u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
SALINAN
si
PENETAPAN
ne
ng
Nomor XXXX/Pdt.P/2013/PA JS.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
do
gu DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
In
A
permohonan pengakuan anak dalam tingkat pertama telah menjatuhkan
penetapan sebagai berikut:
ah
lik
1. PEMOHON I, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan
Swasta, tempat kediaman di
am
ub
-------------------------------------------------------------------, selanjutnya
disebut Pemohon I;
ep
k
si
-------------------------------------------------------------------, Jakarta
Selatan, selanjutnya disebut Pemohon II;
ne
ng
do
gu
-------------------------------------------------------------------Jakarta Selatan12920,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 10 Juli 2013 yang terdaftar di
ah
lik
ub
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Setelah mendengar Para Pemohon dan memeriksa alat bukti surat;
si
TENTANG DUDUK PERKARANYA
ne
ng
Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya
tertanggal 13 Agustus 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
do
gu Agama Jakarta Selatan,
mengajukan permohonan pengakuan anak dengan alasan sebagai
Nomor XXXX/Pdt.P/2013/PA JS., telah
In
A
berikut:
lik
melangsungkan pernikahan menurut agama Islam pada tanggal 31 Maret
2013 (“Pernikahan”) dan telah dicatat pernikahannya di Kantor Urusan
am
ub
Agama Kecamatan Kebayoran Lama sebagaimana berdasarkan Kutipan
Akta Nikah masing-masing tertanggal 1 April 2013 (Bukti P-1 dan P-2);
ep
2. Bahwa pada tanggal 02 Maret 2013, yakni sebelum Pernikahan tersebut
k
R
hubungannya dengan Pemohon I yang diberi nama ANAK DARI
si
PEMOHON I DAN PEMOHON II (“Anak”). Bahwa Anak dimaksud
ne
ng
do
gu
Selatan pada hari Sabtu, 2 Maret 2013 Pukul 05.03 Sore atau Pukul 17.03
WIB sebagaimana terbukti dengan Surat Keterangan Lahir Rumah Sakit
tertanggal 4 Maret 2013 (Bukti P-3);
In
A
3. Bahwa atas kelahiran anak tersebut, Para Pemohon telah mengurus dan
memperoleh Kutipan Akta Kelahiran No. 171/KLU/DINAS/2013 tertanggal
ah
lik
19 Juli 2013 dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI
Jakarta, yang mana pada pokoknya menyatakan bahwa anak tersebut
m
ub
adalah anak hanya dari seorang ibu yaitu Pemohon II (Bukti P-4);
ka
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan
si
keluarga ibunya.”
Namun demikian, terdapat Putusan Mahakamah Konstitusi Republik
ne
ng
Indonesia No. 46/PUU-VIII/2010 tanggal 13 Februari 2012 (“Putusan MK
No. 46”), yang menyebabkan Pasal 43 Ayat (1) UU Perkawinan ini harus
do
gu dibaca sebagai berikut:
“Anak yang dilahirkan di luar perkawinan mempunyai hubungan perdata
In
A
dengan ibunya dan keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai
ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan
ah
lik
darah termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayahnya.”
Hanya saja Putusan MK No. 46 dimaksud sampai dengan saat ini belum
am
ub
memiliki sebuah peraturan pelaksana, sehingga menyebabkan masih
terdapatnya kekosongan hukum seperti dalam hal ketentuan administratif
ep
k
dalam pembuatan Akta Kelahiran atau surat keterangan waris bagi Anak
ah
si
luar kawin masih harus tetap melalui pengajuan permohonan pengakuan
anak melalui Pengadilan Agama, sesuai dengan kewenangan Pengadilan
ne
ng
Agama yang diatur dalam Pasal 49 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama beserta penjelasannya, yang pada
do
gu
lik
ub
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Bahwa PARA POMOHON pada dasarnya menyatakan mengakui bahwa
si
ANAK DARI PEMOHON I DAN PEMOHON II adalah benar anak kandung
atau anak biologis dari PARA PEMOHON dan berjanji akan melaksanakan
ne
ng
kewajibannya sebagai orang tua untuk memelihara, merawat, memberikan
kasih sayang dan membesarkan serta memenuhi hak-hak Anak lahir dan
do
gu batin berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
7. Bahwa hal tersebut diatas pada dasarnya sesuai dengan Pasal 3 Undang-
In
A
Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang berbunyi:
“Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak
ah
lik
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak
am
ub
Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.”
8. Bahwa selanjutnya Para Pemohon ingin memperoleh kepastian hukum
ep
k
terhadap anak kandung tersebut diatas sebagai anak dari Para Pemohon
ah
si
sebagai orang tua kandung atau biologis dari Anak;
9. Bahwa kepastian hukum terhadap Anak dimaksud juga diperlukan guna
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(PEMOHON II) karenanya memiliki hubungan keperdataan dengan
si
PemohoN I (PEMOHON I) dan Pemohon II (PEMOHON II);
3. Memerintahkan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
ne
ng
Provinsi DKI Jakarta agar penetapan ini dicatat di Kutipan Akta Kelahiran
No. 171/KLU/DINAS/2013 tertanggal 19 Juli 2013 sebagaimana mestinya;
do
gu dan
4. Menetapkan biaya perkara menurut hukum.
In
A
Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan,
Para Pemohon yang diwakili oleh kuasanya datang menghadap di
ah
persidangan;
lik
Menimbang, bahwa Para Pemohon tetap pada permohonannya;
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil permohonannya,
am
ub
Para Pemohon telah mengajukan alat bukti surat sebagai berikut:
1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon I dari Kantor Urusan
ep
k
si
aslinya (Bukti P.1);
2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon II dari Kantor Urusan
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa, Para Pemohon menyatakan sudah cukup dan
si
tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi selanjutnya mohon putusan;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian
ne
ng
putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita
acara persidangan perkara ini;
do
gu TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon
In
A
adalah seperti diuraikan tersebut di atas;
Menimbang, bahwa inti permohonan Para Pemohon ialah
ah
lik
memohon agar seorang anak perempuan bernama ANAK DARI
PEMOHON I DAN PEMOHON II lahir tanggal 02 Maret 2013 adalah lahir
am
ub
pada saat dan dari hasil hubungan Pemohon I dan Pemohon II sebelum
keduanya melakukan pernikahan, dan memohon agar anak tersebut
ep
ditetapkan sebagai anak dari hasil hubungan Pemohon I dan Pemohon II
k
R
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalilnya, Para Pemohon
si
mengajukan alat bukti surat P.1,P.2,P.3,P.4,P.5;
ne
ng
do
dijadikan alat bukti yang berdiri sendiri sepanjang relevan dengan perkara
gu
ini;
Menimbang, bahwa alat bukti P.5, walaupun hanya merupakan print
In
A
lik
ub
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Pada tanggal 02 Maret 2013 telah lahir seorang anak perempuan
si
bernama ANAK DARI PEMOHON I DAN PEMOHON II dari hasil
hubungan diluar nikah Pemohon I dengan Pemohon II (P.3 dan
ne
ng
P.4);
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka terbukti
do
gu bahwa anak yang bernama ANAK DARI PEMOHON I DAN PEMOHON II
yang lahir pada tanggal 02 Maret 2013 adalah anak kandung Pemohon II
In
A
dari hasil hubungan biologis dengan Pemohon I karena anak tersebut lahir
sebelum keduanya menikah;
ah
lik
VIII/2010; pada pokoknya merubah bunyi Pasal 43 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang menyatakan: “Anak yang dilahirkan
am
ub
diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya
dan keluarga ibunya” dirubah sehingga anak tersebut juga memiliki
ep
k
si
peraturan pelaksanaannya sehingga terdapat kekosongan hukum, namun
demikian bukan berarti perkara yang diajukan tidak dapat diterima dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
yang sakral, maka kedudukan anak yang lahir dari atau akibat perkawinan
yang dengan yang lahir diluar perkawinan jelas memilik perbedaan, seperti
ka
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa namun demikian sangat tidak adil apabila
si
seorang anak karena kesalahan ibu dan bapak biologisnya harus
menanggung beban dengan kehilangan hak-haknya sebagai seorang
ne
ng
anak, oleh karena itulah maka Mahkamah Konstitusi membuat putusan
yang merubah Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974,
do
gu sehingga ditambah “memiliki hubungan perdata dengan ayah biologisnya”;
Menimbang, bahwa Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999,
In
A
Tentang Hak Azasi Manusia menyatakan : “Setiap anak berhak atas
perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan negara” maupun
ah
lik
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, serta
peraturan-peraturan lainnya, semuanya mempunyai tujuan untuk
am
ub
melindungi anak, kepentingan dan kesejahteraan anak, tidak terkecuali
anak luar kawin;
ep
k
perkawinan sebagai lembaga yang sakral, sehingga status dan hak anak
R
si
yang dilahirkan dalam atau akibat perkawinan yang sah dengan anak luar
kawin akan memiliki perbedaan, maka putusan Mahkamah Konstitusi
ne
ng
do
gu
biologisnya;
Menimbang, bahwa dalam hukum Islam maupun ketentuan Pasal
In
A
43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, disatu sisi “Anak yang
dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan
ah
lik
ibunya dan keluarga ibunya”, sedangkan disisi lain anak tersebut harus
terpenuhi juga segala kepentingan dan kesejahteraannya sebagai seorang
m
ub
anak;
Menimbang, bahwa hukum Islam banyak mengatur kehidupan
ka
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berjalan dengan harmonis. Seorang manusia sebagai makhluk sosial
si
(zoon politicon), tidak bisa terlepas dari manusia ataupun lingkungan
sekitarnya, tidak bisa berdiri sendiri, sehingga saling membutuhkan satu
ne
ng
sama lainnya. Sebagai contoh, adanya kewajiban mengeluarkan zakat
bagi yang kaya, anjuran melakukan infaq shadaqah, berkasih sayang
do
gu terhadap anak yatim dan sebagainya;
Menimbang, bahwa atas adanya putusan Mahkamah Konstitusi
In
A
mengenai anak luar kawin tidak menyebabkan bolehnya hukum Islam
dilanggar atau diabaikan, oleh karenanya Majelis Ulama Indonesia telah
ah
lik
tanggal 10 M a r e t 2012 M Nomor: 11 Tahun 2012 Tentang Kedudukan
Anak Hasil Zina Dan Perlakuan Terhadapnya, diktum fatwa tersebut:
am
ub
Pertama: Ketentuan Umum
Di dalam fatwa ini yang dimaksud dengan :
ep
k
1. Anak hasil zina adalah anak yang lahir sebagai akibat dari
ah
si
agama, dan merupakan jarimah (tindak pidana kejahatan).
2. Hadd adalah jenis hukuman atas tindak pidana yang bentuk dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Anak hasil zina hanya mempunyai hubungan nasab, waris, dan
si
nafaqah dengan ibunya dan keluarga ibunya.
3. Anak hasil zina tidak menanggung dosa perzinaan yang dilakukan oleh
ne
ng
orang yang mengakibatkan kelahirannya
4. Pezina dikenakan hukuman hadd oleh pihak yang berwenang, untuk
do
gu kepentingan menjaga keturunan yang sah (hifzh al-nasl).
5. Pemerintah berwenang menjatuhkan hukuman ta’zir lelaki pezina yang
In
A
mengakibatkan lahirnya anak dengan mewajibkannya untuk:
a. mencukupi kebutuhan hidup anak tersebut;
ah
lik
b. memberikan harta setelah ia meninggal melalui wasiat wajibah.
6. Hukuman sebagaimana dimaksud nomor 5 bertujuan melindungi anak,
am
ub
bukan untuk mensahkan hubungan nasab antara anak tersebut dengan
lelaki yang mengakibatkan kelahirannya.
Ketiga: Rekomendasi
ep
k
si
a. hukuman berat terhadap pelaku perzinaan yang dapat berfungsi
sebagai zawajir dan mawani’ (membuat pelaku menjadi jera dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Pemerintah wajib mengedukasi masyarakat untuk tidak mendiskriminasi
si
anak hasil zina dengan memperlakukannya sebagaimana anak yang
lain. Penetapan nasab anak hasil zina kepada ibu dimaksudkan untuk
ne
ng
melindungi nasab anak dan ketentuan keagamaan lain yang terkait,
bukan sebagai bentuk diskriminasi.
do
gu Keempat: Ketentuan Penutup
1. Fatwa ini berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di
In
A
ke mudian hari ternyata dibutuhkan perbaikan, akan diperbaiki dan
disempurnakan sebagaimana mestinya.
ah
lik
2. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat
mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk menyebarluaskan
fatwa ini.
am
ub
Menimbang, bahwa fatwa Majelis Ulama Indonesia tersebut diambil
sebagai pendapat Majelis Hakim, sehingga atas permohonan Para
ep
k
si
keperdataan timbal balik yang sempurna dengan ANAK DARI
PEMOHON I DAN PEMOHON II sebagai anak kandung;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Provinsi DKI Jakarta agar penetapan ini dicatat di Kutipan Akta Kelahiran
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ANAK DARI PEMOHON I DAN PEMOHON II, Majelis Hakim berpendapat
si
bahwa yang dimaksud adalah memerintahkan kepada Para Pemohon
untuk menyampaikan isi penetapan ini kepada Dinas Kependudukan dan
ne
ng
Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta dengan maksud untuk dicatat dalam
register yang tersedia untuk itu;
do
gu Menimbang, bahwa Majelis Hakim memahami bahwa maksud dan
tujuan permohonan ini adalah dalam upaya melindungi hak-hak anak yang
In
A
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga Majelis Hakim akan
menjawab permohonan dalam amar, sesuai dengan maksud dan tujuan
ah
tersebut;
lik
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di
atas, maka permohonan Para Pemohon dapat dikabulkan;
am
ub
Menimbang, bahwa permohonan merupakan permohonan sepihak
dan termasuk juga dibidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1)
ep
k
si
ditambah dengan Pasal 91A Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009
Tentang Peradilan Agama, biaya yang timbul dalam perkara ini
ne
ng
do
gu
MENETAPKAN
In
A
lik
ub
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menetapkan anak tersebut (ANAK DARI PEMOHON I DAN
si
PEMOHON II) memiliki hubungan keperdataan yang sempurna
dengan Pemohon II;
ne
ng
4. Menetapkan anak tersebut (ANAK DARI PEMOHON I DAN
PEMOHON II) memiliki hubungan keperdataan dengan Pemohon I
do
gu sebatas kewajiban mencukupi kebutuhan hidup anak tersebut
sampai dewasa atau berdiri sendiri dan washiat wajibah maksimal
In
A
1/3 bagian;
5. Memerintahkan kepada Para Pemohon untuk menyampaikan
ah
lik
Provinsi DKI Jakarta, untuk dicatat dalam register yang tersedia
untuk itu;
am
ub
6. Membebankan kepada Para Pemohon untuk membayar biaya
perkara hingga putusan ini diucapkan sejumlah Rp. 216.000,00 (dua
ep
k
R
Demikian ditetapkan pada hari Selasa tanggal 08 Oktober 2013
si
Miladiyah bertepatan dengan tanggal 03 Dzulhijjah 1434 Hijriyah, oleh
ne
ng
Hakim Pengadilan Agama di Jakarta Selatan yang terdiri dari Dra. Hj.
Athiroh Muchtar, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis dan Drs. H. Achmad
do
Busyro, M.H. serta Dra. Hj. Tuti Ulwiyah, M.H. sebagai hakim-hakim
gu
Anggota, penetapan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Nur'aini, S.H. sebagai
In
A
lik
m
ub
Ketua Majelis,
ka
ep
ttd
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dra. Hj. Athiroh Muchtar, S.H., M.H.
si
ne
ng
Hakim Anggota, Hakim Anggota,
ttd ttd
do
gu Drs. H. Achmad Busyro, M.H. Dra. Hj. Tuti Ulwiyah, M.H.
In
A
Panitera Pengganti,
ah
ttd
lik
Nuraini, S.H.
am
ub
Perincian Biaya Perkara :
1. Biaya Pendaftaran:Rp. 30.000,00
ep
k
si
4. Redaksi :Rp. 5.000,00
5. Materai :Rp. 6.000,00
ne
ng
do
gu
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14