Anda di halaman 1dari 4

Nama: Muammar Khadafi

NIM: 1848201018

1. Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom dalam molekul yang memiliki
sifat kimia yang sama setiap kali muncul dalam berbagai senyawa. Bahkan
jika bagian lain dari molekul itu sangat berbeda, gugus fungsi tertentu
cenderung bereaksi dengan cara tertentu.
2. Alkohol primer: gugus -OH nya terikat pada atom C primer ( Atom C yang
mengikat satu atom C lain)
Alkohol sekunder: gugus -OH nya terikat pada atom C sekunder (Atom C
yang mengikat dua atom C lain)
Alkohol tersier: gugus -OH nya terikat pada atom C tersier (Atom C yang
mengikat tiga atom C lain)

Amina primer: amina yang memiliki satu atom hidrogen mereka tiga
digantikan oleh alkil atau substituen aromatik .
Amina sekunder: amina yang memiliki dua substituen dan satu hidrogen
terikat pada nitrogen.
Amina tersier: amina yang hidrogen telah sepenuhnya digantikan oleh
substituen organik.
3. Isomer fungsi adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama
tetapi atom-atomnya terhubung dengan cara lain, sehingga membentuk gugus
fungsi berbeda. Contoh: senyawa propuna (C3H4) memiliki isomer gugus
fungsi yaitu propuna dan 1,2-propadiena
4. Reaksi identifikasi alkohol menggunakan logam natrium
Reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena eter
tidak dapat bereaksi dengan logam natrium. Alkohol bereaksi dengan logam
natrium menghasilkan gas hidrogen seperti berikut:
2 CH3-CH2-OH + 2 Na  2 CH3-CH2-Ona + H2
Etanol natrium etoksida
Reaksi identifikasi alkohol menggunakan fosfor trihalida
Jika alkohol direaksikan dengan fosfor trihalida akan menghasilkan alkil
halida.
3R-OH + PX3 3R-X + H3PO3
Reaksi oksida (membedakan jenis alkohol)
Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehid, sedangkan oksidasi sekunder
menghasilkan keton. Adapun alkohol tersier tidak dapat teroksidasi seperti
oksidator dapat digunakan pengoksidasi sedang, seperti asam kromat
[H2CrO4] yang diturunkan dari [K2CrO4] dalam larutan asam kuat, ataupun
kromo anhidrat [CrO3] yang keduanya mengandung Cr6+.
Uji lucas
Pereaksi Lucas adalah larutan ZnCl2 dan HCl pekat. Uji lucas ini berdasarkan
reaksi antara alkohol dan HCl dengan katalis ZnCl2. Alkohol tersier bereaksi
cepat dengan gejala reaksi berupa terbentuknya kabut di permukaan larutan.
Alkohol sekunder bereaksi dalam waktu sekitar 5 menit, sedangkan alkohol
primer tidak menunjukkan terjadinya suatu reaksi.
5. Eter tidak bereaksi dengan logam aktif, misalnya natrium. Sifat ini dapat
digunakan untuk membedakan eter dengan alkohol. Eter dan alkohol dapat
bereaksi dengan PCL5. reaksi alkohol dengan PCL5 sedangkan eter tidak
membebaskan HCL. Reaksi ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol
dengan eter. Eter akan terurai oleh asam halida menjadi alkohol dan
haloalkana (alkil halida). Dengan asam halida berlebihan, eter dapat
membentuk alkil halida (R-X) dan H2O.
Contoh :
CH3 – O – CH3 dimetil eter + Na –> tidak dapat bereaksi (reaksi dengan
logam Na)
R – O – R’ + PCl5 –> R – Cl + R’ – Cl + POCl3 (reaksi dengan PCl5)
6. Reaksi identifikasi amina :
Reaksi amina dengan asam nitrit
Amina primer, sekunder dan tersier akan menghasilkan reaksi yang berbeda
dengan asam nitrit dimana amina primer akan membebaskan gas N2,
sedangkan amina sekunder akan didapat suatu zat seperti minyak yang
berwarna kuning sedangkan pada amina tersier yang pada atom nitrogen tidak
mempunyai atom H, tidak membebaskan nitrogen melainkan membentuk
suati garam nitrit yang tidak stabil.
Reaksi amina alifatis dengan asam nitrit
Amina primer bila direaksikan dengan HNO2 disebut reaksi diazobisasi yang
tidak stabil. Kemudian membentuk garam diazonium pada temperratur rendah
secara spontan membebaskan N2 dan hasil akhir adalah campuran dari alkena,
alkohol dan alkil halida.
Reaksi amina primer aromatis dengan HNO2 akan menghasilkan garam
dizonium pada suhu rendah dan tidak stabil pada suhu tinggi
Reaksi amina sekunder dengan HNO2, amina aromatis dan alifatis
direaksikan dengan HNO2 didapatkan N nitroso amina yaitu suatu zat seperti
minyak berwarna kuning
Reaksi amina tersier dengan HNO2, apabila amina tersier alifatis direaksikan
dengan HNO2 akan terjadi suatu kesetimbangan antara amina tersier,
garamnya, dan N nitroso amonium.
7. Uji Iodoform
Prisip dalam uji iodoform adalah etanol dan alkohol sekunder dimana
atom C yang mengikat gugus OH juga dapat mengikat gugus ―CH3. Bila
ditambahkan I2 dan NaOH akan dapat memberikan endapan CHI3 yang
berwarna kuning dengan bau yang karakteristik.
Uji Besi (III) Klorida
Uji tersebut bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gugus fenolik dalam
suatu senyawa, uji ini menunjukkan hasil yang positif hanya pada fenol,
hal ini disebabkan karena pengaruh dari cincin benzene pada struktur
molekulnya. Sehingga uji ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol
dengan fenol. Karena alkohol tidak memberikan hasil yang positif pada uji
ini. Oksidasi dari fenol sederhana menghasilkan campuran kompleks.

8. Pembuatan:
 Diazo A :
Asam Sulfanilat 1 g
HCL 4 N 60 ml
Aquadest 40 ml
Asam Sulfanilat dilarutkan dalam 60 ml HCL 4 N kemudian ditambahkan
Aquadest sebanyak 140 ml.

• Diazo B :
NaNO2 / KNO2 0,7 gr
Aquadest 100 ml

Anda mungkin juga menyukai