Anda di halaman 1dari 14

ETIKA SAAT BERBICARA

Materi KJS
ayat alquran dan hadis

Allah memperingatkan bahwa malaikat yang mencatat setiap


ucapan manusia yang baik/buruk. Allah Ta'ala berfirman,"Tiada
suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya
malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf [50]: 18)
Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah disebutkan, "Siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata
baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik)"
(HR: al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: "Keselamatan manusia
tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (H.R.
al-Bukhari)
Komunikasi Verbal
hubungan manusia dengan manusia tidak ada lepas dari yang
namanya komunikasi verbal atau berbicara satu dengan lainnya.
Karena itu merupakan satu bentuk kebutuhan saat berintraksi
dengan sesama manusia. Selain itu, komunikasi juga digunakan
untuk bertukar informasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Komunikasi lisan atau


verbal adalah Komunikasi yang disampaikan melalui kata-kata
yang diucapkan.
Komunikasi Verbal

Sebagai umat muslim, ketika berbicara


dengan orang lain juga harus
memperhatikan etikanya. Jangan sampai
saat berbicara membuat orang lain
tersinggung, sakit hati bahkan sampai
terjadi perkelahian.
Etika saat berbicara
Berbicaralah yang baik
dan jangan berbohong
Maka dari itu, saat berbicara
Berbicara yang baik merupakan bentuk sikap syukur harus dipikirkan matang-matang
atas nikmat yang telah di berikan Allah SWT kepada dan jangan asal bicara. Saat apa
hambanya. Allah SWT juga sudah memerintahkan
yang dibicarakan membuat orang
untuk berbicara yang baik
lain sakit hati, bisa saja hal itu
Pada (Q.S. Al Ahzab ayat 70) yang artinya:
mendatangkan dosa yang bisa
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
mengantarkan kita ke api neraka.
kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,"
Melihat wajah lawan bicara
Salah satu bentuk etika atau sopan
santun dalam berbicara adalah melihat
wajah lawan bicara. Hal ini akan
membuat lawan bicara merasa lebih
dihargai dan dihormati.
Sebaiknya, ketika melihat wajah lawan
bicara lihatlah sewajarnya saja. Jangan
sampai membuat lawan bicara seolah-
olah terganggu dengan cara kita
melihat wajahnya.
Menunjukkan sikap
antusias saat berbicara

Menunjukan sikap antusias itu pun perlu untuk dilakukan sebagai


bentuk menghargai apa yang mereka bicarakan, walapun mungkin
saja apa yang mereka bicarakan sudah pernah kita dengar
sebelumnya.
Untuk itu, diperlukan sikap saling memahami antara pembicara
dan lawan bicara. Berbicaralah untuk hal-hal yang penting dan
sekiranya mengenai hal yang benar-benar keduanya saling
memahami satu dengan yang lainnya. Sehingga arah
pembicaraannya menjadi lebih terarah.
Orang yang suka memotong
Tidak memotong pembicaraan orang lain adalah orang
yang sangat tidak sopan dan egois.
pembicaraan Selain itu, memotong pembicaraan
orang lain juga dapat mengubah,
menghilangkan informasi yang akan
di sampaikan.
Hal ini bisa mengundang ke salah
pahaman. Untuk itu, sebaiknya tunggu
lawan bicara selesai menyampaikan
apa yang akan mereka sampaikan,
setelah itu barulah kita tanggapi jika
perlu untuk ditanggapi.
Berusaha menghindari
perdebatan
Dalam berbicara sering kali terjadi perdebatan yang kadang kala
bisa memicu timbulnya rasa sakit hati satu dengan yang lainnya.
Untuk itulah hindari perdebatan untuk menciptakan perdamaian
antar sesama manusia. Sebaiknya ketika terjadi perbedaan
pendapat selesaikan lah dengan cara bermusyawarah dan berbicara
lah dan berhati-hati agar perdebatan tidak akan terjadi.
Menghindari berdebat selain untuk menjaga hubungan baik antar
sesama manusia, menghindari berdebat juga akan mendapatkan
balasan yang baik di akhirat kelak.
HADIS DARI BERUSAHA
MENGHINDARI PERDEBATAN

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:


"Aku menjamin sebuah istana di sekitar surga bagi siapa
saja yang meninggalkan perdebatan walaupun dia dalam
keadaan benar. Dan dipertengahan surga bagi seorang yang
meninggalkan kedustaan walau dalam bercanda dan di
bagian surga tertinggi bagi yang terpuji akhlaknya."

(HR. Abu Dawud, dalam sunannya, no 4167)


Hindari ber-ghibah dan
membicarakan aib/kejelekan
Mungkin bagi sebagian orang, ghibah atau gosip sudah tidak asing
lagi. Terkadang tanpa kita sadari arah pembicaraan yang dilakukan
mengarah pada perbuatan ghibah. Memang benar, jika direnungkan
bahwa salah satu penyumbang dosa terbesar adalah dari lisan kita
masing-masing.
Untuk itu, hati-hati lah dalam berbicara agar apa yang kita
bicarakan, tidak membuat kita mendapatkan dosa. Pada dasarnya
yang bisa mengontrol apa yang kita bicarakan hanya lah diri kita
sendiri.
HADIS DARI HINDARI BER-GHIBAH

Dalam (kitab Shahih Muslim hadis no. 2589) dijelaskan. Diriwayatkan dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bertanya kepada para sahabat.
“Tahukah kalian apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan
RasulNya yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau
menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka” Ada yang
menyahut, “Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada
padanya?” Beliau menjawab, “Bila demikian itu berarti kamu telah
melakukan ghibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan
itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya”.
Reminder
Mulutmu adalah pedangmu, jadi gunakan
lah untuk hal-hal yang baik dan
bermanfaat. Karena, sejatinya yang biasa
mengendalikan lisanmu adalah dirimu
sendiri.
JAZAAKUNALLAH
KHAYRAN

Anda mungkin juga menyukai