Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PERKEMBANGAN TORIQOH

DOSEN PENGAMPU :
Umar Faruq Thohir, M.H.I., M.S.I

DISUSUN OLEH :

1. Rijaal Mahmuudy 302220101


2. Revina Sinta Ananda 302220097

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “Sejarah Perkembangan Toriqoh” sebagai
salah satu tugas mata kuliah “Akhlak Tasawuf”.

Dan tidak lupa shalawat serta salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang
benderang dan semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

Dengan seluruh kerendahan hati tentunya kami meminta kritik dan saran yang membangun
untuk kepada seluruh pembaca makalah kami ini yang tentunya kami yakin bahwa masih
banyak kekurangan, semoga dengan adanya makalah dari kami dapat bermanfaat dan bisa
menjadi bahan pembelajaran bagi kami penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Aamin. cukup sekian pengantar dari kami, mohon maaf jika ada salah salah penulisan karena
kesempurnaan hanya milik Allah semata. Terima Kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ponorogo, 7 Mei 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................3

C. TUJUAN PEMBELAJARAN.........................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

A. PENGERTIAN TORIQOH.............................................................................................5

B. PERBEDAAN ANTARA TORIQOH DENGAN TASAWUF......................................6

C. JENIS-JENIS TORIQOH................................................................................................7

D. SEJARAH PERKEMBANGAN TORIQOH....................................................................8

E. KARAKTERISTIK TORIQOH.........................................................................................9

F. KONTROVERSI YANG PERNAH TERJADI...............................................................10

BAB III.....................................................................................................................................12

PENUTUP................................................................................................................................12

KESIMPULAN....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Latar belakang penulisan makalah tentang sejarah perkembangan Toriqoh
adalah karena Toriqoh menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan spiritual
dan sosial masyarakat muslim. Sebagai suatu sistem yang mengajarkan cara untuk
mencapai kedekatan dengan Allah, Toriqoh telah membentuk berbagai tradisi
keagamaan dan kepercayaan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam mengenai sejarah perkembangan Toriqoh, karakteristik,
manfaat, serta kontroversi yang terjadi di dalamnya. Selain itu, penulisan makalah ini
juga bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan Toriqoh di
Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
Selain itu, penulisan makalah ini juga dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan
untuk memahami perbedaan antara Toriqoh dengan tasawuf, yang seringkali dianggap
sama atau digunakan secara bergantian. Padahal, Toriqoh sebenarnya memiliki
perbedaan dalam hal metode dan pendekatan terhadap pencapaian kedekatan dengan
Allah.
Selain itu, Toriqoh juga memiliki banyak ragam dan variasi, yang masing-
masing memiliki karakteristik dan manfaat yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
dengan mengetahui sejarah perkembangan Toriqoh dan karakteristiknya, diharapkan
dapat membantu dalam memahami perbedaan-perbedaan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Toriqoh dan bagaimana perbedaannya dengan tasawuf?
2. Apa saja jenis-jenis Toriqoh yang ada?
3. Bagaimana asal-usul Toriqoh dan bagaimana perkembangannya di Timur
Tengah, dan Indonesia?
4. Apa karakteristik Toriqoh dalam hal akidah, syariat, akhlak, dan hakikat?
5. Apa saja kontroversi yang pernah terjadi dalam Toriqoh, seperti tarekat yang
menyimpang dari ajaran Islam, tarekat yang dianggap sebagai organisasi
rahasia, dan kontroversi di antara tarekat?

3
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui Tentang Pengertian Tasawuf Falsafi.
2. Mempelajari pengertian Toriqoh dan perbedaannya dengan tasawuf.
3. Mengetahui jenis-jenis Toriqoh yang ada dan karakteristik masing-masing
jenis.
4. Memahami asal-usul Toriqoh dan perkembangannya di Timur Tengah, Asia
Tenggara, dan Indonesia.
5. Memahami karakteristik Toriqoh dalam hal akidah, syariat, akhlak, dan
hakikat.
6. Mengetahui manfaat dari pengamalan Toriqoh bagi kehidupan batiniah, sosial,
dan spiritual.
7. Mengetahui kontroversi yang pernah terjadi dalam Toriqoh, seperti tarekat
yang menyimpang dari ajaran Islam.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TORIQOH
Toriqoh adalah sebuah sistem kepercayaan atau tradisi spiritual dalam agama Islam yang
berfokus pada upaya mencapai kedekatan dengan Allah SWT melalui berbagai metode dan
praktik spiritual. Toriqoh seringkali dianggap sebagai bagian dari tasawuf, namun sebenarnya
memiliki perbedaan dalam hal metode dan pendekatan. Kata "toriqoh" sendiri berasal dari
kata "tariqa" yang berarti jalan atau cara menuju tujuan, yakni mencapai kedekatan dengan
Allah.
Toriqoh pada umumnya merupakan suatu sistem yang terdiri dari sejumlah guru atau
tokoh spiritual yang dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mencapai
kedekatan dengan Allah, serta sejumlah murid atau pengikut yang mengikuti ajaran mereka.
Murid-murid biasanya harus mengikuti serangkaian praktik spiritual dan disiplin yang ketat
dalam rangka mencapai tujuan mereka, termasuk berpuasa, berzikir, bermeditasi, dan berdoa.
Setiap toriqoh memiliki karakteristik yang berbeda, seperti perbedaan dalam tata cara
beribadah, teologi, atau pendekatan dalam mencapai kedekatan dengan Allah. Beberapa
toriqoh dikenal memiliki praktik-praktik khusus, seperti gerakan-gerakan tubuh tertentu atau
teknik-teknik meditasi, sementara yang lain fokus pada aspek-aspek seperti pengendalian diri,
penekanan pada kebaikan dan moralitas, atau pengejaran kebenaran sejati.
Secara historis, Toriqoh berkembang dari kelompok-kelompok kecil di kalangan Muslim
yang berusaha mencapai kedekatan dengan Allah melalui praktik-praktik spiritual. Toriqoh
mulai terorganisir secara lebih formal pada abad ke-10 Masehi, ketika tokoh-tokoh spiritual
seperti Al-Junayd dan Al-Hallaj mengembangkan prinsip-prinsip dan metode-metode dalam
toriqoh. Selanjutnya, toriqoh terus berkembang di berbagai wilayah Muslim di seluruh dunia,
termasuk Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika Utara.
Hingga saat ini, Toriqoh masih menjadi bagian penting dalam kehidupan spiritual dan
sosial masyarakat Muslim, dan menjadi bagian dari warisan budaya Islam yang berharga.
Toriqoh juga sering kali dianut sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan
pengalaman spiritual, serta sebagai cara untuk memperbaiki diri dan mencapai kedekatan
dengan Allah SWT.

5
B. PERBEDAAN ANTARA TORIQOH DENGAN TASAWUF
Toriqoh dan tasawuf adalah dua istilah yang seringkali digunakan secara bergantian
dalam konteks kehidupan spiritual Islam. Namun, meskipun keduanya terkait erat, ada
perbedaan-perbedaan yang signifikan antara keduanya.
Secara umum, tasawuf mengacu pada upaya seseorang untuk mencapai kesadaran
spiritual atau keinsafan diri yang lebih dalam dan melampaui pemahaman akal dan fisik.
Dalam konteks Islam, tasawuf adalah upaya untuk mencapai pengalaman langsung dengan
Allah SWT melalui ibadah, meditasi, dan disiplin spiritual. Tasawuf dapat dipahami sebagai
sebuah jalan yang mengarah pada tujuan tertentu, yakni mencapai kedekatan dengan Allah
SWT.
Toriqoh, di sisi lain, adalah suatu sistem kepercayaan atau tradisi spiritual yang
membantu seseorang dalam mencapai tujuan tasawuf tersebut. Toriqoh adalah cara atau
metode tertentu dalam mencapai kedekatan dengan Allah SWT, yang melibatkan pengikutan
seorang guru atau syekh, serta serangkaian praktik spiritual dan disiplin yang ketat.
Perbedaan antara toriqoh dan tasawuf dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Pengikatan pada guru atau syekh,
Salah satu perbedaan utama antara toriqoh dan tasawuf adalah pengikatan pada guru atau
syekh dalam toriqoh. Dalam toriqoh, murid-murid harus mengikuti seorang guru atau
syekh yang dianggap memiliki keahlian dan pengalaman dalam mencapai kedekatan
dengan Allah SWT. Dalam tasawuf, meskipun memiliki penghormatan pada guru, namun
lebih fokus pada pengalaman langsung dengan Allah.
2. Praktik-praktik spiritual yang ketat,
Toriqoh juga dikenal memiliki praktik-praktik spiritual yang ketat dan terstruktur yang
harus diikuti oleh murid-muridnya. Praktik-praktik ini dapat berupa puasa, berzikir,
berdoa, dan bermeditasi. Sementara, dalam tasawuf, praktik-praktik ini lebih terfokus
pada upaya individu dalam mencapai pengalaman spiritual.
3. Pembentukan suatu tarekat atau kelompok,
Toriqoh seringkali dibentuk dalam suatu tarekat atau kelompok yang memiliki aturan-
aturan tertentu dalam mencapai tujuan spiritual. Dalam tarekat tersebut, terdapat aturan-
aturan yang harus diikuti oleh anggotanya dalam setiap tahap perkembangan spiritual
mereka. Sementara dalam tasawuf, seseorang dapat mencapai tujuan spiritualnya secara
individual tanpa harus bergabung dengan tarekat tertentu.
4. Terdapat variasi dalam toriqoh,

6
Toriqoh juga memiliki variasi-variasi dalam metodenya, di mana setiap tarekat atau
kelompok memiliki karakteristik dan praktik-praktik yang berbeda-beda. Hal ini
memungkinkan setiap individu untuk memilih toriqoh yang paling sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhannya, sementara dalam tasawuf, terdapat kesamaan dalam
tujuan spiritual.
Meskipun terdapat perbedaan antara toriqoh dan tasawuf, keduanya tetap memiliki tujuan
yang sama, yakni mencapai kedekatan dengan Allah SWT. Pilihan untuk mengikuti toriqoh
atau tidak, bergabung dengan tarekat atau tidak, tergantung pada individu masing-masing.
Namun, bagi mereka yang ingin mengikuti toriqoh, mereka harus siap mengikuti praktik-
praktik spiritual yang ketat dan terstruktur serta pengikatan pada guru atau syekh. Dalam
prakteknya, pengalaman tasawuf dan toriqoh sangatlah subjektif dan sangat dipengaruhi oleh
kondisi individu dan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk
mengeksplorasi dan menemukan cara yang paling sesuai bagi mereka dalam mencapai
kedekatan dengan Allah SWT.

C. JENIS-JENIS TORIQOH
Tariqah atau toriqoh memiliki banyak jenis, yang masing-masing memiliki ciri khas dan
pandangan yang berbeda dalam hal pendekatan spiritual. Berikut adalah beberapa jenis
toriqoh yang paling umum:
1. Tariqah Qadiriyyah
Salah satu toriqoh tertua di dunia Islam yang didirikan oleh Abdul Qadir al-Jazairi,
seorang ulama besar pada abad ke-12. Tariqah ini menekankan pentingnya ilmu dan
pengetahuan dalam mencapai kedekatan dengan Allah SWT. Tariqah ini sangat populer
di Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
2. Tariqah Naqsyabandiyyah
Tariqah yang didirikan oleh Baha'uddin Naqsyband pada abad ke-14, dengan fokus pada
kesederhanaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional Islam. Tariqah ini
dikenal karena praktik zikir atau dzikir, yaitu mengulang-ulang kalimat-kalimat pujian
terhadap Allah SWT untuk memfokuskan pikiran dan membantu mencapai kesadaran
spiritual.
3. Tariqah Shadhiliyyah
Tariqah yang didirikan oleh Abu al-Hasan al-Shadhili pada abad ke-13, dengan fokus
pada pengalaman individu dan kemampuan seseorang untuk mencapai kesadaran spiritual

7
melalui meditasi dan introspeksi. Tariqah ini menekankan pentingnya mengembangkan
kesadaran diri dan hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT.
4. Tariqah Suhrawardiyyah
Tariqah yang didirikan oleh Abu al-Najib al-Suhrawardi pada abad ke-12, dengan fokus
pada pengalaman intelektual dan filosofis dalam mencapai kesadaran spiritual. Tariqah
ini menekankan pentingnya mempelajari dan memahami aspek-aspek filsafat Islam dalam
konteks mencapai kedekatan dengan Allah SWT.
5. Tariqah Rifaiyyah
Tariqah yang didirikan oleh Ahmad al-Rifai pada abad ke-12, dengan fokus pada
pengalaman langsung dalam mencapai kesadaran spiritual. Tariqah ini dikenal karena
praktik-praktik seperti menari dan berputar-putar sebagai cara untuk memfokuskan
pikiran dan mengalami kehadiran Allah SWT.
6. Tariqah Tijaniyyah
Tariqah yang didirikan oleh Ahmad al-Tijani pada abad ke-18, dengan fokus pada
pengembangan batin dan kebersihan hati sebagai cara untuk mencapai kesadaran
spiritual. Tariqah ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan hati dan
mempraktikkan nilai-nilai etis dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap jenis toriqoh memiliki ciri khas dan praktik-praktik yang berbeda dalam mencapai
tujuan spiritualnya. Namun, semua toriqoh memiliki tujuan yang sama, yakni untuk
membantu individu mencapai kedekatan dengan Allah SWT dan mengalami kehadiran-Nya
dalam kehidupan sehari-hari.

D. SEJARAH PERKEMBANGAN TORIQOH


Sejarah perkembangan toriqoh di Timur Tengah bermula pada abad ke-7, ketika Islam
menyebar ke seluruh kawasan tersebut. Pada saat itu, praktik-praktik spiritual seperti zikir,
meditasi, dan puasa sudah menjadi bagian dari kehidupan kaum Muslim. Namun, konsep
toriqoh sebagai suatu gerakan spiritual yang terorganisir secara formal baru muncul pada
abad ke-12, ketika ulama-ulama besar seperti Abdul Qadir al-Jazairi dan Abu al-Hasan al-
Shadhili mulai mengorganisir kelompok-kelompok kecil yang berkumpul untuk melakukan
praktik-praktik spiritual bersama-sama.
Pada abad ke-13 dan ke-14, gerakan-gerakan toriqoh semakin berkembang di seluruh
Timur Tengah. Tariqah seperti Naqsyabandiyyah, Shadhiliyyah, dan Tijaniyyah menjadi
sangat populer, terutama di Mesir, Maroko, dan Turki. Selain itu, tokoh-tokoh seperti
Jalaluddin Rumi dan Ibn Arabi juga memberikan pengaruh besar dalam perkembangan

8
toriqoh di Timur Tengah, dengan karya-karya mereka yang mendalam tentang kehidupan
spiritual.
Sementara itu, toriqoh masuk ke Indonesia pada abad ke-13 melalui perdagangan dan
perkawinan dengan para pedagang Muslim dari Timur Tengah. Namun, toriqoh tidak
berkembang dengan cepat di Indonesia pada saat itu, karena mayoritas penduduk Indonesia
masih menganut agama Hindu-Buddha.
Baru pada abad ke-16, ketika Islam mulai menyebar dengan pesat di Indonesia, toriqoh
semakin berkembang dan menyebar ke seluruh pelosok nusantara. Tariqah seperti
Naqsyabandiyyah, Qadiriyyah, dan Syattariyyah menjadi sangat populer di Indonesia, dan
terus berkembang hingga saat ini. Beberapa tokoh terkenal dari toriqoh di Indonesia antara
lain Sunan Kalijaga, Abdul Qadir al-Jaelani, dan Hamka.
Perkembangan toriqoh di Indonesia terus berlangsung hingga saat ini, dengan berbagai
varian dan jenis toriqoh yang berkembang di seluruh Indonesia. Toriqoh di Indonesia juga
telah memberikan kontribusi besar dalam membangun nilai-nilai spiritual dan etis dalam
masyarakat Indonesia, serta membantu memperkuat keberagaman agama dan budaya di
Indonesia.

E. KARAKTERISTIK TORIQOH
Tariqah atau Toriqoh memiliki karakteristik khusus dalam hal akidah, syariat, akhlak, dan
hakikat yang menjadi ciri khas dari praktik keagamaan ini. Berikut penjelasan lebih
detailnya:
1. Akidah
Akidah atau keyakinan dalam Toriqoh sangat penting, karena keyakinan yang kuat
menjadi dasar dari praktik spiritual yang dilakukan. Dalam Toriqoh, keyakinan kepada
Allah sebagai satu-satunya Tuhan, dan keyakinan kepada Rasulullah sebagai nabi terakhir
merupakan dasar dari ajaran ini. Selain itu, Toriqoh juga mengajarkan pentingnya
memahami asmaul husna dan sifat-sifat Allah, serta memperkuat keyakinan akan
keberadaan alam gaib dan kekuatan spiritual yang terkandung di dalamnya.
2. Syariat
Syariat atau hukum Islam juga menjadi salah satu karakteristik Toriqoh yang penting.
Toriqoh mengajarkan pentingnya mentaati syariat Islam dalam segala aspek kehidupan,
termasuk dalam melakukan praktik spiritual. Hal ini termasuk di antaranya melaksanakan
shalat lima waktu, berpuasa, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji bagi yang

9
mampu. Selain itu, Toriqoh juga menekankan pentingnya memahami hukum-hukum
Islam dan berusaha untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Akhlak
Akhlak atau perilaku baik juga menjadi fokus utama dalam Toriqoh. Toriqoh
mengajarkan pentingnya menjaga kesucian hati, mengendalikan diri, dan berbuat baik
kepada sesama. Toriqoh juga menekankan pentingnya memperbaiki diri, memaafkan
kesalahan orang lain, dan berusaha untuk selalu menumbuhkan rasa cinta kasih dalam
hati.
4. Hakikat
Hakikat atau kebenaran merupakan salah satu karakteristik Toriqoh yang paling penting.
Toriqoh mengajarkan pentingnya mencari kebenaran dan memperoleh pemahaman
mendalam tentang hakikat kehidupan. Hal ini termasuk di antaranya memahami tujuan
hidup, memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam gaib, dan memahami
esensi dari keberadaan manusia di dunia ini. Toriqoh mengajarkan bahwa mencari hakikat
ini merupakan tujuan utama dari praktik spiritual yang dilakukan.
Dalam keseluruhan karakteristik di atas, Toriqoh mengajarkan kesatuan dalam agama, yakni
akidah, syariat, akhlak dan hakikat. Toriqoh juga menekankan pentingnya menjaga
keseimbangan antara aspek spiritual dan aspek dunia, serta memperkuat nilai-nilai
keagamaan dan etis dalam kehidupan sehari-hari.

F. KONTROVERSI YANG PERNAH TERJADI


Seperti halnya dalam kelompok keagamaan lainnya, Toriqoh juga tidak luput dari
kontroversi dan perbedaan pendapat di antara para tokohnya dan pengikutnya. Beberapa
kontroversi yang pernah terjadi dalam Toriqoh antara lain:
1. Perselisihan pemimpin atau tokoh Dalam sejarah Toriqoh, terdapat beberapa kasus
perselisihan di antara para pemimpin atau tokohnya, yang dapat memicu perpecahan dan
terjadinya sub-torik. Perselisihan ini dapat disebabkan oleh perbedaan interpretasi terhadap
ajaran atau praktek spiritual yang dilakukan, atau disebabkan oleh faktor-faktor pribadi
seperti ambisi, kekuasaan, atau pertikaian antara kelompok-kelompok.
2. Perbedaan pandangan tentang praktik spiritual Ada beberapa perbedaan pandangan di
antara para tokoh dan pengikut Toriqoh terkait praktek-praktek spiritual tertentu, seperti zikir,
meditasi, dan puasa. Beberapa kontroversi ini berkaitan dengan seberapa sering dan intensnya
praktek-praktek tersebut dilakukan, serta apakah praktik-praktik tersebut harus dilakukan
secara individual atau dalam kelompok.

10
3. Kontroversi terkait dengan pandangan keagamaan Terkadang, Toriqoh mengajarkan
pandangan keagamaan yang berbeda dari kebanyakan masyarakat Muslim lainnya. Sebagai
contoh, ada beberapa sub-torik yang mengajarkan pandangan bahwa seorang wali bisa lebih
tinggi daripada seorang nabi. Pandangan ini tentu saja tidak selalu diterima oleh masyarakat
Muslim secara umum.
4. Kontroversi terkait dengan praktik sosial Terkadang, praktik sosial dalam Toriqoh
dapat menyebabkan kontroversi atau perbedaan pendapat. Contohnya, dalam beberapa sub-
torik, pengikutnya sering kali mempraktikkan pemisahan gender yang ketat, dan beberapa
orang merasa hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan ketidakseimbangan gender.
5. Kontroversi terkait dengan keterlibatan politik Beberapa Toriqoh terlibat dalam
politik dan sering kali memiliki pandangan yang berbeda mengenai partisipasi politik dan
cara untuk mewujudkan cita-cita Islam dalam masyarakat. Hal ini bisa menyebabkan
perbedaan pendapat dan konflik dengan kelompok-kelompok lain di dalam maupun di luar
Toriqoh.
Namun, walaupun ada perbedaan pandangan dan kontroversi yang terjadi di dalam
Toriqoh, tetapi umumnya Toriqoh selalu menekankan pentingnya menghargai perbedaan
pendapat, saling menghormati dan menghargai satu sama lain, dan mencari kesepakatan yang
dapat memperkuat persatuan di antara anggotanya.

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam kesimpulannya, Toriqoh adalah sebuah gerakan keagamaan dalam Islam yang
mengajarkan praktik-praktik spiritual dan moral untuk mencapai kesempurnaan dalam
beragama dan beribadah kepada Allah. Gerakan ini telah berkembang selama berabad-abad
dan memiliki banyak variasi di seluruh dunia, termasuk di Timur Tengah dan Indonesia.
Toriqoh memiliki karakteristik yang menonjol dalam hal akidah, syariat, akhlak, dan hakikat,
serta memiliki beberapa jenis yang berbeda. Namun, dalam perjalanannya, gerakan ini juga
mengalami beberapa kontroversi dan perbedaan pendapat di antara para tokoh dan
pengikutnya, yang dapat menyebabkan terjadinya sub-torik dan perpecahan. Namun,
walaupun ada perbedaan pandangan dan kontroversi yang terjadi di dalam Toriqoh,
umumnya Toriqoh selalu menekankan pentingnya menghargai perbedaan pendapat, saling
menghormati dan menghargai satu sama lain, serta mencari kesepakatan yang dapat
memperkuat persatuan di antara anggotanya. Dalam konteks yang lebih luas, Toriqoh
memiliki peran yang penting dalam membangun karakter dan moralitas Muslim, serta
mengembangkan spiritualitas dan koneksi dengan Allah. Oleh karena itu, Toriqoh tetap
menjadi gerakan yang relevan dan terus berkembang dalam kehidupan Muslim masa kini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. Tasawuf dan Tarekat: Sejarah, Konsep, dan


Gerakan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.

Siregar, Aminuddin. "Tarekat Sammaniyah di Sumatera Timur." Walisongo


22, no. 1 (2014): 115-136.

Zein, Abdul Baqir. Tasawuf Modern di Indonesia: Studi tentang Gerakan


Pembaharuan Tasawuf pada Masyarakat Minangkabau. Jakarta: Rajawali Pers, 2000.

Ahmad, Abdul Basit. Tasawuf dan Pembaruan: Suatu Kajian Sejarah dan
Konseptual. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994.

Effendi, Shaleh. Tasawuf Modern: Dari Gerakan Keagamaan ke Gerakan


Sosial. Jakarta: LP3ES, 2003.

13

Anda mungkin juga menyukai