Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS MATERI UNTUK PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : Eka Markhamah

Kelompok Mapel : PAI 3

Judul Modul : FIQIH

Judul Masalah : Maraknya praktek Poligami dalam kehidupan sekarang

No Komponen Deskripsi

1. Identifikasi Masalah (berbasis 1. Bagaimana pemahaman masyarakat umum


masalah yang ditemukan di mengenai dalil tentang poligami yang terdapat
lapangan) dalam Al- Qur’an Surah An-Nisa’ ayat 3?
2. Bagaimana pemahaman terkait UU No. 1 Tahun
1974 pasal 3 tentang hokum pernikahan di
Indonesia?

2. Penyebab Masalah

(dianalisis apa yang menjadi 1. Banyaknya para pria yang melakukan praktik
akar masalah yang menjadi poligami dengan alasan diperbolehkan menurut
pilihan masalah) agama dengan syarat bisa berlaku adil bagi istri-
istri mereka dan anak- anak mereka

2. Banyaknya praktik poligami dengan adanya


perlindungan hukum di Indonesia dimana jika istri
tpertama menyetujui poligami tersebut maka
poligami sah dilakukan tanpa mempertimbangkan
maslahah dan mudhorotnya terlebih dahulu
3. a. Solusi Dikaitkan dengan a. Dikaitkan dengan teori/ dalil yang relevan
teori/dalil yang relevan ✓ QS. An- Nisa: 3
(Uraikan Penerapan Materi
Esensial dan Materi
Pengembangan (Advance
Material) disesuaikan dengan
Masalah yang akan
dipecahkan)

b. Sesuaikan dengan Terjemahnya: “Apabila kamu tajut tidak dapat berlaku adil
langkah/prosedur yang terhadap perempuan yatim (yang kamu kawini) maka
sesuai dengan masalah kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua,
yang akan dipecahkan
tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak dapat
berlaku adil maka kawinilah seorang saja, atau budak-
budakmu. Yang demikian itu lebih dekat untuk tidak berlaku
aniaya”.
Keadilan suami ini meliputi keadilan dalam
distribusi kesejahteraan lahir bathin terhadap isteri-
isterinya. pendapatnya Ibnu Hazm Dalam kitabnya al-
Muhalla beliau mengatakan bahwa adil diantara para isteri
hukumnya adalah wajib, lebih-lebih dalam hal pembagian
malam ,tidak boleh adanya pengunggulan diantara para
isteri baik yang merdeka,budak,muslim maupun dzimmi
yang sudah dikawini dan ketika pembagian dalam hal
nafkah itu wajib sama maka tentu pula pembagian dalam
hal giliran bermalampun wajib sama. Terlalu condong
terhadap salah satu merupakan wujud ketidakadilan, hal
tersebut mempunyai akibat buruk, sebagaimana Sabda
Rasulullah SAW artinya: Barang siapa beristeri dua sedang
dia lebih mementingkan salah seorang dari pada keduanya,
dia akan datang nanti di hari kiamat sedang pinggangnya
(rusuknya) cenderung (bungkuk). (HR.Ahmad).
✓ Indonesia termasuk negara yang menetapkan
ketentuan yang ketat untuk poligami. Dalam UU No. 1
Th. 1974 pasal 3 ayat (2) dijelaskan bahwa seorang
suami diperbolehkan beristeri lebih dari seorang apabila
dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan dan
mendapat izin dari pengadilan. Adapun alasan-alasan
yang dijadikan pedoman oleh pengadilan untuk memberi
izin poligami ditegaskan pada pasal 4 ayat (2), yaitu: 1)
isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai
isteri; 2) isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang
tidak dapat disembuhkan; dan 3) isteri tidak dapat
melahirkan keturunan. Ketentuan seperti ini juga
ditegaskan dalam PP No. 9 tahun 1975 pasal 41 huruf a
dan KHI pasal 57. Pasal 5 UU Perkawinan menetapkan
syarat-syarat poligami sebagai berikut: (1) adanya
persetujuan dari isteri-isteri; (2) adanya kepastian bahwa
suami mampu menjamin keperluan keperluan hidup
isteri-isteri dan anak-anak mereka; adanya jaminan
bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan
anak-anak mereka. Di samping ketentuan ini UU
Perkawinan juga mengatur prosedur yang harus
ditempuh suami dalam melakukan poligami, yakni
melalui proses di pengadilan.
b. Langkah/ prosedur sesuai yang akan diselesaikan
✓ Perkuat iman dan taqwa kita kepada Allah
✓ Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah
✓ Selalu bersyukur dengan apapun yang kita peroleh
dan terima
✓ Tetap berusaha menjadi orang yang
bertanggungjawab
✓ Tetap berusaha menjadi orang yang kuat pendirian

SOAL DISKUSI DALAM PENDALAMAN MATERI ANALISA MATERI

NO Pertanyaan Pendapat saya

1 Persepsi Ulama Bangka Persepsi para ulama Belitung terkait pandangannya tentang
Belitung Tentang Teori sulitnya merealisasikan sistem khilafah di Indonesia sudah
Khilafah Dan benar. Meskipun berdasarkan sejarah Rasulullah SAW
Implikasinya Terhadap pernah berhasil membangun Madinah melalui system
Uklhwah Islamiyah Dan khilafah, tetapi keberhasilan Rasulullah itu tidak mungkin
Ukhuwah Basyariyah dapat diulang oleh orang lain selain Rassulullah. Mengapa ?
Dalam Keutuhan Nkri Di Karena :
Bangka Belitung
1. Rasulullah jelas memiliki kepribadian dan akhlak yang
luhur serta langsung mendapat bimbingan dari Allah.
Berbeda dengan manusia pada umumnya yang kita tahu
di dalam diri manusia ada 4 kekuatan jiwa pembentuk
akhlak, salah satunya adalah quhwah asy syahwah.
Quhwah asy syahwah inilah yang sering tidak dapat
dikendalikan oleh manusia biasa, sebagai akibatnya
akan muncul kepentingan-kepentingan pribadi yang
tidak sesuai dengan ajran agama.
2. Selain itu, dalam konteks Indonesia, memaksakan
kehendak untuk memberlakukan sistim khilafah di
Indonesia sangat tidak relevan karena :
✓ Para ulama pendiri bangsa telah sepakat bahwa
bentuk negara Indonesia adalah NKRI
✓ Para ulama telah sepakat meletakkan Pancasila dan
UUD 1945 sebagai dasar idiologi bangsa
✓ Indonesia negara yang plural yang didalamnya
terdapat banyak suku, bahasa, budaya, agama, dan
adat sitiadat yang berbeda-beda yang disatukan
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Jadi, jika sistem khilafah ini dipaksakan untuk diterapkan di
Indonesia, justru akan menimbulkan konflik yang merusak
ukhuwwah Islamiyah, ukhuwwah basyariyah, dan
ukhuwwah wathaniyyah yang selama ini sudah terbangun
serasi selaras dan seimbang dalam bingkai Pancasila.

2 Poligami dalam Poligami itu sudah muncul ribuan tahun silam


Perspektif Hukum Islam sebelum datangnya Islam. Dari sini dapat kita garis bawahi
bahwa poligami bukan merupakan bagian dari ajaran Islam.
Namun, Islam sebagai agama yang sempurna dengan Al-
Qur’an sebagai penyempurna kitab-kitab suci yang lain di
dalamnya dijelaskan berbagai aspek permasalahan dalam
kehidupan manusia khusunya permasalahan dalam hal
poligami. Bahwa meskipun Islam membolehkan
berpoligami dan pernah dicontohkan oleh Rasulullah, tetapi
perlu kita catat dan kita renungkan bahwa poligami yang
dicontohkan oleh Rasulullah bukan hanya untuk memenuhi
hasrat biologis, melainkan dengan tujuan yang besar yaitu
perjuangan dalam menegakkan ajaran Islam. Tetapi
poligami yang diterjadi dimasa sekarang nampaknya
cenderung berdampak negatif, disamping rusaknya
hubungan rumah tangga yang dikarenakan ketidakmampuan
seseorang bersikap adil, anak-anak juga terkena dampak
buruk dari praktik poligami karena sang suami pasti lebih
menyukai istri barunya ketimbang keluarga yang sudah
menemaninya dari awal. Dari hal itu jelas bahwasanya,
dengan ketidaksempurnaan manusia khususnya dalam hal
keadilan sangat sulit dipraktekan. Hal itulah yang menjadi
alasan bahwa Monogami lebih baik dari poligami.

Anda mungkin juga menyukai