TUBERKULOSIS
ANAK
dr. Dhian Endarwati, Sp.A
Epidemiologi TB pada anak
PATOGENESIS
Kuman hidup
Kompleks primer*2)
Uji tuberkulin (+) T
Terbentuk kekebalan spesifik Imunitas optimal
B
P
r
i
Sakit TB Kalau kekebalan turun Infeksi TB m
e
r
3)
Kompleks primer terdiri dari 1)Fokus primer Ghon 2) Limfangitis 3) Limfadenitis regional
5
• *Pada 50% anak dengan tuberkulosis paru didapatkan pemeriksaan fisik yang normal
Diagnosis TB anak
Anamnesis
a. Gejala TB
▪Batuk > 2 minggu, tidak membaik dengan
antibiotika atau anti asma (atau penyebab yg lain)
▪Demam > 2 minggu, tidak membaik dengan
antibiotika atau anti malaria (sesuai indikasi)
▪Berat badan tidak naik atau turun dalam 2 bulan
terakhir, yang tidak membaik dengan asupan nutrisi
yang optimal
▪Lesu dan tidak aktif
Pemeriksaan fisis
• Tanda utama: suhu dan frekuensi napas
• Pemeriksaan bakteriologis
– BTA sputum
– Kultur
– Tes cepat molekular (TCM)
• Uji tuberkulin
• Foto toraks
Cara mendapatkan
spesimen anak
TB PARU
•Berdahak langsung
•Bilas lambung
•Induksi sputum
! aman untuk anak semua umur
TB EKSTRAPARU
•Aspirasi KGB
•Cairan serebrospinal
Uji Tuberkulin
METODE PEMBACAAN
METODE PALPASI
•L a k u k a n p a l p a s i u n t u k
menentukan tepi indurasi
•garislah dengan ballpoint kedua
tepi indurasi tsb
•h a s i l a d a l a h d i a m e t e r
transversal terlebar indurasi ,
diukur dalam milimeter.
METODE PEMBACAAN
METODE SOKAL
•G u n a k a n b a l l p o i n t u n t u k
menyusuri indurasi, mulai dari luar
indurasi sampai menemukan
tepinya
•Beri tanda pada tepi tsb
•Lakukan juga dari tepi kontra
lateralnya, sehingga didapatkan
kedua tepi indurasi transversal
kemudian diukur dalam milimeter
Interpretasi
POSITIF:
▪jika diameter indurasi > 10mm
▪Anak imunokompromais: diameter indurasi > 5 mm
8/19/19 20
TUBERKULOSIS PARU
Gambaran foto toraks yang menunjang diagnosis TB
Anak bermacam-macam , dapat berupa:
21
Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan LED dan jumlah limfosit
– Tidak digunakan untuk menegakkan diagnosis TB pada
anak
– Tidak digunakan untuk evaluasi terapi
Petunjuk Praktis
2016
Ada akses foto rontgen toraks Tidak ada akses foto rontgen
dan/atau uji tuberculin *) toraks dan uji tuberculin
GEJALA TB
Kontak TB Kontak TB
(+) (-)
Sistem skoring 2 minggu
2. Pasien yang pernah diobati: pernah menelan OAT selama 1 bulan atau lebih (≥
dari 28 dosis).
a. Pasien kambuh: pernah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap
dan saat ini sakit TB lagi
b. Pasien yang diobati kembali setelah gagal: pernah diobati dan
dinyatakan gagal pada pengobatan terakhir.
c. Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat : pernah diobati dan
dinyatakan lost to follow up
d. Lain-lain: adalah pasien TB yang pernah diobati namun hasil akhir
pengobatan sebelumnya tidak diketahui.
PENGOBATAN
TB ANAK
PRINSIP
1.OAT diberikan dalam paduan obat, tidak boleh monoterapi.
2.Pengobatan setiap hari.
3.Pemberian gizi adekuat.
4.Mencari dan menatalaksana penyakit penyerta
Paduan OAT
Kategori Diagnostik Fase Intensif Fase Lanjutan
TB paru BTA negatif 2HRZ 4HR
TB Kelenjar
Efusi pleura TB
TB paru BTA positif 2HRZE 4HR
TB paru dengan kerusakan luas
TB ekstraparu (selain TB Meningitis dan
TB Tulang/sendi)
TB Tulang/sendi 2HRZE 10 HR
TB Millier
TB Meningitis
Kombinasi Dosis ● Bayi <5 kg pemberian OAT secara terpisah
(bukan KDT)
Tetap (KDT) ● Dosis obat menyesuaikan kenaikan BB
●U nt u k a n a k o b e s i ta s , d o s i s K DT
B e r a t 2 bulan 4 bulan menggunakan Berat Badan ideal (sesuai
badan R H Z( R H umur).
(kg) (75/50/150 (75/50) ● OAT KDT diberikan secara utuh (tidak boleh
) dibelah atau digerus)
● Obat dapat ditelan utuh, dikunyah/dikulum
5–7 1 tablet 1 tablet (chewable), atau dimasukkan air dalam
sendok (dispersable).
8 – 11 2 tablet 2 tablet ● Obat ditelan saat perut kosong, atau paling
cepat 1 jam setelah makan
12 – 16 3 tablet 3 tablet ● Bila INH dikombinasi dengan Rifampisin,
17 – 22 4 tablet 4 tablet dosis INH tidak boleh melebihi 10 mg/kgBB/
hari
23 – 30 5 tablet 5 tablet ● Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk
puyer, maka semua obat tidak boleh digerus
>30 O A T bersama dan dicampur dalam satu puyer
dewasa
PEMBERIAN KORTIKOSTEROID
Pada kondisi :
•TB meningitis,
•sumbatan jalan napas akibat TB kelenjar (endobronkhial TB)
•perikarditis TB.
•TB milier dengan gangguan napas yang berat,
•efusi pleura
•TB abdomen dengan ascites.
Sering digunakan:
Prednison dosis 2 mg/kg/ hari, hingga 4 mg/kg/hari pada kasus sakit berat,
dosis maksimal 60 mg/hari selama 4 minggu.
e
e
e
Hasil Pengobatan
Hasil pengobatan Definisi
Pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
Sembuh pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir
pengobatan menjadi negatif dan pada salah satu pemeriksaan
sebelumnya.
Pasien TB yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana
Pengobatan lengkap pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif
namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir
pengobatan.
Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali
menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan atau
Gagal kapan saja apabila selama dalam pengobatan diperoleh hasil
laboratorium yang menunjukkan adanya resistensi OAT
Meninggal Pasien TB yang meninggal oleh sebab apapun sebelum memulai atau
sedang dalam pengobatan.
Putus berobat Pasien TB yang tidak memulai pengobatannya atau yang pengobatannya
(loss to follow-up) terputus selama 2 bulan terus menerus atau lebih.
Tidak dievaluasi Pasien TB yang tidak diketahui hasil akhir pengobatannya. Termasuk
dalam kriteria ini adalah ”pasien pindah (transfer out)” ke kabupaten/
kota lain dimana hasil akhir pengobatannya tidak diketahui oleh
kabupaten/kota yang ditinggalkan.
TERAPI PENCEGAHAN
TUBERKULOSIS (TPT)
Prinsip
Diberikan kepada kontak yang tidak terbukti sakit TB.
Prioritas pemberian pengobatan pencegahan adalah anak
balita dan anak dengan infeksi HIV positif semua usia.
Tujuan
Menurunkan beban TB pada anak.
Efek perlindungan pengobatan pencegahan dengan
pemberian selama 6 bulan dapat menurunkan risiko TB
pada anak tersebut di masa datang.
Pengobatan Pencegahan TB
43
Indikasi
Pengobatan pencegahan diberikan kepada anak
dengan kontak TB namun anak tidak terbukti sakit TB
dengan kriteria berikut :
semua pasien TB yang merupakan kasus pertama yang
Kasus indeks ditemukan di suatu rumah atau tempat-tempat lain
(kantor, sekolah, tempat penitipan anak, lapas/rutan,
panti, dsb).
Kontak TB Gejala TB
Tidak Ada
Umur > 5 thn dan HIV (-) Umur < 5 thn atau HIV (+)
Follow up rutin
Pengobatan M e ny e l e s a i ka n p e n g o b a t a n
lengkap pencegahan INH selama 6 bulan
Obat yang
Pemantauan efek
digunakan adalah
samping obat lebih
Ethambutol dan
ketat. Bila perlu
levofloxacin
dilakukan pemeriksaan
fungsi hati.
Kapan Curiga Anak TB RO ?
1. Kontak erat dengan pasien TB RO
2. Kontak erat dengan pasien yang meninggal akibat TB, gagal
pengobatan TB atau tidak patuh dalam pengobatan TB
3. Tidak menunjukkan perbaikan setelah pengobatan dengan
OAT lini pertama selama 2-3 bulan
4. Riwayat pengobatan TB 6-12 bulan sebelumnya
5. Anak dengan TB-HIV yang tidak respons terhadap pemberian
OAT.
e. Anak yang tidak bergejala baik yang mendapatkan maupun yang tidak
mendapatkan pengobatan pencegahan harus diobservasi setiap bulan selama
2 tahun.