Anda di halaman 1dari 11

MENGENAL INTERDISIPLINER dan MULTIDISIPLINER

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Histografi Indonesia

Dosen Pengampu : Dr.Beti Yanuari Posha, M.Hum

Disusun Oleh :

Abdur Rafiq Hariri

NIM:203.2022.00

SEMESTER DUA

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN
SAMBAS TAHUN 2023 M/1443 H

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Mengenal Interdisipliner dan Multidisipliner.

Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
bahasa Indonesia dari dosen pengampu yaitu Ibu Dr.Beti Yanuari Posha, M.Hum.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuaan pembaca
tentang apa itu Interdisipliner dan Multidisipliner.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kapada Ibu Dr.Beti Yanuari


Posha, M.Hum, selaku dosen pengampu mata kuliah Histografi Indonesia . Berkat
tugas yang diberikan ini dapat menambah wawasan penulis dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan banyak terimkasih kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis sadar dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik dan saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.

Wasalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Sambas, 15 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................iii
A. Latar Belakang...............................................................................iii
B. Rumusan Masalah..........................................................................iii
C. Tujuan Makalah.............................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................1
A. Pengertian Interdisipliner ...............................................................1
B. Pendekatan sejarah dalam Interdisipliner....................................1
C. Pengertian Multidisipliner..............................................................2

BAB III PENUTUP...........................................................................................8


A. Kesimpulan.......................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam kajian kesastraan. Sebagai
sebuah kajian,karya sastra tidak bisa diklaim sebagai materi yang tetutup hanya
pada satu dimensi pendekatan saja. Sudah banyak referensi yang berusaha
memposisikan kajian kesastraaan dengan pendekatan multidisplin yang
dianggap justru lebih komprehensif dalam menelaah sebuha karya sastra
disbanding dengan monodisiplin.
Ilmu pengetahuan memilki cabang yang banyak berdasarkan aspek yang dikaji.
Dari setiap cabang tersebut, juga masih terbagi berdasarkan bidang-bidang
yang berhubungan dengan pembahasanya. Dapat dikatakan bahwa dalam satu
bidang ilmu tersebut mengandung aspek ilmu-ilmu lain yang saling
berkaitan.Kumpulan dari berbagai ilmu yang terdapat pda suatu kajian
dinamakan dengan disiplin ilmu tersebut kemudian menjadi salah satu mata
kuliah yakni Pendidikan interdisipliner. Pendidikan interdisipliner merupakan
salah satu mata kuliah yang harus di tempuh sebagai mahasiswa srata satu di
semua program studi. Dalam pengertian umum, Pendidikan interdisipliner
dapat diartikan sebagai cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu
bidang ilmu Pendidikan yang selaanjutnya di pakai dalam pemahaman suatu
bidang ilmu tersebut. Untuk mengetahui bagaimana suatu pemahaman terhadap
bidang studi tersebut, maka perlu adanya suatu pendekatan. Dalam mata kuliah
Pendidikan interdisipliner terdapat beberapa pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka masalah dalam makalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana Pengertian Interdisipliner?
2. Bagaimana Pendekatan sejarah dalam Interdisipliner?
3. Bagaimana Pengertian Multidisipliner?

C.Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Mengetahui Bagaimana Pengertian Interdisipliner!
2. Mengetahui Bagaimana Pendekatan sejarah dalam Interdisipliner!
3. Mengetahui Bagaimana Pengertian Multidisipliner!

2
13

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Interdisipliner
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pedekatan adalah pertama
proses perbuatan, cara mendekati. Kedua, usaha dalam rangka aktivasi penelitian
untuk mengdakan hubngan dengan diteliti, metode-metode untuk mencapai
pengertian tentang masalah penelitian. Dalam istilah inggris pendekatan berasal
dari kata “approach”, dalam Bahasa arab disebut juga dengan “madkhal”.1
Pengertian pendekatan adalah cara padang atau paragigma yang terdapat
dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama.
Dalam hal ini adalah agam islam. Islam dapat dilihat dalam dalam beberapa aspek
yang sesuai dengan paradigmanya. 2
Sedangkan pendekatan interdisipliner yang
dimaksud disini dalah kaijian dengan menggunakan sejumlah pendekatan atau
presfektif (sudut pandang).Dalam studi misalnya menggunakan pendekatan
historis,filsafat,sosiologi dan normative.Pendekatan tersebut berlangsung secara
bersamaan. Pentingnya penggunaan beberapa pendekatan ini semngkain di sadari
keterbatasan dari hasil-hasil penelitian yang hanya menggunakan satu pendekatan
tertentu saja.Misalnya,dalam mengkaji ilmu Agama berupa teks,seperti Al-Qur,an
dan sunnah nabi tidak cukup hanya mengandalkan pendekatan tekstual,tetapi
harus di lengkapi dengan pendekatan sosiologi dan histori sekaligus.
Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan. Pertama
perkembangan bidang studi islam dan pendekatannya sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Kedua, adanya penekanan terhadapa
suatu bidang dan pendekatan tertentu dimaksudkan agar mampu memahami ajaran
islam lebih komprehensif (lengkap) sesuai dengan tuntuan kebutuhan yang
semangkin lengkap dan komplek.Ketiga perkembangan dalam hal tersebut adalah

1
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam.(Jakarta : Ciputat Press.2002),
hlm. 99
2
M. Yatimin Abdullah,Studi Islam Kontemporer , (Jakarta: Amzah, 2006), hlm.58.

3
4

satu hal wajar dan seharusnya memang terjadi,kalua tidak menjadi pertanda
bahwa agama semngkin tidak mendapat perhatian. 3
B. Pendekatan Sejarah dalam interdisipliner
Dalam bahasa Arab, kata sejarah disebut Tarikh yang secara harfiah
berarti ketentuan waktu. Sedangkan secara istilah berarti keterangan yang telah
terjadi pada masa lampau / masa yang masih ada. Dalam bahasa Inggris, kata sejar
ahmerupakan terjemahan dari kata history yang secara bahasa diartikan the
pastexperience of mankind,yakni pengalaman umat manusia di masa lampau.
Jadisejarah adalah ilmu yang membahas berbagai masalah yang terjadi
masalampau, baik yang berkaitan dengan masalah ilmu pengetahuan,
kebudayaan,sosial, politik ekonomi, agama dan lain-lain.
Pendekatan sejarah dalam mempelajari Islam merupakan profil
campuran,dimana sebagian dari praktik tersebut terdapat hal-hal yang dipengaruhi
olehsejarah dan ada pula yang dipengaruhi oleh adat istiadat dan
kebudayaansetempat. Praktik pendidikan dalam pendekatan sejarah tidak
selamanyamencerminkan apa yang dikehendaki ajaran Al-Qur'an dan al-sunnah
karenatercampur aduknya kemurnian dalam praktik dengan pengaruh adat
istiadat(kebiasaan) tempat tersebut.
Informasi yang terdapat dalam sejarah bukanlah ajaran yang harus
diikuti,melainkan sebuah informasi yang harus dijadikan bahan kajian dan
renungan,memilih dan memilah bagian yang sesuai dan relevan untuk digunakan.
Misalkan dalam studi Islam dengan pendekatan sejarah ditemukan informasi
sebagai berikut:
a) Sejak datangnya Islam, umat Islam tergerak hati, pikiran dan
perasaannyauntuk memberikan perhatiannya yang besar terhadap
pemerintah penyelenggaraan pendidikan. 
b) Model lembaga pendidikan Islam yang diadakan oleh umat Islam adalah
model lembaga pendidikan informal (lingkup keluarga), non formal
(lingkunganmasyarakat) dan formal (sekolah).

3
Khoiruddin Nasution,Pengantar Studi Islam,Yogyakarta:2009,hlm.230.

4
5

c) Lembaga pendidikan yang dibangun umat Islam bersifat dinamis,


kreatif,inovatif, fleksibel dan terbuka untuk melakukan perubahan dari
waktu kewaktu.
d) Melalui pendekatan sejarah, di kalangan umat Islam telah terdapat
sejumlahulama yang memiliki perhatian untuk berkiprah dalam bidang
pendidikan.
e) Melalui pendekatan sejarah, dapat diketahui tentang kehidupan para guru
dan peserta didik.
f) Melalui pendekatan sejarah, dapat diketahui tentang adanya sistem
pengaturanatau manajemen pendidikan, administrasi dan pembiayaan
pendidikan, mulaidari yang sederhana sampai dengan yang canggih.
g) Melalui pendekatan sejarah, dapat diketahui tentang adanya kurikulum
yangditerapkan di berbagai lembaga pendidikan yang disesuaikan dengan
visi, misi,tujuan dan ideologi keagamaan yang dimiliki oleh pendiri atau
masyarakatyang menyelenggarakan kegiatan pendidikan tersebut

C. Pengertian Multidisipliner
Pendekatan Multi disipliner yang berarti kerjasamaantara ilmu
pengetahuan  pengetahuan yang masing-masingtetap berdiri sendir yang masing-
masingtetap berdiri sendiri dan metode i dan metode sendiri- sendirisendiri.
Disebutu juga bahwa multidisipliner adalah interkoneksi antara suatu ilmu
dengann ilmu yang lainya namun masing-masing bekerja  berdasar  berdasar
disiplin disiplin dan metode masing-masing. 4.Multidisipliner seorang hakim harus
juga mempelajari suatu atau beberapa disiplin ilmu lainnya di luar ilmu hukum.
Dengan perkataan lain, di sini hakim membutuhkan verifikasi dan  bantuan dari
disip  bantuan dari disiplin ilmu yang berbe lin ilmu yang berbeda-beda.5
Pendekatan untuk melakukan pemecahan masalah yang menggunakan dua
ilmu atau lebih secara umum atau arti luas disebut juga dengan pendekatan
interdisipliner atau pendekatan multidisipliner yang sering pula ditulis
pendekatan, yang pendekatan interdisipliner atau multidisipline. Sementara
4
Khoirudin nasution, Pengantar Studi Islam(Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2016), hlm. 247.
5
Yudha Bahkti Ardhiwisastra, Penafsiran dan Konstruksi Hukum (Bandung: Alumni, 2000), hlm.
12.

5
6

multidisipliner berarti kerjasama antara ilmu pengetahuan yang masing-masing


tetap berdiri sendiri dan dengan metode sendirisendiri. Disebut juga bahwa
multidisipliner adalah interkoneksi antar satu ilmu dengan ilmu lain namun
masing-masing bekerja  berdasar ka  berdasar kan disiplin dan me n disiplin dan
metode masing-m tode masing-masing. 6
Dari beberapa penjelasan di atas mengenai pendekatan penulis dapat
menyimpulkan bahwa yang dimaksud multidisipliner adalah penggabungan
beberapa disiplin untuk bersama-sama mengatasi masalah tertentu.

6
Kaelan, Metode Penelitian Agama, hlm. 19-20.

6
7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
a) Pendekatan interdisliner yang dimaksud disini adalah kajian
denganmenggunakan sejumlah pendekatan atau perspektif (sudut pandang).
Dalamstudi misalnya menggunakan pendekatan historis, filsafat, sosiologis,
dannormative. Pendekatan tersebt berlangsung secara bersamaan.
b) Pendekatan interdisipliner dalam Pendekatan sejarah, pendekatan sejarah
dalam mempelajari Islammerupakan profil campuran, dimana sebagian dari
praktik tersebutterdapat hal-hal yang dipengaruhi oleh sejarah dan ada pula
yangdipengaruhi oleh adat istiadat dan kebudayaan setempat.
Praktik pendidikan dalam pendekatan sejarah tidak selamanya
mencerminkan apayang dikehendaki ajaran Al-Qur'an dan al-sunnah karena
tercampuraduknya kemurnian dalam praktik dengan pengaruh adat
istiadat(kebiasaan) tempat tersebut.
c) multidisipliner berarti kerjasama antara ilmu pengetahuan yang masing-
masing tetap berdiri sendiri dan dengan metode sendiri-sendiri. Disebut juga
bahwa multidisipliner adalah interkoneksi antar satu ilmu dengan ilmu lain
namun masing-masing bekerja berdasarkan disiplin dan metode masing-
masing.Dari beberapa penjelasan di atas mengenai pendekatan penulis dapat
menyimpulkan bahwa yang dimaksud multidisipliner adalah penggabungan
beberapa disiplin untuk bersama-sama mengatasi masalah tertentu.

7
8

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin. Studi Islam Kontemporer. Jakarta. Amzah. 2006


Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta.
CiputatPress. 2002
Kaelan, Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta:
Paradigma, 2010.
Nasution, Khoiruddin.Pengantar Studi Islam. Yogyakarta. 2009
Nasution  Nasution Khoirudin, Khoirudin, 2016,  Pengantar Studi Islam,
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Yudha Bahkti Ardhiwisastra, 2000, Penafsiran dan Konstruksi  Penafsiran
dan Konstruksi Hukum.(Bandung: Alumni,)

Anda mungkin juga menyukai