Anda di halaman 1dari 3

PENUNTUN PRAKTIKUM ASAM BASA

PENGUJIAN SIFAT ASAM DAN BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI

A. Tujuan

1. Peserta didik diharapkan dapat Mengetahui cara membuat indikator asam


basa dari bahan alami.
2. Mengetahui sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami.
B. Dasar Teori
Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa
asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau biasa disebut korosif.
Kata asam berasal dari kata latin yakni acetum yang berarti cuka. Terdapat banyak zat-zat
bersifat asama sperti asam klorida dalam geteh pencernaan dilambung, asam asetat sebagai
asam penyusun dalam cuka, asam karbonat yang memberikan rasa segar dalam minuman
berkarbonat, dan asam sitrat yang dikandung dalam berbagai jeruk. Kata basa (alkali)
berasal dari bahasa arab alqali yang berarti abu karena memiliki sifat yang sama dengan
abu. Basa merupakan zat yang memiliki sifat –  sifat yang spesifik, seperti lilin. Banyak
orang mengenali bau rangsang yang kuat (dari) basa amonia, lazim digunakan
dalam bentuk larutan air dan berbagai cairan pembersih sebagai pemati hama.
Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa basa, salah satunya dengan mencicipi
rasanya. Namun, tidak semua zat dapat di identifikasi dengan cara itu. Senyawa-senyawa
asam-basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator. Indikator
merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa.
Indikator yang dapat digunakan adalah kertas lakmus, indikator asam-basa dan indikator
alami.
Indikator asam basa adalah suatu senyawa organik yang dapat berubah warna dengan
berubahnya pH, biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa
dengan cara memberikan perubahan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa
(Fessenden & Fessenden, 1999).
Indikator alami dapat dibuat dari berbagai tumbuhan berwarna yang ada di sekitar
kita. Akan tetapi, tidak semua tumbuhan berwarna dapat memberikan perubahan warna
yang jelas pada kondisi asam maupun basa, oleh karena itu hanya beberapa saja yang
dapat dipakai, misalnya; bunga sepatu yang memberikan perubahan warna merah pada
suasana asam dan hijau pada suasana basa.

C.  Alat dan Bahan


Alat :
Lumpang dan labu
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Tisu
Bahan
Bunga kembang sepatu
Kunyit
Cuka
Air jeruk
Air belimbing
Air sabun
Air kapur
Air soda
Air(aquades)
D. Prosedur Kerja atau Cara Kerja
Adapun langkah-langkah atau prosedur dalam Praktikum Asam Basa antara lain:
 Gerus bunga kembang sepatu menggunakan lumpang dan alu, tambahkan
aquades sebayak 10 ml. Lakukan hal yang sama pada kunyit.
 Pipet ekstrak bunga sepatu dan kunyit masukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian masukkan ke dalam rak tabung reaksi A.
 Pipet sebanyak 2 ml cuka, air jeruk, air belimbing, air sabun, air soda kue dan
air kapur ke dalam tabung reaksi yang berbeda, masukkan kedalam rak tabung
reaksi B.
 Teteskan sebanyak 1 ml ekstrak kembang sepatu kedalam tiap tabung reaski
pada rak B.
 Goyangkan tabung, amati perubahan warna yang terjadi dan catat pada tabel
 Ulangi langkah 4-5 untuk kunyit
E. Data pengamatan

No Bahan yang di uji Warna setelah diuji dengan indikator Sifat larutan

Kembang sepatu Kunyit

1 Cuka

2 Air jeruk

3 Air Belimbing

4 Air sabun

5 Air kapur

6 Air soda kue


7 Air mineral

8 Larutan gula

9 Larutan garam

F. Pertanyaan
1. Bagaimana perubahan warna yang diberikan oleh masing-masing ekstrak?
Jelaskan jika ada perubahan
2. Apakah ekstrak kembang sepatu dan kunit bisa digunakan sebagai indikator
asam basa? Jelaskan!!

Note:

Susunan pembuatan laporan

A. Judul
B. Dasar Teori
C. Alat Dan Bahan
D. Prosedur Kerja
E. Data Pengamatan
F. Analisis Data
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
I. Jawaban Pertanyaan
J. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai