Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI

KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER

Muh. Nur Hafid, Trias Setiowati, Tatit Diansari W


Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember
Muhdafid@yahoo.com

ABSTRAK
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan aparatur negara yang bertugas menjadi abdi
masyarakat dan menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat Kinerja pegawai pemerintah sebagai
aparatur negara dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya merupakan salah satu elemen penting
yang turut menentukan terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik. Peningkatan pelayanan publik
sangat terkait dengan budaya internal organisasi pemerintah daerah, serta etos kerja di birokrasi
pemerintahan masih harus ditingkatkan sehingga mewujudkan kinerja yang optimal (Adisasmita, 2012).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi, motivasi, dan disiplin terhadap
kinerja pegawai terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran
kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kecamatan Puger Kabupaten
Jember, sejumlah 33 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan sampel jenuh. Untuk analisis data,
penulis menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat
dinyatakan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kecamatan Puger
Kabupaten Jember. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kecamatan Puger Kabupaten
Jember. Disiplin berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kecamatan Puger Kabupaten Jember.
Kata Kunci: Kompetensi, Motivasi, Disiplin, dan Kinerja Pegawai

1. Pendahuluan yang baik. Peningkatan pelayanan


1.1. Latar Belakang publik sangat terkait dengan budaya
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) internal organisasi pemerintah daerah,
merupakan aparatur negara yang serta etos kerja di birokrasi
bertugas menjadi abdi masyarakat dan pemerintahan masih harus ditingkatkan
menyelenggarakan pelayanan bagi sehingga mewujudkan kinerja yang
masyarakat. PNS juga menjadi panutan optimal (Adisasmita, 2012).
atau contoh bagi setiap masyarakat 3. Kinerja atau performance
sesuai dengan Undang-Undang Dasar merupakan gambaran mengenai tingkat
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. pencapaian pelaksaan suatu program
Pegawai harus dapat melaksanakan kegiatan atau kebijakan dalam
tugas dengan baik, maka pembinaan mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan
pegawai perlu diarahkan untuk misi organisasi yang dituangkan melalui
meningkatkan kualitas sumber daya perencanaan strategis suatu organisasi
manusia. Hal ini dilakukan agar sumber (Moeheriono, 2012). Menurut
daya manusia memiliki sikap dan Mangkunegara (2011) kinerja adalah
perilaku yang berintikan pengabdian, hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
kejujuran, tanggung jawab, disiplin serta yang dicapai oleh seseorang karyawan
wibawa sehingga dapat memberikan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
pelayanan sesuai tuntutan dengan tanggung jawab yang diberikan
perkembangan masyarakat. Kinerja kepadanya. Kinerja pegawai merupakan
pegawai pemerintah sebagai aparatur kemampuan kerja yang dicapai dan
negara dalam melaksanakan tugas dan diinginkan dari perilaku pegawai dalam
kewajibannya merupakan salah satu melaksanakan dan menyelesaikan tugas-
elemen penting yang turut menentukan tugas pekerjaaan yang menjadi tanggung
terwujudnya suatu tata pemerintahan jawab secara individu maupun
kelompok. Kinerja bisa menjadi sarana kompetensi pegawai diantaranya belum
bagi suatu instansi untuk mengukur meratanya kemampuan pegawai,
kemampuan para pegawai yang ada motivasi yang masih rendah, serta
dalam suatu instansi. disiplin pegawai yang ditandai dari
4. Kinerja pegawai yang belum masih adanya pegawai yang mangkir
optimal tentunya akan menjadi kendala dari kantor. Gambaran mengenai disiplin
bagi tercapainya tujuan instansi kerja salah satunya dapat dilihat dari
pemerintahan diantara pelayanan publik data presensi pegawai Kecamatan Puger
yang baik. Berdasarkan pengamatan pra Kabupaten Jember Tahun 2017 berikut.
penelitian dapat dilihat bahwa kinerja 5.Tabel 1.2 Data Presensi Pegawai
pegawai Kecamatan Puger Kabupaten Kecamatan Puger Kabupaten Jember
Jember belum sesuai dengan target, Tahun 2017
yang bisa disebabakan oleh faktor 6. Sumber: Kecamatan Puger Kabupaten
Jember tahun 2018
2. Ju 3. 4. 7. Berdasarkan data presensi pada
ml H Ti Tabel 1.2 menunjukkan bahwa tingkat
ah absensi pegawai Kecamatan Puger
1. Peri
Pe Kabupaten Jember selama tahun 2017
ode
ga 7. 8. masih dikategorikan tinggi. Menurut
wa % % Flippo bila tingkat absensi pada suatu
i perusahaan melebihi dari 3% maka
9. Janu 11. 12. dikategorikan tinggi. Tingginya absensi
ari 10. 84 15, akan mengurangi pegawai yang bekerja
31 sehingga efektifitas kerja akan
13. 15. 16. berkurang karena kekurangan tenaga
Pebruari 14. 86 14, kerja. Tingginya tingkat absensi
31 memberikan gambaran bahwa tingkat
17. 19. 20. disiplin kerja dan motivasi kerja
Maret 18. 88 11, pegawai masih rendah.
31 8.
21. 23. 24. 8.1. Perumusan Masalah
April 22. 80 20, 9. Berdasarkan uraian pada latar
32 belakang maka permasalahan penelitian
25. 27. 28. ini adalah:
Mei 26. 80 19, 1. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap
32 kinerja pegawai Kecamatan Puger
29. 31. 32. Kabupaten Jember?
Juni 30. 75 25, 2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap
32 kinerja pegawai Kecamatan Puger
33. 35. 36. Kabupaten Jember?
Juli 34. 79 20, 3. Apakah disiplin berpengaruh terhadap
33 kinerja pegawai Kecamatan Puger
37. 39. 40. Kabupaten Jember?
Agustus 38. 78 21, 10.
33 10.1. Tujuan Penelitian
41. 43. 44. 11. Berdasarkan rumusan masalah
Septemb 42. 80 19, diatas, maka penelitian ini bertujuan
er 33 untuk:
45. 47. 48. 1. Menganalisis pengaruh kepemimpinan
Oktober 46. 78 21, terhadap kinerja pegawai Kecamatan Puger
33 Kabupaten Jember.
49. 51. 52.
Novemb 50. 81 18,
er 33
53. 55. 56.
Desembe 54. 76 23,
r 33
2. Menganalisis pengaruh motivasi terhadap peraturan atau prosedur. Disiplin kerja
kinerja pegawai Kecamatan Puger merupakan bentuk pengendalian diri
Kabupaten Jember. karyawan dan pelaksanaan yang teratur
3. Menganalisis pengaruh disiplin terhadap dan menunjukkan tingkat kesungguhan
kinerja pegawai Kecamatan Puger tim kerja di dalam sebuah organisasi.
Kabupaten Jember. Menurut Handoko (2009) disiplin kerja
12. adalah kegiatan manajemen untuk
13. Tinjauan Pustaka menjalankan standart-standar
13.1. Kompetensi organisasional. Menurut Rivai (2009)
14. Kompetensi adalah kemampuan dan disiplin kerja adalah suatu alat yang
karakteristik yang dimiliki oleh seorang digunakan para manajer untuk
pegawai negeri sipil berupa berkomunikasi dengan karyawan agar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka bersedia untuk mengubah suatu
perilaku yang diperlukan dalam perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga meningkatkan kesadaran dan kesediaan
pegawai negeri tersebut dapat seseorang mentaati semua peraturan
melaksanakan tugasnya secara perusahaan dan norma-norma sosial
profesional, efektif dan efisien yang berlaku.
(Adisasmita, 2012). Menurut Spencer 19.
dan Spencer dalam Moeheriono (2012) 19.1. Hipotesis
menjelaskan bahwa kompetensi adalah 20. Ha1 : Kompetensi berpengaruh
karakteristik yang mendasari seseorang terhadap kinerja pegawai Kecamatan Puger
berkaitan dengan efektivitas kinerja Kabupaten Jember.
individu dalam pekerjaannya atau 21. Ha2 : Motivasi berpengaruh terhadap
karakteristik dasar individu yang kinerja pegawai Kecamatan Puger
dimiliki hubungan kausal atau sebagai Kabupaten Jember.
sebab akibat dengan kriteria yang 22. Ha3 : Disiplin berpengaruh terhadap
dijadikan acuan, efektif atau berkinerja kinerja pegawai Kecamatan Puger
prima atau superior di tempat kerja atau Kabupaten Jember.
pada situasi tertentu. 23.
15. 24. Metode Penelitian
15.1. Motivasi 3.1 Rancangan Penelitian
16. Banyak pendapat ahli tentang pengertian 25. Penelitian ini menggunakan desain
motivasi. Menurut The Liang Che dalam penelitian kausalitas. Desain kausal
Martoyo (2010) berpendapat bahwa menguji hubungan “sebab akibat”.
motivasi adalah pekerjaan yang Menurut Sugiyono (2010) metode
dilakukan oleh seseorang manajer dalam kausal adalah “hubungan yang bersifat
memberikan inspirasi, semangat dan sebab akibat, jadi di sini ada variabel
dorongan kepada orang lain, dalam hal independen (variabel yang
ini karyawannya, untuk mengambil mempengaruhi) dan variabel dependen
tindakan-tindakan. Pemberian dorongan (dipengaruhi)”. Penjelasan yang
ini bertujuan untuk menggiatkan orang- dilakukan dalam karya ilmiah ini adalah
orang atau karyawan agar mereka menjelaskan pengaruh kompetensi,
bersemangat dan dapat mencapai hasil motivasi, dan disiplin terhadap kinerja
sebagaimana dikehendaki dari orang- pegawai.
orang tersebut. 3.2 Populasi dan Sampel
17. 26. Populasi adalah wilayah
17.1. Disiplin generalisasi yang terdiri atas
18. Simamora (2006) menyatakan disiplin objek/subjek yang mempunyai kualitas
adalah prosedur yang mengoreksi atau dan karakteristik tertentu yang telah
menghukum bawahan karena melanggar ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
yang kemudian akan ditarik kesimpulan moment. Hasil uji validitas dapat dilihat
(Sugiyono, 2010). Populasi dalam pada tabel berikut:
penelitian ini adalah seluruh pegawai di 34. Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji
Kantor Kecamatan Puger Kabupaten Validitas
Jember yang tercatat pada Tahun 2018 36. r 37. S
38. Ket
yaitu sebanyak 33 orang. Mengacu pada 35. Indi hi ig.
era
pendapat Arikunto (2006) yang kat tu
nga
mengemukakan: “Apabila seseorang or n
n
ingin meneliti semua elemen yang ada g
dalam wilayah penelitian, maka 41. 0 42. Vali
penelitiannya merupakan penelitian , d
populasi atau penelitiannya juga disebut 39. X1.1 40. 0, 0
studi populasi atau studi sensus”. Hal ini 79 0
sering digunakan bila jumlah populasi 9 0
relatif kecil, atau penelitian ini membuat 45. 0 46. Vali
generalisasi yang sangat kecil. Dalam , d
penelitian ini, peneliti menggunakan 43. X1.2 44. 0, 0
sampel jenuh dengan jumlah pegawai di 78 0
Kantor Kecamatan Puger Kabupaten 2 0
Jember sebanyak 33 orang. 49. 0 50. Vali
3.3. Teknik Pengumpulan Data , d
27. Pengumpulan data pada 47. X1.3 48. 0, 0
penelitian ini menggunakan wawancara, studi 81 0
pustaka, dokumentasi dan kuisioner. Kuisioner 8 0
yang digunakan menggunakan skala likert. Skala 53. 0 54. Vali
likert adalah serangkaian pernyataan yang , d
dirumuskan sesuai dengan variabel yang sedang 51. X1.4 52. 0, 0
diteliti. 84 0
3.4. Analisis Data 4 0
28. Analisis yang digunakan pada 57. 0 58. Vali
penelitian ini adalah regresi linier berganda. , d
Berikut persamaan yang dibuat berdasarkan 55. X2.1 56. 0, 0
variabel yang digunakan dalam penelitian ini : 83 0
29. Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + e 3 0
30. Analisis data menggunakan uji 61. 0 62. Vali
instrument penelitian (uji validitas dan , d
uji reliabilitas), uji asumsi klasik (uji 59. X2.2 60. 0, 0
multikolinieritas, uji normalitas, uji 80 0
heterokedastisitas), uji hipotesis dan 6 0
analisis koefisien determinasi. 65. 0 66. Vali
31. , d
4. Hasil Dan Pembahasan 63. X2.3 64. 0, 0
32. 4.1. Uji Instrumen Data 65 0
1. Uji Validitas 6 0
33. Validitas mempunyai 69. 0 70. Vali
arti sejauh mana ketepatan dan , d
kecermatan suatu alat ukur (dalam hal 67. X2.4 68. 0, 0
ini kuesioner) melakukan fungsi 53 0
ukurnya. Pengujian validitas dalam 5 1
penelitian ini dilakukan dengan korelasi 71. X2.5 72. 0, 73. 0 74. Vali
Pearson Validity dengan teknik product 79 , d
0 yang digunakan dalam variabel
0 penelitian ini layak atau valid digunakan
9 0 sebagai pengumpul data.
77. 0 78. Vali 2. Uji Reliabilitas
, d 113. Pengujian ini dilakukan
75. X3.1 76. 0, 0 untuk menunjukkan sejauh mana suatu
88 0 hasil pengukuran relatif konsisten. Suatu
5 0 pertanyaan yang baik adalah pertanyaan
81. 0 82. Vali yang jelas mudah dipahami dan
, d memiliki interpretasi yang sama
79. X3.2 80. 0, 0 meskipun disampaikan kepada
75 0 responden yang berbeda dan waktu yang
0 0 berlainan. Hasil pengujian reliabilitas
85. 0 86. Vali adalah sebagai berikut:
, d 114. Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas
83. X3.3 84. 0, 0 115. V 116. 117. K
83 0 ariabel Α eterang
9 0 an
89. 0 90. Vali 118. K 122.
, d ompeten 0,
87. X3.4 88. 0, 0 si
90 0 119. M 123.
1 0 otivasi 0, 126. R
93. 0 94. Vali 120. D eliabel
, d isiplin 124. 127. α
91. Y1 92. 0, 0 121. K 0, > 0,50
73 0 inerja
4 0 pegawai 125.
97. 0 98. Vali 0,
, d
95. Y2 96. 0, 0 128. Sumber: Lampiran 4
70 0 129. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat
9 0 disimpulkan bahwa semua variabel yang
101. 102. digunakan dalam penelitian ini adalah
99. Y3 100. 0,00 Valid reliabel, karena memiliki nilai Cronbach
0,703 0 Alpha (α) lebih besar dari 0,50. Sesuai
105. 106. yang disyaratkan oleh Ghozali (2006)
103.
104. 0,00 Valid bahwa suatu konstruk dikatakan reliabel
Y4
0,680 0 jika nilai Cronbach Alpha lebih dari
109. 110. 0,50.
107.
108. 0,00 Valid 130.
Y5
0,566 1 4.2. Analisis Regresi Linier Berganda
111. Sumber: Lampiran 3 131. Pengujian regresi linear
112. Berdasarkan Tabel 4.7 berganda berguna untuk mengetahui
dapat diketahui bahwa masing-masing tingkat pengaruh variabel independen
indikator yang digunakan baik dalam (kompetensi, motivasi, dan disiplin)
variabel independen (kompetensi, terhadap variabel dependen (kinerja
motivasi, dan disiplin) maupun variabel pegawai). Berdasarkan pengujian
dependen (kinerja pegawai) mempunyai dengan bantuan program SPSS for
nilai signifikansi yang lebih kecil dari Windows 17.0 diperoleh hasil yang
0,05. Hal ini berarti indikator-indikator dapat disajikan dalam Tabel 4.10.
132. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan determinasi terletak antara 0 dan 1. Nilai
Regresi Linear Berganda R square atau R2 berada pada rentang 0 -
134. K 137. 1, dalam hal ini semakin besar nilainya
133. Vari 135. 136. maka semakin besar variasi perubahan
oef.
abel thitung Sig. variabel independen yang dapat
Regresi Ket
138. 142. - dijelaskna oleh variabel dependen atau
Konstan 139. 4 140. 141. dapat dinyatakan bahwa semakin
ta ,116 1,813 0,080 mendekati satu maka semakin baik
143. 147. S kecocokan model yang diuji.
Kompet 144. 0 145. 146. ignifikn 164. Berdasarkan hasil
ensi ,409 3,462 0,002 analisis yang bisa dilihat pada Tabel
148. 152. S 4.10 diperoleh hasil koefisien
Motivas 149. 0 150. 151. ignifikn determinasi berganda (R2) sebesar
i ,268 2,103 0,044 0,634, hal ini berarti 63,4% perubahan
153. 154. 0 155. 156. 157. S kinerja pegawai dipengaruhi oleh
Disiplin ,255 2,240 0,033 ignifikn variabel kompetensi, motivasi, dan
158. Sumber: Lampiran 6 disiplin sedangkan sisanya sebesar
159. Berdasarkan hasil 36,6% disebabkan oleh faktor lain gaya
tersebut dapat diperoleh persamaan kepemimpinan, organizational
regresi linier berganda sebagai berikut: behavioral citizenship (OCB),
160. Y = 4,116 + 0,409 X1 + komitmen organisasi, dan lain-lain yang
0,268 X2 + 0,255 X3 tidak termasuk dalam persamaan regresi
161. Interpretasi atas hasil yang dibuat.
analisis tersebut dapat dinyatakan 165.
sebagai berikut: 4.4. Pembahasan
1. Konstanta sebesar 4,116, menunjukkan 166. Setelah dilakukan pengujian
besanya kinerja pegawai pada saat variabel statistik secara parsial (individu) dengan
kompetensi, motivasi, dan disiplin sama menggunakan uji t, maka analisis lebih
dengan nol. Dalam hal ini kinerja pegawai lanjut dari hasil analisis regresi adalah
masih tercapai meskipun tanpa ketiga sebagai berikut.
variabel tersebut yang disebabkan oleh 1. Pengaruh Kompetensi terhadap
faktor lain. Kinerja Pegawai
2. b1 = 0,409, artinya apabila variabel motivasi 167. Hasil uji regresi
dan disiplin sama dengan nol, maka menunjukkan variabel kompetensi
peningkatan variabel kompetensi akan berpengaruh positif dan signifikan
meningkatkan kinerja pegawai. terhadap kinerja pegawai dengan
3. b2 = 0,268 artinya apabila variabel koefisien 0,409. Hal ini berarti faktor
kompetensi dan disiplin sama dengan nol, kompetensi yang diukur melalui
maka peningkatan variabel motivasi akan pimpinan dalam proses penggerakan
meningkatkan kinerja pegawai. bawahan selalu bertitik tolak dari
4. b3 = 0,255 artinya apabila variabel pendapat bahwa manusia itu adalah
kompetensi dan motivasi sama dengan nol, makhluk yang termulia di dunia,
maka peningkatan variabel disiplin akan pimpinan selalu berusaha
meningkatkan kinerja pegawai. mensinkronisasikan kepentingan dan
162. tujuan organisasi dengan kepentingan
4.3. Koefisien Determinasi Berganda (R2) dan tujuan pribadi dari pada
163. Nilai koefisien bawahannya, pimpinan senang
determinasi berganda (R2) merupakan menerima saran, pendapat, dan bahkan
nilai yang menunjukkan besarnya kritik dari bawahannya, pimpinan selalu
sumbangan dari variabel bebas terhadap berusaha mengutamakan kerjasama dan
variabel terikat. Nilai koefisien teamwork dalam usaha mencapai tujuan,
dan pimpinan ikhlas memberikan 170. Motivasi merupakan
kebebasan yang seluas-luasnya kepada rangsangan dari luar dalam bentuk
bawahannya untuk berbuat kesalahan benda atau bukan benda yang dapat
yang kemudian diperbaiki agar bawahan menumbuhkan dorongan pada orang
itu tidak lagi berbuat kesalahan yang untuk memiliki, menikmati, menguasai
sama, tetapi lebih berani untuk berbuat atau mencapai benda atau bukan benda
kesalahan yang lain merupakan suatu tersebut. Motivasi kerja yang tinggi
faktor yang menentukan kinerja pegawai dapat mengakibatkan moril tinggi, suatu
pada Kecamatan Puger Kabupaten sikap dan persamaan yang tinggi
Jember. terhadap perusahaan, pekerjaan, atasan,
168. Kompetensi merupakan teman-teman sekerja dan orang-orang
karakterisitik individu yang mendasari bawahan. Siagian (2008), berpendapat
kinerja atau perilaku di tempat kerja. bahwa dengan motivasi yang tepat para
Dari pola pikir tersebut selanjutnya karyawan akan terdorong untuk berbuat
Wibowo (2007) mengembangkan semaksiamal mungkin dalam
dimensi kompetensi yang terdiri dari; melaksanakan tugasnya, karena
pengetahuan, kemampuan, sikap, gaya meyakini bahwa dengan keberhasilan
kerja, kepribadian, dasar-dasar nilai perusahaan mencapai tujuan,
sikap, kepercayaan dan gaya kepentingan karyawan akan terpelihara
kepemimpinan yang akan pula. Menurut Moekijat (2010) moril
mempengaruhi kinerja karyawan. yang tinggi mempunyai hubungan yang
Standar kompetensi adalah ukuran atas positif dengan hasil yang tinggi. Jadi
kemampuan seseorang yang terobservasi motivasi kerja mempengaruhi moril
yang mencakup atas pengetahuan, yang selanjutnya mempengaruhi hasil.
keterampilan, dan sikap dalam Dengan diberinya motivasi kerja yang
menyelesaikan suatu pekerjaan atau tepat terhadap karyawan, maka akan
tugas sesuai dengan standar performa meningkatkan kinerja karyawan
yang ditetapkan. tersebut.
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja 3. Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja
Pegawai Pegawai
169. Hasil uji regresi 171. Hasil uji regresi
menunjukkan variabel motivasi menunjukkan variabel disiplin
berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai dengan terhadap kinerja pegawai dengan
koefisien 0,268. Hal ini berarti faktor koefisien 0,255. Hal ini berarti faktor
motivasi yang diukur melalui pegawai disiplin yang diukur melalui hubungan
selalau berada di tempat selama jam antara pegawai dengan pimpinan di
kerja, pegawai selalu bekerja sesuai disiplin berjalan dengan baik, hubungan
dengan standar yang ditetapkan, sesama pegawai di disiplin berjalan
pegawai merasa instansi memberikan dengan baik, kondisi di disiplin seperti
mentaati segala peraturan yang berlaku, suhu, penerangan, pewarnaan, dan
pegawai selalu melaksanakan pekerjaan lainnya sudah baik, fasilitas kantor
sesuai dengan kewenangan dan seperti alat kerja, fasilitas perlengkapan,
tanggung jawab yang telah ditentukan, dan fasilitas sosial sudah memadai, dan
dan pegawai selalu memakai seragam adanya komunikasi yang baik, terbuka,
kantor dan menggunakan kartu tanda dan lancar, baik antara teman sekerja
pengenal identitas merupakan suatu ataupun dengan pimpinan merupakan
faktor yang menentukan kinerja pegawai suatu faktor yang menentukan kinerja
pada Kecamatan Puger Kabupaten pegawai pada Kecamatan Puger
Jember. Kabupaten Jember.
172. Disiplin kerja pada kinerja pegawai Kecamatan Puger
dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri Kabupaten Jember.
setiap SDM dalam organisasi, karena 2. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja
dengan kedisiplinan organisasi akan pegawai Kecamatan Puger Kabupaten
berjalan dengan baik dan bisa mencapai Jember. Dalam hal ini semakin baik
tujuannya dengan baik pula. Simamora motivasi, maka semakin baik pula kinerja
(2006) menyebutkan disiplin adalah pegawai Kecamatan Puger Kabupaten
prosedur yang mengoreksi atau Jember.
menghukum bawahan karena melanggar 3. Disiplin berpengaruh terhadap kinerja
peraturan atau prosedur. Setiap pegawai Kecamatan Puger Kabupaten
karyawan harus memiliki disiplin kerja Jember. Dalam hal ini semakin baik
didalam organisasi atau perusahaannya, disiplin, maka semakin baik pula kinerja
seperti mematuhi peraturan tertulis pegawai Kecamatan Puger Kabupaten
maupun tidak tertulis yang telah di Jember.
tetapkan oleh perusahaan karena hal 4. Kompetensi berpengaruh dominan
tersebut dapat menciptakan lingkungan terhadap kinerja pegawai Kecamatan Puger
kerja yang kondusif dan harmonis Kabupaten Jember. Hal ini dapat
sehingga akan memberikan dampak dibuktikan dengan diperolehnya nilai
yang positif terhadap kinerja koefisien korelasi partial tertinggi
karyawannya. dibandingkan dengan variabel independen
173. Disiplin kerja harus dilakukan lainnya sebesar 0,541.
dengan unsur keiklasan agar karyawan 176.
tidak merasa tertekan dalam 5.2 Saran
menjalankan pekerjaannya. Padahal 177. Berdasarkan hasil
kinerja merupakan suatu titik dimana penelitian ini kiranya peneliti dapat
karyawan tersebut telah melakukan memberikan saran, diantaranya:
pekerjaan yang diharapkannya dan 1. Hasil penelitian membuktikan bahwa
perusahaan inginkan. Jadi apabila tidak kompetensi, motivasi, dan disiplin
atau kurang disiplin kerja dalam berpengaruh signifikan terhadap kinerja
melakukan pekerjaan maka kinerja yang pegawai pada Kecamatan Puger Kabupaten
dihapkan akan sulit untuk terwujud, Jember, oleh karena itu hendaknya pihak
sehingga disipin kerja sangat Kecamatan Puger Kabupaten Jember selalu
berpengaruh terhadap kinerja yang akan memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan
dicapai atau diharapkan pegawai dimana dengan kompetensi, motivasi, serta disiplin
pegawai tersebut bekerja. Hasil sehingga dapat mendukung tercapainya
penelitian ini sesuai dengan hasil kinerja pegawai yang optimal. Hal ini dapat
penelitian Marpaung, dkk (2014) dan dilakukan dengan penugasan pegawai di
Revita (2015) yang menyatakan bahwa berbagai bidang di tempat kerja,
disiplin kerja berpengaruh signifikan memberikan penghargaan yang
terhadap kinerja karyawan. menggembirakan dan berarti kepada
174. pegawai yang berprestasi, mendorong
5. Kesimpulan Dan Saran pegaweai untuk bekerja sesuai dengan
5.1 Kesimpulan standar yang ditetapkan dan lainnya.
175. Berdasarkan hasil 2. Hasil penelitian ini hanya mampu
analisis, maka dapat diambil beberapa menjelaskan kinerja pegawai sebesar 63,4%,
kesimpulan sebagai berikut: sehingga masih ada faktor lain di luar model
1. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja yang diteliti yang mampu menjelaskan
pegawai Kecamatan Puger Kabupaten kinerja pegawai. Oleh karena itu disarankan
Jember. Dalam hal ini semakin baik bagi penelitian lanjutan untuk
kompetensi, maka semakin baik pula menambahkan variabel lain seperti gaya
kepemimpinan, organizational behavioral
citizenship (OCB), komitmen organisasi, Semarang: Badan Penerbit Universitas
dan lain-lain. Sehingga dapat memperoleh Diponegoro.
hasil temuan yang lebih baik dan berguna 188. Gibson, James L., Donnelly Jr, James H.,
bagi pengembangan ilmu pengetahuan Ivancevich, John M., & Konopaske,
khususnya manajemen sumber daya Robert. 2009. Organizational Behavior,
manusia. Structure, Processes, Fourteenth Edition
178. (International Edition). New York:
179. DAFTAR PUSTAKA McGraw-Hill.
180. Adisasmita, Rahardjo. 2012. Manajemen 189. Handoko, T. Hani, 2009. Manajemen
Pemerintahan Daerah. Graha Ilmu. Personalia Sumber Daya Manusia. Edisi
Makassar. Kedua. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
181. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur 190. Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Belas. Jakarta: Bumi Aksara.
182. Budiman, Novelisa P., Ivonne S. Saerang, 191. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.
dan Greis M. Sendow. Pengaruh 2009. Metodologi Penelitian Bisnis
Kompetensi, Motivasi, dan Disiplin Kerja untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi
terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Pertama. Yogyakarta: BPFE.
PT. Hasjrat Abadi Tendean Manado). 192. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011.
Jurnal EMBA Vol.4 No.4 September Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.
2016. Jakarta: Refika Aditama.
183. Dessler, Gary. 2011. Manajemen 193. Marpaung, Iga Mawarni, Djamhur Hamid,
Sumber Daya Manusia. Jilid I. Edisi dan Moh. Iqbal. 2014. Pengaruh Motivasi
10. Jakarta: Penerbit PT Indeks. dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
184. Fadillah, Rozi, Sulastini, dam Noor Karyawan (Studi pada Karyawan Rumah
Hidayati. 2017. Pengaruh Kompetensi, Sakit Reksa Waluya Mojokerto). Jurnal
Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 15 No. 2
terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Okt 2014.
Bank Kalsel Cabang Pembantu di 194. Martoyo, Susilo. 2010. Manajemen
Banjarmasin. Jurnal Bisnis dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kelima.
Pembangunan Vol. 6 No. 1 Jan-Jun 2017. Yogyakarta: PT. BPFE.
185. Ferdinand, Augusty. 2011. Metode 195. Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja
Penelitian Manajemen: Pedoman Berbasis Kompetensi. Bogor: Penerbit
Penelitian untuk Skripsi, Tesis dan Ghalia Indonesia.
Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: 196. Moekijat. 2010. Manajemen
Universitas Diponegoro. Sumber Daya Manusia. Bandung:
186. Mandar Maju.
187. Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. 197.

Anda mungkin juga menyukai