INFORMASI 1
Seorang anak perempuan bernama An. Rina usia 7 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan
sesak napas. Sesak napas dirasakan sejak 1 hari yan lalu. Pasien masih bisa berbicara dalam kata.
Selain sesak napas, pasien juga mengeluh terutama di malam hari. Batuk sudah dirasakan sejak 3
hari yang lalu dengan dahak berwarna putih kental.
1. Klarifikasi istilah
a. sputum : mukus yang keluar saat batuk dari saluran pernapasan, digunakan dalam
investigasi mikrobiologi dan sitologi (Cambrige University, 2023)
b. sesak napas : sensasi subjektif hunger air atau kekurangan udara, atau persepsi tidak
menyenangkan dari peningkatan kesulitan bernapas, ketidakseimbangan antara oksigen
yang dibutuhkan dengan pasokan yang tersedia
2. Identifikasi masalah
a. analisis berdasarkan anamnesis dan info yang dibutuhkan dari anamnesis
b. kemungkinan penyebab berdasarkan kasus
c. pemeriksaan fisik yang dibutuhkan
d. pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis kerja
3. Brainstorming
1. analisis berdasarkan anamnesis dan info yang dibutuhkan dari anamnesis
Keluhan utama : sesak napas
RPS
onset : 1 hari yang lalu
kronologi : diawali batuk berdahak di malam hari, masih berbicara dalam kata
kualitas : masih berbicara dalam kata → asma serangan berat
keluhan penyerta : batuk (3 hari lalu) dan dahak putih kental
-
Info tambahan
faktor memperberat dan memperingan
RPD : sesak napas lebih dari 2x dalam satu bulan karena hawa dingin dan kecapekan
RPK : ibu sesak napas saat terkena debu
RSE : ayah perokok
Auskultasi → vesikuler menurun, wheezing (+) pada akhir respirasi di kedua paru
- lab darah lengkap → indeks eritrosit, Hb, Ht, trombosit, hitung jenis leukosit,
leukosit
- foto thorax
- pemeriksaan sputum
Interpretasi :
1. eritrosit meningkat → kemungkinan kompensasi hipoksia (untuk peningkatan
eritropoiesis)
Diagnosis banding :
- pneumothorax → hipersonor dan sesak (tidak ada pencetus, pf fisik harusnya
- PPOK → batuk berdahak dan sesak napas, kronik dan progresif (di skenario
ada pencetus)
- pneumonia (tidak ada pencetus, px fisik ronkhi basah/halus)
- TB
Anamnesis
1. sesak napas saat hawa dingin dan kecapean
2. derajat serangan: berbicara dalam kata
3. kekerapan: >2x dalam 1 bulan
4. batuk berdahak di malam hari
5. faktor pencetus: hawa dingin, beraktivitas
6. faktor risiko: riwayat sesak napas pada ibu pasien saat terkena debu, ayah perokok
Pemeriksaan Fisik
1. nadi meningkat (takikardia)
2. RR meningkat (takipneu)
3. saturasi O2 → 90% tanpa O2 (saturasi O2 menurun/rendah)
8. Auskultasi → vesikuler menurun, wheezing (+) pada akhir respirasi di kedua paru
4. Sasaran Belajar
a. Definisi asma anak dan dewasa
● Asma → penyakit ditandai dengan inflamasi kronik saluran napas, Gejala
mengi, sesak napas, rasa berat di dada, batuk bervariasi berdasarkan intensitas,
keterbatasan udara di respirasi
● Asma eksaserbasi → peningkatan gejala pernapasan, mengi, dada terasa berat,
penurunan fungsi paru secara progresif
● Menurut International Consensus on Pediatric Asthma : Asma anak →
gangguan inflamasi kronik yang berhubungan dengan obstruksi respiratori,
ditandai dengan wheezing, batuk, sesak napas berulang
● Menurut UKK Respirologi IDAI : Asma → penyakit respiratori karena
inflamasi kronik sehingga terjadi obstruksi dan hipersensitifitas. Manifes klinis
batuk, weheezing, sesak napas, dada tertekan, reversible, memberat pada
malam hari, timbul jika ada pencetus
b. Etiologi asma
- infeksi virus atau alergen
- cuaca dingin
- refluks gastrointestinal
- kelelahan
- psikis
c. Klasifikasi asma
Berdasarkan derajat serangan :
- ringan-sedang : dapat berbicara dalam kalimat, senang duduk daripada
berbaring, tidak merasa gelisah, pada px fisik ada peningkatan frekuensi
napas, frekuensi nadi meningkat, saturasi oksigen 90-95%
- berat : masih dapat berbicara dalam kata, duduk bertopang dengan lengan,
merasa gelisah, frekuensi napas meningkat, frekuensi nadi meningkat, saturasi
oksigen <90%
- Ancaman henti napas : mengantuk, pada auskultasi tidak terdengar suara
napas
Berdasarkan umur :
- bayi dan balita < 2 ahun
- balita < 5 tahun
- usia sekolah 5-11 tahun
- usia remaja 12-17 tahun
Berdasarkan fenotip :
- tercetus infeksi virus
- tercetur alergem
- terkait pbesitas
- multiple triger asthma
Lingkungan :
- paparan alergen (debu, polen, debris hewan, bulu binatang)
- infeksi pernapasan (virus/bakteri)
- paparan polusi udara
- paparan asap rokok
- aktivitas fisik berlebih
- stres/emosi yang tidak stabil
- perubahan cuaca (panas ke dingin)
e. Patogenesis asma
f. Patofisiologi asma
g. Penegakan diagnosis asma
h. Tatalaksana asma
i. Komplikasi asma
j. Epidemiologi
k. Cara membaca rontgen thorax
PBL 3.2
Sasaran Belajar
1. Patogenesis asma
● Manifestasi atopi Ig-E
● Faktor genetik: mutasi gen HLA
● Faktor lingkungan
● Th 1 dan Th2 melepaskan sitokin
2. Patofisiologi asma
gejala antara dewasa dan anak sedikit berbeda
hiperreakivitas dinding saluran napas → konstriksi saluran napas → obstruksi jalan napas -
> menyebabkan 2 mekanisme:
1. intermitten : <6x per tahun atau jarak antar gejala > 6minggu
2. persisten ringan: gejala >1x/bulan atau <1x /minggu
3. persisten sedang: >1x /minggu tapi tidak setiap hari
4. persisten berat: hampir tiap hari
TB → HT → asma
kriteria rujukan ke rumah sakit spesialistik: asma serangan berat dan ancaman henti
napas, terapi jangka panjang CS inhalasi selama 4 minggu tidak terjadi perbaikan (tidak
terkontrol), asma dengan keadaan khusus (HT, ibu hamil, DM)
5. Komplikasi asma
a. gagal napas
b. pneumothorax
c. edema paru
d. takikardi, takipneu
e. gangguan aktivitas sehari-hari
f. obstruksi permanen → kesulitan bernapas
g. efek samping obat asma
h. risiko stress dan depresi (NHS UK)
i. alergic bronchopulmonary aspergillosis
j. pneumoniae (PUPK PDPI, 2021)
k. atelektasis : pengerutan paru akibat obstruksi saluran napas
l. bronkitis: inflamasi pada bronkus ditandai dengan pembengkakan saluran
bronkus, batuk
m. fraktur iga karena usaha bernapas berlebihan
6. Epidemiologi
● angka kejadian asma bervariasi di berbagai negara, diperkirakan di dunia 300
juta orang menderita asma
● penyebab: perubahan gaya hidup, kualitas udara
● prevalensi asma menurut riskesdas 4,5% dari seluruh penduduk indonesia atau
>11 juta jiwa pada 2013
● riskesdas 2018: paling banyak terjadi pada perempuan, prevalensi tertinggi di
DIY, kalimantan timur, bali
● prevalensi pd anak bds usia: anak usia sekolah dasar dan SMP
7. Cara membaca rontgen thorax
Parameter foto thorax yang baik :