Anda di halaman 1dari 3

NAMA :

ADINDA AZZAHRA

TITANIA ADELLA

PASAR MODAL

BAB 4 BENTUK PASAR PADA PASAR MODAL

1. PASAR PERDANA
2. PROSES PENAWARAN DAN PEMESANAN DI PASAR PERDANA
3. ISTILAH DALAM PENJAHAT SAHAM DI PASAR PERDANA
( OVERSUBSCRIBED,UNDERSUBSCRIBED )
4. PASAR SEKUNDER
JAWAB :

Pasar perdana merupakan penjualan pertama atas efek atau sertifikat yang diterbitkan oleh
emitmen, yaitu perusahaan atau organisasi yang menerbitkan efek atau sertifikat, sebelum
efek atau sertifikat tersebut diperdagangkan di bursa efek atau pasar sekunder.dengan jangka
waktu pasar perdana yaitu 90 hari sejak izin emisi diperoleh dari Bapepam.[1]

Penetapan harga pada pasara perdana biasanya ditetapkan bersama oleh Emitmen,Penjamin
emisi dan PT Danareksa, dengan tujuan penterapan harga tersebut adalah untuk nmencapai
harga yang wajar sehingga dapat diterima oleh pemitmen maupun para pemodal

metode dasar yang biasa dipakai yaitu:

1. Metode rasio Price Earnings (P/E)


2. Metode Devidend -yield
3. Metode Net Assetv Value (NAV)
4. Present Value of Future Devidend
5. Present Value of Future Earning

Sedangkan Pendekatan yang digunakan dalam menentukan harga saham pada pasar perdana
lebih dari satu pendekatan,artinya indikasi yang diperoleh dari satu cara akan dilenghkapi
oleh cara lainnya. Disamping ada faktor-faktor kualitatif yang dipertimbangkan untuk menilai
perusahaan, sebagai berikut:

1. Perusahaan yang bersangkutan


2. Pemodal

https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_perdana
Lumbantoruan, Magdalena (1992). Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan Manajemen. jakarta:
PT.Cipta Adi Pustaka. hlm.  19-20.
PENAWARAN DAN PEMESANAN SAHAM DI PASAR PERDANA

a. Penawaran Perdana saham suatu perusahaan kepada investor publik dilakukan melalui
Penjamin Emisi dan Agen Penjual. Tata cara pemesanan saham seperti, “harga penawaran”,
“jumlah saham yang ditawarkan”, “masa penawaran”, dan informasi lain yang penting harus
dipublikasikan di surat kabar berskala nasional, dan juga dibagikan ke publik dalam bentuk
prospektus.
b. Investor yang berminat, dapat memesan Saham dengan cara menghubungi Penjamin Emisi
atau Agen Penjual, dan kemudian mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
c. Investor kemudian melakukan pemesanan Saham tersebut dengan disertai pembayaran.
d. Penjamin Emisi dan Agen Penjual kemudian mengumumkan hasil penawaran umum
tersebut kepada investor yang telah melakukan pemesanan.
e. Proses penjatahan Saham (biasa disebut dengan “allotment”) kepada investor yang telah
memesan dilakukan oleh Penjamin Emisi dan Emiten yang mengeluarkan Saham.

Sehubungan dengan proses penjatahan, ada beberapa istilah yang harus diperhatikan:
· “Undersubscribed” adalah kondisi dimana total Saham yang dipesan oleh investor kurang dari total
saham yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti ini, semua investor pasti akan mendapat saham
sesuai dengan jumlah yang dipesannya.
· “Oversubscribed” adalah kondisi dimana total saham yang dipesan oleh investor melebihi jumlah
total saham yang ditawarkan. Dalam kondisi ini, terdapat kemungkinan investor mendapatkan
saham kurang dari jumlah yang dipesan, atau bahkan mungkin tidak mendapatkan sama sekali.
f. Apabila jumlah saham yang didapat oleh investor kurang dari jumlah yang dipesan, atau telah
terjadi “oversubscribed”, maka kelebihan dana investor akan dikembalikan (proses ini sering disebut
dengan “refund”).
g. Saham tersebut kemudian didistribusikan kepada investor melalui Penjamin Emisi dan Agen
Penjual.
https://www.lots.co.id/education/basic/102/PENAWARAN-DAN-PEMESANAN-SAHAM-DI-
PASAR-PERDANA

Pasar sekunder atau dikenal dengan istilah secondary market adalah pasar keuangan yang
digunakan untuk memperdagangkan sekuriti atau surat berharga yang telah diterbitkan dalam
penawaran umum perdana. Setelah saham dijual di Pasar Perdana, maka selanjutnya saham
tersebut akan dicatat dan diperdagangkan di Pasar Sekunder. Di pasar modal Indonesia,
perdagangan pasar sekunder dilaksanakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).[1] Artinya, ketika
nama perusahaan tersebut sudah tercatat di Papan Perdagangan BEI, maka saham perusahaan
tersebut sudah berada di pasar sekunder dan bisa diperdagangkan oleh para perantara
pedagang efek (broker).

Arti lain dari "pasar sekunder" ialah pasar perdagangan barang-barang bekas. Pasar yang
terbentuk sesaat setelah penawaran umum perdana sering kali disebut sebagai aftermarket.
Pada saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan dapat dengan
mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa tersebut.

Pada pasar sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang investor ke
investor lainnya. Pasar sekunder ini sangat likuid dan transparan. Sebelum adanya sistem
perdagangan elektronis maka satu-satunya cara untuk menciptakan likuiditas adalah dengan
jalan adanya pertemuan yang teratur antara investor dan spekulan . Inilah sesungguhnya yang
menjadi awal mula dari bursa efek; lihat Sejarah bursa efek.

Pasar sekunder ini adalah sangat penting bagi suatu pasar modal yang modern dan efisien.
Pada dasarnya pasar sekunder ini menghubungkan preferensi investor untuk likuiditas dengan
preferensi pengguna modal yang ingin menggunakan modal tersebut dalam jangka waktu
panjang. Misalnya, pada pinjam meminjam uang secara tradisional dimana peminjam dapat
membayar kembali pinjaman yang dilakukannya beserta bunganya pada suatu masa tertentu.
Selama masa pembayaran kembali pinjaman belum jatuh tempo maka investasi pemberi
pinjaman (creditur) tidak dapat diuangkan walaupun dalam keadaan darurat. Demikian juga
dalam keadaan darurat, seorang mitra hanya dapat menguangkan investasinya apabila ia
dapat menemukan investor lain yang bersedia untuk membeli hak-haknya dalam kemitraan
tersebut. Dengan dilakukannya sekuritisasi pinjaman atau kepemilikan efek sepeerti obligasi
atau saham maka investor dapat melakukan penjualan haknya secara relatif mudah terutama
sekali apabila hak tagih atau hak kepemilikan tersebut dipecah-pecah menjadi nilai yang
relatif kecil. Transaksi jual beli bagian kecil dari suatu hak tagih atau hak kepemilikan yang
besar inilah yang disebut perdagangan dipasar sekunder.

Pada pinjaman tradisional dan kemitraan usaha, investor seolah seperti menempatkan
uangnya untuk investasi jangka panjang dan seolah pula menginginkan suku bunga (atau
imbal hasil investasi) yang tinggi. Dengan adanya pasar sekunder ini maka investor dapat
dengan mudah mencairkan investasinya dengan cepat apabila terjadi suatu perubahan
keadaan.

Nissanoff, Daniel (2006). FutureShop: How the New Auction Culture Will Revolutionize the
Way We Buy, Sell and Get the Things We Really Want. The Penguin Press. ISBN 1-59420-
077-7. (Hardcover, 246 pages)

Anda mungkin juga menyukai