843-Article Text-2330-1-10-20201030
843-Article Text-2330-1-10-20201030
La Asiri1
1Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Buton
E-mail: laasiriaris72@gmail.com
Abstract, This study aims to describe the implementation of Fire Disaster Mitigation at
the Buton District Fire Service. This type of research is a qualitative research. The data
were obtained through a series of interviews and observations of parties relevant to
the research study, which were then analyzed through interactive methods common
in qualitative research. The results showed that disaster mitigation processes can be
described as follows; 1) Preparedness has been going well, it's just that the support
and infrastructure are limited; 2) The implementation of disaster mitigation is running
well, this is supported by the existence of disaster-prone maps and the participation of
the community aware and responding to disasters; 3) Disaster emergency response
carried out by the Fire Service has not been maximal; while stage 4) Post-disaster
rehabilitation and reconstruction is the authority of other agencies, in this case the
Social Service and Regional Disaster Management Agency.
Keywords: Disaster Mitigation, Fire, Buton
28
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2020
P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN: 2684-9836
30
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2020
P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN: 2684-9836
31
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2020
P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN: 2684-9836
pada tahap sebelum terjadinya bencana, baik lewat pembangunan fisik atau lewat
yaitu terutama kegiatan penjinakan/ penyadaran dan peningkatan kemampuan
peredaman atau dikenal dengan istilah dalam menghadapi bencana. Sedangkan
Mitigasi. Mitigasi pada prinsipnya harus kebakaran sendiri dapat diartikan sebagai
dilakukan untuk segala jenis bencana, suatu reaksi oksidasi eksotermis yang
baik yang termasuk ke dalam bencana berlangsung dengan cepat dari suatu
alam (natural disaster) maupun bencana bahan bakar yang disertai timbulnya
sebagai akibat dari perbuatan manusia api/penyalaan.
(man-made disaster). Mitigasi juga dapat Di Indonesia sendiri, sudah sering
diartikan sebaga serangkaian upaya untuk terjadi kebakaran pemukiman di kota
mengurangi resiko bencana, baik melalui besar yang padat penduduk. Kebakaran
pembangunan fisik maupun penyandaran pemukiman ini merupakan bencana yang
dan peningkatan kemampuan terjadi karena ulah atau kelalaian dari
menghadapi ancaman bencana. manusia (human error). Meski tidak
Tujuan utama dari kegiatan mitigasi sesering seperti di kota-kota besar, namun
adalah mengurangi risiko/dampak yang akhir-akhir ini dibeberapa tempat di
ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi Kabupaten Buton kerap kali terjadi
penduduk, seperti korban jiwa (kematian), kebakaran yang melanda pemukiman
kerugian ekonomi dan kerusakan sumber penduduk.
daya alam serta meningkatkan Dari hasil wawancara beberapa
pengetahuan masyarakat dalam narasumber, dapat ditarik kesimpulan
menghadapi serta mengurangi sementara bahwa bahaya kebakaran bisa
dampak/resiko bencana, sehingga terjadi kapan dan dimana saja. Oleh sebab
masyarakat dapat hidup dan bekerja itu mitigasi bencana kebakaran sangat
dengan aman. penting untuk disampaikan kepada
Berdasarkan hasil wawancara masyarakat melalui sosialisasi dan
dengan narasumber, penulis menarik simulasi lapangan. Simulasi dengan
suatu kesimpulan bahwa kegiatan berbagai alat peraga memudahkan bagi
mitigasi yang dilakukan oleh Dinas masyarakat memahami tata cara dan
Pemadam Kebakaran Kabupaten Buton tindakan yang tepat agar terhindar dari
terhadap bencana kebakaran sudah resiko kebakaran. Bencana kebakaran
berjalan dengan baik walaupun belum seyogyanya dapat dicegah sedini
maksimal. mungkin bila anggota masyarakat
Menurut Pasal 1 ayat (6) PP No. 21 memahami berbagai potensi yang dapat
Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan memicu terjadinya kebakaran. Oleh sebab
Penanggulangan Bencana, mitigasi itu langkah-langkah mitigasi yang perlu
bencana merupakan sebuah rangkaian diketahui sebelum terjadinya bencana
upaya guna mengurangi risiko bencana,
33
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2020
P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN: 2684-9836
36
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2020
P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN: 2684-9836
37
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2020
P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN: 2684-9836
sosial, adat istiadat, budaya dan ekonomi. pemerintah daerah untuk memastikan
Upaya rehabilitasi yang dilakukan bahwa masyarakat yang kehilangan
pemerintah Kabupaten Buton terhadap rumah karena kebakaran akan segera
daerah pasca bencana yaitu berupa mendapatkan hunian baru.
pemberian bantuan stimulan untuk Kebakaran yang terjadi di lokasi
membantu masyarakat memperbaiki permukiman penduduk sangat
rumah mereka yang mengalami berdampak pada kerusakan rumah yang
kerusakan akibat bencana untuk dapat tidak bisa lagi dihuni oleh pemiliknya.
dihuni kembali. Kebakaran merupakan bencana dimana
Tujuan pemberian bantuan unsur api sesuai sifatnya dapat merusak,
perbaikan rumah dimaksudkan untuk menghancurkan, mengurai dan
memperbaiki kondisi rumah masyarakat memanaskan benda apa saja yang
agar dapat mendukung kehidupan terbakar dalam jumlah dan skala yang
masyarakat, seperti komponen rumah, besar. Kebakaran yang sering terjadi
prasarana, dan sarana lingkungan yaitu dalam lingkup bangunan atau
perumahan yang memungkinkan pemukiman dan hutan. Bencana ini
berlangsungnya kehidupan sosial bersifat musiman karena lebih mudah
ekonomi yang memadai sesuai dengan terpicu pada kondisi kering dan berangin
standar pembangunan perumahan seperti pada musim kemarau namun
sebagaimana di atur dalam peraturan tidak menutup kemungkinan bencana
perundang-undangan. kebakaran dapat terjadi kapan saja
Dari penjelasan sejumlah akibat resiko-resiko di luar faktor iklim
narasumber diperoleh informasi bahwa misalnya ledakan,bahan-bahan perambat
rehabilitasi pasca kebakaran terutama api yang mudah menyala.
kebakaran yang terjadi pada
permukiman penduduk adalah e. Kegiatan Rekonstruksi
melakukan perbaikan atau membangun Kegiatan rekonstruksi adalah
kembali rumah-rumah penduduk yang merupakan kegiatan pembangunan
mengalami kerusakan yang signifikan. kembali prasarana dan sarana,
Rehabilitasi pasca kebakaran ini tentu pembangunan kembali sarana sosial
melibatkan beberapa instansi lain masyarakat, pembangkitan kembali
diantaranya Badan Penanggulangan kehidupan sosial budaya masyarakat,
Bencana Daerah (BPBD), dinas sosial penerapan rancang bangun yang tepat
setempat, serta aparat TNI-POLRI. dan penggunaan peralatan yang lebih
Perbaikan atau pembangunan kembali dan tahan bencana, partisipasi dan peran
rumah penduduk yang mengalami serta lembaga dan organisasi
kerusakan, merupakan stimulus dan kemasyarakatan, dunia usaha dan
langkah konkrit pemerintah ataupun masyarakat, peningkatan kondisi sosial,
38
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2020
P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN: 2684-9836
39
Kybernan : Jurnal Studi Kepemerintahan
Vol. 3 No. 2 Bulan September 2020
P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN: 2684-9836
40