KEWIRAUSAHAAN II
NAMA KELOMPOK I :
SYAHRULDIN ( 105731101121 )
ST MAIMUNA FEBRIANTI ( 105731102021 )
NUR FADILLAH PADLI ( 105731103121 )
RIMAULANI PUTRI ( 105731103221 )
FITRI. S (105731100921)
AK21A
DOSEN PENGAMPU :
SAFRI HALIDING, SE, M.Sc. ACC
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan
karunia-Nya, Kami dapat menyusun Makalah ini dengan baik. Makalah ini berisi uraian hasil
reset kami tentang “ ”.
Makalah ini kami susun dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dari
kelompok kami yakni kelompok I.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itulah kami selaku penyusun sangat mengharap kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kelompok kami
dan teman-teman sekalin.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
BAB I......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A LATRA BELAKANG.................................................................................. 1
B RUMUSAN MASALAH............................................................................. 2
C TUJUAN PENULISAN............................................................................... 3
BAB II....................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN....................................................................................................... 4
A PENGURUSAN PERSYARATAN IZIN USAHA DAN
JENIS-JENIS IZIN USAHA..................................................................... 4
B BADAN USAHA DAN JENIS-JENISNYA................................................ 9
C CARA MEMULAI SUATU USAHA.......................................................... 11
D TAHAP PENDIRIAN USAHA................................................................... 12
BAB III..................................................................................................................... 15
PENUTUP................................................................................................................. 15
A KESIMPULAN............................................................................................ 15
B SARAN......................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
iv
F. usaha baru. Maka dari itu kami
memilih judul makalah “CARA
MENDIRIKAN USAHA“
G. untuk memperdalam materi
kewirausahaan.
H. Makalah ini dilatar belakangi
tugas dari guru, selain itu
menjadi ajang mengasah
I. kemampuan kami dalam
membuat makalah. Makalah ini
berisikan tentang tahap-
J. tahap membuat usaha baru.
Makalah ini juga membuktikan
bahwa kami menyukai
K. dunia usaha dan kami
membuat makalah ini karena
rasa ingin tahu kami terhadap
L. dunia usaha.
v
M. Melihat realita di zaman
sekarang sangat sulit mencari
pekerjaan, karena lowongan
N. pekerjaan lebih sedikit
dibandingkan pencari pekerjaan.
Di desa maupun di kota
O. sama- sama sulit mencari
pekerjaan. Kami mencoba untuk
meneliti cara mendirikan
P. usaha, agar muncul usaha-
usaha baru untuk para pencari
kerja. Langkah pertama
Q. untuk mendirikan usaha yaitu
dengan mengetahui tata cara
mendirikan suatu
R. usaha baru. Maka dari itu kami
memilih judul makalah “CARA
MENDIRIKAN USAHA“
vi
S. untuk memperdalam materi
kewirausahaan.
T. Makalah ini dilatar belakangi
tugas dari guru, selain itu
menjadi ajang mengasah
U. kemampuan kami dalam
membuat makalah. Makalah ini
berisikan tentang tahap-
V. tahap membuat usaha baru.
Makalah ini juga membuktikan
bahwa kami menyukai
W. dunia usaha dan kami
membuat makalah ini karena
rasa ingin tahu kami terhadap
X. dunia usaha.
Melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan, karena lowongan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di kota sama- sama sulit mencari
pekerjaan. Kami mencoba untuk meneliti cara mendirikanusaha, agar muncul usaha- usaha baru
untuk para pencari kerja. Langkah pertama untuk mendirikan usaha yaitu dengan mengetahui tata
cara mendirikan suatu usaha baru. Maka dari itu kami memilih judul makalah “CARA
MEMBUAT PEIZINAN DAN MENDIRIKAN USAHA“ untuk memperdalam materi
kewirausahaan.
vii
Makalah ini dilatar belakangi tugas dari dosen, selain itu menjadi ajang mengasah
kemampuan kami dalam membuat makalah. Makalah ini berisikan tentang tahap-tahap membuat
usaha baru. Makalah ini juga membuktikan bahwa kami menyukai dunia usaha dan kami
membuat makalah ini karena rasa ingin tahu kami terhadap dunia usaha.
Pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan Bagi Perseroan Terbatas Dengan Terbitnya
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016
viii
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial,
Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan
Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota,
Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.” Tingakatan peraturan menteri dibawah
dari Peraturan Pemerintah sebagaimana penjelasan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 menyebutkan bahwa Peraturan yang diatur di Pasal 8 ayat (1) diakui
eksistensinya dan memiliki kekuatan hukum selama merupakan printah dari Peraturan yang
lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.9 Dengan menggunkan Asas Lex superior
derogat legi inferiori menjelaskan bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016
menyampingkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
46/MDAG/PER/9/2009. Sehingga implikasi hukum pendirian Perseoran Terbatas dalam
membuat Surat Izin Usaha Perdagangan dengan Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 2016
adalah para pendiri Perseroan Terbatas dapat membuat SIUP dengan modal dasar kesepakatan
para pendiri perseroan.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan studi kasus dan latar belakang diatas maka muncul pertanyaan sebagai berikut :
a. Apa itu pengurusan persyaratan izin usaha dan jenis-jenis izin usaha?
b. Apa itu badan usaha dan jenis-jenisnya?
c. Bagaimana cara memulai suatu usaha?
d. Bagaimana tahap pendirian usaha?
D. TUJUAN PENULISAN
a. Mengetahui apa itu pengurusan persyaratan izin usaha dan jenis-jenis izin usaha
b. Mengetahui apa itu badan usaha dan jenis-jenisnya
c. Mengetahui bagaimana cara memulai suatu usaha
d. Mengetahui bagaimana tahap pendirian usaha
ix
BAB II
PEMBAHASAN
x
1. 2 Persyaratan izin usaha
1) Usaha kecil
Merupakan jenis usaha ekonomi yang produktif dan bisa didirikan sendiri
dimana bisa dikelola maupun dimiliki oleh perorangan maupun dikelola oleh suatu
badan usaha. Usaha kecil ini memiliki aset atau kekayaan sebesar 50 juta sampai
dengan 2 miliar rupiah.
a) Surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha
b) Kartu tanda penduduk
c) Kartu Keluarga
d) Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar
e) NPWP
f) SITU
g) SIUP
h) Mengisi formulir yang memuat tentang :
Nama;
Nomor KTP;
Nomor telepon;
Alamat;
Kegiatan usaha;
Sarana usaha yang digunakan;
Jumlah modal usaha.
2) Usaha menengah
Usaha produktif selain usaha mikro dan kecil adalah usaha menengah. Usaha
ini diatur oleh suatu badan usaha dan bisa juga dimiliki oleh perorangan. Usaha ini
bukan milik perusahaan kecil maupun perusahaan besar lainnya. Berdasarkan
Undang-Undang yang sudah diberlakukan di Indonesia yang masuk ke dalam usaha
menengah jika memiliki kekayaan antara 500 juta sampai dengan 10 miliar.
a) Surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha/ SKDU
b) Kartu tanda penduduk
c) Kartu Keluarga
d) Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar
e) NPWP
f) SITU
g) SIUP
h) HO
i) IMB
j) BPOM
xi
3) Usaha besar
Usaha dikategorikan besar jika memiliki kekayaan lebih dari 10 miliar.
Kekayaan tersebut bisa dari penjualan atau aset yang dimiliki. Yang bisa digolongkan
dalam usaha besar adalah usaha nasional milik negara atau milk swasta, usaha
patungan atau dari usaha sing yang memiliki kegiatan ekonomi di Indonesia.
a) Pendaftar penanaman modal
b) NPWP
c) Akte pendirian badan usaha
d) Pengesahan badan hukum usaha
e) Izin prinsip penanaman modal umtuk medapatkan fasilitas
f) Rencana penggunaan tenaga kerja asing RPTKA
g) Izin peruntukkan penggunaan tanah SIPPT
h) IMB
i) Izin undang-undang gangguan
j) AMDAL
k) Izin pengambilan atau pemanfaatan air bawah tanah
l) Izin usaha
m) SITU
n) Tanda daftar perusahaan
1. 3 Jenis-jenis izin usaha
Dalam mendirikan badan usaha seperti Perseroan Komanditer (CV), Firma ataupun
Perseroan Terbatas (PT) dibutuhkan berbagai kelengkapan administrasi berupa izin usaha
yang dikeluarkan oleh instansi terkait sehingga usaha dapat dijalankan secara legal.
Adapun berbagai kelengkapan izin usaha yang diberlakukan di Indonesia saat ini terdiri dari :
1) Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) merupakan salah satu kelengkapan izin
usaha yang dikeluarkan oleh kantor kelurahan ataupun kantor kecamatan dimana usaha
tersebut didirikan. Surat Keterangan Domisili Usaha ini biasanya dibuat untuk mengurus
berbagai dokumen lainnya terkait dengan pendirian sebuah badan usaha, seperti SIUP,
TDP, NPWP, dan lain-lain. Biasanya hanya diperlukan waktu satu hari untuk mengurus
surat keterangan ini jika persyaratannya sudah lengkap.
xii
sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya. Nomor wajib pajak biasanya akan
dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan. Hal ini bertujuan untuk menjaga
ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.
Untuk mendapatkan kelengkapan usaha berupa Nomor Pokok Wajib Pajak,
seorang wajib pajak baik secara pribadi maupun lembaga dapat mengajukan
permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan
dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) di wilayah wajib pajak tinggal.
xiii
6) Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
Merupakan surat Izin untuk pengusaha menengah kecil yang membutuhkan
legalitas atau pemenuhan berkas untuk mendukung usaha yang bergerak di bidang
industri. Izin usaha ini wajib dimiliki oleh usaha yang memiliki modal sebesar Rp
5 juta sampai Rp 200 juta. Untuk mendapatkan surat ini pengusaha dapat
mengajukan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah Tingkat II Kabupaten
atau Kota. Sedangkan bila usaha sudah berkembang dan meliputi usaha besar
dapat mengajukan di Pelayanan Perizinan Terpadu Tingkat I Provinsi atau BKPM.
Setiap daerah terkadang terdapat perbedaan dalam kepengurusan Izin Usaha
Indsutri. Untuk itu diperlukan pencarian informasi lebih lanjut tentang syarat
pengajuan di daerah serta dokumen yang dibutuhkan sesuai jenis industri yang
dijalankan.
Adalah surat izin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk dapat
melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Setiap perusahaan, koperasi,
persekutuan maupun perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha
perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili
perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.
xv
12) Izin BPOM
Izin BPOM merupakann surat izin yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas
Obat dan Makanan guna melindungi masyarakat terhadap bahaya konsumsi suatu
produk makanan dan minuman serta obat-obatan. Produsen makanan, minuman
serta obat yang disajikan dalam suatu kemasan tertentu, wajib mendaftarkan
produknya ke BPOM guna memperoleh izin penjualan dan peredaran di
masyarakat. Pendaftaran produk makanan tersebut dilakukan dengan cara datang
langsung ke kantor Badan POM yang terletak di Jln. Percetakan Negara No.23
Jakarta Pusat pada jam kantor. Registrasi produk obat dilakukan di Gedung B atau
Gedung Biru yang merupakan layanan satu atap.
xvi
terbatas. Kelebihan perusahaan jenis ini adalah dalam hal tanggung jawab terutama
bagi sekutu aktif dan pasif.
3. Perseroan Komanditer
Perseroan komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar
kepercayaan. Tujuan pendirian perseroan komanditer adalah memberikan peluang
bagi perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab
terbatas. Kelebihan perusahaan jenis ini adalah dalam hal tanggung jawab terutama
bagi sekutu aktif dan pasif.
4. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang.
Berikut ini beberapa jenis-jenis koperasi yang dapat kita dirikan yaitu:
1) koperasi produksi
2) koperasi konsumsi
3) koperasi jasa
4) koperasi serbaguna usaha
5) koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.
6) Yayasan (badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih
menekankan usahanya pada tujuan sosial).
7) Perseroan Terbatas(PT)
Perseroan terbatas atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan
hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Jenis-jenis perseroan terbatas di
indonesia dilihat dari dua segi yaitu:
xvii
2) Segi status, dibagi dalam dua jenis, yaitu :
a) Perseroan Tertutupmerupakan perseroan terbatas yang modal dan jumlah
pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan tidak melakukan
penawaran umum.
b) Perseroan Terbuka adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang
sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan
penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang
pasar modal.
xviii
Mengembangkan usaha yang sudah ada Pengusaha melakukan pengembangan
atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik pengembangan berupa cabang atau
penambahan kapasitas yang lebih besar.
d) Mengembangkan usaha yang sudah ada Pengusaha melakukan pengembangan
atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik pengembangan berupa cabang atau
penambahan kapasitas yang lebih besar.
xix
e. SK Menteri Hukum dan HAM RI
Tahap ini sangat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan status sebagai
badan hukum. Permohonan ini diajukan melalui Notaris kepada Menteri Hukum
dan HAM RI untuk mendapatkan pengesahan anggaran dasar perseroan (Akta
Pendirian) sesuai Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
f. SIUP-Surat izin usaha perdagangan
Proses permohonan SIUP diajukan melalui dinas perdagangan
Kota/Kabupaten untuk golongan SIUP menengah dan kecil, atau Dinas
Perdagangan Propinsi untuk SIUP besar sesuai dengan tempat kedudukan
perusahaan berada. .
g. TDP-Tanda daftar perusahaan
Permohonan pendaftaran perusahaan untuk mendapatkan TDP diajukan
kepada Pendaftaran Perusahaan yang berada di Kota/Kabupaten cq. Dinas
Perdagangan. Proses TDP diajukan setelah perusahaan mendapatkan pengesahan
dari menteri dan miliki SIUP atau izin usaha yang lain.
h. PKP - Pengusaha Kena Pajak
Pendaftaran pengusaha kena pajak (PKP) diajukan melalui kantor pelayanan
pajak sesuai dengan NPWP. PKP dibutuhkan untuk menerbitkan faktur
perusahaan dalam rangka menjual produk atau jasa dengan PPN (pajak
pertambahan nilai).
i. Berita Negara Republik Indonesia
Status perusahaan sebagai badan hukum telah sempurna setelah di umumkan
dalam berita acara negara Repbulik Indonesia. Permohonan ini dapat diajukan
setelah perusahaan memiliki TDP dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Kehakiman & HAM RI.
xx
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah diatas, bahwa
setiap wirausahawan yang ingin mendirikan usaha sebaiknya mempelajari terlebih dahulu
tahap demi tahap dalam membuat usaha karena tahapan ini sudah ada peraturannya. Oleh
karena itu, sangat penting sekali mempelajarinya agar dalam berusaha kita tidak mendapat
kesulitan dalam usaha yang dijalankan tersebut.
B SARAN
xxi
Adapun saran yang kami berikan yaitu semoga bagi yang pembaca karya tulis
ini , bisa menambah pengetahuannya, dan dapat menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat yang ada di sekitar si pembaca, sehingga dapat mengurangi jumlah
pengangguran dan kemiskinan yang melanda negara indonesia.
xxii
DAFTAR PUSTAKA
4 kriteria usaha,mikro,kecil,menengah dan besar. (2018, februari 18). Diambil kembali dari
cara investasi bisnis: https://carainvestasibisnis.com/4-kriteria-usaha-mikro-kecil-
menengah-dan-besar/
pendirian dan pendaftaran usaha. (2018, januari 8). Diambil kembali dari national sigle
window for investment: NSWI - Panduan(bkpm.go.id)
wibawa, A. a. (2019). pembuatan surat izin usaha perdagangan bagi perseroan terbatas
dengan terbitnya peraturan pemerintah nomor 29 tahun2016. 365-374.
xxiii