Penyakit Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaana Penunjang
Bronkitis akut • Sesak napas • Suhu : Demam • Sputum (gram, kultur, • Batuk akut, • Respirasi : Takipneu sensitivity/resistensi test) produktif, dahak • Kepala → • Foto Thoraks: peningkatan bisa jernih atau - Wajah: Flushing corakan bronkovaskular purulen (kuning - Faring hiperemis kehijauan). - Gejala rhinitis: • Sakit tenggorokan hidung tersumbat • Meriang/menggigil • Thorax dan demam - Palpasi : VF • Kadang disertai normal/menurun mengi - Perkusi : • Nyeri kepal Normal/redup • Usulan: Darah rutin, hitung • Nyeri otot - Auskultasi : VR jenis leukosit, urin rutin, kimia darah (SGOT/SGPT, • Hidung tersumbat, normal/menurun, Ronchi basah ureum, kreatinin) rhinnorhea, faringitis kasar, wheezing, ekspirasi memanjang Pneumothoraks • Sesak napas • Respirasi : Takipneu • Foto thoraks : • Nyeri dada • Thorax (HIPERLUSEN. • Batuk - Inspeksi: AVASKULAR) → terdapat • Merokok → cembung di sisi bayangan lusen dan tidak pneumothoraks yang sakit, ditemukan corakan spontan yg primer pergerakan bronkovaskuler di sisi yang • Memiliki penyakit tertinggal di sisi lusen (sisi yang sakit) + primer (PPOK, yang sakit terdapat pleural visceral line + asma, Fibrosis paru, - Palpasi : Sela iga jika tension maka terdapat carcinoma paru) → melebar di sisi deviasi trakea pneumothoraks yang sakit, VF spontan yg sekunder menurun • Riwayat trauma → - Perkusi : pneumothoraks Hipersonor traumatik - Auskultasi : VBS (-), VR menurun, tidak ada suara tambahan • PADA TIPE • CT scan, bila dengan foto TENSION: thoraks belum dapat - Deviasi trakea ke ditegakkan arah yg sehat • AGD → gambaran hipoksemi - Hipotensi - Takikardi berat - Pulsus paradoksus - JVP meningkat Asma bronkial • Sesak napas akut, • Respirasi: takipnea • Darah rutin: eosinofilia, ada riwayat sesak • Nadi: takikardi limfositosis sebelumnya • Kepala: PCH + • Spirometri: untuk mengukur (berulang) • Thorax faal paru (menilai berat • Batuk - Inspeksi: retraksi obstruksi). Obstruksi jalan • Dicetuskan oleh otot-otot napas diketahui dari nilai allergen pernafasan, rasio VEP1/ KVP < 75% atau • Mengi postur tubuh → VEP1 < 80% nilai prediks • Genetik: keluarga duduk, condong • Usulan: Skin prick test • Gejala terutama ke depan, tiduran memberat pada - Auskultasi : malam hari suara napas • Respon terhadap vesikuler, pemberian wheezing, bronkodilator ekspirasi • Sukar bicara, memanjang gelisah Pneumonia • Sesak napas, nyeri • Suhu: Demam • Darah rutin: leukositosis, shift dada • Respirasi: Takipneu to the left • Batuk kering non • Nadi: takikardi • Pemeriksaan sputum produktif disertai • Kepala: PCH + (pewarnaan gram) dahak (rusty • Thorax - Sensitivity test → pasien sputum), bisa juga - Palpasi : VF baru yang belum tahu awalnya bening lalu meningkat (di penyebabnya apa kekuningan yang sakit) - Resistensi test → jika (mucoid/purulent) - Perkusi : Redup- kuman sudah tahu dan obat • Bisa didahului ISPA pekak di bagian sudah diberikan tapi gejala • Demam tinggi yang sakit / sonor belum membaik) (dapat > 40°C) memendek • Foto Thoraks : terdapat • Pasien lebih suka - Auskultasi : Suara infiltrat konsolidasi dengan berbaring pada sisi napas subbronkial, air bronkogram + dan yang sakit dengan ronchi basah silhouette sign (airspace lutut tertekuk sedang nyaring, disease) karena nyeri dada VBS meningkat di yang sakit, VR meningkat di yang sakit
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah prioritas yang dihadapi pasien adalah perdarahan genital dan nyeri perut bagian bawah pada kehamilan 14 minggu