Anda di halaman 1dari 5

LITERATUR REVIEW : KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM

MENGHADAPI KEBAKARAN

Nurni Hamidah

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES )

Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Jl. Hibrida Raya No. 03 Kota Bengkulu

Abstract

Pendahuluan : Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia.
Kebakaran sering disebabkan karena kelalaian manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Industri pakaian masuk kedalam
klasifikasi kebakaran sedang 3 yang berarti memiliki potensi kebakaran dan api dapat
menyebar secara luas dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu karyawan pabrik harus siap
siaga dalam menghadapi bencana kebakaran. Tujuan : Literatur review ini adalah untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap karyawan tentang kesiapsiagaan mengahadapi
kebakaran. Metode : Penelitian ini menggunakan studi deskriptif survey kuantitatif, study
literatur. Study ini diperoleh dari google candikia, E-resources dan artikel-artikel lainnya.
Hasil : Bedasarkan beberapa artikel penellitian yang telah diterbitkan di atas mengambarkan
bahwa kesiapsiagaan masyarakat masih rendah. Kesimpulan : kesiapsiagaan terhadap
kebakaran yang terjadi disekitar dan padatnya penduduk.

Kata kunci : prilaku, kebakaran, kesiapsiagaan dan permukiman penduduk yang padat
ABSTRACK

Introduction: Fire is one of the most frequent disasters in Indonesia. Fires are often caused
due to human negligence, either directly or indirectly and cause significant losses. The
clothing industry is classified as medium fire 3 which means it has the potential for fire and
the fire can spread widely in a short time. Therefore factory employees must be prepared in
the face of a fire disaster. Purpose: This literature review is to determine the level of
knowledge and attitudes of employees regarding fire preparedness. Methods: This study used
a quantitative survey descriptive study, literature study. This study was obtained from Google
Candikia, E-resources and other articles. Result: Based on several research articles that have
been published above, it shows that community preparedness is still low. Conclusion:
preparedness for fires that occur around and overcrowded population.

Keywords: behavior, fire, preparedness and densely populated settle


PENDAHULUAN

Kebakaran adalah suatu fenomena besar. Kasus kebakaran di Indonesia


yang terjadi ketika suatu bahan mencapai sendiri terhitung dari 2011-2014 jumlah
temperatur kritis dan bereaksi secara kimia kasus kebakaran pemukiman dalam sekala
dengan oksigen yang menghasilkan panas, nasional ialah 510 kali kejadian yang
nyala api, monoksida atau produk dan efek tentunya banyak sekali menimbulkan
lainnya.Kebakaran dapat terjadi dimana banyaknya korban, baik dari segi ekonomi
saja baik dihutan, perkotaan, pemukiman maupun psikosial(Badan Nasional
maupun digedung perkantoran. Kebakaran Penaggulangan Bencana, 2015)
disebabkan oleh berbagai faktor, namun
Kebakaranpemukimanitusendiritida
secara umum faktor-faktor yang
kmasukdalamjenisbencana yang ada di UU
menyebabkan kebakaran yaitu faktor
Nomor24tahun 2007,
manusia dan faktor teknis. Untuk kasus
namundalamperaturan daerah Nomor 3
kebakaran di Indonesia sekitar 62,8%
Tahun 2013
disebabkan oleh
tentangpenanggulanganbencanadaerah,keb
listrik atau adanya hubungan pendek arus
akaranpemukimantermasuksebagaibencana
listrik. Kerugian yang ditimbulkan oleh
. Kalimantan timur adalah salah satu
kebakaran antara lain kerugian jiwa,
provinsi yang memilikiresikokebakaran
kerugian materi, menurunnya
yang tinggi, termasuk di
produktivitas,gangguan bisnis, dan
dalamnyakebakaranpemukiman( Badan
kerugian sosial. (Dwina, 2016).
Pusat Statistik, 2015)
Jumlah penduduk Indonesia sangat
Kesiapsiagaan merupakan salah
besar sehingga kebutuhan akan tempat
satu bagian dari proses manajemen
tinggal juga semakin tinggi, terutama di
bencana dan di dalam konsep pengelolaan
kota kota besar sebagai pusat
bencana yang berkembang saat ini,
perekonomian suatu daerah sehingga
peningkatan kesiapsiagaan merupakan
terjadinya pumukiman yang padat, dengan
elemen penting dari kegiatan pengurangan
tingginya kebutuhan tempat tinggal
resiko bencana yang bersifat pro-aktif,
tersebut jika tidak di iringi dengan sarana
sebelum terjadinya suatu bencana.
dan prasarana yang menunjang
Kesiapsiagaan bertujuan untuk
keselamatan bersama pada setiap
meminimalkan efek samping bahaya
bangunannya maka ancaman terjadinya
melalui tindakan pencegahan yang efektif,
bencana kebakaran bangunan juga semakin
tepat waktu, memadai, efesiensi untuk penelitian ilmiah, artikel-artikel yang
tindakan tanggap darurat dan bantuan saat diterbitkan di berbagai media massa yang
bencana. Untuk itu di perlukan memuat informasi tentang upaya
peningkatan kesiapsiagaan pada kesiapsiagaan bencana kebakaran.
masyarakat dengan memberikan
KESIMPULAN
pengetahuan dan pemahaman pada
masyarakat. (Dodon, 2013). Kesiapsiagaan masyarakat terhadap
bencana kebakaran masih rendah, selain
METODE PENELITIAN
itu trmpat permukiman penduduk yang
Jenis penelitian ini adalah terlalu padat, dan pembakaran hutan
penelitian studi literatur. studi literatur dimana-mana.
yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan
SARAN
melakukan pencarian terhadap berbagai
sumber tertulis, baik maupun buku-buku, kesiapsiagaan masyarakat di

arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau permukiman padat perkotaan terkait

dukumen-dokumen yang relevan dengan dengan bahaya kebakaran. Kebakaran jelas

permasalahan yang dikaji. Sehingga merupakansalah satu potensi bahaya yang

informasi yang didapat dari studi terjadi dilokasi studi. Pengetahuan

kepustakaan ini dijadikan rujukan untuk masyarakat dikawasan permukiman padat

memperkuat argumentasi-argumentasi berkebakaran tergolong rendah. Perilaku

yang ada. Srudi literatur ini diajukan oleh masyarakat terkait kebakaran masih

penelitian setelah menentukan topik tergolong berbahaya karena terdapat

penelitian dan ditetapkan nya rumusan beberapa kegiatan yang terkait dengan

permasalahan, sebelum mengumpulkan penggunaan api yang dilakukan sambil

data yang diperlukan melakukan kegiatan lain. Namun, penge-


tahuan mereka dalam menghadapi
HASIL
bahayakebakaran sudah cukup baik,
Berdasarkan hasil review dari 5 terutama mereka sudah mengetahui
jurnal literatur yang peneliti analisa dari beberapa cara memadamkan api.
berbagai sumber informasi, seperti jurnal
DAFTAR PUSTAKA Banyaknya Penduduk Berdasarkan Hasil
RegistrasiMenurut Wilayah di Kota
Atmodiwirjo, P., dan Yatmo, Y.A. Surabaya. Surabaya:
(2011) Occupants’ Perception of ‘Healthy Badan Pusat Statistik Kota
Housing’ in HighDensity Building. Surabaya.Bartlett, J. E., Kotrlik, J. W., dan
Makara of Social Sciences and Humanities Higgins, C. C. (2001). Organizational
Series, 15, 1-9 Research:Determining Appropriate Sample
Badan Pusat Statistik DKI Jakarta. Size in Survei Research. Information
(2011). Banyaknya Penduduk Berdasarkan Technology, Learning,and Performance
Hasil RegistrasiMenurut Wilayah di Journal, 12, 43-50.
Provinsi DKI Jakarta. Jakarta: Budya, H., dan Arofat, M.Y.
Badan Pusat Statistik DKI (2011). Providing Cleaner Energy Access
Jakarta.Badan Pusat Statistik Kota in Indonesia throughthe Megaproject of
Bandung. (2009). Bandung Dalam Angka. Kerosene Conversion to LPG. Energy
Kota Bandung: Policy, 39, 7575–7586.
BadanPusat Statistik Kota Dinas Kebakaran Kota Bandung.
Bandung.Badan Pusat Statistik Kota (2011). Data Kejadian Kebakaran Tahun
Surabaya. (2010). 2000-2010. KotaBandung.

Anda mungkin juga menyukai