Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN


PRAKTEK KEBIDANAN DI LABORATORIUM

DOSEN PENGAMPU :
MAIDA PARDOSI,SKM,M.Kes (NIP.196312191986032002)
DISUSUN OLEH :

NAMA : ANGGI SABINA MUNHE


NIM: P07524122053
PRODI : D-III KEBIDANAN MEDAN
MATA KULIAH : KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN

JURUSAN D-III KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN TINGKAT 1 SEMESTER II
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan
kesehatan dan keselamatan sehingga saya dapat menyusun laporan praktikum ini dengan baik
dan tepat waktunya. Laporan Praktikum ini saya buat untuk melengkapi tugas mata kuliah “
Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan” yang sedang saya tempuh laporan ini dibuat dengan
berbagai sumber kajian dan beberapa bantuan dari berbagai situs untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan praktikum ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan praktikum ini.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan pada laporan praktikum. Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu proses pembuatan laporan praktikum ini, yang telah
membimbing penyusunan dalam pembuatan laporan praktikum. Semoga laporan praktikum
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik.

Medan, 27 Februari 2023

Anggi Sabina Munthe

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perawatan Perineum Post Partum..................................................6
B. Tujuan Perawatan Perineum............................................................................6
C. Bentuk Luka Perineum....................................................................................6
D. Lingkup Perawatan.......................................................................................7
E. Waktu Perawatan..........................................................................................7
F. Indikasi dan Kontraindikasi..........................................................................7
G. Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Perineum...................................8
H. Penatalaksanaan............................................................................................9
I. Manfaat dari Perawatan Perineum...............................................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan pada ibu pasca persalinan menimbulkan dampak yang dapat
meluas keberbagai aspek kehidupan dan menjadi salah satu parameter kemajuan bangsa
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Infeksi masih menyumbangkan angka kematian
ibu pada masa nifas jika infeksi tidak tertangani akan menimbulkan komplikasi seperti infeksi
pada kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir, infeksi ini tidak bisa dibiarkan karena
menyebabkan kematian pada ibu nifas.
Masa Nifas (puerpurium) adalah masa dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil), Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Salah satu infeksi yang terjadi pada masa nifas
adalah infeksi pada luka jahitan, perawatan luka bekas jahitan penting dilakukan karena luka
bekas jahitan jalan lahir ini bila tidak dirawat dapat menjadi pintu masuk kuman dan
menimbulkan infeksi, ibu menjadi panas, luka basah dan jahitan terbuka, bahkan ada yang
mengeluarkan bau busuk dari jalan lahir (vagina). Karenanya penting dilakukan perawatan
luka perineum agar tidak terjadi infeksi, komplikasi bahkan kematian ibu post partum. Oleh
karena itu kami membuat makalah yang berjudul "Perawatan Perineum Post Partum" agar
dapat mengetahui cara perawatan luka perineum sehingga dapat memberikan asuhan yang
tepat pada ibu nifas agar tidak terjadi infeksi, komplikasi bahkan kematian ibu post partum.

B.RUMUSAN MASALAH
I. Apa pengentian dari perawatan perineum?
2. Apa tujuan dilakukan perawatan perineum?
3. Bagaimana lingkup perawatan luka perineum?
4. Kapan waktu yang tepat untuk perawatan luka perincum?
5. Bagaimana penatalaksanaan luka perincum?

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui cara perawatan luka perineum sehingga dapat memberikan asuhan yang
tepat pada ibu nifas agar tidak terjadi infeksi, komplikasi bahkan kematian ibu post partum.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dari perawatan perineum.
b. Untuk mengetahui tujuan dilakukan perawatan perineum.

4
c. Untuk mengetahui lingkup perawatan luka perincum
d. Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk perawatan luka perineum.
e. Untuk mengetahui penatalaksanaan luka perineum.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
-Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial
dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004).
-Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis,
2000), Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002). Perawatan perineum
adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan
anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ
genetik seperti pada waktu sebelum hamil.

B. TUJUAN PERAWATAN PERINEUM


Tujuan dilakukannya perawatan perineum adalah:
a. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vul va, perincum, maupun di dalam uterus
karena saat persalinan vulva merupakan pintu gerbang masuknya kuman-kuman. Bila daerah
vulva dan perineum tidak bersih, mudah terjadi infeksi pada jahitan perineum saluran vagina
dan uterus.
b. Untuk penyembuhan luka perineum (jahitan perincum).
c. Untuk kebersihan perineum dan vulva.d. Memberikan rasa nyaman pasien.

C. BENTUK LUKA PERINEUM


Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
1. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara
alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan, Bentuk
rupture biasanya tidak teratur schingga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan.
(Hamilton, 2002).
2. Episiotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara
vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A., 1996).
Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perincum dan vagina yang sedang dalam
keadaan meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan robek teregang
oleh kepala janin, harus dilakukan infiltrasi perineum dengan anestasi lokal, kecuali bila
pasien sudah diberi anestasi epiderual. Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau

6
mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh
darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).
-Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1. Episiotomi medial
2. Episiotomi mediolateral
-Sedangkan rupture meliputi :
1. Tube ros itas ischii
2. Aneri pudenda interna
3. Arteri rektalis inferior

D. LINGKUP PERAWATAN
Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ
reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang
terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea
(pembalut) (Feerer, 200).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perincum adalah:
1. Mencegah kontaminasi dari rektum
2. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
3. Membersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.

E. WAKTU PERAWATAN
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah:
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk
itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
2. Setelah buangg air kecil
Pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni pada rektum
akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan
pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar.

7
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus,
untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya
berscbelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.

F. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


1. Indikasi
Pada ibu nifas yang memiliki jahitan pada perineum (episiotomi) atau pada wanita
yang tidak bisa melakukannya sendiri.
2. Kontra indikasi
Pada wanita yang mengalami mesntruasi .

G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN PERINEUM


1, Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses
penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.
2. Obat-obatan
a. Steroid : Dapat menyamak an adanya infeksi dengan menggangu responinflamasi normal.
b. Antikoagulan: Dapat menyebabkan hemoragi.
Antibiotik spektunm luas / spesifik: Efektif bila diberikan segera sebelum
pembedahan untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah luka
ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular.
3. Keturunan
Sifat genetik sescorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan
luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin
dapat dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan
protein-kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan perineum
akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam
menyediakan antiseptik.
5. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya
kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan
sangat mempengaruhi penyembuhan luka.

8
H. PENATALAKSANAAN
1. Persiapan
a. Tempat
Jaga privasi klien dan ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, cuci tangan.
b. Pasien
- Mengucapkan salam dengan ramah
- Melakukan pendekatan klien dengan memberikan penjelasan tindakan yang akan dilakukan
c. Alat steril
- Kapas/kassa steril
- Pinset
- Sarung tangan
d. Alat non steril
- Perlak dan pengalas
- Pispot
- Bengkok
e. Bahan
- Botol cebok berisi air hangat
- Celana dalam dan pembalut
2. Prosedur
- Memakai sarung tangan
- Mengganti selimut mandi
- Memposisikan pasien dorsal recumbent
- Memasang perlak dan melepaskan pakaian dalam klien (memasukkan softek ke dalam
plastik)
- Memasang pispot dan meminta klien BAK
- Mengguyur vulva dengan air bersih menggunakan tangan kanan (tangan kirimembuka
yulva)
- Mengambil pispot, menutupnya dan meletakkan di tempat yang aman
- Menggunaan kapas basah untuk membersihkan vulva
- Membersihkan labia mayora kanan dan kiri bergantian dari atas ke bawah dengan sekali
usapan

9
- Membersihan labia minora kanan dan kiri bergantian dari atas ke bawah dengan sekali
usapan
- Membersihan meatus (vestibulum sampai anus) dengan sekali usapan
- Mengobservasi luka jahitan (REEDA)
- Mengangkat perlak dan pengalas
- Memakaikan celana dalam dan pembalut
- Melepaskan sarung tangan
- Parameter yang digunakan dalam evaluasi hasil perawatan adalah:
a. Perineum tidak lembab
b. Posisi pembalut tepat
c. Ibu merasa nyaman

I. MANFAAT DARI PERAWATAN PERINEUM


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini :
1. Mengurangi resiko infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2. Mencegah terjadinya komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih
ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung
kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3. Menghindari kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada
ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004).

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Infeksi masih merupakan salah satu penyebab kematian ibu pascapersalinan. Maka itu
perawatan luka perineum yang benar perlu di perhatikan. Langkah awal untuk melakukan
pencegahan adalah melakukan pencegahan dasar dengan cara mencuci tangan setiap akan
melakukan tindakan serta tetap menjaga kebersihan daerah luka. Infeksi yang terjadi pasca
persalinan sering berasal dari lingkungan. Perawatan luka perineun sangatlah penting untuk
menghindari terjadinya infeksi guna menurunkan angka kematian ibu pasca persalian.
B. SARAN
Perawatan luka perineum merupakan tindakan keschatan yang di tujukan pada ibu
nifas yang mengalami ruptur saat persalinan. Aplikasi dalamn perawatan sangat dibutuhkan
keterampilan, pengetahuan serta prosedur kerja yang benar. Maka dari itu ini dibutuhkan
kerja sama antar keluarga dan tenaga medis agar dapat berjalan lancar.
Maka dari itu bagi tenaga medis, keterampilan untuk merawat luka perineum benar-
benar dimiliki untuk mengurangi resiko infeksi. Serta bagi ibu ataupun keluarga yang masih
belum memahami tentang perawatn luka perineum dapat mengaplikasikan isi makalah ini
sehingga dalam aplikasi perawatan sesuai dengan prinsip kesehatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ladewig, Praticia W,dkk.2006.Buku Saku Asuhan Ibu & Bayi Baru Lahir.Jakarta:EGC.
Stright, Barbara R.2004.Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.Jakarta:EGC.
WHO.2003.Perawatan Ibu dan Bayi.Jakarta:EGC.
Danuatmaja,Bonny dkk.2003.40 Hari Pasca Persalinan.Jakarta:Puspa Swara.
Wheeler,Linda.2004.Asuhan Perinatal&Pascapartum.Jakarta:EGC

12

Anda mungkin juga menyukai