INDUSTRI
PT EASTPARC HOTEL TBK.
Disusun oleh :
Kelompok 4
Pada tanggal 2 Juli 2020, Perseroan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
untuk tahun buku 2019 (“Rapat”) yang bertempat di Eastparc Hotel Yogyakarta Jl. Kapas No.
01, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan tersebut merupakan pertama kalinya
Perseroan melakukan Rapat dengan status sebagai perusahaan terbuka. Rapat tersebut
dilakukan di hadapan notaris Dr. Tabitha Sri Jeany, S.H., M.Kn. Jumlah yang hadir dalam
Rapat tersebut adalah sebanyak 3.725.799.290 (tiga milyar tujuh ratus dua puluh lima juta
tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu dua ratus sembilan puluh) saham yang memiliki hak
suara atau setara dengan 90,88% (sembilan puluh koma delapan delapan per seratus) dari
jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris dipilih dan diangkat melalui RUPS oleh para pemegang saham
DIREKSI
Tugas dan Tanggung Jawab:
1. Menjalankan fungsi pengurusan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan usaha
Perseroan.
2. Menetapkan arah strategis jangka pendek dan jangka panjang dan prioritas Perseroan.
3. Mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang tercantum
dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam
POJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik,
antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal, memberikan masukan pada Dewan Komisaris dan
Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal, membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tata
kelola perusahaan, sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan
pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bursa Efek Indonesia (BEI), dan
pemangku kepentingan lainnya.
1. Fungsi Office of The Board
Memastikan ketersediaan informasi dalam pengambilan keputusan oleh Dewan
Komisaris dan Direksi.
2. Fungsi Kepatuhan
Memperbaharui informasi tentang peraturan yang harus dipatuhi beserta administrasinya.
Bertanggungjawab menyampaikan informasi corporate action kepada regulator.
3. Fungsi hubungan investor
Membantu memastikan informasi sampai tepat waktu pada investor.
4. Fungsi Komunikasi Perusahaan
Membantu pelaksanaan program strategi komunikasi perusahaan.
Risiko ini timbul dari persaingan dengan kompetitor yang berada di wilayah yang
sama, dalam hal ini Perseroan berada di wilayah Yogyakarta. Persaingan usaha jasa
dan perhotelan dapat timbul antara lain dalam hal lokasi, fasilitas, pelayanan maupun
harga. Perseroan melakukan usaha untuk meminimalisir risiko tersebut dengan cara
memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu; meremajakan dan memperbarui
fasilitas hotel; mengusung konsep moslem friendly hotel yang belum banyak di
Yogyakarta; dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Risiko Ekonomi
Risiko ekonomi yang terjadi dapat berasal dari perekonomian global dan lokal yang
tercermin dari berbagai indikator ekonomi seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga,
pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Risiko tersebut
dapat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat yang nantinya dapat
berdampak pada tingkat hunian serta pendapatan Perseroan. Risiko tersebut
diminimalisir Perseroan dengan cara selalu mengamati kondisi perekonomian agar
mampu menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Selain itu Perseroan juga melakukan
inventarisasi terhadap mata uang asing.
6. Risiko Permodalan
Kegiatan usaha Perseroan merupakan kegiatan usaha yang memerlukan cukup banyak
modal. Hal ini disebabkan kebutuhan anggaran biaya yang cukup signifikan agar
dapat menjalankan keperluan usaha Perseroan seperti melakukan pembebasan tanah
dan pembangunan. Untuk meminimalisir risiko ini, Perseroan memanfaatkan sumber
internal dari pendapatan operasional Perseroan, sedangkan untuk sumber eksternal,
dapat bersumber dari utang bank atau pasar modal yaitu penawaran umum terbatas.
7. Risiko Likuiditas
Perseroan menghadapi risiko likuiditas apabila Perseroan tidak mempunyai arus kas
yang memadai guna mencukupi pemenuhan kebutuhan operasional dan kewajiban
keuangan pada saat jatuh tempo. Perseroan menata risiko likuiditas dengan cara
menjaga cadangan fasilitas pinjaman agar tetap memadai dengan cukup, dengan
senantiasa memonitor arus kas prakiraan dan aktual serta menyelaraskan prol jatuh
tempo aset dengan liabilitas keuangan. Manajemen kunci Perseroan memiliki
kewajiban untuk memitigasi risiko likuiditas dengan membentuk manajemen risiko
likuiditas yang sesuai dengan manajemen Perseroan, pendanaan dan persyaratan
manajemen likuiditas