KELOMPOK VI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok VI
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
C. Tujuan ...................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 16
B. Saran ...................................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan adanya rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa tanggung jawab
(sense of responsibility), maka akan menumbuhkan rasa kecewa jika gagal dan
merasa bahagia jika tujuannya berhasil. Selanjutnya jika perasaan tersebut sudah
mengakar, maka fungsi motivasi sudah berhasil. Motivasi sebagai sesuatu yang
dirasakan sangat penting, akan tetapi ia juga sulit dirasakan, karena disebabkan oleh
beberapa alasan, yaitu:
berarti harus mengkaji lebih jauh perilaku masing individu. Hal ini juga dipicu
dengan teori masing- motivasi yang berbeda-beda.
Al-Qur’an mensinyalir hal ini dengan firman Allah SWT. Dalam surat al-
Baqarah: 30
ٰۤ
ُالد َم ٰۤا َء َونَحن
ِ ُض َخلِيفَة ۗ قَالُ ْٓوا اَتَج َع ُل فِي َها َمن يُّفسِ دُ فِي َها َويَس ِفك ِ َواِذ قَا َل َربُّكَ لِل َمل ِٕى َك ِة اِنِي َجاعِل فِى اْلَر
َِس َلكَ ۗ َقا َل اِن ِْٓي اَع َل ُم َما َْل تَع َل ُمون
ُ نُ َس ِب ُح ِب َحمدِكَ َونُ َقد
Dari ayat tersebut dapat diambil sebuah pelajaran bahwa Allah SWT.
Sebelum menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi, terlebih dahulu
melakukan dialog dan konfirmasi kepada malaikat sebagai makhluk-Nya. Allah
6
Ada empat faktor yang dapat dijadikan sebuah evaluasi dalam sebuah
organisasi, yaitu:
b. Melakukan Bimbingan
c. Menjalin Hubungan
Organisasi dakwah merupakan sebuah organisasi yang berbentuk sebuah
tim atau kelompok (dua ndividu atau lebih yang berinteraksi dan saling
bergantungan untuk mencapai sasaran tertentu), di mana semua kegiat annya akan
bersentuhan langsung dengan para anggotanya. Definisi dari sebuah tim adalah
sebagai dua orang atau lebih yang berinteraksi dan saling memengaruhi ke arah
bersama. Untuk itu diperlukan sebuah jalinan hubungan yang harmonis antara
semua elemen yang terkait dalam aktivitas dakwah.Sebuah tim merupakan
10
kelompok orang yang memi- liki tujuan yang sama. Akan tetapi tidak sekumpulan
orang dapat dikatakan tim, untuk dapat dianggap sebuah tim maka sekumpulan
orang tersebut harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Ada berbagai kesepakatan terhadap misi tim. Agar suatu kelompok dianggap
sebagai sebuah tim yang dapat bekerja dengan efektif, maka semua anggotanya
harus memahami dan menyepakati misinya.
2. Semua anggota harus menaati peraturan tim yang berlaku. Suatu tim harus
mempunyai peraturan yang berlaku, sehingga dapat membentuk kerangka
usaha pencapaian misi. Suatu kelompok dapat menjadi tim manakala ada
kesepakatan terhadap misi dan ketaatan terhadap peraturan yan berlaku.
3. Ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil. Keberadaan sebuah
tim tidak meniadakan struktur dan wewenang. Sebuah tim dapat berjalan
dengan baik apabila tanggung jawab dan wewenang dibagi, dan setiap anggota
diperlakukan secara adil.
4. Orang beradaptasi terhadap perubahan. Oleh karena itu, anggota tim harus
dapat salingberadaptasi teranhadap perubahan yang positif.
Secara tradisional, tim dalam sebuah organisasi dibagi menjadi dua bagian
yang memiliki karakteristik tersendiri, yaitu sebuah tim yang bekerja secara formal
dan sebuah tim yang bekerja secara informal. Secara mendasar terdapat beberapa
alasan mengapa diperlukan sebuah hubungan antar kelompok, yaitu:
secara informal mereka sendiri sebagai nilai plus pada saluran yang lebih
formal. pada kelompok informal juga dapat dimanfaatkan oleh pemimpin
dakwah untuk menyampaikan informasi secara tidak resmi, sehingga apa
yang diinginkan dapat dikomunikasi- kan secara rileks.
4. Dari kelompok ini diharapkan dapat membantu me- nyelesaikan
permasalahan organisasi. Para nggotaorganisasi dapat mengoreksi hasil
kerja serta memberikan masukan sesama anggota dalam lingkungan yang
lebih kondusif dalam usaha perbaikan bersama.
Namun pada dasarnya tim yang bersifat formal mau- informal dalam sebuah
organisasi dimaksudkan agar pun terjadi sebuah kekompakan dan keharmonisan
dalam menjalankan tugas-tugas organisasi. Karena sebuah kerja sama yang solid
sangat penting dalam organisasi dakwah untuk mencapai sasaran dan menyusun
sebuah strategi dalam menghadapi semua tantangan. Dalam kaitan ini, seorang
pemimpin dakwah harus mampu menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif di
antara semua anggota organisasi.
Untuk menciptakan sebuah kerja sama yang solid dalam organisasi atau
lembaga dakwah, maka dituntut sebuah kecerdasan dan kerja sama yang baik oleh
para pemimpin dakwah. Dalam hal ini para pemimpin dakwah harus mampu
13
d. Penyelenggaraan Komunikasi
dan kata yang dapat mewakili atau mendekati ide yang mereka maksud kan untuk
dikomunikasikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggerakan dakwah merupakan inti dari manajemen dakwah, karena
dalam proses ini semua aktivitas dakwah dilaksanakan. Dalam penggerakan
dakwah ini, pimpinan menggerakkan semua elemen organisasi untuk
melakukan semua aktivitas-aktivitas dakwah yang telah direncanakan, dan dari
sinilah aksi semua rencana dakwah akan terealisir, di mana fungsi manajemen
akan bersentuhan secara langsung dengan para pelaku dakwah.
Ada beberapa poin dari proses pergerakan dakwah yang menjadi kunci
dari kegiatan dakwah, yaitu:
• Pemberian Motivasi
• Melakukan Bimbingan
• Menjalin Hubungan
• Penyelenggaraan Organisasi
17
DAFTAR PUSTAKA
2006.