ABSTRAK
Provinsi Jawa Timur memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap pembangunan
ekonomi. Pembangunan ekonomi tentunya harus berorientasi pada kemanfaatan dan keberlanjutannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi klaster pembangunan berkelanjutan di Provinsi Jawa Timur dan faktor apa saja yang mempengaruhi pembangunan
berkelanjutan. Alat analisis yang digunakan adalah K-means. Alasan penggunaan algoritma K-Means antara lain karena algoritma ini memiliki
akurasi yang cukup tinggi terhadap ukuran objek. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kinerja ekonomi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap terjadinya pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur. Kesejahteraan mampu secara signifikan mempengaruhi terjadinya
aglomerasi pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur.
merusak produksi pertanian dan industri. d. PDRB Per Kapita faktor kedua, ditinjau dari
segi ekologi atau lingkungan e. tingkat PDB per kapita.
pembangunan, adalah bahwa konsep
kelestarian lingkungan hidup harus mampu mempertahankan
sumber daya yang stabil, f. Tingkat pengangguran menghindari eksploitasi sumber daya
alam dan fungsinya g. Tingkat kemiskinan daya serap
lingkungan. Konsep ini juga
menyangkut pemeliharaan keanekaragaman hayati, stabilitas
ruang udara, h. Tingkat Kejahatan dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak termasuk
sumber daya ekonomi. Faktor ketiga, ditinjau dari perkembangan
Saya. Rasio gini
sosial [5].
J. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Aspek atau kriteria yang ada dalam evaluasi k. Rasio ruang terbuka hijau (RTH) pembangunan
berkelanjutan daerah memiliki berbagai hubungan. Penting
untuk dilakukan penilaian dan evaluasi kinerja terkait l. Indeks kualitas udara (IKU)
pembangunan berkelanjutan yang menunjukkan kecenderungan
kemajuan atau penurunan dalam aspek pembangunan 2.1. Analisis Cluster menggunakan Metode
berkelanjutan seperti ekonomi, sosial dan lingkungan, serta K-Means
dapat memberikan informasi bagi pembuat kebijakan untuk
menentukan strategi dan mengkomunikasikan hasilnya. kepada Clustering data merupakan salah satu metode Data Mining
pemangku kepentingan [7, 8, 9, 10]. yang tidak terawasi. Ada dua jenis pengelompokan data yang
sering digunakan dalam proses pengelompokan data, yaitu
pengelompokan data hierarkis (hierarkis) dan pengelompokan
Penelitian tentang pelaksanaan pembangunan berkelanjutan data non hierarkis (non hierarkis). K-Means adalah metode
diperlukan untuk menentukan tingkat keberhasilan pembangunan. pengelompokan data non-hierarkis yang mencoba mempartisi
Banyak penelitian kuantitatif yang telah dilakukan dan mencakup data yang ada menjadi satu atau beberapa cluster/grup.
seluruh dimensi/aspek pembangunan berkelanjutan secara
simultan sehingga dapat dijadikan sebagai evaluasi implementasi
kebijakan dan keberhasilan pembangunan [11]. Metode K-Means mempartisi data menjadi cluster/kelompok
sehingga data yang memiliki karakteristik yang sama
dikelompokkan ke dalam cluster yang sama dan data yang
Misalnya, pertumbuhan kota yang disertai dengan jumlah memiliki karakteristik berbeda dikelompokkan ke dalam
penduduk yang besar akan membutuhkan lahan yang lebih kelompok lain. Tujuan dari clustering data ini adalah untuk
luas, yang akan menimbulkan masalah dengan alam. Jumlah meminimalkan fungsi tujuan yang ditetapkan dalam proses
penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cepat tetapi clustering, yang pada umumnya berusaha untuk meminimalkan
kualitas yang rendah akan memperlambat tercapainya kondisi variasi dalam suatu cluster dan memaksimalkan variasi antar
ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya cluster. Karena pada penelitian ini cluster-cluster akan digunakan
dukung alam dan lingkungan yang semakin terbatas. untuk merangking kategori tertentu, maka peringatan antar-
Meningkatkan perekonomian dengan membuka pembangunan cluster akan dilakukan dengan melihat rata-rata dari setiap
pabrik perlu memperhatikan lingkungan alam. Permasalahan centroid. Alasan penggunaan algoritma K-Means antara lain
tersebut menjadi tanggung jawab masyarakat, khususnya karena algoritma ini memiliki akurasi yang cukup tinggi terhadap
pemerintah daerah di Jawa Timur. Hubungan timbal balik dari ukuran objek.
permasalahan tersebut dapat digunakan untuk pengelompokan
pembangunan industri berkelanjutan di Provinsi Jawa Timur. Pengelompokan data menggunakan metode K-Means pada
penelitian ini umumnya dilakukan dengan algoritma dasar
2. METODE sebagai berikut.
1. Menentukan jumlah cluster 2.
Lokasi penelitian ini berada di Jawa Timur, dengan fokus
Mengalokasikan data ke dalam cluster secara
penelitian pada analisis klaster pembangunan industri acak 3. Menghitung centroid/rata-rata data pada setiap
berkelanjutan di Jawa Timur. Adapun untuk menjawab rumusan cluster 4.
masalah yang ada dalam penelitian ini akan digunakan metode Mengalokasikan setiap data ke centroid terdekat /
penelitian deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari rata-rata
sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode 5. Kembali ke Langkah 3, jika masih ada data yang
statistik yang digunakan kemudian diinterpretasikan. berpindah cluster atau jika perubahan nilai
centroid diatas nilai threshold yang ditentukan
Pengumpulan data melalui kegiatan pengumpulan data atau jika perubahan nilai pada fungsi tujuan yang
sekunder dengan melakukan pengumpulan data kelembagaan digunakan diatas nilai threshold yang ditentukan
dari dinas, instansi dan instansi terkait di daerah, dokumentasi 6. Cari rata-rata nilai
antara lain: centroid tertinggi kemudian cluster di bawahnya
A. Jumlah perusahaan industri ditentukan berdasarkan jarak terdekat hingga
B. Jumlah UMKM terjauh untuk setiap cluster.
115
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 179
Untuk memudahkan perhitungan, clustering metode K-Means (PDB) berdasarkan harga berlaku nasional tahun 2017 sebesar
akan menggunakan software XLSTAT. Rp13.064,5 triliun. Sementara itu, PDRB Jatim tahun 2017 atas
dasar harga konstan mencapai Rp1.482,15 triliun, meningkat
2.2. Analisis Klassen Tipologi Rp76,91 triliun dibandingkan PDRB atas dasar harga konstan
tahun 2016 sebesar Rp1.405,24 triliun. PDRB atas dasar harga
Alat Analisis Tipologi Klassen yang dimodifikasi ini digunakan
konstan Jawa Timur juga memberikan kontribusi sebesar 17,43
untuk mengetahui gambaran pola pembangunan berkelanjutan
persen terhadap PDRB harga konstan nasional tahun 2017
setiap wilayah. Tipologi Klassen ini dilakukan dengan membagi
sebesar Rp9.530,30 triliun.
wilayah berdasarkan dua indikator pembangunan berkelanjutan
yaitu hasil klaster pembangunan dan hasil klaster berkelanjutan. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat
perekonomian Jatim pada 2017 tumbuh sebesar 5,45 persen
dari sisi produksi. Pertumbuhan PDRB didorong oleh semua
lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada
bidang penyediaan akomodasi dan makan minum dengan
Perkembangan
pertumbuhan tertinggi sebesar 7,91 persen, diikuti pertambangan
Rendah
dan penggalian sebesar 7,47 persen, dan komunikasi informasi
Tinggi
Perkembangan, sebesar 6,92 persen. Struktur perekonomian Jawa Timur
Bagus Perkembangan,
Bagus menurut lapangan usaha tahun 2017 didominasi oleh tiga
Lingkungan
Lingkungan
lapangan usaha utama yaitu industri pengolahan dengan
kontribusi sebesar 29,03 persen. Disusul sektor pertanian,
Berkelanjutan kehutanan, dan perikanan sebesar 12,80 persen; dan
Rendah Tinggi perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-motor sebesar
Perkembangan,
Perkembangan, 18,18 persen.
Rendah
Rendah
Lingkungan
Lingkungan
116
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 179
Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya Delapan daerah mulai dari Kabupaten Tulungagung,
menempati cluster tertinggi. Artinya keempat daerah Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, Kabupaten
tersebut merupakan daerah dengan tingkat industrialisasi Banyuwangi, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang,
tertinggi di Jawa Timur. Kabupaten Tuban, dan Kota Malang menempati klaster
industrialisasi kategori tinggi. Jika dibandingkan dengan
Dilihat dari strukturnya, empat daerah yang termasuk
klaster industrialisasi kategori sangat tinggi akan terlihat
dalam klaster industrialisasi sangat tinggi merupakan
adanya perbedaan karakteristik yang cukup mencolok.
daerah dengan rata-rata jumlah perusahaan industri
Kawasan klaster industrialisasi sangat tinggi, rata-rata
sebanyak 873,25 dan rata-rata jumlah UMKM sebanyak
jumlah perusahaan sekitar 837 perusahaan, sedangkan
212.305. Sidoarjo merupakan wilayah dengan jumlah
pada klaster industrialisasi tinggi rata-rata jumlah
perusahaan industri terbesar dengan 978 perusahaan
perusahaan per wilayah hanya 227.
industri, sedangkan jumlah UMKM terbanyak pada klaster
sangat tinggi ditempati oleh Kota Surabaya dengan jumlah
UMKM mencapai 212.305.
Kota Blitar, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota
Mojokerto, Kota Madiun dan Kota Batu. Dilihat dari luas
wilayah dan jumlah penduduk tujuh kota dalam klaster ini,
maka wajar jika ketujuh kota tersebut termasuk dalam
klaster industrialisasi kategori rendah. Rata-rata jumlah
UMKM pada klaster industrialisasi kategori rendah hanya
23.524 dan rata-rata jumlah perusahaan industri hanya 45.
117
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 179
Rendah
kategori rendah dan sedang berpotensi untuk ditingkatkan ke Tinggi
Tingginya PDRB per kapita Kota Kediri jika ditelaah lebih jauh
sebenarnya sangat bergantung pada tiga industri besar yang ada
di daerah tersebut, yakni PT Gudang Garam Tbk dan dua pabrik
gula di bawah PTPN X. Tingginya PDRB per kapita juga tidak
berbanding lurus dengan upah minimum kota (UMK) kota. UMK
Kota Kediri tahun 2017 hanya sekitar Rp. 1.617.000. Luas Kota
Kediri yang tidak terlalu luas dan hanya mencakup tiga kecamatan
membuat Kota Kediri cukup sulit mengembangkan industri skala
besar. Oleh karena itu, untuk menghindari klaster ekonomi semu,
Kota Kediri harus melakukan diversifikasi ekonominya.
118
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 179
Angka PDRB Kabupaten Bojonegoro tidak terlepas dari industri yang termasuk dalam klaster rendah dan sedang harus berusaha
ekstraktif, namun pada tahun 2015 PDRB Kabupaten Bojonegoro lebih keras untuk masuk ke dalam klaster tinggi atau bahkan tinggi.
dari sektor nonmigas juga tercatat sebagai angka tertinggi kedua Berbeda dengan daerah dengan klaster rendah yang pusat
setelah Kota Surabaya. Ini merupakan prestasi luar biasa bagi klasternya hanya 1,08 dengan pusat klaster sedang, maka daerah
Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten yang dulu dikenal sebagai salah yang berada pada klaster rendah diyakini Kota Probolingo, Kota
satu kabupaten tertinggal ini mulai menunjukkan kapasitasnya, tidak Mojokerto, Kota Pasuruan dan Kota Blitar.
hanya di sektor migas.
3.4 Kluster Aspek Kesejahteraan
Hal ini menjadi indikasi keberhasilan Kabupaten Bojonegoro dalam
mengelola industri ekstraktif dan mendiversifikasi perekonomiannya. Pengelompokan kesejahteraan menggunakan empat variabel
yaitu pengangguran rendah, tingkat kemiskinan rendah, rasio Gini
rendah dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi. Dengan
Daerah lain yang termasuk dalam klaster tinggi adalah
menggunakan keempat indikator tersebut, terdapat sembilan daerah
Kabupaten Malang, Kabupaten Malang merupakan daerah dengan
di Jawa Timur yang berada pada kategori sangat tinggi dengan Kota
jumlah industri UMKM terbanyak di Jawa Timur, sebanyak 400.000 Blitar sebagai pusat klasternya.
lebih UMKM berada di Jawa Timur bagian selatan ini. Kabupaten
Malang memiliki PDRB rata-rata dalam lima tahun terakhir Delapan dari sembilan kota yang termasuk dalam klaster sangat
(2012-2016) sebesar Rp. 55,4 T dan merupakan daerah dengan tinggi merupakan wilayah kota administratif dan satu kabupaten.
PDRB per kapita terbesar keenam di Jawa Timur. Satu-satunya kabupaten yang termasuk dalam klaster sangat tinggi
Sedangkan rata-rata PDRB per kapita Kabupaten Malang tercatat adalah Kabupaten Mojokerto.
sebesar Rp. 20 juta.
Berdasarkan analisis terlihat bahwa wilayah klaster yang sangat
Sebagian besar wilayah yang termasuk dalam klaster sedang tinggi untuk aspek kesejahteraan memiliki rasio gini rata-rata 35,84,
merupakan wilayah dalam klaster industri yang dikategorikan tinggi IPM 76,46, pengangguran 5,68 dan kemiskinan rata-rata 6,63. Gini
dan sedang. Sedangkan daerah yang termasuk dalam kelompok Ratio 35,84 berarti ketimpangan dalam kondisi sedang, IPM dalam
ekonomi rendah adalah daerah perkotaan yang mayoritas memiliki kondisi tinggi serta tingkat pengangguran dan kemiskinan cukup
wilayah yang tidak terlalu luas dan perekonomiannya tidak didukung terkendali.
oleh industri manufaktur.
Karakteristik yang paling mencolok untuk daerah yang termasuk Namun yang perlu diperhatikan bahwa rata-rata angka
dalam klaster sedang dan rendah adalah nilai PDRB dan PDRB per kemiskinan dan pengangguran di wilayah klaster sangat tinggi yaitu
kapita. Daerah yang termasuk dalam klaster ekonomi menengah masih di atas 5%. Sedangkan IPM di daerah-daerah yang masuk
adalah daerah yang secara geografis memiliki luas wilayah yang dalam klaster tersebut sangat tinggi, tidak lebih dari 80%.
luas dan jumlah penduduk yang relatif lebih banyak dibandingkan
dengan daerah yang berada di daerah klaster rendah.
Oleh karena itu, semua wilayah yang termasuk dalam klaster
tersebut memiliki nilai PDRB yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan PDRB wilayah pada klaster rendah.
Kota Bojonegoro merupakan pusat klaster tinggi dan berjarak Sangat tinggi
Sedang
sekitar 1,98 dengan Kota Kediri sebagai pusat klaster sedang. Jarak Rendah
Tinggi
yang tidak terlalu jauh antara pusat klaster tinggi dan pusat klaster
sangat tinggi menunjukkan bahwa secara statistik selisih kedua
Sumber : BPS Jatim, 2018 (Data Diolah)
kelas ini tidak terlalu jauh. Padahal, Kota Kediri menempati klaster
Gambar 5. Klaster Aspek Kesejahteraan Kabupaten/Kota
yang sangat tinggi hanya karena PDRB per kapita dan cukup rendah
Pemetaan di Jawa Timur
dalam indikator laju pertumbuhan PDRB dan PDRB. Hal ini secara
riil seperti yang telah kita bahas juga tidak berdampak pada
Beberapa hal yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa
pendapatan rata-rata penduduk di Kota Kediri.
daerah-daerah yang masuk dalam klaster tersebut sangat tinggi
kesejahteraannya, sebenarnya dalam skala global kurang baik. IPM
yang masih di bawah 80%. Rata-rata angka kemiskinan dan
Jarak Kabupaten Nganjuk sebagai pusat klaster kategori sedang pengangguran di atas 5% dan rasio gini yang masih di atas 0,3
dengan Kota Kediri berada pada kisaran 3,31 dan jarak Kota menunjukkan bahwa daerah yang termasuk dalam klaster sangat
Probolinggo sebagai pusat klaster kategori rendah dengan Kota tinggi belum benar-benar sejahtera.
Kediri berada pada kisaran 3,25. Berdasarkan hal tersebut, daerah-
daerah yang
119
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 179
Klaster tinggi ditempati tiga belas yang ditempati oleh 13 cluster kategori adalah 7.17. Selisih antara IPM untuk kategori
wilayah antara lain Pacitan, Trenggalek, Blitar, Malang, Bojonegoro tinggi dan kelompok kategori sangat tinggi merupakan selisih
dan Gresik. Daerah yang termasuk dalam klaster tinggi untuk terbesar jika dibandingkan dengan rata-rata selisih rasio gini,
kategori kesejahteraan memiliki rasio gini rata-rata 32,97; IPM rata- kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan hasil tersebut, sudah
rata adalah 67,03; Tingkat pengangguran 4,20 dan tingkat selayaknya pihak terkait mengambil langkah-langkah strategis untuk
kemiskinan 13,04. Jika dibandingkan dengan wilayah dalam klaster meningkatkan IPM di daerahnya masing-masing.
yang sangat tinggi, rasio Gini rata-rata klaster yang tinggi
sebenarnya lebih rendah daripada rasio Gini rata-rata klaster yang
sangat tinggi. 3.5. Kluster Aspek Lingkungan
Selain itu, rata-rata tingkat pengangguran klaster tinggi juga
Pengelompokan kawasan berdasarkan kualitas lingkungan
lebih rendah dari rata-rata daerah di klaster sangat tinggi, namun
pada penelitian ini hanya menggunakan dua indikator yaitu rasio
terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara tingkat kemiskinan
ruang terbuka hijau (RTH) dan indeks kualitas udara (IKU).
dan IPM. Angka kemiskinan mencapai 13,04% dan IPM hanya
RTH dan IKU yang digunakan dalam penelitian ini adalah RTH dan
67,03. Jadi daerah yang berada di klaster tinggi jika ingin
IKU Kabupaten/Kota se-Jawa Timur tahun 2017 berdasarkan
ditingkatkan statusnya menjadi klaster sangat tinggi, kuncinya ada
laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur.
pada IPM dan penanggulangan kemiskinan.
120
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 179
IKU Kota Surabaya mencapai 90,31, namun rasio RTH di Kota daerah kategori baik sekitar 5,4. potensi yang cukup besar untuk
Surabaya hanya 18%. meningkatkan posisinya.
Beberapa daerah lain, seperti Kabupaten Ponorogo dan Kota Berbeda dengan kawasan yang baik dan mengkhawatirkan
Batu, meskipun termasuk dalam kategori baik, namun rasio RTH yang umumnya memiliki potensi tinggi dan cukup untuk naik ke
dan IKU di ketiga daerah tersebut cukup rendah. kategori di atas, kawasan pada klaster lingkungan dengan kategori
Rasio ruang terbuka hijau di Kabupaten Ponorogo hanya 9% dan rendah tampaknya membutuhkan upaya ekstra untuk setidaknya
indeks kualitas udara di wilayah tersebut adalah 86,05. dapat mengimbangi klaster kategori baik. . jarak pusat klaster
RTH Kota Batu berada pada angka 1% dan indeks kualitas udara kategori rendah ke pusat klaster kategori sedang adalah 11,30
berada pada kisaran 87,08. Secara khusus, Kota Batu sebagai angka ini menunjukkan jarak yang cukup jauh. Oleh karena itu,
kota tujuan wisata harus lebih meningkatkan kuantitas ruang daerah dengan kategori klaster lingkungan rendah seperti
terbuka hijau dan kualitas udara di kawasan tersebut. Namun IKU Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember telah melakukan
di Kota Batu kurang baik, sepertinya bukan karena faktor industri reformasi di bidang lingkungan baik untuk meningkatkan kualitas
tetapi lebih karena emisi transportasi. rasio IKU dan RTH.
Daerah yang termasuk dalam klaster rendah memiliki rata-rata Sementara itu, beberapa kawasan yang masuk dalam klaster
industri kategori tinggi justru tidak mampu menjaga lingkungannya
rasio RTH dan IKU yang rendah. Rasio RTH rata-rata di cluster ini
dengan baik. Secara teoritis, dengan aktivitas industri yang lebih
hanya 16% dan KPI rata-rata 76,74. Kabupaten Nganjuk merupakan
rendah, kualitas lingkungan di daerah tersebut bisa lebih tinggi,
daerah dengan KPI terendah yaitu hanya 75,78, namun rasio RTH
tetapi kenyataannya tidak demikian.
terhadap Kabupaten Nganjuk sebesar 0,38%. Berikutnya adalah
Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember yang termasuk dalam
Kabupaten Malang yang pada ketiga klaster lainnya menunjukkan
klaster tinggi untuk aspek industrialisasi mendapat kategori rendah
kinerja yang cukup baik bahkan untuk klaster lingkungan berada di
urutan terbawah. Kabupaten Malang yang merupakan kawasan pada klaster kualitas lingkungan. Hanya Kabupaten Tulungagung
yang tercatat memiliki kualitas lingkungan sangat baik.
industrialisasi cluster tinggi ternyata tidak dapat menjaga
lingkungannya dengan baik, bahkan kualitas udara di Kabupaten
Malang merupakan yang terburuk kedua di Jawa Timur, hanya di Fakta lain dalam pengelompokan ini adalah tiga daerah dengan
atas Kabupaten Nganjuk. kualitas lingkungan terbaik di Jawa Timur yaitu Kabupaten, Pacitan,
Tulungagung dan Kabupaten Blitar merupakan daerah dengan
skala industrialisasi sedang dan tinggi. Namun, daerah dengan
Kabupaten Magetan yang merupakan pusat klaster kategori
skala industri rendah seperti Kota Pasuruan, Kota Probolinggo dan
baik memiliki jarak 4,72 dengan Kabupaten Pacitan sebagai pusat
Kota Blitar justru memiliki kualitas lingkungan yang memprihatinkan.
klaster kategori sangat baik.
Kabupaten Bangkalan yang merupakan pusat klaster kategori
mengkhawatirkan memiliki jarak 9,38 dari Kabupaten Pacitan dan
Kabupaten Jember sebagai pusat klaster wilayah dengan kategori
rendah 16,02 dengan Kabupaten Pacitan. Pusat klaster yang
disajikan menunjukkan bahwa daerah yang masuk kategori baik
memiliki potensi besar untuk dikategorikan sangat baik, serta
daerah dengan kategori mengkhawatirkan seperti Kabupaten
Paasuruan dan Kabupaten Sidoarjo yang pusat klasternya jauh dari
121
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 179
REFERENSI
Oleh karena itu, diperlukan gerakan pembangunan [11] AL Mayer, “Kekuatan dan kelemahan indeks Lingkungan
berkelanjutan dengan memperhatikan aspek-aspek yang umum sistem
mempengaruhi faktor-faktor pembangunan ekonomi multidimensi keberlanjutan,”
berkelanjutan. Selain itu, kinerja ekonomi harus didorong pada internasional, 34(2), hlm. 277-291, 2008.
keseimbangan dan orientasi keberlanjutan untuk mencapai
pembangunan ekonomi berkelanjutan. [12] NMD Gandhi, V. Selladurai dan P. Santhi, “Pembangunan
yang tidak berkelanjutan menuju pembangunan
berkelanjutan: model konseptual,” Manajemen Kualitas
Lingkungan, 17(6), hlm. 654-672, 2006.
122
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 179
123