Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AKHIR

PROJECT UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS


“Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran”
Dosen Pengampu : Muh. Ridwan Tahir S.Pd., M.Pd.

OLEH KELOMPOK 1 KELAS B :

NUR ANNISA F.H A1Q121042 SRI SWARDANI A1Q121049


ULFA RIZQYKA R A1Q121050 YUNISSA ARNESTI F A1Q121055

NUR AISYAH A1Q121041 RESKY RAHMAWATI A1Q121073

MELI SAFITRI A1Q121082 ICHA ARDILAWATI A1Q121065

SULASTRI A1Q121076 NAHLA NUR ANNISA A1Q121069

HIJRA A1Q121064 ITA FATMAWATI A1Q121066

PUDJI SURYANDANI A1Q121071 WA ODE A1Q121077


ISLAMIYYAH
RAHMIATI A1Q121045 NARNIA A1Q119086

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Akhir Project Uji Validitas dan Reabilitas Bimbingan dan Konseling telah
diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah sebagai Tugas Project Mata
Kuliah Evaluasi Pembelajaran Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo.

Kendari, 12 April 2023

Menyetujui,
Dosen Pengampu Mata Kulia Mahasiswa

Muh. Ridwan Tahir, S.Pd, M.Pd


NIP. 199110132020121008
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan LAPORAN AKHIR ”Projek
Uji Validitas Dan Reliabilitas”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Evaluasi Pembelajaran.

Kami sadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya laporan akhir ini tidak lepas dari
dukungan, dorongan, dan bimbingan, serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

Pak Muh. Ridwan Tahir, S.Pd, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan dukungan dalam bentuk
pengarahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Orang Tua yang selalu memberikan doa dan motivasi, serta dukungan yang sangat
berarti sehingga mendorong kami untuk melakukan yang terbaik.

Teman-teman seperjuangan jurusan Bimbingan Konseling yang telah berjuang


bersama dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan limpahan pahala atas
kebaikan yang telah di berikan kepada kami. Kami merasa bahwa penulisan laporan akhir ini
masih terdapat banyak kekurangan sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran bagi
para pembaca.

Kendari, 12 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................................

BAB I VALIDITAS

A. Pedoman .............................................................................................................................
B. Uji Validitas Pakar .............................................................................................................
C. Kisi-Kisi .............................................................................................................................
D. Hasil Pengumpulan Data ....................................................................................................
E. Hasil Analisis .....................................................................................................................

BAB II REALIABILITAS

A. Pedoman .............................................................................................................................
B. Uji Validitas Pakar .............................................................................................................
C. Kisi-Kisi .............................................................................................................................
D. Hasil Pengumpulan Data ....................................................................................................
E. Hasil Analisis .....................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................


A. Topic dan Tujuan Dalam Pengumpulan Data/Informasi
Topic : Kecemasan belajar
Tujuan : Untuk Mengukur seberapa besar tingkat Kecemasan belajar diri Mahasiswa
Bimbingan dan Konseling Angkatan 2021 Kelompok A2

B. Subjek dan Setting Dalam Pengumpulan Data


Subjek : Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2021 Kelompok A2

C. Teori Yang Relevan, dan Menentukan Aspek-aspeknya


Hasil analisis korelasional menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara kecemasan dalam belajar dengan motivasi belajar siswa. Artinya
semakin tinggi kecemasan dalam belajar, semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.
Namun Temuan ini berlawanan dengan pendapat Kirklan (dalam Slameto, 2010) yang
menyebutkan bahwa tingkat kecemasan yang sedang biasanya mendorong belajar, sedang
tingkat kecemasan yang tinggi mengganggu belajar dan Elliott (1996) yang menyebutkan
bahwa pada dasarnya kecemasan dalam tingkat yang rendah dan sedang berpengaruh
positif terhadap penampilan belajar siswa, salah satunya dapat meningkatkan motivasi
belajar, sedangkan kecemasan siswa pada taraf yang tinggi dapat mengganggu dan
memperburuk perilaku belajar siswa.
Greenberger & Padesky (dalam Carnegie, 2007) menyatakan bahwa kecemasan
berasal dari dua aspek, yakni aspek kognitif dan aspek kepanikan yang terjadi pada
seseorang. diantaranya adalah :

a. Aspek kognitif

1. Kecemasan disertai dengan persepsi bahwa seseorang sedang berada dalam


bahaya atau terancam atau rentan dalam hal tertentu, sehingga gejala fisik
kecemasan membuat seseorang siap merespon bahaya atau ancaman yang
menurutnya akan terjadi,
2. Ancaman tersebut bersifat fisik, mental atau sosial, diantaranya adalah:
a. Ancaman fisik terjadi ketika seseorang percaya bahwa ia akan terluka secara
fisik
b. Ancaman mental terjadi ketika sesuatu membuat khawatir bahwa dia akan
menjadi gila atau hilang ingatan,
c. Ancaman sosial terjadi ketika seseorang percaya bahwa ia akan ditolak,
dipermalukan, merasa malu atau dikecewakan.
3. Persepsi ancaman berbeda-beda untuk setiap orang,
4. Sebagian orang, karena pengalaman mereka bisa terancam dengan begitu
mudahnya dan akan lebih sering cemas. Orang lain mungkin akan memiliki rasa
aman dan keselamatan yang lebih besar. Tumbuh di lingkungan yang kacau dan
tidak sabil bisa membuat seseorang menyimpulkan bahwa dunia dan orang lain
selalu berbahaya,
5. Pemikiran tentang kecemasan berorientasi pada masa depan dan sering kali
memprediksi malapetaka. Pemikiran tentang kecemasan sering dimulai dengan
keragu-raguan dan berakhir dengan hal yang kacau. Pemikiran tentang kecemasan
juga sering meliputi citra tentang bahaya. Pemikiran-pemikiran ini semua adalah
masa depan dan semuanya memprediksi hasil yang buruk,

b. Aspek kepanikan

Panik merupakan perasaan cemas atau takut yang ekstrem. Rasa panik terdiri atas
kombinasi emosi dan gejala fisik yang berbeda. Seringkali rasa panik ditandai dengan
adanya perubahan sensasi fisik atau mental, dalam diri seseorang yang menderita
gangguan panik, terjadi lingkaran setan saat gejala-gejala fisik, emosi, dan pemikiran
saling berinteraksi dan meningkat dengan cepat. Pemikiran ini menimbulkan ketakutan
dan kecemasan serta merangsang keluarnya adrenalin. Pemikiran yang katastrofik dan
reaksi fisik serta emosional yang lebih intens yang terjadi bisa menimbulkan dihindarinya
aktivitas atau situasi saat kepanikan telah terjadi sebelumnya.

D. Variabel, indikator dan deskriptor

VARIABEL INDIKATOR DESKRIPTOR


Rasa takut merupakan
mekanisme pertahanan
hidup dasar yang terjadi
Rasa takut sebagai respon terhadap
stimulus atau ancaman
bahaya yang menyebabkan
kegelisahan
Kecemasan terjadi
belajar
Rasa tegang atau grogi

Tegang sangat
wajar muncul sebagai
respons
tubuh saat merasa stres.

Tertekan adalah kondisi


dimana seseorang merasa
tidak berdaya akan semua

Tertekan emosi dan tekanan baik dari


dalam diri sendiri maupun
dari lingkungan.

Cemas adalah perasaan yang


timbul ketika kita khawatir
Cemas
atau takut akan sesuatu. Rasa
takut dan panik adalah hal
yang manusiawi.

E. Menyusun indicator menjadi item-item pertanyaan/pernyataan atau pengamatan

INDICATOR Butir pernyataan


Vavoriabele (+) Unvavoriable (-)

Saya merasa takut saat akan Saya merasa senang saat


melakukan ulangan harian ditanya oleh teman saya
saat diskusi kelompok
Rasa takut
Saya merasa tidak aman saat Saya tidak mudah Lelah
duduk berhadapan dengan meskipun sering belajar
dosen

Saya membayangkan akan Saya merasa tenang saat


dimarahi oleh dosen jika dosen berjalan ke arah
tidak bisa menjawab saya
pertanyaan yang diberikan

Saya merasa tidak aman saat Saya yakin mendapatkan


dosen menghampiri meja nilai yang bagus saat
saya ujian

Tangan saya tiba-tiba Saya optimis akan


gemetar saat ditunjuk dosen mendapatkan nilai A saat
untuk tampil ke depan kelas ujian
untuk menejelaskan
pelajaran
Suhu tubuh saya tiba-tiba Saya tidak peduli jika
meningkat saat diberi akan ada ujian esok
pertanyaan oleh teman- harinya
teman saat diskusi
kelompok

Saya takut salah jika akan Saya selalu bersemangat


menjawab pertanyaan yang jika kelompok lain
diberikan bertanya saat saya
presentasi

Saya selalu merasa sulit Saya selalu percaya diri


kosentrasi untuk belajar saat dengan pendapat saya
berada di dalam kelas yang saat diskusi
ramai
Tegang
Saya berkeringat dingin saat Saya tidak merasa
disuruh maju ke depan bersalah saat tidak
untuk menjelaskan materi mengumpulkan tugas
pelajaran

Saya gugup saat akan Saya merasa percaya diri


menjawab pertanyaan dari saat disuruh presentasi di
dosen depan kelas

Saya selalu khawatir hasil Saya merasa santai dan


ujian/ulangan saya di bawah rileks saat mengerjakan
standar KKM soal ujian

Kepala saya sering terasa Saya merangkum materi


berat saat akan mengikuti pembahasan yang
ujian/ulangan diterangkan oleh dosen

Saya tidak nyaman saat Saya tidak pernah


diberi pertanyaan oleh dosen menunda pekerjaan yang
diberikan oleh dosen
Saya pusing jika Ujian membuat saya
memikirkan pelaksanaan lebih giat belajar
ujian yang dipercepat
Saya merasa hawa di sekitar Saya lebih banyak
syaa menjadi panas saat menghabiskan waktu
sedang ujian/ulangan untuk belajar

Nafsu makan saya tidak Saya mengantuk saat


enak saat masih banyak dosen menjelaskan
tugas yang belum saya materi
selesaikan
Detak jantung saya terasa Saya tidak ragu saat
lebih cepat saat tiba-tiba menjawab pertanyaan
ditanya oleh dosen dari dosen
Tertekan
Saya tertekan saat akan Saya tidak pusing
maju presentasi di depan memikirkan ujian akhir
kelas

Saya merasa tenang saat Saya merasa mampu


mata pelajaran yang tidak mengerjakan soal ujian
saya sukai dosennya tidak akhir dengan baik
masuk

Saya merasa lemas saat Saya mudah


diberitahu jika hari ini kami mengungkapkan
akan ulangan harian pendapat ketika
berbincang tentang ujian
akhir semester
Saya sulit brkosentrasi saat
belajar di rumah maupun di
sekolah

Saya tidak bisa tenang


setelah diberitahu guru
bahwa kami akan ulangan
harian

Saya sulit untuk tertidur saat


keesokan harinya adalah
hari pertama ulangan/ujian
Cemas
Tangan saya sering
berkeringat saat akan
menjawab pertanyaan oleh
dosen

Saat diskusi kelompok saya


cemas akan ditanya oleh
teman-teman kelas saya

Tangan saya selalu


berkeringat saat tampil di
depan kelas
Saya selalu berharap teman-
teman saya tidak bertanya
saat saya presentasi di depan
kelas

Saya tidak percaya diri


dengan hasil ujian/ulangan

Saya cemas saat dosen


menghampiri meja saya
untuk melihat hasil
pekerjaan saya

Saya selalu merasa uring-


uringan saat akan
menghadapi tes mata
pelajaran

No Pernyataan IYA TIDAK


menemukan jawaban dari soal
23. Saya gugup saat akan menjawab pertanyaan dari guru

24. Saya lebih memilih bolos daripada masuk pelajaran yang


saya tidak sukai
25. Nafsu makan saya tidak enak saat masih banyak tugas yag
belum saya selesaikan
26. Saya takut salah jika akan menjawab pertanyaan yang
diberikan
27. Saya membayangkan akan dimarahi oleh guru jika tidak
bisa menjawab pertanyaan yang diberikan
28. Saya merasa tegang saat sedang mengerjakan soal-soal
ujian/ulangan
29. Saya tertekan saat akan maju presentasi di depan kelas

30. Saya merasa tidak aman saat guru saya menghampiri


meja saya
31. Saya gugup saat guru sedang melihat hasil pekerjaan saya

32. Saya sering membayangkan akan diberi hukuman oleh


guru saat nilai saya rendah
33. Tangan saya sering berkeringat saat akan menjawab
pertanyaan oleh guru
34. Saat diskusi kelompok saya cemas akan ditanya oleh teman-
teman kelas saya
35. Saya selalu khawatir hasil ujian/ulangan saya di bawah
standard KKM
36. Saya merasa tertekan saat menerima nilai dengan predikat C

37. Saya pesimis bahwa saya akan mendapatkan nilai yang baik

38. Dada saya terasa berdebar-debar saat maju di depan untuk


menjawab soal di papan tulis
39. Kepala saya sering terasa berat saat akan mengikuti
ujian/ulangan
40. Saya takut gagal dalam menyelesaikan tugas saya

41. Saya merasa uring-uringan saat menjawab soal ujian/ulangan


yang sulit
42. Tangan saya selalu berkeringan saat tampil di depan kelas

43. Saya merasa ingin buang air ketika tiba-tiba


diberi pertanyaan oleh guru
44. Saya takut saat mendengar kata Ujian Sekolah
45. Saya gelisah saat menghadapi Try Out sebelum ujian nasional

46. Saya merasa gugup jika saya mengingat bahwa esok hari akan
ujian/ulangan
47. Saya sudah berusaha tetapi saya tetap merasa takut tidak
mengerjakan soal-soal ujian/ulangan
48. Ketika belajar saya sulit merasa kosentrasi memikirkan
Ujian Sekolah
49. Saya berharap hari libur jatuh pada saat ulangan harian akan
dilaksanakan
50. Saat masuk mata pelajaran yang tidak saya sukai saya sulit
untuk berkosentrasi
51. Saya merasa sakit kepala saat mengerjakan ujian/ulangan
matematika
52. Saya pesimis tidak dapat mengerjakan soal dengan baik

53. Saya tegang saat guru memanggil saya ke depan untuk


mengerjakan soal di papan tulis
54. Saya selalu berharap teman-teman saya tidak bertanya saat
saya presentasi di depan kelas
55. Saya merasa tenang saat mata pelajaran yang tidak saya
sukai gurunya tidak masuk
56. Belajar membuat kepala saya pusing
57. Saya selalu takut saat akan menghadapi Ujian Nasional

58. Saya selalu merasa khawatir saat akan memasuki kelas

59. Saya tidak nyaman saat di beri pertanyaan oleh guru

60. Saya merasa gugup saat mengerjakan pr


61. Saya tidak percaya diri dengan hasil jian/ulangan

62. Saya ragu dapat menjawab soal-soal ulangan/ujian

63. Saya merasa lemas saat diberitahu jika hari ini kami akan
ulangan harian
64. Saya menghindar dari teman-teman saya ketika mereka
membahas tentang ulangan/ujian
65. Jantung saya berdetak tidak karuan saat mendengar
kata ulangan/ujian
66. Saya resah saat mengetahui bahwa ujian
dipercepat
67. Saya tidak percaya diri dengan kemampuan saya untuk
menghadapi ujian/ulangan
68. Saya tidak suka memikirkan tentang ujian/ulangan

69. Saya pusing jika memikirkan pelaksanaan Ujian Sekolah di


percepat
70. Saya sering kali mengalami mimpi buruk jika keesokan
harinya akan ujian/ulangan
71. Saya merasa hawa disekitar saya menjadi panas saat sedang
ujian/ulangan
72. Tangan saya tiba-tiba gemetar saat ditunjuk guru untuk tampil
ke depan kelas untuk menjelaskan pelajaran

73. Saya malu untuk menjawab pertanyaan dari guru


74. Saya merasa cepat lelah ketika melaksanakan ujian/ulangan

75. Saya selalu takut jika teman-teman saya nilainya bagus,


sedangkan saya tidak
76. Saya selalu khawatir saat memikirkan bahwa besok adakah
pengumuman hasil ujian/ulangan
77. Saya mengalami kesukaran untuk kosentrasi belajar saat
akan ujian/ulangan
78. Suhu tubuh saya tiba-tiba meningkat saat diberi pertanyaan
oleh teman-teman saat diskusi kelompok
79. Saya merasa gugup untuk mengungkapkan pendapat saya
terkait pelajaran
80. Saya cemas saat guru mengahampiri meja saya untuk melihat
hasil pekerjaan saya
81. Saya merasa senang saat ditanya oleh teman saya saat diskusi
kelompok
82. Saya tidak mudah Lelah meskipun sering belajar

83. Saya merasa tenang saat dosen berjalan ke arah saya

84. Saya yakin mendapatkan nilai yang bagus saat ujian


85. Saya optimis akan mendapatkan nilai A saat ujian

86. Saya tidak peduli jika aka nada ujian esok harinya

87. Saya selalu bersemangat jika kelompok lain bertanya saat saya
presentasi
88. Saya selalu percaya diri dengan pendapat saya saat diskusi

89. Saya mengantuk saat dosen menjelaskan materi

90. Saya tidak merasa bersalah saat tidak mengumpulkan tugas

91. Saya merasa percaya diri saat disuruh presentasi di depan kelas

92. Saya merasa santai dan rileks saat mengerjakan soal ujian

93. Saya merangkum materin pembahasan yang diterangkan oleh


dosen
94. Saya tidak pernah menunda pekerjaan yang diberikan oleh
dosen
95. Ujian membuat saya lebih giat belajar

96. Saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar

97. Saya tidak ragu saat menjawab pertanyaan dari dosen

98. Saya tidak pusing saat memikirkan ujian akhir

99. Saya merasa mampu mengerjakan soal ujian akhir dengan baik

100. Saya mudah mengungkapkan pendapat Ketika berbincang


tentang ujian akhir semester
UJI PARA AHLI

No. butir Validator 1 Validator 2 = Nilai huruf


=
1 4 3 D
=
2 2 2 A
=
3 4 3 D
=
4 3 2 B
=
5 2 3 C
=
6 2 1 A
=
7 3 3 D
=
8 4 3 D
=
9 4 3 D
=
10 3 4 D
=
11 3 4 D
=
12 1 2 A
=
13 3 3 D
=
14 4 4 D
=
15 1 1 A
=
16 3 4 D
=
17 4 4 D
=
18 3 3 D
=
19 4 4 D
=
20 4 4 D
=
21 4 3 D
=
22 2 1 A
=
23 3 3 D
=
24 2 4 A
=
25 3 4 C
=
26 3 3 D
=
27 3 4 D
=
28 4 4 D
=
29 3 3 D
=
30 4 3 D
=
31 4 3 D
=
32 2 3 C
=
33 3 4 D
=
34 3 4 D
=
35 4 3 D
=
36 4 4 D
=
37 3 4 D
=
38 4 4 D
=
39 2 1 A
=
40 3 3 D
=
41 3 4 D
=
42 3 3 D
=
43 3 4 D
=
44 2 2 A
=
45 3 2 B
=
46 3 3 D
=
47 3 2 B
=
48 4 3 D
=
49 2 1 A
=
50 3 2 B
=
51 3 2 B
=
52 3 4 D
=
53 4 4 D
=
54 4 3 D
=
55 4 3 D
=
56 2 2 A
=
57 3 1 B
=
58 4 4 D
=
59 4 3 D
=
60 3 3 D
=
61 3 4 D
=
62 4 4 D
=
63 2 3 C
=
64 2 2 A
=
65 3 4 D
=
66 4 4 D
=
67 4 3 D
=
68 2 2 A
=
69 3 4 D
=
70 3 1 B
=
71 1 2 A
=
72 4 4 D
=
73 4 3 D
=
74 2 1 A
=
75 4 3 D
=
76 3 3 D
=
77 3 3 D
=
78 3 4 D
=
79 3 4 D
=
80 4 4 D
=
81 4 2 B
=
82 1 2 A
=
83 2 2 A
=
84 3 3 D
=
85 4 3 D
=
86 3 3 D
=
87 3 3 D
=
88 3 3 D
=
89 1 2 A
=
90 3 3 D
=
91 4 1 B
=
92 3 4 D
=
93 2 1 A
=
94 3 1 B
=
95 3 3 D
=
96 3 3 D
=
97 3 3 D
=
98 4 4 D
=
99 3 3 D
=
100 3 3 D

Rumus Uji Validator


D
A +B +C+ D
D
Jadi =
A +B +C+ D
61
=
10+19+7+61
61
=
100
= 0,61
Karena hasil uji validator ahli 0,61 < 0,75, dapat dinyatakan bahwa angket atau instrumen
yang di ukur oleh kedua validator kurang valid, dalam hal ini sebaiknya di hilangkan
beberapa butir pernyataannya ataupun ada beberapa pernyataan di ubah redaksi kalimatnya.
No. Butir Validator 1 Validator 2 = Nilai Huruf
1 4 3 = D
2 3 3 = D
3 3 4 = D
4 4 3 = D
5 4 4 = D
6 4 2 = D
7 4 3 = B
8 3 4 = D
9 3 3 = D
10 3 2 = D
11 1 2 = A
12 2 3 = A
13 3 4 = D
14 4 4 = D
15 3 4 = D
16 3 3 = D
17 4 3 = D
18 4 3 = D
19 2 1 = A
20 3 2 = B
21 3 3 = D
22 3 3 = D
23 4 3 = D
24 4 3 = D
25 4 3 = D
26 3 3 = D
27 1 2 = A
28 2 3 = C
29 2 2 = A
30 3 3 = D
31 4 4 = D
32 3 4 = D
33 4 4 = D
34 3 4 = D
35 1 2 = A
36 3 4 = D
37 4 4 = D
38 2 1 = A
39 3 1 = B
40 4 4 = D
41 3 4 = D
42 3 3 = D
43 3 3 = D
44 3 3 = D
45 2 4 = C
46 3 4 = D
47 4 4 = D
48 3 3 = D
49 4 3 = D
50 3 3 = D

Rumus Uji Valaditaor


D
A +B +C+ D
D
Jadi=
A +B +C+ D
38
=
7+3+2+38
38
=
50
=0,76
Karena hasil uji validator 0,76 > 0,75, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengukuran
yang telah di uji oleh kedua validator adalah valid.

F. Uji validitas & reliabilitas instrument


1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
KESIMPULAN
Jadi dari hasil uji validitas dapat di simpilkan hanya butir pertama yang nilai
signifikansinya 0,11 > 0,05 yang artinya tidak valid sedangkan butiran kedua sampai
senetrusnya nilai signifikansinya 0,00 < 0,05 yang artinya valid.
Untuk uji reliabilitas menurut imam ghozali, variabel dikatakan relibel apabila nilai
cronbach alphanya > 0,70. Yang artinya variabel yang digunakan sudah bisa di katakan
reliabel karna 0,993 > 0,70.

G. Pengumpulan Data
ANALISIS HASIL UJI ANGKET KELAS A ANGKATAN 2021
”KECEMASAN BELAKAR”
NO TOPIK JUMLAH JUMLAH JUMLAH TOTAL
KECEMASAN MAHASISWA YANG YANG
BELAJAR YANG MEMILIH MEMILIH
MENGISI ”YA” ”TIDAK”
KUESIONER
1 FAV 20 2 18
2 20 2 18 51
3 20 12 8
4 20 6 14
5 20 16 4
6 20 13 7
7 UN 20 11 9 9
8 FAV 20 15 5
9 20 9 11 29
10 20 5 15
11 UN 20 8 12
12 20 10 10 29
13 20 13 7
14 FAV 20 9 11
15 20 7 13
16 20 6 14 35
17 20 13 7
18 UN 20 10 10 10
19 FAV 20 7 13
20 20 7 13 14
21 UN 20 6 14
22 20 9 11 25
23 FAV 20 12 8
24 20 14 6 31
25 20 5 15
26 UN 20 14 6 14
27 20 12 8
28 FAV 20 7 13 16
29 20 9 11
30 UN 20 3 17
31 20 9 11 28
32 FAV 20 6 14 18
33 20 12 8
34 UN 20 11 9 9
35 FAV 20 8 12
36 20 11 9 28
37 20 9 11
38 UN 20 11 9
39 20 8 12 21
40 FAV 20 9 11
41 20 9 11 18
42 UN 20 10 10
43 20 4 16 40
44 20 6 14
45 FAV 20 16 4
46 20 7 13 23
47 UN 20 4 16
48 20 11 9 25
49 FAV 20 15 5 15
50 UN 20 8 12 12

SKOR TOTAL ; 500


SKOR MAKSIMAL ; 1000
PERSENTASE : 500/ 1000 X 100% = 50%
Interval kriteria kecemasan belajar mahasiswa
80-100% = sangat baik
60-79% = baik
40-59% = cukup
20-39% = kurang
0-19% = sangat kurang
Kesimpulan:
Berdasarkan interval kriteria kecemasan belajar mahasiswa, maka dapat disimpulkan tingkat
kecemasan belajar mahasiswa kelas A angkatan 2021 cukup

Anda mungkin juga menyukai