A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model problem based learningdengan metode diskusi dan
penugasan peserta didik dapatmenerapkan langkah-langkah perencanaan usaha makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan hewanisehinggaterbentuk rasa syukur, rasa ingin
tahu, sikapjujur, peduli lingkungan, serta solusi terhadap peletarian kuliner nusantara.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :
Perencanaan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh,
KegiatanInti ( 65 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
Literasi materi Perencanaan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan.
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Perencanaan Usaha Makanan
internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Strategi Perencanaan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan
Hewani
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
Communication
klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Perencanaan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami
KegiatanPenutup (10 Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang Relevan
kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pelaksanaan
Sikap Observasi Lembar Observasi Selama kegiatan pembelajaran
Penilaian Sikap Lembar Checklist Self Pada pertemuan kedua
Assessment
Pengetahuan Tes tertulis Uraian Ulangan Harian
Uraian Penilaian Tengah Semester
Pilihan ganda Penilaian Akhir Tahun
Keterampilan Penilaian Kinerja Format Penilaian Dalam kegiatan praktek
Tes tertulis Soal Pilihan Ganda Penilaian Akhir Tahun
Tunjungan,
Juni 2022
Mengetahui,
Sasaran:
Dapat menjelaskan tujuan pengolahan bahan-bahan nabati dan hewani menjadi produk kuliner
manca negara
Dapat memberikan contoh produk-produk kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani
yang sudah dikenal oleh masyarakat
Pendahuluan
Makanan internasional adalah makanan (dan minuman) yang biasa dikonsumsi oleh penduduk suatu
negara, memiliki citarasa khas yang diterima oleh penduduk negara itu, serta mencerminkan
karakter dari penduduk negara yang bersangkutan.
Memanfaatkan bahan pangan nabati dan hewani yang ada dari wilayah setempat untuk
diolah menjadi sebuah produk kuliner manca negara
Memperkenalkan kuliner manca negara
Sasaran:
Dapat memilih bentuk organisasi usaha yang sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah bisnis kuliner
manca negara dari bahan nabati dan hewani
Dapat memberikan contoh perumusan visi dan misi untuk sebuah usaha kuliner manca negara
dari bahan nabati dan hewani
Dapat menyusun contoh struktur organisasi sederhana untuk usaha kuliner manca negara dari
bahan nabati dan hewani
Dapat menjelaskan sarana manajemen yang diperlukan untuk usaha kuliner manca negara dari
bahan nabati dan hewani
Dapat memilih salah satu teknik manajemen yang sesuai untuk sebuah usaha kuliner manca negara
dari bahan nabati dan hewani
Pendahuluan
Organisasi usaha itu wadah segala aktivitas yang berhubungan dengan berwirausaha. Setiap
organisasi usaha pasti memiliki tujuan, itulah sebabnya organisasi usaha harus diatur dan dikelola
dengan baik guna mencapai tujuan itu. Pengaturan dan pengelolaan organisasi usaha guna mencapai
tujuan itulah yang dimaksud sebagai manajemen.
Sebuah organisasi usaha terdiri dari sekelompok orang yang secara formal dipersatukan dalam suatu
bentuk kerjasama usaha untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati, sedangkan
manajemen menunjukkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan kerjasama antar
seluruh sumber daya yang terlibat dalam organisasi usaha.
Pemilik
Manajer
Chef
Delivery Order
Pramusaji
Kasir
2. Berdasarkan Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Pembagian dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Contoh:
Direktur
General Manager
Departemen Produksi
Departemen Quality Control
Departemen Marketing
Departemen HRD
3. Material
Terdiridari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/material sebagai salah satu sarana. Sebab material dan manusia tidak
dapat dipisahkan, tanpa material tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4. Machine
Mesindigunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efesiensi kerja. Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Digunakannya mesin-mesin dalam suatu pekerjaan adalah untuk menghemat tenaga dan
fikiran manusia didalam melakukan tugas-tugasnya baik yang bersifat rutin maupun yang
bersifat insedental.
5. Method
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode kerja. Tata cara kerja yang baik akan
memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja suatu tugas.
6. Market
Penguasaanpasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan
dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai
dengan selera dan daya beli pelanggan.
Sasaran:
Dapat melakukan analisis SWOT terhadap suatu peluang usaha kuliner manca negara dari bahan
nabati dan hewani
Dapat menyusun sebuah contoh rencana usaha kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani
secara sederhana
Dapat membuat contoh sederhana dokumen proposal usaha kuliner manca negara dari bahan
nabati dan hewani
Oppotunities Threats
SWOT
(faktor eksternal, bersifat positif) (faktor eksternal, bersifat negatif)
Strengths Strategi S-O Strategi S-T
(faktor internal, Apa saja kekuatan usaha yang Bagaimana anda bisa
bersifat positif) bisa dipakai untuk gunakan kekuatan usaha
memaksimalkan peluang untuk meminimalisir
yang anda identifikasi? ancaman yang anda
identifikasi?
Weakness Strategi W-O Strategi W-T
(faktor internal, Bagaimana kita bisa
bersifat Apa saja tindakan yang bisa anda
ambil untuk meminimalisir meminimalisir kelemahan
negatif)
kelemahan usaha dengan usaha untuk mencegah ancaman
memakai peluang yang anda yang anda identifikasi?
identifikasi?
Oppotunities Threats
1. Jumlah penduduk yang 1. Menjamurnya
tinggi usaha makanan
2. Pola konsumsi yang 2. Bunga pinjaman bank
berubah yang tinggi
3. Tingkat kesibukan 3. Harga bahan bakar yang
penduduk perkotaan tinggi
yang semakin tinggi 4. Ketersediaan bahan baku
4. Berkembangnya yang bersifat musiman
SWOT kebiasaan makan diluar 5. Persaingan dengan usaha
rumah pada akhir pekan sejenis
5. Banyak menyerap tenaga 6. Persaingan dengan
kerja yang berpendidikan restoran besar
rendah 7. Kebijakan pemerintah
6. Sarana dalam yang belum berpihak
pendistribusian produk pada usaha kecil
produk industri besar
7. Penerimaan produk oleh
semua lapisan
masyarakat
Strengths Strategi Kekuatan Peluang Strategi Kekuatan-Ancaman
1. Lokasi usaha (S-O) (S-T)
yang strategis 1. Meningkatkan kualitas 1. Mempertahankan
2. Pelayanan kepada produk yang dijual (S4, hubungan kerjasama
pelanggan yang bersifat S7, O2, O4) yang baik dengan
kekeluargaan 2. Mengembangkan fasilitas pemasok untuk menjaga
3. Harga yang bersaing pesan antar (S1, S5, O2, kontinuitas pasokan
4. Cita rasa makanan O3, O7) bahan baku (S3, S6, T1,
yang ssesuai dengan T4, T5, T6)
pembeli 2. Pinjaman modal kepada
5. Jam operasional usaha pelaku usaha kecil
yang panjang dengan bunga ringan (S3,
6. Hubungan T2, T3, T7)
kerjasama yang baik 3. Menawarkan variasi
dengan pemasok makanan baru kepada
bahan baku konsumen (S4, S7, T1,
7. Banyak variasi T5, T6)
makanan yang dijual
Weakness Strategi Kelemahan-Peluang Strategi Kelemahan-
1. Sumberdaya (W-O) Ancaman (W-T)
keuangan yang masih 1. Melakukan promosi yang 1. Pemerintah
terbatas lebih baik lagi untuk mempermudah akses
2. Promosi yang kurang menarik konsumen baru pinjaman modal bagi
maksimal (W2, O1, O2, O4) usaha kecil (W1,
3. Keterampilan 2. Meningkatkan keahlian W4, W7, T2, T3, T7)
pekerja belum sama para pekerja dalam 2. Adanya program
4. Harga bahan baku kegiatan usaha (W3, pengembangan
yang fluktuatif W6, O5, O6) kemampuan manajerial
5. Teknologi dalam 3. Bantuan program dari pemerintah (W3,
kegiatan produksi pembinaan usaha dari W6, T1, T5, T6)
masih sederhana pemerintah (W1, W3,
6. Belum adanya W4, W5, W6, W7, O5,
program pembinaan O6, O7)
dari pemerintah
7. Terbatasnya akses pada
lembaga keuangan
1. Dengan perencanaan yang matang, kegiatan usaha dapat dilakukan secara teratur, dan
dengan tujuan yang jelas
2. Dengan perencanaan yang matang, penggunaan seluruh sumberdaya lebih efisien,
dan kegiatan bisnis yang tidak produktif dapat dihindari
3. Dengan adanya perencanaan yang matang, berarti tersedia alat evaluasi untuk
mengukur keberhasilan usaha
4. Dengan adanya perencanaan yang matang, berarti tersedia landasan untuk pengawasan
dan upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha dipakai untuk menjamin bahwa tujuan
yang ditetapkan telah tercapai
PROGRAM REMIDIAL
Indikator No Soal
Nilai Bentuk yang
Soal yang Nilai Tes
No Nama Siswa Ulanga Pelaksanaan Dikerjakan Ket.
Belum Remedial
n Pembelajaran dalam Tes
Dikuasai
Harian Remidial Remidial
a b c d e f g h
1. PUTRI MARTHA 50 3.6.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 85 Tuntas
ADELLA 3.6.3 tersendiri
2. IVAN BUDI 65 3.6.3 Diberikan tugas 3, 4 98 Tuntas
SETIAWAN khusus
3. CESAR CAHYA Diberikan tugas 3, 4 96 Tuntas
BUNGA ROSANDA 66 3.6.3 khusus
4. AULIA MEILINDA 3.6.2 Diberikan bimbingan 1, 2, 3, 4 80 Tuntas
RAHMAWATI 45 3.6.3 tersendiri
Keterangan:
▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran
yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah
peserta didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai
batas ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau
mengalami kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau
sejumlah Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri
dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Contoh Program Pengayaan
PROGRAM PENGAYAAN
Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulanga Bentuk Pengayaan
n
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan perencanaan usaha
2. VICKY ARTHA 95 makanan internasional dari bahan nabati dan hewani
AGATHA PUTRI ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
BIANCA ARTHA AGATHA PUTRI BIANCAuntuk menjadi
tutor sebaya
Keterangan:
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model problem based learning dengan metode diskusi dan
penugasan peserta didik dapat menerapkan langkah-langkah proses pengolahan bahan
pangan nabati dan hewani menjadi makanan internasional sehingga terbentuk rasa syukur,
rasa ingin tahu, sikap jujur, serta peduli lingkungan.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :
Sistem Pengolahan Makanan internasional dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh,
KegiatanInti ( 65 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
Literasi materi Sistem Pengolahan Makanan internasional dari Bahan Pangan Nabati dan
Hewani dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan.
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Sistem Pengolahan Makanan
internasional dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Sistem Pengolahan Makanan internasional dari Bahan Pangan Nabati dan
Hewani
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Sistem Pengolahan Makanan internasional dari Bahan Pangan Nabati dan
Hewani. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup (10 Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang Relevan
kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pelaksanaan
Sikap Observasi/Jurnal Lembar Observasi Selama dalam kegiatan
Guru pembelajaran
Pengetahuan Tes tertulis Soal uraian Ulangan Harian
Soal uraian Penilaian Tengah Semester
Soal pilihan ganda Penilaian Akhir Tahun
Keterampilan Penilaian Kinerja Format Penilaian Dalam kegiatan praktek
Penilaian Produk Kinerja Format Pengumpulan karya
Tes tertulis Penilaian Produk Penilaian Akhir Tahun
Soal Pilihan Ganda
Sasaran:
● Dapat mengenali beberapa bumbu khas masakan oriental meliputi bahan dasar serta kegunaannya
dalam masakan
● Dapat mengenali bumbu herbal pada masakan kontinental serta kegunaannya
● Dapat membuat salah satu masakan manca negara, baik jenis appetizer, main course, maupun
dessert dengan menggunakan bahan nabati dan hewani dari wilayah setempat
Pendahuluan
Makanan internasional merupakan makanan khas yang berasal dari suatu negara dengan citarasa
yang diterima oleh masyarakat negara itu, serta karakteristik makanannya mencerminkan karakter
dari masyarakat negara yang bersangkutan.
Makanan internasional terbagi dalam dua kategori, yaitu makanan kontinental dan makanan
oriental. Kategori yang pertama berasal dari negara-negara yang memiliki dataran luas seperti
nagara-negara di kawasan eropa, amerika dan australia. Sedangkan kategori yang kedua berasal
dari negara-negara kepulauan seperti indonesia, jepang, korea, serta negara-negara kawasan timur
tengah.
Minyak wijen merupakan minyak nabati yang terbuat dari esktraksi biji wijen. Di pasaran,
tersedia dua jenis minyak wijen, yaitu minyak wijen mentah dan minyak wijen sangrai.
Minyak wijen mentah memiliki warna bening dan berbau mentah. Sedangkan minyak wijen
sangrai memiliki warna yang lebih keruh atau gelap, tapi baunya lebih harum.
Minyak ini punya aroma dan rasa khas sehingga biasa digunakan sebagai penguat rasa pada
berbagai masakan oriental. Selain ditambahkan terakhir sebelum masakan diangkat, minyak
wijen juga sering dicampurkan dalam bumbu rendaman (marinasi) daging sebelum
dimasak.Nasi goreng, kwetiau siram, yakiniku, dan ayam lada hitam adalah masakan yang
menggunakan minyak wijen.
2. Saus Tiram
Saus yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga anda. Saus tiram terbuat dari tiram
rebus yang dikeringkan, lalu dikentalkan menjadi saus bersama aneka bumbu lainnya.
Tekstur dari saus tiram ini kental berwarna kehitaman dengan rasa yang asin dan gurih yang
kuat. Saus tiram paling cocok diolah bersama aneka tumisan oriental seperti capcay, tumis
kangkung, sapo tahu, serta tumisan seafood seperti kepiting, cumi, dan kerang.
3. Kecap Asin
Soy sauce atau yang kita kenal sebagai kecap asin juga termasuk ke dalam bumbu khas
oriental. Kecap asin terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi dalam air garam dengan
jumlah yang banyak selama berbulan-bulan lamanya. Warna dari kecap asin ini cokelat tua
dengan aroma yang khas. Sedangkan untuk teksturnya sendiri cair seperti air. Karena rasanya
yang asin, kecap asin sering digunakan sebagai penambah rasa dalam aneka masakan
seperti shabu shabu, teriyaki, dan kwetiau kuah.
4. Cuka Beras
Cuka beras atau rice vinegar merupakan salah satu jenis cuka yang terbuat dari fermentasi
beras ketan. Aroma dan rasa cuka beras jauh lebih ringan dibanding jenis cuka lainnya.
Teksturnya cair, sedangkan untuk warnanya tergantung dari jenis cuka beras. Untuk white
rice vinegar warnanya putih kekuningan dengan aroma dan rasa paling ringan, brown rice
vinegarberwarna cokelat gelap yang lebih kaya akan rasa dan nutrisi, black rice
vinegar berwarna cokelat pekat kehitaman dengan rasa dan aroma yang pekat dan sedikit bau
asap, red rice vinegar berwarna kuning kemerahan dengan rasa yang asam-manis-getir-asin,
dan seasoned rice vinegar yang merupakan campuran dari white rice vinegar dengan
tambahan gula, garam dan MSG.
Red rice vinegar ini adalah jenis yang paling banyak kita jumpai dan lebih dikenal dengan
sebutan arak masak, arak merah, atau angciu. Masakan yang menggunakan angciu ini
seperti nasi goreng, capcay, dan sapi lada hitam.
5. Tausi
Jika tidak suka dengan rasa dan aroma tauco yang kuat, maka bisa menjadikan tausi sebagai
alternatif pengganti. Rasa tausi hampir mirip dengan tauco, hanya saja sedikit lebih ringan.
Tausi terbuat dari fermentasi kedelai hitam dan biasanya dijual dalam bentuk utuh bersama
cairannya didalam kemasan botol dan memiliki rasa yang asin. Masakan yang cocok dimasak
bersama tausi adalah aneka tumisan seperti ikan cah tausi, tahu masak tausi, dan mapo tofu.
6. Saus Hoisin
Saushoisin atau saus hoixian biasanya digunakan untuk merendam daging sebelum
dipanggang. Terbuat dari kedelai fermentasi yang dicampur bersama beras merah, bawang
putih, bubuk ngohiong, biji pekak, cuka, cabai, garam, dan gula. Warna dari saus hoisin ini
cokelat tua dengan rasa cenderung manis dan agak pedas. Masakan dengan saus hoisin
seperti ayam saus hoisin, charsiu, dan ayam kungpao.
7. Ngohiong
Ngohiong termasuk kedalam bumbu bubuk berwarna merah kecokelatan yang terbuat dari
campuran lima rempah yaitu kayu manis, cengkeh, adas, merica, dan pekak. Rasa yang
dihasilkan sangat unik yaitu perpaduan antara manis, asam, pedas, pahit, dan asin.
Aromanya pun sangat harum dan khas. Ngohiong sering digunakan untuk membumbui ayam
dan daging, serta sering dijadikan sebagai penyedap rasa di dalam masakan oriental. Sajian
khas yang menggunakan bumbu ini yaitu daging giling yang dibalut kulit tahu tipis untuk
kemudian dikukus dan digoreng.
8. Angkak
Angkak adalah beras merah yang cukup populer di Asia dan memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Sebenarnya, angkak berasal dari beras putih yang difermentasi oleh jamur
sehingga menghasilkan warna merah keunguan yang pekat.
Angkak berbentuk bulir-bulir padi utuh dan sering digunakan sebagai pengawet makanan,
pewarna makanan, campuran rempah pada masakan, juga sering dijadikan sebagai bahan
anggur beras. Contoh sajian yang menggunakan bumbu ini seperti ayam angkak, charsiu, dan
bebek panggang.
9. Saus Plum
Saus plum merupakan saus kental yang terbuat dari campuran buah plum, cuka, rempah-
rempah, gula, dan aprikot. Teksturnya sangat kental menyerupai selai dengan rasa yang
manis. sedangkan untuk warnanya cokelat tua kemerahan. Biasanya, saus plum digunakan
sebagai saus pelengkap dalam hidangan bebek peking. Itulah sebabnya saus plum juga
disebut dengan nama duck sauce atau saus bebek. Meski begitu, saus plum juga seirng
digunakan untuk campuran masakan lain seperti ayam dan tahu.
Kita mungkin sering melihat daun hijau yang biasa dijadikan garnish diatas masakan yang
sudah jadi. Itulah yang disebut daun peterseli atau parsley. Ternyata, daun ini merupakan
salah satu jenis rempah yang menjadi rempah khas orang Barat. Daun ini memiliki aroma
ringan, tidak seperti daun mint. Selain sebagai garnish, peterseli biasanya digunakan untuk
campuran salad atau masakan Eropa lainnya.
2. Basil
Kalau daun yang satu ini mirip dengan daun kemangi. Aroma dan rasanya segar banget.
Kalau di pasaran tersedia basil dalam bentuk masih segar maupun kering. Biasanya daun ini
dijadikan tambahan dalam masakan pasta, sup, salad, ikan, ayam, dan lain-lain.
3. Mint
Daun mint punya aroma wangi dan segar, seperti permen-permen mint yang biasa kita
makan, ladies. Rasa dingin dan segar dari daun mint ini ternyata berasal dari kandungan
senyawa mentol. Biasanya daun mint hanya dijadikan garnish untuk sajian makanan manis
atau bisa juga dijadikan teh.
4. Tarragon
Asing ya namanya? Sebagian orang juga pasti baru tahu ada herbs western yang namanya
tarragon. Bentuk daunnya panjang-panjang, mirip kayak kangkung. Baunya juga tajam dan
khas banget. Daun ini dipercaya bisa meningkatkan cita rasa semua jenis masakan, mulai
dari olahan telur bahkan seafood. Orang Barat juga suka mencincang-cincang daun tarragon
untuk dicampur ke dalam mayones supaya rasanya lebih nikmat.
5. Rosemary
Aroma rosemary sangat khas, sehingga dengan menggunakannya sedikit saja bau makanan
seperti kambing atau amis ikan akan berkurang. Rosemary bisa digunakan dalam bentuk
serbuk atau segar. Selain untuk kambing dan ikan, rosemary juga bisa untuk hidangan bebek,
ayam, dan kalkun yang di BBQ.
6. Oregano
Hmm, kalau kalian penggemar pizza pasti sudah sering menyantap oregano ya. Soalnya
oregano ini merupakan ciri khas topping pizza. Selain buat pizza, oregano juga banyak
disajikan dengan makanan Italia lainnya seperti pasta, sup, salad, dan steak. Kalau di
pasaran biasa dijual dalam bentuk bubuk kering atau masih segar.
7. Dill
Daun ini berbentuk panjang dan halus-halus. Aromanya dipercaya bisa menghilangkan bau
amis pada masakan seafood. Selain untuk seafood, dill juga biasa digunakan untuk membuat
acar, salad, dan sup. Aroma dill akan menguarkan aroma lebih kuat kalau kamu
menggunakannya dalam kondisi segar.
8. Thyme
Bentuknya mirip-mirip kayak parsley. Jadi, daun thyme memang banyak digunakan untuk
bumbu ketika memanggang daging seperti ayam, sapi, atau seafood. Caranya dengan
merendam bahan masakan ke dalam bumbu cair yang sudah diberi tambahan larutan thyme
dan bumbu-bumbu lainnya. Gunakan thyme juga saat membuat kaldu ya agar aromanya bisa
lebih harum.
9. Marjoram
Marjoram ini bentuknya mirip seperti oregano. Cuma kalau marjoram punya daun yang
lebih lebar. Biasanya marjoram digunakan untuk campuran saus tomat dan sup. Tanaman
marjoram dipercaya berasal dari Mediterania. Kamu harus ke supermarket besar dan ke
bagian bumbu-bumbu khas Eropa untuk mendapatkan marjoram ini. Biasanya marjoram
dijual dalam kemasan botol dan sudah kering.
10. Saffron
Kalau di Indonesia biasa pakai kunyit, di luar negeri ada nih pewarna kuning alami yang
bernama saffron. Bentuknya seperti benang-benang, kering, dan berwarna merah. Baunya
juga khas banget. Biasanya saffron ini dijual dengan harga yang mahal. Saffron sendiri
sebenarnya adalah sari bunga crocus, yakni salah satu bunga yang ada di Yunani.
Definisi Produksi
Produksi atau proses produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang dengan menggunakan faktor-faktor produksi agar menghasilkan produk yang dibutuhkan
dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen
Faktor-faktor produksi:
● Tenaga kerja
● Mesin dan peralatan
● Bahan baku
● Biaya
Bahan Baku
1. Kategori bahan baku
a. Bahan baku langsung
Bahan yang digunakan dalam proses produksi dan terikat atau menjadi bagian dalam
produk
Lokasi Produksi
Lokasi produksi menunjukkan dimana tempat proses produksi dilaksanakan
Biaya Produksi
1. Biaya menurut perilakunya
a. Biaya tetap, besar-kecilnya tidak bergantung kepada volume produksi dan dalam
periole tertentu jumlahya tetap
b. Biaya tidak tetap, dalam periode tertentu besar-kecilnya dapat berubah
tergantung pada tingkat produksi yang dihasilkan
2. Biaya menurut jenisnya
a. Biaya langsung, merupakan biaya yang langsung terikat atau menjadi bagian
pokok dari produk yang dihasilkan
b. Biaya tak langsung, merupakan biaya yang secara tidak digunakan untuk
menghasilkan produk atau biaya yang terikat bukan pada bagian pokok dari
produk yang dihasilkan
c. Biaya administrasi/umum, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
administrasi kantor perusahaan dan umum
2. Pengendalian persediaan
Perlu dilakukan agar biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan dapat dikendalikan
3. Pengendalian proses
Agar proses produksi dapat berjalan lancar, tepat waktu dan menghasilkan produk dalam
kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan yang direncanakan
4. Pengendalian mutu
Dilakukan pada setiap tahapan proses yang bertujuan untuk mencegah adanya
penyimpangan terhadap standar kualitas produk yang telah ditetapkan (quality control)
MATERI 3: MERENCANAKAN PROSES PRODUKSI
Pendahuluan
Terdapat dua tahapan dalam merencanakan sebuah proses produksi:
● Merencanakan produk yang akan dibuat
● Merencanakan proses produksinya
PROGRAM REMIDIAL
Keterangan:
▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat
kesukaran yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah
peserta didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai
batas ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau mengalami
kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau sejumlah
Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri
dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Contoh Program Pengayaan
PROGRAM PENGAYAAN
Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulanga Bentuk Pengayaan
n
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan sistem pengolahan
2. VICKY ARTHA 95 makanan internasional bahan nabati dan hewani
AGATHA PUTRI ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
BIANCA ARTHA AGATHA PUTRI BIANCAuntuk menjadi
tutor sebaya
Keterangan:
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model project based learning dengan metode diskusi dan penugasan
peserta didik dapat menjabarkan dan menghitung titik impas (break event point) usaha pengolahan
makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani sehingga terbentuk rasa syukur, rasa
ingin tahu, sikap jujur, serta peduli lingkungan.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan
dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :
Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh,
KegiatanInti ( 65 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
Literasi materi
Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan
Hewani dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan.
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar khususnya pada materi Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan
internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati
dan Hewani dan Hewani
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Perhitungan Titik Impas Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati
dan Hewani. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup (10 Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang Relevan
kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
Pendahuluan
Setiap bisnis harus memiliki rencana laba jangka pendek yaitu program kerja yang telah ditetapkan
oleh manajemen untuk memperoleh laba pada setiap kali transaksi, setiap bulan, setiap triwulan,
setiap semester, atau paling lama setiap tahun.
Salah satu cara dalam merencanakan laba jangka pendek adalah dengan Analisis Titik Impas (Break
Even Point), Margin of Safety, dan Shut Down Point.
Fixed Cost dan Variable Cost dalam Produksi Usaha Kuliner Manca Negara
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap menunjukkan biaya-biaya yang nilainya senantiasa tetap, tidak terpengaruh oleh
perubahan volume produksi. Contohnya gaji untuk manajer/karyawan, sewa lahan pabrik
dsb. Dalam Analisis Titik Impas, biaya tetap dihitung per bulan.
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐵𝐸𝑃 =
𝑢𝑛𝑖𝑡 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙−𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
Jika pertanyaannya, berapa pendapatan dari penjualan yang harus diperoleh untuk dapat mencapai
titik impas? Maka perhitungannya menggunakan persamaan:
Margin of Safety
Idealnya penjualan mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Namun ada kalanya penjualan
mengalami penurunan. Seberapa besar penurunan penjualan boleh terjadi dengan tidak
menyebabkan perusahaan menderita kerugian ditunjukkan oleh Margin of Safety
Margin safety yang besar menjadikan perusahaan boleh mengalami penurunan penjualan yang
cukup jauh. Semakin besar margin of safety, semakin besar pula perusahaan dapat memperoleh laba
Shut Down Point
Shut Down Point berarti titik penutupan bisnis. Selain membutuhkan informasi mengenai berapa
pendapatan penjualan minimum supaya perusahaan tidak menderita kerugian, pihak manajemen
juga membutuhkan informasi mengenai berapa jumlah penjualan minimum sehingga usaha tidak
layak untuk dilanjutkan (harus ditutup)
Suatu bisnis dikatakan tidak layak secara ekonomis untuk dilanjutkan kembali apabila pendapatan
penjualan tidak mampu menutup biaya-biaya tunai. Biaya tunai merupakan biaya yang
membutuhkan pembayaran segera dengan uang kas. Seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik dsb
Lampiran 2. Contoh Lembar Observasi Guru
PROGRAM REMIDIAL
Keterangan:
▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran
yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai batas
ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau mengalami
kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau sejumlah
Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes
individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Program Pengayaan
PROGRAM PENGAYAAN
Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulangan Bentuk Pengayaan
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan perhitungan titik impas
2. VICKY ARTHA 95 usaha makanan internasional dari bahan nabati dan
AGATHA PUTRI hewani
BIANCA ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
ARTHA AGATHA PUTRI BIANCA untuk menjadi
tutor sebaya
Keterangan:
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model problem based learningdengan metode diskusi dan penugasan
peserta didik dapat merencanakan strategi promosi yang tepat bagi usaha makanan internasional dari
bahan pangan nabati dan hewani sehingga terbentuk rasa syukur, rasa ingin tahu, sikap jujur, serta
peduli lingkungan.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15
Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari
materi :
Strategi Promosi Produk Usaha Makanan Internasional dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar
yang akan ditempuh,
KegiatanInti ( 65 Menit
)
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
Literasi materi
Strategi Promosi Produk Usaha Makanan Internasional dari Bahan Pangan Nabati
dan Hewani dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di
tampilkan. Critical
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
Thinking mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar khususnya pada materi Strategi Promosi Produk Usaha Makanan
Internasional dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani
Collaborat Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
ion informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Strategi Promosi Produk Usaha Makanan Khas Asli Daerah dari Bahan
Pangan Nabati dan Hewani
Communi Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara
klasikal,
cation
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Strategi Promosi Produk Usaha Makanan Internasional dari Bahan Pangan
Nabati dan Hewani. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup (10
Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang
Relevan kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan
dengan materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Pelaksanaan
Sikap Observasi/Jurnal Lembar Observasi Selama dalam kegiatan
Guru pembelajaran
Pengetahuan Tes tertulis Soal uraian Ulangan Harian
Soal Pilihan Ganda Penilaian Akhir Tahun
Keterampilan Penilaian Praktik Format Penilaian praktek Selama kegiatan praktek
Tes tertulis Soal Uraian Penilaian Akhir Tahun
Sasaran:
● Dapat menjelaskan dengan tepat point-pont penting dari sebuah promosi penjualan
● Dapat menjelaskan tentang Product Motives sebagai salah salah satu dari keuntungan promosi
penjualan
● Dapat menyusun program promosi sederhana untuk suatu usaha kuliner manca negara
● Dapat memilih bentuk promosi yang paling cocok untuk usaha kuliner manca negara
● Dapat menjelaskan tentang Impulse Buying sebagai salah satu tujuan dari Sales Promotion
Pendahuluan
Promosi penjualan merupakan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan kepada konsumen
yang memuat pemberitaan, bujukan (persuasi), dan pengaruhmengenai produk yang bertujuan
meningkatkan volume penjualan dengan cara menarik minat konsumen mengambil keputusan
membeli produk tersebut.
Sasaran:
● Dapat menjelaskan berbagai macam plate dan fungsinya dalam penyajian kuliner manca negara,
khususnya masakan kontinental
● Dapat menjelaskan 3 alat makan standar dalam penyajian kuliner manca negara, khususnya
masakan kontinental
Pendahuluan
Jika bersantap denganset menulengkapdi restoran, kita pasti akan disuguhi satu paket sajian makan
lengkap mulai dariappetizer, soup, main course, tea/coffee,sampaidessert. Nah, makanan-makanan
tersebut biasanya disajikan berurutan dengan jeda waktu tertentu. Dalam hal ini kita harus
mengenal istilah table manner. Table Manner adalah adalah aturan etiket yang digunakan saat
makan, serta mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan makan.Salah satu ciri khas dari
bersantap dengantable manneradalah peralatan makan yang digunakan, termasukplateatau wadah
saji makanannya yang sesuai dengan standar internasional.
Platetersebut biasanya masuk ke dalam kategorichinawareatau peralatan pecah belah yang terbuat
darikeramik, porselin, atau tembikar. Kira-kira apa sajasihjenisplateyang digunakan ketikatable
manner?
Dinner plate adalah piring ceper berbentuk lingkaran. Biasanya dinner plate berukuran
besar dengan diameter sekitar 26 cm. Karena memang dinner plate dibuat khusus untuk
menjadikan main course atau hidangan utama dalam table manner.
2. Dessert Plate
Meskipun namanya dessert plate, namun piring yang satu ini bisa dibilang multifungsi.
Piring berbentuk bulat ini bisa digunakan untuk menyajikan dessert, appetizer, atau sebagai
alas appetizer/dessert. Karena porsi appetizer atau dessert biasanya hanya sedikit, ukuran
dari dessert plate ini pun jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran dinner plate,
yaitu berdiameter hanya sekitar 18 cm.
3. Bnb Plate
Nah, yang satu ini merupakan mangkuk khusus untuk sup. Mangkuk ini berbentuk cekung
dan biasa digunakan untuk menyajikan sup krim yang kental sebagai makanan pembuka.
5. Soup Cup
Jika soup bowl berfungsi untuk menghidangkan sup kental, maka soup cup ini digunakan
untuk menyajikan sup yang cair. Sup cup berbentuk seperti cangkir berdiameter 10 cm
dengan dua ‘kuping’ cangkir di kiri-kanan yang berfungsi sebagai pegangan agar sup tidak
tumpah.
6. Saucer
Bisa dibilang, saucer ini adalah pasangannya soup cup, karena mereka pasti digunakan
secara bersamaan. Saucer adalah tatakan berdiameter 14 cm yang digunakan sebagai tatakan
atau alas soup cup agar sup tidak terpercik ke taplak meja.
7. Fish Plate
Fish flate merupakan piring lonjong yang digunakan khusus untuk menyajikan ikan.
Ukuran fish plate ini beragam, namun biasanya cukup besar, menyesuaikan bentuk dan
ukuran ikan.
Soup spoon merupakan sendok khusus untuk sup. Karena digunakan untuk menyendok
makanan cair, maka soup spoon dibuat dengan bentuk bulat besar dan cekung agar kuah
sup lebih mudah diambil.
b. Dinner spoon
Kalau yang ini biasa digunakan untuk menyendok makanan utama atau main
course seperti nasi dan lauknya di dinner plate. Ukuran dinner spoon ini lebih kecil
dibanding soup spoon dan bentuknya pun cenderung lonjong, seperti sendok makan pada
umumnya.
c. Dessert spoon
Dessert spoon adalah sendok yang digunakan untuk menyendok aneka dessert lembut
seperti puding, dan lain-lain. Dessert spoon memiliki ukuran yang jauh lebih kecil
dibanding soup spoon dan dinner spoon.
d. Coffee or tea spoon
Coffee or tea spoon berfungsi untuk mengaduk gula pada teh atau kopi. Ukuran sendok
ini paling kecil di antara yang lainnya. Karena memang fungsinya hanya untuk
mengaduk saja.
2. Fork
Sama seperti sendok, garpu yang digunakan dalam table manner pun ada beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut.
a. Dinner fork
Dinner fork adalah garpu yang digunakan untuk mengambil makanan utama di piring
anda. Ukuran dinner fork ini besar dan biasanya terdapat 3 gigi untuk memudahkan anda
mengambil makanan.
b. Dessert fork
Ini adalah garpu khusus untuk mengambil dessert seperti cake, puding, dan lainnya.
Berbeda dari dinner fork, dessert fork ini memiliki 4 gigi dan ukurannya pun jauh lebih
kecil dibanding dinner fork.
c. Steak fork
Meskipun sudah ada dinner fork, tapi anda membutuhkan garpu yang berbeda untuk
menikmati steak. Steak fork ini memiliki 2 gigi tajam yang memudahkan anda saat
menusuk daging.
d. Fish fork
Untuk ikan, anda juga memerlukan garpu yang berbeda. Fish fork memiliki 4 gigi kecil
yang terbagi ke dalam dua bagian. Fungsi dari gigi tersebut adalah untuk memisahkan
bagian daging ikan dari duri.
3. Cutlery
Cutlery atau pisau potong terbagi ke dalam beberapa jenis sebagai berikut.
a. Dinner knife
Dinner knife memiliki ujung yang tumpul dan berukuran besar. Dinner knife umumnya
digunakan untuk menyisihkan makanan di piring anda.
b. Steak knife
Karena fungsinya untuk memotong daging, maka steak knife lebih tajam dengan ujung
yang runcing. Hal tersebut akan memudahkan anda saat memotong daging.
c. Butter knife
Sesuai namanya, butter knife memiliki fungsi untuk mengambil mentega dan
mengoleskannya pada roti. Karena hanya difungsikan untuk mengoles saja, butter
knife didesain dengan ujung tumpul. Ukurannya pun kecil.
MATERI 3: STRATEGI PROMOSI PENJUALAN PRODUK
KULINER MANCA NEGARA
Sasaran:
● Dapat menjelaskan dengan tepat perbedaan antara konsumen, retailer, grosir, dan distributor
sebagai mata rantai pemasaran sebuah produk kuliner manca negara
● Dapat menjelaskan karakteristik-karakteristik dari strategi promosi penjualan
● Dapat membedakan antara pembeli marjinal, pembeli potensial, dan pembeli setia
● Dapat memilih cara yang tepat dalam meningkatkan pembeli potensial ketika melakukan promosi
penjualan
● Dapat melakukan diskriminasi terhadap konsumen dalam promosi penjualan
● Dapat memilih salah satu kegiatan promosi yang tepat untuk promosi penjualan produk kuliner
manca negara
PROGRAM REMIDIAL
Keterangan:
▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran
yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai batas
ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau mengalami
kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau sejumlah
Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes
individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Contoh Program Pengayaan
PROGRAM PENGAYAAN
Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulangan Bentuk Pengayaan
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan strategi promosi usaha
2. VICKY ARTHA 95 makanan internasional dari bahan nabati dan hewani
AGATHA PUTRI ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
BIANCA ARTHA AGATHA PUTRI BIANCAuntuk menjadi
tutor sebaya
Keterangan:
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model problem based learning dengan metode diskusi dan penugasan
peserta didik dapat menyusun laporan kegiatan usaha makanan internasional dari bahan pangan nabati
dan hewani sehingga terbentuk rasa syukur, rasa ingin tahu, sikap jujur, serta peduli lingkungan
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan (15
Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan
mempelajari materi :
Laporan Kegiatan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan Hewani
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti ( 65 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
Literasi pada topik materi
Laporan Kegiatan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan
Hewani dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di
tampilkan.
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
Thinking sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Laporan
Kegiatan Usaha Makanan internasional dari Bahan Nabati dan
Hewani
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Laporan Kegiatan Usaha Makanan internasional dari
Bahan Nabati dan Hewani
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu
Communication secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian
ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Laporan Kegiatan Usaha Makanan internasional dari
Bahan Nabati dan Hewani Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup
(10 Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang
Relevan kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan
dengan materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
Sasaran:
● Dapat menjelaskan hakekat dari analisis laporan keuangan pada suatu usaha kuliner manca negara
● Dapat menjelaskan cara menilai keadaan keuangan jangka pendek pada usaha kuliner manca
negara dari bahan nabati dan hewani
● Dapat melakukan penilaian hasil pada suatu usaha kuliner manca negara
● Dapat menjelaskan manfaat dari analisis laporan keuangan usaha bagi beberapa pihak
● Dapat menjelaskan tentang analisis rasio keuangan dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu
usaha kuliner manca negara
Pendahuluan
Untuk mengetahui tingkat kemajuan dari bisnis yang sedang berjalan, perlu dilaksanakan suatu
evaluasi terhadap kegiatan bisnis itu. Evaluasi kegiatan usaha merupakan proses penilaian terhadap
kinerja sebuah bisnis yang mencakup analisis dan penafsiran hasil yang telah dicapai oleh kegiatan
bisnis itu. Setelah evaluasi dilaksanakan maka selanjutnya dapat disusun laporan hasil kegiatan
usaha.
● Menetapkan pajak
● Menetapkan kebijakan masalah tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional
5. Karyawan
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi karyawan perusahaan?
● Meningkatkan produktivitas kerja
● Adanya perasaan nyaman dalam bekerja
● Terbukanya kesempatan untuk menerima promosi jabatan
● Mengambil keputusan untuk pindah kerja ke perusahaan lain
PROGRAM REMIDIAL
Keterangan:
▪ Pada kolom (f), masing-masing indikator soal dapat disediakan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran
yang berbeda, misalnya:
o Indikator 2 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 1 dan 2
o Indikator 3 terdiri dari 2 item soal yaitu soal nomor 3 dan 4
▪ Pada kolom (g), nilai yang diperoleh dari hasil tes remidial hanya digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik yang bersangkutan telah tuntas atau belum tuntas. karena nilai yang akan diolah adalah nilai batas
ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas
ketuntasan).
▪ Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Cara yang dapat ditempuh
a. Memberikan bimbingan perorangan secara tersendiri bagi peserta didik yang belum atau mengalami
kesulitan dalam penguasaan Kompetensi Dasar tertentu.
b. Memberikan tugas atau perlakuan (treatment)secara tersendiri yang bersifat penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
1) Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar tertentu
2) Penyederhanaan cara penyajian, misalnya menggunakan gambar, model, skema, grafik,
memberikan rangkuman yang sederhana, dll.
3) Penyederhanaan soal atau pertanyaan yang diberikan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a. Program remedial diberikan hanya pada Kompetensi Dasar atau indikator soal yang belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti ulangan Kompetensi Dasar tertentu atau sejumlah
Kompetensi Dasar dalam satu kesatuan
3. Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial maksimal 20%.
b. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes
individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Lampiran 4. Contoh Program Pengayaan
PROGRAM PENGAYAAN
Nilai
No. Nama Peserta Didik Ulangan Bentuk Pengayaan
Harian
1. RAIHAN ADI 90 ● Memberikan soal-soal pemecahan masalah, misalnya
PERTAMA soal-soal yang terkait dengan laporan kegiatan usaha
2. VICKY ARTHA 95 makanan internasional dari bahan nabati dan hewani
AGATHA PUTRI ● Memanfaatkan RAIHAN ADI PERTAMA dan VICKY
BIANCA ARTHA AGATHA PUTRI BIANCAuntuk menjadi
tutor sebaya
Keterangan:
ASPEK PENGETAHUAN
ASPEK KETRAMPILAN
Tunjungan , Juni 2022
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Tunjungan Guru Mapel
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Analisis KD Rekomendasi KD
Kesesuaian Ketercapaian
Dimensi Dimensi
Indikator Pencapaian
Dimensi Proses proses Kompeten
SKL Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Analisis KI Dimensi
Proses Kognitif Kognitif
Pengetahun
Koginitif dengan dengan
Dimensi Dimensi
Pengetahuan Pengetahuan
3.1.1. Mengindentifika
Pengetahuan si perencanaan usaha
pengolahan makanan
khas asli daerah dari
Memiliki 3. Memahami, 3.1 Memahami Sesuai Memahami Konseptual Dimensi Low Order bahan pangan nabati
pengetahuan menerapkan, perencanaan dengan KI 3 (C2) proses kognitif Thinking Skill dan hewani
faktual, menganalisis usaha dengan (LOTS) berdasarkan rasa ingin
konseptual, dan pengolahan dimensi tahu.
3.1.2. Menjabarkan
prosedural, mengevaluasi makanan pengetahuan perencanaan usaha
dan pengetahuan khas telah sesuai pengolahan makanan
metakognitif faktual, aslidaerah khas asli daerah dari
pada tingkat konseptual, dari bahan bahan pangan nabati
teknis, prosedural, pangan nabati dan hewani
berdasarkan keaslian
spesifik, detil, dan dan hewani gagasan yang jujur
dan kompleks metakognitif meliputi ide terhadap diri sendiri.
berkenaan berdasarkan dan peluang
dengan: rasa ingin usaha,
1. ilmu tahunya sumber daya,
pengetahuan, tentang ilmu administrasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. teknologi, pengetahuan, dan
3. seni, teknologi, seni, pemasaran
4. budaya, budaya, dan 3.2.1Mengidentifikasi
dan humaniora 3.2 Menganalisis Sesuai Menganalisis Metakognitif Dimensi High Order macam-macam proses
pengolahan makanan
5. dengan sistem dengan KI 3 (C4) proses kognitif Thinking Skill khas asli daerah dari
humaniora. wawasan pengolahan dengan (HOTS) bahan pangan nabati
Mampu kemanusiaan, makanan dimensi dan hewani
mengaitkan kebangsaan, khas asli pengetahuan berdasarkan rasa ingin
pengetahuan di kenegaraan, daerah dari telah sesuai tahu
3.2.2.Menjelaskan
atas dalam dan peradaban bahan pangan sistem pengolahan
konteks diri terkait nabati dan makanan khas asli
sendiri, penyebab hewani daerah dari bahan
makeluarga, fenomena dan berdasarkan pangan nabati dan
daya dukung hewani
sekolah, kejadian, serta
3.2.3.Menerapkan
masyarakat dan menerapkan yang dimiliki sistem pengolahan
lingkungan pengetahuan oleh daerah makanan khas asli
alam sekitar, prosedural setempat daerah dari bahan
bangsa, negara, pada bidang pangan nabati dan
serta kawasan kajian yang hewani
3.2.4Menyimpulkan
regional. spesifik sesuai sistem pengolahan
dengan bakat makanan khas asli
dan minatnya daerah dari bahan
untuk pangan nabati dan
memecahkan hewani
3.3.1Mengidentifikasi
masalah. titik impas (break
event point) kegiatan
usaha pengolahan
makanan khas asli
daerah dari bahan
pangan nabati dan
hewani
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.3.2Menjabarkan
perhitungan titik impas
(break event point)
kegiatan usaha
3.3 Memahami Sesuai Memahami Konseptual Dimensi Low Order pengolahan makanan
perhitungan dengan KI 3 (C2) proses kognitif Thinking Skill khas asli daerah dari
titik impas dengan (LOTS) bahan pangan nabati
(Break Even dimensi dan hewani
3.4.1Mengidentifikasi
Point) usaha pengetahuan strategi promosi bagi
pengolahan telah sesuai produk/usaha makanan
makanan khas asli daerah dari
khas asli bahan pangan nabati
daerah dan hewani
3.4.2Menjelaskan
strategi promosi
produk/usaha makanan
khas asli daerah dari
bahan pangan nabati
dan hewani
3.4.3Menerapkan
strategi promosi yang
cocok untuk
produk/usaha makanan
khas asli daerah dari
3.4 Menganalisis Sesuai Menganalisis Metakognitif Dimensi High Order bahan nabati dan
hewani
strategi dengan KI 3 (C4) proses kognitif Thinking Skill 3.4.4Menyimpulkan
promosi dengan (HOTS) strategi promosi bagi
produk usaha dimensi produk/usaha makanan
pengolahan pengetahuan khas asli daerah dari
makanan telah sesuai bahan pangan nabati
dan hewani
khas asli 3.5.1Mengidentifikasi
daerah dari laporan kegiatan usaha
bahan pangan makanan khas asli
1 2 3 4 5 6 7 8 9
nabati dan daerah dari bahan
hewani pangan nabati dan
hewani
3.5.2Menjelaskan
laporan kegiatan usaha
usaha pengolahan
makanan khas asli
daerah dari bahan
nabati dan hewani
3.5.3Menerapkan
laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan
khas asli daerah dari
bahan pangan nabati
dan hewani
3.5.4Menyimpulkan
laporan kegiatan usaha
makanan khas asli
daerah dari bahan
pangan nabati dan
hewani
3.6.1Mengindentifika
si perencanaan usaha
pengolahan makanan
internasional dari
bahan pangan nabati
dan hewani
berdasarkan rasa ingin
3.5 Menganalisis Sesuai Menganalisis Metakognitif Dimensi High Order tahu.
laporan dengan KI 3 (C4) proses kognitif Thinking Skill 3.6.2Menjabarkan
kegiatan dengan (HOTS) perencanaan usaha
usaha dimensi pengolahan makanan
internasional dari
pengolahan pengetahuan bahan pangan nabati
makanan telah sesuai dan hewani
khas asli berdasarkan keaslian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
daerah gagasan yang jujur
(orisinil) dari terhadap diri sendiri.
bahan pangan
nabati dan
3.7.1Mengidentifikasi
hewani macam-macam proses
pengolahan makanan
internasional dari
bahan pangan nabati
dan hewani
berdasarkan rasa ingin
tahu
3.7.2Menjelaskan
sistem pengolahan
makanan internasional
dari bahan pangan
nabati dan hewani
3.7.3Menerapkan
sistem pengolahan
makanan internasional
dari bahan pangan
nabati dan hewani
3.7.4Menyimpulkan
sistem pengolahan
makanan internasional
dari bahan pangan
nabati dan hewani
Mengetahui,
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Analisis KD Rekomendasi KD
Kesetaraan
Ketercapaian
Level Dimensi Indikator Pencapaian
Analisi Bentuk Dimensi Kompeten
SKL Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Taksonomi Keterampilan
s KI Taksonomi Keterampilan
Keterampila KD dari KI.3
Keterampilan KD Mata
n dengan KD
Pelajaran
dari KI.4
Ketrampilan
Memiliki 4. Mengolah, 4.1 Menyusun Sesuai Abstrak Manipulasi Antara dimensi Dimensi 4.1.1Mengikuti
keterampilan menalar, dan perencanaan dengan (P2) ketrampilan Keterampilan langkah-langkah
menyusun analisis
berpikir dan menyaji usaha KI 4 KD dari KI 3 abstrak sesuai peluang usaha makanan
bertindak: dalam ranah pengolahan dengan KD KD mata khas daerah dari bahan
1. kreatif, konkret dan makanan khas dari KI 4 telah pelajaran level pangan nabati/hewani
2. produktif, ranah asli daerah setara Manipulasi sesuai dengan yang
3. kritis, abstrak dari bahan dicontohkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. mandiri, terkait dengan pangan nabati (P2) taksonomi 4.1.2Melaksanakanpe
5. kolaboratif, pengembanga dan hewani Dave nyusunan proposal
usaha makanan khas
dan n dari yang meliputi ide, asli daerah dari bahan
6. komunikatif dipelajarinya peluang pangan nabati/hewani
melalui di sekolah usaha, sumber
pendekatan secara daya,
ilmiah sebagai mandiri, dan administrasi
pengembangan mampu dan
dari yang menggunakan pemasaran Dimensi
dipelajari di metode sesuai Sesuai Konkret Manipulasi Antaradimensi Keterampilan 4.2.1Mencoba
satuan kaidah 4.2 Mengolah dengan (P2) ketrampilan konkret sesuai mengikuti petunjuk
pendidikan dan keilmuan makanan KI 4 KD dari KI 3 KD mata mengolah makanan
khas asli daerah dari
sumber lain khas daerah dengan KD pelajaran level bahan pangan nabati
secara mandiri yang dari KI 4 telah Manipulasi dan hewani
dimodifikasi setara (P2) taksonomi 4.2.2Melaksanakan
dari bahan Dave pembuatan makanan
pangan nabati khas asli daerah dari
bahan pangan nabati
dan hewani dan hewanisesuai
berdasarkan standar
daya dukung
yang dimiliki
oleh daerah Dimensi
setempat Keterampilan
abstrak sesuai 4.3.1Mengikuti
4.3 Menghitung Sesuai Abstrak Manipulasi Antaradimensi KD mata langkah-langkah
titik impas dengan (P2) ketrampilan pelajaran level menghitung titik impas
(Break Even KI 4 KD dari KI 3 Manipulasi (break event point)
usaha pengolahan
Point) usaha dengan KD (P2) taksonomi makanan khas asli
pengolahan dari KI 4 telah Dave daerah dari bahan
makanan khas setara pangan nabati dan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
asli daerah hewani sesuai dengan
(orisinil) dari yang dicontohkan
4.3.2Melaksanakan
bahan pangan perhitungan titik impas
nabati dan (break event point)
hewani usaha pengolahan
makanan khas asli
Dimensi daerah dari bahan
pangan nabati dan
Keterampilan hewani
konkret sesuai
KD mata 4.4.1Mencobalangkah-
pelajaran level langkah promosi untuk
4.4 Melakukan Sesuai Konkret Manipulasi Antaradimensi Manipulasi produk/usaha
promosi dengan (P2) ketrampilan (P2) taksonomi makanan khas asli
daerah dari bahan
produk usaha KI 4 KD dari KI 3 Dave
pangan nabati dan
pengolahan dengan KD hewani seperti yang
makanan khas dari KI 4 telah dicontohkan
asli daerah setara 4.4.2Melaksanakan
dari bahan promosi promosi untuk
pangan nabati Dimensi produk/usaha
dan hewani Keterampilan makanan khas asli
konkret sesuai daerah dari bahan
pangan nabati dan
KD mata
hewanisesuai standar
pelajaran level
Manipulasi 4.5.1.Mencoba
(P2) taksonomi menyusun laporan
4.5 Menyusun Sesuai Konkret Manipulasi Antaradimensi Dave kegiatan usaha
laporan pengolahan makanan
dengan (P2) ketrampilan
khas asli daerah dari
kegiatan KI 4 KD dari KI 3 bahan nabati dan
usaha dengan KD hewani seperti yang
pengolahan dicontohkan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
makanan khas dari KI 4 telah Dimensi 4.5.2Melaksanakanpe
asli daerah setara Keterampilan mbuatan laporan
kegiatan usaha
dari bahan abstrak sesuai makanan khas asli
pangan nabati KD mata daerah dari bahan
dan hewani pelajaran level pangan nabati dan
Manipulasi hewanisesuai standar.
(P2) taksonomi
Dave 4.6.1Mengikuti
langkah-langkah
4.6 Menyusun Sesuai Abstrak Manipulasi merencanakan usaha
perencanaan dengan (P2) Antaradimensi pengolahan makanan
usaha KI 4 ketrampilan internasional dari
bahan pangan nabati
pengolahan KD dari KI 3 dan hewani sesuai
makanan dengan KD dengan yang
internasional dari KI 4 telah dicontohkan
dari bahan setara Dimensi 4.6.2Melaksanakanpe
pangan nabati Keterampilan nyusunan rencana
usaha pengolahan
dan hewani konkret sesuai makanan internasional
meliputi ide, KD mata dari bahan pangan
peluang pelajaran level nabati dan hewani
usaha, sumber Manipulasi
daya, (P2) taksonomi
administrasi Dave
dan
pemasaran 4.7.1Mencoba
mengolah makanan
4.7 Mengolah Sesuai Konkret Manipulasi Dimensi internasional dari
bahan pangan nabati
makanan dengan (P2) Antaradimensi Keterampilan dan hewani seperti
internasional KI 4 ketrampilan abstrak sesuai yang dicontohkan
dari bahan KD dari KI 3 KD mata
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pangan nabati dengan KD pelajaran level 4.7.2Melaksanakan
dan hewani dari KI 4 telah Manipulasi pembuatan makanan
internasional dari
berdasarkan setara (P2) taksonomi bahan pangan nabati
daya dukung Dave dan hewanisesuai
yang dimiliki standar
oleh daerah
setempat
4.8.1Mengikuti
4.8 Menghitung Sesuai Abstrak Manipulasi langkah-langkah
titik impas dengan (P2) Antaradimensi Dimensi peritungan titik impas
(Break Even KI 4 ketrampilan Keterampilan (break event point)
Point) usaha KD dari KI 3 konkret sesuai usaha pengolahan
makanan internasional
pengolahan dengan KD KD mata dari bahan pangan
makanan dari KI 4 telah pelajaran level nabati dan hewani
internasional setara Manipulasi sesuai dengan yang
dari bahan (P2) taksonomi dicontohkan
pangan nabati Dave 4.8.2Melaksanakan
pernghitungan titik
dan hewani impas (break event
point) usaha
pengolahan makanan
internasional dari
Dimensi bahan pangan nabati
dan hewani
Keterampilan
konkret sesuai 4.9.1Mencobalangkah-
4.9 Melakukan Sesuai Konkret Manipulasi KD mata langkah promosi untuk
promosi dengan (P2) Antara dimensi pelajaran level produk/usaha makanan
produk usaha KI 4 ketrampilan Manipulasi internasional dari
bahan pangan nabati
pengolahan KD dari KI 3 (P2) taksonomi dan hewani seperti
makanan dengan KD Dave yang dicontohkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
internasional dari KI 4 telah 4.9.2.Membuat
dari bahan setara draf/sketsa kegiatan
promosi untuk
pangan nabati produk/usaha makanan
dan hewani internasional dari
bahan pangan nabati
dan hewani
4.10.1Mengikuti
petunjuk menyusun
4.10 Menyusun Sesuai Konkret Manipulasi laporan kegiatan usaha
laporan dengan (P2) Antara dimensi makanan internasional
kegiatan KI 4 ketrampilan dari bahan nabati dan
usaha KD dari KI 3 hewani seperti yang
dicontohkan
pengolahan dengan KD 4.10.2Melaksanakan
makanan dari KI 4 telah penyusunan laporan
internasional setara usaha makanan
dari bahan internasional dari
bahan pangan nabati
pangan nabati
dan hewanisesuai
dan hewani standar