Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN II

BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN PERIZINAN USAHA DAN


MENDIRIKAN USAHA

NAMA KELOMPOK I :

SYAHRULDIN ( 105731101121 )
ST MAIMUNA FEBRIANTI ( 105731102021 )
NUR FADILLAH PADLI ( 105731103121 )
RIMAULANI PUTRI ( 105731103221 )
FITRI. S (105731100921)
AK21A

DOSEN PENGAMPU :
SAFRI HALIDING, SE, M.Sc. ACC

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan
karunia-Nya, Kami dapat menyusun Makalah ini dengan baik. Makalah ini berisi uraian hasil
reset kami tentang “ ”.

Makalah ini kami susun dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dari
kelompok kami yakni kelompok I.

Kami sadar bahwa dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itulah kami selaku penyusun sangat mengharap kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kelompok kami
dan teman-teman sekalin.

Makassar, 06 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I......................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

A LATRA BELAKANG.................................................................................. 1
B RUMUSAN MASALAH............................................................................. 2
C TUJUAN PENULISAN............................................................................... 3

BAB II....................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN....................................................................................................... 4
A PENGURUSAN PERSYARATAN IZIN USAHA DAN
JENIS-JENIS IZIN USAHA..................................................................... 4
B BADAN USAHA DAN JENIS-JENISNYA................................................ 9
C CARA MEMULAI SUATU USAHA.......................................................... 11
D TAHAP PENDIRIAN USAHA................................................................... 12

BAB III..................................................................................................................... 15
PENUTUP................................................................................................................. 15
A KESIMPULAN............................................................................................ 15
B SARAN......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

A. Melihat realita di zaman


sekarang sangat sulit mencari
pekerjaan, karena lowongan
B. pekerjaan lebih sedikit
dibandingkan pencari pekerjaan.
Di desa maupun di kota
C. sama- sama sulit mencari
pekerjaan. Kami mencoba untuk
meneliti cara mendirikan
D. usaha, agar muncul usaha-
usaha baru untuk para pencari
kerja. Langkah pertama
E. untuk mendirikan usaha yaitu
dengan mengetahui tata cara
mendirikan suatu

iv
F. usaha baru. Maka dari itu kami
memilih judul makalah “CARA
MENDIRIKAN USAHA“
G. untuk memperdalam materi
kewirausahaan.
H. Makalah ini dilatar belakangi
tugas dari guru, selain itu
menjadi ajang mengasah
I. kemampuan kami dalam
membuat makalah. Makalah ini
berisikan tentang tahap-
J. tahap membuat usaha baru.
Makalah ini juga membuktikan
bahwa kami menyukai
K. dunia usaha dan kami
membuat makalah ini karena
rasa ingin tahu kami terhadap
L. dunia usaha.
v
M. Melihat realita di zaman
sekarang sangat sulit mencari
pekerjaan, karena lowongan
N. pekerjaan lebih sedikit
dibandingkan pencari pekerjaan.
Di desa maupun di kota
O. sama- sama sulit mencari
pekerjaan. Kami mencoba untuk
meneliti cara mendirikan
P. usaha, agar muncul usaha-
usaha baru untuk para pencari
kerja. Langkah pertama
Q. untuk mendirikan usaha yaitu
dengan mengetahui tata cara
mendirikan suatu
R. usaha baru. Maka dari itu kami
memilih judul makalah “CARA
MENDIRIKAN USAHA“
vi
S. untuk memperdalam materi
kewirausahaan.
T. Makalah ini dilatar belakangi
tugas dari guru, selain itu
menjadi ajang mengasah
U. kemampuan kami dalam
membuat makalah. Makalah ini
berisikan tentang tahap-
V. tahap membuat usaha baru.
Makalah ini juga membuktikan
bahwa kami menyukai
W. dunia usaha dan kami
membuat makalah ini karena
rasa ingin tahu kami terhadap
X. dunia usaha.
Melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan, karena lowongan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di kota sama- sama sulit mencari
pekerjaan. Kami mencoba untuk meneliti cara mendirikanusaha, agar muncul usaha- usaha baru
untuk para pencari kerja. Langkah pertama untuk mendirikan usaha yaitu dengan mengetahui tata
cara mendirikan suatu usaha baru. Maka dari itu kami memilih judul makalah “CARA
MEMBUAT PEIZINAN DAN MENDIRIKAN USAHA“ untuk memperdalam materi
kewirausahaan.

vii
Makalah ini dilatar belakangi tugas dari dosen, selain itu menjadi ajang mengasah
kemampuan kami dalam membuat makalah. Makalah ini berisikan tentang tahap-tahap membuat
usaha baru. Makalah ini juga membuktikan bahwa kami menyukai dunia usaha dan kami
membuat makalah ini karena rasa ingin tahu kami terhadap dunia usaha.

B. CONTOH STUDI KASUS

Pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan Bagi Perseroan Terbatas Dengan Terbitnya
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016 tersebut dapat menimbulkan masalah


dalam membuat Surat Ijin Usaha Perdagangan. Dikarenakan untuk membuat Surat Ijin Usaha
Perdagangan, perseroan terbatas wajib memiliki modal dasar minimal Rp 50.000.000 (lima
puluh juta rupiah) sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1)Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan untuk “SIUP Kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan
bersihnya lebih dari Rp 50.000.000, (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000, (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.”
Sehingga perseroan terbatas menjadi bermasalah apabila kesepakatan modal dasar para
pendiri perseroan terbatas dibawah Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Dari penjelasan
tersebut menimbulkan konflik norma antara Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016
dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46/MDAG/PER/9/2009.
Timbulnya konflik norma antara Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2016 dengan Perautran
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 dapat diselesaikan
dengan menggunakan asas preferensi atau disebut juga asas penyelesaian konflik, dengan
menggunakan identifikasi aturan hukum yang dalam keadaan kekosongan hukum (leemten in
het recht), konflik antara norma hukum (antinomi hukum), dan norma yang kabur (vage
normen) atau norma tidak jelas. Dalam penelitian ini, untuk menjawab suatu konflik norma
terkait peraturan perundangundang dipergunakan Asas preferensi. Asas preferensi dipecah
menjadi tiga asas yaitu asas lex superior derogate legi inferiori, yaitu asas yang menggunakan
peraturan tingkatannya lebih tinggi dan menyampingkan peraturan yang lebih rendah
berdasarkan hirarki peraturan perundang-undangan. Selanjutnya asas lex spesialis derogate
legi generali, yaitu asas yang menggunakan peraturan yang bersifat khusus dan
menyampingkan yang bersifat umum. Dan yang terakhir adalah asas lex posterior derogate
legi priori yaitu menggunkan peraturan baru dan menyampingkan peraturan lama.Undang
Nomor 12 Tahun 2011 yang disebutkan bahwa “jenis Peraturan Perundangundangan selain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencangkup peraturan yang ditetapkan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

viii
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial,
Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan
Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota,
Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.” Tingakatan peraturan menteri dibawah
dari Peraturan Pemerintah sebagaimana penjelasan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 menyebutkan bahwa Peraturan yang diatur di Pasal 8 ayat (1) diakui
eksistensinya dan memiliki kekuatan hukum selama merupakan printah dari Peraturan yang
lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.9 Dengan menggunkan Asas Lex superior
derogat legi inferiori menjelaskan bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016
menyampingkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
46/MDAG/PER/9/2009. Sehingga implikasi hukum pendirian Perseoran Terbatas dalam
membuat Surat Izin Usaha Perdagangan dengan Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 2016
adalah para pendiri Perseroan Terbatas dapat membuat SIUP dengan modal dasar kesepakatan
para pendiri perseroan.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan studi kasus dan latar belakang diatas maka muncul pertanyaan sebagai berikut :

a. Apa itu pengurusan persyaratan izin usaha dan jenis-jenis izin usaha?
b. Apa itu badan usaha dan jenis-jenisnya?
c. Bagaimana cara memulai suatu usaha?
d. Bagaimana tahap pendirian usaha?

D. TUJUAN PENULISAN
a. Mengetahui apa itu pengurusan persyaratan izin usaha dan jenis-jenis izin usaha
b. Mengetahui apa itu badan usaha dan jenis-jenisnya
c. Mengetahui bagaimana cara memulai suatu usaha
d. Mengetahui bagaimana tahap pendirian usaha

ix
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGURUSAN PERSYARATAN IZIN USAHA DAN JENIS-JENIS IZIN USAHA


1. Pengertian izin uasaha
Izin usha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak
berwenang atas penyelenggaraam suatu kegiatam usaha oleh seorang pengusaha atau suatu
perusahaan. Bagi pemerintah, pengertian usaha dagang adalah suatu alat atau sarana untuk
membina, mengarahkan, mengawasi, dan menerbitkan izin2 usaha perdagangan. Agar
kegiatan usaha lancar, maka setiap pengusaha wajib untuk mengurus dan memiliki izin usaha
dari instansi pemerintah yang sesuai dgn bidangnya.

x
1. 2 Persyaratan izin usaha
1) Usaha kecil
Merupakan jenis usaha ekonomi yang produktif dan bisa didirikan sendiri
dimana bisa dikelola maupun dimiliki oleh perorangan maupun dikelola oleh suatu
badan usaha. Usaha kecil ini memiliki aset atau kekayaan sebesar 50 juta sampai
dengan 2 miliar rupiah.
a) Surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha
b) Kartu tanda penduduk
c) Kartu Keluarga
d) Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar
e) NPWP
f) SITU
g) SIUP
h) Mengisi formulir yang memuat tentang :
 Nama;
 Nomor KTP;
 Nomor telepon;
 Alamat;
 Kegiatan usaha;
 Sarana usaha yang digunakan;
 Jumlah modal usaha.
2) Usaha menengah
Usaha produktif selain usaha mikro dan kecil adalah usaha menengah. Usaha
ini diatur oleh suatu badan usaha dan bisa juga dimiliki oleh perorangan. Usaha ini
bukan milik perusahaan kecil maupun perusahaan besar lainnya. Berdasarkan
Undang-Undang yang sudah diberlakukan di Indonesia yang masuk ke dalam usaha
menengah jika memiliki kekayaan antara 500 juta sampai dengan 10 miliar.
a) Surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha/ SKDU
b) Kartu tanda penduduk
c) Kartu Keluarga
d) Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar
e) NPWP
f) SITU
g) SIUP
h) HO
i) IMB
j) BPOM

xi
3) Usaha besar
Usaha dikategorikan besar jika memiliki kekayaan lebih dari 10 miliar.
Kekayaan tersebut bisa dari penjualan atau aset yang dimiliki. Yang bisa digolongkan
dalam usaha besar adalah usaha nasional milik negara atau milk swasta, usaha
patungan atau dari usaha sing yang memiliki kegiatan ekonomi di Indonesia.
a) Pendaftar penanaman modal
b) NPWP
c) Akte pendirian badan usaha
d) Pengesahan badan hukum usaha
e) Izin prinsip penanaman modal umtuk medapatkan fasilitas
f) Rencana penggunaan tenaga kerja asing RPTKA
g) Izin peruntukkan penggunaan tanah SIPPT
h) IMB
i) Izin undang-undang gangguan
j) AMDAL
k) Izin pengambilan atau pemanfaatan air bawah tanah
l) Izin usaha
m) SITU
n) Tanda daftar perusahaan
1. 3 Jenis-jenis izin usaha
Dalam mendirikan badan usaha seperti Perseroan Komanditer (CV), Firma ataupun
Perseroan Terbatas (PT) dibutuhkan berbagai kelengkapan administrasi berupa izin usaha
yang dikeluarkan oleh instansi terkait sehingga usaha dapat dijalankan secara legal.

Adapun berbagai kelengkapan izin usaha yang diberlakukan di Indonesia saat ini terdiri dari :
1) Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) merupakan salah satu kelengkapan izin
usaha yang dikeluarkan oleh kantor kelurahan ataupun kantor kecamatan dimana usaha
tersebut didirikan. Surat Keterangan Domisili Usaha ini biasanya dibuat untuk mengurus
berbagai dokumen lainnya terkait dengan pendirian sebuah badan usaha, seperti SIUP,
TDP, NPWP, dan lain-lain. Biasanya hanya diperlukan waktu satu hari untuk mengurus
surat keterangan ini jika persyaratannya sudah lengkap.

2) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan  nomor yang diberikan kepada
wajib pajak (WP) sebagai sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan

xii
sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya.  Nomor wajib pajak biasanya akan
dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan. Hal ini bertujuan untuk menjaga
ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.
Untuk mendapatkan kelengkapan usaha berupa Nomor Pokok Wajib Pajak,
seorang wajib pajak baik secara pribadi maupun lembaga dapat mengajukan
permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan
dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) di wilayah wajib pajak tinggal.

3) Izin Usaha Dagang (UD)


Usaha Dagang (UD) atau yang juga sering disebut sebagai Perusahaan Dagang
(PD) pada umumnya merupakan perusahaan perseorangan yang dikelola oleh
orang perseorangan. Meskipun bukan badan usaha, para pemilik UD/PD biasanya
juga membutuhkan tanda bukti yang sah untuk dapat menjalankan usahanya.
Tanda bukti berupa Izin Usaha Dagang dapat diperoleh dengan mengajukan
permohonan Izin Usaha kepada Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan
Perdagangan setempat.

4) Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


SITU adalah izin yang diberikan kepada perorangan, perusahaan, dan badan
usaha untuk memperoleh izin tempat usaha sesuai dengan tata ruang wilayah yang
diperlukan dalam rangka penanaman modal. Dasar hukum untuk SITU biasanya
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berupa Perda. Masa berlaku SITU umumnya
paling lama 3 (tiga) tahun dan bila telah habis masa berlakunya bisa
diperpanjang apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan sepanjang subjek
dan/atau objek tidak mengalami perubahan.

5) Surat Izin Prinsip


Surat Ijin Prinsip adalah suatu izin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
yang diberikan kepada pengusaha atau badan usaha yang akan melakukan
kegiatan usaha di suatu daerah. Surat Izin Prinsip inilah yang memberikan
kepastian hukum dalam berinvestasi dan meningkatkan sumber-sumber
pendapatan asli daerah.

xiii
6) Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
Merupakan surat Izin untuk pengusaha menengah kecil yang membutuhkan
legalitas atau pemenuhan berkas untuk mendukung usaha yang bergerak di bidang
industri. Izin usaha ini wajib dimiliki oleh usaha yang memiliki modal sebesar Rp
5 juta sampai Rp 200 juta. Untuk mendapatkan surat ini pengusaha dapat
mengajukan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah Tingkat II Kabupaten
atau Kota. Sedangkan bila usaha sudah berkembang dan meliputi usaha besar
dapat mengajukan di Pelayanan Perizinan Terpadu Tingkat I Provinsi atau BKPM.
Setiap daerah terkadang terdapat perbedaan dalam kepengurusan Izin Usaha
Indsutri. Untuk itu diperlukan pencarian informasi lebih lanjut tentang syarat
pengajuan di daerah serta dokumen yang dibutuhkan sesuai jenis industri yang
dijalankan.

7) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Adalah surat izin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk dapat
melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Setiap perusahaan, koperasi,
persekutuan maupun perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha
perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili
perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.

SIUP terdiri atas tiga kategori yaitu :

1. SIUP Kecil, diterbitkan bagi perusahaan yang memiliki modal disetor dan


kekayaan bersih dibawah Rp. 200 juta di luar tanah dan bangunan.
2. SIUP Menengah, diterbitkan bagi perusahaan yang memiliki modal disetor
dan kekayaan bersih Rp. 200 juta s/d Rp. 500 juta di luar tanah dan bangunan.
3. SIUP Besar, diterbitkan bagi perusahaan yang memiliki modal disetor dan
kekayaan bersih di atas Rp. 500 juta di luar tanah dan bangunan.

8) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Adalah tanda bukti badan usaha yang telah melakukan kewajibannya dalam
melakukan pendaftaran perusahaan dalam Daftar Perusahaan. Pendaftaran wajib
dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang bersangkutan, atau dapat
diwakilkan kepada orang lain dengan surat kuasa. Perusahaan yang wajib didaftar
dalam Daftar Perusahaan adalah badan usaha yang berbentuk Badan Hukum,
xiv
Koperasi, Persekutuan (Komanditer/CV, Firma, PT), dan Perorangan. Khusus
Perusahaan Kecil Perorangan yang dijalankan secara pribadi, mempekerjakan
hanya anggota keluarga terdekat, tidak memerlukan izin usaha, dan bukan
merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan dikecualikan dari wajib
Daftar Perusahaan.
9) Tanda Daftar Industri (TDI)
Merupakan izin untuk melakukan kegiatan industri yang diberikan kepada
semua jenis industri dalam kelompok industri kecil dengan investasi perusahaan
sebesar Rp. 5.000.000 – Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan. Perusahaan yang ingin mendapatkan TDI, dapat mengajukan
permohonan kepada dinas perindustrian setempat di setiap kabupaten/kota.

10) HO Surat izin gangguan


HO (Hinderordonnantie) atau yang sering disebut Surat izin gangguan
adalah surat keterangan yang menyatakan tidak adanya keberatan dan
gangguan atas lokasi usaha yang dijalankan oleh suatu kegiatan usaha di suatu
tempat. Surat izin ini di keluarkan oleh Dinas Perizinan Domisili Usaha di daerah
tingkat dua.
(Kabupaten/Kota), biasanya setiap daerah memiliki aturan yang berbeda
dalam mengeluarkan Surat Izin Gangguan. Izin ini dikeluarkan untuk
mereka yang memiliki kegiatan usaha, baik usaha pribadi maupun badan usaha di
lokasi tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya kerugian dan gangguan,
ketentraman dan ketertiban umum.

11) Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)


IMB adalah izin yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada
pribadi, sekelompok orang, atau badan untuk membangun dalam
rangka pemanfaatan ruang sesuai dengan izin yang diberikan. Dalam setiap IMB
akan diikuti dengan retribusi IMB, yaitu pungutan daerah atas pemberian
izin mendirikan bangunan yang besarnya berbeda- beda di setiap daerah. Tujuan
adanya IMB adalah untuk menciptakan tertib bangunan dan tata guna lahan agar
sesuai dengan peruntukannya, sehingga setiap orang tidak leluasa membangun
walau di atas tanah hak milik sendiri kalau tidak sesuai peraturan.

xv
12) Izin BPOM
Izin BPOM merupakann surat izin yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas
Obat dan Makanan guna melindungi masyarakat terhadap bahaya konsumsi suatu
produk makanan dan minuman serta obat-obatan. Produsen makanan, minuman
serta obat yang disajikan dalam suatu kemasan tertentu, wajib mendaftarkan
produknya ke BPOM guna memperoleh izin penjualan dan peredaran di
masyarakat. Pendaftaran produk makanan tersebut dilakukan dengan cara datang
langsung ke kantor Badan POM yang terletak di Jln. Percetakan Negara No.23
Jakarta Pusat pada jam kantor. Registrasi produk obat dilakukan di Gedung B atau
Gedung Biru yang merupakan layanan satu atap.

B. BADAN USAHA DAN JENIS-JENISNYA


Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan.
Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut :
1. perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan usaha milik pribadi artinya modal
dimiliki oleh perseorangan. Kelebihan perusahaan perseorangan ini yaitu
pendiriannya mudah, modalnya relatif kecil, tidak diperlukan organisasi yang besar,
semua wewenang keputusan manajemen ada ditangan pemilik dan keuntungan
sepenuhnya menjadi hak pemilik usaha. Kelemahan perusahaan perseorangan ini
adalah relatif sulit berkembang karena biasanya menggunakan manajemen keluarga.
Contoh perusahaan perseorangan ini adalah usaha dagang (UD) atau toko bangunan
(TB).
2. Firma(Fa)
Firma merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang
atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Kelebihan firma adalah
manajemen lebih baik dan perolehan dana dari pihak luar relatif lebih mudah. Dan
bertujuan untuk mencari keuntungan semata. Kelebihan firma adalah jka salah satu
pemilik firma tidak ada, akibatnya kelanjutan usahanya menjadi tidak menentu.

Perseroan komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar


kepercayaan. Tujuan pendirian perseroan komanditer adalah memberikan peluang
bagi perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab

xvi
terbatas. Kelebihan perusahaan jenis ini adalah dalam hal tanggung jawab terutama
bagi sekutu aktif dan pasif.

3. Perseroan Komanditer
Perseroan komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar
kepercayaan. Tujuan pendirian perseroan komanditer adalah memberikan peluang
bagi perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab
terbatas. Kelebihan perusahaan jenis ini adalah dalam hal tanggung jawab terutama
bagi sekutu aktif dan pasif.
4. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang.
Berikut ini beberapa jenis-jenis koperasi yang dapat kita dirikan yaitu:
1) koperasi produksi
2) koperasi konsumsi
3) koperasi jasa
4) koperasi serbaguna usaha
5) koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.
6) Yayasan (badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih
menekankan usahanya pada tujuan sosial).
7) Perseroan Terbatas(PT)

Perseroan terbatas atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan
hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Jenis-jenis perseroan terbatas di
indonesia dilihat dari dua segi yaitu:

1) Segi kepemilikan, terdiri dari tiga jenis:


a) perseroan terbatas biasa adalah PT yang para pendiri, pemegang saham dan
pengurusnya warga negara indonesia dan badan hukum indonesia (dalam
pengertian tidak ada modal asing)
b) perseroan terbatas terbuka perseroan terbatas terbuka merupakan PT yang
didirikan dalam rangka penanaman modal dan dimungkinkan warga negara
asing dan atau badan hukum asing mnenjadi pendiri, pemegang saham, dan
atu pengurusnya.
c) Perseroan terbatas (persero)merupakan PT yang dimiliki oleh pemerintah

xvii
2) Segi status, dibagi dalam dua jenis, yaitu :
a) Perseroan Tertutupmerupakan perseroan terbatas yang modal dan jumlah
pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan tidak melakukan
penawaran umum.
b) Perseroan Terbuka adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang
sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan
penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang
pasar modal.

Modal perseroan terbatas terdiri dari tiga jenis berikut, yakni:

 Modal dasar (authorized capital)


 Modal ditempatkan atau dikeluarkan (issued capital)
 Modal Setor (paid-up capital)

C. CARA MEMULAI SUATU USAHA


a) Seorang mulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini
yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan
badan usaha, mulai dari akte notaris sampai ke departemen kehakiman.
b) Membeli perusahaan ,Usaha ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang
sudah ada. Pembelian usaha dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan
atau perusahaan yang tidaka aktif, tetapi masih memiliki badan usaha.
c) Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba (franchising) Model ini
dikembangkan dengan memakai nama manajemen perusahaan lain. Perusahaan
pemilik nama disebut sebagai perusahaan induk (franchisor) dan perusahaan yang
menggunakan disebut franchise.Dukungan manajemen yang diberikan oleh
franchisor berupa :
 Pemilihan lokasi usaha
 Bentuk bangunan
 Lay out gedung dan ruangan
 Peralatan yang diperlukan
 Pemilihan karyawan
 Penentuaan atau penyediaan bahan baku atau produk
 Iklan bersama

xviii
Mengembangkan usaha yang sudah ada Pengusaha melakukan pengembangan
atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik pengembangan berupa cabang atau
penambahan kapasitas yang lebih besar.
d) Mengembangkan usaha yang sudah ada Pengusaha melakukan pengembangan
atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik pengembangan berupa cabang atau
penambahan kapasitas yang lebih besar.

D. TAHAP PENDIRIAN USAHA


Proses pendirian PT berawal dari pendaftaran nama perusahaan dan membuat akta
pendirian melalui Notaris, kemudian domisili perusahaan, pendaftaran perusahaan
sebagai wajib (NPWP), pengesahan anggaran dasar perseroan terbatas oleh Menteri
Hukum dan HAM RI, kemudian proses izin usaha seperti SIUP dan pendaftaran
perusahaan untuk mendapatkan TDP. Setelah TDP selesai selanjutnya adalah adalah
proses pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia.
a. Pendaftaran nama perusahaan
Cek dan pendaftaran nama perusahaan diajukan kepada Notaris. Pendaftaran
dilakukan oleh pihak Notaris melalui SISMINBAKUM untuk mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI tentang pemakaian nama perseroan
terbatas.
b. Akta pendirian PT
Akta otentik sebagai akta pendirian PT dibuat dan ditandatangani oleh Notaris.
Sebelum akta ditandatangani oleh Notaris, para pendiri atau kuasanya harus
menandatangani draf/minuta anggaran dasar perseroan terbatas yang sama isinya
dengan akta pendirian.
c. Domisili perusahaan
Permohonan surat keterangan domisili perusahaan diajukan melalui Kantor
Kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor perusahaan berada. Domisili
perusahaan dibutuhkan sebagai bukti keterangan alamat perusahaan untuk proses
pendaftaran dan perizinan lainnya.
d. NPWP-Nomor pokok wajib pajak
Pendaftaran wajib pajak diajukan melalui kantor pelayanan pajak sesuai
domisili perusahaan untuk mendapatkan, NPWP, danSurat keterangan terdaftar
wajib pajak.NPWP dibutuhkan sebagai indentitas badan usaha untuk melaporkan
pajak kepada negara

xix
e. SK Menteri Hukum dan HAM RI
Tahap ini sangat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan status sebagai
badan hukum. Permohonan ini diajukan melalui Notaris kepada Menteri Hukum
dan HAM RI untuk mendapatkan pengesahan anggaran dasar perseroan (Akta
Pendirian) sesuai Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
f. SIUP-Surat izin usaha perdagangan
Proses permohonan SIUP diajukan melalui dinas perdagangan
Kota/Kabupaten untuk golongan SIUP menengah dan kecil, atau Dinas
Perdagangan Propinsi untuk SIUP besar sesuai dengan tempat kedudukan
perusahaan berada. .
g. TDP-Tanda daftar perusahaan
Permohonan pendaftaran perusahaan untuk mendapatkan TDP diajukan
kepada Pendaftaran Perusahaan yang berada di Kota/Kabupaten cq. Dinas
Perdagangan. Proses TDP diajukan setelah perusahaan mendapatkan pengesahan
dari menteri dan miliki SIUP atau izin usaha yang lain.
h. PKP - Pengusaha Kena Pajak
Pendaftaran pengusaha kena pajak (PKP) diajukan melalui kantor pelayanan
pajak sesuai dengan NPWP. PKP dibutuhkan untuk menerbitkan faktur
perusahaan dalam rangka menjual produk atau jasa dengan PPN (pajak
pertambahan nilai).
i. Berita Negara Republik Indonesia
Status perusahaan sebagai badan hukum telah sempurna setelah di umumkan
dalam berita acara negara Repbulik Indonesia. Permohonan ini dapat diajukan
setelah perusahaan memiliki TDP dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Kehakiman & HAM RI.

xx
BAB III
PENUTUP

A KESIMPULAN
Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah diatas, bahwa
setiap wirausahawan yang ingin mendirikan usaha sebaiknya mempelajari terlebih dahulu
tahap demi tahap dalam membuat usaha karena tahapan ini sudah ada peraturannya. Oleh
karena itu, sangat penting sekali mempelajarinya agar dalam berusaha kita tidak mendapat
kesulitan dalam usaha yang dijalankan tersebut.

B SARAN

xxi
Adapun saran yang kami berikan yaitu semoga bagi yang pembaca karya tulis
ini , bisa menambah pengetahuannya, dan dapat menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat yang ada di sekitar si pembaca, sehingga dapat mengurangi jumlah
pengangguran dan kemiskinan yang melanda negara indonesia.

xxii
DAFTAR PUSTAKA

4 kriteria usaha,mikro,kecil,menengah dan besar. (2018, februari 18). Diambil kembali dari
cara investasi bisnis: https://carainvestasibisnis.com/4-kriteria-usaha-mikro-kecil-
menengah-dan-besar/

pendirian dan pendaftaran usaha. (2018, januari 8). Diambil kembali dari national sigle
window for investment: NSWI - Panduan(bkpm.go.id)

wibawa, A. a. (2019). pembuatan surat izin usaha perdagangan bagi perseroan terbatas
dengan terbitnya peraturan pemerintah nomor 29 tahun2016. 365-374.

xxiii

Anda mungkin juga menyukai