Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Kimia Organik

“Identifikasi Karbohidrat”

DOSEN PENGAMPU:
Elly Juliana Suoth S.Si, M.Farm

Disusun Oleh:
Nama : Putri Artika Sari Maniku
NIM : 221011050078
Program Studi : Farmasi
Kelas : Farmasi B

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
TUJUAN.............................................................................................................................. 1
DASAR TEORI................................................................................................................... 1
ALAT DAN BAHAN.......................................................................................................... 3
METODE............................................................................................................................. 4
HASIL PENGAMATAN.................................................................................................... 5
PEMBAHASAN.................................................................................................................. 8
KESIMPULAN .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

ii
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
A. Tujuan
1. Mengidentifikasi Karbohidrat dari beberapa senyawa organik
2. Mengenal sifat-sifat Fisik dan Kimia dari Karbohidrat
3. Mengetahui Teknik Laboratorium dalam Identifikasi Karbohidrat

B. Dasar teori

Pengertian Karbohidrat

Secara umum, karbohidrat merupakan Senyawa polihidroksialdehid atau


polihidroksiketon dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana maupun unit
kompleks. Secara biokimia, karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida
atau keton) dan banyak gugus hidroksil (-OH), atau senyawa yang menghasilkan senyawa-
Senyawa ini bila dihidrolisis

Kelas Pokok Karbohidrat


 Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan terdiri dari satu molekul
gula. Misalnya fruktosa, glukosa serta galaktosa. Monosakarida biasanya ditemukan pada
gula, makanan manis, gula merah dan madu. Bentuknya juga sederhana dan sangat mudah
dicerna. Monosakarida mudah diolah menjadi gula darah.

 Disakarida atau Oligosakarida


Disakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari dua monosakarida. Kelompok ini
diantaranya laktosa, maltose dan sukrosa. Maltosa tersusun dari glukosa dan glukosa.
Laktosa merupakan gula yang biasanya ditemukan di dalam susu atau pada hewan yang
sedang menyusui, dan tersusun dari glukosa dan galaktosa. Sedangkan sukrosa tersusun dari
glukosa dan fruktosa, seperti pada gula pasir.

iii
 Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul gula atau terdiri dari
beberapa monosakarida. Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks. Contoh dari ini
adalah glikogen (gula otot), amilum (pati) dan selulosa (serat). Polisakarida terdapat dalam
makanan pokok yang kita konsumsi sehari-hari. Sebagai contoh, nasi, ubi, kentang, roti,
talas, singkong dan lain-lain.

 Glikosida
Glikosida adalah senyawa alami yang terdiri dari bagian karbohidrat dan bagian bukan
karbohidrat. Bagian bukan karbohidrat paling banyak ditemukan adalah triterpen, steroid,
dan flavanoid; sedangkan molekul karbohidrat yang paling banyak ditemukan adalah
glukosa, galaktosa, xilosa, dan arabinosa. Fungsi glikosida sebagai cadangan gula temporer.
Teori Pfeffer mengatakan bahwa glikosida adalah meruapakan cadangan gula temporer
(cadangan gula sementara) bagi tanaman. Cadangan gula di dalam bentuk ikatan glikosides
ini tidak dapat diangkut dari sel satu ke sel yang lain, oleh karena adanya bagian aglikon.

iv
Alat dan Bahan
 Alat

- Gelas Beaker - Penjepit tabung


- Gelas ukur - Korek api
- Mikroskop - Tabung reaksi
- Kawat kasa - Alat pemanas
- Lampu spritus - Pipet ukur
- Pipet tetes - Spatula baja
- Pipet skala - Waterbath
- Rak tabung - Pencatat waktu
- Tabung reaksi - Bekker glass
- Penangas air - Kaki tiga
- Pembakar spritus - Kasa

 Bahan

- Reagen molisch - Simba chip


- H2SO4 Pekat - Madurasa
- Reagen Benedict - Kopi good day
- Reagen Barfoed - Sambal sukrosa
- Fosfomolibdat - Maltosa
- Reagen Selliwanoff - Fenilhidrazin-hidroklorida
- Fenil hidrazin Na asetat kering - Natrium asetat
- Ragen lodium - Amoniak encer
- Aquadest - Dekstrin
- Larutan karbohidrat polisakarida - Sukrosa
- Amilum - Laktosa
- HCL 6 - Maltose
- NaOH 3 - Galaktosa
- Pereaksi selliwanof - Fruktosa
- Larutan karbohidrat - Glukosa
- Larutan NaOH 6 N Air - Arabino
- Larutan fruktosa - Larutan iodium
- Larutan laktosa - Larutan asam sulfat pekat
- Larutan glaktosa - Larutan glukosa 0,1 M
- Trenz keju - Larutan maltosa
- Bubur sun - Larutan sukrosa

v
- Larutan arbinosa - Selulosa atau kapas
- Larutan 1% Amilum

C. Metode Praktikum
1. Uji Molisch:
- Dua tetes larutan uji dimasukan ke dalam tabung reaksi
- Kemudian ditambahkan 3 tetes pereaksi molisch dan dicampur
- Tabung reaksi dimiringkan, kemudian dialirkan dengan hati-hati 1 ml H2SO4 pekat
melalui dinding tabung agar tidak bercampur
2. Uji Iodium:
- Masukkan larutan pati dan dextrin pada masing-masing tabung yang berbeda
- Masukkan 1-2 tetes larutan Iodium pada masing-masing tabung reaksi
- Amati perubahan warna yang terjadi pada masing masing tabung reaksi
3. Uji Benedict:
- 2-5 tetes sukrosa, amilum, laktosa dan glukosa dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Tambahkan 5 tetes reagen benedict
- Panaskan diatas pemanas air selama 2 menit
- Jika ada endapan merah bata maka mengandung gula pereduksi
4. Uji Seliwanof:
- Menyiapkan semua jenis karbohidrat menjadi larutan dengan konsentrasi 1%
- Memasukkan 1 ml pereaksi selliwanof ke dalam tabung reaksi
- Menambahkan 2 tetes larutan albumin 1%. Pada waktu bersamaan, tabung reaksi dari
larutan tersebut ditempatkan ke dalam waterbath sampai terbentuk warna ( mencatat
kecepatan terbentuknya warna dari masing-masing tabung reaksi).
- Melakukan pengujian dengan cara yang sama terhadap larutan karbohidrat 1% yang
lainnya
5. Uji Barfoed:
- 1 ml larutan karbohidrat + 1,5 ml larutan barfoed
- Panaskan selama 15 menit
- Amati terbentuknya endapan merah bata
6. Uji Asazon:
- Masukkan 2 ml larutan uji kedalam tabung reaksi.
- Kemudian ditambahkan seujung spatel pada fenihidrasin-hidroklorida dan kristal natrium
asetat dan dicampur dengan baik.

vi
- Lalu dipanaskan  dalam penangas air mendidih selama 20 menit, tujuannya agar saat
larutan dipanaskan dalam penangas air mendidih akan membentuk endapan kristal.
- Kemudian didinginkan perlahan-lahan di bawah air kran.
- perhatikan kristal yang terbentuk kemudian diidentifikasi di bawah mikroskop.

D. Hasil Pengamatan

1. Uji Molisch
No Zat Uji Hasil Uji Molisch Karbohidrat (+/-)
.
1 Amilum 1% Terbentuk cincin ungu +
2 Dekstri 1% Terbentuk cincin ungu +
3 Sukrosa 1% Terbentuk cincin ungu +
4 Maltosa 1% Terbentuk cincin ungu +
5 Galaktosa 1% Terbentuk cincin ungu +
6 Fruktosa 1% Terbentuk cincin ungu +
7 Glukosa 1% Terbentuk cincin ungu +
8 Arabinosa1% Terbentuk cincin ungu +

2. Uji Iodium
Bahan Perekasi Hasil Keterangan
Dextrin Pati Kuning kehitaman Tidak terdapat
kandungan amilum
Pati Reagen Iodium Biru kehitaman Terdapat kandungan
amilum

3. Uji Benedict
Bahan Perekasi Hasil Keterangan
Sukrosa Reagen benedict - Tidak terdapat
endapan merah bata
Amilum Reagen benedict - Tidak terdapat
endapan merah bata
Laktosa Reagen benedict + Terdapat endapan
merah bata
Glukosa Reagen benedict + Terdapat endapan
merah bata

vii
4. Uji Seliwanof
Bahan yang diuji Kegiatan Hasil Pengamatan
Sebelum Sesudah

Amilum Amilum 1% + Larutan berwarna Selama 3.30 menit,


pereaksi selliwanoff bening warnanya
dipanaskan keoranyean
Glukosa Glukosa 1% + Larutan berwarna Selama 3
pereaksi selliwanoff bening menit,
dipanaskan warnanya
bening
kekuningan

Fruktosa Fruktosa 1% + Larutan Selama 3


pereaksi selliwanoff berwarna menit
dipanaskan bening warnanya
berubah
bening
keoranyean

Maltosa Maltosa 1% + Larutan Setelah dipanaskan


pereaksi selliwanoff berwarna selama 2 menit
dipanaskan bening warnanya berubah
menjadi bening
kekuningan

Sukrosa Sukrosa 1% + Larutan Setelah dipanaskan


pereaksi selliwanoff berwarna selama 2 menit
dipanaskan bening warnanya berubah
menjadi
keoranyean

Laktosa Laktosa 1% + Larutan Setelah dipanaskan


pereaksi selliwanoff berwarna selama 3 menit
dipanaskan bening warnanya berubah
menjadi kekuning-
kuningan

5. Uji Barfoed
Bahan Pereaksi Warna Hasil Keterangan
Trenz Keju Putih - Cincin ungu
Bubur Sun Bening - Cincin ungu

viii
Simba Chip Coklat - Cincin ungu
Madu Rasa Bening + Cincin ungu
Larutan Barfoed
Sambal ABC Merah muda + Cincin ungu

6. Uji Osazon
No. Zat Uji Hasil Uji Osazon Gambar
1 Glukosa Terdapat kristal, namun sedikit

2 Fruktosa Terdapat kristal

3 Sukrosa Tidak terdapat kristal -

4 Laktosa Terdapat kristal, namun sedikit

5 Maltosa Terdapat kristal, namun sedikit

ix
E. Pembahasan
1. Uji Molisch
Uji Molisch adalah uji yang didasarkan pada prinsip hidrolisis karbohidrat
menjadi monosakarida, selanjutnya monosakarida jenis pentose akan mengalami
dehidrasi dengan asam pekat menjadi furfural, sementara golongan heksosa menjadi
hidroksi-metilfurfural menggunakan asam organic pekat. Pereaksi Molisch yang terdiri
dari α-naftol dalam alcohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu.
Berdasarkan percobaan ini diperoleh data bahwa semua larutan uji ketika
direaksikan dengan pereaksi Molisch, dapat membentuk kompleks cincin berwarna ungu.
Dengan bahan yang diujikan adalah amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa,
fruktosa, glukosa, dan arabinosa semuanya menunjukkan hasil yang positif. Hal ini
membuktikan adanya suatu karbohidrat dalam larutan tersebut. Terbentuknya kompleks
berwarna ungu ini karena pengaruh hasil dehidrasi monosakarida (furfural) dengan α-
naftol dari pereaksi Molisch.

2. Uji Iodium
Uji karbohidrat Iodium mengambil prinsip sifat serap molekul polisakarida yang
mengandung rantai glukosa dan membentuk heliks. Ruang antara heliks ini mampu
menampung molekul iodin. Jika bahan makanan mengandung karbohidrat, maka akan
menunjukan warna biru.
Pada hasil pengamatan hanya tabung reaksi berisi pati yang menunjukkan hasil
positif karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai
heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Sedangkan
pada tabung reaksi dextrin tidak menunjukkan hasil positif karena perubahan warnanya
menjadi kuning kehitaman. Kemungkinan tidak timbulnya warna biru karena amilum
terhidrolisis sehingga yang terbentuk bukan senyawa kompleks adsopsi pati-iodium
melainkan senyawa lain yang terbentuk dengan hasil hidrolisis amilum teersebut.

x
3. Uji Benedict
Uji benedict adalah salah satu uji kimia yang digunakan untuk mengetahui adanya
kandungan gula atau karbohidrat pereduksi. Jenis gula yang termasuk pereduksi meliputi
semua jenis monosakarida dan beberapa jenis disakarida, termasuk salah satunya seperti
laktosa dan . Larutan benedict mengandung ion-ion tembaga (II) yang kompleks di dalam
sebuah larutan basa. Larutan reaksi uji benedict juga kompleks dengan ion-ion sitrat
dalam larutan karbonat, tembaga sulfat dalam reagen benedict akan bereaksi dengan
monosakarida dan disakarida. Yang kemudian akan membentuk endapan berwarna merah
mata, sementara monosakarida dan disakarida bisa bereaksi dengan reagen benedict
karena keduanya mengandung aldehid dan keton bebas.
Hasil dari percobaan uji Benedict yaitu glukosa dan laktosa menunjukan hasil tes
positif sedangkan yang menunjukan hasil negative yaitu sukrosa dan amilum. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa glukosa dan laktosa mengandung gula preduksi.

4. Uji Seliwanoff
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa.
Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula tersebut. Jika gula
tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus
aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa
lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa.
Uji seliwanoff bertujuan untuk menunjukan adanya gugus laktosa atau yang
dikenal dengan fruktosa pada amilum, glukosa, maltosa, dan laktosa setelah ditambahkan
pereaksi seliwanoff dan dipanaskan maka akan berwarna kekuningan. Hal ini terjadi
karena pada gula tersebut tidak memiliki gugus laktosa. Lain halnya pada sukrosa dan
fruktosa setelah diberi perlakuan yang sama berubah menjadi warna orange atau kuning
keorangean, karena sukrosa atas glukosa dan fruktosa. Fruktosa inilah yang menyebabkan
larutan berwarna merah. Uji ini merupakan reaksi positif untuk sukrosa, karena sukrosa
mudah dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa.

xi
5. Uji Barfoed
Barfoed adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan
mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan.
Pada pengujian barfoed didapatkan hasil sampel (I,E,G,F,A) sampel sambal ABC
positif mengandung monosakarida pereduksi karena adanya perubahan warna endapan
menjadi merah bata dan pada sampel I,E,G didapatkan hasil negatif dikarenakan tidak
adanya gula monosakarida pereduksi. mekanisme uji barfoed yaitu larutan barfoed akan
bereaksi dengan gula reduksi (monosakarida) sehingga dihasilkan endapan merah
kuprioksida. Dalam suasana asam ini gula reduksi yang termasuk dalam golongan
disakarida memberikan reaksi yang sangat lambat dengan larutan Barfoed sehingga tidak
memberikan endapan merah kecuali pada waktu percobaan yang diperlama. Uji ini untuk
penunjukkan gula pereduksi monosakarida. Berdasarkan hasil pengamatan dapat
disimpulkan bahwa pada uji barfoed tidak semua semua sampel positif mengandung gula
monosakarida pereduksi hanya sampel F dan A yang positif.

6. Uji Osazon
Uji Osazon merupakan uji karbohidrat yang bertujuan untuk membedakan
bermacam macam karbohidrat dari bentuk struktur kristalnya.
Pada percobaan ini diperoleh data bahwa karbohidrat dapat dibedakan dari
bermacam-macam gambar kristalnya. Hal ini dikarenakan semua karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau oaszon bila
dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Hidrazon ini merupakan substansi yang
mudah larut dan sulit diisolasi, sedangkan osazon relatif tidak larut dan membentuk
kristal yang spesifik untuk setiap jenis sakarida. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk
kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida akan larut dalam air mendidih
dan akan terbentuk kembali bila didinginkan. Namun, sukrosa tidak membentuk osazon
karena gugus aldehida atau keton yang terikat pada monomernya sudah tidak bebas.
Sebaliknya, osazon dari monosakarida tidak larut dalam air mendidih. Maltosa, fruktosa
dan glukosa pada reaksinya terbentuk kristal. Berbeda dengan sukrosa, ketika direaksikan
tidak terbentuk kristal. Hal ini dikarenakan gugus aldehida atau keton yang terikat pada
monoinernya sudah tidak bebas.

xii
KESIMPULAN

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam. Karbohidrat


sendiri memiliki manfaat sebagai sumber kalori utama bagi manusia selain protein dan lemak.
Hasil Uji benedict menunjukkan glukosan dan laktosa mengandung gula preduksi.

Hasil Uji lodium karbohidrat golongan polisakarida menunjukkan adanya


amilum(Pati).Pati terdapat kandungan amilum,sedangkan Dextrin tidak terdapat kandungan
amilum.Hasil Uji Molisch semua zat yang diuji menunjukkan hasil positif atau memiliki
karbohidrat. Hasil Uji Barfoed pada sampel merek sambal ABC positif mengandung
monosakarida. Pada hasil Uji Osazon karbohidrat.Multosa, fruktosa dan glukosa berbentuk
kristal, sedangkan sukrosa tidak berbentuk kristal. Hasil Uji Seliwanof menunjukkan adanya
gugus laktosa atau yang dikenal dengan fruktosa, yang dimana pada bahan Amilum dan Fruktosa
berubah menjadi warna ke oranyean sedangkan pada bahan Glukosa dan Maltosa berubah
menjadi warna bening kekuningan.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Azzya Octaviani. “Uji Karbohidrat - Molisch, Iodium, Barfoed, Benedict, Seliwanoff, dan Osazon”.

(Youtube) diunggah oleh Azzya octaviani, 5 Juni 2020. https://youtu.be/bs7UD7xyhYE.


Kelompok 1 Farmasi B (2023). Identifikasi Karbohidrat (Power Point Presentation).

xiv

Anda mungkin juga menyukai