Anda di halaman 1dari 42

DAFTAR ISI

Daftar Isi.............................................................................................................. i
Profil Modul dan Tujuan Modul ............................................................................ 1
A. Tema Projek ............................................................................................. 1
B. Topik Projek.............................................................................................. 1
C. Deskripsi Projek........................................................................................ 1
D. Jenjang..................................................................................................... 1
E. Ruang Lingkup ......................................................................................... 1
F. Alokasi Waktu........................................................................................... 1
G. Pemetaan Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila yang Menjadi
Tujuan Projek Profil .................................................................................. 2
Sub Tema 1 : Membangun Impian Peserta Didik SMK ........................................ 3
A. Pendahuluan ............................................................................................ 3
B. Mengenal River of Live (Sungai Kehidupan) ............................................. 3
C. Pelaksanaan Projek.................................................................................. 6
D. Rubrik Penilaian ............................................................................................ 10
E. Lembar Refleksi ............................................................................................. 11
Sub Tema 2 : Bekali Diri Literasi Digital .................................................................... 12
A. Pendahuluan ................................................................................................. 12
B. Memahami Proses Bisnis .............................................................................. 13
C. Mengenal Bidang Keahlian di SMK dan Peluang Usaha untuk Lulusan SMK 15
D. Karakteristik Seorang Wirausaha ................................................................... 16
E. Mengenal Literasi Digital ................................................................................ 16
F. Pelaksanaan Projek ....................................................................................... 19
G. Rubrik Penilaian ............................................................................................ 23
H. Lembar Refleksi ............................................................................................. 25
Sub Tema 3 : Kemampuan Berkomunikasi Efektif .................................................... 26
A. Pendahuluan ................................................................................................. 26
B. Memahami Komunikasi ................................................................................. 26
C. Pelaksanaan Projek ....................................................................................... 30
D. Rubrik Penilaian ............................................................................................ 32
E. Lembar Refleksi ............................................................................................. 34
Sub Tema 4 : Eksplorasi Potensi Lokal .................................................................... 35
A. Pendahuluan ................................................................................................. 35
B. Mengenal Kearifan Lokal ............................................................................... 35
C. Pelaksanaan Projek ....................................................................................... 38
D. Rubrik Penilaian ............................................................................................ 39
E. Lembar Refleksi ............................................................................................. 40

MODUL P5 KEBEKERJAAN SMKN 1 i


KALIBARU
PROFIL MODUL DAN TUJUAN MODUL
A. Tema Projek
Tema Projek : Kebekerjaan

B. Topik Projek
Topik Projek : Mengeksplorasi Keunikan Lokal sebagai Peluang Usaha

C. Deskripsi Projek
Projek pada tema Kebekerjaan ini bertujuan untuk menggali dan mengembangkan
potensi peserta didik agar memahami ruang lingkup dan karakteristik pekerjaan
sesuai dengan program keahliannya, dapat mengeksplorasi kearifan lokal serta
memperkuat kemampuan komunikasi dan literasi digital.

D. Jenjang
Jenjang Peserta Didik : Kelas X SMK Negeri 1 Kalibaru

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup sub tema pada Projek Kebekerjaan kelas X ini terdiri dari:
1. Membangun Impian Peserta Didik SMK
2. Bekali Diri Literasi Digital
3. Kemampuan Berkomunikasi Efektif
4. Eksplorasi Potensi Lokal

F. Alokasi Waktu
Alokasi waktu untuk Projek Kebekerjaan Kelas X ini adalah 96 JP

MODUL P5 KEBEKERJAAN 1
G. Pemetaan Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila yang Menjadi
Tujuan Projek Profil
Dimensi Profil
Elemen Sub Elemen
Pelajar Pancasila
Akhlaq Beragama Mengenal dan Mencintai Tuhan Yang Maha Esa
Beriman, Bertakwa Akhlaq Pribadi Integritas
Kepada Tuhan Yang Akhlaq kepada Manusia Berempati kepada orang lain
Maha Esa, dan Akhlaq kepada Alam Menjaga lingkungan alam sekitar
Berakhlak Mulia Akhlaq Bernegara Melaksanankan hak dan kewajiban Warga
Negara Indonesia
Kolaborasi - Kerjasama
- Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama
Bergotong Royong
Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan sosial
Berbagi Berbagi kepada yang membutuhkan
Pemahaman diri dan - Mengenali kualitas dan minat diri serta
situasi yang dihadapi tantangan yang dihadapi
- Mengembangkan refleksi diri
Mandiri
Regulasi diri - Percaya diri, tangguh dan adaptif
- Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara
mandiri
Memperoleh dan - Mengajukan pertanyaan
memproses informasi dan - Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan
gagasan mengolah informasi dan gagasan
Menganalisis dan Menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan
Bernalar kritis
mengevaluasi penalaran prosedurnya
dan prosedurnya
Refleksi pemikiran dan Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya
proses berpikir sendiri
Menghasilkan gagasan Menghasilkan gagasan yang orisinal
yang orisinal
Kreatif
Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
tindakan yang orisinal

MODUL P5 KEBEKERJAAN 2
SUB TEMA 1
MEMBANGUN IMPIAN PESERTA DIDIK SMK
Dimensi Profil Pelajar
Tujuan Khusus Pelaksanaan
Pancasila
• Peserta didik mampu • Mandiri • Peserta didik
membangun impiannya • Bernalar kritis mendeskripsikan impian
tentang masa depan • Kreatif kesuksesan yang diharapkan
kebekerjaan melalui gambar • Peserta didik membuat
sungai kehidupan / River of langkah-langkah untuk
Life mewujudkan impian
kesuksesannya
• Peserta didik memetakan
proses yang sudah dilalui
dalam hidupnya melalui
gambar sungai
kehidupan/River of Life.
• Peserta didik
mengidentifikasi profesi
dunia kerja yang bisa menjadi
pekerjaan se telah lulus SMK
sesuai bidang keahlian
• Peserta didik diajak
mengenali diri dan potensi
yang dimiliki seutuhnya
melalui gambar river of life.
• Peserta didik dapat
merencanakan karir setelah
lulus.

Alokasi Waktu: 24 JP

A. Pendahuluan
Kita pada hari ini adalah kumpulan dari kejadian di masa lampau. Diri kita pada
hari ini juga merupakan pijakan untuk menghadapi masa depan. Kemampuan
mengembangkan diri dapat dilakukan melalui kegiatan refleksi diri, salah satunya
dengan menggunakan metode sungai kehidupan (river of life).

B. Mengenal River of Live (Sungai Kehidupan)


1. Deskripsi River of Live
River of life adalah metode perkenalan diri dengan cara menggambar sungai
kehidupan, mulai dari lahir hingga saat ini, bahkan lima atau sepuluh tahun
kedepan. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk refleksi diri. Metode
river of life lebih berfokus kepada gambar atau visual dibandingkan teks. Ini
metode yang aktif dan atraktif untuk menarik dan menjelaskan kepada orang
lain tujuan kita.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 3
Melalui metode ini, Peserta Didik akan coba menggambarkan hidup yang
diibaratkan sebagai sungai, yang bermula dari sebuah mata air kecil yang
kemudian melewati berbagai rintangan, hambatan, atau bahkan muncul
kejutan-kejutan unik yang terjadi seperti drama misalnya, hingga nanti di muara
sungai Peserta Didik bisa menentukan bercabang atau tidaknya, besar
kecilnya muara yang diinginkan, Peserta Didik sendiri yang menentukan.
Menariknya, gambar sungai setiap orang tidaklah sama, sehingga Peserta
Didik dapat mempelajari sungai milik Peserta Didik dan milik orang lain.

2. Manfaat Menggambarkan River of Life:


a. Perkenalan diri secara personal
b. Untuk merefleksi diri
c. Mengetahui kekuatan diri
d. Menggambarkan masalah dan mencari solusinya
e. Merencanakan masa depan

3. Prinsip River of Live:


a. Mampu merumuskan pengalaman masa lalu
b. Mampu membuat alur river of life melalui teknik menggambar sesuai contoh
c. Mengisi alur sesuai dengan rentangan pengalaman yang telah dirumuskan
d. Mampu mempresentasikan river of life yang telah dibuat

4. Langkah-langkah membuar River of Live:


a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu: kertas HVS A4, kertas
A3, spidol warna- warni. (Jika dibuat dalam bentuk digital, persiapkan
aplikasi yang akan digunakan untuk menggambar)
b. Mengingat pengalaman-pengalaman masa lalu mulai saat memasuki SD.
Pengalaman ini bisa tentang apapun di waktu kapanpun, misal mengikuti
lomba olahraga, saat pindah rumah dan sekolah, belajar bermain piano,
mendapat nilai jelek ketika ujian, atau pengalaman lainnya yang diingat.
c. Tuliskan pengalaman-pengalaman tersebut dalam sebuah kertas. Tuliskan
sebanyak mungkin pengalaman.
d. Gambarlah sungai yang mengalir dari mata air hingga muara sungai.
e. Setelah itu, gambarkan pengalaman-pengalaman itu melalui aliran sungai
dari sejak memasuki SD hingga saat ini.
f. Selayaknya sungai yang nyata, dalam aliran sungai dapat digambarkan
batu-batuan besar yang menghalangi aliran sungai ataupun arus yang
kencang yang menggambarkan hambatan- hambatan yang pernah
dihadapi.
g. Gambarkan bangunan-bangunan di samping sungai sebagai bentuk
pencapaian dalam hidup baik prestasi ataupun kebahagiaan.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 4
h. Disamping itu, di tengah sungai bisa terdapat percabangan sungai yang
menggambarkan keputusan-keputusan yang diambil.
i. Tunjukkan sungai kehidupan yang sudah digambar kepada fasilitator
kelompok dan ceritakan bagaimana proses kehidupan yang sudah
digambarkan.

Gambar 1 - Contoh Sungai Kehidupan (River of Life) - oleh Firstly Erzsa

MODUL P5 KEBEKERJAAN 5
C. Pelaksanaan Projek:
1. Peserta didik mendeskripsikan impian kesuksesan yang diharapkan.
2. Peserta didik membuat langkah-langkah untuk mewujudkan impian
kesuksesannya
3. Peserta didik memetakan proses yang sudah dilalui dalam hidupnya melalui
gambar sungai kehidupan / River of Life.
Lembar Kerja : Menggambar dan menganalisis proses kehidupan yang sudah
dilalui melalui metode River of Life
Tugas : Individu
Tujuan : Melalui kegiatan menggambar dan menganalisa proses
kehidupan yang sudah dilalui Peserta Didik mampu
merefleksikan perjuangan yang sudah dilalui serta
mengapresiasi diri atas pencapaiannya sehingga bisa
mengambil hikmah dari perjalanan yang telah dilalui serta bisa
menjadi bekal di masa depan.
Deskripsi Tugas
Peserta Didik diminta untuk menggambar sebuah alur sungai dari hulu hingga
ke hilir, kemudian menceritakan apa yang sudah digambar di depan fasilitator
dan teman-teman apa pembelajaran yang didapatkan. Langkah-langkahnya:
a. Baca materi tentang konsep River of Life (Sungai Kehidupan)
b. Membaca langkah-langkah membuat Sungai Kehidupan
c. Setiap peserta didik membuat gambar masing- masing
d. Setiap peserta didik saling bergiliran menceritakan dari gambar yang sudah
dibuat serta pembelajaran yang didapatkan sehingga bisa menjadi bekal di
masa depan
4. Peserta didik mengidentifikasi profesi dunia kerja yang bisa menjadi pekerjaan
setelah lulus SMK sesuai bidang keahlian.
5. Peserta didik diajak mengenali diri dan potensi yang dimiliki seutuhnya melalui
gambar river of life
6. Peserta didik dapat merencanakan karir setelah lulus.
Lembar Kerja : Merancang pengembangan diri setelah lulus dari SMK
Tugas : Individu
Deskripsi Tugas:
Berdasarkan bakat dan minat dan peta hidup setelah lulus SMK yang telah
dianalisis sebelumnya, tentukan tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka
panjang dalam hidup Peserta Didik, serta rancanglah program pengembangan
diri yang sesuai untuk dapat merencanakan karir peserta didik setelah lulus
SMK. Langkah-langkahnya:
a. Isilah lembar kerja
b. Presentasikan hasil lembar kerja Peserta Didik kepada fasilitator

MODUL P5 KEBEKERJAAN 6
Nama Peserta Didik:..........................................................
Fasilitator : .........................................................
Lembar Kerja : Merancang pengembangan diri setelah lulus dari SMK
Langsung Bekerja
Manfaat Tantangan

Melanjutkan Studi
Manfaat Tantangan

Berwirausaha
Manfaat Tantangan

Kesimpulan :
Berdasarkan analisis di atas, maka setelah lulus SMK, Peserta Didik akan

MODUL P5 KEBEKERJAAN 7
Nama : Goals Jangka Goals Jangka Goals Jangka
Pendek Menengah Panjang
(3 - 6 bulan (6 bulan - 2 (2 - 3 tahun)
kedepan) tahun)

Setelah lulus SMK,Peserta


Didik akan:
Kompetensi apa yang

Peserta Didikbutuhkan?

Dimana atau Siapa yang


dapat membantu Peserta

Didik mempelajari
kompetensi tersebut?

(Hal ini tidak selalu terkait

dengan lembaga pelatihan

formal.

Peserta Didik dapat


mengoptimalkan kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler,

maupun ekstrakurikuler)

Kapan Peserta Didik akan

memulainya?

Kapan Peserta Didik harus

menyelesaikannya?

Waktu Penyelesaian

MODUL P5 KEBEKERJAAN 8
Keterangan :
1. Intrakurikuler : kegiatan utama sekolah yang dilakukan oleh guru dan
peserta didik dalam jam pelajaran setiap harinya, untuk mencapai tujuan
minimal setiap mata pelajaran atau bidang studi khusus.
2. Kokurikuler : kegiatan yang bertujuan untuk lebih memperdalam dan
menghayati mata pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan
intrakurikuler, yang bisa dilakukan sendiri maupun berkelompok.
3. Ekstrakurikuler : kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah, lebih
menekankan pada kegiatan kelompok, untuk memperluas pengetahuan
serta mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari di
sekolah. Sebagai contoh mengikuti kegiatan sepak bola, pecinta alam,
band, dan lain sebagainya.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 9
D. Rubrik Penilaian

Dimensi Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
<30 % 30% - <60 % 60% - <90 % >90 %

Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


belum sudah mulai telah mampu telah
sepenuhnya dapat melihat merancang sepenuhnya
mampu gambaran beberapa jenis mampu
merancang karier masa karier masa merancang
karier depan. depan. berbagai karier
masa depan.

Bernalar Peserta didik belum Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Kritis sepenuhnya sudah mampu telah mampu telah
mampu mengemukakan mengemukakan, sepenuhnya
mengemukakan, , atau atau menyetujui, mampu
atau menyetujui, menyetujui, atau mengemukakan,
atau menyangkal atau menyangkal atau menyetujui,
suatu ide atas menyangkal banyak ide atas atau
dasar penalaran beberapa ide dasar penalaran menyangkal
logis. atas dasar logis. banyak ide atas
penalaran logis. dasar penalaran
logis.

Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik bisa
mempunyai satu ide mempunyai mempunyai banyak mengembangkan
yang dapat beberapa ide ide dan bisa ide yang berbeda
memberikan dapat mengembangkan sebagai terobosan
sumbangan memberikan satu ide dan dan
pemikiran kepada sumbangan melakukan usaha mewujudkannya
orang lain pemikiran kepada untuk menjadi nyata.
orang lain mewujudkannya
menjadi nyata.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 10
E. Lembar Refleksi
No Pertanyaan Tanggapan Anda

1. Menurut anda, apakah sudah tergambar


pada bidang apa dan bagaimana
pekerjaan anda?

2. Menurut anda, siapa saja idola andadan


siapa idola yang paling menginspirasi
dalam mewujudkan kesuksesan anda ?

3. Menurut anda dengan kelebihan yang


anda miliki jabatan yang sesuai untuk
anda dan apa alasannya ?
4. Menurut anda apakah sudah memiliki
gambaran untuk mengatasi hambatan
dalam menempuh jenjang karir serta
mewujudkan karir anda ?

MODUL P5 KEBEKERJAAN 11
SUB TEMA 2
BEKALI DIRI LITERASI DIGITAL

Tujuan Khusus Dimensi Profil Pelajar Pancasila Pelaksanaan

• Peserta didik mampu membekali • Beriman, bertakwa kepada Tuhan • Peserta didik memahami proses
dirinya melalui kompetensi literasi Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia bisnis yang dijalankan dari seorang
digital untuk mendukung kegiatan • Mandiri pengusaha melalui guru tamu
usaha/pekerjaannya • Kreatif • Peserta didik mendapatkan
• Bernalar kritis gambaran peluang usaha untuk
lulusan SMK di Indonesia
• Peserta didik dapat memahami sikap
dan nilai-nilai untuk menjadi
seorang wirausaha (entrepreuneur).
Dapat dilakukan dengan kegiatan
esensial literasi digital
• Peserta didik dapat mengenali dan
menyikapi berita-berita atau
informasi yang sifatnya dapat
dipercaya dan berita bohong (hoax).
• Peserta didik dapat membuat
konten digital secara langsung

Alokasi Waktu 24 JP

A. Pendahuluan
Berprofesi sebagai seorang entrepreneur (usahawan) kini menjadi impian bagi
banyak orang, terlebih generasi Millenial. Fleksibilitas waktu hingga dukungan
teknologi yang begitu besar saat ini, seakan-akan menjadi daya tariknya yang luar
biasa. Serunya menjadi seorang entrepreneur tentunya bukan hanya tentang
mendapatkan keuntungan dan materi semata, namun juga tentang kesempatan
membuka lapangan kerja baru, serta bagaimana barang atau jasa yang kita
tawarkan memberikan dampak positif untuk lingkungan. Pada era saat ini,
berwirausaha melalui media digital bisa menjadi suatu peluang usaha yang
potensial.
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna internet tertinggi di
dunia. Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) pada kuartal II tahun 2020, jumlah pengguna internet di Indonesia naik
menjadi 73,7% dari populasi, atau setara dengan 196,7 juta pengguna. Data ini
sangat fantastis. Berkembangnya era digital ini haruslah diimbangi dengan
kecakapan atau kemampuan untuk menggunakan media digital hingga mengelola
arus informasi yang ada didalamnya. Hal inilah yang kita sebut dengan literasi
digital.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 12
B. Memahami Proses Bisnis
Sebagai seorang entrepreneur, memahami proses bisnis sangat penting
dilakukan. Secara umum, proses bisnis adalah rangkaian sistem dari sebuah
bisnis, dimulai dari proses produksi hingga produk tersebut sampai atau diterima
oleh konsumen. Rangkaian aktivitas ini akan membuat kegiatan usaha berjalan
sinergis.
1. Langkah-langkah Proses Bisnis
Terdapat beberapa langkah yang biasa dilakukan dalam proses bisnis, antara
lain :
a. Menganalisis Kegiatan bisnis
Dalam proses ini, seorang entrepreneur atau pemilik bisnis perlu
melakukan analisis bisnis, khususnya terkait apa tujuan bisnis yang ingin
dicapai, siapa saja kompetitor atau pesaingnya, dan metode atau nilai jual
apa yang mereka tawarkan. Dengan demikian, pemilik bisnis dapat
memahami kelebihan dan kekurangan dari bisnis yang dimiliki, sehingga
proses bisnis yang sesuai dan efektif dapat segera diimplementasikan.
Sebagai contoh, misal Peserta Didik ingin mengelola usaha kuliner bakso.
Maka di dalam langkah pertama ini, Peserta Didik perlu mengetahui
seberapa banyak kompetitor atau pedagang bakso lainnya misal dalam
radius 10 km dari lokasi kita. Selain itu, kita juga perlu mengetahui apa
kelebihan dari bakso-bakso tersebut. Misal seperti ukuran porsi yang lebih
besar, varian bakso yang lebih banyak, atau penggunaan daging dengan
kualitas yang lebih baik.
Seperti bakso tumpeng dan bakso burger di bawah ini. Meskipun kreativitas
kuliner bakso cukup berkembang dengan hadirnya bakso beranak, bakso
mercon, bakso sumsum, namun ternyata tidak menghambat Lesehan
Mbanyumili di Yogyakarta untuk terus berkreasi. Bakso kreatif ini pun
ditawarkan mulai dari Rp 12.000 saja. Tergiur untuk mencoba?
Selain mengetahui kelebihan kompetitor, Peserta Didik juga perlu
memahami kekurangan dari kompetitor tersebut. Misal seperti lokasi yang
sulit ditemukan, tempat yang kurang nyaman, atau harga yang dirasa lebih
mahal. Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka Peserta Didik dapat
merumuskan bakso seperti apa yang ingin ditawarkan kepada konsumen.
b. Menentukan Proses Bisnis
Jika Peserta Didik telah selesai melakukan analisis, maka di dalam proses
kedua ini, pemilik bisnis akan menentukan sistem apa yang akan
digunakan, berapa besar modal yang dibutuhkan, alat dan mesin apa yang
sekiranya dapat menunjang operasional bisnis, dan lain sebagainya.
Di dalam langkah ini, masih menggunakan contoh sebelumnya yaitu usaha
kuliner bakso, maka Peserta Didik perlu menentukan alat-alat apa saja

MODUL P5 KEBEKERJAAN 13
yang dibutuhkan untuk membuka usaha bakso, berapa harga sewa
tempatnya, dan berapa total modal yang dibutuhkan
c. Implementasi Proses Bisnis
Tahap ini adalah waktu yang tepat untuk mengimplementasikan proses
bisnisnya. Lancar atau tidaknya implementasi proses bisnis tentu sangat
dipengaruhi oleh setiap aspek dalam organisasi bisnis Peserta Didik,
seperti sumber daya manusia hingga mesin yang digunakan.
Setelah alat dan bahan telah dimiliki, orang yang akan membantu membuat
bakso sudah ada, dan berbagai kebutuhan lainnya telah tersedia, maka ini
saatnya Peserta Didik menjalankan usaha bakso tersebut.
d. Evaluasi Proses Bisnis
Untuk mengetahui apakah proses bisnis yang dijalankan sudah sesuai atau
belum, maka dibutuhkan evaluasi di dalamnya. Evaluasi ini dapat dilakukan
per bulan, triwulan, maupun per tahun. Hal ini dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan kebijaksanaan organisasi bisnis.
Setelah usaha bakso Peserta Didik telah berjalan, maka perlu dilakukan
evaluasi, misal bulanan. Peserta Didik bandingkan berapa pendapatan
yang didapat antara bulan lalu dengan bulan ini, apakah mengalami
peningkatan, stagnan, atau bahkan menurun? Bagaimana kepuasan
pelanggan, apakah ada testimoni dari pelanggan tentang bakso Peserta
Didik? dan masih ada banyak hal lain yang dapat kita evaluasi.

2. Tipe Proses Bisnis


Dalam sebuah organisasi bisnis, proses bisnis terdiri dari berbagai macam tipe,
antara lain :
a. Proses Bisnis Manajemen
Tipe proses bisnis ini bertugas untuk mengendalikan jalannya operasional
melalui sebuah sistem. Sesuai fungsinya, maka proses yang dilakukan
seperti membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
evaluasi.
Sebagai contoh, Peserta Didik membuat sistem manajemen persediaan
barang. Tujuan dari sistem ini tentunya memastikan stok barang atau
sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan operasional setiap
harinya. Jika stok barang terlalu sedikit, maka organisasi bisnis Peserta
Didik dapat mengalami risiko kekurangan persediaan dan sehingga
berpeluang untuk kehilangan kesempatan karena tidak mampu memenuhi
permintaan konsumen.
Disisi lain, jika stok barang terlalu banyak dan menumpuk, dapat menjadi
beban biaya lebih untuk organisasi, seperti biaya penyimpanan gudang.
Selain itu, stok-stok barang tersebut juga berisiko rusak sehingga tidak
dapat dijual kepada konsumen.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 14
b. Proses Bisnis Operasional
Tipe proses bisnis ini berkaitan dengan proses produksi, mulai dari
mengolah bahan mentah menjadi barang atau jasa yang siap digunakan.
Dalam bisnis, proses bisnis ini dapat membantu memastikan segala
kegiatan operasional yang dilakukan setiap harinya berjalan dengan lancar
dan sesuai rencana. Secara umum, proses bisnis yang dilakukan dalam hal
ini meliputi produksi bahan baku, mesin, teknologi, hingga metode yang
digunakan selama proses tersebut.
Sebagai contoh adalah proses pembelian bahan baku. Mulai dari pencarian
supplier bahan baku, berapa banyak jumlah yang dipesan, hingga kualitas
bahan baku tersebut menjadi proses yang vital dalam proses bisnis
operasional.
c. Proses Bisnis Pendukung
Agar kedua tipe proses bisnis sebelumnya dapat berjalan dengan baik,
tentu harus ditunjang dan dilengkapi dengan proses bisnis pendukung,
seperti penyusunan laporan keuangan. Dalam organisasi bisnis, laporan
keuangan merupakan tolak ukur untuk mengetahui kinerja dan kesehatan
organisasi kita. Data kesehatan organisasi inilah yang akan menjadi
penentu arah kebijakan organisasi kedepannya.

C. Mengenal Bidang Keahlian di SMK dan Peluang Usaha untuk Lulusan SMK
Pada SMK, kelebihan yang ditawarkan adalah peserta didik akan memiliki
keahlian yang fokus kepada bidang tertentu. Misal masuk SMK teknik otomotif,
maka sistem pembelajarannya akan fokus kepada keahlian teknik otomotif.
Pelajaran yang tidak ada kaitannya dengan teknik otomotif tidak akan dipelajari.
Tapi, bisa dipelajari di Ekstrakurikuler yang tersedia di luar pembelajaran sekolah.
Sehingga diharapkan, ketika sudah menyelesaikan pendidikan SMK, peserta didik
tersebut akan menjadi seorang yang ahli dan siap kerja.
Selain teknik otomotif, masih banyak terdapat keahlian lain yang dapat dipelajari
di SMK berdasarkan Keputusan Mendikbudristek RI Nomor 165/M/2021
tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan.

Dalam data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari tahun 2018 lalu,
tercatat jumlah pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
masih mendominasi dibanding tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,92%. TPT
tertinggi kedua ditempati oleh lulusan Diploma I/II/III sebesar 7.92% (inews.id).
Oleh karena itu, agar lulusan SMK kelak tidak masuk ke dalam golongan TPT,
maka Peserta Didik perlu berpikir kreatif sesuai dengan nilai Pelajar Pancasila
yang telah dipelajari sebelumnya, agar mampu menciptakan lapangan kerja dan
menemukan ide bisnis sendiri.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 15
Ada banyak tokoh inspiratif dengan contoh kisah sukses lulusan SMK. Salah
satunya bisa Peserta Didik simak dalam video Youtube BangDid TV berjudul 7
Tokoh Lulusan SMK yang Sukses dan Terkenal. Dapat diakses melalui
https://www.youtube.com/watch?v=m5Vzyek-fjOk.

D. Karakteristik Seorang Wirausaha


Orang yang melakukan aktivitas wirausaha, atau disebut dengan entrepreneur,
tentu akan sering menghadapi tantangan di setiap harinya. Ketidakpastian iklim
usaha, kelangkaan dan lonjakan harga bahan baku, resiko barang tidak terjual,
dan sederet tantangan lainnya menjadi makanan sehari-hari yang terus harus
dicari solusinya oleh para penggiat usaha. Apa saja karakteristik yang dibutuhkan
oleh seorang entrepreneur?
Lebih jauh, karakteristik entrepreneur sukses dapat Peserta Didik pelajari dalam
video pembelajaran Youtube Ciputra Entrepreneurship dengan judul PK003
Karakter Seorang Entrepreneur Sukses yang dapat diakses melalui
https://www.youtube.com/watch?v=oXWXV1jBTro

E. Mengenal Literasi Digital


Dikutip dari Steve Wheeler dalam journalnya Digital Literacies for Engagement in
Emerging Online Cultures (2012), terdapat sembilan elemen esensial untuk
mengembangkan literasi digital, yaitu :
1. Jejaring Sosial
Kehadiran situs jejaring sosial, seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, dan
situs jejaring sosial lainnya adalah salah satu contoh social networking atau
kehidupan sosial online. Melalui social networking, kita dapat menggunakan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam berkomunikasi dan beraktivitas.
Dalam hal ini, Peserta Didik dituntut untuk dapat memahami dan memetakan
penggunaan jejaring sosial berdasarkan fungsinya.
Misal sebagai dosen, Peserta Didik dapat mencari sumber referensi video
untuk bahan ajar melalui situs Youtube. Namun, dalam memanfaatkan situs
jejaring sosial ini, Peserta Didik perlu selektif dan berhati-hati. Selain itu, etika
pemanfaatan dalam menggunakan situs jejaring sosial juga perlu diperhatikan.
Misalkan dengan selalu mencantumkan sumber rujukan. Melalui literasi digital,
Peserta Didik dapat memahami bagaimana seharusnya berjejaring sosial yang
baik.
2. Transliteracy
Transliteracy adalah kemampuan memanfaatkan segala platform yang
berbeda khususnya untuk membuat, mengumpulkan, membagikan hingga
mengkomunikasikan konten tersebut melalui berbagai media sosial, grup
diskusi, smartphone, dan berbagai layanan online yang tersedia.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 16
3. Menjaga Privasi
Menjaga privasi sangat penting dalam dunia digital. Kita perlu memahami
bahwa banyak terjadi cyber crime atau kejahatan di dunia maya, seperti
pencurian online melalui kartu kredit, penipuan via email, dan berbagai
kejahatan lainnya. Untuk itu, tampilkan identitas yang diperlukan saja dalam
dunia digital untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Menjaga Identitas Digital
Elemen ini berhubungan dengan bagaimana cara menggunakan identitas yang
tepat di berbagai situs jaringan sosial dan platform lainnya. Hal ini biasanya
dilakukan untuk verifikasi identitas yang dilakukan perbankan digital untuk
menggantikan verifikasi manual. Tetap berhati-hati dan kelola data Peserta
Didik dengan baik.
5. Membuat Konten
Elemen esensial berikutnya berkaitan dengan suatu keterampilan tentang
bagaimana cara membuat konten di berbagai aplikasi online dan platform,
seperti di Blog, Forum, dan lain sebagainya. Selain itu, elemen ini juga
mencakup kemampuan menggunakan berbagai platform e-learning.
6. Menata dan Berbagi Konten
Elemen ini adalah tentang menata dan berbagi konten informasi secara lebih
mudah, contohnya dengan adanya dropbox dan google drive. Dengan dua
platform ini, akan memudahkan Peserta Didik untuk dapat menyebarkan
informasi yang dapat diakses oleh banyak pengguna internet.
7. Re-using/Re-purposing Content
Elemen ini menjelaskan tentang bagaimana membuat konten dari berbagai
jenis informasi yang tersedia, hingga menghasilkan konten baru dan dapat
dipergunakan kembali untuk berbagai kebutuhan. Sebagai contoh adalah
penggunaan Slideshare, dimana Peserta Didik dapat mengakses presentasi
yang telah dibuat oleh pengguna lain, lalu menambahkan atau memperbaharui
kontennya untuk digunakan sesuai kebutuhan Peserta Didik. Lebih lanjut,
Peserta Didik dapat meng upload kembali konten yang telah diperbaharui
tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna lainnya.
8. Menyaring dan Memilih Konten
Elemen esensial berikutnya menjelaskan tentang kemampuan untuk mencari,
menyaring, dan memilih informasi dengan tepat sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan.
9. Self Broadcasting
Elemen yang terakhir ini bertujuan untuk membagikan ide-ide menarik atau
gagasan pribadi dan konten multimedia. Ini merupakan bentuk partisipasi
dalam masyarakat sosial online.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 17
Dengan memahami 9 elemen penting literasi digital di atas, Peserta Didik
diharapkan dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Lebih jauh, video
pembelajaran terkait cara menggunakan media sosial secara bijak dapat kamu
simak dalam video Youtube Pemerintah Kota Tasikmalaya berjudul Cara
Menggunakan Media Sosial Secara Bijak yang dapat diakses melalui
https://www.youtube.com/watch?v=hXHvQBHDBMg.

Berjejaring di dunia maya nampaknya tengah menjadi salah satu area terpenting
dalam kehidupan manusia. Media ini memungkinkan sebuah tatanan sosial
terbentuk walaupun dalam bentuk yang tidak nyata. Dalam dunia maya, letak
geografis tidak lagi menjadi yang utama dan kecepatan arus komunikasi menjadi
unsur penting dalam keterhubungan tersebut.
Namun sayangnya, terlalu asyik dalam dunia maya membuat seseorang sering
lupa bahwa dunia yang sebenarnya harus dihadapi adalah dunia nyata.
Komunikasi yang biasa dilakukan sudah teralihkan dalam dunia maya. Akibatnya,
tidak mengherankan bila banyak orang yang kini bersifat individualistis. Orang
jarang bertegur sapa atau sekedar mengajak berbicara, seperti misalnya di
kendaraan umum. Mereka yang duduk di sebelahnya tengah sibuk dengan
dunianya sendiri.
Sifat individualistis ini membuat mereka mengisolasi diri dengan dunia luar karena
kesibukan aktif dalam dunia maya. Untuk mengatasi keadaan tersebut,
pencegahannya adalah dengan mengembalikan ruang-ruang sosial yang ada
pada dunia nyata.
Berhubungan dengan orang lain bukan sekedar untuk berkomunikasi saja,
melainkan juga dapat menunjukkan kepedulian dan simpati pada orang lain.
Dengan begitu, kepekaan sosial Peserta Didik akan kembali dan tidak bersifat
individualistis. Selain itu, penting rasanya bagi Peserta Didik untuk mengikuti
kegiatan atau organisasi nyata, seperti ekskul, organisasi kemasyarakatan,
kegiatan- kegiatan sosial, dan lain sebagainya.

Berita hoaks sudah semakin marak di Indonesia. Untuk itu, terdapat lima langkah
sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengidentifikasi apakah berita tersebut
hoaks atau tidak. Yuk kita kenali contoh hoaks dan cara menyikapinya melalui
bahan bacaan Kominfo (2017) berjudul Ini Cara Mengatasi Berita Hoax di Dunia
Maya yang dapat diakses melalui https://kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-
cara-mengatasi-berita-hoaks-di-dunia-maya/0/sorotan_media.
Setelah membaca bahan bacaan, agar lebih lengkap, Peserta Didik dapat
menyimak video Youtube Jadi Gini Indonesia dengan judul Jadi Gini Caranya
Kenali hoaks: Tips “mantaps” dari para mahasiswa internasional yang dapat
diakses melalui https://www.youtube.com/watch?v=hXHvQBHDBMg.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 18
F. Pelaksanaan Projek
1. Peserta didik memahami proses bisnis yang dijalankan dari seorang
pengusaha melalui guru tamu
2. Peserta didik mendapatkan gambaran peluang usaha untuk lulusan SMK di
Indonesia.
3. Peserta didik dapat memahami sikap dan nilai-nilai untuk menjadi seorang
wirauusaha (entrepreuneur). Dapat dilakukan dengan kegiatan esensial literasi
digital.
4. Peserta didik dapat mengenali dan menyikapi berita-berita atau informasi yang
sifatnya dapat dipercaya dan berita bohong (hoax).
5. Peserta didik dapat membuat konten digital secara langsung.
Lembar Kerja : Membuat Konten Digital berdasarkan Rencana Bisnis yang
Disusun Peserta Didik
Tugas : Individu
Tujuan : Melalui kegiatan membuat konten berdasarkan rencana
bisnis yang disusun oleh peserta didik, peserta didik mampu
memahami proses bisnis dan nilai-nilai wirausaha serta
mampu mengklasifikasikan hal-hal apa saja yang boleh dan
tidak boleh dilakukan dalam membuat dan memposting
konten digital.
Deskripsi Tugas:
Berdasarkan hobi, kemampuan, dan jejaring yang dimiliki, analisis dan
tentukanlah potensi usaha yang dapat dijalankan. Tentukan pula keunggulan
dari produk yang Peserta Didik tawarkan berdasarkan pesaing dan keunggulan
yang dimiliki oleh pesaing, dan susunlah kebutuhan dan besarnya modal yang
dibutuhkan untuk memulai usaha. Elaborasi jawaban Peserta Didik dalam tabel
pertama ke dalam Business Model Canvas. Langkah-langkahnya :
1. Pelajari kembali tipe proses bisnis
2. Isilah lembar kerja pertama
3. Pelajari video pembelajaran Business Model Canvas, sebagai referensi
bisa dilihat di Youtube Jaya Setiabudi dengan judul Cara Mudah Memahami
Business Model Canvas yang dapat diakses melalui link
https://www.youtube.com/watch?v=zex88hxqY4w

4. Isilah lembar kerja BMC


5. Buatlah sebuah konten digital berdasarkan BMC yang sudah dibuat
6. Perhatikan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat
membuat konten digital
7. Presentasikan konten digital yang telah Peserta Didik buat kepada
fasilitator

MODUL P5 KEBEKERJAAN 19
Nama
Skill atau kemampuan yang 1.
Peserta Didik kuasai 2.
3.
4.
5.
Hobi atau hal yang Peserta Didik 1.
sukai 2.
3.
4.
5.
Channel atau jejaring yang Peserta contoh : Dilan - photo produk
Didik miliki beserta kompetensinya 1.
2.
(contoh : punya teman yang 3.
pandai photography) 4.
5.
6.
3 Potensi usaha terbesar yang 1.
dapat Peserta Didik masuki 2.
(berdasarkan poin-poin di atas) 3.
Kompetitor dan Keunggulan Pesaing
Potensi usaha 1 Kompetitor dan keunggulan
………………… pesaing
1.
2.
3.
Potensi usaha 2 Kompetitor dan keunggulan
………………… pesaing
1.
2.
3.
Potensi usaha 3 Kompetitor dan keunggulan
………………… pesaing
1.
2.
3.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 20
Berdasarkan kompetitor dan keunggulan pesaing yang ditawarkan, maka
keunggulan produk (barang atau jasa) yang akan Peserta Didik tawarkan
adalah :
cara mengisi : potensi usaha - keunggulan yang ditawarkan
contoh : menjual kurma - berkolaborasi dengan importir yang memiliki
sertifikat BPOM
1.
2.
3.
Hal-hal yang Peserta Didik butuhkan (peralatan, mesin, bahan baku,
termasuk SDM) untuk membuka usaha, serta modal yang dibutuhkan
Potensi usaha 1 Kebutuhan dan besar modal
………………… 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Total modal :
Potensi usaha 2 Kebutuhan dan besar modal
………………… 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Total modal :

MODUL P5 KEBEKERJAAN 21
MODUL P5 KEBEKERJAAN 22
G. Rubrik Penilaian

Dimensi Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Berkembang
Harapan

Beriman, Belum mampu Mengenali Potensi dan Potensi dan


Bertakwa mengenali potensi diri dan Bekal diri Bekal diri
kepada potensi diri. sudah mulai semakin berkembang
Tuhan Yang dapat bertambah serta sangat pesat
Maha Esa, mewujudkan mampu serta terwujud ke
dan rasa syukurnya menjadikannya dalam
Berakhlak sebagai solusi kebermanfaatan
Mulia untuk masalah dirinya bagi
yang dihadapi sesama sebagai
sebagai manifestasi rasa
manifestasi rasa syukur terhadap
syukur terhadap Tuhan YME.
Tuhan YME.

Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


Kritis belum sudah mampu telah mampu telah
sepenuhnya mengemukakan, mengemukakan, sepenuhnya
mampu atau menyetujui, atau menyetujui, mampu
mengemukakan, atau atau mengemukakan,
atau menyetujui, menyangkal menyangkal atau menyetujui,
atau beberapa ide banyak ide atas atau
menyangkal atas dasar dasar penalaran menyangkal
suatu ide atas penalaran logis. logis. banyak ide atas
dasar penalaran dasar penalaran
logis. logis.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 23
Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mencoba berinisiatif untuk memahami arti menentukan
mengerjakan mengerjakan penting bekerja prioritas pribadi,
berbagai tugas tugas-tugas rutin secara mandiri berinisiatif mencari
sederhana dengan secara mandiri serta inisiatif untuk dan
pengawasan dan dibawah melakukannya mengembangkan
dukungan orang pengawasan dan dalam menunjang pengetahuan dan
dewasa dukungan orang pembelajaran dan keterampilan yang
dewasa pengembangan spesifik sesuai
dirinya tujuan di masa
depan.

Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik bisa
mempunyai satu mempunyai mempunyai banyak mengembangkan
ide yang dapat beberapa ide dapat ide dan bisa ide yang berbeda
memberikan memberikan mengembangkan sebagai terobosan
sumbangan sumbangan satu ide dan dan
pemikiran kepada pemikiran kepada melakukan usaha mewujudkannya
orang lain orang lain untuk menjadi nyata.
mewujudkannya
menjadi nyata.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 24
H. Lembar Refleksi
No Pertanyaan Tanggapan Anda

1. Apa yang anda pahami berkaitan dengan


proses bisnis ?

2. Menurut anda gambaran peluang usaha


di Indonesia seperti apa ?

3. Menurut anda seberapa jauh memahami


sikap dan nilai-nilai untuk menjadiseorang
wirausaha ?

4. Jika anda menemukan berita bohong


(hoax), apa yang anda lakukan ?

5. Menurut anda manfaat apa yang bisa


diperoleh dari gawai (gadget)

MODUL P5 KEBEKERJAAN 25
SUB TEMA 3
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI EFEKTIF
Dimensi Profil Pelajar
Tujuan Khusus Pelaksanaan
Pancasila
• Peserta didik mampu • Bergotong Royong • Peserta didik dapat
berkomunikasi secara • Kreatif memahami pentingnya
efektif baik langsung • Mandiri berkomunikasi.
maupun tidak langsung • Peserta didik
• Bernalar Kritis
(verbal dan non verbal) mendapatkan kiat-kiat
untuk mendukung berkomunikasi baik
kemampuan secara langsung maupun
kebekerjaannya tidak langsung.
• Peserta didik
mendapatkan secara
langsung metode
komunikasi umum
(public speaking).

Alokasi Waktu 24 JP

A. Pendahuluan
Salah satu persamaan dari semua orang sukses di dunia adalah mereka memiliki
kemampuan communication skill yang hebat. Sebut saja Steve Jobs pendiri Apple,
Mark Zuckerberg pendiri Facebook, hingga Barack Obama Presiden Amerika
Serikat yang ke 44. Semuanya memiliki communication skill yang luar biasa.
Yakinlah bahwa dengan menguasai skill ini, akan ada begitu banyak manfaat yang
bisa kita rasakan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk menunjang
karir Peserta Didik.

B. Memahami Komunikasi
1. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Komunikasi verbal dan non verbal pada intinya adalah proses penyampaian
pesan atau pertukaran pikiran dari penyebar pesan ke penerima pesan dengan
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pesan ini dikemas menggunakan kata-kata
(verbal) dan tanpa kata-kata (non-verbal), hal ini disesuaikan dengan
kemampuan seseorang dalam menyampaikan pesan tersebut.
Komunikasi secara verbal bisa dilakukan dalam bentuk lisan maupun tulisan,
sementara komunikasi non-verbal pada umumnya menggunakan bahasa
tubuh seperti gerakan tangan, raut wajah, geleng kepala, tanda, tindakan dan

MODUL P5 KEBEKERJAAN 26
lain sebagainya. Perbedaan kedua bentuk cara berkomunikasi ini bisa dilihat
dari struktur, bentuk linguistik, cara mempelajari hingga prosesnya di otak.

Komunikasi verbal adalah salah satu bentuk komunikasi yang menggunakan


lisan dan tulisan dalam penyampaiannya. Alat yang digunakan dalam
melakukan komunikasi ini adalah bahasa yang keluar sebagai ucapan atau
tulisan. Cara komunikasi ini efektif, jika orang yang berinteraksi paham dan
mengerti bahasa yang dipakai.
Pengertian lain menyebut bahwa komunikasi verbal merupakan jenis
komunikasi yang menggunakan perangkat simbol, aturan untuk menggunakan
simbol tersebut ketika akan dipakai dan dipahami suatu komunitas. Simbol
dengan aturan yang ditekankan dalam hal ini merupakan bentuk sederhana
dari bahasa.

Sedangkan komunikasi non verbal merupakan jenis komunikasi yang tidak


menggunakan bahasa secara langsung, misalnya melambaikan tangan yang
tujuannya sebagai tanda selamat tinggal. Komunikasi ini tidak memiliki struktur
yang standar seperti bahasa, namun menggunakan interpretasi dan logika
sehingga orang mampu memahaminya orang lain tanpa harus berbicara.
Di era modern seperti sekarang, jenis komunikasi non verbal dipakai sebagai
penguat komunikasi verbal. Seseorang tanpa sadar mungkin melakukannya,
ketika berbicara beberapa organ gerak tubuh ikut bereaksi sebagai respons
memperjelas apa yang disampaikan oleh kata-kata yang keluar dari mulut saat
berbicara.

Berikut ini beberapa contoh komunikasi verbal:


a. Surat adalah contoh komunikasi verbal tertulis yang paling tua, isi dari surat
memuat informasi berupa tulisan yang dibubuhkan dalam selembar kerta.
Saat ini surat yang ditulis manual sudah jarang dilakukan, karena
perkembangan teknologi membuat orang lebih memilih menggunakan
software di perangkat komputer sebagai alat untuk menulis surat.
b. Email adalah contoh dari apa itu komunikasi verbal di era modern seperti
sekarang ini, bisa dibilang merupakan versi canggih atau terbaru dari surat
manual. Konsepnya sama seperti surat, berisi susunan kalimat dengan
informasi yang dituangkan. Namun email hanya dapat dikirim ke orang-
orang tertentu yang dikehendaki oleh si pengirim.
c. Sementara produk teknologi selanjutnya yang dipakai untuk melakukan
komunikasi verbal adalah pesan singkat. Memiliki fitur yang sama dengan
email, namun pesan singkat bisa membuat seseorang berkomunikasi
dengan beberapa orang sekaligus dalam saat itu juga. Pesan singkat saat

MODUL P5 KEBEKERJAAN 27
ini memang sedang populer seiring banyak platform digital yang
membuatnya.

Sementara contoh dari komunikasi non-verbal antara lain:


a. Ekspresi wajah, cara ini diyakini mampu dipakai untuk mengirim banyak
informasi ke lawan bicara. Seperti ekspresi penasaran akan muncul ketika
tertarik dengan lawan bicara, seperti tersenyum. Dan jika sudah bosan
maka ekspresi yang keluar biasanya wajah akan cemberut.
b. Gestur tubuh juga menjadi contoh dari komunikasi non-verbal, bentuknya
cukup beragam dan terjadi bisa karena disengaja atau tidak disengaja.
Dalam dunia pendidikan, gestur tubuh seorang siswa akan menjadi
perhatian bagi gurunya ketika sedang berbicara dengannya. Biasanya
murid akan menunjukkan gestur tubuh yang tidak nyaman ketika disuruh
maju mengerjakan soal.
c. Bahasa tubuh menjadi contoh lain dari komunikasi non verbal, metode ini
merupakan cara seseorang menempatkan tubuh mereka secara alami dan
tergantung pada situasi, lingkungan serta bagaimana perasaannya. Tak
jarang melalui bahasa tubuh, seseorang bisa mendapat informasi terkait
suasana hati orang tersebut.

2. Teknik Berkomunikasi
Sebagai makhluk sosial yang berhubungan dengan manusia lain, komunikasi
adalah hal yang akan selalu kita lakukan sebagai sarana untuk berinteraksi
dengan orang-orang yang ada di sekeliling kita. Untuk dapat berkomunikasi
dengan baik, Peserta Didik perlu memahami teknik-teknik berkomunikasi,
antara lain :
a. Berbicara efektif
Cepat, tepat, dan lugas, ini adalah ciri dari berbicara efektif. Berbicara
efektif akan membuat lawan bicara kita menjadi fokus dengan konten atau
hal yang kita sampaikan.
b. Berbicara dengan penuh motivasi
Teknik ini sangat penting untuk Peserta Didik pelajari dan implementasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Karena teknik ini akan sangat berguna di
beberapa kondisi, seperti ketika Peserta Didik menjadi seorang pemimpin
dan diharapkan mampu untuk memberikan daya dobrak yang lebih baik
kepada anggota tim, atau bahkan sebaliknya ketika Peserta Didik akan
berkomunikasi dengan orang yang memiliki jabatan yang lebih tinggi atau
misalnya dengan investor. Saat berbicara dengan penuh motivasi, Peserta
Didik akan dapat lebih mudah untuk menyampaikan dan meyakinkan
investor tersebut sehingga tujuan Peserta Didik dapat tercapai.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 28
c. Berbicara untuk mendapat perhatian
Untuk bisa mendapatkan perhatian atau atensi dari lawan bicara, maka hal
pertama yang harus Peserta Didik lakukan adalah mengetahui siapa lawan
bicara Peserta Didik. Mengetahui seperti apa latar belakangnya, apa hal
yang menjadi minatnya, info up to date apa yang memiliki irisan dengannya,
akan membantu Peserta Didik untuk mendapat perhatian dari lawan bicara
tersebut. Selain itu, perkuat juga dengan gestur yang baik, seperti tatapan
mata, gerak tangan, anggukan, dan gestur lainnya sebagai bentuk
penekanan pada poin-poin yang menurut Peserta Didik penting.

3. Kiat Menjadi Public Speaker


Pada dasarnya, Peserta Didik telah berlatih berkomunikasi bahkan sejak dalam
kandungan. Namun tetap saja public speaking masih dianggap momok yang
menakutkan bagi sebagian orang. Kemampuan ini memang bukanlah bakat
yang dibawa sejak lahir, melainkan harus diasah dan terus dilatih. Berikutadalah
lima kiat menjadi public speaker yang dapat dilakukan, yaitu:
a. Self-Talk
Hampir setiap waktu kita berbicara pada diri kita sendiri. Kita mengatakan
betapa indahnya taman yang kita kunjungi, betapa merdunya suara
penyanyi yang kita dengar, kita mengatakan kepada diri kita betapa
enaknya makanan yang kita rasakan. Kita mengomentari di dalam hati,
segala sesuatu yang kita lihat, dengar, dan rasakan di dalam benak kita.
Inilah cara otak menafsirkan berbagai informasi yang kita serap dari
lingkungan kita, mengolah berbagai pengalaman yang kita alami.
Pembicaraan kita dengan diri kita di dalam hati inilah yang kemudian kita
kenal dengan nama “self-talk.” Self-talk adalah cara Peserta Didik berdialog
dengan inner voice diri Anda sendiri yang diucapkan, baik dalam hati
maupun dengan suara lantang. Ketika sedang self talk, kita bisa bercerita
apapun, seperti tentang peristiwa yang terjadi selama seharian,
pengalaman apa yang didapatkan di tempat kerja baru, menu di restoran
baru yang Peserta Didik coba bersama keluarga, dan lain sebagainya.
b. Latihan di Depan Cermin
Cermin adalah alat bantu yang sangat powerful digunakan untuk berlatih
komunikasi. Bila Peserta Didik percaya diri ketika melihat diri sendiri,
kemungkinan orang lain pun akan tertarik melihat Peserta Didik.
Sebaliknya, bila Peserta Didik tidak suka dengan penampilan diri di cermin,
orang lain pun akan malas melihatnya.
Mulailah mencari topik-topik sederhana untuk berlatih public speaking
secara rutin di depan cermin, seperti:
1) Ceritakan latar belakang Peserta Didik
2) Apa yang Peserta Didik sukai dari kota kelahiran?

MODUL P5 KEBEKERJAAN 29
3) Apa yang Peserta Didik rindukan tentang masa kecil?
4) Apa makanan favorit Peserta Didik?
5) Negara mana yang sangat ingin Peserta Didik kunjungi? dan beragam
topik lainnya yang Peserta Didik sukai

c. Merekam Suara via Ponsel


Di zaman yang canggih ini, hampir semua ponsel pintar menyediakan fitur
untuk menunjang latihan kemampuan public speaking Peserta Didik, yaitu
fitur perekam suara dan video. Optimalkan fitur ini dengan merekam suara
dan video ketika Peserta Didik sedang berlatih public speaking. Selain bisa
melihat performa, Peserta Didik juga bisa menilai kekurangan diri sendiri
ketika sedang berbicara.
d. Impromptu
Seorang public speaker harus terlatih berbicara apapun. Salah satu cara
mengasahnya adalah dengan latihan berbicara secara impromptu. Ini
adalah jenis berbicara yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan
apapun. Perbanyak kosakata dan latihan bridging untuk dapat
meningkatkan latihan berbicara impromptu. Tips ini juga sangat bermanfaat
untuk menghindari nge- blank di tengah pembicaraan.
e. Ikut Komunitas Public Speaking
There is nothing more important in life then surrounding yourself with
positive vibes. Dengan mengikuti komunitas public speaking, Peserta Didik
dapat mengeksplor kemampuan berbicara tanpa takut merasa dihakimi.
Karena komunitas ini saling dukung dan memberi masukan tanpa
menjatuhkan.

C. Pelaksanaan Projek
1. Peserta didik dapat memahami pentingnya berkomunikasi.
2. Peserta didik mendapatkan kiat-kiat berkomunikasi baik secara langsung mau
pun tidak langsung.
Lembar Kerja : Menerapkan komunikasi verbal dalam bentuk surat lamaran
pekerjaan secara individual
Tugas : Individu
Tujuan : Melalui kegiatan membuat surat lamaran pekerjaan peserta
didik diharapkan dapat menerapkan komunikasi verbal untuk
mendukung kemampuan kebekerjaannya.
Deskripsi Tugas:
Peserta Didik membuat contoh surat lamaran pekerjaan secara individual.
Presentasikan surat lamaran pekerjaan yang telah Peserta Didik buat kepada
fasilitator

MODUL P5 KEBEKERJAAN 30
3. Peserta didik mendapatkan secara langsung metode komunikasi umum (public
speaking).
Nama Permainan : Sambung-Menyambung Menjadi Satu
Dimainkan oleh : Kelompok berjumlah 6 orang
Tujuan :
1. Peserta melatih kepercayaan diri berbicara didepan umum
2. Melatih kreativitas
3. Belajar bridging dan cara mengatasi blank ketika berbicara

Perlengkapan :
1. Secarik kertas kecil (seperti yang digunakan untuk kocokan arisan). Setiap
peserta diberi 6 carik kertas
2. Alat tulis untuk tiap peserta

Cara Permainan :
1. Peserta diminta untuk duduk melingkar
2. Selanjutnya, fasilitator memberikan secarik kertas dan alat tulis ke tiap
peserta.
3. Fasilitator memberikan instruksi agar tiap peserta menuliskan kata apapun
di dalam kertas tersebut. Fasilitator tidak perlu melakukan kategorisasi,
semakin bervariasi katanya akan membuat permainan semakin seru.
4. Setelah peserta selesai menulis, kertas tersebut dikumpulkan kembali ke
fasilitator.
5. Minta satu peserta didik untuk menjadi peserta pertama yang bercerita
terlebih dahulu. Peserta tersebut akan membuat sebuah cerita kurang lebih
2 menit yang harus berisi tentang 6 kata yang sebelumnya telah ditulis oleh
anggota kelompok
6. Beri waktu 30 detik agar relawan tersebut dapat brainstorming terlebih
dahulu
7. Setelah peserta pertama perform menampilkan ceritanya selama 2 menit,
beri kesempatan anggota kelompok untuk memberi feedback
8. Ulangi proses yang sama agar semua anggota kelompok mendapat
kesempatan

MODUL P5 KEBEKERJAAN 31
D. Rubrik Penilaian

Dimensi Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Berkembang
Harapan

Bergotong Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


Royong belum mulai mampu sudah mampu Mampu
mampu beradaptasi berperan dan beradaptasi
beradaptasi dengan rekan melakukan dengan cepat
dengan rekan dalam tugas yang dalam kegiatan
dalam kelompok dan didelegasikan kelompok serta
kelompok. dapat Serta mampu mampu
menyelesaikan mengkomunikasi mengkomunikasi
tugasnya. kan dengan baik kan berbagai
tantangan dan
solusinya.

Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik bisa
mempunyai mempunyai mempunyai mengembangkan
satu ide yang beberapa ide banyak ide dan ide yang
dapat dapat bisa berbeda sebagai
memberikan memberikan mengembangka terobosan dan
sumbangan sumbangan n satu ide dan mewujudkannya
pemikiran pemikiran melakukan usaha menjadi nyata.
kepada orang kepada orang untuk
lain lain mewujudkannya
menjadi nyata.

Mandiri Peserta Peserta didik Peserta didik Peserta didik


didik belum sudah telah banyak telah
sepenuhny memberikan memberikan sepenuhnya
a mampu beberapa kontribusi memberikan
memberika kontribusi terhadap kontibusi
n terhadap pelaksanaan terhadap
kontribusi pelaksanaan tugas kelompok pelaksanaan
terhadap tugas tugas kelompok.
pelaksanaa kelompok.
n tugas
kelompok

MODUL P5 KEBEKERJAAN 32
Bernalar Peserta Peserta didik Peserta didik bisa Peserta didik
Kritis didik belum Mampu menerima bisa menerima
mampu mengutarakan kritikan/saran dari dan
mengungka sebuah orang lain dan menjelaskan
pkan/ pendapat/gaga menyebutkan pemikiran
mengutarak san bagi beberapa dengan detail
an kelompok. pemikiran sebagai respons
pendapat/ sebagai respons terhadap
ide. terhadap pemikiran orang
pemikiran orang lain.
lain.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 33
E. Lembar Refleksi
No Pertanyaan Tanggapan Anda

1. Menurut anda seberapa besar


kesempatan praktik dalam
penguatan sikap dan perilaku untuk
menunjang persiapan kerja anda
setelah lulus SMK.
2. Menurut anda pola komunikasi yang
mana yang paling mudah anda
lakukan antara komunikasi langsung
atau komunikasi tidak langsung ?
3. Menurut anda manfaat apa yang
sudah anda dapatkan dari
mengidentifikasi dan menganalisis
dari nilai-nilai komunikasi ?
4. Menurut anda seperti apa bukti
meningkatnya komunikasi dalam diri
anda ?

MODUL P5 KEBEKERJAAN 34
SUB TEMA 4
EKSPLORASI POTENSI LOKAL
Dimensi Profil Pelajar
Tujuan Khusus Pelaksanaan
Pancasila
• Peserta didik mampu • Bergotongroyong • Peserta didik mengenali
mengeksplorasi peluang dan • Kreatif potensi lokal.
potensi usaha yang • Bernalar Kritis • Peserta didik mengenali
bersumber pada potensi potensi sumber daya
lokal setempat (SDM, dan SDA).
• Peserta didik
mengidentifikasi potensi
lokal dan sumber daya.
• Peserta didik memetakan
potensi lokal dan sumber
daya.
• Peserta didik memanfaatkan
peluang dan potensi lokal
dan sumber daya sebagai
peluang kerja

Alokasi Waktu 24 JP

A. Pendahuluan
Kearifan lokal adalah suatu pengetahuan yang erat hubungannya dengannilai-nilai
budaya masyarakat Indonesia. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan nilai
dan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti yang luas.
Meskipun bernilai lokal, tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dianggap
sangat universal dan patut dijadikan pegangan hidup secara terus-menerus.

B. Mengenal Kearifan Lokal


Setiap suku bangsa memiliki kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai sosial
budaya yang harus dilestarikan. Mulai dari pendidikan, kesehatan, serta nasehat-
nasehat leluhur untuk selalu berbuat baik kepada sesama manusia, bahkan alam
tempat tinggalnya. Salah satu contoh kearifan lokal terkait alam tempat tinggalnya
adalah Hutan Adat Desa.
Pada salah satu desa di kecamatan Kampar, yaitu Desa Rumbio, Provinsi Riau,
dimana masyarakatnya dibentuk untuk melestarikan hutan secara bersama-sama.
Jika tidak, misalnya sampai ada yang menebang pohon di hutan tersebut, maka
akan dikenakan denda sebesar beras 100 kg atau setara uang Rp 6.000.000,-
(ruangguru.com, 2020).

MODUL P5 KEBEKERJAAN 35
Ini hanyalah salah satu contoh. Peserta Didik dapat menemui contoh kearifan lokal
lainnya di banyak daerah. Sebuah nilai- nilai baik yang mentradisi dan menjaga
hal buruk datang ke dalam kelompok masyarakat tersebut.

Ciri-Ciri Kearifan Lokal


Setelah membahas soal pengertian mengenai kearifan lokal dan mengetahui
bahwa kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah
tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal, sekarang kita akan
membahas tentang ciri-ciri dari kearifan lokal. Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Bertahan dari Gempuran Budaya Asing
Setiap negara, daerah, atau wilayah memiliki adat budayanya masing-masing.
Berbeda dengan negara kita yang masih mempertahankan budaya dan adat
istiadat, kebanyakan orang-orang dari negara asing di luar sana sudah
melupakan adat dan istiadat nenek moyang mereka.
Mereka lebih suka dengan kehidupan bebas yang dianggap modern tanpa
terikat dengan petuah-petuah apalagi adat lama yang dianggap ketinggalan
zaman.
Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu, budaya asing juga mulai
merambah ke berbagai wilayah di Indonesia. Sebaliknya, Indonesia memiliki
banyak kearifan lokal yang juga mengandung nilai-nilai budaya yang sangat
kuat. Mengingat usia dari nilai-nilai budaya ini sudah mencapai puluhan atau
ratusan tahun, nilai-nilai budaya pada kearifan lokal ini sangat dipercaya oleh
masyarakat setempat.
Kepercayaan yang kuat inilah yang membuat budaya asing tidak bisa dengan
mudah masuk dan mempengaruhi masyarakat. Dengan begitu, karakteristik
masyarakat dari suatu daerah akan tetap terjaga dengan baik.
2. Memiliki Kemampuan Mengakomodasi Budaya yang Berasal dari Luar
Menghindari budaya asing yang masuk ke Indonesia bukan hal yang mudah
untuk dilakukan. Apalagi, di era globalisasi seperti sekarang, dimana
segalanya bisa terhubung dengan mudah dan cepat. Budaya atau tren dari
luar biasanya menyebar cepat melalui YouTube, televisi, dan media sosial.
Karena keberadaan teknologi inilah yang membuat budaya asing bisa dengan
mudah memasuki Indonesia. Namun, disisi lain, berbeda dengan budaya luar,
kearifan lokal memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi, sehingga bisa diakomodir
dengan mudah tanpa harus merusak kepercayaan kearifan lokal yang sudah
ada sebelumnya.
Alhasil kalaupun ada budaya asing yang masuk, budaya asing ini hanya akan
jadi tren sesaat dan bukannya menggantikan budaya warisan nenek moyang
yang sudah ada. Apalagi sampai merusak kepercayaan yang sudah berusia
puluhan hingga ratusan tahun.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 36
3. Mampu Mengintegrasikan Budaya Asing ke Dalam Budaya Asli di Indonesia
Ciri kearifan lokal lainnya adalah kearifan lokal memiliki kemampuan bukan
hanya untuk mengakomodasi, tetapi juga mengintegrasikan budaya asing
yang masuk dan memadukannya dengan budaya yang sudah ada dengan
baik.
Salah satu video Wonderful Indonesia yang sempat viral beberapa bulan yang
lalu misalnya. Video tersebut pada dasarnya berisi tentang berbagai
kebudayaan tradisional Indonesia.
Namun, kemudian dicampur dengan beberapa hal bernuansa modern dan
asing seperti musim EDM. Hasilnya? Video itu terlihat sangat indah dan
disukai banyak orang, baik itu orang asing maupun lokal.
Contoh lainnya adalah pembangunan sebuah gedung di Indonesia. Tidak
jarang arsiteknya memadukan budaya lokal dengan mencontek desain
bangunan tradisional di Indonesia, kemudian memadukannya dengan
arsitektur modern.
Masjid Raya Sumatera Barat yang ada di jantung kota Padang misalnya,
bangunannya meniru arsitektur khas Minangkabau, sedangkan atap masjid
justru dibuat seperti rumah Gadang yang menjadi rumah tradisional dari
Provinsi Sumatera Barat. Meskipun begitu, tetap terlihat lebih modern.
4. Mampu Mengendalikan Budaya Asing yang Masuk
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, budaya asing bukanlah sesuatu
yang bisa ditolak dengan mudah. Namun disisi lain, kearifan lokal yangmenjadi
adat dan budaya asli juga mengakar begitu kuat, sehingga akan sulit untuk
menghilangkannya dari masyarakat.
Alih-alih hilang dan digantikan oleh budaya asing, kepercayaan terhadap
kearifan lokal yang lebih kuat, sehingga membuat kita justru mampu
mengendalikan budaya asing yang masuk.
Bukan hanya itu, kita juga bisa dengan mudah menyaring budaya asing yang
masuk. Dengan kata lain, kita menentukan mana budaya asing yang bisa
diterima di Indonesia, dan mana budaya asing yang memiliki nilai buruk.
5. Memberi Arah pada Perkembangan Budaya di Masyarakat
Kearifan lokal yang sudah dipercaya oleh masyarakat sejak lama mau tidak
mau juga akan mempengaruhi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana tidak, kearifan lokal yang sudah berusia puluhan tahun pada
akhirnya akan menjadi kepercayaan atau pedoman yang dianut oleh
masyarakat setempat.
Alhasil ketika terjadi sesuatu pun, masyarakat akan menjadikan kearifan lokal
sebagai patokan sebelum mengambil sikap atau tindakan tertentu. Kebiasaan
ini juga membuat masyarakat di wilayah tertentu dapat mengembangkan
budaya yang sudah ada menjadi lebih terarah dari sebelumnya. Dengan kata

MODUL P5 KEBEKERJAAN 37
lain, kearifan lokal memiliki ciri berupa dapat memberikan arah bagi
masyarakat setempat.

C. Pelaksanaan Projek
1. Peserta didik mengenali potensi lokal.
2. Peserta didik mengenali potensi sumber daya setempat (SDM, dan SDA)
3. Peserta didik mengidentifikasi potensi lokal dan sumber daya.
4. Peserta didik memetakan potensi lokal dan sumber daya.
5. Peserta didik memanfaatkan peluang dan potensi lokal dan sumber daya
sebagai peluang kerja
Judul Projek : Tunjukkan Uniknya Kearifan Lokal Indonesia
Tugas : Kelompok terdiri dari 6 orang
Tujuan : Melalui kegiatan projek peserta didik diharapkan mampu
mengeksplorasi peluang dan potensi usaha yang bersumber
pada potensi lokal.
Deskripsi Tugas:
Buatlah sebuah penampilan/karya/literatur yang menyuguhkan keunikan dari
kearifan lokal Indonesia. Langkah- langkahnya :
a. Tentukan tema kearifan lokal maupun isu sosial terkait kearifan lokal yang
berkaitan dengan kebekerjaan yang ingin diangkat oleh kelompok Peserta
Didik.
b. Lakukan observasi atau penelitian maupun survey oleh kelompok Peserta
Didik.
c. Buat rancangan hal yang ingin ditampilkan, bisa dalam bentuk apapun.
(Contoh: Karya Tulis Ilmiah, Konten Digital, Video Dokumenter, Kesenian,
Karya Benda, Produk Solusi, dll)
d. Tunjukkan penampilan kelompok Peserta Didik di depan fasilitator dan
kelompok Peserta Didik lainnya.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 38
D. Rubrik Penilaian

Dimensi Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Berkembang
Harapan

Bergoton Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


g belum mampu mulai mampu sudah mampu Mampu
Royong beradaptasi beradaptasi berperan dan beradaptasi
dengan rekan dengan rekan melakukan dengan cepat
dalam kelompok. dalam tugas yang dalam kegiatan
kelompok dan didelegasikan kelompok serta
dapat Serta mampu mampu
menyelesaikan mengkomunikasi mengkomunikasik
tugasnya. kan dengan baik an berbagai
tantangan dan
solusinya.

Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik bisa
mempunyai satu mempunyai mempunyai mengembangkan
ide yang dapat beberapa ide banyak ide dan ide yang
memberikan dapat bisa berbeda sebagai
sumbangan memberikan mengembangk terobosan dan
pemikiran kepada sumbangan an satu ide dan mewujudkannya
orang lain pemikiran melakukan menjadi nyata.
kepada orang usaha untuk
lain mewujudkannya
menjadi nyata.

Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


Kritis belum sudah mampu telah mampu telah
sepenuhnya mengemukakan mengemukakan, sepenuhnya
mampu , atau atau menyetujui, mampu
mengemukakan, menyetujui, atau mengemukakan,
atau menyetujui, atau menyangkal atau menyetujui,
atau menyangkal menyangkal banyak ide atas atau menyangkal
suatu ide atas beberapa ide dasar penalaran banyak ide atas
dasar penalaran atas dasar logis. dasar penalaran
logis. penalaran logis. logis.

MODUL P5 KEBEKERJAAN 39
E. Lembar Refleksi
No Pertanyaan Tanggapan Anda

1. Menurut anda apakah potensi lokal


dapat dijadikan salah satu peluang
kerja yang anda impikan ?

2. Menurut anda apa tantangan yang


dihadapi untuk meraih kesuksesan
melalui potensi lokal ?

3. Menurut anda potensi lokal apa yang


dapat dikembangkan ?

MODUL P5 KEBEKERJAAN 40

Anda mungkin juga menyukai