Anda di halaman 1dari 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP 06

Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan–Pengolahan
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Perencanaan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Alokasi Waktu : 4 JP (2 x Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model problem based learningdengan metode diskusi dan
penugasan peserta didik dapatmenerapkan langkah-langkah perencanaan usaha makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan hewanisehinggaterbentuk rasa syukur, rasa ingin
tahu, sikapjujur, peduli lingkungan, serta solusi terhadap peletarian kuliner nusantara.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :
Perencanaan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh,
KegiatanInti ( 65 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
Literasi materi Perencanaan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan.
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Perencanaan Usaha Makanan
internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Strategi Perencanaan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan
Hewani
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
Communication
klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Perencanaan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami
KegiatanPenutup (10 Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang Relevan
kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pelaksanaan
Sikap Observasi Lembar Observasi Selama kegiatan pembelajaran
Penilaian Sikap Lembar Checklist Self Pada pertemuan kedua
Assessment
Pengetahuan Tes tertulis Uraian Ulangan Harian
Uraian Penilaian Tengah Semester
Pilihan ganda Penilaian Akhir Tahun
Keterampilan Penilaian Kinerja Format Penilaian Dalam kegiatan praktek
Tes tertulis Soal Pilihan Ganda Penilaian Akhir Tahun

Tunjungan,
Juni 2022
Mengetahui,

Kepala SMAN 1 Tunjungan Guru Mapel

Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I Santi Aprilia Riyanti, S. T.

NIP. 19660202 199003 1 011 NIP. 19840414 202221 2 024


Lampiran 1. Materi Pembelajaran

MATERI 1: KULINER MANCA NEGARA DARI BAHAN NABATI


DAN HEWANI

Sasaran:
Dapat menjelaskan tujuan pengolahan bahan-bahan nabati dan hewani menjadi produk kuliner
manca negara
Dapat memberikan contoh produk-produk kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani
yang sudah dikenal oleh masyarakat

Pendahuluan
Makanan internasional adalah makanan (dan minuman) yang biasa dikonsumsi oleh penduduk suatu
negara, memiliki citarasa khas yang diterima oleh penduduk negara itu, serta mencerminkan
karakter dari penduduk negara yang bersangkutan.

Tujuan Pembuatan Produk Kuliner Manca Negara

Memanfaatkan bahan pangan nabati dan hewani yang ada dari wilayah setempat untuk
diolah menjadi sebuah produk kuliner manca negara
Memperkenalkan kuliner manca negara

Menjadikan salah satu kuliner manca negara sebagai sumber penghasilan

Kategori Kuliner Manca Negara


1. Masakan Kontinental
Masakan yang berasal dari negara-negara yang memiliki wilayah berupa dataran yang luas
(benua) contohnya masakan yang berkembang di kawasan eropa, amerika, australia.
2. Masakan Oriental
Masakan yang berasal dari negara-negara kepulauan seperti jepang, korea, filipina,
indonesia, serta negara-negara kawasan asia lainnya dan timur tengah.

Perbedaan Antara Masakan Kontinental dan Oriental


1. Perbedaan dari Segi Bumbu
Masakan kontinental menggunakan bumbu instan yang siap pakai berupa bumbu kering,
serta bumbu-bumbu dari tanaman herbal, sedangkan masakan oriental menggunakan bumbu
segar yang lasung diracik serta bumbu-bumbu fermentasi.
2. Perbedaan dari Segi Cara Pengolahan
Pengolahan masakan kontinental bersifat sederhana dan cepat saji, sedangkan pengolahan
masakan oriental relatif lebih kompleks dan lama.
3. Perbedaan dari Segi Bahan Pokok
Bahan pokok pada masakan kontinental adalah kentang, dimana porsi karbohidratnya lebih
sedikit daripada protein hewaninya, sedangkan bahan pokok masakan oriental adalah
beras, mie, jagung dengan porsi karbohidratnya lebih banyak daripada protein hewaninya.
4. Perbedaan dari Segi Lauk Pauk
Lauk pauk masakan kontinental adalah daging yang porsi protein hewaninya lebih banyak
daripada karbohidratnya, sedangkan lauk pauk masakan oriental terdiri dari protein hewani
dan nabati dengan porsi lebih sedikit daripada karbohidratnya.
5. Perbedaan dari Segi Sayuran
Dalam masakan kontinental sayuran merupakan satu rangkaian dalam makanan utama yang
jumlah porsinya sama dengan karbohidratnya, sedangkan dalam masakan oriental susunan
sayurannya berdiri sendiri dan belum ada standarisasi bobot.
6. Perbedaan dari Segi Struktur Menu
Pada masakan kontinental terdapat menu klasik yang terdiri dari 13 sajian dan menu modern
yang terdiri dari 3 hingga 5 sajian. Pada masakan oriental struktur menunya hanya terdiri
terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, dan sayuran.
7. Perbedaan dari Segi Susunan Hidangan Utama
Pada masakan kontinental susunan hidangan utama merupakan satu rangkaian yang terdiri
dari protein hewani, makanan pokok, dan sayuran, sedangkan pada masakan oriental
susunan hidangan berdiri sendiri-sendiri yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, dan
sayuran.
8. Perbedaan dari Segi Penyajian
Pada masakan kontinental pelayanan dilakukan bertahap, alat makan berbeda tiap jenis
makanan dan dihidangkan sesuai giliran. Pada masakan oriental cara penyajiannya lebih
sederhana, dihidangkan bersamaan dengan alat makan yang sama untuk makanan berbeda
dan dilaksanakan sekaligus.

Struktur Menu Masakan Kontinental


Pada menu klasik, masakan kontinental terdiri dari:
1. Appetizer
Appetizer merupakan hidangan pembuka yang memiliki rasa yang ringan, menyegarkan,
gurih dan disajikan dengan penampilan yang menarik. Mempunyai variasi rasa dan bentuk
yang menarik minat untuk segera melahap Appetizer tersebut. Disajikan dengan porsi yang
kecil, hanya satu atau dua gigitan (bit size). Komposisi Appetizer 50-75 gram saja.
● Cold Appetizer
Jenis appetizer yang disajikan pada suhu 10-15 derajat Celcius. Contohnya adalah
Canape (Roti panggang kecil dengan aneka sayur, daging dan dressing), Mix Green
salad (Berbagai macam sayur yang dicampur dengan dressing) dan masih banyak
lainnya.
● Hot Appetizer
Jenis appetizer yang disajikan pada suhu 50-60 derajat Celcius. Contohnya Croquette,
fritter, muffin, risoles dan lain-lainnya.
2. Main Course
Merupakan hidangan utama
3. Dessert
Merupakan hidangan penutup.
Contoh Kuliner Manca Negara
MATERI 2: ORGANISASI DAN MANAJEMEN PADA USAHA KULINER
MANCA NEGARA

Sasaran:
Dapat memilih bentuk organisasi usaha yang sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah bisnis kuliner
manca negara dari bahan nabati dan hewani
Dapat memberikan contoh perumusan visi dan misi untuk sebuah usaha kuliner manca negara
dari bahan nabati dan hewani
Dapat menyusun contoh struktur organisasi sederhana untuk usaha kuliner manca negara dari
bahan nabati dan hewani
Dapat menjelaskan sarana manajemen yang diperlukan untuk usaha kuliner manca negara dari
bahan nabati dan hewani
Dapat memilih salah satu teknik manajemen yang sesuai untuk sebuah usaha kuliner manca negara
dari bahan nabati dan hewani

Pendahuluan
Organisasi usaha itu wadah segala aktivitas yang berhubungan dengan berwirausaha. Setiap
organisasi usaha pasti memiliki tujuan, itulah sebabnya organisasi usaha harus diatur dan dikelola
dengan baik guna mencapai tujuan itu. Pengaturan dan pengelolaan organisasi usaha guna mencapai
tujuan itulah yang dimaksud sebagai manajemen.
Sebuah organisasi usaha terdiri dari sekelompok orang yang secara formal dipersatukan dalam suatu
bentuk kerjasama usaha untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati, sedangkan
manajemen menunjukkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan kerjasama antar
seluruh sumber daya yang terlibat dalam organisasi usaha.

Organisasi Usaha Kuliner Manca Negara


1. Usaha Perseorangan (Firma)
Bisnis kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani banyak dijalankan dalam bentuk
Usaha Perorangan (Firma). Ini merupakan bentuk organisasi usaha yang paling kecil dan
paling umum. Segala sesuatu dalam organisasi usaha jenis ini tanggungjawabnya terletak
pada satu orang, yakni pemilik usaha.
Kelebihan usaha perseorangan:
● Biaya perizinan lebih rendah dibandingkan dengan bentuk usaha lainnya
● Pengambilan keputusan dan pengendalian usaha bisa lebih cepat, karena
tanggungjawab pemiliki usaha sekaligus adalah pimpinan usaha.
● Keuntungan yang diraih lebih besar, karena tidak perlu membaginyadengan siapapun.
● Respon terhadap kebutuhan usaha lebih cepat terkendali, karena sebagai pemilik
tunggal tidak perlu berkonsultasi kepada banyak orang
Kekurangan usaha perseorangan:
● Tanggungjawab berada pada pemilik, sehingga ketika perusahaan berhutang, maka
sering semua harta benda pribadi pemilik menjadi jaminan.
● Ketersediaan modal lebih kecil dibanding dengan jenis usaha lainnya.
● Kemungkinan untuk memperoleh investasi jangka panjang relatif kecil, karena status
kepemilikan hanya berada pada satu orang.
2. Usaha Patungan (Usaha Perkongsian)
Bisnis kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani juga dapat dijalankan dalam
bentuk Usaha Patungan. Ini merupakanbentuk organisasi usaha yang status kepemilikannya
berada dibawah sejumlah orang yang ikut terlibat dalam patungan itu. Hal ini berarti segala
sesuatu yang terjadi di dalam usaha itu menjadi tanggungjawab bersama.
Kelebihan usaha patungan:
● Lebih mudah dalam menghimpun modal, karena modal bisa bersumber dari beberapa
orang yang berkongsi
● Mereka yang terlibat dalam perkongsian dapat termotivasi dalam menerapkan
semua kemampuannya, karena mereka ikut memperoleh laba
● Perolehanformalitas hukum lebih mudah dan biayanya lebih
kecil Kekurangan usaha patungan:
● Relatiflebih sulit untuk mendapatkan kredit permodalan jangka panjang
● Kemungkinan bubarnya perusahaan lebih besar, terutama jika ada salah seorang yang
berkongsi tidak sepaham lagi dengan yang lain.
● Kewajiban yang berkongsi tidak terbatas, terutama apabila perusahaan
mengalami kendala dalam pengembangannya.
● Pengambilan keputusan agak lambat, karena harus mendapatkan persetujuan dari
semua yang berkongsi.
3. Perusahaan Perseroan
Merupakanbentuk organisasi usaha yang sama sekali terpisah dari pemiliknya. Pemilik
usaha tidak lebih dari seorang yang berstatus sebagai pemilik saham, namun memiliki hak
untuk menunjuk pihak-pihak yang dapat menjalankan perusahaan.
Kelebihan usaha perseroan:
● Organisasi usaha dapat didelegasikan kepada pihak-pihak profesional
● Kemungkinan untuk memperoleh modal investasi dan modal kerja relatif lebih
mudah, mengingat kelangsungan hidup perusahaan relatif terjamin
● Pengelolaan usaha secara profesional lebih dimungkinkan, mengingat organisasi
perusahaan memiliki kesanggupan untuk menggaji tenaga kerja yang
dipekerjakan
● Kepemilikan saham tidak terbatas, siapa saja yang berminat boleh memiliki
saham. Sehingga kemungkinan perolehan modal dari pembeli/pemilik saham lebih
besar.
Kekurangan usaha perseroan:
● Biaya pendirian usaha lebih besar
● Perusahaan lebih banyak terikat pada peraturan-peraturan Pemerintah dan
memperoleh pengawasan yang lebih ketat
● Kegiatan-kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian dan perkembangan peraturan
yang berlaku.

Pendekatan dalam Menyusun Organisasi Usaha


1. Pendekatan fungsional, yakni membagi pekerjaan berdasarkan fungsi bagian-bagian
2. Pendekatan produk, yakni membagi pekerjaan berdasarkan produk yang dihasilkan atau
dipasarkan
3. Pendekatan pelanggan, yakni membagi pekerjaan berdasarkan pelanggan yang
dijadikan sasaran pasar
4. Pendekatan geografis, yakni membagi pekerjaan berdasarkan wilayah yang
dijadikan sasaran pasar
5. Pendekatan matriks, yakni membagi pekerjaan berdasarkan wewenang ganda
dan menggabungkan beberapa pendekatan

Visi dan Misi Organisasi Usaha


Visi organisasi usaha menunjukkan cita-cita masa depan yang ingin diraih oleh organisasi usaha itu.
Contoh, "Membangun insan mandiri melalui usaha kuliner manca negara yang dapat diterima oleh
masyarakat luas".
Misi organisasi usaha menunjukkan maksud khas dan mendasar yang membedakan organisasi
usaha itu dengan organisasi usaha lain. Misi sekaligus menunjukkan ruang lingkup kegiatan dari
organisasi usaha. Contoh, "Menjadikan Nasi Goreng sebagai salah satu kuliner internasional".

Struktur Organisasi Usaha


Terdapat empat pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun struktur organisasi
usaha, yaitu:

1. Berdasarkan Pembagian Kerja (Division Of Work)


Setiap orang ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap jenis pekerjaan. Contoh:

Pemilik
Manajer
Chef
Delivery Order
Pramusaji
Kasir
2. Berdasarkan Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Pembagian dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Contoh:

Direktur
General Manager
Departemen Produksi
Departemen Quality Control
Departemen Marketing
Departemen HRD

3. Berdasarkan Penentuan Relasi Antar-Bagian Dalam Organisasi (Hierarchy)


Penentuanrelasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara
horisontal

4. Berdasarkan Koordinasi (Coordination)


Mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai bagian dalam organisasi agar tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif

Pertimbangan dalam Menyusun Struktur Organisasi Usaha


1. Ukuran Organisasi Usaha
Semakin besar organisasi sebuah usaha, semakin besar pula jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan, semakin luas cakupan wilayah yang dijangkau, dan bisa jadi membutuhkan
bermacam-macam spesialisasi pekerjaan. Dengan demikian struktur organisasinya
dibuat semakin kompleks mengikuti perkembangan ukuran organisasi usaha

2. Teknologi Organisasi Usaha


Teknologi yang dimaksudkan adalah cara organisasi usaha itu mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (output). Organisasi usaha yang menggunakan teknologi tradisional
sederhana, struktur organisasinya tidak sama dengan organisasi usaha yang telah
menggunakan teknologi modern.

3. Lingkungan Organisasi Usaha


Perkembangan sebuah organisasi usaha tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada
lingkungan internal dan eksternal usaha itu sendiri. Organisasi usaha menjalankan
aktivitasnya tidak semata-mata untuk mengejar laba, namun lebih daripada itu adalah
memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh stakeholders.
Perlu disadari bahwa setiap stakeholders baik internal (manajemen dan tenaga kerja),
maupun ekternal (pesaing, pelanggan, pemasok, pemerintah, masyarakat dan
sebagainya), memiliki kekuatan serta berpengaruh terhadap pelaksanaan kinerja dan
perkembangan organisasi usaha.
Olehnya itu, perkembangan lingkungan organisasi usaha harus diikuti dengan penyesuaian
struktur organisasi, karena bila tidak, organisasi usaha akan mengalami kesulitan dalam
menerapkan strategi dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Fungsi Manajemen dalam Organisasi Perusahaan


1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pelaksanaan (actuating)
4. Pengawasan (controlling)

Sarana Manajemen Usaha


1. Man
Sumberdaya manusia yang dimiliki oleh organisasi usaha. Dalam manajemen, faktor
manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula
yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja,
sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
2. Money
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam organisasi usaha. Oleh karena itu uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara rasional.

3. Material
Terdiridari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/material sebagai salah satu sarana. Sebab material dan manusia tidak
dapat dipisahkan, tanpa material tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

4. Machine
Mesindigunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efesiensi kerja. Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Digunakannya mesin-mesin dalam suatu pekerjaan adalah untuk menghemat tenaga dan
fikiran manusia didalam melakukan tugas-tugasnya baik yang bersifat rutin maupun yang
bersifat insedental.

5. Method
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode kerja. Tata cara kerja yang baik akan
memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja suatu tugas.

6. Market
Penguasaanpasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan
dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai
dengan selera dan daya beli pelanggan.

Teknik Manajemen Usaha


1. Management by delegation
Teknik ini dilakukan dengan prinsip-prinsip pendelegasian dan pengawasan pekerjaan
dengan menggunakan asas perimbangan antara tugas, kekuasaan, dan tanggungjawab yang
pendelegasiannya jelas dan tegas.
Syarat operasional:
● Penugasan yang jelas dan tegas
● Pelimpahan kekuasaan jelas batasannya, terutama yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan
● Pelimpahan tanggungjawab yang jelas
2. Management by exception
Teknik ini merupakan kelanjutan dari management by delegation namun penekanannya pada
penguasaan teknis pekerjaan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, manajer bagian harus
mampu memimpin, memiliki mentalitas dan tanggung jawab, memenuhi syarat teknis
keahlian.
3. Management by objective
Penerapan teknik manajemen ini adalah manajer berunding dengan para bawahannya
mengenai tujuan yang akan dicapai hingga dapat ditetapkan sebagai sasaran perusahaan.
Sasaran tersebut dapat berupa target penjualan atau produksi yang selanjutnya dapat dipakai
sebagai pedoman yang harus dicapai oleh para manajer bawahan dan sekaligus dapat pula
dipakai oleh manajer untuk menilai prestasi bawahannya.
4. Management by result
Teknik manajemen ini dapat dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk apa pun, asalkan
pimpinan perusahaan secara sadar menghadapkan dirinya pada tri tugas ekonomi, yaitu:
a. Perusahaan yang sekarang harus dibuat seefektif mungkin gaya prestasinya
harus ditingkatkan secara maksimal
b. Hal-hal yang potensial harus ditemukan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
c. Perusahaan harus menjadi unggulan di masa yang akan datang
5. Management by system
Teknik manajemen ini mengembangkan struktur organisasi menjadi suatu tata sistem,
dimana setiap sistem akan merupakan suatu kelompok aktifitas perusahaan yang diikat satu
sama lain melalui metode dan prosedur tata urutan dalam mengerjakan atau menjalankan
aktifitas tertentu.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan cara ini adalah prosedur aktifitas organisasi dapat
dikuasai dan ditertibkan.
6. Management by participation
Teknik manajemen ini menekankan unsur partisipasi seluruh pihak yang ada pada
perusahaan. Teknik ini sering dikenal dengan istilah Total Quality Control (TQC), karena
dalam penerapannya banyak berorientasi pada perbaikan kualitas.
MATERI 3: PERENCANAAN USAHA KULINER MANCA NEGARA DARI
BAHAN NABATI DAN HEWANI

Sasaran:
Dapat melakukan analisis SWOT terhadap suatu peluang usaha kuliner manca negara dari bahan
nabati dan hewani
Dapat menyusun sebuah contoh rencana usaha kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani
secara sederhana
Dapat membuat contoh sederhana dokumen proposal usaha kuliner manca negara dari bahan
nabati dan hewani

Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha


• Memahami konsep produk dengan baik.
• Merumuskan visi dan misi usaha
• Perlunya sikap positif, sikap belajar, dan sikap pemenangan untuk menjadi sukses
• Perencanaandan strategi usaha yang efektif akan menghindarkan usaha dari risiko usaha dan
resiko keuangan.
• Pengetahuan dasar yang baik tentang manajemen, organisasi, dan sistem akan
menghindarkan usaha dari risiko manajemen.
• Jika kita bisa mengoptimalkan Sumber Daya Manusia, boleh jadi 50% keberhasilan usaha
sudah ada di tangan.
• Pentingnya kreativitas, kepemimpinan, dan proses pengambilan keputusan.
• Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
• Pemasaran, pelayanan dan product brand

Usaha dan Perencanaan Usaha


Usaha adalah kegiatan individu atau kelompok yang dilakukan secara legal dengan menggunakan
dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi guna menyediakan produk bagi masyarakat dengan
maksud mendapatkan keuntungan secara finansial (laba).
Perencanaan usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausahawan yang
menggambarkan hubungan antara faktor-faktor internal dan eksternal yang terlibat dalam memulai
sebuah usaha baru.

Proses Perencanaan Usaha


Bagaimana cara mengindentifikasi peluang usaha? Sebuah produk berpotensi untuk laku dijual jika
permintaan lebih besar daripada penawarannya. Jadi, peluang usaha sebuah produk dicirikan dari
besarnya permintaan masyarakat terhadap produk itu.
1. Menganalisis Peluang Usaha Kuliner Manca Negara dari Bahan Nabati dan Hewani
Kita dapat menganalisis sebuah peluang usaha dengan menggunakan SWOT. Ini merupakan
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam suatu spekulasi usaha.

Oppotunities Threats
SWOT
(faktor eksternal, bersifat positif) (faktor eksternal, bersifat negatif)
Strengths Strategi S-O Strategi S-T
(faktor internal, Apa saja kekuatan usaha yang Bagaimana anda bisa
bersifat positif) bisa dipakai untuk gunakan kekuatan usaha
memaksimalkan peluang untuk meminimalisir
yang anda identifikasi? ancaman yang anda
identifikasi?
Weakness Strategi W-O Strategi W-T
(faktor internal, Bagaimana kita bisa
bersifat Apa saja tindakan yang bisa anda
ambil untuk meminimalisir meminimalisir kelemahan
negatif)
kelemahan usaha dengan usaha untuk mencegah ancaman
memakai peluang yang anda yang anda identifikasi?
identifikasi?

Contoh analisis peluang usaha untuk usaha makanan:

Oppotunities Threats
1. Jumlah penduduk yang 1. Menjamurnya
tinggi usaha makanan
2. Pola konsumsi yang 2. Bunga pinjaman bank
berubah yang tinggi
3. Tingkat kesibukan 3. Harga bahan bakar yang
penduduk perkotaan tinggi
yang semakin tinggi 4. Ketersediaan bahan baku
4. Berkembangnya yang bersifat musiman
SWOT kebiasaan makan diluar 5. Persaingan dengan usaha
rumah pada akhir pekan sejenis
5. Banyak menyerap tenaga 6. Persaingan dengan
kerja yang berpendidikan restoran besar
rendah 7. Kebijakan pemerintah
6. Sarana dalam yang belum berpihak
pendistribusian produk pada usaha kecil
produk industri besar
7. Penerimaan produk oleh
semua lapisan
masyarakat
Strengths Strategi Kekuatan Peluang Strategi Kekuatan-Ancaman
1. Lokasi usaha (S-O) (S-T)
yang strategis 1. Meningkatkan kualitas 1. Mempertahankan
2. Pelayanan kepada produk yang dijual (S4, hubungan kerjasama
pelanggan yang bersifat S7, O2, O4) yang baik dengan
kekeluargaan 2. Mengembangkan fasilitas pemasok untuk menjaga
3. Harga yang bersaing pesan antar (S1, S5, O2, kontinuitas pasokan
4. Cita rasa makanan O3, O7) bahan baku (S3, S6, T1,
yang ssesuai dengan T4, T5, T6)
pembeli 2. Pinjaman modal kepada
5. Jam operasional usaha pelaku usaha kecil
yang panjang dengan bunga ringan (S3,
6. Hubungan T2, T3, T7)
kerjasama yang baik 3. Menawarkan variasi
dengan pemasok makanan baru kepada
bahan baku konsumen (S4, S7, T1,
7. Banyak variasi T5, T6)
makanan yang dijual
Weakness Strategi Kelemahan-Peluang Strategi Kelemahan-
1. Sumberdaya (W-O) Ancaman (W-T)
keuangan yang masih 1. Melakukan promosi yang 1. Pemerintah
terbatas lebih baik lagi untuk mempermudah akses
2. Promosi yang kurang menarik konsumen baru pinjaman modal bagi
maksimal (W2, O1, O2, O4) usaha kecil (W1,
3. Keterampilan 2. Meningkatkan keahlian W4, W7, T2, T3, T7)
pekerja belum sama para pekerja dalam 2. Adanya program
4. Harga bahan baku kegiatan usaha (W3, pengembangan
yang fluktuatif W6, O5, O6) kemampuan manajerial
5. Teknologi dalam 3. Bantuan program dari pemerintah (W3,
kegiatan produksi pembinaan usaha dari W6, T1, T5, T6)
masih sederhana pemerintah (W1, W3,
6. Belum adanya W4, W5, W6, W7, O5,
program pembinaan O6, O7)
dari pemerintah
7. Terbatasnya akses pada
lembaga keuangan

8. Menentukan Jenis Usaha yang Akan Dijalankan


Pertimbangan hal-hal berikut sebelum menentukan jenis usaha yang akan dijalankan:
● Besarnya modal dan sumber modal
● Ketersediaan bahan baku (mutu, jumlah, kontinuitas)
● Ketersediaan tenaga kerja
● Prospek pemasaran produk
● Daya beli masyarakat terhadap produk
● Selera pelanggan
● Cara-cara pendistribusian
9. Melakukan Studi Kelayakan Usaha
Studi Kelayakan Usaha (Feasibility Study) adalah kegiatan analisis yang cermat, sistematis,
dan menyeluruh mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi kemungkinan layaknya suatu
usaha dijalankan.
10. Menyusun Proposal Usaha
Proposal usaha merupakan dokumen tertulis berisi perencanaan usaha yang diajukan
kepada investor atau bank dalam rangka mendapatkan dukungan modal dalam bentuk
investasi atau pinjaman.
Cara Menyusun Perencanaan Usaha Kuliner Manca Negara dari Bahan Nabati
dan Hewani
Dokumen rencana usaha berisi:
1. Umum
2. Rencana Pemasaran
3. Rencana Produksi dan Operasi
4. Rencana Manajemen dan Organisasi
5. Rencana Keuangan

Manfaat Menyusun Perencanaan Usaha

1. Dengan perencanaan yang matang, kegiatan usaha dapat dilakukan secara teratur, dan
dengan tujuan yang jelas
2. Dengan perencanaan yang matang, penggunaan seluruh sumberdaya lebih efisien,
dan kegiatan bisnis yang tidak produktif dapat dihindari
3. Dengan adanya perencanaan yang matang, berarti tersedia alat evaluasi untuk
mengukur keberhasilan usaha
4. Dengan adanya perencanaan yang matang, berarti tersedia landasan untuk pengawasan
dan upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha dipakai untuk menjamin bahwa tujuan
yang ditetapkan telah tercapai

Ciri-Ciri Perencanaan Usaha yang Baik

1. Bersifat fokus,dibuat berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang jelas


2. Bersifat rasional dan faktual, dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal,
realistik, berorientasi ke masa depan, dan didukung dengan fakta-fakta yang ada
3. Bersifat berkesinambungan dan estimasi, dibuat sebagai persiapan untuk aktivitas-
aktivitas yang berkelanjutan, serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi mendatang
4. Bersifat preparasi dan fleksibel, dibuat sebagai persiapan yaitu pedoman untuk aktivitas-
aktivitas yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi
5. Bersifat operasional, dibuat sesederhana mungkin, terperinci, dan dapat dilaksanakan
Lampiran 2. Contoh Lembar Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tunjungan


Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI IPS1 / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan
Butir Positif/
No. Waktu Nama Siswa Kejadian/ Perilaku Sikap Negatif Tindak Lanjut
1. 9/02/2022 CHINTIA Tidak mengumpulkan tugas Disiplin [-] Ditanya apa
KHOIRUN NISA alasannya tidak
mengumpulkan
tugas, agar
selanjutnya selalu
mengumpulkan
tugas
2. 16/02/2022 DHEO Menyajikan hasil Percaya [+ Diberikan
RISQI diskusi kelompok dan diri ] apresiasi (pujian)
PRASETYA menjawab sanggahan
kelompok lain dengan
tegas menggunakan
argumentasi yang logis
dan
relevan
3. 16/02/2022 NADEA Meninggalkan ruang Tanggung [-] Dipanggil untuk
ketrampilan
ROSSALYA tanpa membersihkan meja dan jawab membersihkan
meja
alat/bahan yang sudah dipakai dan alat/bahan
yang
sudah
dipakai.Dilakukan
pembinaan
4. 16/02/2022 RENDY SAPUTRA Melapor kepada Pendidik Jujur [+ Diberi apresiasi
bahwa dia memecahkan gelas ] atau pujian atas
tanpa sengaja ketika sedang kejujurannya.
melakukan praktik Diingatkan agar
lain kali lebih
berhati- hati
5. 16/02/2022 SEFTIA DINI Membantu membersihkan Goton [+ Diberi apresiasi
HANDAYANI pecahan gelas yang g ] atau pujian
dipecahkan royon
oleh temannya g
6.
Lampiran 3. Contoh Program Remedial

PROGRAM REMIDIAL

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Ulangan Harian ke : 6
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : 3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan
internasionaldari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumberdaya, administrasi dan pemasaran
Materi Pokok Remidial :
Tanggal Rencana Remidial :
KKM Mata Pelajaran : 70

Indikator No Soal
Nilai Bentuk yang
Soal yang Nilai Tes
No Nama Siswa Ulanga Pelaksanaan Dikerjakan Ket.
Belum Remedial
n Pembelajaran dalam Tes
Dikuasai
Harian Remidial Remidial
a b c d e f g h
1. PUTRI MARTHA 50 3.6.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 85 Tuntas
ADELLA 3.6.3 tersendiri
2. IVAN BUDI 65 3.6.3 Diberikan tugas 3, 4 98 Tuntas
SETIAWAN khusus
3. CESAR CAHYA Diberikan tugas 3, 4 96 Tuntas
BUNGA ROSANDA 66 3.6.3 khusus
4. AULIA MEILINDA 3.6.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 80 Tuntas
RAHMAWATI 45 3.6.3 tersendiri

Keterangan:

▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran
yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah
peserta didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai
batas ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau
mengalami kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau
sejumlah Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri
dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Contoh Program Pengayaan

PROGRAM PENGAYAAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
KKM Mata Pelajaran : 70
Kompetensi Dasar : 3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan internasionaldari
bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha,
sumberdaya, administrasi dan pemasaran
Materi Pokok Pengayaan :

Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulanga Bentuk Pengayaan
n
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan perencanaan usaha
2. VICKY ARTHA 95 makanan internasional dari bahan nabati dan hewani
AGATHA PUTRI ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
BIANCA ARTHA AGATHA PUTRI BIANCAuntuk menjadi
tutor sebaya

Keterangan:

Pelaksanaan Program Pengayaan


1. Cara yang dapat ditempuh:
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi Kompetensi Dasar
tertentu
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan/paragraf, dll.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a. Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan Kompetensi Dasar atau indikator soal yang dipelajari,
bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
● setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau kesatuan Kompetensi Dasar tertentu,
dan/ atau
● pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding dengan teman lainnya maka
dilayani dengan program pengayaan
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup
dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP 07

Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Sistem Pengolahan Makanan internasional dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Alokasi Waktu : 4 JP (2 x Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model problem based learning dengan metode diskusi dan
penugasan peserta didik dapat menerapkan langkah-langkah proses pengolahan bahan
pangan nabati dan hewani menjadi makanan internasional sehingga terbentuk rasa syukur,
rasa ingin tahu, sikap jujur, serta peduli lingkungan.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :
Sistem Pengolahan Makanan internasional dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh,
KegiatanInti ( 65 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
Literasi materi Sistem Pengolahan Makanan internasional dari Bahan Pangan Nabati dan
Hewani dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan.
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Sistem Pengolahan Makanan
internasional dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Sistem Pengolahan Makanan internasional dari Bahan Pangan Nabati dan
Hewani
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Sistem Pengolahan Makanan internasional dari Bahan Pangan Nabati dan
Hewani. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup (10 Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang Relevan
kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pelaksanaan
Sikap Observasi/Jurnal Lembar Observasi Selama dalam kegiatan
Guru pembelajaran
Pengetahuan Tes tertulis Soal uraian Ulangan Harian
Soal uraian Penilaian Tengah Semester
Soal pilihan ganda Penilaian Akhir Tahun
Keterampilan Penilaian Kinerja Format Penilaian Dalam kegiatan praktek
Penilaian Produk Kinerja Format Pengumpulan karya
Tes tertulis Penilaian Produk Penilaian Akhir Tahun
Soal Pilihan Ganda

Tunjungan, Juni 2022


Mengetahui,

Kepala SMAN 1 Tunjungan Guru Mapel

Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I Santi Aprilia Riyanti, S. T.

NIP. 19660202 199003 1 011 NIP. 19840414 202221 2 024


Lampiran 1. Materi Pembelajaran

MATERI 1: SISTEM PENGOLAHAN KULINER MANCA


NEGARA

Sasaran:
● Dapat mengenali beberapa bumbu khas masakan oriental meliputi bahan dasar serta kegunaannya
dalam masakan
● Dapat mengenali bumbu herbal pada masakan kontinental serta kegunaannya
● Dapat membuat salah satu masakan manca negara, baik jenis appetizer, main course, maupun
dessert dengan menggunakan bahan nabati dan hewani dari wilayah setempat

Pendahuluan
Makanan internasional merupakan makanan khas yang berasal dari suatu negara dengan citarasa
yang diterima oleh masyarakat negara itu, serta karakteristik makanannya mencerminkan karakter
dari masyarakat negara yang bersangkutan.
Makanan internasional terbagi dalam dua kategori, yaitu makanan kontinental dan makanan
oriental. Kategori yang pertama berasal dari negara-negara yang memiliki dataran luas seperti
nagara-negara di kawasan eropa, amerika dan australia. Sedangkan kategori yang kedua berasal
dari negara-negara kepulauan seperti indonesia, jepang, korea, serta negara-negara kawasan timur
tengah.

Bumbu Khas Masakan Oriental


1. Minyak Wijen

Minyak wijen merupakan minyak nabati yang terbuat dari esktraksi biji wijen. Di pasaran,
tersedia dua jenis minyak wijen, yaitu minyak wijen mentah dan minyak wijen sangrai.
Minyak wijen mentah memiliki warna bening dan berbau mentah. Sedangkan minyak wijen
sangrai memiliki warna yang lebih keruh atau gelap, tapi baunya lebih harum.
Minyak ini punya aroma dan rasa khas sehingga biasa digunakan sebagai penguat rasa pada
berbagai masakan oriental. Selain ditambahkan terakhir sebelum masakan diangkat, minyak
wijen juga sering dicampurkan dalam bumbu rendaman (marinasi) daging sebelum
dimasak.Nasi goreng, kwetiau siram, yakiniku, dan ayam lada hitam adalah masakan yang
menggunakan minyak wijen.
2. Saus Tiram
Saus yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga anda. Saus tiram terbuat dari tiram
rebus yang dikeringkan, lalu dikentalkan menjadi saus bersama aneka bumbu lainnya.
Tekstur dari saus tiram ini kental berwarna kehitaman dengan rasa yang asin dan gurih yang
kuat. Saus tiram paling cocok diolah bersama aneka tumisan oriental seperti capcay, tumis
kangkung, sapo tahu, serta tumisan seafood seperti kepiting, cumi, dan kerang.

3. Kecap Asin

Soy sauce atau yang kita kenal sebagai kecap asin juga termasuk ke dalam bumbu khas
oriental. Kecap asin terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi dalam air garam dengan
jumlah yang banyak selama berbulan-bulan lamanya. Warna dari kecap asin ini cokelat tua
dengan aroma yang khas. Sedangkan untuk teksturnya sendiri cair seperti air. Karena rasanya
yang asin, kecap asin sering digunakan sebagai penambah rasa dalam aneka masakan
seperti shabu shabu, teriyaki, dan kwetiau kuah.
4. Cuka Beras
Cuka beras atau rice vinegar merupakan salah satu jenis cuka yang terbuat dari fermentasi
beras ketan. Aroma dan rasa cuka beras jauh lebih ringan dibanding jenis cuka lainnya.
Teksturnya cair, sedangkan untuk warnanya tergantung dari jenis cuka beras. Untuk white
rice vinegar warnanya putih kekuningan dengan aroma dan rasa paling ringan, brown rice
vinegarberwarna cokelat gelap yang lebih kaya akan rasa dan nutrisi, black rice
vinegar berwarna cokelat pekat kehitaman dengan rasa dan aroma yang pekat dan sedikit bau
asap, red rice vinegar berwarna kuning kemerahan dengan rasa yang asam-manis-getir-asin,
dan seasoned rice vinegar yang merupakan campuran dari white rice vinegar dengan
tambahan gula, garam dan MSG.
Red rice vinegar ini adalah jenis yang paling banyak kita jumpai dan lebih dikenal dengan
sebutan arak masak, arak merah, atau angciu. Masakan yang menggunakan angciu ini
seperti nasi goreng, capcay, dan sapi lada hitam.
5. Tausi

Jika tidak suka dengan rasa dan aroma tauco yang kuat, maka bisa menjadikan tausi sebagai
alternatif pengganti. Rasa tausi hampir mirip dengan tauco, hanya saja sedikit lebih ringan.
Tausi terbuat dari fermentasi kedelai hitam dan biasanya dijual dalam bentuk utuh bersama
cairannya didalam kemasan botol dan memiliki rasa yang asin. Masakan yang cocok dimasak
bersama tausi adalah aneka tumisan seperti ikan cah tausi, tahu masak tausi, dan mapo tofu.
6. Saus Hoisin
Saushoisin atau saus hoixian biasanya digunakan untuk merendam daging sebelum
dipanggang. Terbuat dari kedelai fermentasi yang dicampur bersama beras merah, bawang
putih, bubuk ngohiong, biji pekak, cuka, cabai, garam, dan gula. Warna dari saus hoisin ini
cokelat tua dengan rasa cenderung manis dan agak pedas. Masakan dengan saus hoisin
seperti ayam saus hoisin, charsiu, dan ayam kungpao.
7. Ngohiong
Ngohiong termasuk kedalam bumbu bubuk berwarna merah kecokelatan yang terbuat dari
campuran lima rempah yaitu kayu manis, cengkeh, adas, merica, dan pekak. Rasa yang
dihasilkan sangat unik yaitu perpaduan antara manis, asam, pedas, pahit, dan asin.

Aromanya pun sangat harum dan khas. Ngohiong sering digunakan untuk membumbui ayam
dan daging, serta sering dijadikan sebagai penyedap rasa di dalam masakan oriental. Sajian
khas yang menggunakan bumbu ini yaitu daging giling yang dibalut kulit tahu tipis untuk
kemudian dikukus dan digoreng.
8. Angkak

Angkak adalah beras merah yang cukup populer di Asia dan memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Sebenarnya, angkak berasal dari beras putih yang difermentasi oleh jamur
sehingga menghasilkan warna merah keunguan yang pekat.
Angkak berbentuk bulir-bulir padi utuh dan sering digunakan sebagai pengawet makanan,
pewarna makanan, campuran rempah pada masakan, juga sering dijadikan sebagai bahan
anggur beras. Contoh sajian yang menggunakan bumbu ini seperti ayam angkak, charsiu, dan
bebek panggang.
9. Saus Plum

Saus plum merupakan saus kental yang terbuat dari campuran buah plum, cuka, rempah-
rempah, gula, dan aprikot. Teksturnya sangat kental menyerupai selai dengan rasa yang
manis. sedangkan untuk warnanya cokelat tua kemerahan. Biasanya, saus plum digunakan
sebagai saus pelengkap dalam hidangan bebek peking. Itulah sebabnya saus plum juga
disebut dengan nama duck sauce atau saus bebek. Meski begitu, saus plum juga seirng
digunakan untuk campuran masakan lain seperti ayam dan tahu.

Aneka Jenis Rempah-Rempah Khas Makanan Barat


1. Peterseli atau Parsley

Kita mungkin sering melihat daun hijau yang biasa dijadikan garnish diatas masakan yang
sudah jadi. Itulah yang disebut daun peterseli atau parsley. Ternyata, daun ini merupakan
salah satu jenis rempah yang menjadi rempah khas orang Barat. Daun ini memiliki aroma
ringan, tidak seperti daun mint. Selain sebagai garnish, peterseli biasanya digunakan untuk
campuran salad atau masakan Eropa lainnya.
2. Basil
Kalau daun yang satu ini mirip dengan daun kemangi. Aroma dan rasanya segar banget.
Kalau di pasaran tersedia basil dalam bentuk masih segar maupun kering. Biasanya daun ini
dijadikan tambahan dalam masakan pasta, sup, salad, ikan, ayam, dan lain-lain.
3. Mint

Daun mint punya aroma wangi dan segar, seperti permen-permen mint yang biasa kita
makan, ladies. Rasa dingin dan segar dari daun mint ini ternyata berasal dari kandungan
senyawa mentol. Biasanya daun mint hanya dijadikan garnish untuk sajian makanan manis
atau bisa juga dijadikan teh.
4. Tarragon

Asing ya namanya? Sebagian orang juga pasti baru tahu ada herbs western yang namanya
tarragon. Bentuk daunnya panjang-panjang, mirip kayak kangkung. Baunya juga tajam dan
khas banget. Daun ini dipercaya bisa meningkatkan cita rasa semua jenis masakan, mulai
dari olahan telur bahkan seafood. Orang Barat juga suka mencincang-cincang daun tarragon
untuk dicampur ke dalam mayones supaya rasanya lebih nikmat.
5. Rosemary
Aroma rosemary sangat khas, sehingga dengan menggunakannya sedikit saja bau makanan
seperti kambing atau amis ikan akan berkurang. Rosemary bisa digunakan dalam bentuk
serbuk atau segar. Selain untuk kambing dan ikan, rosemary juga bisa untuk hidangan bebek,
ayam, dan kalkun yang di BBQ.
6. Oregano

Hmm, kalau kalian penggemar pizza pasti sudah sering menyantap oregano ya. Soalnya
oregano ini merupakan ciri khas topping pizza. Selain buat pizza, oregano juga banyak
disajikan dengan makanan Italia lainnya seperti pasta, sup, salad, dan steak. Kalau di
pasaran biasa dijual dalam bentuk bubuk kering atau masih segar.
7. Dill

Daun ini berbentuk panjang dan halus-halus. Aromanya dipercaya bisa menghilangkan bau
amis pada masakan seafood. Selain untuk seafood, dill juga biasa digunakan untuk membuat
acar, salad, dan sup. Aroma dill akan menguarkan aroma lebih kuat kalau kamu
menggunakannya dalam kondisi segar.
8. Thyme

Bentuknya mirip-mirip kayak parsley. Jadi, daun thyme memang banyak digunakan untuk
bumbu ketika memanggang daging seperti ayam, sapi, atau seafood. Caranya dengan
merendam bahan masakan ke dalam bumbu cair yang sudah diberi tambahan larutan thyme
dan bumbu-bumbu lainnya. Gunakan thyme juga saat membuat kaldu ya agar aromanya bisa
lebih harum.
9. Marjoram

Marjoram ini bentuknya mirip seperti oregano. Cuma kalau marjoram punya daun yang
lebih lebar. Biasanya marjoram digunakan untuk campuran saus tomat dan sup. Tanaman
marjoram dipercaya berasal dari Mediterania. Kamu harus ke supermarket besar dan ke
bagian bumbu-bumbu khas Eropa untuk mendapatkan marjoram ini. Biasanya marjoram
dijual dalam kemasan botol dan sudah kering.
10. Saffron

Kalau di Indonesia biasa pakai kunyit, di luar negeri ada nih pewarna kuning alami yang
bernama saffron. Bentuknya seperti benang-benang, kering, dan berwarna merah. Baunya
juga khas banget. Biasanya saffron ini dijual dengan harga yang mahal. Saffron sendiri
sebenarnya adalah sari bunga crocus, yakni salah satu bunga yang ada di Yunani.

Contoh Pembuatan Hot Appetizer dalam Masakan Kontinental


1. Onion Rings
Onion rings adalah salah satu masakan Hot Appetizer karena masakan ini cocok dimakan
selagi hangat dan rasanya yang enak. Serta pengolahanya yang mudah dibuat.
Bahan-bahan:
● 2 buah Onion (Bawang bombay)
● 1 bungkus Tepung Bumbu Kentaky (Kobe/Sasa)
● 120 ml Air matang
● Sck Minyak goreng
● Sck Sauce sambal (sebagai pelengkap)
● Sck Parsley/peterseli (sebagai garnish)
Langkah:
a. Kupas Bawang bombay terlebih dahulu
b. Potong Bawang bombay dengan potongan melingkar.lalu tekan lapisan
Bawang bombay sampai terpisah semua (jangan sampai rusak/terputus)
c. Buat adonan tepung basah dengan campuran 4 sdm tepung dan 120 ml air
d. Tuang sisa tepung tadi di atas piring
e. Masukan Bawang bombay yang telah di potong tadi ke dalam tepung basah
f. Lalu letakan diatas tepung kering dan balurkan Bawang bombay satu per satu
hingga rata
g. Kemudian Goreng dengan minyak panas sampai matang dan warnanya
berubah kuning ke emasan lalu tiriskan
h. Dan sajikan dengan sauce sambal dan beri garnish

Contoh Pembuatan Masakan Oriental


Sushi merupakan makanan khas jepang yang terkenal dan disukai banyak orang. Rasanya yang
khas apalagi ditunjang dengan presentasinya yang indah, ada yang roll ataupun nigiri. Porsinya
yang kecil membuat sushi cocok dijadikan menu santapan ataupun camilan.
1. Sushi Jepang
a. Bahan untuk Membuat Sushi Jepang
Berikut ini bahan yang dibutuhkan untuk membuat sushi Poke Joobu:
● 350 gram beras cuci dengan air dingin
● 1 genggam beras ketan
● 600 ml air
● 1 buah telur ayam dadar
● 5 lembar daging asap
● 1/2 sendok makan cuka beras
● 1/2 sendok makan gula pasir
● 1 sendok teh garam
● 1 buat ketimun potong memanjang
● 1 buah wortel, potong memanjang
● 2 buah jamur, iris
● Kecap asin secukupnya
● Minyak goreng secukupnya
● Nori untuk membungkus sushi
b. Cara Membuat
Berikut ini proses membuat sushi Joobu Poke:
● Rebus sebentar wortel dan jamur, hanya agar layu. Tiriskan wortel dan jamur.
Letakkan di mangkuk bersama ketimun dan tuangkan 2 sendok makan kecap
asin. Aduk rata. Sisihkan
● Goreng daging asap hingga kering, angkat dan tiriskan
● Dadar telur dengan minyak sedikit, lipat sebanyak dua kali sehinga telur
agak tebal masak hingga telur dadar matang. Tiriskan.
● Potong-potong telur dan daging asap memanjang seukuran sayuran. Sisihkan
● Masak campuran nasi dan ketan di rice cooker hingga matang.
● Campurkan cuka beras, gula dan garam dalam mangkok kecil.
● Tuang nasi dalam keadaan panas ke dalam mangkok besar lalu perlahan
tambahkan campuran cuka beras sambil diaduk hingga uap nasi hilang dan
bertekstur lebih lembab dan menggumpal.
● Siapkan makisu atau sushi mat yaitu anyaman bambu seperti tikar mini
untuk menggulung sushi, taruh selembar nori diatasnya.
● Letakkan dua gumpalan nasi sushi di salah satu ujung nori, ratakan hingga
nasi memenuhi permukaan nori.
● Taruh irisan sayur, telur dan daging asap diatas nasi, rapikan.
● Gulung sushi dengan menekuk sushi mat, tekan nasi selama menggulung agar
sushi padat.
● Potong-potong sushi dengan ukuran 1½ cm. Lakukan hingga bahan habis.
● Sajikan dengan dicelupkan kedalam kecap asin, mayonaise atau wasabi.
c. Tips dan Trik Membuat Sushi untuk Pemula dan Pengganti Bahan untuk Sushi
Berikut ini tips serta trik dalam membuat sushi Poke Joobu:
● Cuci beras menggunakan air dingin agar vitamin dalam beras yang larut dalam
air tidak banyak terbuang
● Karena beras jepang lebih lengket disebabkan kadar amilosanya yang lebih tinggi
dari beras lokal maka perbandingan jika memakai beras lokal,sebaiknya dicampur
dengan beras ketan. Jadi, komposisinya untuk 1 kg beras harus ditambah 1 ons beras
ketan.
● Untuk menambah kepulenan nasi bisa juga ditambahkan agar-agar putih
ketika memasak nasi.
● Sebenarnya ada beras khusus membuat sushi, yang kita tahu adalah sushi rice
merek sunrice yang berbentuk bulat-bulat.
● Pastikan daging dan telur kadar minyak nya sudah kecil (kering) dengan cara
menyerap minyak dengan tisu agar tidak mengganggu proses ketika menggulung
dan memotong sushi
● Cuka beras atau Rice vinegar bisa diganti dengan perasan lemon yang
ditambahkan sedikit gula dan garam.
● Sushi mat bisa di beli di supermarket bahan makanan Jepang atau toko bahan
makanan Jepang dan Korea bisa juga diganti dengan tatakan piring untuk meja
makan yang terbuat dari anyaman bambu atau lidi.
● Ketika proses menggulung jangan sekaligus menaruh banyak nasi ke nori, karena
jika nori terkena nasi panas menjadi sulit diatur
MATERI 2: PROSES PRODUKSI

Definisi Produksi
Produksi atau proses produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang dengan menggunakan faktor-faktor produksi agar menghasilkan produk yang dibutuhkan
dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen
Faktor-faktor produksi:
● Tenaga kerja
● Mesin dan peralatan
● Bahan baku
● Biaya

Kebutuhan Proses Produksi


1. Bahan baku
2. Tenaga kerja
3. Mesin/peralatan
4. Lokasi
5. Biaya

Bahan Baku
1. Kategori bahan baku
a. Bahan baku langsung
Bahan yang digunakan dalam proses produksi dan terikat atau menjadi bagian dalam
produk

b. Bahan baku tak langsung


Bahan yang bukan atau tidak menjadi bagian dalam produk, namun sangat
diperlukan untuk mendukung produksi
2. Persyaratan bahan baku
a. Berkualitas baik
b. Mudah diperoleh
c. Mudah diolah
d. Harganya relatif murah
3. Penyediaan bahan baku
a. Mengandalkan pemasok
b. Menyediakan sendiri
Apakah dengan menyediakan sendiri bahan yang dibutuhkan lebih efisien
dibandingkan dengan pengadaan bahan yang bersumber dari pemasok?
Sampai sejauh mana ketersediaan bahan tersebut di pasaran setiap saat dan
bagaimana keandalan pemasok dalam menyediakannya?
Tenaga Kerja
Dalam arti luas, tenaga kerja adalah orang yang sudah menduduki usia kerja dan mampu untuk
bekerja, sedangkan dalam arti sempit, tenaga kerja adalah orang yang memberikan andil dalam
suatu proses produksi. Dalam pengertian sempit inilah tenaga kerja dipandang sebagai modal
intelektual (intelectual capital) bagi perusahaan
1. Tenaga kerja upahan
Tenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan, yang masing-masing pihak
memiliki hak dan kewajiban

a. Tenaga kerja tetap


Memperoleh upah secara tetap

b. Tenaga kerja tidak tetap


Upah diberikan hanya selama mereka menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan
perjajian

c. Tenaga kerja borongan


Upah diberikan setelah menyelesaikan pekerjaan dalam volume tertentu yang
mampu diselesaikan dalam batas waktu tertentu

2. Tenaga kerja keluarga


Tenaga kerja yang berasal dari kalangan keluarga dan biasanya secara formal tidak diberi
upah

Mesin dan Peralatan


Mesin dan peralatan yang digunakan dalam suatu proses produksi memiliki peran yang cukup besar
dalam menghasilkan produk, baik dalam hal kuantitas, kualitas, maupun kontinyuitasnya
Konsekuensi yang harus ditanggung oleh perusahaan adalah adanya beban biaya penyusutan yang
harus ditanggung oleh perusahaan meskipun mesin dan peralatan tersebut kurang/tidak mendukung
dalam menghasilkan produk

Lokasi Produksi
Lokasi produksi menunjukkan dimana tempat proses produksi dilaksanakan

Biaya Produksi
1. Biaya menurut perilakunya
a. Biaya tetap, besar-kecilnya tidak bergantung kepada volume produksi dan dalam
periole tertentu jumlahya tetap
b. Biaya tidak tetap, dalam periode tertentu besar-kecilnya dapat berubah
tergantung pada tingkat produksi yang dihasilkan
2. Biaya menurut jenisnya
a. Biaya langsung, merupakan biaya yang langsung terikat atau menjadi bagian
pokok dari produk yang dihasilkan
b. Biaya tak langsung, merupakan biaya yang secara tidak digunakan untuk
menghasilkan produk atau biaya yang terikat bukan pada bagian pokok dari
produk yang dihasilkan
c. Biaya administrasi/umum, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
administrasi kantor perusahaan dan umum

Jenis-Jenis Proses Produksi


1. Proses produksi berkesinambungan
Arus masukan berlangsung terus melalui sistem produksi yang telah distandarisasi
untuk menghasilkan produk yang seragam. Bentuk produk yang dihasilkan bersifat
standar dan tidak tergantung pada spesifikasi pemesan. Tujuan produksi umumnya
untuk persediaan kemudian dipasarkan

2. Proses produksi terputus-putus


Biasanya menghasilkan produk yang berbeda-beda, prosedur yang berbeda-beda dan bahkan
kadang dengan masukan yang berbeda-beda. Bentuk produknya disesuaikan dengan
pesanan konsumen. Tujuan produksi adalah untuk melayani pesanan konsumen

Pengendalian dalam Proses Produksi


1. Pengendalian pembelian
Agar pembelian yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan proses produksi lebih efisien
(hemat biaya).
Dalam pengendalian pembelian ini melibatkan beberapa faktor yang saling terkait, yaitu
kuantitas, kualitas, harga, waktu dan pelayanan

2. Pengendalian persediaan
Perlu dilakukan agar biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan dapat dikendalikan

3. Pengendalian proses
Agar proses produksi dapat berjalan lancar, tepat waktu dan menghasilkan produk dalam
kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan yang direncanakan

4. Pengendalian mutu
Dilakukan pada setiap tahapan proses yang bertujuan untuk mencegah adanya
penyimpangan terhadap standar kualitas produk yang telah ditetapkan (quality control)
MATERI 3: MERENCANAKAN PROSES PRODUKSI

Pendahuluan
Terdapat dua tahapan dalam merencanakan sebuah proses produksi:
● Merencanakan produk yang akan dibuat
● Merencanakan proses produksinya

Merencanakan Produk yang akan Dibuat


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan sebuah produk:
● Produk yang akan dibuat?
● Berapa volume produk yang akan dibuat?
● Berapa macam kombinasi produk?
1. Produk Apa yang akan dibuat
a. Merencanakan produk karena tarikan pasar (Market Pull)
Merencanakan produk karena tarikan pasar (market pull) berarti membuat apa yang bisa
dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar

b. Merencanakan Produk karena dorongan teknologi (Technology Push)


Merencanakan produk karena dorongan teknologi (technology push) berarti menjual apa
yang bisa dibuat untuk menciptakan kebutuhan pasar

2. Berapa volume produk yang akan dibuat

3. Berapa macam kombinasi produk


Misalnya akan dibuat produk jenis X dan jenis Y tapi bahan bakunya terbatas, maka perlu
dihitung secara cermat berapa produk jenis X akan dibuat dan berapa untuk produk jenis Y
sesuai dengan beberapa pertimbangan

Merencanakan Proses Produksi


Inti dari merencanakan proses produksi adalah bagaimana kegiatan pembuatan poduk yang telah
dirancang akan dilaksanakan. Langkah-langkah dalam merencanakan proses produksi:

1. Lakukan studi kelayakan secara finansial


Supaya diperoleh kepastian bahwa rencana proses produksi yang akan dilaksanakan
memiliki kelayakan secara finansial, terutama kejelasan berapa lama bisnis akan balik-
modal

2. Buatlah desain pendahuluan untuk produk


Tahapa dalam membuat desain pendahuluan untuk produk:

a. Tentukan bentuk atau fungsi produk


b. Pilih bahan-bahan yang akan digunakan
c. Adakah peluang mendiversifikasi produk
d. Lakukan pengujian terhadap desain pendahuluan
e. Tetapkan desain akhir untuk produk
3. Tentukan skala produksinya
Skala produksi sangat bergantung kepada ketersediaan modal, sebab ketersediaan modal
akan mempengaruhi:
● Jumlah produk yang bisa dibuat
● Besarnya anggaran yang dibutuhkan
● Jumlah orang yang akan dipekerjakan
● Peralatan yang perlu disediakan
● Kecukupan persediaan bahan baku
● Lamanya proses produksi akan dilaksanakan
Lampiran 2. Contoh Lembar Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tunjungan


Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Butir Positif/
No. Waktu Nama Siswa Kejadian/ Perilaku Sikap Negatif Tindak Lanjut
1. 9/02/2022 CHINTIA Tidak mengumpulkan Disiplin [-] Ditanya apa alasannya
KHOIRUN NISA tugas tidak mengumpulkan
tugas, agar selanjutnya
selalu mengumpulkan
tugas
2. 16/02/2022 DHEO Menyajikan hasil Percay [+] Diberikan
RISQI diskusi kelompok dan a diri apresiasi (pujian)
PRASETYA menjawab sanggahan
kelompok lain dengan
tegas menggunakan
argumentasi yang logis
dan
relevan
3. 16/02/2022 NADEA Meninggalkan ruang Tanggung [-] Dipanggil untuk
ROSSALYA ketrampilan tanpa jawab membersihkan meja
membersihkan meja dan alat/bahan yang
dan alat/bahan yang sudah
sudah dipakai.Dilakukan
dipakai pembinaan
4. 16/02/2022 RENDY Melapor kepada Jujur [+] Diberi apresiasi
SAPUTRA Pendidik bahwa dia atau pujian atas
memecahkan gelas kejujurannya.
tanpa sengaja ketika Diingatkan agar lain
sedang melakukan kali lebih berhati-hati
praktik
5. 16/02/2022 SEFTIA DINI Membantu membersihkan Goton [+] Diberi apresiasi
HANDAYANI pecahan gelas yang g atau pujian
dipecahkan oleh royon
temannya g
6.
Lampiran 3. Contoh Program Remedial

PROGRAM REMIDIAL

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Ulangan Harian ke : 7
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis sistem pengolahan makanan internasionaldari bahan
pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki
oleh daerah setempat
Materi Pokok Remidial : Proses Produksi Makanan internasional
Tanggal Rencana Remidial :
KKM Mata Pelajaran : 70

Nilai Indikator No Soal yang


Bentuk Pelaksanaan
Ulanga Soal yang Dikerjakan Nilai Tes
No Nama Siswa Pembelajaran Ket.
n Belum dalam Tes Remedial
Remidial
Harian Dikuasai Remidial
a b c d e f g h
1. PUTRI MARTHA 50 3.7.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 85 Tuntas
ADELLA 3.7.3 tersendiri
2. IVAN BUDI 65 3.7.3 Diberikan tugas khusus 3, 4 98 Tuntas
SETIAWAN
3. CESAR CAHYA Diberikan tugas khusus 3, 4 96 Tuntas
BUNGA 66 3.7.3
ROSANDA
4. AULIA MEILINDA 3.7.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 80 Tuntas
RAHMAWATI 45 3.7.3 tersendiri

Keterangan:

▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat
kesukaran yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah
peserta didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai
batas ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau mengalami
kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau sejumlah
Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri
dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Contoh Program Pengayaan

PROGRAM PENGAYAAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
KKM Mata Pelajaran : 70
Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis sistem pengolahan makanan internasionaldari bahan
pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki
oleh daerah setempat
Materi Pokok Pengayaan :

Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulanga Bentuk Pengayaan
n
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan sistem pengolahan
2. VICKY ARTHA 95 makanan internasional bahan nabati dan hewani
AGATHA PUTRI ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
BIANCA ARTHA AGATHA PUTRI BIANCAuntuk menjadi
tutor sebaya

Keterangan:

Pelaksanaan Program Pengayaan


1. Cara yang dapat ditempuh:
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi Kompetensi Dasar
tertentu
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan/paragraf, dll.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a. Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan Kompetensi Dasar atau indikator soal yang dipelajari,
bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
● setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau kesatuan Kompetensi Dasar tertentu,
dan/ atau
● pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding dengan teman lainnya
maka dilayani dengan program pengayaan
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup
dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP 08

Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan
Hewani
Alokasi Waktu : 4 JP (2 x Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran model project based learning dengan metode diskusi dan penugasan
peserta didik dapat menjabarkan dan menghitung titik impas (break event point) usaha pengolahan
makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani sehingga terbentuk rasa syukur, rasa
ingin tahu, sikap jujur, serta peduli lingkungan.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan
dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :
Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh,
KegiatanInti ( 65 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
Literasi materi
Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan
Hewani dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan.
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar khususnya pada materi Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan
internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati
dan Hewani dan Hewani
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati
dan Hewani. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup (10 Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang Relevan
kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.

C. Penilaian Hasil Pembelajaran


Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pelaksanaan
Sikap Observasi/Jurnal Lembar Observasi Selama dalam kegiatan
Guru pembelajaran
Pengetahuan Tes tertulis Soal uraian Ulangan Harian
Soal Pilihan Ganda Penilaian Akhir Tahun
Keterampilan Penilaian Praktik Format Penilaian praktek Selama kegiatan praktek
Tes tertulis Soal Uraian Penilaian Akhir Tahun

Tunjungan , Juni 2022


Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Tunjungan Guru Mapel

Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I. Santi Aprilia Riyanti, S. T.

NIP. 19660202 199003 1 011. NIP. 19840414 202221 2 024


Lampiran 1. Materi Pembelajaran

MATERI 1: ANALISIS TITIK IMPAS PADA USAHA


KULINER MANCA NEGARA
Sasaran:
● Dapat menjelaskan manfaat dari Analisis Titik Impas Usaha (Break Even Point)
● Dapat melakukan perhitungan titik impas pada usaha kuliner manca negara

Pendahuluan
Setiap bisnis harus memiliki rencana laba jangka pendek yaitu program kerja yang telah ditetapkan
oleh manajemen untuk memperoleh laba pada setiap kali transaksi, setiap bulan, setiap triwulan,
setiap semester, atau paling lama setiap tahun.
Salah satu cara dalam merencanakan laba jangka pendek adalah dengan Analisis Titik Impas (Break
Even Point), Margin of Safety, dan Shut Down Point.

Fixed Cost dan Variable Cost dalam Produksi Usaha Kuliner Manca Negara
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap menunjukkan biaya-biaya yang nilainya senantiasa tetap, tidak terpengaruh oleh
perubahan volume produksi. Contohnya gaji untuk manajer/karyawan, sewa lahan pabrik
dsb. Dalam Analisis Titik Impas, biaya tetap dihitung per bulan.

2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)


Biaya tidak tetap menunjukkan biaya-biaya yang secara keseluruhan nilainya bisa
berubah-ubah karena pengaruh perubahan pada volume produksi secara proporsional. Biaya
tidak tetap ini bisa dikatakan sebagai biaya langsung yang dibutuhkan untuk melaksanakan
proses produksi, contohnya pembelian bahan baku dan upah pekerja pelaksana produksi.
Dalam Analisis Titik Impas, biaya tidak tetap dihitung per unit produk.

Kapan Usaha Saya akan Mencapai Titik Impas?


Untuk menemukan jawabannya, kita perlu perhitungan berapa banyak produk harus terjual, atau
berapa rupiah pendapatan dari penjualan harus diperoleh. Komponen-komponen yang diperlukan
dalam perhitungan adalah biaya tetap per bulan, biaya tidak tetap per unit produk, dan harga jual
produk per unit.

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐵𝐸𝑃 =
𝑢𝑛𝑖𝑡 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙−𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝

Jika pertanyaannya, berapa pendapatan dari penjualan yang harus diperoleh untuk dapat mencapai
titik impas? Maka perhitungannya menggunakan persamaan:

Tujuan Analisis Titik Impas


1. Menemukan tingkat aktivitas bisnis dimana pendapatan akan sama besarnya dengan
pengeluaran (biaya-biaya)
2. Menunjukkan sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih
3. Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi dekat ataukah jauh dari
titik impas (break even point)

Asumsi yang Digunakan dalam Analisis Titik Impas


1. Seluruh biaya yang ada harus bisa dikategorikan dengan jelas sebagai biaya tetap dan biaya
tidak tetap
2. Produk memiliki harga jual per unit yang tetap
3. Perusahaan hanya memproduksi dan menjual satu jenis produk. Jika ternyata lebih dari satu
jenis produk maka harus dianggap sebagai satu jenis produk dengan kombinasi yang selalu
tetap

Pendekatan Matematik pada Analisis Titik Impas


Pendekatan matematik digunakan untuk menghitung titik impas (Break Even Point), baik dalam
satuan unit maupun dalam satuan rupiah

Analisis Titik Impas dalam satuan unit:

Analisis titik impas dalam satuan rupiah:

Manfaat Analisis Titik Impas bagi Manajemen


1. Sebagai alat perencanaan laba
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan harga jual produk per unit yang tepat
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

Margin of Safety
Idealnya penjualan mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Namun ada kalanya penjualan
mengalami penurunan. Seberapa besar penurunan penjualan boleh terjadi dengan tidak
menyebabkan perusahaan menderita kerugian ditunjukkan oleh Margin of Safety
Margin safety yang besar menjadikan perusahaan boleh mengalami penurunan penjualan yang
cukup jauh. Semakin besar margin of safety, semakin besar pula perusahaan dapat memperoleh laba
Shut Down Point
Shut Down Point berarti titik penutupan bisnis. Selain membutuhkan informasi mengenai berapa
pendapatan penjualan minimum supaya perusahaan tidak menderita kerugian, pihak manajemen
juga membutuhkan informasi mengenai berapa jumlah penjualan minimum sehingga usaha tidak
layak untuk dilanjutkan (harus ditutup)
Suatu bisnis dikatakan tidak layak secara ekonomis untuk dilanjutkan kembali apabila pendapatan
penjualan tidak mampu menutup biaya-biaya tunai. Biaya tunai merupakan biaya yang
membutuhkan pembayaran segera dengan uang kas. Seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik dsb
Lampiran 2. Contoh Lembar Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tunjungan


Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Butir Positif/
No. Waktu Nama Siswa Kejadian/ Perilaku Tindak Lanjut
Sikap Negatif
1. 9/03/2022 CHINTIA Tidak mengumpulkan Disiplin [-] Ditanya apa
KHOIRUN NISA tugas alasannya tidak
mengumpulkan tugas,
agar selanjutnya
selalu mengumpulkan
tugas
2. 16/03/2022 DHEO RISQI Menyajikan hasil diskusi Percaya [+] Diberikan apresiasi
PRASETYA kelompok dan menjawab diri (pujian)
sanggahan kelompok lain
dengan tegas
menggunakan
argumentasi yang logis
dan relevan
3. 16/03/2022 NADEA Meninggalkan ruang Tanggun [-] Dipanggil untuk
ROSSALYA ketrampilan tanpa g jawab membersihkan meja
membersihkan meja dan dan alat/bahan yang
alat/bahan yang sudah sudah
dipakai dipakai.Dilakukan
pembinaan
4. 16/03/2022 RENDY Melapor kepada Pendidik Jujur [+] Diberi apresiasi atau
SAPUTRA bahwa dia memecahkan pujian atas
gelas tanpa sengaja ketika kejujurannya.
sedang melakukan praktik Diingatkan agar lain
kali lebih berhati-hati
5. 16/03/2022 SEFTIA DINI Membantu membersihkan Gotong [+] Diberi apresiasi atau
HANDAYANI pecahan gelas yang royong pujian
dipecahkan oleh
temannya
6.
Lampiran 3. Contoh Program Remedial

PROGRAM REMIDIAL

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Ulangan Harian ke : 8
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : 3.8 Memahami perhitungan titik impas (Break Even Point) usaha
pengolahan makanan internasional
Materi Pokok Remidial :
Tanggal Rencana Remidial :
KKM Mata Pelajaran : 70

Indikator No Soal yang


Nilai Soal yang Bentuk Pelaksanaan Dikerjakan Nilai Tes
No Nama Siswa Ulangan Belum Pembelajaran dalam Tes Ket.
Remedial
Harian Dikuasai Remidial Remidial
a b c d e f g h
1. PUTRI MARTHA 50 3.8.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 85 Tunta
ADELLA 3.8.3 tersendiri s
2. IVAN BUDI 65 3.8.3 Diberikan tugas 3, 4 98 Tunta
SETIAWAN khusus s
3. CESAR CAHYA Diberikan tugas 3, 4 96 Tunta
BUNGA 66 3.8.3 khusus s
ROSANDA
4. AULIA MEILINDA 3.8.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 80 Tunta
45 3.8.3
RAHMAWATI tersendiri s

Keterangan:

▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran
yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai batas
ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau mengalami
kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau sejumlah
Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes
individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Program Pengayaan

PROGRAM PENGAYAAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cepu


Kelas / Semester : XI IPS1 / 4
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
KKM Mata Pelajaran : 70
Kompetensi Dasar : 3.8 Memahami perhitungan titik impas (Break Even Point) usaha
pengolahan makanan internasional
Materi Pokok Pengayaan :

Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulangan Bentuk Pengayaan
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan perhitungan titik impas
2. VICKY ARTHA 95 usaha makanan internasional dari bahan nabati dan
AGATHA PUTRI hewani
BIANCA ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
ARTHA AGATHA PUTRI BIANCA untuk menjadi
tutor sebaya

Keterangan:

Pelaksanaan Program Pengayaan


1. Cara yang dapat ditempuh:
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi Kompetensi Dasar
tertentu
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan/paragraf, dll.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a. Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan Kompetensi Dasar atau indikator soal yang dipelajari,
bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
● setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau kesatuan Kompetensi Dasar tertentu,
dan/ atau
● pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding dengan teman lainnya maka
dilayani dengan program pengayaan
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup
dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP 09

Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Strategi Promosi Produk Usaha Makanan Internasional dari Bahan Pangan Nabati
dan Hewani
Alokasi Waktu : 4 JP (2 x Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran model problem based learningdengan metode diskusi dan penugasan
peserta didik dapat merencanakan strategi promosi yang tepat bagi usaha makanan internasional dari
bahan pangan nabati dan hewani sehingga terbentuk rasa syukur, rasa ingin tahu, sikap jujur, serta
peduli lingkungan.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15
Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari
materi :
Strategi Promosi Produk Usaha Makanan Internasional dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar
yang akan ditempuh,
KegiatanInti ( 65 Menit
)
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
Literasi materi
Strategi Promosi Produk Usaha Makanan Internasional dari Bahan Pangan Nabati
dan Hewani dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di
tampilkan. Critical
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar khususnya pada materi Strategi Promosi Produk Usaha Makanan
Internasional dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Collaborat Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
ion informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Strategi Promosi Produk Usaha Makanan Khas Asli Daerah dari Bahan
Pangan Nabati dan Hewani
Communi Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
klasikal,
cation
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Strategi Promosi Produk Usaha Makanan Internasional dari Bahan Pangan
Nabati dan Hewani. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup (10
Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang
Relevan kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan
dengan materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pelaksanaan
Sikap Observasi/Jurnal Lembar Observasi Selama dalam kegiatan
Guru pembelajaran
Pengetahuan Tes tertulis Soal uraian Ulangan Harian
Soal Pilihan Ganda Penilaian Akhir Tahun
Keterampilan Penilaian Praktik Format Penilaian praktek Selama kegiatan praktek
Tes tertulis Soal Uraian Penilaian Akhir Tahun

Tunjungan , Juni 2022


Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Tunjungan Guru Mapel

Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I. Santi Aprilia Riyanti, S. T.

NIP. 19660202 199003 1 011. NIP. 19840414 202221 2 024


Lampiran 1. Materi Pembelajaran

MATERI 1: PROMOSI PENJUALAN PRODUK KULINER


MANCA NEGARA

Sasaran:
● Dapat menjelaskan dengan tepat point-pont penting dari sebuah promosi penjualan
● Dapat menjelaskan tentang Product Motives sebagai salah salah satu dari keuntungan promosi
penjualan
● Dapat menyusun program promosi sederhana untuk suatu usaha kuliner manca negara
● Dapat memilih bentuk promosi yang paling cocok untuk usaha kuliner manca negara
● Dapat menjelaskan tentang Impulse Buying sebagai salah satu tujuan dari Sales Promotion

Pendahuluan
Promosi penjualan merupakan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan kepada konsumen
yang memuat pemberitaan, bujukan (persuasi), dan pengaruhmengenai produk yang bertujuan
meningkatkan volume penjualan dengan cara menarik minat konsumen mengambil keputusan
membeli produk tersebut.

Point Penting Promosi Penjualan


1. Promosi pada dasarnya berfungsi memberitahu konsumen, membujuk konsumen, dan
mengimbaskan keputusan membeli ke konsumen
2. Didalam promosi terjadi proses penyajian pesan-pesan kepada konsumen yang ditujukan
untuk membantu penjualan produk
3. Promosi merupakan aktivitas yang paling terlihat dan rutin dilakukan oleh pelaku bisnis

Tujuan Promosi Penjualan


1. Penampakan, memberitahu/menunjukkan konsumen akan keberadaan sebuah produk baru
2. Perhatian, menarik perhatian konsumen ke produk, atau menjaga perhatian mereka supaya
tidak berpaling ke produk pesaing
3. Pemahaman, tercapainya pemahaman pada diri konsumen ketika mereka mencerna
pesan-pesan promosi yang sampai ke mereka
4. Perubahan Sikap, terjadinya perubahan sikap konsumen terhadap produk
5. Tindakan, membangkitkan tindakan pada konsumen, yaitu membeli produk

Keuntungan Promosi Penjualan


1. Promosi dapat meningkatkan omset penjualan produk
2. Promosi dapat mengangkat produk menjadi lebih cepat terkenal
3. Promosi akan mengingatkan konsumen mengenai produk-produk yang akan mereka beli
4. Promosi bisa membentuk productmotives (bersedia membeli karena produk-produk
tertentu)
5. Promosi mempercepat perputaran modal kerja perusahaan
6. Promosi dapat memperpendek piutang-piutang perusahaan
Sasaran Promosi Penjualan
• Masyarakat secara keseluruhan supaya mau membeli produk promosi
• Para calon pembeli potensial untuk produk promosi
• Para peminat produk promosi
• para pemakai produk sejenis pada saat ini
• Mereka para pelanggan setia
• Pesaing, pedagang besar, dan pengecer

Cara Menyusun Program Promosi Penjualan


1. Tentukan Besarnya Insentif. Berapa besar diskon atau harga promosi yang akan diberikan
untuk produk promosi?
2. Tentukan Syarat Partisipasi. Apa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menerima
diskon?
3. Tentukan Durasi Promosi. Berapa lama masa promosi akan berlangsung?
4. Tentukan Sarana Distribusi Promosi. Apa cara yang digunakan dalam menyebarkan
promosi?
5. Tentukan Waktu Tepat Promosi Dilaksanakan. Kapan kegiatan promosi akan
diselenggarakan?
6. Tentukan Anggaran Promosi. Hitung seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan
program promosi

Bentuk-Bentuk Promosi Penjualan


1. Personal selling
Promosi bisnis yang dilakukan secara lisan melalui pendekatan personal, misalnya penjual
mengunjungi rumah calon pembeli
2. Mass selling
Promosi bisnis dengan memanfaatkan media massa, misalnya mengiklankan produk di
koran dan radio
3. Sales promotion
Promosi bisnis yang membujuk calon pembeli dengan iming-iming suatu insentif, misalnya
menawarkan produk dengan diskon tertentu atau harga promosi. Bisa juga berupa
pembagian sampel produk, kupon, undian, stempel dagang, demo produk, dan jaminan uang
kembali
Tujuan Sales Promotion:
• Menarik pelanggan baru
• Mempengaruhi orang mencoba produk
• Mendorong orang membeli lebih banyak
• Meningkatkan impulse buying
• Menyerang aktivitas promosi pesaing
4. Direct marketing
Direct marketing merupakan bentuk promosi yang bersifat interaktif dengan memanfaatkan
media surat, sms, telepon, televisi, media online, dan media sosial. Biasanya memberikan
layanan Delivery Order dan Cash on Delivery
Mengapa direct selling disukai pelanggan? Konsumen menyukai bentuk promosi ini karena
alasan malas keluar rumah, lalu lintas sering macet, lahan parkir terbatas, malas mengantri
di kasir, mereka bisa belanja tanpa harus keluar rumah
MATERI 2: WADAH SAJI KULINER MANCA NEGARA

Sasaran:
● Dapat menjelaskan berbagai macam plate dan fungsinya dalam penyajian kuliner manca negara,
khususnya masakan kontinental
● Dapat menjelaskan 3 alat makan standar dalam penyajian kuliner manca negara, khususnya
masakan kontinental

Pendahuluan
Jika bersantap denganset menulengkapdi restoran, kita pasti akan disuguhi satu paket sajian makan
lengkap mulai dariappetizer, soup, main course, tea/coffee,sampaidessert. Nah, makanan-makanan
tersebut biasanya disajikan berurutan dengan jeda waktu tertentu. Dalam hal ini kita harus
mengenal istilah table manner. Table Manner adalah adalah aturan etiket yang digunakan saat
makan, serta mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan makan.Salah satu ciri khas dari
bersantap dengantable manneradalah peralatan makan yang digunakan, termasukplateatau wadah
saji makanannya yang sesuai dengan standar internasional.
Platetersebut biasanya masuk ke dalam kategorichinawareatau peralatan pecah belah yang terbuat
darikeramik, porselin, atau tembikar. Kira-kira apa sajasihjenisplateyang digunakan ketikatable
manner?

Berbagai Jenis Plate untuk Table Manner Masakan Kontinental


1. Dinner Plate

Dinner plate adalah piring ceper berbentuk lingkaran. Biasanya dinner plate berukuran
besar dengan diameter sekitar 26 cm. Karena memang dinner plate dibuat khusus untuk
menjadikan main course atau hidangan utama dalam table manner.
2. Dessert Plate
Meskipun namanya dessert plate, namun piring yang satu ini bisa dibilang multifungsi.
Piring berbentuk bulat ini bisa digunakan untuk menyajikan dessert, appetizer, atau sebagai
alas appetizer/dessert. Karena porsi appetizer atau dessert biasanya hanya sedikit, ukuran
dari dessert plate ini pun jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran dinner plate,
yaitu berdiameter hanya sekitar 18 cm.
3. Bnb Plate

Bnb plate merupakan singkatan dari butter and bread


plate, atau sering juga disebut sebagai side plate/quarter
plate, karena selalu diletakkan di samping kiri garpu.
Sesuai namanya, bnb plate digunakan untuk menyajikan
roti dan mentega ketika table manner. Bnb plate berbentuk
bulat seperti dinner plate dan dessert plate, hanya saja
diameternya lebih kecil, yaitu 15 cm.
4. Soup Bowl

Nah, yang satu ini merupakan mangkuk khusus untuk sup. Mangkuk ini berbentuk cekung
dan biasa digunakan untuk menyajikan sup krim yang kental sebagai makanan pembuka.
5. Soup Cup

Jika soup bowl berfungsi untuk menghidangkan sup kental, maka soup cup ini digunakan
untuk menyajikan sup yang cair. Sup cup berbentuk seperti cangkir berdiameter 10 cm
dengan dua ‘kuping’ cangkir di kiri-kanan yang berfungsi sebagai pegangan agar sup tidak
tumpah.
6. Saucer
Bisa dibilang, saucer ini adalah pasangannya soup cup, karena mereka pasti digunakan
secara bersamaan. Saucer adalah tatakan berdiameter 14 cm yang digunakan sebagai tatakan
atau alas soup cup agar sup tidak terpercik ke taplak meja.
7. Fish Plate

Fish flate merupakan piring lonjong yang digunakan khusus untuk menyajikan ikan.
Ukuran fish plate ini beragam, namun biasanya cukup besar, menyesuaikan bentuk dan
ukuran ikan.

Alat Makan untuk Table Manner Masakan Kontinental


Tak hanya alat saji saja yang harus diperhatikan ketika melakukantable manner, keberadaan alat
makan juga sangat penting. Pasti tidak bisa membayangkanbagaimana repotnya makan sup tanpa
sendok, atau makansteaktanpa garpu dan pisau. Peralatan makan alatable mannerini
berbedayadengan peralatan makan kita sehari-hari di rumah. Misalnya untuk sendok dan garpu saja,
akan berbeda untuk tiap jenis makanan.Nah, apa saja peralatan makan yang digunakan dalamtable
manner? Berikut informasinya untuk anda.
1. Spoon
Spoonatau sendok merupakan alat makan yang sangat penting ketika table manner.
Spoonbisa membantu anda mengambil makanan yang lunak dan berkuah.
Jenis spoon dalam table manner antara lain berikut.
a. Soup spoon

Soup spoon merupakan sendok khusus untuk sup. Karena digunakan untuk menyendok
makanan cair, maka soup spoon dibuat dengan bentuk bulat besar dan cekung agar kuah
sup lebih mudah diambil.
b. Dinner spoon
Kalau yang ini biasa digunakan untuk menyendok makanan utama atau main
course seperti nasi dan lauknya di dinner plate. Ukuran dinner spoon ini lebih kecil
dibanding soup spoon dan bentuknya pun cenderung lonjong, seperti sendok makan pada
umumnya.
c. Dessert spoon

Dessert spoon adalah sendok yang digunakan untuk menyendok aneka dessert lembut
seperti puding, dan lain-lain. Dessert spoon memiliki ukuran yang jauh lebih kecil
dibanding soup spoon dan dinner spoon.
d. Coffee or tea spoon
Coffee or tea spoon berfungsi untuk mengaduk gula pada teh atau kopi. Ukuran sendok
ini paling kecil di antara yang lainnya. Karena memang fungsinya hanya untuk
mengaduk saja.
2. Fork
Sama seperti sendok, garpu yang digunakan dalam table manner pun ada beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut.
a. Dinner fork
Dinner fork adalah garpu yang digunakan untuk mengambil makanan utama di piring
anda. Ukuran dinner fork ini besar dan biasanya terdapat 3 gigi untuk memudahkan anda
mengambil makanan.
b. Dessert fork
Ini adalah garpu khusus untuk mengambil dessert seperti cake, puding, dan lainnya.
Berbeda dari dinner fork, dessert fork ini memiliki 4 gigi dan ukurannya pun jauh lebih
kecil dibanding dinner fork.
c. Steak fork
Meskipun sudah ada dinner fork, tapi anda membutuhkan garpu yang berbeda untuk
menikmati steak. Steak fork ini memiliki 2 gigi tajam yang memudahkan anda saat
menusuk daging.
d. Fish fork

Untuk ikan, anda juga memerlukan garpu yang berbeda. Fish fork memiliki 4 gigi kecil
yang terbagi ke dalam dua bagian. Fungsi dari gigi tersebut adalah untuk memisahkan
bagian daging ikan dari duri.
3. Cutlery
Cutlery atau pisau potong terbagi ke dalam beberapa jenis sebagai berikut.
a. Dinner knife
Dinner knife memiliki ujung yang tumpul dan berukuran besar. Dinner knife umumnya
digunakan untuk menyisihkan makanan di piring anda.
b. Steak knife

Karena fungsinya untuk memotong daging, maka steak knife lebih tajam dengan ujung
yang runcing. Hal tersebut akan memudahkan anda saat memotong daging.
c. Butter knife
Sesuai namanya, butter knife memiliki fungsi untuk mengambil mentega dan
mengoleskannya pada roti. Karena hanya difungsikan untuk mengoles saja, butter
knife didesain dengan ujung tumpul. Ukurannya pun kecil.
MATERI 3: STRATEGI PROMOSI PENJUALAN PRODUK
KULINER MANCA NEGARA

Sasaran:
● Dapat menjelaskan dengan tepat perbedaan antara konsumen, retailer, grosir, dan distributor
sebagai mata rantai pemasaran sebuah produk kuliner manca negara
● Dapat menjelaskan karakteristik-karakteristik dari strategi promosi penjualan
● Dapat membedakan antara pembeli marjinal, pembeli potensial, dan pembeli setia
● Dapat memilih cara yang tepat dalam meningkatkan pembeli potensial ketika melakukan promosi
penjualan
● Dapat melakukan diskriminasi terhadap konsumen dalam promosi penjualan
● Dapat memilih salah satu kegiatan promosi yang tepat untuk promosi penjualan produk kuliner
manca negara

Definisi Strategi Promosi Penjualan


Strategipromosi penjualan adalah perencanaan atau kegiatan penjualan dari sebuah perusahaan agar
dapat mencapai sasaran sehingga tujuan yang diinginkan dapat terwujud.

Konsumen, Retailer, Grosir, dan Distributor


1. Konsumen
Konsumen adalah mereka para pemakai barang yang tersedia di masyarakat untuk
kepentingan diri sendiri dan tidak untuk diperdagangkan. Dapat dikatakan bahwa konsumen
menjadi tujuan akhir dari sebuah produk.
2. Pengecer (Retailer)
Konsumen yang membeli produk namun bukan untuk dipakai sendiri melainkan untuk
dijual kembali kepada konsumen akhir dengan mengharapkan laba. Para retailer umumnya
mendapatkan harga khusus retailer karena membeli barang dalam jumlah banyak. Pada
umumnya retailer mendapatkan atau membeli produk dari grosir.
3. Grosir
Para grosir tidak melayani pembelian produk secara eceran kepada konsumen akhir. Mereka
hanya melayani pembelian produk dalam jumlah banyak kepada para retailer, agen, maupun
sesama grosir.
4. Distributor
Para grosir mendapatkan barang dalam jumlah banyak dari para perantara penyaluran
produk dari pabrikan yang disebut distributor. Jadi, setelah barang diproduksi oleh pabrik,
maka produk akan dikirimkan/dijual ke distributor. Dalam hal ini tugas dari distributor
adalah:
● Membeli barang atau produk dari produsen dalam jumlah besar
● Mengklasifikasi produk atau memilah-milahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan
kualitasnya
● Memperkenalkan produk yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya melalui
reklame atau iklan

Tujuan Strategi Promosi Penjualan


1. Meningkatkan Volume Penjualan
Tujuan jangka pendek perusahaan seperti menghabiskan persediaan barang lama,
mengurangi persediaan barang yang ada di gudang, memenuhi persediaan yang ada di
tingkat pengecer sebelum pesaing memperkenalkan produknya.
Selain itu, strategi promosi penjualan juga dapat mendorong pembeli marjinal datang
membeli produk. Pembeli marginal adalah mereka yang membeli hanya ketika produk
masih dalam masa promosi.
2. Meningkatkan Jumlah Pembeli Coba-Coba
Mendorong para pembeli potensial untuk datang membeli produk yang ditawarkan. Pembeli
potensial adalah mereka yang belum pernah sama sekali membeli produk kita, atau hanya
pernah memakai produk sejenis dari pesaing.
Para pembeli potensial tidak akan pernah membeli produk anda dalam jumlah besar sebelum
mereka tahu bahwa produk anda lebih bagus daripada produk lain. Hal yang dapat dilakukan
untuk menjaring pembeli potensial antara lain:
a. Membagikan sampel produk atau kupon secara gratis sehingga mereka mau mencoba
memakai produk yang kita tawarkan.
b. Memberikan manfaat tambahan sehingga produk yang kita tawarkan tampak superior
dibandingkan dengan produk sejenis milik pesaing.
c. Memberikan manfaat finansial jangka pendek, misalnya memberikan fasilitas pembelian
secara kredit tanpa bunga.
3. Meningkatkan Jumlah Pembelian-Ulang
Memberikan potongan khusus ketika terjadi pembelian-ulang juga dapat meningkatkan
pembelian tetap serta pembelian dalam jumlah besar. Cara promosi seperti ini juga ditujukan
untuk "mengganggu" peluncuran produk sejenis dari pesaing dan menjaga pelanggan agar
tetap setia memakai produk anda. Cara yang dapat ditempuh misalnya:
a. Menyisipkan kupon potongan harga untuk pembelian berikutnya
b. Menawarkan "membeli 3 gratis 1"
c. Memakai cara "10 kupon gratis 1".
4. Meningkatkan Loyalitas Konsumen terhadap Produk
Lebih menekankan kepada memberikan daya tarik berupa manfaat jangka panjang kepada
konsumen. Sebagai contoh kita dapat menyisipkan secara acak sebuah kupon kedalam
produk yang berisi manfaat tertentu. Siapa saja yang berhasil mendapatkan kupon ituIa
berhak menjadi anggota sebuah klub dengan fasilitas khusus
5. Memperluas Kegunaan Produk
Tujuan strategi promosi penjualan salah satunya juga untuk memperluas kegunaan produk
ketika kegunaan awal produk mulai menurun/memudar.
6. Menciptakan Ketertarikan terhadap Produk
Membeli produk yang itu-itu saja secara rutin dari waktu ke waktu dapat menimbulkan
kebosanan pada diri konsumen. Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat melakukan strategi
promosi penjualan yang benar-benar baru sehingga konsumen akan lebih tertarik.
7. Menciptakan Kesadaran akan produk
Dilaksanakan dengan tujuan untuk menimbulkan kesadaran didalam diri konsumen akan
kehadiran produk kita ditengah-tengah mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
melakukan promosi di suatu tempat bersama produk lain yang sudah dikenal oleh
konsumen, asalkan produk lain itu tidak sejenis dengan produk yang kita miliki.
8. Mengalihkan Perhatian dari Harga
Strategi promosi penjualan juga memiliki tujuan untuk mengalihkan perhatian konsumen
dari harga produk sehingga kita tidak terjebak "perang harga" dengan pihak lain. Contohnya:
a. Promosi "Beli 3 gratis 1".
b. Promosi potongan harga tertentu pada pembelian berikutnya.
c. Promosi "Isi 30% lebih banyak".
9. Mendapatkan Dukungan dari Perantara
Produk yang kita miliki membutuhkan dukungan dari perantara. Siapa yang dimaksud
dengan perantara disini? Adalah para pedagang eceran (retailer), agen, pedagang grosir, dan
distributor. Bahkan konsumen akhir juga bisa bertindak sebagai perantara yang ikut
mempromosikan produk kita karena kepuasan mereka terhadap produk kita. Contohnya
adalah:
a. Program "Member get member".
b. Memberikan penawaran harga yang bisa membuat marjin distributor, pedagang grosir,
agen, pengecer atau sales menjadi lebih tinggi.
10. Melakukan Diskriminasi terhadap Konsumen
Arti kata "diskriminasi" yang dimaksud disini adalah membuat pemilahan terhadap
konsumen. Contohnya seperti berikut ini:
a. Memberikan harga khusus bagi mereka yang melakukan pemesanan lebih awal atau
melalui tempat tertentu seperti datang langsung ke toko anda, pemesanan khusus melalui
web atau yang lainnya.
b. Memberikan harga khusus untuk kelompok tertentu (misalnya konsumen anak-anak)
yang tidak diberikan kepada kelompok lainnya (misalnya konsumen dewasa).

Karakteristik Strategi Promosi Penjualan


1. Komunikatif, yaitu mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang
memperkenalkan produk kepada pelanggan.
2. Insentif, yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan.
3. Persuatif, yaitu mengajak khalayak untuk membeli pada saat itu juga.

Klasifikasi Promosi Penjualan


1. Customer promotion, yaitu penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk
membeli.
2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pedagang
grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang dan jasa dari
sponsor.
3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada
penjual.
4. Business promotion, yaitu promosi penjualan untuk memperoleh pelanggan baru,
mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru,
menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan

Fungsi Strategi Promosi Penjualan


Fungsi pokok dari strategi promosi penjualan adalah mencapai tujuan komunikasi. Teknik-teknik
komunikasi dan insentif memberikan beberapa keuntungan, promosi penjualan dapat digunakan
untuk menargetkan pembeli, menjawab kesempatar khusus, dan menciptakan insentif pembelian.
Pengembangan strategi promosi penjualan dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
1. Mendefinisikan tugas-tugas komunikasi yang diharapkan dicapai oleh program promosi
penjualan.
2. Menetapkan tujuan promosi khusus yang menyangkut kesadaran dan keinginan membeli.
Disini perlu dievaluasi penghematan relatif dari metode-metode promosi penjualan yang
wajar dan memilih metode-metode yang menawarkan kombinasi antara hasil dan biaya yang
terbaik, baik isi promosi penjualan maupun waktu promosi harus dikoordinasikan dengan
kegiatan-kegiatan promosi lainnya.
3. Melaksanakan program promosi serta mengevaluasi hasil pelaksanaan berdasarkan
kesinambungannya.
Evaluasi mengukur sejauh mana tujuan telah dicapai. Misalnya hasil-hasil pameran dagang
dapat dievaluasi untuk menentukan berapa banyak kontak yang dilakukan berubah menjadi
pembelian

Kegiatan Promosi Penjualan


1. Periklanan (Advertising)
Yaitu bentuk promosi non-personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan
untuk merangsang pembelian. Jenis-jenis periklanan:
a. Periklanan lembaga atau intuisi (bank, supermarket, department store)
b. Periklanan merk (Toyota, Honda, pepsodent, cerebrovit )
c. Periklanan jenis barang tertentu (iklan pelayanan masyarakat)
d. Periklanan penjualan (pada kesempatan-kesempatan tertentu)
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Yaitubentuk promosi antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga pelanggan kemudian bersedia mencoba dan membelinya.
Sifat-sifat penjualan tatap muka:
a. Personal atau adanya kontak langsung dengan konsumen
b. Tanggapan langsung atas pertanyaan atau reaksi konsumen
c. Mempererat hubungan dengan konsumen, apabila sikapnya memuaskan
d. Biaya oprasional cukup tinggi
3. Publisitas (Publicity)
Merupakanusaha untuk merangsang permintaan suatu produk secara non-personal dengan
memuat berita komersial yang menarik mengenai produk tersebut didalam media cetak atau
lainnya, mapun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.
4. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Yaitusuatu bentuk promosi yang ditujukan untuk merangsang pembelian oleh konsumen dan
efektifitas penyalur, melalui pameran, pertunjukan, demonstrasi, peragaan.
Jenis-jenis promosi penjualan:
a. Promosi konsumen (misalnya barang contoh, kupon hadiah pembelian demonstrasi)
b. Promosi dagang (kredit pembelian, periklanan bersama)
c. Promosi bisnis (sponsor pertunjukan, kontes penjualan)
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Yaitusuatu bentuk penjualan perorangan secara langsung yang ditujukan untuk
mempengaruhi pembelian konsumen.
Sifat pemasaran langsung:
a. Non-publik, yaitu pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu, misalnya pengiriman
surat via pos atau email, itu berarti yang mengetahui pesan tersebut hanya pihak terkait
saja.
b. Disesuaikan, yaitu pesan dapat disiapkan dan dirancang dengan sebaik-baiknya terlebih
dahulu sebelum dikirimkan kepada orang yang bersangkutan agar ia tertarik.
c. Terbaru, yaitu pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat sesuai dengan kondisi terkini.
d. Interaktif, yaitu pesan dapat diubah sesuai tanggapan orang yang berkaitan sehingga
menimbulkan suatu komunikasi yang interaktif.
Lampiran 2. Contoh Lembar Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tunjungan


Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI /2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Butir Positif/
No. Waktu Nama Siswa Kejadian/ Perilaku Sikap Negatif Tindak Lanjut
1. 9/04/2022 CHINTIA Tidak mengumpulkan Disiplin [-] Ditanya apa
KHOIRUN NISA tugas alasannya tidak
mengumpulkan tugas,
agar selanjutnya
selalu mengumpulkan
tugas
2. 16/04/2022 DHEO RISQI Menyajikan hasil diskusi Percaya [+] Diberikan apresiasi
PRASETYA kelompok dan menjawab diri (pujian)
sanggahan kelompok lain
dengan tegas
menggunakan
argumentasi yang logis
dan relevan
3. 16/04/2022 NADEA Meninggalkan ruang Tanggun [-] Dipanggil untuk
ROSSALYA ketrampilan tanpa g jawab membersihkan meja
membersihkan meja dan dan alat/bahan yang
alat/bahan yang sudah sudah
dipakai dipakai.Dilakukan
pembinaan
4. 16/04/2022 RENDY Melapor kepada Pendidik Jujur [+] Diberi apresiasi atau
SAPUTRA bahwa dia memecahkan pujian atas
gelas tanpa sengaja ketika kejujurannya.
sedang melakukan praktik Diingatkan agar lain
kali lebih berhati-hati
5. 16/04/2022 SEFTIA DINI Membantu membersihkan Gotong [+] Diberi apresiasi atau
HANDAYANI pecahan gelas yang royong pujian
dipecahkan oleh
temannya
6.
Lampiran 3. Contoh Program Remedial

PROGRAM REMIDIAL

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Kelas / Semester : XI /2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Ulangan Harian ke : 4
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis strategi promosi produk usaha pengolahan makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan hewani
Materi Pokok Remidial :
Tanggal Rencana Remidial :
KKM Mata Pelajaran : 70

Indikator No Soal yang


Nilai Bentuk Pelaksanaan
Soal yang Dikerjakan Nilai Tes
No Nama Siswa Ulangan Pembelajaran Ket.
Belum dalam Tes Remedial
Harian Remidial
Dikuasai Remidial
a b c d e f g h
1. PUTRI MARTHA 50 3.9.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 85 Tunta
ADELLA 3.9.3 tersendiri s
2. IVAN BUDI 65 3.9.3 Diberikan tugas 3, 4 98 Tunta
SETIAWAN khusus s
3. CESAR CAHYA Diberikan tugas 3, 4 96 Tunta
BUNGA 66 3.9.3 khusus s
ROSANDA
4. AULIA MEILINDA 3.9.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 80 Tunta
45 3.9.3
RAHMAWATI tersendiri s

Keterangan:

▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran
yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai batas
ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau mengalami
kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau sejumlah
Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes
individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Contoh Program Pengayaan

PROGRAM PENGAYAAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
KKM Mata Pelajaran : 70
Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis strategi promosi produk usaha pengolahan makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan hewani
Materi Pokok Pengayaan :

Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulangan Bentuk Pengayaan
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan strategi promosi usaha
2. VICKY ARTHA 95 makanan internasional dari bahan nabati dan hewani
AGATHA PUTRI ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
BIANCA ARTHA AGATHA PUTRI BIANCAuntuk menjadi
tutor sebaya

Keterangan:

Pelaksanaan Program Pengayaan


1. Cara yang dapat ditempuh:
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi Kompetensi Dasar
tertentu
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan/paragraf, dll.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a. Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan Kompetensi Dasar atau indikator soal yang dipelajari,
bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
● setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau kesatuan Kompetensi Dasar tertentu,
dan/ atau
● pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding dengan teman lainnya maka
dilayani dengan program pengayaan
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup
dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP 10

Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Laporan Kegiatan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Alokasi Waktu : 4 JP (2 x Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran model problem based learning dengan metode diskusi dan penugasan
peserta didik dapat menyusun laporan kegiatan usaha makanan internasional dari bahan pangan nabati
dan hewani sehingga terbentuk rasa syukur, rasa ingin tahu, sikap jujur, serta peduli lingkungan
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan (15
Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan
mempelajari materi :
Laporan Kegiatan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti ( 65 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
Literasi pada topik materi
Laporan Kegiatan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan
Hewani dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di
tampilkan.
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Thinking sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Laporan
Kegiatan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan
Hewani
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Laporan Kegiatan Usaha Makanan internasional dari
Bahan Nabati dan Hewani
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu
Communication secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian
ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Laporan Kegiatan Usaha Makanan internasional dari
Bahan Nabati dan Hewani Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup
(10 Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang
Relevan kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan
dengan materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran

Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pelaksanaan


Sikap Observasi/Jurnal Lembar Observasi Selama dalam kegiatan
Guru pembelajaran
Pengetahuan Tes tertulis Soal uraian Ulangan Harian
Soal Pilihan Ganda Penilaian Akhir Tahun
Keterampilan Penilaian Praktik Format Penilaian praktek Selama kegiatan praktek
Tes tertulis Soal Uraian Penilaian Akhir Tahun

Tunjungan , Juni 2022


Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Tunjungan Guru Mapel

Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I Santi Aprilia Riyanti, S. T.

NIP. 19660202 199003 1 011 NIP. 19840414 202221 2 024


Lampiran 1. Materi Pembelajaran

MATERI 1: EVALUASI HASIL KEGIATAN USAHA


KULINER MANCA NEGARA

Sasaran:
● Dapat menjelaskan hakekat dari analisis laporan keuangan pada suatu usaha kuliner manca negara
● Dapat menjelaskan cara menilai keadaan keuangan jangka pendek pada usaha kuliner manca
negara dari bahan nabati dan hewani
● Dapat melakukan penilaian hasil pada suatu usaha kuliner manca negara
● Dapat menjelaskan manfaat dari analisis laporan keuangan usaha bagi beberapa pihak
● Dapat menjelaskan tentang analisis rasio keuangan dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu
usaha kuliner manca negara

Pendahuluan
Untuk mengetahui tingkat kemajuan dari bisnis yang sedang berjalan, perlu dilaksanakan suatu
evaluasi terhadap kegiatan bisnis itu. Evaluasi kegiatan usaha merupakan proses penilaian terhadap
kinerja sebuah bisnis yang mencakup analisis dan penafsiran hasil yang telah dicapai oleh kegiatan
bisnis itu. Setelah evaluasi dilaksanakan maka selanjutnya dapat disusun laporan hasil kegiatan
usaha.

Definisi Laporan Hasil Kegiatan Usaha


Laporan Hasil Kegiatan Usahaadalah dokumen tertulis yang memuat informasi tentang hasil
pelaksanaan kegiatan suatu bisnis. Informasi yang termuat didalam Laporan Hasil Kegiatan Usaha
akan menjawab:
● Bagaimana kegiatan bisnis itu dilaksanakan?
● Apa hasil yang telah dicapai oleh kegiatan bisnis itu?
● Apa evaluasi yang dapat diberikan terhadap kegiatan bisnis itu?

Isi Laporan Hasil Kegiatan Usaha


1. Analisis Laporan Pelaksanaan Kegiatan Bisnis
Analisis yang dilakukan mencakup bidang-bidang:
● Kegiatan Usaha
● Laba/Rugi
● Keuangan
● Pemodalan
● Administrasi dan Pembukuan
● Tenaga Kerja
● Pemasaran
● Organisasi
2. Analisis Laporan Keuangan
a. Hakekat analisis laporan keuangan
Pada hakekatnya analisis laporan keuangan merupakan evaluasi terhadap neraca dan
perubahan posisi keuangan yang terjadi di perusahaan. Analisis tersebut bertujuan untuk
mengetahui keadaan serta perkembangan keuangan perusahaan, merupakan alat untuk
menilai keadaan keuangan perusahaan, serta selalu berhubungan dengan masalah neraca,
rugi/laba, dan perubahan modal perusahaan.
b. Kapan sebaiknya analisis laporan keuangan disusun
Manajemen perusahaan harus menyusun analisis laporan keuangan sebagai bagian dari
laporan hasil kegiatan usaha selambat-lambatnya 2 tahun terakhir dari sejak operasi
usahanya
c. Penilaian dalam analisis laporan keuangan
● Keadaan Keuangan Jangka Pendek
● Keadaan Keuangan Jangka Panjang
● Hasil Usaha Perusahaan

Penilaian Keadaan Keuangan Jangka Pendek


Terdapat dua sasaran yang akan dianalisis, yaitu keuangan dan modal kerja

1. Analisis terhadap keuangan


Bagaimana kemampuan perusahaan dalam hal:
● Membayar biaya-biaya?
● Melunasi utang-utang lancarnya?
● Menjaga persediaan barang?
● Memberikan kredit penjualan?
● Bertahan dari keadaan defisit?
2. Analisis terhadap modal kerja
● Dari mana perusahaan memperoleh sumber-sumber modal?
● Untuk apa saja modal kerja itu digunakan?

Penilaian Keadaan Keuangan Jangka Panjang


Sasaran yang dianalisis meliputi:
● Keseimbangan antara modal sendiri dan modal luar
● Bertambah/berkurangnya aktiva tetap
● Bertambah/berkurangnya hutang jangka panjang
● Kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman secara stabil

Penilaian Hasil Usaha Perusahaan


Sasaran yang dianalisis meliputi:
● Volume penjualan pada titik impas (break even point)
● Efisiensi antara penjualan dan aktiva yang digunakan
● Efisiensi antara dana dan aktiva yang digunakan
● Manfaat dari hasil analisis keuangan

Manfaat Analisis Laporan Keuangan


Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap analisis laporan keuangan:
1. Pemilik Usaha
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi pemilik perusahaan?
● Pemilik usaha dapat menilai besar-kecilnya imbalan yang akan Ia terima
● Pemilik usaha dapat menilai berhasil-tidaknya bisnis sedang berjalan
● Pemilik usaha dapat menilai mampu-tidaknya Ia memimpin guna mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan
2. Manajer
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi manajer perusahaan?
● Menggunakannya sebagai dasar untuk menyusun recana kegiatan bisnis akan datang
● Menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan kebijakan manajemen
● Menggunakannya sebagai dasar untuk mengukur sistem pengendalian intern
3. Investor, Bankir, dan Kreditur
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi investor, bankir, dan kreditur?
● Membuat keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan investasi
● Membuat keputusan untuk menyetujui atau menolak pemberian pinjaman
● Membuat keputusan untuk mengubah pinjaman yang diberikan menjadi modal
perusahaan
4. Pemerintah
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi pemerintah?

● Menetapkan pajak
● Menetapkan kebijakan masalah tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional
5. Karyawan
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi karyawan perusahaan?
● Meningkatkan produktivitas kerja
● Adanya perasaan nyaman dalam bekerja
● Terbukanya kesempatan untuk menerima promosi jabatan
● Mengambil keputusan untuk pindah kerja ke perusahaan lain

Cara Menilai Tingkat Keberhasilan Usaha


Tingkat keberhasilan sebuah usaha dapat diukur dengan menggunakan perhitungan analisis rasio
keuangan perusahaan, yang terdiri dari:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Jika kewajiban-kewajiban keuangan
itu dapat ditunaikan secara tepat waktu maka perusahaan itu dikatakan dalam posisi likuid
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban keuangannya dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya
3. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
sejumlah dana investasi untuk periode waktu tertentu
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan seluruh aset
yang dimilikinya
Lampiran 2. Contoh Lembar Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tunjungan


Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Butir Positif/
No. Waktu Nama Siswa Kejadian/ Perilaku Sikap Negatif Tindak Lanjut
1. 9/05/2019 CHINTIA Tidak mengumpulkan Disiplin [-] Ditanya apa
KHOIRUN NISA tugas alasannya tidak
mengumpulkan tugas,
agar selanjutnya
selalu mengumpulkan
tugas
2. 16/05/2019 DHEO RISQI Menyajikan hasil diskusi Percaya [+] Diberikan apresiasi
PRASETYA kelompok dan menjawab diri (pujian)
sanggahan kelompok lain
dengan tegas
menggunakan
argumentasi yang logis
dan relevan
3. 16/05/2019 NADEA Meninggalkan ruang Tanggun [-] Dipanggil untuk
ROSSALYA ketrampilan tanpa g jawab membersihkan meja
membersihkan meja dan dan alat/bahan yang
alat/bahan yang sudah sudah
dipakai dipakai.Dilakukan
pembinaan
4. 16/05/2019 RENDY Melapor kepada Pendidik Jujur [+] Diberi apresiasi atau
SAPUTRA bahwa dia memecahkan pujian atas
gelas tanpa sengaja ketika kejujurannya.
sedang melakukan praktik Diingatkan agar lain
kali lebih berhati-hati
5. 16/05/2019 SEFTIA DINI Membantu membersihkan Gotong [+] Diberi apresiasi atau
HANDAYANI pecahan gelas yang royong pujian
dipecahkan oleh
temannya
6.
Lampiran 3. Contoh Program Remedial

PROGRAM REMIDIAL

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Ulangan Harian ke : 10
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : 3.10 Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan
internasional (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani
Materi Pokok Remidial :
Tanggal Rencana Remidial :
KKM Mata Pelajaran : 70

Indikator No Soal yang


Nilai Bentuk Pelaksanaan
Soal yang Dikerjakan Nilai Tes
No Nama Siswa Ulangan Pembelajaran Ket.
Belum dalam Tes Remedial
Harian Remidial
Dikuasai Remidial
a b c d e f g h
1. PUTRI MARTHA 50 3.10.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 85 Tunta
ADELLA 3.10.3 tersendiri s
2. IVAN BUDI 65 3.10.3 Diberikan tugas 3, 4 98 Tunta
SETIAWAN khusus s
3. CESAR CAHYA Diberikan tugas 3, 4 96 Tunta
BUNGA 66 3.10.3 khusus s
ROSANDA
4. AULIA MEILINDA 3.10.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 80 Tunta
RAHMAWATI 45 3.10.3 tersendiri s

Keterangan:

▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran
yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai batas
ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau mengalami
kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau sejumlah
Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes
individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Contoh Program Pengayaan

PROGRAM PENGAYAAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tunjungan


Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
KKM Mata Pelajaran : 70
Kompetensi Dasar : 3.10 Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan
internasional (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani
Materi Pokok Pengayaan :

Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulangan Bentuk Pengayaan
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan laporan kegiatan usaha
2. VICKY ARTHA 95 makanan internasional dari bahan nabati dan hewani
AGATHA PUTRI ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
BIANCA ARTHA AGATHA PUTRI BIANCAuntuk menjadi
tutor sebaya

Keterangan:

Pelaksanaan Program Pengayaan


1. Cara yang dapat ditempuh:
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi Kompetensi Dasar
tertentu
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan/paragraf, dll.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a. Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan Kompetensi Dasar atau indikator soal yang dipelajari,
bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
● setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau kesatuan Kompetensi Dasar tertentu,
dan/ atau
● pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding dengan teman lainnya maka
dilayani dengan program pengayaan
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup
dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan – Pengolahan


Kelas XI
Tahun Ajaran : 2022/2023

ASPEK PENGETAHUAN
ASPEK KETRAMPILAN
Tunjungan , Juni 2022
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Tunjungan Guru Mapel

Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I Santi Aprilia Riyanti, S. T.


NIP. 19660202 199003 1 011 NIP. 19840414 202221 2 024
ANALISIS KETERKAITAN ANTARA SKL, KI, KD, DAN IPK PENGETAHUAN
MATA PELAJARAN PKWU KELAS XI

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Analisis KD Rekomendasi KD
Kesesuaian Ketercapaian
Dimensi Dimensi
Indikator Pencapaian
Dimensi Proses proses Kompeten
SKL Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Analisis KI Dimensi
Proses Kognitif Kognitif
Pengetahun
Koginitif dengan dengan
Dimensi Dimensi
Pengetahuan Pengetahuan
3.1.1. Mengindentifika
Pengetahuan si perencanaan usaha
pengolahan makanan
khas asli daerah dari
Memiliki 3. Memahami, 3.1 Memahami Sesuai Memahami Konseptual Dimensi Low Order bahan pangan nabati
pengetahuan menerapkan, perencanaan dengan KI 3 (C2) proses kognitif Thinking Skill dan hewani
faktual, menganalisis usaha dengan (LOTS) berdasarkan rasa ingin
konseptual, dan pengolahan dimensi tahu.
3.1.2. Menjabarkan
prosedural, mengevaluasi makanan pengetahuan perencanaan usaha
dan pengetahuan khas telah sesuai pengolahan makanan
metakognitif faktual, aslidaerah khas asli daerah dari
pada tingkat konseptual, dari bahan bahan pangan nabati
teknis, prosedural, pangan nabati dan hewani
berdasarkan keaslian
spesifik, detil, dan dan hewani gagasan yang jujur
dan kompleks metakognitif meliputi ide terhadap diri sendiri.
berkenaan berdasarkan dan peluang
dengan: rasa ingin usaha,
1. ilmu tahunya sumber daya,
pengetahuan, tentang ilmu administrasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. teknologi, pengetahuan, dan
3. seni, teknologi, seni, pemasaran
4. budaya, budaya, dan 3.2.1Mengidentifikasi
dan humaniora 3.2 Menganalisis Sesuai Menganalisis Metakognitif Dimensi High Order macam-macam proses
pengolahan makanan
5. dengan sistem dengan KI 3 (C4) proses kognitif Thinking Skill khas asli daerah dari
humaniora. wawasan pengolahan dengan (HOTS) bahan pangan nabati
Mampu kemanusiaan, makanan dimensi dan hewani
mengaitkan kebangsaan, khas asli pengetahuan berdasarkan rasa ingin
pengetahuan di kenegaraan, daerah dari telah sesuai tahu
3.2.2.Menjelaskan
atas dalam dan peradaban bahan pangan sistem pengolahan
konteks diri terkait nabati dan makanan khas asli
sendiri, penyebab hewani daerah dari bahan
makeluarga, fenomena dan berdasarkan pangan nabati dan
daya dukung hewani
sekolah, kejadian, serta
3.2.3.Menerapkan
masyarakat dan menerapkan yang dimiliki sistem pengolahan
lingkungan pengetahuan oleh daerah makanan khas asli
alam sekitar, prosedural setempat daerah dari bahan
bangsa, negara, pada bidang pangan nabati dan
serta kawasan kajian yang hewani
3.2.4Menyimpulkan
regional. spesifik sesuai sistem pengolahan
dengan bakat makanan khas asli
dan minatnya daerah dari bahan
untuk pangan nabati dan
memecahkan hewani
3.3.1Mengidentifikasi
masalah. titik impas (break
event point) kegiatan
usaha pengolahan
makanan khas asli
daerah dari bahan
pangan nabati dan
hewani
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.3.2Menjabarkan
perhitungan titik impas
(break event point)
kegiatan usaha
3.3 Memahami Sesuai Memahami Konseptual Dimensi Low Order pengolahan makanan
perhitungan dengan KI 3 (C2) proses kognitif Thinking Skill khas asli daerah dari
titik impas dengan (LOTS) bahan pangan nabati
(Break Even dimensi dan hewani
3.4.1Mengidentifikasi
Point) usaha pengetahuan strategi promosi bagi
pengolahan telah sesuai produk/usaha makanan
makanan khas asli daerah dari
khas asli bahan pangan nabati
daerah dan hewani
3.4.2Menjelaskan
strategi promosi
produk/usaha makanan
khas asli daerah dari
bahan pangan nabati
dan hewani
3.4.3Menerapkan
strategi promosi yang
cocok untuk
produk/usaha makanan
khas asli daerah dari
3.4 Menganalisis Sesuai Menganalisis Metakognitif Dimensi High Order bahan nabati dan
hewani
strategi dengan KI 3 (C4) proses kognitif Thinking Skill 3.4.4Menyimpulkan
promosi dengan (HOTS) strategi promosi bagi
produk usaha dimensi produk/usaha makanan
pengolahan pengetahuan khas asli daerah dari
makanan telah sesuai bahan pangan nabati
dan hewani
khas asli 3.5.1Mengidentifikasi
daerah dari laporan kegiatan usaha
bahan pangan makanan khas asli
1 2 3 4 5 6 7 8 9
nabati dan daerah dari bahan
hewani pangan nabati dan
hewani
3.5.2Menjelaskan
laporan kegiatan usaha
usaha pengolahan
makanan khas asli
daerah dari bahan
nabati dan hewani
3.5.3Menerapkan
laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan
khas asli daerah dari
bahan pangan nabati
dan hewani
3.5.4Menyimpulkan
laporan kegiatan usaha
makanan khas asli
daerah dari bahan
pangan nabati dan
hewani
3.6.1Mengindentifika
si perencanaan usaha
pengolahan makanan
internasional dari
bahan pangan nabati
dan hewani
berdasarkan rasa ingin
3.5 Menganalisis Sesuai Menganalisis Metakognitif Dimensi High Order tahu.
laporan dengan KI 3 (C4) proses kognitif Thinking Skill 3.6.2Menjabarkan
kegiatan dengan (HOTS) perencanaan usaha
usaha dimensi pengolahan makanan
internasional dari
pengolahan pengetahuan bahan pangan nabati
makanan telah sesuai dan hewani
khas asli berdasarkan keaslian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
daerah gagasan yang jujur
(orisinil) dari terhadap diri sendiri.
bahan pangan
nabati dan
3.7.1Mengidentifikasi
hewani macam-macam proses
pengolahan makanan
internasional dari
bahan pangan nabati
dan hewani
berdasarkan rasa ingin
tahu
3.7.2Menjelaskan
sistem pengolahan
makanan internasional
dari bahan pangan
nabati dan hewani
3.7.3Menerapkan
sistem pengolahan
makanan internasional
dari bahan pangan
nabati dan hewani
3.7.4Menyimpulkan
sistem pengolahan
makanan internasional
dari bahan pangan
nabati dan hewani

3.6 Memahami Sesuai Memahami Konseptual Dimensi Low Order 3.8.1Mengidentifikasi


titik impas (break
perencanaan dengan KI 3 (C2) proses kognitif Thinking Skill event point) usaha
usaha dengan (LOTS) pengolahan makanan
pengolahan dimensi internasional dari
makanan pengetahuan bahan pangan nabati
internasional telah sesuai dan hewani
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dari bahan 3.8.2Menjabarkan
pangan nabati perhitungan titik impas
(break event point)
dan hewani usaha pengolahan
meliputi ide makanan internasional
dan peluang dari bahan pangan
usaha, nabati dan hewani
sumber daya,
administrasi 3.9.1Mengidentifikasi
dan strategi promosi
pemasaran promosi bagi
produk/usaha makanan
3.7 Menganalisis Sesuai Menganalisis Metakognitif Dimensi High Order internasional dari
bahan pangan nabati
sistem dengan KI 3 (C4) proses kognitif Thinking Skill dan hewani
pengolahan dengan (LOTS) 3.9.2Menjelaskan
makanan dimensi strategi promosi
internasional pengetahuan produk/usaha makanan
dari bahan telah sesuai internasional dari
bahan pangan nabati
pangan nabati dan hewani
dan hewani 3.9.3Menerapkan
berdasarkan strategi promosi yang
daya dukung cocok untuk
yang dimiliki produk/usaha makanan
internasional dari
oleh daerah bahan nabati dan
setempat hewani
3.9.4Menyimpulkan
strategi promosi bagi
produk/usaha makanan
internasional dari
bahan pangan nabati
dan hewani
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.10.1.Mengidentifika
si laporan kegiatan
usaha makanan
internasional dari
bahan pangan nabati
dan hewani
3.10.2.Menjelaskan
laporan kegiatan
pengolahan makanan
internasional dari
bahan nabati dan
hewani
3.10.3.Menerapkan
laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan
internasional dari
3.8 Memahami Sesuai Memahami Konseptual Dimensi Low Order bahan pangan nabati
perhitungan dengan KI 3 (C2) proses kognitif Thinking Skill dan hewani
titik impas dengan (LOTS) 3.10.4.Menyimpulkan
(Break Even dimensi laporan kegiatan usaha
makanan internasional
Point) usaha pengetahuan dari bahan pangan
pengolahan telah sesuai nabati dan hewani
makanan
internasional
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.9 Menganalisis Sesuai Menganalisis Metakognitif Dimensi High Order
strategi dengan KI 3 (C4) proses kognitif Thinking Skill
promosi dengan (HOTS)
produk usaha dimensi
pengolahan pengetahuan
makanan telah sesuai
internasional
dari bahan
pangan nabati
dan hewani
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.10 Menganalisis Sesuai Menganalisis Metakognitif Dimensi High Order


laporan dengan KI 3 (C4) proses kognitif Thinking Skill
kegiatan dengan (HOTS)
usaha dimensi
pengolahan pengetahuan
makanan telah sesuai
internasional
dari bahan
pangan nabati
dan hewani

Tunjungan , Juni 2022

Mengetahui,

Kepala SMAN 1 Tunjungan Guru Mapel

Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I Santi Aprilia Riyanti, S. T.

NIP. 19660202 199003 1 011 NIP. 19840414 202221 2 024


ANALISIS KETERKAITAN ANTARA SKL, KI, KD, DAN IPK KETERAMPILAN
MATA PELAJARAN PKWU KELAS XI

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Analisis KD Rekomendasi KD
Kesetaraan
Ketercapaian
Level Dimensi Indikator Pencapaian
Analisi Bentuk Dimensi Kompeten
SKL Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Taksonomi Keterampilan
s KI Taksonomi Keterampilan
Keterampila KD dari KI.3
Keterampilan KD Mata
n dengan KD
Pelajaran
dari KI.4

Ketrampilan

Memiliki 4. Mengolah, 4.1 Menyusun Sesuai Abstrak Manipulasi Antara dimensi Dimensi 4.1.1Mengikuti
keterampilan menalar, dan perencanaan dengan (P2) ketrampilan Keterampilan langkah-langkah
menyusun analisis
berpikir dan menyaji usaha KI 4 KD dari KI 3 abstrak sesuai peluang usaha makanan
bertindak: dalam ranah pengolahan dengan KD KD mata khas daerah dari bahan
1. kreatif, konkret dan makanan khas dari KI 4 telah pelajaran level pangan nabati/hewani
2. produktif, ranah asli daerah setara Manipulasi sesuai dengan yang
3. kritis, abstrak dari bahan dicontohkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. mandiri, terkait dengan pangan nabati (P2) taksonomi 4.1.2Melaksanakanpe
5. kolaboratif, pengembanga dan hewani Dave nyusunan proposal
usaha makanan khas
dan n dari yang meliputi ide, asli daerah dari bahan
6. komunikatif dipelajarinya peluang pangan nabati/hewani
melalui di sekolah usaha, sumber
pendekatan secara daya,
ilmiah sebagai mandiri, dan administrasi
pengembangan mampu dan
dari yang menggunakan pemasaran Dimensi
dipelajari di metode sesuai Sesuai Konkret Manipulasi Antaradimensi Keterampilan 4.2.1Mencoba
satuan kaidah 4.2 Mengolah dengan (P2) ketrampilan konkret sesuai mengikuti petunjuk
pendidikan dan keilmuan makanan KI 4 KD dari KI 3 KD mata mengolah makanan
khas asli daerah dari
sumber lain khas daerah dengan KD pelajaran level bahan pangan nabati
secara mandiri yang dari KI 4 telah Manipulasi dan hewani
dimodifikasi setara (P2) taksonomi 4.2.2Melaksanakan
dari bahan Dave pembuatan makanan
pangan nabati khas asli daerah dari
bahan pangan nabati
dan hewani dan hewanisesuai
berdasarkan standar
daya dukung
yang dimiliki
oleh daerah Dimensi
setempat Keterampilan
abstrak sesuai 4.3.1Mengikuti
4.3 Menghitung Sesuai Abstrak Manipulasi Antaradimensi KD mata langkah-langkah
titik impas dengan (P2) ketrampilan pelajaran level menghitung titik impas
(Break Even KI 4 KD dari KI 3 Manipulasi (break event point)
usaha pengolahan
Point) usaha dengan KD (P2) taksonomi makanan khas asli
pengolahan dari KI 4 telah Dave daerah dari bahan
makanan khas setara pangan nabati dan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
asli daerah hewani sesuai dengan
(orisinil) dari yang dicontohkan
4.3.2Melaksanakan
bahan pangan perhitungan titik impas
nabati dan (break event point)
hewani usaha pengolahan
makanan khas asli
Dimensi daerah dari bahan
pangan nabati dan
Keterampilan hewani
konkret sesuai
KD mata 4.4.1Mencobalangkah-
pelajaran level langkah promosi untuk
4.4 Melakukan Sesuai Konkret Manipulasi Antaradimensi Manipulasi produk/usaha
promosi dengan (P2) ketrampilan (P2) taksonomi makanan khas asli
daerah dari bahan
produk usaha KI 4 KD dari KI 3 Dave
pangan nabati dan
pengolahan dengan KD hewani seperti yang
makanan khas dari KI 4 telah dicontohkan
asli daerah setara 4.4.2Melaksanakan
dari bahan promosi promosi untuk
pangan nabati Dimensi produk/usaha
dan hewani Keterampilan makanan khas asli
konkret sesuai daerah dari bahan
pangan nabati dan
KD mata
hewanisesuai standar
pelajaran level
Manipulasi 4.5.1.Mencoba
(P2) taksonomi menyusun laporan
4.5 Menyusun Sesuai Konkret Manipulasi Antaradimensi Dave kegiatan usaha
laporan pengolahan makanan
dengan (P2) ketrampilan
khas asli daerah dari
kegiatan KI 4 KD dari KI 3 bahan nabati dan
usaha dengan KD hewani seperti yang
pengolahan dicontohkan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
makanan khas dari KI 4 telah Dimensi 4.5.2Melaksanakanpe
asli daerah setara Keterampilan mbuatan laporan
kegiatan usaha
dari bahan abstrak sesuai makanan khas asli
pangan nabati KD mata daerah dari bahan
dan hewani pelajaran level pangan nabati dan
Manipulasi hewanisesuai standar.
(P2) taksonomi
Dave 4.6.1Mengikuti
langkah-langkah
4.6 Menyusun Sesuai Abstrak Manipulasi merencanakan usaha
perencanaan dengan (P2) Antaradimensi pengolahan makanan
usaha KI 4 ketrampilan internasional dari
bahan pangan nabati
pengolahan KD dari KI 3 dan hewani sesuai
makanan dengan KD dengan yang
internasional dari KI 4 telah dicontohkan
dari bahan setara Dimensi 4.6.2Melaksanakanpe
pangan nabati Keterampilan nyusunan rencana
usaha pengolahan
dan hewani konkret sesuai makanan internasional
meliputi ide, KD mata dari bahan pangan
peluang pelajaran level nabati dan hewani
usaha, sumber Manipulasi
daya, (P2) taksonomi
administrasi Dave
dan
pemasaran 4.7.1Mencoba
mengolah makanan
4.7 Mengolah Sesuai Konkret Manipulasi Dimensi internasional dari
bahan pangan nabati
makanan dengan (P2) Antaradimensi Keterampilan dan hewani seperti
internasional KI 4 ketrampilan abstrak sesuai yang dicontohkan
dari bahan KD dari KI 3 KD mata
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pangan nabati dengan KD pelajaran level 4.7.2Melaksanakan
dan hewani dari KI 4 telah Manipulasi pembuatan makanan
internasional dari
berdasarkan setara (P2) taksonomi bahan pangan nabati
daya dukung Dave dan hewanisesuai
yang dimiliki standar
oleh daerah
setempat

4.8.1Mengikuti
4.8 Menghitung Sesuai Abstrak Manipulasi langkah-langkah
titik impas dengan (P2) Antaradimensi Dimensi peritungan titik impas
(Break Even KI 4 ketrampilan Keterampilan (break event point)
Point) usaha KD dari KI 3 konkret sesuai usaha pengolahan
makanan internasional
pengolahan dengan KD KD mata dari bahan pangan
makanan dari KI 4 telah pelajaran level nabati dan hewani
internasional setara Manipulasi sesuai dengan yang
dari bahan (P2) taksonomi dicontohkan
pangan nabati Dave 4.8.2Melaksanakan
pernghitungan titik
dan hewani impas (break event
point) usaha
pengolahan makanan
internasional dari
Dimensi bahan pangan nabati
dan hewani
Keterampilan
konkret sesuai 4.9.1Mencobalangkah-
4.9 Melakukan Sesuai Konkret Manipulasi KD mata langkah promosi untuk
promosi dengan (P2) Antara dimensi pelajaran level produk/usaha makanan
produk usaha KI 4 ketrampilan Manipulasi internasional dari
bahan pangan nabati
pengolahan KD dari KI 3 (P2) taksonomi dan hewani seperti
makanan dengan KD Dave yang dicontohkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
internasional dari KI 4 telah 4.9.2.Membuat
dari bahan setara draf/sketsa kegiatan
promosi untuk
pangan nabati produk/usaha makanan
dan hewani internasional dari
bahan pangan nabati
dan hewani

4.10.1Mengikuti
petunjuk menyusun
4.10 Menyusun Sesuai Konkret Manipulasi laporan kegiatan usaha
laporan dengan (P2) Antara dimensi makanan internasional
kegiatan KI 4 ketrampilan dari bahan nabati dan
usaha KD dari KI 3 hewani seperti yang
dicontohkan
pengolahan dengan KD 4.10.2Melaksanakan
makanan dari KI 4 telah penyusunan laporan
internasional setara usaha makanan
dari bahan internasional dari
bahan pangan nabati
pangan nabati
dan hewanisesuai
dan hewani standar

Mengetahui, Tunjungan, Juni 2022


Kepala SMAN 1 Tunjungan Guru Mapel

Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I Santi Aprilia Riyanti, S. T.

NIP. 19660202 199003 1 011 NIP. 19840414 202221 2 024

Anda mungkin juga menyukai