Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Presentasi Mata Kuliah
“Ilm Al-Lughoh Al-Ijtima’iy”
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Muhammad Thohir, S.Ag. M.Pd
Disusun Oleh :
1. Saudati Alfira Rahmatillah (06010220015)
2. Tadarrosatul Hikmiyah (06010220016)
3. Nur Kafilah (06040220086)
4. Nurul Laili Alfiana (06040220088)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis masih diberikan kesematan dan kesehatan sehingga
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang "Memahami Alih
Kode". Sholawat dan salam senantiasa kami haturkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW. Karena melalui baginda Nabi, ajaran agama islam dapat
tersampaikan dengan sempurna sehingga mampu membawa manusia keluar
dari zaman jahiliyyah.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, kami berterima kasih kepada penulis yang karyanya telah kami jadikan
referensi sebagai pelengkap makalah ini. Kami juga mengaharapkan saran
dan kritik yang membangun dari Bapak Muhammad Thohir selaku dosen
pegampu mata kuliah Ilm Al-Lughoh Al-Ijtima’iy guna perbaikan dalam
pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C. Tujuan........................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 5
A. Pengertian Alih Kode.............................................................................................. 5
B. Macam-Macam Alih Kode...................................................................................... 6
C. Faktor Penyebab Terjadinya Alih Kode...........................................................9
D. Contoh Alih Kode................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam interaksi sosial
antara individu yang satu dengan individu yang lain. Seorang penutur
bahasa dapat dengan mudah menyampaikan sebuah pesan kepada
mitra tuturnya. Menurut Chaer dam Agustina (2010:11) Bahasa juga
disebut sebagai sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan.
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia
karena manusia sebagai makhluk sosial harus berinteraksi dan
berkomunikasi dalam kelompok sosial. Keberagaman suku tersebut
umumnya memiliki keterampilan menggunakan dua bahasa atau
lebih, yakni bahasa daerah sebagai bahasa ibu dan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional. Masyarakat yang memiliki keterampilan
dalam menggunakan dua bahasa atau lebih merupakan masyarakat
bilingual dan multilingual. Kemampuan tersebut tidak menutup
kemungkinan masyarakat akan beralih bahasa dari satu bahasa ke
kebahasa lain dan mencampur dua bahasa yang berbeda dalam
berinteraksi sehingga terjadilah alih kode dan campur kode.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan alih kode?
2. Apa saja macam-macam alih kode?
3. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya alih kode?
4. Bagimana contoh alih kode?
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian alih kode.
2. Untuk mengetahui macam-macam alih kode.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya alih kode.
4. Untuk mengetahui contoh alih kode.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Poedjosoedarmo, S. Alih Kode dan Campur Kode. (Yogyakarta: Balai Peneliti Bahasa,1978)
2
Nurlianiati, M. S., Hadi, P. K., Meikayanti, E. A. (2019)
3
Widyabastra: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 7 (1), 1-8)
5
Macam-Macam Alih Kode
Suwito (1983: 69) membagi alih kode menjadi dua :
1. Alih Kode Intern
Dikatakan alih kode intern karena berlangsung antar bahasa
sendiri. Seperti dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau sebaliknya.
Contoh :
Rizki : “Aku lagi mumet ora iso mikir”.
Isna : “Ngombe obat kono!”
Ratih : “Rizki kenapa Is?”
Isna :”Lagi pusing dia jadi tidak bisa berfikir”.
6
Soepomo Poedjosoedarmo (1979: 38) membagi alih kode menjadi dua
macam :
1. Alih Kode Permanen
Dalam alih kode ini seorang penutur secara tetap mengganti kode
tutur terhadap lawan bicaranya ( mitra tutur ). Misalnya :bekas
teman sepermainan kemudian menjadi kepala jawatannya. Hal
tersebut menyebabkan pengalihan atau pergantian kode bahasa yang
dipakai secara permanen karena adanya perubahan radikat pada
kedudukan status sosial dan relasi yang ada.
7
Wardaugh dan Hudson menyatakan bahwa alih kode dibagi
menjadi dua, yaitu alih kode metaforis dan alih kode situasional.
1. Alih Kode Metaforis
Alih kode metaforis yaitu alih kode yang terjadi jika ada
pergantian topik. Sebagai contoh X dan Y adalah teman satu
kantor, awalnya mereka menggunakan ragam bahasa Indonesia
resmi, setelah pembicaraan urusan kantor selesai, mereka
kemudian menganti topik pembicaraan mengenai salah satu
teman yang mereka kenal. Ini terjadi seiring dengan pergantian
bahasa yang mereka lakukan dengan menggunakan bahasa
daerah. Kebetulan X dan Y tinggal di daerah yang sama dan dapat
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah tersebut.
Contoh ini menjelaskan bagaimana alih kode terjadi dalam satu
situasi percakapan. Alih kode jenis ini hanya terjadi jika si
pembicara yang pada awalnya hanya membicarakan urusan
pekerjaan menggunakan ragam bahasa resmi dan terkesan kaku
kemudian berubah menjadi suasana yang lebih santai, ketika
topik berganti.
5
Abdul Chaer dan Leonie Agustina. (2004). Sosiolinguistik perkenalan awal. Jakarta:Rineka
Cipta.
8
Faktor Penyebab Terjadinya Alih Kode
Berdasarkan pendapat Hymes bahwa alih kode dapat terjadi karena
faktor-faktor berikut:
1. Penutur
Seorang penutur kadang dengan sengaja beralih kode terhadap mitra
tutur karena suatu tujuan. Misalnya mengubah situasi dari resmi menjadi
tidak resmi atau sebaliknya.
2. Mitra Tutur
Mitra tutur yang latar belakang kebahasaannya sama dengan penutur
biasanya beralih kode dalam wujud alih varian dan bila mitra tutur
berlatar belakang kebahasaan berbeda cenderung alih kode berupa alih
bahasa. Misalnya seorang pembicara yang mula-mula menggunakan satu
bahasa dapat beralih kode menggunakan bahasa lain dengan mitra
bicaranya yang mempunyai latar belakang bahasa daerah yang sama.
4. Pokok Pembicaraan
Pokok Pembicaraan atau topik merupakan faktor yang dominan
dalam menentukan terjadinya alih kode. Pokok pembicaraan yang
9
bersifat formal biasanya diungkapkan dengan ragam baku, dengan gaya
netral dan serius dan pokok pembicaraan yang bersifat informal
disampaikan dengan bahasa takbaku, gaya sedikit emosional, dan serba
seenaknya.
10
Pak Marto : “ Maaf pak, pupuk di gudang sudah habis, lalu bagaimana
pak?”
Bos : (Tertawa karena sempat mendengar percakapan antara Pak
Said dan Pak Marto).
Dapat kita lihat bahwa Pak Marto beralih dari ragam bahasa yang tidak
resmi ke bahasa yang resmi, karena berbicara dengan atasannya.
11
Dalam percakapan tersebut Soimah menggunakan bahasa Jawa ketika
mengomentari salah satu peserta IMB, yang dilakukan Soimah tersebut
sekedar untuk bergaya atau bergengsi saja. Kata-kata yang diucapkan pun
artinya tidak jelas dan dirasa tidak wajar oleh kebanyakan orang apa lagi
yang bukan berasal dari Jawa.
12
Tahun ajaran baru adalam momen yang sangat tepat untuk membuka
pendaftaran pondok pesantren. Saat itu si A (pengurus pondok) sedang
mendapatkan piket jaga santri baru, ia kedatangan tamu si B yang
berbahasa Arab yang mengajak bercakap-cakap menggunakan bahasa
krama inggil, beberapa saat kemudian si B kehabisan kosa kata Jawa
inggil, maka dengan cepat si A mengalih kodekan bahasanya untuk
melanjutkan percakapan menggunakan bahasa Arab, sehingga kemudian
percakapan menjadi lancer kembali.
13
Ustadzah : “Assalamua’alaikum, Kaifa haalukum?” (Bagaimana kabar
kalian?)
Santri : “Bikhoir wa al hamdulillah wa antum?” (baik
Alhamdulillah dan kamu?)
Ustadzah : “Bikhoir wa al hamdulillah.. La yajlis jama’ah liannahu
yasuddu ‘an”
(jangan duduk bergerombol)
14
Najma : “Wa ana uridu akhtari kitab aidhan.” (Saya juga mau pinjam
mbak)
Nadiya : “Ukhti kenapa kita tidak bangun perpustakaan saja?”
Najma : “Kenapa kalian tidak menulis sendiri, lalu saling tukar tulisan?”
Nadiya : “itu sudah sering ukhti. Tolong bilangin kepada ustadz Reza
untuk membangun perpustakaan”.6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
6
Faizatussa’adah. Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Arabdan Bahasa Ibu dalam Komunikasi
di PP. Al-Amanah Tambakberas Jombang (Kajian Sosiolinguistik).2015. UIN Sunan Ampel
Surabaya
15
1. Alih kode merupakan peralihan atau pergantian penggunaan suatu
bahasa ke bahasa yang lain. Alih kode disebut peralihan dalam
pemakaian bahasa, akan tetapi tetap menyesuaikan situasi dan
terjadi antar bahasa serta antara ragam dalam satu bahasa.
2. Macam-macam alih kode menurut Suwito terbagi menjadi alih
kode intern dan alih kode ekstern. Sedangkan menurut Soepomo
Poedjosoedarmo, alih kode terbagi menjadi alih kode permanen
dan alih kode sementara. Terakhir, Wardaugh dan Hudson
menyatakan bahwa alih kode dibagi menjadi dua, yaitu alih kode
metaforis dan alih kode situasional.
3. Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya alih kode
diantaranya, penutur, mitra tutur, hadirnya penutur ketiga, pokok
pembicaraan, untuk membangkitkan rasa humor, dan untuk
sekedar bergengsi.
DAFTAR PUSTAKA
16
Faizatussa’adah. Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Arabdan Bahasa Ibu
dalam Komunikasi di PP. Al-Amanah Tambakberas Jombang (Kajian
Sosiolinguistik). 2015. UIN Sunan Ampel Surabaya.
17
18