Anda di halaman 1dari 18

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.1, No.

1, Juni 2016, 59 - 76
E-ISSN: 2528-0163 59

Review Pajak Atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Pada PT.


Langgeng Karya Teknik Tahun 2014

Yuni Devita1, Indra Wijaya1,*


1
Program Studi Akuntansi; Akademi Akuntansi Bina Insani; Jl. Siliwangi No 6 Rawa Panjang
Bekasi Timur 17114 Indonesia. Telp. (021) 824 36 886 / (021) 824 36 996.
Fax. (021) 824 009 24; e-mail: devitayuni@ymail.com , indraldfpw@gmail.com

* Korespondensi: e-mail: indraldfpw@gmail.com

Diterima: 13 April 2016 ; Review: 25 April 2016 ; Disetujui: 23 Mei 2016

Cara sitasi: Devita Y, Wijaya I. 2016. Review Pajak Atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Pada
PT. Langgeng Karya Teknik Tahun 2014. Jurnal Online Insan Akuntan. 1 (1): 59 - 76

Abstrak: Tax review merupakan suatu kegiatan penelaahan terhadap seluruh kewajiban perpajakan yang
ada dalam transaksi perusahaan dalam menghitung jumlah pajak yang terutang untuk menilai kepatuhan
pajak yang telah dilakukan berdasarkan ketentuan perpajakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan tax review atas PPh Badan sebagai dasar evaluasi pemenuhan kewajiban
perpajakan pada PT. Langgeng Karya Teknik Tahun Pajak 2014. Penelitian ini dilakukan pada PT.
Langgeng Karya Teknik yang berlokasi di wilayah Tangerang. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi pada PT. Langgeng Karya Teknik. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik
deskritif kualitatif yaitu mengumpulkan data SPT Tahunan PPh Badan dan laporan keuangan perusahaan
kemudian melakukan proses pelaksanaan tax review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Langgeng
Karya Teknik melakukan kesalahan dalam menghitung PPh Badan yang terutang dan untuk pemotongan,
penyetoran dan pelaporan pajak masih ada beberapa yang belum sesuai dengan ketentuan perpajakan.

Kata kunci: kewajiban perpajakan, pph badan, review pajak

Abstract: Tax review is a review of the activities of the entire tax liabilities in corporate transactions in
calculating the amount of tax payable to assess the tax compliance has been done based on tax
regulations. This study is investigating the implementation of corporate income tax review as basis for
evaluation of the fulfillment of tax obligations at the PT. Langgeng Karya Teknik Tax Year 2014.This
research was conducted at PT. Langgeng Karya Teknik is located in Tangerang area. Data collectedwas
done through observation at PT. Langgeng Karya Teknik. The data analysis technique used is a
qualitative descriptive technique which collects data Annual Tax Return corporate income tax and
corporate financial statements, and then perform the process of implementing tax review. The results
showed that the PT. Langgeng Karya Teknik made a mistake in calculating the corporate income tax
payable and cutting, depositing, and reporting taxes are still some that have not been in accordance with
tax laws.

Keywords: analysis, corporate tax, tax liability, tax review

1. Pendahuluan penerimaan pajak dalam pendapatan

Pajak merupakan sumber utama negara adalah 76,20%, sementara

pendapatan negara Indonesia. APBN proporsi Penerimaan Negara Bukan

tahun 2014 menunjukkan proporsi Pajak (PNBP) adalah 23,66% dan

Copyright@2016. P2M AAK BINA INSANI


60 E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76

proporsi penerimaan hibah adalah berjalan) dalam UU No. 28 tahun 2007

0,14%. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Penelaahan pajak atau tax review Perpajakan seperti denda keterlambatan

merupakan kegiatan penelaahan pembayaran pajak pasal 14 ayat 3 dalam

terhadap seluruh kewajiban perpajakan sebesar 2% per bulan maksimal 24

yang ada dalam suatu perusahaan dan bulan, denda keterlambatan pelaporan

pelaksanaan pemenuhan kewajiban- dalam pasal 7 yaitu SPT Masa sebesar

kewajiban perpajakan tersebut baik dari Rp. 100.000, untuk SPT Tahunan badan

cara perhitungan, pemotongan, sebesar Rp. 1.000.000, dan SPT

penyetoran, pelunasan maupun Tahunan orang pribadi sebesar Rp.

pelaporannya untuk menilai kepatuhan 100.000, sanksi bunga penagihan pasal

pajak (tax compliance) yang telah 19 ayat 1 sebesar 2% per bulan sampai

dilakukan. Sebelum Wajib Pajak dengan tanggal diterbitkannya Surat

menyusun SPT Tahunan PPh, sebaiknya Tagihan Pajak, dan sanksi pasal 13 ayat

Wajib Pajak terlebih dahulu melakukan 3 berupa kenaikan 50% dari PPh akibat

review atas pemenuhan kewajiban tidak menyampaikan SPT Tahunan

perpajakannya dalam satu tahun pajak walaupun sudah diperingatkan dengan

untuk meminimalisir koreksi yang Surat Teguran.

mungkin timbul pada saat pemeriksaan Pelaksanaan tax review

pajak. bertujuan untuk mengetahui apakah

Tax review penting untuk terdapat kesalahan penerapan kewajiban

dilakukan karena Wajib Pajak dapat dan prosedur perpajakan sehingga

menghindari sanksi perpajakan sebelum kemudian dilakukan perbaikan dan

pemeriksaan (sanksi dalam tahun penyesuaian dengan ketentuan

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN
E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76 61

peraturan perpajakan yang berlaku, apakah PT. Langgeng Karya Teknik

selain itu hasil tax review dapat juga merupakan Wajib Pajak yang sudah

digunakan sebagai upaya perusahaan memenuhi dan melaksanakan kewajiban

dalam mengantisipasi apabila sewaktu- perpajakannya dengan benar dan dapat

waktu dilakukan pemeriksaan pajak. memberikan saran untuk tahun

Penelitian yang dilakukan oleh Luh Gita berikutnya.

Andini dan I Kadek Sumadi (2014) tax Berdasarkan latar belakang

review pada Hotel X, akibat dari tidak diatas, untuk mengetahui apakah

dilakukannya tax review Hotel X perusahaan telah melaksanakan

mendapat Surat Himbauan Pembetulan kewajibannya pajaknya sesuai dengan

SPT Tahunan Badan oleh Direktorat peraturan perpajakan yang berlaku,

Jenderal Pajak karena terdapat maka penelitian ini berjudul “REVIEW

kesalahan dan ketidakwajaran dalam PAJAK ATAS PAJAK

pembebanan biaya dalam penyusunan PENGHASILAN (PPh) BADAN

SPT Tahunan Badan. PADA PT. LANGGENG KARYA

PT. Langgeng Karya Teknik TEKNIK TAHUN 2014”.

merupakan perusahaan kontraktor 1. Pengertian Tax Review

umum yang bergerak dibidang Tax review adalah kegiatan penelahaan

mekanikal, elektrikal, sipil dan terhadap seluruh kewajiban perpajakan

telekomunikasi yang berdiri pada tahun yang ada dalam suatu perusahaan dan

2014. Penulis tertarik untuk melakukan pelaksanaan pemenuhan kewajiban-

tax review pada PT. Langgeng Karya kewajiban tersebut baik dari cara

Teknik untuk menilai kepatuhan pajak, perhitungan, pemotongan, penyetoran,

sebagai perusahaan yang baru terbentuk pelunasan maupun pelaporannya untuk

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


62 E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76

menilai kepatuhan pajak (tax pemeriksaan, pembetulan Surat

compliance) yang telah dilakukan Pemberitahuan harus disampaikan

(Suandy, 2011: 136). paling lama 2 (dua) tahun sebelum

Tax review dapat dilakukan secara daluwarsa penetapan.”

mandiri oleh perusahaan atau dilakukan Thomas (2013:114) mengatakan

oleh pihak ketiga, yaitu konsultan pajak perusahaan melakukan tax review

yang dapat memberikan nasihat dan dengan tujuan yaitu :

masukan tentang perpajakan kepada a. Menilai kepatuhan dalam

perusahaan (Sumarsan, 2013:5). melaksanakan kewajiban perpajakan

2. Tujuan Tax Review perusahaan.

Hasil diadakannya tax review, banyak b. Menganalisa pengisian SPT Masa

hal yang dapat diperbaiki sebelum dan SPT Tahunan PPh badan.

terjadi tindakan pemeriksaan. Tax c. Memberikan saran dan solusi upaya

review sendiri sebenarnya sudah antisipasi bilamana sewaktu-waktu

dianjurkan oleh ketentuan perpajakan. dilakukan tindakan pemeriksaan

Hal ini tersirat dalam bunyi Pasal 8 ayat pajak.

(1) Undang-Undang Ketentuan Umum 3. Koreksi Fiskal

dan Tata Cara Perpajakan, yaitu : Koreksi fiskal adalah penyesuaian yang

“Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dilakukan terhadap laporan keuangan

dapat membetulkan Surat komersial dengan cara menyesuaikan

Pemberitahuan yang telah disampaikan akun, metode, dan pengakuan sesuai

dengan menyampaikan pernyataan dengan peraturan perpajakan

tertulis, dengan syarat Direktur Jenderal (Pandiangan, 2014:151).

Pajak belum melakukan tindakan

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN
E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76 63

Apabila terdapat perbedaan antara menghitung penghasilan kena pajak

jumlah penghasilan yang dihitung berdasarkan ketentuan UU PPh

berdasarkan ketentuan peraturan beserta peraturan pelaksanaannya.

perundang-undangan perpajakan dengan b. Perbedaan pada saat pengakuan

jumlah penghasilan yang dihitung untuk biaya dan penghasilan atau karena

keperluan akunting keuangan, maka penghitungan biaya menurut metode

menurut ketentuan yang berlaku umum fiskal lebih rendah dari perhitungan

bahwa perhitungan pajak penghasilan menurut metode akuntansi

pertama-tama didasarkan pada komersial.

penghasilan yang dibuat untuk tujuan c. Penghasilan yang merupakan objek

akunting tersebut (Evana dan Weddie, pajak yang tidak termasuk dalam

2010:102). penghasilan komersial.

Menurut Liberti Pandiangan


Menurut Liberti Pandiangan
(2014:151), penyesuaian fiskal positif
(2014:151), penyesuaian fiskal negatif
adalah penyesuaian terhadap
adalah penyesuaian terhadap
penghasilan neto komersial dalam
penghasilan neto komersial dalam
rangka menghitung penghasilan kena
rangka menghitung penghasilan kena
pajak berdasarkan UU PPh yang
pajak berdasarkan UU PPh yang
bersifat menambah penghasilan.
bersifat mengurangi penghasilan.
Penyesuaian fiskal positif timbul karena
Penyesuaian fiskal negatif bagi
adanya (Pandiangan 2014:154);
WP badan dilakukan diantaranya
a. Biaya, pengeluaran, dan kerugian
menyangkut hal-hal berikut
yang tidak dapat dikurangkan dari
(Pandiangan, 2014:157).
penghasilan bruto dalam
a. Penyusutan dan amortisasi fiskal.

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


64 E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76

b. Penyesuaian berdasarkan ketentuan Pajak Penghasilan Pasal 22 adalah

umum Pasal 6 UU PPh beserta pajak yang dipungut oleh

peraturan pelaksanaannya, dalam hal bendaharawan pemerintah baik

terdapat biaya-biaya perusahaan Pemerintah Pusat/Daerah, Instansi

lainnya atau kerugian yang tidak atau lembaga pemerintahan dan

diakui secara komersial tetapi dapat lembaga-lembaga Negara lainnya

diakui secara fiskal. berkenaan dengan adanya

pembayaran atas penyerahan barang


4. Kredit Pajak
serta pemungutan oleh badan
Pengurang atas pajak terutang
pemerintah maupun swasta
akibat telah dipotong/disetor pada tahun
berkenaan dengan kegiatan di bidang
pajak berjalan inilah yang dimaksud
impor atau kegiatan usaha di bidang
dengan pengertian Kredit Pajak. Secara
lain sebagaimana dimaksud dalam
umum Kredit Pajak dibedakan menjadi
Pasal 22 UU PPh. PPh Pasal 22
2 (dua) golongan, yaitu Kredit Pajak
tersebut dapat dikreditkan oleh
yang berasal dari PPh yang dipotong
Wajib Pajak Dalam Negeri atau
atau dipungut oleh pihak lain atas
Bentuk Usaha Tetap terhadap PPh
penghasilan yang tidak bersifat final
yang terutang pada akhir tahun pajak
dan Kredit Pajak yang berasal dari
sepanjang tidak bersifat final
setoran/angsuran Wajib Pajak sendiri
(Thomas Sumarsan 2015:275).
(Harnanto, 2010:499).
2). PPh Pasal 23
a. Kredit Pajak yang
Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah
Dipotong/Dipungut Pihak Lain.
pajak yang dipotong atas penghasilan
1). PPh Pasal 22
yang berasal dari modal, penyerahan

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN
E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76 65

jasa, atau hadiah dan penghargaan, 3. Surat Pemberitahuan

selain yang telah dipotong PPh Pasal Menurut Liberti Pandiangan (2014:188)

21 (Thomas Sumarsan, 2015:295). menyatakan bahwa:

3). PPh Pasal 24 “Surat Pemberitahuan adalah surat yang

Pajak Penghasilan Pasal 24 atau Objek oleh Wajib Pajak digunakan untuk

Pajak Luar Negeri yang dapat melaporkan penghitungan dan/ atau

dikreditkan adalah penghasilan dari pembayaran pajak, objek pajak dan/

luar negeri. Pajak atas penghasilan atau bukan objek pajak, dan/ atau harta

yang dibayar atau terutang di luar serta kewajiban sesuai dengan ketentuan

negeri yang dapat dikreditkan peraturan perundang-undangan

terhadap pajak yang terutang di perpajakan.”

Indonesia hanyalah pajak yang Surat Pemberitahuan Masa

langsung dikenakan atas penghasilan adalah SPT untuk suatu Masa Pajak,

yang diterima atau diperoleh Wajib dan Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak, baik sehubungan dengan adalah SPT untuk suatu Tahun Pajak

pekerjaan, jasa, kegiatan maupun atau Bagian Tahun Pajak (Pandiangan,

penghasilan dari modal (Thomas 2014:188).

Sumarsan, 2015:307).

2. Kredit Pajak yang Dibayar Sendiri 2. Metode Penelitian

Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah Jenis penelitian yang digunakan

angsuran Pajak Penghasilan dalam adalah analisis deskriptif kualitatif,

tahun pajak berjalan yang harus dibayar dimana terdapat langkah-langkah dalam

sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap teknik analisis ini yaitu, mengumpulkan

bulan (Thomas Sumarsan, 2015:323). data SPT Tahunan PPh Badan dan

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


66 E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76

laporan keuangan Perusahaan yang PT. Langgeng Karya Teknik

meliputi laporan posisi keuangan dan yang merupakan perusahaan kontraktor

laporan laba rugi komprehensif umum terbentuk pada tahun 2014,

Perusahaan, lalu melakukan proses dimana kedudukan kantor berada di

pelaksanaan tax review terhadap daerah Tangerang. Sebagai perusahaan

kepatuhan atas kewajiban perpajakan yang baru saja terbentuk tax review

Perusahaan. pada PT. Langgeng Karya Teknik

1. Teknik Pengumpulan Data dilakukan dalam rangka untuk mencapai

a. Observasi. Observasi dilakukan tiga tujuan yaitu :

dengan cara mengamati secara 1. Menilai kepatuhan dalam

langsung kegiatan penghitungan SPT melaksanakan kewajiban perpajakan

Masa dan SPT Tahunan badan PT. PT. Langgeng Karya Teknik.

Langgeng Karya Teknik. 2. Menganalisa pengisian SPT Masa

b. Teknik Dokumentasi. Penulis dan SPT Tahunan PPh badan.

menggunakan teknik dokumentasi 3. Memberikan saran dan solusi upaya

untuk data company profile dan antisipasi bilamana sewaktu-waktu

laporan keuangan yang diperoleh dilakukan tindakan pemeriksaan

dari perusahaan. pajak.

c. Studi Pustaka. Penulis mempelajari 3.1. Menilai kepatuhan dalam

dan mengumpulkan informasi melaksanakan kewajiban

melalui buku-buku literatur, jurnal perpajakan PT. Langgeng Karya

ilmiah dan internet. Teknik

Sesuai ketentuan perpajakan,

3. Hasil dan Pembahasan kewajiban Wajib Pajak yang termuat

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN
E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76 67

dalam Undang-Undang Nomor 28 4. Membayar atau memotong pajak

Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum yang terutang, baik pajak sendiri

dan Tata Cara Perpajakan (Pandiangan, maupun pajak pihak lain yang

2014:98) adalah sebagai berikut : dipotong/dipungut.

1. Mendaftarkan diri sabagai Wajib 5. Melaporkan pajak.

Pajak. Bila melakukan kegiatan 6. Menyelenggarakan pembukuan

usaha dan omzetnya sudah di atas (terdiri dari catatan mengenai harta,

jumlah tertentu yang ditetapkan kewajiban, modal, pendapatan dan

menteri keuangan dalam satu tahun biaya serta penjualan dan pembelian

pajak atau bagian tahun pajak, maka sehingga dapat dihitung besarnya

selain mendaftarkan diri sebagai pajak terutang) dan pencatatan.

Wajib Pajak juga melaporkan 7. Memberikan data dan informasi yang

usahanya untuk dikukuhkan menjadi berkaitan dengan perpajakan kepada

PKP. Direktorat Jenderal Pajak untuk

2. Menghitung pajak sendiri dan pajak keperluan pemeriksaan sesuai Pasal

pihak lain. 35A UU KUP.

3. Memotong dan/ atau memungut Berdasarkan hasil analisa terhadap PT.

pajak pihak lain yang menjadi Langgeng Karya Teknik adalah sebagai

kewajibannya. berikut :

Tabel 1. Rekapitulasi Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan PT. Langgeng Karya Teknik


tahun 2014
No. Kewajiban Wajib Pajak Pelaksanaan
Sudah Belum
1. Mendaftarkan dan melaporkan usahanya dan mendapatkan nomor NPWP √
2. Menghitung pajak sendiri dan pajak pihak lain √
3. Memotong/memungut pajak √
4. Membayar atau menyetorkan pajak yang terutang √
5. Melaporkan pajak √
6. Menyelenggarakan pembukuan √
7. Memberikan keterangan untuk keperluan pemeriksaan √

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


68 E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76

1. PT. Langgeng Karya Teknik telah terutang kepada Kantor Pelayanan

terdaftar di KPP sebagai Wajib Pajak Pajak Pratama Tangerang Barat.

Badan pada bulan Juni 2014 dan 5. PT. Langgeng Karya Teknik telah

telah mendapatkan nomor NPWP melaksanakan kewajiban melaporkan

31.432.096.1.402.000 sebagai bukti pajaknya dan juga telah mengisi SPT

bahwa PT. Langgeng Karya Teknik Tahunan PPh badan 1771 serta

telah menjadi Wajib Pajak yang taat menyerahkan kepada KPP pada

akan peraturan perpajakan. tanggal 30 April 2015 sesuai dengan

2. PT. Langgeng Karya Teknik telah batas waktu yang telah ditentukan

menghitung pajaknya sendiri dan oleh kantor pajak.

pajak karyawannya sehingga sebagai 6. PT. Langgeng Karya Teknik telah

wajib pajak badan PT. Langgeng menyelenggarakan pembukuan

Karya Teknik telah memenuhi berupa laporan keuangan yang

peraturan perpajakan. dimulai dari awal pendirian usaha

3. PT. Langgeng Karya Teknik sudah guna mendukung pengisian SPT

melaksanakan kewajiban perpajakan Tahunan PPh Badan1771 untuk

sebagai pemotong PPh Pasal 21 tahun pajak 2015.

karyawan sesuai dengan peraturan 7. PT. Langgeng Karya Teknik belum

perpajakan. pernah diperiksa oleh pemeriksa

4. PT. Langgeng Karya Teknik telah pajak, namun PT. Langgeng Karya

melaksanakan kewajiban membayar Teknik tetap melakukan kewajiban

atau menyetorkan pajak yang perpajakannya dalam hal

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN
E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76 69

menghitung, menyetor dan dahulu, sehingga akan dapat dilihat

melaporkan pajaknya. biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari

3.2. Menganalisa pendapatan dan laporan keuangan fiskal karena tidak

biaya perusahaan sesuai dengan peraturan dirjen pajak

Sebelum melakukan pengisian Per-19/PJ/2014. Berikut adalah

SPT Tahunan PPh Badan, PT. rekonsiliasi fiskal yang dilakukan PT.

Langgeng Karya Teknik harus Langgeng Karya Teknik tahun 2014.

melakukan koreksi fiskal terlebih

Tabel 2. PT. Langgeng Karya Teknik Rekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi Tahun
2014 menurut perusahaan
Keterangan Komersial Koreksi Fiskal Fiskal
Positif Negatif
Biaya gaji & staff -
Biaya kantor umum -
Biaya listrik, telepon, air
Biaya operasional kendaraan -
Biaya keamanan dan lingkungan
Biaya stationary -
Biaya perijinan
Biaya penyusutan inventaris 2.897.000 2.897.000 -
Biaya penyusutan dep. kendaraan
Biaya adm. bank -
Biaya bunga bank -
Pendapatan bunga bank 19.118.750 19.118.750 -

27.235.000 27.235.000 -

432.000 432.000 -
17.604 17.604 -
91.965 91.965 -
Sumber : PT. Langgeng Karya Teknik, 2014

Besarnya Pajak Penghasilan (PPh) berdasarkan tarif PPh badan menurut

Wajib Pajak badan yang harus dibayar perusahaan adalah:

PT. Langgeng Karya Teknik Penghasilan neto fiskal Rp. 122.975.687


Kompensasi kerugian -
Penghasilan Kena Pajak Rp. 122.975.687
PPh Terutang
50% x 25% x 122.975.687 Rp. 15.371.961

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


70 E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76

PT. Langgeng Karya Teknik Laporan Laba seharusnya sebesar Rp.


Rugi Komprehensif Tahun 2014
Pendapatan usaha 1.547.409.644
Harga pokok produksi 1.243.252.560
54.000.000,- dimana karyawan
Pengeluaran Operasional
terdiri dari 3 orang dan terhitung
Biaya Gaji & Staff 55.000.000
Bi. Kantor Umum 8.796.635 mulai bulan Juli 2014. Selain itu
Bi. Listrik, Telepon, Air 19.644.297
Bi. Operasional Kendaraan 75.274.000
Bi. Keamanan dan Lingkungan 2.897.000 didalamnya termasuk beban PPh
Bi. Stationary 7.574.500
Bi. Perijinan 14.891.965 pasal 21 yang tidak dapat
Bi. Penyusutan Inventaris 19.118.750
Bi. Peny. Depresiasi Kendaraan 27.235.000
Bi. Administrasi Bank 432.000
dibebankan sebagai biaya karena
Bi. Bunga Bank 17.604
ditanggung oleh penerima
Total Pengeluaran Operasional 230.881.751
Laba Usaha 73.275.333 penghasilan.
Pendapatan Bunga Bank 91.965
Laba (Rugi) Usaha Sebelum Pajak 73.367.298
Koreksi Fiskal 2. Biaya Kantor Umum
Bi. Keamanan dan Lingkungan 2.897.000
Bi. Penyusutan Inventaris 19.118.750 Biaya kantor umum tidak terdapat
Bi. Penyusutan Depresiasi
Kendaraan27.235.000
Bi. Administrasi Bank 432.000
koreksi fiskal karena merupakan
Bi. Bunga Bank 17.604
49.700.354 pengeluaran untuk keperluan
Pendapatan Bunga Bank (91.965)
Laba (Rugi) setelah Koreksi 49.608.389 sehari-hari di kantor dan dapat
Laba Fiskal Sebelum Pajak 122.975.687
PPH Pasal 29 15.371.961
Angsuran PPH 23 14.638.460 menjadi pengurang pada
PPH Pasal 29 Kurang Bayar 733.501
penghasilan.
Laba (Rugi) Fiskal Setelah Pajak
Tahun 2014 57.903.372
3. Biaya Listrik, Telepon, Air
Angsuran PPH 25 Tahun 2015 61.125
Biaya ini tidak dikoreksi karena

Menelaah biaya-biaya dan koreksi fiskal merupakan pengeluaran yang

yang dilakukan berdasarkan peraturan berhubungan dengan 3M yaitu

perpajakan adalah : biaya untuk menagih, memperoleh

1. Biaya Gaji & staff dan memelihara pendapatan.

Biaya gaji dan staff merupakan 4. Biaya Operasional Kendaraan

biaya untuk tenaga kerja, biaya ini

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN
E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76 71

Biaya operasional kendaraan tidak Biaya perijinan merupakan biaya

dikoreksi karena merupakan yang dikeluarkan untuk pengurusan

pengeluaran yang berhubungan ijin usaha.

dengan 3M yaitu biaya untuk 8. Biaya Penyusutan Inventaris

menagih, memperoleh dan Biaya penyusutan inventaris

memelihara pendapatan, hanya saja memang dikoreksi tetapi tidak

perincian untuk bensin kurang seluruhnya hanya 8/12 dari total

detail untuk kendaraan apa tidak akumulasi penyusutan karena

disebutkan sehingga menyebabkan produksi sudah dimulai pada bulan

ambigu. September.

5. Biaya Keamanan dan Lingkungan 9. Biaya Penyusutan Depresiasi

Biaya keamanan dan lingkungan Kendaraan

seharusnya tidak dikoreksi karena Biaya penyusutan depresiasi

berhubungan dengan kegiatan kendaraan sama halnya dengan

perusahaan. penyusutan inventaris dikoreksi

6. Biaya Stationary hanya 8/12 saja dari total akumulasi

Biaya stationary tidak terdapat penyusutan yaitu pada awal

koreksi fiskal karena merupakan produksi berjalan yaitu bulan

pengeluaran untuk alat tulis kantor September.

keperluan sehari-hari di kantor dan 10. Biaya Administrasi Bank

dapat menjadi pengurang pada Biaya administrasi bank seharusnya

penghasilan. tidak dikoreksi karena merupakan

7. Biaya Perijinan biaya administrasi bulanan.

11. Biaya Bunga Bank

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


72 E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76

Biaya bunga bank seharusnya tidak Pendapatan bunga bank dikoreksi

dikoreksi karena merupakan biaya negatif karena menurut ketentuan

bunga pinjaman untuk membiayai fiskal pengenaan PPh-nya bersifat

operasional perusahaan. Final.

12. Pendapatan Bunga Bank

Tabel 3. PT. Langgeng Karya Teknik Rekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi Tahun
2014 Menurut Perpajakan
Keterangan Komersial Koreksi Fiskal Fiskal
Positif Negatif
Biaya gaji & staff 55.000.000 1.000.000 54.000.000
Biaya penyusutan inventaris 19.118.750 12.745.833 6.372.917
Biaya penyusutan dep. kendaraan
Pendapatan bunga bank 27.235.000 18.156.667 9.078.333

91.965 91.965 -

Sumber : Data diolah

Besarnya Pajak Penghasilan laporan keuangan dengan SPT untuk

(PPh) Wajib Pajak badan yang harus meyakinkan bahwa atas seluruh objek

dibayar PT. Langgeng Karya Teknik PPh Pasal 21 telah dipotong pajak.

berdasarkan tarif PPh badan menurut Jangka waktu penyetoran PPh Pasal 21

perpajakan adalah: paling lambat tanggal 10 bulan

Penghasilan neto fiskal Rp. 105.177.833 berikutnya dan jangka pelaporan adalah
Kompensasi kerugian -
Penghasilan Kena Pajak Rp.
105.177.833
tanggal 20 bulan berikutnya.
PPh Terutang
50% x 25% x Rp. 105.177.833 Rp. PT. Langgeng Karya Teknik
13.147.229
menghitung besarnya nilai PPh Pasal 21
Tax Review atas PPh Pasal 21
terutang yaitu dimana beban PPh Pasal
Rekonsiliasi objek PPh Pasal 21
21 sepenuhnya menjadi tanggungan
dilakukan dengan mencocokkan data

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN
E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76 73

penerima penghasilan sehingga PPh Pasal 21. Untuk menguji ketepatan

penghasilan yang diterima oleh waktu pembayaran dan pelaporan

karyawan (take home pay) dipotong disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4. PT. Langgeng Karya Teknik Penyetoran dan Pelaporan SPT Masa PPh Pasal
21 Tahun 2014
Masa Jumlah Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan
Juli 136.875 30/09/2014 17/10/2014
Agustus 136.875 30/09/2014 30/09/2014
September 136.875 7/10/2014 17/10/2014
Oktober 178.125 7/11/2014 19/11/2014
November 178.125 7/12/2014 31/12/2014
Desember 178.125 7/01/2015 15/01/2015
Total 945,000
Sumber : SPT Masa PPh Pasal 21 PT. LKT, 2014

Menurut tax review dalam hal sebagai biaya bagi pemberi kerja karena

perhitungan besarnya PPh Pasal 21 merupakan tanggungan bagi penerima

belum sesuai dengan ketentuan penghasilan jadi harus dikoreksi dalam

perpajakan, begitu juga dalam hal waktu laporan laba rugi.

penyetoran dan pelaporan pajak belum Tax Review atas PPh Pasal 23

sesuai dengan UU No. 36 tahun 2008. Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan

Jumlah biaya gaji karyawan pada PPh yang mengatur pemotongan pajak

laporan laba rugi SPT Tahunan Badan atas penghasilan yang diterima atau

yang seharusnya adalah sebesar Rp. diperoleh Wajib Pajak dalam negeri

54.000.000,- dimana terdiri dari 2 orang yang berasal dari modal, penyerahan

karyawan yang terhitung sejak bulan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan

Juli 2014 dan bertambah 1 orang selain yang telah dipotong PPh Pasal

sehingga menjadi 3 orang karyawan di 21, yang dibayarkan, disediakan untuk

bulan oktober 2014. PPh Pasal 21 dibayarkan, atau telah jatuh tempo

menurut fiskal tidak dapat dimasukkan pembayarannya oleh badan pemerintah,

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


74 E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76

subjek pajak badan dalam negeri, dipotong pihak lain, sehingga terdapat

penyelenggara kegiatan, bentuk usaha kredit pajak yang diperhitungkan pada

tetap atau perwakilan perusahaan luar SPT Tahunan Badan. Berikut

negeri lainnya. rekapitulasi PPh Pasal 23 yang dipotong

Pada PT. Langgeng Karya Teknik pihak lain sebagai kredit pajak dalam

terdapat pendapatan perusahaan yang perhitungan SPT Tahunan Badan.

merupakan objek PPh Pasal 23 yang

Tabel 5. Rekaitulasi PPh Pasal 23 Tahun 2014


Bulan Nilai
(Dalam rupiah)
November 2.445.087
Desember 12.193.373
Total 14.638.460
Sumber : SPT Tahunan badan PT. LKT, 2014

3.3. Menganalisa pendapatan dan sehingga ada kemungkinan bahwa

biaya perusahaan PT. Langgeng Karya Teknik

Tujuan dilakukannya tax review mempunyai selisih lebih bayar,

salah satunya adalah mempersiapkan perusahaan dapat melakukan

perusahaan apabila sewaktu-waktu pembetulan sendiri SPT-nya sebelum

perusahaan menghadapi pemeriksaan dilakukannya tindakan pemeriksaan

pajak. Berikut beberapa hal yang harus pajak.

dipersiapkan perusahaan terkait dengan 2. Berdasarkan dari hasil tax review,

hasil tax review : diketahui adanya perbedaan koreksi

1. Berdasarkan dari hasil tax review, fiskal menurut perusahaan dengan

masih terdapat kesalahan dalam penulis. Perbedaan itu disebabkan

melakukan koreksi fiskal dan adanya biaya yang dikoreksi oleh

perhitungan SPT Tahunan Badan perusahaan seperti biaya keamanan

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN
E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76 75

dan lingkungan, biaya penyusutan Berdasarkan tax review atas Pajak

inventaris, biaya penyusutan Penghasilan (PPh) Badan yang

depresiasi kendaraan dan biaya dilakukan maka kesimpulan yang

administrasi bank yang seharusnya diperoleh adalah sebagai berikut.

dapat dijadikan biaya menurut 1. Implementasi kewajiban perpajakan

perpajakan. Perusahaan kurang PT. Langgeng Karya Teknik sudah

memberi perincian detail untuk memenuhi seluruh kewajiban

keterangan pada bukti atau nota-nota perpajakan yang terdapat dalam

sehingga dapat menyebabkan perusahaan.

ambigu. Apabila sewaktu-waktu 2. PT. Langgeng Karya Teknik belum

dilakukan tindakan pemeriksaan melaksanakan penyetoran dan

pada PT. Langgeng Karya Teknik, pelaporan sesuai dengan ketentuan

kemungkinan bisa terjadi timbulnya perpajakan. Dalam hal perhitungan

lebih bayar yang mungkin juga dan penyusunan SPT Tahunan Badan

disertai sanksi administrasi. Untuk terdapat beberapa kesalahan dalam

menghindari hal tersebut, perusahaan hal pembebanan biaya pada laporan

harus memberikan perincian dengan laba rugi fiskal, sehingga

jelas untuk keperluan pemakaiannya, mengakibatkan pajak terutang

sehingga pada saat terjadi menurut perusahaan lebih besar dari

pemeriksaan perusahaan dapat pajak terutang menurut ketentuan

memberikan bukti hasil koreksi perpajakan.

fiskalnya. 3. Upaya antisipasi apabila sewaktu-

waktu dilakukan tindakan

4. Kesimpulan pemeriksaan pajak belum dilakukan

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …


76 E-ISSN: 2528-0163; 59 - 76

oleh PT. Langgeng Karya Teknik Pandiangan L. 2014. Administrasi

karena PT. Langgeng Karya Teknik Perpajakan. Jakarta: Erlangga

masih kurang terperinci seperti Pemerintah RI. 2007. Undang-Undang

dalam memberikan keterangan untuk Republik Indonesia Nomor 28

biaya operasional kendaraan Tahun 2007 Tentang Ketentuan

sehingga mengakibatkan keterangan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

yang ambigu. Jakarta

Pemerintah RI. 2008. Undang-Undang

Referensi Republik Indonesia Nomor 36

Andini LG, dkk. 2014. “Analisis Tahun 2008 Tentang Pajak

Penerapan Tax Review atas Pajak Penghasilan. Jakarta

Penghasilan Badan dan Resmi S. 2011. Perpajakan Teori dan

Withholding Tax pada Hotel X”. Kasus. Jakarta: Salemba Empat

Jurnal Akuntansi Universitas Resmi S. 2012. Perpajakan Edisi 5.

Udaya 9.1 Jakarta: Salemba Empat

Evana E, Weddie. 2010. Pajak Suandy E. 2011. Perencanaan Pajak

Penghasilan Pasal 21 : Teori & Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat

Aplikasi. Bandar Lampung: BPFE Sumarsan T. 2013. Tax Review &

Unila Strategi Perencanaan Pajak Edisi

Harnanto. 2010. Akuntansi Perpajakan. 2. Jakarta: Indeks

Yogyakarta: BPFE UGM Sumarsan T. 2015. Perpajakan

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Indonesia: Pedoman Perpajakan

Revisi. Yogyakarta: Andi Lengkap Berdasarkan Undang-

Undang Terbaru. Jakarta: Indexs.

(Yuni Devita) Review Pajak Atas …

Anda mungkin juga menyukai