Anda di halaman 1dari 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)
Kelas / Semester : X1 / 1 (Wajib)
Materi Pokok : Transformasi Geometri

A. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5 Menganalisis dan membandingkan 3.5.1 Menganalisis operasi transformasi translasi
transformasi dan komposisi dengan menggunakan matriks
transformasi dengan menggunakan 3.5.2 Menganalisis operasi transformasi refleksi
matriks terhadap sumbu X dengan menggunakan matriks

4.5 Menyelesaikan masalah yang 4.5.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
berkaitan dengan matriks matriks translasi
transformasi geometri (translasi, 4.5.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
refleksi, dilatasi dan rotasi) matriks refleksi
4.5.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
matriks rotasi

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Discovery Learning dengan metode diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi
dan analisis, peserta didik dapat menjelaskan dan menentukan konsep dasar nilai mutlak, sifat-sifat
operasi nilai mutlak, hasil operasi yang melibatkan nilai mutlak, solusi persamaan nilai mutlak bentuk
linier, sifat-sifat pertidaksamaan nilai mutlak dan solusi pertidaksamaan nilai mutlak,
sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan
kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi(4C).

C. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
 Pendekatan pembelajaran dengan pendekatan scientific learning.
 Metode Pembelajaran dengan metode discovery learning, diskusi, observasi, tanya jawab,
penugasan, dan presentasi.

D. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi
1. Diketahui data titik A dan A’ pada koordinat kartesius sebagai berikut.
No Titik A Titik A’
1 (1,-2) (3,1)
2 (-5,3) (-3,6)
3 (-2,-1) (0,2)
4 (15,10) (17,13)
5 ( ) ( )
6 (0,4;3,78) (2,4;6,78)
Apabila titik-titik di atas direpresentasikan dalam bentuk matriks kolom
[ ]
Dengan sebagai komponen x dan sebagai komponen y, maka selanjutnya siswa diminta untuk
merepresentasikan titik A dan A’ pada tabel berikut.
No Titik A Titik A’

1
1 [ ] [ ]
2 ……………………. …………………….
3 ……………………. …………………….
4 ……………………. …………………….
5 ……………………. …………………….
6 ……………………. …………………….

2. Setelah tabel terisi, siswa diminta untuk menemukan hubungan diantara matriks A dan matriks A’.
Apabila siswa kesulitan, guru memberi petunjuk dengan meminta siswa untuk menemukan operasi apa
yang dikenakan pada matriks A sehingga membentuk matriks A’.

Dari kegiatan ini harapannya siswa menemukan bahwa berdasar data di atas, matriks A’ diperoleh
dengan menambahkan matriks
[ ]
pada matriks A.

3. Representasi matriks-matriks nomor 1 dapat pada koordinat kartesius adalah sebagai berikut.

Matriks-matriks nomor 2 dapat direpresentasikan sebagai berikut.

Matriks-matriks nomor 3 dapat direpresentasikan sebagai berikut.

Matriks-matriks nomor 6 dapat direpresentasikan sebagai berikut.


2
4. Berdasar representasi di atas, dapat terlihat bahwa apabila absis koordinat A digeser sejauh 2 satuan
sejajar sumbu X ke kanan dan ordinatnya digeser sejauh 3 satuan sejajar sumbu Y ke atas, maka
diperoleh koordinat A’. Bergesernya titik A ke A’ merupakan salah satu jenis transformasi yaitu
translasi (pergeseran). Adapun aturannya adalah sebagai berikut.
Benda ≡ A Matriks transformasi Bayangan ≡ A’
A( , )≡[ ] [ ] [ ] [ ]

1. Diketahui titik-titik yang direpresentasikan pada matriks kolom sebagai berikut.


No Matriks A Matriks A’
1 [ ] [ ]
2 [ ] [ ]
3 [ ] [ ]
4 [ ] [ ]
5 [ ] [ ]
2. Siswa diminta untuk menemukan hubungan diantara matriks A dan matriks A’. Apabila siswa kesulitan,
guru memberi petunjuk dengan meminta siswa untuk menemukan operasi apa yang dikenakan pada
matriks A sehingga membentuk matriks A’.
Dari kegiatan ini harapannya siswa menemukan bahwa berdasar data di atas, matriks A’ diperoleh
dengan mengalikan matriks
[ ]
dengan matriks A.

3. Apabila matriks-matriks nomor 1 direpresentasikan pada koordinat katesius adalah sebagai berikut.

Matriks-matriks nomor 2 apabila direpresentasikan pada koordinat kartesius adalah sebagai berikut.

3
Matriks-matriks nomor 3 apabila direpresentasikan pada koordinat kartesius adalah sebagai berikut.

Matriks-matriks nomor 4 apabila direpresentasikan pada koordinat kartesius adalah sebagai berikut.

Matriks-matriks nomor 5 apabila direpresentasikan pada koordinat kartesius adalah sebagai berikut.

4. Matriks-matriks di atas secara keseluruhan direpresentasikan dalam koordinat kartesius hasilnya adalah
sebagai beikut.
4
5. Berdasar representasi di atas, dapat terlihat bahwa titik A’ merupakan bayangan titik A yang
dicerminkan terhadap sumbu X. Terbentuknya titik A’ dari titik A yang merupakan salah satu jenis
transformasi yaitu refleksi (pencerminan) terhadap sumbu X. Adapun aturannya adalah sebagai
berikut.
Benda ≡ A Matriks Bayangan ≡ A’
transformasi
A( , ) ≡ [ ] [ ]
[ ]
[ ][ ]

1. Guru memberikan permasalahan sebagai berikut. Sebuah Tim SAR sedang melakukan pencarian
terhadap salah seorang pendaki gunung yang tersesat di hutan. Hasil pantauan tim, pendaki tersebut
berada di posisi titik A(1,3). Karena kehausan, ia mencari sumber air di titik B(-4,5). Berapa translasi
yang dilakukan pendaki tersebut?
2. Siswa diminta mengerjakan tanpa bantuan kalkulator.
3. Setelah menemukan jawabannya, siswa melakukan afirmasi dengan menggunakan kalkulator.

TAB= - =
Jadi pendaki tersebut melakukan translasi [ ] dari titik A(1,3).

1. Guru memberikan permasalahan sebagai berikut. Sebuah segitiga ABC memiliki titik sudut A(0,2),
B(1,3), dan C(4,1) dicerminkan terhadap sumbu X. Tentukan bayangan titik-titik sudut segitiga tersebut!
2. Siswa diminta mengerjakan soal tersebut bersama temannya.
3. Siswa kemudian melakukan afirmasi dengan menggunakan kalkulator.

5
Matiks D adalah matriks refleksi terhadap sumbu-X. Bayangan dari matriks A adalah:

=
Bayangan dari matriks B adalah:

=
Bayangan dari matriks C adalah:

4. Jadi bayangan segitiga tersebut adalah A’(0,-2), B’(1,-3), C’(4,-1).

1. Guru memberikan permasalahan sebagai berikut. Tentukan bayangan titik A(0,2) yang dirotasikan
dengan titik pusat O(0,0) dengan sudut rotasi 600!
2. Siswa diminta mengerjakan soal tersebut terlebih dahulu.
3. Setelah menemukan jawabannya, siswa melakukan afirmasi dengan menggunakan kalkulator.

Matriks B adalah matriks rotasi dengan titik pusat O(0,0) dengan sudut rotasi 600.
Banyangan titik A adalah:

=
4. Jadi bayangan titik A adalah A’(-1732,1).

Anda mungkin juga menyukai