Anda di halaman 1dari 49

PETUNJUK TEKNIS

Penyelenggaraan Asuhan Mandiri


Kesehatan Tradisional Melalui
Pemanfaatan Taman Obat Keluarga
dan Keterampilan di Puskesmas

PUSKESMAS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


TAHUN 2021
PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri
Kesehatan Tradisional Melalui
Pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan
Keterampilan di Puskesmas

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................... 1
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN 2
KATA PENGANTAR ........................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................... 6

T
A. LATAR BELAKANG.................................................... 6

F
B. PENGERTIAN............................................................ 9
C. TUJUAN.................................................................... 10

A
D. SASARAN.................................................................. 10

R
E. RUANG LINGKUP...................................................... 10
BAB II KONSEP ASUHAN MANDIRI KESEHATAN

D
TRADISIONAL MELALUI PEMANFAATAN TOGA DAN
KETERAMPILAN......................................................... 11
BAB III TATA LAKSANA ASUHAN MANDIRI KESEHATAN
TRADISIONALDI PUSKESMAS.................................... 14
A. TATA LAKSANA ASUHAN MANDIRI KESEHATAN
TRADISIONAL. DI DALAM GEDUNG........................ 14
B. TATA LAKSANA ASUHAN MANDIRI KESEHATAN
TRADISIONAL DI LUAR GEDUNG............................. 16
BAB IV PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN
INDIKATOR KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN
ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL .......... 24
A. PEMBINAAN............................................................. 24
B. MONITORING............................................................ 27
C. EVALUASI.................................................................. 27
D. INDIKATOR................................................................ 28
BAB V PENUTUP................................................................... 30
LAMPIRAN .............................................................................. 31

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
1
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkah dan karunianNya, buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional melalui Pemanfaatan Taman

T
Obat Keluarga (TOGA) dan Keterampilan di Puskesmas dapat selesai

F
disusun.

Pemanfaatan kesehatan tradisional saat ini menjadi solusi

A
yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam menjaga kesehatan,
hal tersebut sejalan dengan tren gaya hidup ke alam. Asuhan

R
Mandiri Kesehatan Tradisional melalui Pemanfaatan TOGA

D
dan Keterampilan merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
memelihara kesehatan dan mengatasi gangguan kesehatan ringan
dengan memanfaatkan tanaman obat yang ada di pekarangan dan
keterampilan secara mandiri.

Puskesmas sebagai penggerak dan bertanggung jawab


terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga dan
kelompok masyarakat, salah satunya dengan asuhan mandiri
kesehatan tradisional. Puskesmas melalui fasilitator terlatih bersama
lintas sektor terkait melakukan pembinaan serta pendampingan
dalam penyelenggaraan asuhan mandiri kesehatan tradisional di
wilayah kerjanya sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan
kesehatan masyarakat serta pencapaian target prioritas nasional
seperti penurunan angka kematian Ibu dan penurunan angka
kematian bayi, penurunan angka stunting serta pengendalian faktor
resiko penyakit tidak menular dan peningkatan daya tahan tubuh
untuk mencegah penyakit menular.

PETUNJUK TEKNIS
2 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan yang
digunakan oleh petugas puskesmas bersama lintas sektor terkait
dalam pembinaan asuhan mandiri kesehatan tradisional di
puskesmas. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada
seluruh tim penyusun dan narasumber serta kontributor yang
berperan dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa, senantiasa menaungi langkah kita untuk sama-

T
sama berkontribusi dalam pembangunan nasional.

A
Jakarta, Agustus 2021

F
D R
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Prof.dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karuniaNya atas tersusunnya Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui

T
Pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Keterampilan di
Puskesmas.

F
Puskesmas memiliki peran penting sebagai ujung tombak

A
pembangunan kesehatan dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya. Hal tersebut dapat tercapai antara

R
lain dengan memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Tradisional.
Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan adalah salah

D
satu bagian dari Pelayanan Kesehatan Tradisional yang merupakan
bentuk pemberdayaan masyarakat yang bertujuan agar masyarakat
dapat melakukan pemeliharaan kesehatan dan mengatasi gangguan
kesehatan ringan secara mandiri.

Petunjuk teknis penyelenggaraan asuhan mandiri kesehatan


tradisional melalui pemanfaatan TOGA dan keterampilan di
Puskesmas berisi konsep asuhan mandiri, tata laksana asuhan
mandiri kesehatan tradisional di Puskesmas, pembinaan, monitoring,
evaluasi dan indikator keberhasilan dalam penyelenggaraan
asuhan mandiri kesehatan tradisional di Puskesmas. Kami
berharap penyelenggaraan asuhan mandiri kesehatan tradisional
dapat membantu pencapaian target prioritas nasional sekaligus
berkontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah
kerja puskesmas.

PETUNJUK TEKNIS
4 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun beserta
narasumber atas kontribusi dan masukan yang diberikan. Semoga
buku ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat di wilayah kerja puskesmas khususnya dan berkontribusi
dalam mendukung pembangunan kesehatan pada umumnya.

T
Jakarta, …………. 2021

F
Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional

R A Dr. IGM Wirabrata, Apt

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
5
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

T
orang agar terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat

F
yang setinggi-tingginya. Saat ini pembangunan kesehatan telah
memasuki Rencana Pembangunan Jangka Menengah ke IV

A
tahun 2020 - 2024 yang menitikberatkan pada upaya promotif
dan preventif, selain upaya kuratif dan rehabilitatif sehingga

R
tercapai visi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.
Dalam mencapai visi tersebut dilakukan melalui strategi yaitu

D
peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan pengendalian
penyakit, penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS)
dan peningkatan pelayanan kesehatan serta pengawasan obat
dan makanan. Dalam mencapai visi pembangunan kesehatan
dilakukan berbagai upaya kesehatan, salah satunya dengan
upaya kesehatan tradisional.

Pengembangan kesehatan tradisional di dunia telah mendapat


perhatian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang tertulis
pada buku WHO Traditional Medicine Strategy: 2014-2023.
Strategi tersebut memiliki dua tujuan utama, yaitu mendukung
negara anggota untuk memanfaatkan kesehatan tradisional
untuk kesehatan, kebugaran serta perawatan kesehatan, selain
itu negara-negara di dunia diharapkan dapat mempromosikan
penggunaan kesehatan tradisional yang aman dan efektif melalui
regulasi produk, praktik dan praktisi kesehatan tradisional.

PETUNJUK TEKNIS
6 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
Pemanfaatan kesehatan tradisional di Indonesia berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 menyatakan bahwa
sebesar 44,3% masyarakat menggunakan pelayanan kesehatan
tradisional baik melalui praktisi kesehatan tradisional atau yang
dilakukan secara mandiri. Sedangkan untuk proporsi rumah
tangga yang melakukan pemanfaatan Taman Obat Keluarga
pada penduduk semua umur berdasarkan provinsi adalah

T
24,6%. Hal tersebut dapat diartikan bahwa minat masyarakat
dalam memanfaatkan kesehatan tradisional cukup tinggi untuk

F
pemeliharaan kesehatannya.

A
Pelayanan kesehatan tradisional berdasarkan Undang-
undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan merupakan

R
salah satu dari 17 kegiatan dalam upaya kesehatan yang harus
diselenggarakan secara komprehensif dan berkesinambungan.

D
Salah satu upaya kesehatan tradisional yang dilakukan adalah
Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional melalui pemanfaatan
Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Keterampilan.

Pengembangan asuhan mandiri kesehatan tradisional sejalan


dengan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Tradisional pada pasal 70 yang menyatakan
bahwa Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya pengembangan
kesehatan tradisional. Pemberdayaan masyarakat tersebut
diarahkan agar masyarakat dapat melakukan perawatan
kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri) dan benar yang
dilaksanakan dengan pemanfaatan Taman obat keluarga
dan keterampilan yang secara lebih lanjut tertuang dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No.9 Tahun 2016 tentang Upaya
Pengembangan Kesehatan Tradisional melalui Asuhan Mandiri
Pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan Keterampilan.

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
7
Penyelenggaraan Asuhan mandiri kesehatan tradisional
di puskesmas sejalan dengan Permenkes No.43 Tahun 2019
tentang Puskesmas yang mendorong kemandirian hidup sehat
dan partisipasi seluruh pemangku kepentingan dalam mencegah
dan mengurangi risiko kesehatan bagi individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat. Pemanfaatan asuhan mandiri
kesehatan tradisional dapat berperan dalam penyelenggaraan

T
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, karena
dapat meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya

F
terhadap pelayanan kesehatan komprehensif yang menekankan
pada pelayanan promotif dan preventif dengan memanfaatan

A
TOGA dan keterampilan, utamanya dalam mendukung program
prioritas, seperti pengendalian terjadinya faktor resiko penyakit

R
tidak menular, membantu mencegah terjadinya stunting,
membantu menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian

D
bayi.

Penyelenggaraan asuhan mandiri kesehatan tradisional di


masyarakat oleh keluarga binaan dan kader diselenggarakan
dibawah pembinaan puskesmas melalui fasilitator puskesmas.
Puskesmas telah melakukan pembinaan asuhan mandiri
kesehatan tradisional sejak berlakunya Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 9 Tahun 2016 dan diarahkan agar
pengetahuan masyarakat khususnya kader dan keluarga
meningkat dalam pemanfaatan tanaman obat dan keterampilan,
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembentukan
kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional. Hal tersebut
sejalan dengan rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun
2020 - 2024, salah satu definisi operasional puskesmas yang
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah
puskesmas yang melakukan pembinaan kelompok asuhan
mandiri kesehatan tradisional.

PETUNJUK TEKNIS
8 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
Dalam pelaksanaan nya dilapangan, fasilitator memerlukan
petunjuk teknis sebagai acuan agar penyelenggaraan asuhan
mandiri kesehatan tradisional di puskesmas dapat mencapai
tujuan yang diharapkan yaitu masyarakat dapat memelihara,
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi
gangguan kesehatan ringan.

B. PENGERTIAN

T
1. TOGA atau Taman Obat Keluarga adalah sekumpulan

F
tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan keluarga yang
ditata menjadi sebuah taman dan memiliki nilai keindahan.

A
2. Akupresur adalah salah satu jenis/cara perawatan kesehatan

R
tradisional yang dilakukan melalui Teknik penekanan
dipermukaan tubuh pada titik-titik akupunktur dengan

D
mengggunakan jari, bagian tubuh lain, atau alat bantu yang
berujung tumpul, untuk perawatan kesehatan.
3. Asuhan mandiri kesehatan tradisional adalah upaya untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri
oleh individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat
dengan memanfaatkan TOGA dan Keterampilan
4. Kader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh
masyarakat, mau dan mampu bekerjasama dan berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela.
5. Keluarga binaan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan
Keterampilan adalah keluarga yang dibina oleh kader untuk
mendapatkan kemampuan melaksanakan asuhan mandiri
6. Kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan
keterampilan adalah kelompok yang terdiri 5-10 keluarga
binaan dan dikoordinir oleh seorang kader untuk melaksanakan
kegiatan asuhan mandiri.

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
9
7. Fasilitator adalah seseorang yang telah dilatih asuhan mandiri
untuk membantu kader membina keluarga asuhan mandiri
Kesehatan tradisional

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Memberikan acuan teknis penyelenggaraan asuhan

T
mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan TOGA

F
dan Keterampilan di puskesmas agar masyarakat dapat
memanfaatkan TOGA dan Keterampilan.

A
2. Tujuan Khusus

R
Memberikan acuan teknis di puskesmas dalam :
a. Pembentukan kelompok asuhan mandiri kesehatan

D
tradisional
b. Tatalaksana asuhan mandiri kesehatan tradisional
c. Pembinaan asuhan mandiri kesehatan tradisional

D. SASARAN
1. Puskesmas : kepala puskesmas, fasilitator dan pengelola
program
2. Lintas sektor : TP PKK, Penyuluh Pertanian, Koperasi, dan
lain-lain.

E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi konsep asuhan mandiri
kesehatan tradisional, tata laksana asuhan mandiri kesehatan
tradisional dan Pembinaan, Monitoring, Evaluasi serta Indikator
Keberhasilan Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan
Tradisional di puskesmas

PETUNJUK TEKNIS
10 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
BAB II
KONSEP ASUHAN MANDIRI KESEHATAN
TRADISIONAL MELALUI PEMANFAATAN TOGA
DAN KETERAMPILAN

Konsep Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional melalui Pemanfaatan

T
TOGA dan Keterampilan merupakan bentuk upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat sebagai wahana pemberdayaan

F
masyarakat dalam kesehatan tradisional. Asuhan mandiri

A
kesehatan tradisional pada hakikatnya bertujuan mengubah
perilaku masyarakat dalam memelihara kesehatan dan mengatasi

R
gangguan kesehatan ringan utamanya dengan memanfaatkan
kearifan lokal wilayah setempat. Selanjutnya dalam pengembangan

D
asuhan mandiri kesehatan tradisional di puskesmas utamanya
untuk membantu mengatasi penyakit terbanyak dan mendukung
pencapaian target prioritas nasional.

Asuhan mandiri kesehatan tradisional diselenggarakan oleh tenaga


kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan akupresur, dan ditetapkan melalui surat
tugas atau surat keputusan dari kepala puskesmas.

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
11
PUSKESMAS
(Fasilitator dan Lintas
Program)

Luar Gedung Dalam Gedung


Pembinaan
bersama Lintas

T
Sektor terkait Membantu pemeliharaan
kesehatan dan mengatasi Membantu mengatasi penyakit
terbanyak di Puskesmas dan

F
gangguan Kesehatan ringan
mendukung pencapaian target
prioritas nasional

Pemberdayaan

A
Kearifan Lokal
masyarakat

R
KELUARGA SEHAT
Gambar 2.1. Konsep Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional

D
melalui Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan di Puskesmas

Asuhan mandiri kesehatan tradisional diselenggarakan dengan


memanfaatkan TOGA dan keterampilan khususnya yang
dikembangkan saat ini adalah akupresur. Dalam pemanfaatan TOGA,
seperti pemanfaatan ramuan untuk kesehatan harus memenuhi
kriteria:

a) Aman dan bermanfaat untuk kesehatan.


b) Praktis, mudah dilakukan, murah.
c) Ketersediaan bahan dan peralatan mudah terjangkau
d) Sesuai dengan tradisi budaya masyarakat

Selain itu Keterampilan yang dilakukan oleh masyarakat harus


memenuhi kriteria, yaitu:

PETUNJUK TEKNIS
12 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
a) Aman dan bermanfaat untuk kesehatan.
b) Praktis dan mudah dilakukan sendiri.

Pemanfaatan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui


pemanfaatan TOGA dan keterampilan berperan dalam :
1. Peningkatan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang
penyakit, misalnya dengan memanfaatkan tanaman obat

T
seperti jahe, temulawak dan akupresur yang bermanfaat dalam
meningkatkan daya tahan tubuh (imunomodulator)

F
2. Mencegah penyakit atau risiko kesehatan, misalnya pemanfaatan

A
kelor untuk mencegah anemia dan stunting.
3. Mengatasi keluhan kesehatan ringan dan atau upaya pertolongan

R
pertama terhadap suatu penyakit, misalnya pemanfaatan
tanaman obat seperti kencur dan akupresur untuk mengatasi

D
batuk.
4. Pemulihan dan perawatan kesehatan, meningkatkan produksi
ASI, serta meningkatkan kebugaran.

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
13
BAB III
TATA LAKSANA ASUHAN MANDIRI KESEHATAN
TRADISIONALDI PUSKESMAS

Dalam tatalaksana asuhan mandiri kesehatan tradisional


diselenggarakan melalui kegiatan di dalam gedung dan di luar

T
gedung. Secara umum dilakukan melalui tahapan persiapan, dan
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan secara berjenjang.

F
A. TATA LAKSANA ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL DI

A
DALAM GEDUNG

R
1. Persiapan
a) Melakukan identifikasi masalah kesehatan berdasarkan

D
data jumlah penyakit terbanyak yang ada di puskesmas
b) Melakukan identifikasi tanaman obat dan keterampilan
yang digunakan dalam mengatasi masalah kesehatan di
puskesmas
c) Melakukan identifikasi tanaman obat dan keterampilan
yang digunakan dalam mendukung program prioritas
seperti : .
• Program Tuberkulosis: pemanfaatan temulawak
untuk mencegah efek samping dari obat TBC dan
pemanfaatan akupresur untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.
• Program Kesehatan Ibu dan Anak: pemanfataan daun
kelor dan akupresur untuk meningkatkan produksi ASI
dan mencegah anemia.
• Program Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM):
pemanfaataan bawang putih, seledri dan daun salam

PETUNJUK TEKNIS
14 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
untuk membantu mengatasi tekanan darah tinggi
(Hipertensi).
d) Melakukan sosialisasi asuhan mandiri kesehatan
tradisional melalui Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan
kepada pengelola program di puskesmas
e) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan dan usulan
anggaran tahunan untuk mendukung kegiatan asuhan

T
mandiri kesehatan tradisional

F
f) Membuat TOGA dengan memanfaatkan ruang terbuka
hijau (RTH) di puskesmas sebagai media edukasi kepada

A
pasien dan pengunjung puskesmas. Tanaman obat
yang ditanam adalah tanaman yang berkhasiat dalam

R
mengatasi gangguan kesehatan berdasarkan penyakit
terbanyak di puskesmas. Tanaman dilengkapi dengan

D
label yang berisi nama dan khasiatnya.

2. Pelaksanaan
Kegiatan asuhan mandiri kesehatan tradisional yang
diselenggarakan di dalam gedung puskesmas, antara lain:
1) Fasilitator memberikan konseling pemanfaatan TOGA
dan Keterampilan contohnya akupresur dalam mengatasi
gangguan kesehatan ringan kepada pasien setelah
mendapatkan pengobatan dari dokter. Selanjutnya
melakukan pencatatan jenis gangguan yang diatasi
dengan pemanfaatan TOGA dan akupresur di puskesmas.
2) Fasilitator melaksanakan integrasi program yankestrad
dalam mendukung program prioritas, seperti:
• Program Tuberkulosis: pemanfaatan temulawak
untuk mencegah efek samping dari obat TBC dan
pemanfaatan akupresur untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
15
• Program Kesehatan Ibu dan Anak: pemanfataan daun
kelor dan akupresur untuk meningkatkan produksi ASI
dan mencegah anemia.
• Program Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM):
pemanfaataan bawang putih, seledri dan daun salam
untuk membantu mengatasi tekanan darah tinggi
(Hipertensi).

T
3) Fasilitator melakukan sosialisasi pengenalan tanaman
obat, demonstrasi pembuatan ramuan dan akupresur

F
yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan

A
kepada pasien dan pengunjung puskesmas agar dapat
melakukan secara mandiri di rumah.

R
4) Fasilitator berkoordinasi dengan pengelola program untuk
melakukan pemeliharaan TOGA (melakukan perawatan

D
tanaman yang sudah ada, menanam tanaman baru
dan mengganti tanaman yang rusak) secara rutin dan
berkesinambungan.
5) Fasilitator membuat laporan pelaksanaan kegiatan
asuhan mandiri kesehatan tradisional.

B. TATA LAKSANA ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL


DI LUAR GEDUNG

1. Tingkat Kecamatan
a. Persiapan
1) Kepala puskesmas bersama fasilitator melakukan
sosialisasi dan advokasi asuhan mandiri pemanfaatan
TOGA dan keterampilan kepada pemangku kepentingan
serta masyarakat di wilayah kerjanya.
2) Fasilitator puskesmas bersama lintas program
difasilitasi oleh kepala puskesmas mengidentifikasi

PETUNJUK TEKNIS
16 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
gangguan kesehatan atau penyakit terbanyak yang
ada di wilayah kerja puskesmas berdasarkan data
PIS-PK atau profil kesehatan di wilayah kecamatan.
3) Kepala Puskesmas, pemangku kepentingan dan mitra
bersama-sama mengajukan rencana anggaran secara
terpadu untuk mendukung kegiatan asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan keterampilan melalui sistem

T
penganggaran yang berlaku. (Musrenbang tingkat
kelurahan maupun tingkat kecamatan).

F
4) Kepala puskesmas bersama lintas sektor dan mitra

A
membuat rencana pelaksanaan kegiatan pembinaan
5) Kepala Puskesmas memfasilitasi pembentukan

R
tim pembina asuhan mandiri kesehatan tradisional
melalui pemanfaatan TOGA dan keterampilan tingkat

D
kecamatan dengan SK Camat.

b. Pelaksanaan
1) Fasilitator melakukan orientasi asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan Akupresur kepada kader.
2) Fasiliatator puskesmas memfasilitasi pembentukan
dan atau pengembangan kelompok asuhan mandiri
kesehatan tradisional melalui pemanfaatan TOGA dan
akupresur berkoordinasi dengan pihak terkait, lintas
sektor dan tokoh masyarakat.
3) Fasilitator melakukan pendampingan dan pembinaan
bersama dengan lintas sektor/mitra kepada kelompok
asuhan mandiri dimasyarakat dan kelompok asuhan
mandiri di kelompok lainnya (karang taruna, pramuka,
posyandu, posbindu, organisasi wanita, poskestren,
UKS, UKK dll) sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
yang sudah disepakati dalam forum MMD.

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
17
4) Fasilitator bersama lintas sektor terkait melakukan
pemantauan secara periodik atas pelaksanaan
kegiatan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan
keterampilan di wilayah kerjanya agar berlangsung
sesuai tujuan yang ditetapkan.
5) Fasilitator puskesmas menjemput dan merekapitulasi
catatan kader terkait pelaksanaan kegiatan kelompok

T
asuhan mandiri termasuk permasalahan kesehatan
yang dapat di intervensi dengan asuhan mandiri

F
kesehatan tradisional.
6) Fasilitator dan kepala Puskesmas bersama lintas

A
sektor/mitra melakukan evaluasi kegiatan pembinaan
dan membuat laporan pelaksanaan kegiatan asuhan

R
mandiri untuk dilaporkan kepada pimpinan daerah
sebagai bahan penyusunan kegiatan asuhan mandiri

D
selanjutnya.

2. Tingkat Desa/Kelurahan
a. Persiapan
1) Kepala desa/lurah menerbitkan surat keputusan
tentang pengorganisasian asuhan mandiri seperti SK
penetapan kader, SK pembentukan kelompok asuhan
mandiri, SK penanggung jawab kelompok asuhan
mandiri, dll.
2)
Fasilitator puskesmas didampingi Petugas
puskesmas pembantu/penanggungjawab daerah
binaan mengidentifikasi kelompok yang sudah ada
di masyarakat seperti dasa wisma, kelompok tani,
kelompok nelayan, arisan dan kelompok lainnya.
3) Petugas puskesmas pembantu, kader dan lintas
sektor/mitra di tingkat desa/kelurahan melakukan
identifikasi masalah kesehatan, kebutuhan dan

PETUNJUK TEKNIS
18 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
harapan serta potensi masyarakat dalam kemampuan
asman TOGA dan Keterampilan melalui Survey Mawas
Diri (SMD) sebagai dasar menyusun rencana kegiatan
di wilayahnya.
4) Fasilitator Puskesmas didampingi penanggungjawab
daerah binaan puskesmas bersama mitra
mengkoordinir pemberdayaan masyarakat dalam

T
pengembangan kegiatan asuhan mandiri pemanfaatan
TOGA dan keterampilan

F
5) Penanggungjawab daerah binaan puskesmas dan

A
fasilitator puskesmas mendampingi masyarakat untuk
melakukan SMD dalam kebutuhan pengembangan

R
asuhan mandiri kesehatan tradisional.
6)
Penanggungjawab daerah binaan puskesmas

D
dan fasilitator puskesmas bersama kader, tokoh
masyarakat dan kepala desa/lurah membahas hasil
SMD dalam forum Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) difasilitasi oleh Kepala Desa/Lurah. Kegiatan
MMD bertujuan untuk menyamakan persepsi antara
puskesmas dan masyarakat tentang kebutuhan
pengembangan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA
dan keterampilan.
7)
Forum MMD menyusun rencana kegiatan
pengembangan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA
dan keterampilan, dukungan sumber dan pembagian
peran dan tugas dari masing-masing pihak dari
masyarakat berdasarkan hasil MMD tersebut.
8) Kepala desa/lurah bersama fasilitator puskesmas
dan kader Menyusun kegiatan asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA keterampilan berdasarkan hasil
MMD.

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
19
9) Kepala desa mengusulkan rencana anggaran secara
terpadu dan mengintegrasikannya dalam Rencana
Kerja Pembangunan (RKP) desa/kelurahan dalam
Musrenbang desa/kelurahan yang bersumber dana
swadaya masyarakat maupun pemerintah melalui
APBD maupun Alokasi Dana Desa (ADD).
b. Pelaksanaan

T
1)
Fasilitator mensosialisasikan asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan keterampilan kepada

F
kelompok masyarakat dan melakukan pembentukan
kelompok asuhan mandiri melalui langkah-langkah:

A
a) Forming

R
Kader memfasilitasi keluarga binaan dalam
kelompok untuk saling mengenal lebih dekat

D
satu sama yang lainnya, misalnya untuk saling
menceritakan tentang pengalamannya dalam
memanfaatkan TOGA ataupun saling memberikan
informasi tentang TOGA yang mereka miliki di
rumah masing-masing.

b) Storming
Kader memfasilitasi kepada anggota kelompok
untuk bersama-sama membicarakan rencana
kegiatan kelompok dan semua anggota kelompok
diberikan kesempatan untuk berbicara dan
memberikan ide.

c) Norming
Setelah semua saling mengenal, kader mengajak
para anggota kelompok untuk bersama-sama
membuat struktur organisasi, misalnya ketua,
wakil ketua, sekretaris, bendahara dan tugas

PETUNJUK TEKNIS
20 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
masing-masing serta membuat tata tertib yang
harus dipatuhi bersama.

d) Performing
Pada tahap selanjutnya adalah performing, dimana
kelompok asuhan mandiri sudah terbentuk dengan
struktur organisasi dimana setiap yang duduk
dalam struktur organisasi mempunyai peran dan

T
tugas masing-masing, sehngga setiap orang

F
merasa saling tergantung dan membutuhkan satu
sama lainnya.

A
Pembentukan kelompok asuhan mandiri diharapkan
dapat terbentuk dalam kurun waktu paling lama 6

R
bulan setelah orientasi kader.
2)
Kader dan petugas puskesmas pembantu/

D
penanggungjawab daerah binaan puskesmas
didampingi fasilitator bersama lintas sektor/mitra
melakukan penyuluhan dan pembinaan asuhan
mandiri pemanfaatan TOGA dan keterampilan kepada
keluarga binaan dan masyarakat.

3. Tingkat Kelompok Asuhan Mandiri


a. Persiapan
1)
Kelompok asuhan mandiri didampingi kader
melakukan konsolidasi internal terkait rencana
kegiatan kelompok.
2) Kelompok asuhan mandiri membuat rencana kegiatan.
3) Kelompok asuhan mandiri menyiapkan format
pencatatan dan pelaporan kegiatan keluarga binaan.
b. Pelaksanaan
1) Kader melakukan pembinaan kelompok kepada
keluarga binaan melalui pembekalan pengetahuan

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
21
dan keterampilan yang dilakukan secara rutin 1 bulan
sekali disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang telah
direncanakan didampingi fasilitator dan lintas sektor
terkait.
2) Kelompok Asuhan Mandiri memiliki Taman Obat
Kelompok yang terdiri dari minimal 15 jenis tanaman
obat yang berkhasiat, diberikan label yang berisi nama

T
(latin dan daerah) dan khasiatnya sebagai sarana
edukasi.

F
3) Kader dan kelompok asuhan mandiri memelihara
dan memanfaatkan tanaman obat yang ada di TOGA

A
kelompok
4) Kader didampingi fasilitator melatih keluarga binaan

R
tentang keterampilan untuk diterapkan dalam keluarga

D
apabila mengalami gangguan kesehatan ringan
5) Kader bersama keluarga binaan berinovasi dalam
mengembangkan asuhan mandiri, antara lain dengan
memanfaatkan produk hasil TOGA untuk menambah
ekonomi keluarga.
6) Kader dalam kelompok asuhan mandiri membuat
catatan pembinaan yang telah dilakukan oleh
puskesmas ataupun sektor lain kepada kelompok
asuhan mandiri
7) Kader setiap bulan merekap catatan dari keluarga
binaan, sebagai evaluasi pelaksanaan asuhan mandiri
di kelompoknya.
8) Kader melakukan dokumentasi kegiatan pembinaan
yang dilakukan kepada keluarga binaan.

4. Tingkat Keluarga Binaan


Pelaksanaan asuhan mandiri kesehatan tradisional di tingkat
keluarga, diselenggarakan dengan:

PETUNJUK TEKNIS
22 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
1) Setiap keluarga dalam kelompok asuhan mandiri
mempelajari dan menerapkan asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan keterampilan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi
gangguan kesehatan ringan dalam lingkungan keluarga.
2) Keluarga binaan menanam TOGA minimal 5 - 10 jenis
tanaman yang bermanfaat untuk mengatasi keluhan ringan

T
dan pemeliharaan kesehatan individu dalam keluarga,
misalnya tanaman obat yang ada di buku petunjuk praktis

F
asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur.
Tanaman obat yang digunakan adalah tanaman obat yang

A
sudah terbukti keamanan dan manfaatnya secara turun
temurun.

R
3) Setiap keluarga dalam kelompok asuhan mandiri berbagi
pengetahuan dan keterampilannya kepada keluarga yang

D
lain dalam kelompoknya.
4) Keluarga dapat memanfaatkan hasil TOGA utamanya
untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga, seperti
dalam bentuk minuman segar, makanan ringan ataupun
jenis lainnya. Selain itu dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan penghasilan keluarga.
5) Keluarga dalam kelompok asuhan mandiri melakukan
penilaian diri dalam pemanfaatan TOGA dan keterampilan
dengan melakukan pencatatan penggunaan TOGA dan
keterampilan dalam rumah tangganya untuk selanjutnya
di lakukan rekapitulasi oleh kader/kelompok.

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
23
BAB IV
PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN
INDIKATOR KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN
ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL

A. PEMBINAAN

T
Pembinaan ditujukan untuk pelaksanaan asuhan mandiri secara
benar dan aman yang dilakukan secara berjenjang dari tingkat

F
pusat sampai ke tingkat desa/kelurahan bersama dengan lintas
sektor/mitra. Pada bagian ini mengkhususkan pembinaan yang

A
dilakukan di tingkat Kecamatan.

R
1. Pembina dan perannya
Pengembangan asuhan mandiri kesehatan tradisional

D
melibatkan berbagai sektor dalam pembinaan. Berikut adalah
sektor yang dapat dilibatkan dalam pembinaan serta peran
yang dapat diberikan dalam pengembangan asuhan mandiri
kesehatan tradisional melalui Pemanfaatan TOGA dan
Keterampilan, yaitu :
a) Puskesmas
Membuat kebijakan di Puskesmas terkait pelaksanaan
asuhan mandiri, antara lain:
1) Melakukan orientasi kader
2) Melakukan pendampingan dan pembinaan kepada
kader kelompok asuhan mandiri
3) Menjalin kemitraan dengan lintas sektor dalam
pembinaan asuhan mandiri serta dukungan sumber
daya.
4) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan asuhan mandiri

PETUNJUK TEKNIS
24 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
b) TP – PKK Kecamatan dan TP-PKK Desa
1) TP-PKK mendorong, menggerakan dan memotivasi
serta membina kelompok asuhan mandiri bekerjasama
dengan fasilitator.
2) Melakukan promosi dan pemasaran produk hasil
TOGA

T
c) Desa/Kelurahan
1) Membuat kebijakan tingkat desa/kelurahan dalam

F
rangka penerapan kebijakan penyelenggaraan asuhan

A
mandiri kesehatan tradisional di desa/kelurahan
2) Dukungan sumber daya

R
d) Camat

D
1) Membuat kebijakan tingkat kecamatan dalam rangka
penerapan kebijakan penyelenggaraan asuhan mandiri
kesehatan tradisional di kecamatan
2) Dukungan sumber daya

e) Koperasi
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) atau koperasi lain
yang sejenis dapat mendukung/fasilitasi Pemasaran hasil
olahan TOGA dari kelompok Asuhan Mandiri

f) Pemberdayaan Masyarakat Desa


1) Mengadvokasi camat dalam pengembangan asuhan
mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan
TOGA dan Keterampilan bekerja sama dengan
fasilitator
2) Memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dikelompok
asuhan mandiri bekerja sama dengan fasilitator

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
25
g) Dinas Pertanian
Pendampingan dan Pembinaan dalam pengelolaan dan
pemanfaatan tanaman obat meliputi penyiapan lahan,
pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, pemanenan,
penyimpanan, pembuatan bibit baru

h) Dinas Koperasi dan UMKM

T
Pendampingan dan pembinaan dalam pemasaran hasil
produk TOGA yang diproduksi dari kelompok asuhan

F
mandiri.

A
i) Dunia Usaha/Swasta
Memberikan bantuan sumber daya bagi kelompok asuhan

R
mandiri melalui program Corporate Social Responsibility
(CSR).

D
2. Bentuk pembinaan
Pembinaan dapat dilaksanakan melalui :
a. Kegiatan sosialisasi advokasi
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat dalam asuhan mandiri Pemanfaatan TOGA
dan Keterampilan, serta mengadvokasi penentu kebijakan
agar dapat memberikan dukungan sumber daya dalam
pembinaan asuhan mandiri kesehatan tradisional.
b. Bimbingan teknis
Bertujuan meningkatkan kemampuan pengelola program
di lapangan dalam melakukan pembinaan asuhan mandiri
kesehatan tradisional.
c. Peningkatan kapasitas / orientasi kader
Bertujuan meningkatan pengetahuan dan keterampilan
kader dalam melakukan pembinaan asuhan mandiri
kesehatan tradisional kepada keluarga binaan.

PETUNJUK TEKNIS
26 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
d. Pemantauan dan evaluasi
Bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan
keberhasilan dalam pengembangan kegiatan asuhan
mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan TOGA
dan keterampilan.
e. Penilaian asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui
pemanfaatan TOGA dan keterampilan

T
Penilaian asuhan mandiri kesehatan tradisional

F
merupakan kegiatan untuk menilai pemanfaatan,
dukungan kebijakan serta kegiatan yang dilakukan

A
dalam penyelenggaraan asuhan mandiri kesehatan
tradisional melalui pemanfaatan TOGA dan keterampilan

R
di masyarakat.

D
B. MONITORING
Monitoring dilakukan oleh fasilitator dengan tujuan untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan asuhan mandiri di
wilayah kerja puskesmas sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan yang sudah disepakati
Monitoring dilakukan dengan cara :
1. kunjungan lapangan minimal tiga bulan sekali (triwulan).
2. Pendampingan terhadap hasil pencatatan dan pelaporan dari
kelompok asuhan mandiri.
3. Pendampingan terhadap pengembangan dan pemanfaatan
TOGA dan Akupresur.

C. EVALUASI
Evaluasi penyelenggaraan asuhan mandiri kesehatan tradisional
dilakukan oleh fasilitator bersama lintas sektor untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan kegiatan asuhan mandiri sesuai

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
27
indikator yang telah ditetapkan melalui pelaporan kegiatan
pembinaan/pendampingan bersama.

D. INDIKATOR
Indikator keberhasilan terselenggarannya asuhan mandiri
kesehatan tradisional dapat diukur berdasarkan :
1. Indikator Input

T
1) Adanya kebijakan yang dikeluarkan dari Puskesmas

F
sampai desa yang mendukung terselenggaranya
pengelolaan dan pemanfaatan TOGA di wilayahnya

A
2) Adanya fasilitator asuhan mandiri di puskesmas

R
3) Adanya kader asuhan mandiri di wilayah kerja puskesmas
4) Adanya anggaran yang mendukung kegiatan asuhan

D
mandiri
5) Adanya kemitraan yang mendukung penyelenggaraan
asuhan mandiri

2. Indikator proses
1) Adanya rencana kegiatan pengembangan program
Asuhan Mandiri
2) Adanya koordinasi lintas sektor dalam pembinaan
kelompok asuhan mandiri
3) Adanya sosialisasi oleh puskesmas dan/atau bersama
lintas sektor terkait
4) Adanya orientasi kader
5) Adanya kegiatan penyuluhan oleh puskesmas dan/atau
bersama lintas sektor terkait
6) Adanya pembinaan oleh puskesmas dan/atau bersama
lintas sektor terkait

PETUNJUK TEKNIS
28 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
7) Adanya pendampingan pembentukan kelompok asuhan
mandiri oleh puskesmas dan/atau bersama lintas sektor
terkait
8) Adanya pencatatan kelompok asuhan mandiri dan
keluarga binaan

3. Indikator output

T
1) Adanya keluarga yang memiliki TOGA

F
2) Adanya keluarga yang memanfaatakan TOGA dan
keterampilan untuk asuhan mandiri

A
3) Adanya pengetahuan dan keterampilan kader serta
keluarga binaan tentang Pemanfaatan TOGA dan

R
Akupresur

D
4) Adanya inovasi dalam pengembangan dan pemanfaatan
TOGA dan akupresur
5) Adanya pengetahuan dan keterampilan kader pada
Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur
6) Adanya jumlah kelompok asuhan mandiri di desa/
Kelurahan

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
29
BAB V
PENUTUP

Asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui Pemanfaatan


Taman Obat Keluarga dan Keterampilan merupakan bentuk
pemberdayaan masyarakat dengan lebih menekankan pada upaya

T
promotif dan preventif, sehingga masyarakat memiliki kemampuan
dalam memelihara kesehatan dan mengatasi gangguan kesehatan

F
ringan.

A
Dalam penyelenggaraan asuhan mandiri kesehatan tradisional
di Puskesmas, diselenggarakan melalui kegiatan dalam gedung dan

R
kegiatan di luar gedung. Kegiatan dilakukan melalui tahapan kegiatan
persiapan, pelaksanaan dan pembinaan oleh fasilitator puskesmas

D
bersama lintas sektor terkait. Implementasi dari asuhan mandiri
kesehatan tradisional melalui Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan
diharapkan dapat mendukung pencapaian program prioritas
nasional, seperti mendukung penurunan angka kematian Ibu, angka
kematian Bayi, pencegahan stunting, membantu mengendalikan
faktor resiko penyakit tidak menular dan peningkatan daya tahan
tubuh sehingga tidak mudah sakit.

Buku panduan teknis ini sebagai acuan khususnya bagi


fasilitator puskesmas, lintas program maupun lintas sektor /mitra
dalam menyelenggarakan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA
dan Keterampilan agar dapat terlaksana secara aman, efektif, baik
dan benar serta berkesinambungan sehingga dapat memberikan
kontribusi bermakna terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia yang setinggi-tingginya.

PETUNJUK TEKNIS
30 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
LAMPIRAN 1

INSTRUMEN SURVEY MAWAS DIRI

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN


No. Masalah Kesehatan

T
1  ISPA
2  Hipertensi

F
3  Diabetes Mellitus
4  Stunting

A
5 TBC 

R
Keterangan :
Dituliskan masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas berdasarkan

D
data jumlah 10 penyakit terbanyak dan data PIS-PK.

B. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

Masalah Kesehatan
No. Parameter
ISPA HT DM ST TBC
1. Kegawatannya        
2. Mendesaknya        
3. Penyebarannya        
4. Kemudahan mengatasi masalah        
5. Keinginan masyarakat        
  Jumlah nilai        

Catatan :
Penetapan prioritas masalah kesehatan dilakukan dengan jalan memberikan
nilai skoring 1-5, nilai 1 apabila masalah tersebut dianggap sangat ringan, dan
nilai skoring 5 apabila masalah tersebut dirasakan sangat gawat/ mendesak

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
31
32
D. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN

Masalah
Perilaku yang Penyebab
kesehatan Sasaran Kajian Perilaku Perilaku Saat Ini
diharapkan Masalah Lainnya
prioritas
TB 1. Keluarga Binaan - Pasien tidak minum - Pasien minum obat - Efek samping

PETUNJUK TEKNIS
........................... obat teratur secara teratur obat TB

.......................... - pasien tidak tahu - pasien tahu manfaat - Belum ada

D
manfaat obat TB obat TB kelompok
- Pasien asuhan mandiri
mengkonsumsi di wilayah nya

R
temulawak

Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas


2. Kader      
..........................
.........................
3. Tokoh Masyarakat  
A    

Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan


F
.........................
........................
T
LAMPIRAN 2

INSTRUMEN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

A. PENGORGANISASIAN KEGIATAN DALAM MENGATASI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN

D
YANG ADA

No. Upaya Mengatasi Masalah Pengorganisasian Kegiatan

R
1 KIE/Penyuluhan asman bagi keluarga penderita Tbc dan Ketua
masyarakat Anggota

3
Pembentukan kelompok asman

A
Dukungan mitra dalam kegiatan asman
F Ketua
Anggota

Ketua
Anggota
T

Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas


Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
PETUNJUK TEKNIS
33
34
B. PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DALAM MENGATASI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN
YANG ADA

Penangung Sumber
Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Petugas yang terlibat Waktu Keterangan
jawab dana

PETUNJUK TEKNIS
Pembentukan Adanya Kader dan Fasilitator Pengelola program Tbc, BOK Bulan Juli  -
kelompok asman kelompok keluarga Puskesmas Promkes 2021
asman binaan

D
Penyuluhan Peningkatan Kader dan Fasilitator Pengelola program Tbc,  BOK Bulan Juli Dilakukan
pemanfaatan TOGA pemahaman keluarga Puskesmas Promkes 2021 di …..

R
binaan

Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas


A

Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan


F T
F T
R A
D
LAMPIRAN 3

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
35
LAMPIRAN 4

KOP SURAT
-------------------------------------------------------------------
KEPUTUSAN DESA/LURAH……….
KECAMATAN………

T
NOMOR:………..

F
TENTANG
PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI KESEHATAN

A
TRADISIONAL MELALUI PEMANFAATAN TAMAN OBAT KELUARGA
DAN KETERAMPILAN……

R
DESA …..

D
KECAMATAN……..

Menimbang : ……………
Mengingat : …………….
MEMUTUSKAN
Menetapkan : kelompok Asuhan Mandiri ……., Desa…., Kecamatan…
Kabupaten…..
Kesatu : Susunan Anggota Kelompok Asuhan Mandiri…
Pembina : 1. Lurah….
2. Puskesmas ……
Ketua : …
Sekretaris : …
Bendahara : ….
Anggota : .1

PETUNJUK TEKNIS
36 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
Kedua : Kelompok Asuhan Mandiri wajib menyusun kegiatan
kelompoknya dan melaporkan setiap bulan ke puskesmas
Ketiga : Dalam melaksanakan kegiatan asuhan mandiri di
damping oleh fasilitator puskesma
Keempat : Apabila dikemudia hari terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini maka akan diubah sebagaimana mestinya

T
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

F
Ditetapkan di :

A
Pada tanggal :
Lurah/Kepala Desa

R
……………

Tembusan:

1…..
D

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
37
38
LAMPIRAN 5

RENCANA KERJA
KELOMPOK ASUHAN MANDIRI ………………
DESA………

PETUNJUK TEKNIS
BULAN…..

D
TAHUN……..

NO KEGIATAN Hari/tanggal Uraian Kegiatan Pelaksana Keterangan

Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas


A

Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan


F
Keterangan :
• Kegiatan : kegiatan dapat berupa orientasi kepada keluarga binaan, pembinaan kepada keluarga binaan,
kunjungan, dll
T
• Uraian kegiatan : dituliskan deskripsi singkat kegiatan yang akan dilaksanakan
• Pelaksana : dituliskan anggota kelompok yang menjadi penanggungjwab kegiatan
• Keterangan : dituliskan hal-hal yang perlu diketahui atau ditambahkan
F T
R A
D
LAMPIRAN 6

PETUNJUK TEKNIS
Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
39
F T
R A
D

PETUNJUK TEKNIS
40 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas
LAMPIRAN 7

FORMAT CATATAN
DAFTAR TANAMAN OBAT KELOMPOK
BULAN : 20...

D
Nama Kelompok Asuhan Mandiri :

NAMA TANAMAN/ MANFAAT/


NO CARA MENGOLAH KETERANGAN
FOTO KEGUNAAN

R A
         
         
         
F T
Mengetahui : tempat, tanggal, tahun
Fasilitator Puskesmas Kader

Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas


Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
PETUNJUK TEKNIS
 
 
Nama Fasilitator Nama Kader

41
42
LAMPIRAN 8

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI


PENYELENGGARAAN ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS

PETUNJUK TEKNIS
NO PENILAIAN DOKUMEN PENILAIAN KETERANGAN

INPUT

D
1 Camat memiliki kebijakan yang • Surat keputusan Camat Desa terkait dengan 1. Ada
mendukung terselenggaranya pembinaan asuhan mandiri Kesehatan tradisional 2. Tidak ada
Asuhan Mandiri Pemanfaatan • Surat edaran Camat tentang Pemanfaatan TOGA dan
TOGA dan Keterampilan di wilayah Keterampilan di wilayah kerjanya

R
kerjanya

Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas


2 Puskesmas memiliki kebijakan Rencana pelaksanaan kegiatan dalam pembinaan 1. Ada
dalam penyelenggaraan Asuhan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional di dalam Gedung 2. Tidak ada

3 Kepala Desa/Lurah
A
Mandiri Kesehatan Tradisional di dan luar gedung
Puskesmas

memiliki • Surat keputusan Kepala Desa/Lurah tentang 1. Ada

Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan


kebijakan yang mendukung Kelompok Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan 2. Tidak ada
F
terselenggaranya Asuhan Keterampilan
Mandiri Pemanfaatan TOGA dan • Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah tentang Kader
Keterampilan di wilayah kerjanya Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan
• Surat edaran Kepala Desa/Lurah tentang Pemanfaatan
T
TOGA dan Keterampilan di wilayah kerjanya
NO PENILAIAN DOKUMEN PENILAIAN KETERANGAN

4 Adanya fasilitator Asuhan • Surat Tugas/ surat penunjukan fasilitator Asuhan 1. Ada
Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Mandiri Kesehatan Tradisional 2. Tidak ada
Keterampilan • Sertifikat pelatihan sebagai fasilitator asuhan mandiri
Pemanfaatan TOGA dan keterampilan

5 Adanya kader asuhan Mandiri Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah tentang Kader 1. Ada
Pemanfaatan TOGA dan Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan 2. Tidak ada
Keterampilan

D
6 Adanya anggaran yang • Rencana usulan kegiatan di Puskesmas 1. Ada
mendukung kegiatan asuhan • Rencana Pelaksanaan Kegiatan di Puskesmas 2. Tidak ada
mandiri pemanfaatan TOGA dan • Dana Desa, dll
keterampilan

R
7 Adanya kemitraan dalam • Laporan kegiatan bersama dengan lintas sektor 1. Ada
mendukung penyelenggaraan terkait 2. Tidak ada
asuhan mandiri kesehatan • Adanya perjanjian kerja sama dalam pengembangan
tradisional asuhan mandiri kesehatan tradisional

1
kesehatan tradisional
melalui pemanfaatan TOGA dan
Akupresur
A
INDIKATOR PROSES

Adanya rencana kegiatan asuhan • Rencana Pelaksanaan Kegiatan di Puskesmas


mandiri
F 1. Ada
2. Tidak ada
Dilakukan
berapa kali
dalam 1 tahun

2 Adanya koordinasi lintas sektor/ • Laporan kegiatan bersama dengan lintas sektor 1. Ada
T
mitra dalam pembinaan asuhan terkait 2. Tidak ada
mandiri kesehatan tradisional • Adanya perjanjian kerja sama dalam pengembangan

Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas


Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
PETUNJUK TEKNIS
asuhan mandiri kesehatan tradisional

43
44
NO PENILAIAN DOKUMEN PENILAIAN KETERANGAN

3 Sosialisasi oleh puskesmas dan/ • Laporan kegiatan 1. Ada Dilakukan


atau bersama lintas sektor terkait 2. Tidak ada berapa kali
dalam pengembangan asuhan dalam 1 tahun
mandiri kesehatan tradisional

4 Adanya orientasi kader • Laporan kegiatan 1. Ada Dilakukan

PETUNJUK TEKNIS
2. Tidak ada berapa kali
dalam 1 tahun

5 Kegiatan penyuluhan oleh • Laporan kegiatan 1. Ada Dilakukan

D
puskesmas dan/atau bersama 2. Tidak ada berapa kali
lintas sektor terkait dalam 1 tahun

6 Pembinaan oleh puskesmas • Laporan kegiatan pembinaan oleh puskesmas 1. Ada Dilakukan

R
bersama lintas sektor terkait bersama lintas sektor terkait 2. Tidak ada berapa kali
dalam 1 tahun

Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas


7 Pendampingan dalam pembinaan Laporan kegiatan pendampingan 1. Ada Dilakukan
asuhan mandiri pemanfaatan TOGA 2. Tidak ada berapa kali
dan keterampilan

A dalam 1 tahun

Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan


8 Pencatatan kelompok asuhan • Catatan keluarga binaan 1. Ada
F
mandiri pemanfaatan TOGA dan • Rekapitulasi catatan keluarga binaan 2. Tidak ada
keterampilan

INDIKATOR OUTPUT
T
1 Jumlah keluarga binaan yang Laporan dan dokumentasi kegiatan
memiliki dan memanfaatan TOGA

2 Jumlah kelompok asuhan • Laporan dan dokumentasi kegiatan


mandiri pemanfaatan TOGA dan • SK kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA
keterampilan dan keterampilan
LAMPIRAN 9

FORMAT RENCANA KEGIATAN FASILITATOR ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL


TAHUN : 20…..
Kelurahan/Desa
Kecamatan

D
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU LOKASI PEMBIAYAAN KETERANGAN
               
               

R
               
               
               
   

Mengetahui :
Kepala Puskesmas
   
A  
F      

tempat, tanggal, tahun


Fasilitator  
...........................
T
   
   

Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas


Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
PETUNJUK TEKNIS
Nama Kepala Nama Fasilitator  
Puskesmas

45
PENANGGUNG JAWAB:
DIREKTUR PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

KOORDINATOR :
dr. Hadi Siswoyo, M.Epid
(Koordinator Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris)

TIM PENYUSUN
dr. Nur Indah, MKM

T
Priatmo Triwibowo, SKM

F
Cempaka Rini, SKM, MKM
Krisna Desria, SKM

A
Nur Hairunnisa, SKM,MKM
dr. Gabe Gusmi Aprilla, MKM

R
Defi Zuarni, SKM, M.Si
dr. Amsal Amri

D
dr. David Abiyoso
Friskania Devi Rosanti, SKM

KONTRIBUTOR
Ismoyowati, SKM, M.Kes
Zuraida Toha, SKM, M.Kes
Dr. Otih Rostiana
dr. Erna Hayati, M.Si
dr. Prapti Utami, M.Si
Hera Nurhayati, SP, M. Si
dr. Gita Swisari, MKM
dr. Ady Iswadi Thomas, MARS
In Ratri Dwi Kuncahyani, SKM, M.Si
Haryani, SKM, MHSM
Esrika Lismasinta Autara, SH, MPH
Riana Indriasari, SKM
dr. Agus Kamal Purba, MPH

EDITOR
Hermawan Andi Pradana, AMD

PETUNJUK TEKNIS
46 Penyelenggaraan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga dan Keterampilan di Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai