijalani malah membawa kepada kemudharatan di dunia dan mengalami siksaan neraka di akhirat. Waris dalm dunia ini perlu adanya singronisasi Isi Penelitian antara hukum adat,dan hukum moderen hingga saat ini bisa diberikan kemanfaatan bagi manusia yang lainya risalah kenabian mengubah dari dan meninggalkan apa yang sudah biasa mereka lakukan mengikuti apa yang dilakukan nenek moyang mereka, 3. risalah kenabian mengubah dari dan meninggalkan perilaku mereka mengurangi timbahan mengikuti apa yang sudah menjadi tradisi nenek moyang. Gebrakan anyar dalam membangun suatu negara salah satunya ialah merumuskan segala undang-undang yang akan di berlakukan di negara tersebut.Melakukan Unifikasi terhadap masalah hukum yang berlaku di Indonesia.Namun setiap suatu pembaharuan pasti ada Penolakan penolakan ini benar-benar keras yang berasal dari Aktivis keagamaan karena menurut mereka suatu hal yang baru yang tidak sesuai dengan syariat islam.Mereka berpandangan bahwa misi ini dominan dengan menjalankan misi-misi tertentu.Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menjadi suatu hal yang pokok untuk menjamin segala keberlangsungan beragama di Indonesia.Secara umum pembemtukan suatu undang-undang ini untuk meraih ke maslahatan dan menghilangkan ke mafsadatan penelitian yang terjadi di lapangan. Walaupun, dalam al Quran, Sunnah dan fiqh tidak ditemukan kapan usia yang dianggap tidak di bawah umur, pembatasan usia yang bisa diizinkan untuk melaksanakan perkawinan dinilai penting. Jadi, kebijakan pemerintah dalam Undang-Undang Perkawinan dalam menghindari perkawinan di bawah umur adalah untuk kemaslahatan anak dan keluarga. kasus poligami, Undang-Undang Perkawinan memberikan ruang yang sangat sempit. Artinya, prinsip monogami tetap dijadikan pegangan. Namun, dalam kondisi darurat, dapat diizinkan melalui Pengadilan Agama. Hal Analisis Tulisan ini telah memberikan banyaknya pengetahuan tentang adanya perilaku hal yang baik dalam Bangsa Asia memberikan wawasan yang lebih luas dan Kompeten dalam menanggapi Isu zaman yang Dinamis dan Berkembang maka dari itu dari hal tersebut belum adanya pembahasan dari beberpa Hukum perkawinan secara menyeluruh hanya ber patokan pada Brunei Darussalam,Singapura dan juga Filipina yang masih banyak lagi seperti Timor leste dan juga nera Islam yang lainya perlu di kaji lebih dalam hal ini untuk menyempurnakan segala hal yang telah tersusun.