Anda di halaman 1dari 1

Masalah : Gaya bicara berbahasa buruk dan kasar peserta didik terhadap orang tua, guru dan teman

Eksplorasi Penyebab Masalah


1. Menguraikan berbagai kemungkinan penyebab terjadinya masalah berdasarkan kajian literatur
Gaya bahasa peserta didik yang disama ratakan antara guru/orang tua terhadap teman sejawat
yang menjadi permasalahan di sekolah. Kata-kata kasar yang tidak semestinya bisa berupa makian atau
sebutan hewan yang ditujukan pada teman mainnya.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa penyebab anak suka berkata kasar pada orang
lain :
1. Mendengar dari orang lain di sekitarnya
2. Menyaksikan TV / Video idak sesuai umurnya
3. Mendengar ketika orang tuanya berbicara kasar
4. Merasa tertantang ketika diperingati setelah mengucap kata kasar
5. Tidak menertai bahwa berkata kasar bisa menyakiti hati orange lain
6. Menganggap kata kasar tersebut lucu
7. Tidak menngerti kata kasar yang mereka ucapkan
https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/devi-ari-rahmadhani/penyebab-anak-suka-
berbicara-kasar-dengan-orang-lain

Berikut alasasam mengapa remaja suka berkata kasar :

1. Ingin terlihat dewasa


Menurut Dr. Francis Compton, psikolog yang mendalami perilaku remaja selama 30 tahun,
anak dan remaja berkata-kata kasar agar karena ingin terlihat dewasa. Anak dan remaja percaya
bahwa berbicara seperti orang dewasa (dalam hal ini mengumpat dan sejenisnya) dapat membuat
orang lain menganggap mereka sudah dewasa
2. Pengaruh lingkungan
Lingkungan juga menjadi faktor penyebab remaja mudah berkata kasar, khususnya
lingkungan yang ditemui sehari-hari seperti keluarga, tempat tinggal, atau pertemanan di sekolah.
Dengan teman, remaja berkata kasar karena ingin dianggap “gaul”, tak mau dianggap “cupu”, atau
tak mau berbeda dengan gaya bicara teman-temannya. Orang tua pun tak luput dari penyebab.
Mungkin Anda tak sadar sering mengumpat dan memori anak langsung merekamnya, hingga di
kemudian hari mereka pun merasa tak masalah berkata kasar.
3. Meniru idola
Selain itu, faktor idola seperti influencer yang remaja temukan di media sosial juga
memberi pengaruh dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Remaja tentu menganggap idolanya
keren dan cenderung meniru apa yang dilakukan idolanya, termasuk saat berkata kasar. Belum lagi
komentar netizen yang sering tanpa etika, membuat budaya berkata kasar di dunia maya seolah
wajar.
4. Gangguan kepribadian
Mereka dengan gangguan kepribadian negativistic juga bisa cenderung berkata kasar. Hal
ini dilakukan untuk menjatuhkan harga diri lawan bicara karena ada perasaan takut sebelum ia
yang dijatuhkan oleh lawan bicara. Jika ini dibiarkan, maka berkata kasar menjadi kebiasaan
sehingga apa yang salah menjadi seolah benar dan dianggap biasa.
https://skata.info/article/detail/908/mengapa-remaja-suka-berkata-kasar-2

Demikian sebagian penyebab permasalahan pada peserta didik yang mengakibatkan prilaku tidak
sopan sehingga gaya bicara yang berbahasa buruk dan kasar terhadap orang tua, guru dan teman.

Anda mungkin juga menyukai