Anda di halaman 1dari 120

1

2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


KELANGKAAN SEBAGAI INTI DARI
MASALAH ILMU EKONOMI

Titania D.E Hapsari


SMAN 3 TEMANGGUNG
2022/2023
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 3 Temanggung
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:


Pembelajaran 10.1.a Menjelaskan konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan
kelangkaan sumber daya
10.1.b Menjelaskan keterkaitan konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia,
dan kelangkaan sumber daya dengan perspektif holistik
10.1.c Memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu
ekonomi
10.1.d Menerapkan konsep yang telah dipelajari sebagai nilai-nilai di
kehidupan sehari-hari
10.1.e Menganalisis berbagai fenomena ekonomi pada kehidupan sehari-
hari.
10.1.f Menyimpulkan berbagai kegiatan ekonomi yang terjadi di
lingkungan sekitar.
10.1.g Menyusun laporan penelitian sederhana dari materi Kelangkaan
sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi

Profil Pelajar Pancasila


Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami kelangkaan sebagai inti
dari masalah ilmu ekonomi dan kreatif dalam Menyusun laporan penelitian sederhana dari
materi Kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi, bergotong royong (bekerja
sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam mengemukakan pendapat) dan
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 30”
(Mengkondisikan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap • Guru dan peserta didik membuat kontrak belajar
pembelajaran dan sebagai kesepakatan untuk membangun kultur belajar
Pertanyaan kondusif dan kolaboratif.
pemantik) • Pertemuan pertama mata pelajaran ekonomi, guru
apersepsi, mereview topik-topik ekonomi yang pernah
dipelajari oleh peserta didik, mendorong dan
menstimulus berbagai pertanyaan kepada peserta didik
tentang berbagai masalah ekonomi terutama isu-isu
aktual.
• Guru melakukan Asesmen Awal
• Guru memberikan pertanyaan pemantik :
Mengapa manusia membutuhkan ilmu ekonomi?
• Bagaimana ilmu ekonomi menjelaskan upaya
manusia dalam memenuhi kebutuhannya ?
• Guru dapat menggunakan berbagai sumber dan media
belajar, misalnya film dokumenter tentang usaha manusia
mememenuhi kebutuhan.
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah 40”
(Pembelajaran • Guru menjelaskan tentang ilmu ekonomi secara singkat
Berdiferensiasi, mengenai sejarah dan perkembangannya sebagai ilmu
Model pembelajaran dan topik-topik yang dipelajari dalam ekonomi.
HOTS& 4C, Literasi • Guru menanyakan kepada peserta didik tentang mahluk
& Numerasi, Profil ekonomi.
Pelajar Pancasila, • Guru mendorong peserta didik meredefinisi tentang
dan Budaya konsep ilmu ekonomi sesuai dengan bahasa peserta didik.
Lingkungan Hidup) Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman peserta
didik tentang konsep ekonomi (memahami pengetahuan
awal/ prerequisite knowledge).
• Guru memandu peserta didik menuliskan atau
menyampaikan pendapat mereka tentang ilmu ekonomi
dan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup
sementara alat pemuasnya terbatas. Tahap ini penting
untuk memahami miskonsepsi tentang pemahaman
peserta didik akan ilmu ekonomi.
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
• Guru memandu peserta didik bahwa belajar ekonomi
sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
• Guru menjelaskan tentang topik ekonomi yang hendak
dipelajari selama beberapa bulan ke depan.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan
Penutup • Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik 20”
(Refleksi Siswa dan agar membaca materi yang hendak dipelajari di
Guru) pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi Guru memantik pertanyaan yang hendaknya
akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan
selanjutnya.
• Penutup pembelajaran

Pertemuan 2-5

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 30”
(Mengkondisikan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap • Guru melakukan apersepsi mengenai kebutuhan
pembelajaran dan dan keinginan.
Pertanyaan
pemantik)
Kegiatan Inti Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 40”
(Pembelajaran • Guru menjelaskan tentang beragamnya kebutuhan dan
Berdiferensiasi, keinginan manusia. Sementara, alat pemuasnya terbatas
Model pembelajaran secara singkat dengan memberi contoh hal-hal yang
HOTS& 4C, Literasi biasa dilakukan oleh peserta didik. Materi ini pernah
& Numerasi, Profil dipelajari di jenjang sebelumnya.
Pelajar Pancasila, • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan
dan Budaya
Lingkungan Hidup) • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan
dikerjakan sesuai dengan petunjuk di Lembar
Aktivitas 1 dan 2 mengenai kebutuhan atau
keinginan serta kelangkaan sumber daya.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas
yang akan dikerjakan.
Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik:
• Berdasarkan Lembar Aktivitas 1 dan 2.
• Tugas dikerjakan secara mandiri.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan kebutuhan atau keinginan mereka, serta
kelangkaan sumber daya yang terkait dengan kebutuhan
pangan.
• Peserta didik mencari informasi tentang kebutuhan atau
keinginan mereka dan kelangkaan sumber daya. Peserta
didik mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk di
Lembar Aktivitas 1 dan 2.
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan kebutuhan
dan keinginan serta alasan mereka dalam merancang
skala prioritas.
• Peserta didik mengorganisasi informasi yang
terkait dengan kelangkaan sumber daya dan
masalah pangan.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka
dengan menggunakan berbagai media, sesuai dengan
tugas pada Lembar Aktivitas 1 dan 2.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
proritas kebutuhan, keinginan mereka serta alasannya,
perbedaan dari kebutuhan dan keinginan serta alasan
pengambilan keputusan terkait dengan kebutuhan dan
keinginan.
• Peserta didik mempresentasikan laporan yang terkait
dengan Lembar Aktivitas 2, studi kasus tentang
kelangkaan pangan.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan
tentang pentingnya menyusun prioritas dalam
pengambilan keputusan antara kebutuhan dan
keinginan.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan betapa
pentingnya mengelola sumber daya terutama yang
terkait dengan pangan.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang terkait
dengan mengapa harus menentukan skala prioritas dan
mengatasi masalah kelangkaan pangan.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.

Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar 30”


(Refleksi Siswa dan kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
Guru) dipelajari di pertemuan selanjutnya
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi Guru memantik pertanyaan yang hendaknya
akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan
selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,

esai) Asesmen Sumatif


Lampiran

Materi

A. Pengantar Ilmu Ekonomi


Lihatlah lingkungan di sekitar kalian dan renungkan berdasarkan pengamatan dan
pengalaman kalian, apakah manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya setiap hari?
Petani bekerja di sawah dan kebunnya, peternak merawat ternaknya setiap saat, orang tua
bekerja setiap hari, mengapa mereka melakukannya? Lalu, pernahkah kalian merasa tidak
membutuhkan apa-apa? Atau pernahkan kalian berhenti untuk memenuhi kebutuhan
kalian? Jawabannya, tentu tidak. Manusia membutuhkan energi dari makanan untuk
bertahan hidup. Hal yang kalian lakukan sehari-hari seperti ketika ingin makan sesuatu,
ingin bernyanyi, ingin pakaian tertentu, harus berobat ke dokter apabila sakit,
menunjukkan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Ketika kalian memiliki
kebutuhan dan keinginan, tentu kalian melakukan berbagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan tersebut. Misalnya, kalian dapat menyampaikan keinginan itu
kepada orang tua atau mencari pekerjaan sampingan untuk mewujudkan keinginan kalian.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kalian adalah homo economicus. Priyono (2015:
105) menjelaskan, istilah economicus berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomikos.
Kata “oikonomikos” artinya adalah pengelolaan ladang, yang merupakan mata
pencaharian masyarakat pada zaman itu. Istilah ini awalnya dicetuskan oleh seorang ilsuf
Yunani bernama Xenophon yang hidup sekitar 430-354 SM. Dikisahkan, oikonomikos
adalah cara mengelola ladang agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan warga polis
(kota). Kata oikonomikos ini kemudian berkembang hingga muncul istilah homo
economicus, manusia ekonomi, yang dipahami sebagai upaya manusia untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasannya di kala alat pemuas kebutuhan itu terbatas. Hal inilah yang
menjadi pendorong lahirnya ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi mempelajari berbagai bentuk
aktivitas ekonomi, yaitu segala tindakan untuk memenuhi kebutuhan, dengan
pertimbangan rasional dan terukur. Tanpa kalian sadari, kalian telah menerapkan ilmu
ekonomi dalam aktivitas keseharian. Misalnya, ketika bersekolah kalian berusaha
memenuhi berbagai kebutuhan sekolah seperti buku, alat tulis, makan, pakaian, hingga
transportasi. Adakah dari kalian yang tidak melakukan berbagai aktivitas itu? Ekonomi
memang dekat bahkan melekat pada setiap individu, karena tak seorang pun dapat hidup
tanpa berekonomi.

1. Sejarah Ilmu Ekonomi


Setelah masa Xenophon, banyak ilmuwan dan ilsuf yang mengemukakan
pemikiranpemikirannya tentang ilmu ekonomi. Hanya saja pemikiran-pemikiran tersebut
tidak dikemukakan secara sistematik dan holistik. Awal pesatnya perkembangan ilmu
ekonomi ditandai dengan penerbitan buku An Inquiry Into the Nature and Cause of the
Wealth of Nations atau lebih dikenal dengan Wealth of Nations (1776). Buku karya
Adam Smith ini merupakan buku pertama yang membahas ilmu ekonomi secara
sistematik dan holistik. Adam Smith menjelaskan beberapa pandangan tentang ilmu
ekonomi yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu
yang berdiri sendiri. Berkat gagasan-gagasannya, Adam Smith kemudian dikenal sebagai
Bapak Ilmu Ekonomi. Salah satu gagasan Adam Smith yang paling penting dan terkenal
adalah teori Invisible Hand. Dalam sejarah perkembangan peradaban, awalnya manusia
memenuhi kebutuhannya dengan cara berburu dan meramu. Dalam perkembangan
selanjutnya, manusia menetap di suatu tempat dengan bercocok tanam dan beternak. Pada
periode ini terciptalah sistem barter, barang ditukar barang, untuk memenuhi kebutuhan
yang semakin beragam. Pernahkan kalian melakukan sistem barter? Ketika melakuan
barter, adakah kekurangannya? Sistem barter memudahkan manusia untuk mendapatkan
suatu barang tanpa harus bersusah payah berburu atau mengandalkan hasil cocok tanam
dan ternaknya sendiri. Namun, manusia kemudian menyadari bahwa sistem barter
memiliki kekurangan. Pada sistem barter tidak terdapat satuan ukur yang jelas antara satu
barang atau jasa terhadap barang dan jasa lainnya. Tidak adanya satuan ukur yang jelas
ini menimbulkan ketidakadilan pada pihak yang melakukan barter. Sebagai contoh, pada
sistem ini, satu karung padi dapat ditukarkan dengan 10 butir telur ayam, atau
pertukaranpertukaran lain yang dianggap tidak adil. Namun, barter terpaksa dilakukan
karena tidak ada pilihan pada salah satu pihak. Di samping itu, kekurangan dari sistem ini
adalah kesulitan dalam mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam
waktu bersamaan. Sistem barter sangat dipengaruhi oleh kebutuhan masing-masing
individu. Seseorang tidak dapat begitu saja menukarkan barang atau jasa miliknya dengan
sesuatu yang dia butuhkan karena bisa jadi orang lain tidak membutuhkan barang atau
jasa yang ia miliki. Oleh karena itu, sistem barter ini kemudian dianggap tidak efektif
untuk memenuhi kebutuhan. Seiring berkembangnya peradaban, manusia kemudian
menemukan satuan alat hitung dalam sistem perdagangan yang sekarang kita kenal
dengan sebutan uang. Dengan kejelasan satuan alat hitung, maka manusia semakin mudah
dalam mendapatkan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Mereka bisa menukar uang
yang dimiliki untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Di samping itu,
mereka juga tidak perlu mencari orang yang hendak menukarkan barangnya. Berbagai
upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya itulah yang
menjadi inti dari ilmu ekonomi. Secara sederhana, ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari cara manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan
sumber daya yang terbatas (Sugiharsono & Wahyuni, 2018; Sukirno, 2019). Kelahiran
ilmu ekonomi didorong oleh adanya kelangkaan. Masalah kelangkaan merupakan suatu
tantangan bagi manusia untuk terus memenuhi kebutuhannya. Kelangkaan menimbulkan
pilihan-pilihan yang harus diputuskan oleh manusia di tengah keterbatasam sumber daya.
Untuk melengkapi khazanah pengetahuan, kalian dapat mencari dari berbagai sumber
mengenai pendapat ahli tentang ilmu ekonomi dan melakukan perbandingan. Apa saja
perbedaan atau persamaan pendapat para ahli dalam memaknai ilmu ekonomi? Apakah
kalian memiliki definisi yang lain tentang ilmu ekonomi?

2. Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya

Ketika berbicara tentang kebutuhan (misalnya makanan, pakaian, atau sepatu), apakah
kalian menyertakan syarat ataupun kriteria tertentu terhadap kebutuhan kalian? Dalam
kondisi apa kalian merasa cukup ? Atau sebaliknya, dalam kondisi apa kalian merasa
tidak puas?
Contoh Asesmen

LEMBAR AKTIVITAS 1
Petunjuk kerja:
Kerjakan tugas secara mandiri (individu).
Tulis dan sampaikan pendapat kalian di kelas

Tugas:

Tuliskan lima contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi saat ini. •
Urutkan kebutuhan dan keinginan sesuai proritas dan sertakan alasan kalian!

Kebutuhan Keinginan Alasan

Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, jelaskanlah perbedaan antara kebutuhan dan


keinginan?

…………………………………………………………………………………………………………………………………….
Mengapa kalian harus memutuskan suatu hal, baik itu kebutuhan maupun keinginan, berdasarkan prioritas?

Ketika kalian mengerjakan Lembar Aktivitas 1, apakah daftar kebutuhan dan keinginan
yang sudah kalian susun dibuat berdasarkan tindakan ekonomi? Jika ya, tindakan
ekonomi manakah yang kalian ambil? Jelaskan alasannya!

Pada Lembar Aktivitas 1, kalian juga ditugaskan untuk membuat daftar kebutuhan dan
keinginan. Berikut ini akan dijelaskan, apa yang dimaksud dengan kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk
bertahan hidup layak dan menaikkan taraf hidupnya. Sementara, keinginan dapat diartikan
sebagai sesuatu yang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa hal tersebut tersebut
sebenarnya ia masih dapat hidup layak. Ketika kalian dapat memisahkan, mana yang
merupakan kebutuhan atau mana yang merupakan keinginan, maka hal itu ditentukan oleh
tindakan ekonomi. Ketika kalian di Sekolah Menengah Pertama (SMP), apakah kalian masih
ingat tentang materi tindakan ekonomi? Tindakan ekonomi adalah usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu: •
Tindakan ekonomi rasional, adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan tertentu ketika memutuskan dan memilih suatu hal. Ketika kalian melakukan
tindakan ekonomi, tentu kalian memutuskan dan memilih berdasarkan hal yang paling
menguntungkan. • Tindakan ekonomi irasional, adalah tindakan yang dilakukan tanpa
mempertimbangan beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas, dan pertimbangan lainnya).
Biasanya tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan. Setiap kebutuhan yang kalian
penuhi tentu akan menimbulkan pilihanpilihan tertentu. Hal itu merupakan akibat dari adanya
masalah kelangkaan. Dengan ilmu ekonomi, kalian dapat mengambil keputusan yang tepat
untuk memilih pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kalian. Meskipun masalah kelangkaan
akan selalu ada, tetapi ilmu ekonomi selalu berusaha mencari solusi dari kelangkaan tersebut.
Kelangkaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya: a. Sumber daya alam
Ketersediaan sumber daya alam sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Misalnya, ketersediaan minyak bumi dan batu bara di alam terbatas, sementara manusia
masih bergantung pada dua sumber daya alam ini untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitas
seharihari, dari mulai melakukan produksi, distribusi, maupun konsumsi. b. Sumber daya
manusia Sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk memproduksi barang atau
jasa. Namun terkadang, kurangnya tenaga kerja membuat jumlah produksi barang atau jasa
tidak optimal dan tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. c. Ilmu pengetahuan
Kurangnya ilmu pengetahuan dapat menghambat proses produksi dan pengoptimalan dari
manfaat yang seharusnya dapat diambil, baik dari alam maupun sumber daya mansia. Untuk
menguatkan pemahaman kalian tentang kelangkaan, kerjakan aktivitas belajar berikut ini!
Contoh Asesmen

LEMBAR AKTIVITAS 2
Studi kasus terkait dengan tujuan SDGs No. 2 yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai
ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik, serta mendukung pertanian
berkelanjutan.

Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional

Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia cenderung


membaik dalam lima tahun terakhir. Indonesia perlu lahan tambahan 200 ribu hektare.
Jumlah penduduk dunia terus bertambah, sementara planet Bumi ukurannya tak
berubah. Kebutuhan akan jumlah dan kualitas pangan terus berkembang, sementara
areal pertanian semakin berkurang. Jangan heran bila para ahli pertanian dunia pun
kesulitan untuk memprediksi sistem pangan global yang ke depan makin kompleks dan
tidak pasti. Sumber ketidakpastiannya adalah ketersediaan lahan dalam keberlanjutan
sistem pangan. Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO)
sudah cukup lama menyoroti masalah ketersediaan lahan bagi ketahanan pangan. Di
tingkat global, FAO memproyeksikan kebutuhan lahan pertanian dapat mencapai 5.4
miliar hektare pada 2030 dari kondisi saat ini 5.1 hektare. Pelbagai skenario pun
ditawarkan agar penggunaan lahan menjadi lebih optimal. Pasalnya, pembukaan dan
perluasan lahan pertanian tentu harus memperhatikan banyak aspek, seperti masalah
lingkungan dan terganggunya ekosistem. Isu lingkungan tak menyurutkan agenda PBB
dalam mengawal masyarakat agar tetap mendapatkan nutrisi dengan cara menjaga
produktivitas lahan sebagai bagian ketahanan pangan. Tak dimungkiri, isu konversi
lahan produktif pertanian menjadi momok yang menghantui ketahanan pangan
banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah pun sangat serius
memperhatikan masalah tersebut demi menjamin ketersediaan dan akses pangan bagi
masyarakatnya. Adanya masalah konversi lahan itu terkonirmasi dari data Kementerian
Agraria dan Tata Ruang Wilayah, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian
Pertanian. Lahan pertanian juga makin susut. Pada 2019, luas baku sawah nasional
hanya 7.465 juta hektare, turun dibandingkan posisi 2013 yang 7.75 juta hekatare.
lahan pertanian beralih fungsi selama kurun 2013-2019 atau ratarata 47.500 hektare per
tahun. Kemungkinan alih fungsi lahan itu untuk pembangunan. Meski terjadi penyusutan
lahan pertanian, satu laporan dari Global Food Security Index menyebutkan ketahanan
pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Skornya bertambah dari
50,7 pada 2015, naik ke 53,2 pada 2017, dan 62,6 pada 2019. Peringkat Indonesia juga terus
naik dari posisi ke 75 (2015), lalu 68 (2017), dan 62 pada 2019 dari 113 negara yang
dievaluasi. Lembaga itu mengukur indeks dengan melihat beberapa hal. Pertama affordability
atau kemampuan konsumen untuk membeli makanan, kedua availability atau kecukupan
pasokan, dan ketiga tentang risiko gangguan pasokan. Selain itu, indeks itu juga mengukur
kapasitas negara mendistribusikan pangan, faktor kualitas, serta keamanan pangan. Namun,
penilaian mereka mengabaikan sumber pangan. Penilaian itu tidak peduli bahan pangan
tersebut diproduksi oleh petani di dalam negeri atau didatangkan melalui impor. Tak heran,
peringkat pertama Indeks Ketahanan Pangan Global justru ditempati oleh Singapura. Padahal
negeri jiran itu memiliki segenap keterbatasan sumber daya pertanian. Bagi Indonesia,
kenaikan indeks itu menggambarkan perbaikan dalam pengadaan, daya beli, distribusi
barang, atau kualitas pangan yang tersedia. Namun, apakah mata pencariannya sebagai
produsen pangan masih menjanjikan pada masa depan? Lahan Pertanian Indonesia meyakini
ketahanan pangan juga menyangkut ketersediaan lahan pertanian yang memadai untuk
menyangga ketahanan pangan tersebut, di samping tetap terjaganya cadangan pangan
nasional . Dalam rapat terbatas lanjutan pembahasan food estate di Istana Merdeka, Jakarta,
Rabu (23/9/2020), Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan
nasional adalah agenda strategis. Ini, tambah Jokowi, agenda yang harus dilakukan dalam
rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. “Bahkan, FAO
sendiri sudah mengingatkan berkali-kali mengenai krisis pangan tersebut,” ujar Kepala
Negara. Adanya program penyediaan pangan nasional juga untuk mengantisipasi perubahan
iklim. Selain itu juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan. “Ini penting
bagi bangsa ini.” Wajar bila Presiden khawatir soal penyediaan pangan. Dalam konteks ini,
sinyalemen yang disampaikan Kepala Negara tergambarkan dari data BPS yang menyebutkan
produksi padi pada 2019 hanya sebesar 54,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun
sebanyak 4,6 juta ton atau 7,76% dibandingkan dengan 2018. Bila pada 2020 produksi
pangan nasional cukup baik dan aman dalam menyangga kebutuhan, itu tak lepas dari kondisi
cuaca yang mendukung. Tak ada kemarau kering seperti tahun 2019. Namun, ke depan cuaca
tak selalu akan bersikap bersahabat. Adakah Indonesia siap menghadapi luktuasi ini?
Menyikapi persoalan pangan itu, Kementerian Pertanian pun sudah menyiapkan empat
strategi untuk memaksimalkan produksi sektor pertanian. Pertama, melakukan ekstensiikasi
pada lahan rawa. Kedua, mempersiapkan pangan lokal sebagai subsitusi makanan pokok
yang selama ini mengandalkan beras. Ketiga, membentuk lumbung pangan di tiap wilayah,
mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Terakhir, membuat food estate di
beberapa tempat dengan modern farming. Masalah ketahanan pangan telah menjadi isu
krusial cukup lama. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun
mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk
menambah pasokan pangan, khususnya di tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh
200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin agar stok Masa Tanam (MT) I dan MT
II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah
mempersiapkan makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate,
pemerintah telah menyiapkan dua lokasi, di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Di
Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di
kedua Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare
yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini, menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua
kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare. Menurut
rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan
lahan pendukung budidaya peternakan. Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten
Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan tengah disiapkan
lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di
kabupaten itu tengah dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai
percontohan nasional. “Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,” kata Jokowi dalam
rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya perumusan rencana
induk lumbung pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain
itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan infrastruktur pendukung akses
jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
Sofyan Djalil menyelesaikan masalah pembebasan lahan

di lumbung pangan. “Masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu
yang berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate. Saya meminta Menteri
ATR/BPN (Sofyan Djalil) untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung
pangan tersebut,” tambah Jokowi. Sumber: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-
angka/ ekonomi/mengawal-ketersediaan-pangan-nasional. Penulis: Firman Hidranto, tanggal
2 Oktober 2020. Petunjuk kerja: • Bacalah artikel di atas dengan cermat! • Kerjakan tugas
secara berkelompok! • Tuliskan dan sampaikan pendapat kalian!

Tugas: 1. Berdasarkan artikel di atas, temukan kelangkaan apa yang terjadi? Mengapa terjadi
kelangkaan tersebut? Jelaskan faktorfaktor penyebabnya! 2. Amatilah lingkungan kalian
berada, temukan persoalan yang mirip seperti yang terjadi pada artikel di atas? Jelaskan
mengapa kelangkaan tersebut terjadi! 3. Tuliskan pendapat kalian tentang solusi yang dapat
mengatasi masalah tersebut! 4. Tuliskan prediksi yang kemungkinan terjadi di masa
mendatang apabila kelangkaan tersebut terus menerus terjadi.

Soal Remedial Dan Pengayaan

Pengayaan:

Kalian dapat mencari pendapat para ahli ekonomi mengenai ilmu ekonomi, serta sejarah ilmu ekonomi sehin
2

2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


SKALA PRIORITAS

Titania D.E Hapsari


SMAN 3 TEMANGGUNG
2022/2023
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 3 Temanggung
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:


Pembelajaran 10.2.a. Memahami Skala prioritas sebagai acuan dalam
menentukan berbagai kebutuhan yang harus
dipenuhi
10.2.b. Menyusun skala prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan
kondisi di lingkungan sekitarnya

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami Skala prioritas sebagai acuan dalam

Pertemuan 6-9

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan  Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 30”
(Mengkondisikan  Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap  Guru melakukan apersepsi mengenai mengapa harus
pembelajaran dan bertindak ekonomis yang berbeda dengan kikir (pelit).
Pertanyaan
pemantik)
Kegiatan Inti  Guru menjelaskan tentang prinsip, motif dan tindakan 40”
ekonomi. Materi ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya
(Pembelajaran  Guru menjelaskan tentang literasi keuangan dan manfaatnya
Berdiferensiasi, secara singkat.
Model pembelajaran  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
HOTS& 4C, Literasi mengajukan pendapat atau pertanyaan
& Numerasi, Profil  Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
Pelajar Pancasila, sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 3 mengenai
dan Budaya mengelola keuangan efektif
 Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan
dikerjakan.
 Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 3 atau guru dapat membuat
aktivitas lain yang menyesuaikan dengan konteks siswa dan
lingkungan sekolah dengan kegiatan belajar yang serupa.
• Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan
pengelolaan keuangan
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang pengelolaan
keuangan agar efektif dan mengerjakan tugas sesuai
dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 3.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan pengelolaan
keuangan.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati. Guru mendorong peserta didik
untuk menghitung dan menimbang setiap keputusan dalam
mengelola keuangan.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka
dengan menggunakan berbagai media, sesuai dengan
tugas pada Lembar Aktivitas 3.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
mengelola keuangan secara efektif.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
pentingnya mengelola keuangan dan melakukan
tindakan ekonomi.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang
bagaimana mengelola uang secara efektif.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta 30”
(Refleksi Siswa dan didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di
Guru) pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan penugasan dengan pertanyaan
kepada peserta didik sebagai stimulus peserta didik agar
menyiapkan materi untuk pembelajaran selanjutnya.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi
Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab
oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran.
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
Lampiran

Materi

SKALA PRIORITAS

Untuk menanggulangi adanya kelangkaan, kita harus membuat skala prioritas.


Menentukan mana kebutuhan yang lebih penting dan harus dipenuhi terlebih dahulu.
Tapi, bagaimana cara menentukan skala prioritas itu?
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi skala prioritas:
a. Tingkat kepentingan
b. Kemampuan diri
c. Mempertimbangkan masa depan

Itu artinya, dalam menentukan sesuatu, kita harus memilih untuk mengerjakan yang
penting dan mendesak terlebih dahulu, penting tapi kurang mendesak, kurang penting
tapi mendesak, baru yang terakhir melakukan yang kurang penting dan kurang
mendesak. Sekarang, sudah mulai paham kan, apa itu pengertian ilmu ekonomi,
kelangkaan, penyebab terjadinya kelangkaan, biaya peluang? Supaya apa yang Anda
mau bisa terpenuhi secara optimal, yuk mulai tentukan skala prioritasmu.

Cara Bertindak Ekonomis: Skala Prioritas dan Literasi Keuangan

Setelah kalian belajar tentang kebutuhan dan keinginan, kalian akan menemukan adanya
ketimpangan antara jumlah kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. Kondisi yang
menunjukkan ketika manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua
kebutuhannya disebut kelangkaan. Jumlah kebutuhan manusia lebih banyak dari jumlah
barang dan jasa yang tersedia. Ilmu ekonomi menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai
masalah atau tantangan tersebut. Tindakan ekonomi rasional menuntun kalian untuk
menentukan prioritas sehingga dapat meminimalkan biaya (cost) dan dapat memberikan
keuntungan (beneit). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prioritas adalah
mendahulukan dan mengutamakan daripada yang lain. Ketika kalian menyusun skala
proritas, terdapat hal-hal yang mesti diperhatikan, yaitu:

• Kemampuan inansial (tingkat pendapatan) Ketika menyusun kebutuhan atau menentukan


keinginan, hendaknya kalian menyesuaikan dengan kemampuan, yaitu jumlah pendapatan. •
Status sosial (kedudukan secara sosial) Secara sosiologis, individu berada pada posisi sosial
tertentu yang ditentukan berdasarkan profesi dan kelas sosial. Berdasarkan profesi, misalnya
si A seorang fotografer dan si B seorang penulis. Perbedaan profesi ini akan memengaruhi
cara individu menentukan prioritas kebutuhannya. Berdasarkan kelas sosial contohnya,
prioritas kebutuhan seorang direktur perusahaan tentu berbeda dengan prioritas seorang
karyawan. • Lingkungan Dalam hal ini, lingkungan dipahami sebagai lingkungan sosial dan
isik (alam) yang dapat memengaruhi cara individu menyusun dan menentukan proritas.
Sebagai contoh, mereka yang tinggal di tempat berhawa dingin akan memiliki proritas
berbeda dari mereka yang tinggal di tempat berhawa panas. Berdasarkan penjelasan di atas,
menurut kalian bagaimana faktor lingkungan dapat memengaruhi manusia dalam menentukan
skala prioritas? Berikan contohnya!

a. Literasi Keuangan

Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dan melakukan tindakan ekonomi, terutama
tindakan rasional, terdapat beberapa pertimbangan yang akan dilakukan. Berbagai
pertimbangan tersebut dipengaruhi oleh kecakapan dan pengetahuan. Dalam hal ini, literasi
keuangan berupaya untuk mengatasi berbagai masalah terkait aktivitas ekonomi yang
berisiko dan tidak jelas. Mengacu pendapat dari berbagai ahli, literasi keuangan adalah
kecakapan dan kemampuan untuk menentukan keputusan yang efektif dan bijaksana terkait
penggunaan dan pengelolaan keuangan. Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dengan
melakukan aktivitas ekonomi, literasi keuangan sangat dibutuhkan. Literasi keuangan
mencakup cara mengelola uang dengan bijaksana. Literasi keuangan memberikan
pengetahuan agar kita mampu memutuskan pilihan yang paling baik dan menguntungkan.
Dengan kata lain, literasi keuangan erat hubungannya dengan pengelolaan keuangan yang
baik. Sebagai bagian dari pelaku ekonomi, kalian diharapkan mengetahui dan memahami
dengan baik berbagai hal mengenai pelaku dan aktivitas ekonomi. Pada bab ini, secara
khusus kalian akan belajar tentang literasi keuangan yang terkait dengan bank dan lembaga
keuangan nonbank. Agar kalian dapat lebih memahami tentang pengelolaan keuangan dan
upaya pemenuhan kebutuhan, kerjakan aktivitas belajar berikut ini

Contoh Asesmen

Lembar Aktivitas 3
Bagaimana Mengelola Uang secara Efektif? Budi seorang pelajar SMA kelas X. Setiap
bulan orang tuanya memberikan uang saku sebesar Rp450.000. Peruntukkan uang
saku sesuai kesepakatan dengan orang tuanya adalah untuk beberapa pengeluaran,
yaitu makan siang, dana transportasi, dana komunikasi, dana sosial, dan menabung.
Apabila kalian menjadi Budi, hal apa sajakah yang akan kalian lakukan sehingga dapat
mengelola uang dengan efektif?

Petunjuk kerja:

• Kerjakan tugas secara mandiri!

• Tulis dan hitung pengelolaan uang di buku kalian!

• Sampaikan pendapat kalian di kelas!

Tugas • Sebagai Budi, kalian diminta untuk membuat pengelolaan keuangan,


bagaimana mengelola uang tersebut secara efektif dengan memperhatikan berbagai
pengeluaran? • Tulislah hal-hal yang mesti Budi masukkan sebagai prioritas kebutuhan
serta jumlah pembagian uangnya! • Jelaskan alasan rasional mengapa Budi harus
mengatur skala prioritasnya? • Jika Budi mendapatkan tambahan uang saku sebesar
Rp150.000. Susunlah perubahan skala prioritas dan jelaskan alasan rasionalnya!
LEMBAR AKTIVITAS 4

Tugas Individu

Buatlah daftar kebutuhanmu mulai dari prioritas tertinggi hingga prioritas terendah. Gunakan rubrik berikut ini untu

PENTING dan MENDESAK PENTING tapi TIDAK MENDESAK


1.
2.
3.
4.
5.

TIDAK PENTING dan MENDESAK TIDAK PENTING dan TIDAK


MENDESAK
1.
2.
3.
4.
5.

RUBRIK PENILAIAN TUGAS INDIVIDU

No Aspek Skor/ Rubrik


1 2 3 4
1 Pengetahuan Siswa tidak Siswa belum Siswa telah Siswa telah
mengetahui sepenuhnya mengetahui mengetahui
konsep mengetahui sebagian besar seluruh konsep
kelangkaan dan konsep konsep kelangkaan dan
biaya peluang kelangkaan kelangkaan dan biaya peluang
dan biaya biaya peluang
peluang
2 Pemahaman Siswa tidak Siswa belum Siswa telah Siswa telah
memahami sepenuhnya memahami memahami
konsep memahami sebagian besar seluruh konsep
kelangkaan dan konsep konsep kelangkaan dan
biaya peluang kelangkaan kelangkaan dan biaya peluang
dan biaya biaya peluang
peluang
3 Penerapan Siswa tidak Siswa belum Siswa mampu Siswa mampu
mampu sepenuhnya menerapkan menerapkan
menerapkan mampu sebagian besar seluruh konsep
konsep menerapkan konsep kelangkaan dan
kelangkaan dan konsep kelangkaan dan biaya peluang
biaya peluang kelangkaan biaya peluang
dan biaya
Skor Akhir Maksimal = 4 x 3 = 12
Penilaian = Skor Akhir Siswa x 8,4

Catatan : 8,4 adalah pembobotan


3

2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


POLA HUBUNGAN ANTARA
KELANGKAAN DAN BIAYA PELUANG

Titania D.E Hapsari


SMAN 3 Temanggung
2022/2023
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 3 Temanggung
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:


Pembelajaran 10.3.a. Mendeskripsikan biaya beluang
10.3.b. Memahami Pola hubungan antara kelangkaan dan
biaya peluang
10.3. c. Menyusun laporan penelitian sederhana dari Pola hubungan
antara kelangkaan dan biaya peluang

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami Pola hubungan antara kelangkaan dan

Pertemuan 10-13

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Guru membuka kegiatan dengan salam pembuka, berdoa, memeriksa 10”
(Mengkondisikan kehadiran, memeriksa kesiapan siswa, mengajukan pertanyaan, dan
siswa siap memotivasi siswa.
pembelajaran - Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan Pertanyaan teknik assesment, pembagian kelompok, menjelaskan mekanisme
pemantik) langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti Guru mengajak siswa untuk mengamati artikel dan atau infografis 60”
(Pembelajaran (sebagai salah satu sumber belajar) mengenai kelangkaan barang
Berdiferensiasi, atau jasa yang pernah atau sedang terjadi di tengah-tengah
Model masyarakat. Guru dapat meminta siswa untuk mencari sumber
pembelajaran belajar tersebut di website atau media sosial atau guru dapat
HOTS& 4C, langsung memberikan langsung sumber belajar tersebut dalam
Literasi & rangka membangun pembelajaran yang kontekstual. Contohnya
Numerasi, Profil adalah infografis dari sumber berikut ini.
Pelajar https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5eb374f85a649/krisis-
Pancasila, dan pangan-akibat-covid-19
Budaya - Guru mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi masalah:
Lingkungan 1) Bagaimana deskripsi atau gambaran masalah tentang informasi
Hidup) yang tersaji dalam infografis tersebut?
2) Apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut?
3) Berdasarkan indentifikasi masalah tersebut, apa yang dimaksud
dengan kelangkaan menurut siswa?
4) Bagaimana hubungan antara kelangkaan, kebutuhan, dan sumber
daya?
- Guru dapat memilih alternatif kegiatan inti pembelajaran
o Siswa melakukan kegiatan mengumpulkan data dengan cara
menggali data atau informasi dari berbagai sumber lainnya
yang terpercaya.
o Siswa mengolah data atau informasi dari hasil pengamatan dan
pengumpulan dengan cara sharing atau berdiskusi dalam
kelompok
o Siswa menyusun data dan informasi yang diperoleh,
menafsirkan, menganalisis, dan menilai relevansi informasi yang
ditemukan.
o Siswa memverifikasi untuk pembuktian hasil dari sumber
literasi dengan memperdalam atau memperluas wawasan guna
merencanakan dan mengembangkan ide untuk solusi
o Siswa melakukan aksi dengan menyajikan hasil
laporan pengamatan.
o Guru menyimpulkan konsep secara klasikal.
o Guru memberikan uji kompetensi lisan/tertulis.
Penutup - Guru meminta siswa untuk membuat resume hal-hal penting 20”
(Refleksi Siswa yang siswa temukan terkait pengertian kelangkaan, penyebab
dan Guru) kelangkaan, serta keterkaitan antara kelangkaan, kebutuhan, dan
sumber daya
- Guru mengajak siswa berefleksi dengan menjawab
berbagai pertanyaan refleksi
- Guru menyampaikan bahwa topik yang telah dibahas hari
ini sangat berhubungan dengan topik yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,

esai) Asesmen Sumatif


Lampiran

Materi

Pengertian Biaya Peluang


Pernahkah Anda merasa bingung mau beli ice cream dan cokelat tapi hanya
memiliki uang sebesar Rp10.000,00 yang hanya cukup untuk membeli salah
satunya? Lalu akhirnya Anda harus memutuskan untuk memilih satu dari pilihan
tersebut, misalnya lebih membeli cokelat.
Kalau Anda pernah melakukan hal tersebut, dalam ilmu ekonomi disebut sebagai
biaya peluang. Artinya, biaya peluang dalam ilustrasi tersebut adalah satu ice
cream, dengan kamu memilih cokelat maka kamu kehilangan kesempatan untuk
membeli cokelat.

Nah, kenapa sih biaya peluang bisa muncul? Biaya peluang muncul karena
sumber-sumber daya ekonomi bersifat terbatas sehingga memaksa manusia untuk
melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya yang tentunya didasarkan
pada skala prioritas kebutuhan. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan
pengorbanan pada pilihan yang lain dan timbulnya biaya peluang.

Dalam perhitungannya, biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang.


Bisa juga berupa waktu, kesenangan, keuntungan di masa depan, dan faktor-
faktor lainnya. Dalam pengambilan keputusannya biaya peluang ini tergantung
pada tujuan dan situasi yang dialami individu.

Untuk mencari biaya peluang adalah dengan cara mencari pilihan yang
ditinggalkan dengan nilai tertinggi. Simak contoh soal berikut ini ya.

Nita mempunyai modal dan keahlian untuk melakukan produksi mebel dengan peluang
mendapatkan
d. Perbedaan biayakeuntungan kurang
peluang dengan lebih
biaya Rp7.000.000,00 per bulan melalui proses
sehari-hari
1)produksi selama berbeda
Biaya peluang 4 bulan. dengan
Pada saat yang
biaya bersamaan,
sehari-hari. Nita sehari-hari
Biaya mendapat adalah
tawaran untuk
bekerja sebagai akunting di suatu
pengorbanan yang harus dilakukan perusahaan dengan gaji R2.500.000,00
untuk melakukan suatu kegiatan per bulan.
Besarnya biayaekonomi,
peluangtanpa
bagi memperhitungkan
Nita selama 4 bulan kerugian
sebesar Rp2.500.000,00
karena x 4 =
Rp10.000.000,00. Artinya Nita
dikorbankannya kegiatan lain. harus bekerja di perusahaan mebelnya dan merelakan
kesempatan mendapatkan pendapatan potensialnya sebagai akunting Rp10.000.000,00.
2) Sedangkan Biaya Peluang/Biaya Implisit/Ongkos Alternatif (Opportunity
Cost) adalah sejumlah barang atau pendapatan yang harus dikorbankan agar
sejumlah barang yang lain dapat diproduksi/digunakan, atau kesempatan
untuk memperoleh sesuatu yang hilang karena telah memilih alternatif lain.
Jadi Ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang Y yang
harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksikan.

3) Biaya Eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar


biaya input atau biaya atas penggunaan faktor produksi, Misalnya Biaya gaji
atau biaya tenaga kerja, biaya sewa, biaya listrik dan air, biaya bahan baku,
biaya penjualan, biaya aministrasi dan sebagainya
4) Biaya Sesungguhnya/Biaya Kesempatan merupakan biaya yang dikeluarkan
perusahaan dan biaya yang tidak mengharuskan perusahaan untuk membayar
biaya-biaya input, sehingga biaya sesungguhnya merupakan penjumlahan
antara biaya implisit dengan biaya eksplisit

5) Laba-Rugi AkuntansiBiaya
atau Sesungguhnya
Keuntungan Akuntansi (Accounting
= Biaya Implisit Profit) adalah
+ Biaya Eksplisit
selisih antara seluruh pendapatan perusahaan (jumlah pendapatan yang
diterima oleh suatu perusahaan sebagai hasil penjualan output) dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan (biaya usaha dan biaya di luar
usaha yang merupakan biaya eksplisit).

6) Laba-Rugi Ekonomi atau Keuntungan


Keuntungan Ekonomi
Akuntansi = Pendapatan Total(Economic Profit)
– Biaya total atau adalah
Biaya Eksplisit
selisih antara pendapatan total (pendapatan usaha dan pendapatan di luar
usaha) dengan biaya sesungguhnya (biaya implisit dan biaya eksplisit)

Atau Keuntungan Ekonomi = Pendapatan Total – Biaya

Untuk memperjelas perbedaan biaya peluang dan biaya sehari-hari simak contoh
soal berikut ini ya.
Andi bekerja Keuntungan
sebagai manajer di salah
Ekonomi satu hotel
= Keuntungan bintang– lima
Akuntansi Biayayang terkenal di
Implisit
Jakarta. Andi mendapat gaji per bulan sebesar Rp20.000.000,00. Karena ingin
mengembangkan diri, ia berhenti bekerja sebagai manajer dan membuka sebuah
restoran. Restorannya menempati rumahnya yang dahulu disewakan sebesar
Rp10.000.000,00 per bulan. Untuk modal kerja ia mengambil depositonya
sebesar Rp500.000.000,00 yang berbunga Rp6.000.000,00 per bulan. Berikut ini
disajikan laporan pengelolaan restauran Andi.

Laporan Laba Rugi Untuk bulan Maret 2015


Penerimaan Total Rp150.000.000,00
Dikurangi biaya eksplisit
Biaya tenaga kerja Rp72.000.000,00
Bahan dan peralatan Rp48.000.000,00 +
Rp120.000.000,00
Laba akuntansi Rp30.000.000,00
Dikurangi biaya implisit
Gaji Andi sebagai manajer Rp20.000.000,00
Bunga deposito Rp6.000.000,00
Sewa rumah sebelum Rp10.000.000,00 +
dijadikan Restoran
Rp36.000.000,00-

Kerugian Rp 6.000.000,00
Jika laba akuntansi lebih kecil daripada biaya peluang, maka perusahaannya
sebenarnya merugi. Jadi jika penerimaan restoran Andi hanyaRp150.000.000,00
lebih baik Andi kembali bekerja di salah satu hotel bintanglima yang terkenal di
Jakarta itu.

Contoh 1 :

Seorang lulusan SMA diterima di UGM. Yang bersangkutan juga sudah diterima untuk
bekerja penuh waktu (full time) di Toko A dengan gaji Rp 3.000.000,00 per bulan, di pabrik
B dengan gaji Rp 3.250.000,00 per bulan, dan di kantor C dengan gaji Rp 3.500.000,00 per
bulan. Jika yang bersangkutan memutuskan untuk kuliah dan bukan bekerja, maka biaya
oportunitasnya sebesar Rp 3.500.000,00 perbulan.

Contoh 2 :

Perusahaan melakukan pengambilan keputusan mengganti atau tetap memakai mesin yang
sekarang digunakan. Jika biaya operasi mesin lama Rp 100.000,00 perbulan, sedangkan biaya
operasi mesin baru Rp 75.000,00 perbulan, maka penghematan biaya Rp 25.000,00 perbulan
tersebut merupakan biaya peluang atau biaya kesempatan bagi alternatif biaya menggunakan
mesin lama.

Contoh 3 :

Tn. Amir seorang karyawan perusahaan swasta di kota "Y" memperoleh gaji Rp 3.000.000,00
per bulan. Karena ingin memiliki usaha sendiri dia berhenti dari perusahaan tempat bekerja
dan mendirikan industri batu bata. Pendapatan dari industri batu bata 1 bulan Rp
5.000.000,00, beli bahan Rp 1.500.000,00, upah karyawan Rp 2.000.000,00 dan biaya lain
lain Rp 750.000,00. Berdasarkan contoh tersebut maka dapat ditentukan hal-hal berikut ini :

a. Biaya peluang / Biaya implicit sebesar Rp 3.000.000,00


b. Biaya eksplisit = Rp 1.500.000,00 + Rp 2.000.000,00 + Rp 750.000,00 = Rp
4.250.000,00
c. Biaya sesungguhnya = Rp 3.000.000,00 + Rp 4.250.000,00 = Rp 7.250.000,00
d. Laba-Rugi akuntansi = Rp 5.000.000,00 – Rp 4.250.000,00
Laba Akuntansi = Rp 750.000,00
e. Laba-Rugi ekonomi = Rp 5.000.000,00 – Rp 7.250.000,00
Rugi Ekonomi = Rp 2.250.000,00
Contoh Asesmen
1. Prinsip ekonomi yang diterapkan dalam produksi adalah dengan ....
A. modal yang kecil memperoleh keuntungan yang besar
B. pekerja yang sedikit memproduksi barang dalam jumlah banyak
C. cara produksi tertentu membuat konsumen rugi
D. modal maksimal memperoleh hasil yang maksimal
E. modal usaha tertentu memperoleh hasil maksimal

2. Penggunaan uang yang diberikan orangtua dengan cara bijak terlihat


dalamcontoh ....
A. Irma menggunakan sebagian uang jajannya untuk menabung
di koperasisekolah
B. Raisa mentraktir teman-teman sekelasnya dengan uang yang
diberikanayahnya
C. Karin membeli makanan sehat di kantin sekolah setiap hari
D. Nino menggunakan uangnya untuk bermain games online
di rental dekatsekolahnya
E. Andri meminjamkan uangnya pada Sandi untuk membayar iuran sekolah

3. Hadi membuka usaha pangkas rambut. Pada akhir bulan ia menghitung


seluruh penerimaan yang didapatkan selama 1 bulan dan pengeluaran
termasuk biaya untuk tempat usahanya, walaupun ia buka usaha di garasi
rumahnya. Biaya yangdihitung Hadi merupakan biaya ....
A. eksplisit
B. sesungguhnya
C. peluang
D. sehari-hari
E. implisit

4. Sanusi memutuskan untuk pergi berlibur ke Ancol. Dibutuhkan biaya


transportasi Rp200.000,00. Untuk biaya jajan diperlukan Rp100.000,00.
Untuk kunjungan stand-stand yang dipilih perlu biaya Rp250.000,00.
Jika sekiranya Sanusi tidak berlibur ke Ancol maka ia dapat bekerja di
suatu konveksi dengan pendapatan Rp300.000,00. Biaya peluang dari
liburan Sanusi ke Ancol adalah ....
A. Rp300.000,00
B. Rp250.000,00
C. Rp200.000,00
D. Rp100.000,00
E. Rp50.000,00
4

2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


SISTEM EKONOMI DALAM
KEGIATAN EKONOMI

Titania D.E Hapsari


SMAN 3 Temanggung
2022/2023
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 3 Temanggung
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:


Pembelajaran a. Membedakan Sistem ekonomi di dunia
b. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi
c. Memahami system ekonomi sebagai cara dalam mengatur
berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai
kebutuhan masyarakat
d. Menyusun laporan penelitian sederhana dari system ekonomi sebagai
cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi
berbagai kebutuhan masyarakat

Pertemuan 14-18

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 30”
(Mengkondisikan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap • Guru melakukan apersepsi mengenai mengapa perlu ada
pembelajaran dan sistem ekonomi.
Pertanyaan
pemantik)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang system ekonomi. Materi 40”
(Pembelajaran ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya.
Berdiferensiasi, • Guru menjelaskan tentang system ekonomi secara singkat.
Model pembelajaran • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
HOTS& 4C, Literasi untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
& Numerasi, Profil • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
Pelajar Pancasila, sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5
dan Budaya mengenai karakteristik, kelemahan dan kelebihan
Lingkungan Hidup) system ekonomi.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas
yang akan dikerjakan..
• Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 5 atau guru dapat membuat
aktivitas lain yang menyesuaikan dengan konteks siswa
dan lingkungan sekolah dengan kegiatan belajar yang
serupa.
• Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan system ekonomi
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang pengelolaan
keuangan agar efektif dan mengerjakan tugas sesuai
dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan pengelolaan
keuangan.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati. Guru mendorong peserta didik
untuk mengelola informasi terkait system ekonomi.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka
dengan menggunakan berbagai media, sesuai dengan
tugas pada Lembar Aktivitas 5.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
system ekonomi.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan
tentang sistem ekonomi.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang system
ekonomi.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta
(Refleksi Siswa dan didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di
Guru) pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan penugasan dengan pertanyaan
kepada peserta didik sebagai stimulus peserta didik agar
menyiapkan materi untuk pembelajaran selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran.

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,

esai) Asesmen Sumatif


Lampiran

Materi : SISTEM EKONOMI

Pernahkah Anda mendengar tentang sistem ekonomi? Sistem ekonomi pada dasarnya
merupakan suatu cara yang diambil dalam rangka mengatur sekaligus mengorganisir seluruh
kegiatan ekonomi baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga
masyarakat atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dengan tujuan untuk mencapai
kesejahteraan. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan
oleh masyarakat yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Setiap pengusaha
atau usahawan sebaiknya mengetahui sistem ekonomi untuk membantu dan mempermudah
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari, karena sistem ekonomi tersebut
tidak dapat lepas dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang
ekonomi. Fungsi sistem ekonomi dalam perekonomian antara lain : 1. Menjadi perangsang
bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi. 2. Menyediakan metode untuk
mengkoordinasi kegiatan individu dalam perekonomian. 3. Menyediakan mekanisme tertentu
agar hasil produksi dapat dibagi secara merata. Terdapat empat sistem ekonomi yaitu: sistem
ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando atau terpusat, sistem ekonomi pasar atau
liberal, dan sistem ekonomi campuran. 1. Sistem ekonomi tradisional Sistem ekonomi
tradisional yang menitikberatkan pada kebiasaan dan adat istiadat dalam menjalankan
perekonomiannya. Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka pendek agar dapat bertahan hidup. Masyarakat
yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian
kerja, cara mendapatkan barang dengan “barter” (natura), belum mengenal uang sebagai alat
pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri/masyarakat
Sistem ekonomi tradisional memiliki kekuatan dan kelemahan yaitu sebagai berikut:

Negara mana saja yang menerapkan? Berikut beberapa contoh negara yang menerapkan
sistem perekonomian tradisional ini. Lihat bersama, yuk! a. Indonesia Ternyata, negara kita
masih menganut sistem ekonomi tradisional ini lho! Meskipun tidak semua tempat, ternyata
di beberapa desa di Papua masih menggunakan sistem perekonomian ini. Hal tersebut
dikarenakan lokasinya berada di daerah terpencil atau pedesaan dengan akses air maupun
jalannya masih sulit untuk ditempuh. b. Afrika Tengah Negara Afrika, khususnya di Afrika
Tengah juga masih menggunakan sistem ekonomi ini. Terlihat dari sebagian besar desa di
Afrika Tengah masih menggunakannya. Beberapa negara yang masih menggunakan sistem
ini misalnya: Mbaiki, Mobaye, Batangafo, dan lain-lain. c. Ethiopia Negara selanjutnya yang
masih menggunakan sistem ekonomi tradisional adalah Ethiopia. Hal ini dikarenakan
Ethiopia masih termasuk negara termiskin di dunia yang mengandalkan industri pertanian
dalam perekonomiannya. d. Malawi Menyandang ‘gelar’ negara paling miskin di dunia,
membuat negara ini masih menganut sistem ekonomi tradisional. Hal tersebut terlihat dari
transaksisnya yang masih menggunakan sistem barter dan perekonomiannya yang
mengandalkan pertanian.

2. Sistem ekonomi komando atau terpusat

Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana seluruh kebijaksaanaan


perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan
peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi komando ini berdasar pada teori yang
dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang benjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi
sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi
dengan melakukan pembatasanpembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Negara mana saja yang menerapkan? Melihat penjelasan terkait sistem komando ini, apakah
ada bayangan negara mana saja yang sekiranya menerapkan sistem ekonomi ini? Ternyata
ada negara yang menerapkan sistem ini dan terkenal dengan “Negara Sosialis”. Adapun
negara yang menerapkan sistem ekonomi komando ini diantaranya adalah Korea Utara.

3. Sistem ekonomi pasar atau liberal

Sistem ekonomi pasar atau liberal adalah suatu sistem dimana negara memberi kebebasan
kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori
yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723 - 1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The
Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776 dengan ajaran pokoknya yaitu
memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Negara mana saja yang menerapkan? Walaupun dinilai memiliki banyak kekurangan
dibandingkan sistem ekonomi yang lainnya, namun ternyata ada beberapa negara yang
menggunakan sistem ini dan berhasil meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya. Salah
satu alasannya adalah karena ekonomi pasar dinilai mampu memberikan keuntungan bagi
negara dan paling sesuai bagi mereka karena sesuai dengan budaya dan latar belakang negara
tersebut. Beberapa contoh negara yang menganut ekonomi pasar adalah: a. Amerika Serikat
(AS) Secara umum, ada beberapa faktor yang menjadikan AS menerapkan sistem ekonomi
pasar. Seperti misalnya memiliki sumber daya alam yang melimpah, pengembangan
infrastruktur yang dilakukan dengan sangat baik, serta memiliki produktifitas yang tinggi.
Contoh tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh AS adalah
memproduksi energi nuklir dan listrik. Tidak hanya itu, AS juga dikenal sebagai salah satu
produsen terbesar gas alam liquid, sulfur, garam, dan fosfat di dunia. b. Jerman Ada beberapa
hal yang dimiliki oleh Jerman sehingga mendapat predikat sebagai negara dengan ekonomi
terbesar di Eropa. Beberapa faktor tersebut adalah: • Tingkat korupsi yang kecil, •
Kapitalisasi pasar, • Memiliki tingkat inovasi yang tinggi, dan • Memiliki tenaga kerja dengan
kemampuan yang tinggi. c. Inggris Inggris adalah negara yang menganut sistem ekonomi
pasar yang lainnya setelah AS adan Jerman. Bahkan perekonomian Inggris termasuk
perekonomian terbesar yang ada di dunia.

4. Sistem ekonomi campuran (komando dan pasar)

Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan interaksi antara
pemerintah dan swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi. Pada penerapan sistem ini,
pemerintah dan swasta memiliki peran yang seimbang. Sistem ini mencegah penguasaan
sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu.
Pemerintah berperan dalam pengawasan dan pengendalian kegiatan perekonomian. Swasta
diberi kebebasan menentukan kegiatan perekonomian yang ingin dilakukan. Sistem ini
banyak diterapkan oleh banyak negara.

Negara mana sajakah yang menerapkan sistem ekonomi campuran? Negara yang menganut
sistem ekonomi campuran tercatat sebagai negara bekas anggota non blok, di mana mayoritas
terdapat di benua Asia dan Afrika. Mereka adalah Indonesia, India, Malaysia, Mesir dll
Contoh Asesmen

Setelah Anda membaca materi system ekonomi, cobalah soal latihan di bawah ini!

1. Berikut ini ciri-ciri sistem ekonomi:


(1) Adat istiadat masih kuat (2) Pemerintah menentukan aktivitas ekonomi (3) Pasar
merupakan fokus kegiatan ekonomi (4) Adanya prinsip kebersamaan (5) Terdapat kebebasan
dalam usaha (6) Terdapat persaingan antara pelaku ekonomi Yang termasuk ke dalam ciri-ciri
sistem ekonomi pasar adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (6)
D. (3), (5), dan (6)
E. (4), (5), dan (6)

2. Berikut ini ciri-ciri sistem perekonomian: (1) Timbul persaingan untuk maju dan
berkembang (2) Peran pemerintah sangat dominan (3) Terdapat pemilik modal dan kaum
buruh (4) Pemerintah menyusun perencanaan pembangunan (5) Semua sumber daya produksi
dikuasai negara Yang termasuk ke dalam ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
3. Berikut ini kebaikan dan kelemahan sistem ekonomi:
(1) Adanya persaingan untuk maju menjadi lebih inovatif (2) Konsumen merasa puas karena
barang berkualitas (3) Hak milik individu atas faktor-faktor usaha diakui (4) Adanya pemisah
antara yang kaya dan yang miskin (5) Kecenderungan terjadinya monopoli Yang merupakan
kebaikan sistem ekonomi pasar adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

4. Sistem ekonomi tradisional memiliki kelemahan diantaranya ....


A. Sering terjadi krisis
B. Monopoli lebih besar peluangnya
C. Kegiatan produksi yang ramah lingkungan
D. Profesionalisme rendah
E. Produktivitas yang terkendal
ASESMEN SUMATIF

Soal Pilihan Ganda

1. Perhatikan pernyataan di bawah berikut ini! (1) Tuti ingin membuka usaha konveksi dengan
bahan dasar batik. (2) Batik dipilih karena telah dijadikan warisan budaya bangsa Indonesia
oleh organisasi PBB. (3) Tuti akan mengelola usaha dengan merekrut tenaga terampil yang
berpengalaman. (4) Lahan warisan di Pekalongan akan dijadikan tempat usaha.
(5) Konsumen dalam negeri dan manca negara menjadi sasaran hasil produksinya. (6) Tuti
akan memulai usaha setelah lulus kuliah dari salah satu universitas ternama di negara ini.
Berdasarkan pernyataan di atas, masalah pokok ekonomi modern yang dihadapi Tuti adalah...
.
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (5)
D. (3), (4), dan (6)
E. (3), (5), dan (6)

2. Ada beberapa kemungkinan usaha yang harus dipilih: (1) Membuka kios pakaian dengan
kemungkinan untung Rp3.750.000,00 sebulan; (2) Menyediakan jasa pencucian mobil
Rp150.000,00 per hari; (3) Menyewakan lapangan futsal dengan pendapatan sekitar
Rp4.000.000,00 per bulan. Jika usaha yang dipilih adalah menyewakan lapangan futsal,
maka biaya peluang yang dikorbankan adalah... .
A. Rp3.750.000,00
B. Rp4.000.000,00
C. Rp4.500.000,00
D. Rp8.250.000,00
E. Rp12.250.000,00

3. Di negara Amarta, seluruh rakyat diberi kebebasan untuk memiliki alat produksi dan
melakukan distribusi serta konsumsi. Pemilik modal memegang peranan yang dominan
dalam perekonomian. Semangat bekerja masyarakat dituntut agar dapt memenuhi segala
kebutuhan masing-masing. Sistem ekonomi yang cocok diterapkan di negara Amarta adalah
....
A. terpusat
B. tradisional
C. pasar
D. campuran
E. demokrasi Ekonomi

4. Kita semakin sering merasakan pemadaman listrik. Hal tersebut salah satunya karena
kelangkaan sumber daya alam di Negara kita. Tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
tersebut adalah …
A. memanfaatkan sumber daya alam sebesar-besarnya karena diciptakan Tuhan untuk
memenuhi kebutuhan manusia
B. menggunakan sumber daya alam secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan
manusia dalam mencapai kemakmuran
C. berusaha tidak menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan sumber
daya alam untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia karena kelestariannya harus
dijaga
D. memanfaatkan sumber daya alam sebesar-besarnya seiring dengan perkembangan jumlah
dan jenis kebutuhan manusia
E. memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dengan mempertimbangkan kelestariannya
5. Banjir yang melanda suatu daerah menyebabkan terjadinya kelangkaan. Penyebabnya adalah
keterlambatan dalam distribusi barang dan jasa yang menghambat konsumsi
masyarakat. Berdasarkan cerita di atas, faktor yang mempengaruhi terjadinya kelangkaan
adalah …
A. perbedaan letak geografis suatu daerah
B. kebiasaan buruk masyarakat suatu daerah
C. keterbatasan sumber daya alam
D. terjadinya bencana alam
E. kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan

6. Di daerah tertentu di Kabupaten Gunung Kidul (Provinsi DIY) dan di Kabupaten Timor
Tengah Utara (Provinsi NTT) harga air bersih/air minum relatif lebih mahal dibandingkan di
daerah lain. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah tersebut …
A. penggunaan air oleh masyarakat berlebihan
B. biaya investasi dan operasi perusahaan air minumnya tinggi
C. perusahaan air minum di daerah-daerah itu tidak efisien
D. air bersih/air minum merupakan barang langka
E. airnya lebih bersih dan jernih disbanding dengan daerah lain

7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ; 1. Tenaga ahli kurang 2. Sumber daya alam


melimpah 3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi rendah 4. Kebutuhan manusia
terbatas 5. Jumlah modal terbatas Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan sarana
pemuas kebutuhan adalah ….
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 5
C. 1, 3 dan 4
D. 3, 4 dan 5
E. 1, 3 dan 5

8. Penyebab timbulnya kelangkaan adalah ...


A. kebutuhan yang tidak sebanding dengan jumlah alat pemuas kebutuhan
B. banyaknya konglomerat
C. akibat yang kaya semakin kaya
D. penguasaan dari kaum kapitalis
E. rendahnya daya beli

9. Persediaan sumber daya alam di negara kita semakin langka, banyak hutan yang rusak karena
pembalakan liar. Tindakan yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah....
A. menggunakan sumber daya alam yang ada secara maksimal untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam rangka mencapai kemakmuran.
B. memanfaatkan sumber daya alam secara selektif dengan
mempertimbangkan kelestariannya, agar anak cucu kita dapat
menikmatinya.
C. berupaya tidak menggunakan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan
manusia, karena sumber daya alam harus dilestarikan.
D. sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara besar-besaran mengingat kebutuhan
manusia selalu berkembang terus.
E. sumber daya alam dapat kita manfaatkan secara besara-besaran karena memang
diciptakan oleh Tuhan untuk kehidupan manusia.
10. Andi sangat gemar menonton pertandingan sepak bola. Pada saat pertandingan Piala AFF
2012 antara Indonesia melawan Malaysia, ia tidak menonton pertandingan itu karena harus
mengikuti tes penerimaan PNS pada esok harinya. Besarnya biaya peluang yang diderita
Andi adalah …
A. kegemaran Andi untuk menonton tim kesayangannya dalam Piala AFF
B. peluang Andi untuk menjadi PNS karena menjamin masa depannya
C. keinginan Andi untuk menjadi PNS seperti harapan orang tuanya
D. peluang Indonesia untuk menjadi juara dalam Piala AFF seperti yang
diharapkan masyarakat
E. harapan masyarakat Indonesia agar Indonesia menjadi juara Piala AFF

RUBRIK PENILAIAN EVALUASI


Jenis Soal Kriteria Penilaian Skor
Pilihan - Setiap jawaban yang benar mendapatkan nilai 10
Ganda

- Setiap jawaban yang salah mendapatkan nilai 0

- Setiap jawaban yang tidak terjawab mendapatkan nilai 0


Skor Maksimal = 100

PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Bagi peserta didik yang masih perlu bimbingan, maka guru bisa memberikan soal tambahan
misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan dengan bahasamu sendiri tentang beberapa tindakan yang sering kamu lakukan
dalam memenuhi kebutuhan hidupmu. Apakah kamu merasa bahwa kebutuhanmu sangat
banyak? Jika iya, apa langkah yang biasanya kamu lakukan dalam mengatasi persoalan
tersebut?
2) Apa yang kamu ketahui sejauh ini mengenai biaya peluang? Apakah menurutmu biaya
peluang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari? Jika iya, jabarkan beberapa contohnya.
Jika tidak, jelaskan alasannya! 3) Apakah menurutmu ada keterkaitan antara kelangkaan
dengan biaya peluang? Jika ada, apa contohnya? Jika tidak, mengapa demikian?

RUBRIK PENILAIAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

No Nama Nilai Indikator Bentuk Nilai Keterangan


Peserta Ulangan yang Tindakan Setelah
Didik Belum Remedial Remedial
Dikuasai
5

2022/2023
2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


KESEIMBANGAN PASAR

Titania
Suspeni,D.E Hapsari
S.Pd.
SMA
SMAN N 314TEMANGGUNG
SEMARANG
2022/2023
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 3 Temanggung
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:


Pembelajaran a. Menjelaskan konsep Permintaan dan Penawaran
b. Menjelaskan grafik permintaan dan penawaran serta pergerakan
di sepanjang kurva permintaan dan penawaran
c. Menentukan fungsi permintaan dan fungsi penawaran serta grafik
fungsi tersebut
d. Menjelaskan pergeseran kurva keseimbangan pasar dan
golongan pembeli dan penjual
e. Menjelaskan elastisitas dan macam elastisitas dan perhitungannya
f. Menentukan kurva elastisitas permintaan dan penawaran
g. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan
penawaran
h. Memahami konsep keseimbangan pasar serta
memahami pemodelannya dalam bentuk tabel dan
kurva
i. Mengolah danmenyimpulkan berdasarkan data hasil
pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya
keseimbangan pasar

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami konsep keseimbangan pasar serta mem

Pertemuan 19-20

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap • Guru melakukan apersepsi mengenai permintaan dan
pembelajaran dan penawaran
Pertanyaan • Guru memberikan Pertanyaan pemantik : Faktor
pemantik) yang memengaruhi pemintaan dan penawaran?

Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang permintaan, penawaran dan 60”


(Pembelajaran berbagai faktornya. Materi ini pernah dipelajari di jenjang
Berdiferensiasi, sebelumnya. Guru memberikan contoh konkritnya.
Model pembelajaran • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
HOTS& 4C, Literasi mengajukan pendapat atau pertanyaan.
& Numerasi, Profil • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
Pelajar Pancasila, sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5 mengenai
dan Budaya permintaan, penawaran dan masalahnya.
Lingkungan Hidup) • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 5.
• Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan
permintaan dan penawaran.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang permintaan
dan penawaran. Tugas sesuai dengan petunjuk di Lembar
Aktivitas 5. Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi
yang diperoleh. terkait dengan permintaan dan
penawaran.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta
didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan
baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas pada
Lembar Aktivitas 5.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
permintaan dan penawaran.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
tantangan dan solusi dari permintaan dan penawaran.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback)
dari berbagai faktor yang memengaruhi permintaan dan
penawaran.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada 20”
(Refleksi Siswa dan peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di
Guru) pertemuan selanjutnya
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)

Asesmen Sumatif
Lampiran
Materi Permintaan dan Penawaran

Setelah kalian belajar tentang kegiatan ekonomi, materi selanjutnya akan mempelajari
tentang pasar dan terbentuknya harga pasar. Kalian tentu pernah berbelanja, baik itu di pasar
tradisional, swalayan, maupun pasar daring (marketplace). Namun, apakah sebenarnya pasar
itu? Bagaimana harga pasar dapat terbentuk? Pada materi ini, kalian akan mempelajari
tentang permintaan, penawaran, serta proses terjadinya keseimbangan harga atau
terbentuknya harga pasar. Ketika kalian berbelanja, pernahkah kalian bertanya, bagaimana
keseimbangan harga dapat terbentuk? Saat membeli suatu barang, apakah kalian pernah
memikirkan bahwa tawar menawar yang kalian lakukan adalah proses untuk membentuk
harga pasar atau keseimbangan harga? Pada dasarnya keseimbangan harga terbentuk dari
proses kesepakatan antara penjual dan pembeli atas barang atau jasa dengan jumlah tertentu
dan tingkat harga tertentu. Secara sederhana, keseimbangan harga bisa digambarkan sebagai
titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Lalu, apa itu kurva
permintaan dan kurva penawaran? Apa relasinya dengan keseimbangan harga? Berikut
penjelasannya.

1. Permintaan (Demand)

Setiap orang tentu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Namun, pernahkan
kalian berpikir bagaimana dan dari mana kebutuhan tersebut terpenuhi? Biasanya orang akan
melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut. Keinginan
seseorang untuk mendapatkan sejumlah barang atau jasa inilah yang disebut permintaan.
Permintaan (demand) dapat dijelaskan sebagai jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli atau
diminta oleh seseorang/konsumen pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu

Faktor yang memengaruhi permintaan antara lain: tingkat harga barang itu sendiri, tingkat
pendapatan, perilaku/selera konsumen, perkiraan harga di masa yang akan datang, harga
barang lain (substitusi) dan pelengkap (komplementer) tren/perubahan mode, perilaku
produsen, dan jumlah penduduk. Akan tetapi, masih banyak juga faktor-faktor yang
memengaruhi permintaan selain yang disebutkan di atas. Untuk itu kalian perlu bersikap
kritis dan analitis untuk mempermudah kalian mempelajari ilmu ekonomi dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hukum permintaan menggambarkan hubungan
antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan menyatakan bahwa
hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga berkorelasi negatif atau
berbanding terbalik. Ini artinya, “Jika tingkat harga naik, maka jumlah barang yang diminta
turun. Sebaliknya, jika tingkat harga turun, maka jumlah barang yang diminta mengalami
kenaikan”. Hukum permintaan berlaku ceteris paribus, artinya faktor-faktor lain selain harga
barang itu sendiri dianggap tetap.
Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi permintaan di luar harga barang itu sendiri (tidak
dalam kondisi ceteris paribus) adalah sebagai berikut: • Harga barang-barang lain Harga
barang-barang lain dapat memengaruhi permintaan dari suatu barang. Barang-barang lain
yang dimaksud dapat berupa harga barang substitusi dan harga barang
pelengkap/komplementer. Harga barang substitusi dapat memengaruhi permintaan. Misalnya,
permintaan kopi se bagai barang substitusi dari teh meningkat karena pada waktu yang
bersamaan harga teh semakin mahal. Selain itu harga barang komplementer juga dapat
memengaruhi permintaan seperti gula dengan teh yang merupakan barang komplementer.
Ketika harga teh naik maka permintaan terhadap gula akan menurun.
• Pendapatan

Pendapatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam memengaruhi permintaan.
Saat pen da pat an masyarakat cenderung rendah ma ka permintaannya akan cenderung me nu
run. Begitu pula sebaliknya, jika pen dapatan masyarakat cen derung tinggi maka
permintaannya akan banyak karena daya beli masyarakat meningkat. Ini artinya semakin
banyak barang atau jasa yang mampu dibeli oleh masyarakat.

• Selera masyarakat

Selera masyarakat juga dapat memengaruhi secara langsung permintaan suatu barang atau
jasa. Kalian tentu me miliki selera tertentu pada suatu barang atau jasa yang ingin dibeli.
Sebagai con toh, apabila kalian gemar minum kopi, meskipun harga kopi naik, kalian akan
tetap membeli kopi tersebut.

• Ekspektasi di masa depan

Ekspektasi di masa depan ini terkait de ngan kemampuan seseorang untuk mem prediksi naik
atau turunnya harga suatu barang di masa depan. Contohnya, menjelang hari raya, harga
cabai diprediksi akan naik, maka permintaan terhadap cabai akan meningkat/banyak.

2. Penawaran (Supply)

Jika dari sudut pandang konsumen kalian menemukan teori permintaan, maka dari perspektif
produsen terdapat perspektif lain yakni penawaran. Pada dasarnya penawaran merupakan
teori yang membahas hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dan tingkat harga
barang itu sendiri. Teori penawaran juga menggunakan hukum ceteris paribus, yang berarti
faktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri dianggap tetap. Dengan kata lain, kalian
dapat menganalisis perubahan penawaran yang diberikan oleh produsen kepada konsumen
menggunakan faktor harga barang itu sendiri dan mengasumsikan faktor-faktor lain tetap.
Karena permintaan merupakan sudut pandang konsumen, maka hukum teori penawaran
berlawanan dengan hukum pada teori permintaan. Pada teori penawaran, terdapat hukum
yang menyebutkan, “Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin banyak barang yang
ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit barang
yang ditawarkan.” Karena hukum penawaran berlawanan dengan hukum permintaan, maka
kurva penawaran juga berlawanan dengan kurva permintaan. Untuk memahaminya lebih
dalam, kalian dapat mencermati kurva penawaran sebagai berikut
Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi penawaran di luar harga barang itu sendiri
(ceteris paribus), yaitu:

• Harga barang lain

Faktor harga barang-barang lain dapat memengaruhi permintaan, sehingga harga barang lain
juga dapat memengaruhi penawaran. Barang-barang substitusi maupun komplementer
berhubungan satu sama lain dan akan saling memengaruhi. Hal ini disebabkan produsen
dalam memproduksi suatu barang juga akan mempertimbangkan adanya barang substitusi
ataupun barang komplementer dari produk mereka.

• Biaya produksi

Biaya produksi berkaitan dengan jumlah pengeluaran produsen untuk memproduksi suatu
barang. Karena produsen akan menjual produknya dengan tingkat keuntungan tertentu, maka
harga dasar untuk memproduksi produk tersebut akan memengaruhi penawaran produsen.
Dalam memproduksi suatu barang, produsen akan memperhatikan efektivitas dan eisiensi
cara yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Semakin efektif dan eisien proses
produksi, maka biaya produksi akan semakin rendah dan jumlah barang yang dihasilkan
dengan kualitas baik akan semakin banyak. Hal ini tentu saja akan memengaruhi penawaran
barang.

• Tujuan perusahaan

Setiap perusahaan tentu ingin atau berusaha untuk memperoleh keuntungan yang optimal.
Namun, dalam praktiknya, dunia usaha juga memiliki risiko gagal yang tidak rendah.
Semakin tinggi risiko yang diambil, maka semakin tinggi pula keuntungan yang bisa didapat.
Hanya saja, banyak perusahaan yang tak ingin mengambil risiko terlalu tinggi. Perusahaan
akan mempertimbangkan jumlah produk yang akan mereka produksi, dan itu berarti
memengaruhi jumlah barang yang akan ditawarkan. Di samping itu, ada juga
perusahaanperusahaan milik pemerintah (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN) yang
tujuan perusahaannya lebih mengutamakan kemaslahatan masyarakat daripada keuntungan,
seperti Perum Peruri dan Perum Bulog. Perbedaan tujuan ini memengaruhi harga penawaran.
• Teknologi Perkembangan teknologi juga memengaruhi penawaran. Perusahaan yang
menggunakan teknologi canggih akan menghasilkan barang lebih banyak dengan biaya yang
lebih murah.

• Perkiraan harga masa depan Pada situasi dan kondisi tertentu, perusahaan memprediksi
tentang kebutuhan yang tinggi atas suatu barang atau jasa, sehingga dapat memengaruhi suatu
penawaran. Sebagai contoh, pada musim penghujan, diprediksi terjadi kenaikan permintaan
terhadap jas hujan sehingga memengaruhi harga penawaran jas hujan.

• Pajak dan subsidi Kebijakan pemerintah yang terkait dengan pajak dan subsidi akan
memengaruhi penawaran. Contohnya, apabila pajak suatu barang dinaikkan, maka
permintaan akan cenderung menurun sehingga memengaruhi penawaran. Sebaliknya, ketika
suatu barang mendapat subsidi dari pemerintah, maka harga barang tersebut akan turun dan
memengaruhi tingkat permintaan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapatkan kalian mencari
contoh di lingkungan sekitar kalian mengenai pemintaan dan penawaran?

Contoh Asesmen

Kemudian kerjakan aktivitas di bawah ini untuk melakukan analisis hubungan antara
permintaan dan penawaran!

LEMBAR AKTIVITAS 5

Penyakit corona di Indonesia mulai terdeteksi pada awal Maret 2020. Sejak itu, virus
corona menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Berbagai tindakan pencegahan
dilakukan untuk mengurangi risiko penularan mulai dari penggunaan masker, cuci
tangan pakai sabun, penggunaan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, menjaga
jarak, dan mengurangi aktivitas massal di ruang publik. Konsumsi masker yang
meningkat drastis tentu berimbas pada meroketnya harga masker di pasaran.
Berdasarkan data BPS per Februari 2020, permintaan masker melonjak 34 kali lipat jika
dibandingkan dengan permintaan pada bulan Januari 2020. Harga dan Terbentuknya
Harga Pasar Setelah mempelajari konsep permintaan dan penawaran di atas, kalian
tentu dapat memahami bahwa permintaan berada pada sudut pandang konsumen dan
penawaran ada pada sudut pandang produsen. Pada saat permbeli dan penjual
melakukan transaksi terjadi proses tawar menawar dan kesepakatan harga. Harga
kesepakatan pembeli dan penjual inilah yang disebut dengan harga
keseimbangan/harga pasar. Harga pasar terbentuk pada saat jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga dan waktu
tertentu. Keseimbangan harga atau equilibirum adalah keadaan ketika penjual dan
pembeli sepakat pada harga dan jumlah barang tertentu. Kalian tentu pernah belanja
kebutuhan sehari-hari di pasar yang ada di sekitar kalian, misalnya sembako hingga
perlengkapan sekolah, atau berbelanja daring. Pada proses jual beli yang kalian
lakukan, biasanya ada proses tawar-menawar harga, baik secara tatap muka langsung
maupun via chat, dengan penjual. Dari perspektif kalian (permintaan) tentu akan
menawar dengan harga yang rendah untuk jumlah barang tertentu. Sebaliknya, dari
perspektif penjual (penawaran) tentu akan menawarkan.
Berdasarkan contoh kasus tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Temukan masalah permintaan dan penawaran terkait dengan masker?

2. Jelaskan mengapa terdapat masalah, baik dari perspektif permintaan maupun penawaran?

3. Adakah faktor-faktor lain yang memengaruhi timbulnya masalah tersebut selain


harga masker?

4. Berikan pendapat kalian sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah di

atas? Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara mandiri


Pertemuan 21

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan - Guru membuka kegiatan dengan salam pembuka, berdoa, 10”
(Mengkondisikan memeriksa kehadiran, memeriksa kesiapan siswa,
siswa siap mengajukan pertanyaan, dan memotivasi siswa.
pembelajaran dan - Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan
Pertanyaan pembelajaran, teknik assesment, pembagian kelompok,
pemantik) menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti - Guru meminta siswa untuk mengamati infografis berikut 60”
(Pembelajaran ini
Berdiferensiasi,
Model pembelajaran
HOTS& 4C, Literasi
& Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila,
dan Budaya
Lingkungan Hidup)

- Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berikut :


1) Siapa saja pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut?
2) Apa saja faktor-faktor yang menentukan perubahan harga
masker di pasaran?
3) Bagaimana kecenderungan perilaku dari pembeli dan
penjual masker?
4) Bagaimana pengaruh harga terhadap kuantitas masker?
- Guru menjelaskan konsep mengenai hukum permintaan
dan hukum penawaran secara umum.
- Guru meminta beberapa siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
- Guru memberi kesimpulan
Penutup - Guru mengajak siswa berefleksi. 20”
(Refleksi Siswa dan - Guru melakukan refleksi dan penguatan terhadap materi
Guru) yang sudah di pelajari.
- Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
- Berdoa

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
LAMPIRAN

MATERI : HUKUM DAN KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Hukum Permintaan Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
Apabila harga naik, maka jumlah barang yang diminta berkurang. Apabila harga turun, maka
jumlah barang yang diminta bertambah. Beginilah bunyi hukum permintaan: “Semakin turun
tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya
semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.

Kurva Permintaan

Kurva permintaan (demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara
kuantitas barang yang diminta dengan harga barang barang itu sendiri, dengan asumsi faktor-
faktor lain dianggap tetap. Menurut hukum permintaan, kenaikan harga suatu barang akan
menurunkan kuantitas barang yang diminta dan sebaliknya. Oleh karena itu, kurva
permintaan memiliki kemiringan dari kiri atas ke kanan bawah
LEMBAR KERJA SISWA

Soal Pilihan Ganda


1. Prasyarat yang harus dipenuhi agar hukum permintaan berlaku adalah ….
A. selera dan pendapatan konsumen tidak berubah
B. terdapat banyak barang pengganti (substitusi)
C. biaya produksi dan tingkat teknologi yang digunakan bersifat tetap
D. harga barang lain mengalami perubahan
E. tidak terdapat campur tangan pemerintah di pasar

2. Fungsi penawaran pasar tepung terigu adalah 2P = 20 + Q sedangkan fungsi permintaan


pasar tepung terigu adalah P = 30 – 1,5Q. P adalah harga per kilogram tepung terigu dalam
rupiah dan Q adalah jumlah tepung terigu yang diminta dan ditawarkan per satuan waktu
dalam kilogram. Berdasarkan informasi tersebut, besarnya harga dan kuantitas keseimbangan
tepung terigu adalah ….
A. P = 15, Q = 15
B. P = 10, Q = 10
C. P = 10, Q = 5
D. P = 15, Q = 10
E. P = 30, Q = 10
3. Perhatikan kurva permintaan berikut. Perhatikan kurva permintaan berikut.
Berdasarkan kurva tersebut, fungsi permintaan yang sesuai adalah ….
A. P = -3Q + 12
B. P = 3Q + 12
C. P = -3Q - 12
D. P = -12Q + 3
E. P = 12Q - 3

4. Di suatu daerah Antah Berantah terdapat dua merek telepon genggam yang sangat
digemari oleh masyarakat yaitu merek “NUKIEU” dan “SAMSUL”. Faktor yang tidak
dapat menggeser kurva permintaan telepon genggam merek “NUKIEU” ke kanan adalah ….
A. turunnya harga telepon genggam merek “SAMSUL”
B. bertambahnya jumlah pembeli
C. turunnya harga pulsa
D. naiknya pendapatan konsumen
E. naiknya ongkos produksi untuk membuat telepon genggam merek “NUKIEU”

5. Perhatikan wacana berikut ini. Alasan di Balik Mahalnya Harga Tiket Pesawat Bisnis.com,
JAKARTA -- Awal tahun 2019 lalu dibuka dengan cukup mengejutkan oleh industri
penerbangan Indonesia. Pasalnya, harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik
mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga membuat banyak konsumen merasa
keberatan. Apalagi kondisi tersebut sempat berlangsung hingga beberapa bulan selanjutnya,
termasuk saat libur lebaran. Bahkan hingga saat ini, harga tiket pesawat masih bisa dikatakan
cukup tinggi apabila dibandingkan dengan tahun lalu. Tentunya kenaikan harga tiket pesawat
di Indonesia tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah hal yang menjadi faktor pemicunya.
Sebagian besar pesawat yang beroperasi di Indonesia ternyata bukanlah milik sendiri,
melainkan merupakan hasil sewa. Contohnya adalah maskapai nasional Garuda Indonesia.
Dari total 202 unit pesawat yang beroperasi, hanya sekitar 22 unit di antaranya yang
merupakan milik sendiri. Sedangkan, sebanyak 180 lainnya masih merupakan pesawat sewa.
Banyaknya jumlah pesawat sewa inipun membuat biaya leasing ikut meningkat. Salah satu
faktor utamanya adalah karena pesawat sewa menerapkan perhitungan harga pesawat baru.
Belum lagi biaya perawatan untuk memeriksa pesawat sebelum dan sesudah mendarat di
bandara demi langkah preventif. Meningkatnya harga avtur Dari seluruh komponen
operasional yang dibutuhkan oleh maskapai penerbangan, avtur menyumbang angka yang
cukup besar, yaitu sekitar 45% biaya operasional. Mahalnya harga avtur pun ikut berdampak
pada harga tiket pesawat, mengingat biaya bahan bakar ini dikenakan sebesar 26% dari harga
tiket. Demi mengatasi hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan
rencana untuk menghapus monopoli penjualan avtur yang dilakukan PT Pertamina (Persero).
Jika dibandingkan dengan harga avtur internasional, harga avtur domestik memang lebih
tinggi hingga 20%. Demi mengimbangi beban operasional, maskapai penerbangan pun
memutuskan untuk menaikkan harga tiket pesawat.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190828/98/1141823/alasan-di-balik-mahalnya-harga-tiket-
pesawat. Dikutip tanggal 14 Juli 2021 pukul 12.40 WIB Kenaikan tarif jasa penerbangan
pada bacaan di atas disebabkan oleh kurva ….
A. penawaran jasa penerbangan bergeser ke kiri
B. penawaran jasa penerbangan bergeser ke kanan
C. permintaan jasa penerbangan bergeser ke kiri
D. permintaan jasa penerbangan bergeser ke kanan
E. penawaran dan kurva permintaan jasa penerbangan bergeser ke kanan

RUBRIK PENILAIAN EVALUASI


Jenis Soal Kriteria Penilaian Skor
Pilihan - Setiap jawaban yang benar mendapatkan nilai 10
Ganda

- Setiap jawaban yang salah mendapatkan nilai 0

- Setiap jawaban yang tidak terjawab mendapatkan nilai 0


Skor Maksimal = 100

PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Bagi peserta didik yang masih perlu bimbingan, maka guru bisa memberikan soal tambahan
misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan dengan bahasamu sendiri tentang beberapa tindakan yang sering kamu lakukan
dalam memenuhi kebutuhan hidupmu. Apakah kamu merasa bahwa kebutuhanmu sangat
banyak? Jika iya, apa langkah yang biasanya kamu lakukan dalam mengatasi persoalan
tersebut?
2) Apa yang kamu ketahui sejauh ini mengenai biaya peluang? Apakah menurutmu biaya
peluang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari? Jika iya, jabarkan beberapa contohnya.
Jika tidak, jelaskan alasannya! 3) Apakah menurutmu ada keterkaitan antara kelangkaan
dengan biaya peluang? Jika ada, apa contohnya? Jika tidak, mengapa demikian?

RUBRIK PENILAIAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

No Nama Nilai Indikator Bentuk Nilai Keterangan


Peserta Ulangan yang Tindakan Setelah
Didik Belum Remedial Remedial
Dikuasai
Pertemuan 22

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan - Guru membuka kegiatan dengan salam pembuka, berdoa, 10”
(Mengkondisikan memeriksa kehadiran, memeriksa kesiapan siswa,
siswa siap mengajukan pertanyaan, dan memotivasi siswa.
pembelajaran dan - Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan
Pertanyaan pembelajaran, teknik assesment, pembagian kelompok,
pemantik) menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti Guru kembali meminta siswa untuk mengamati infografis 60”
(Pembelajaran berikut ini
Berdiferensiasi,
Model pembelajaran
HOTS& 4C, Literasi
& Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila,
dan Budaya
Lingkungan Hidup)

- Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berikut :


1) Bagaimana kondisi harga masker yang dikatakan
seimbang?
2) Apa saja faktor-faktor yang membuat harga masker
menjadi seolah-olah tidak seimbang di pasar?
3) Apa solusi yang dapat ditawarkan untuk
mengatasi mahalnya harga masker?
- Guru menjelaskan konsep mengenai keseimbangan pasar
secara umum.
- Guru meminta beberapa siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
- Guru Bersama siswa membuat kesimpulan.

Penutup Aktivitas Akhir : 20”


(Refleksi Siswa dan - Guru mengajak siswa berefleksi.
Guru) - Guru melakukan refleksi dan penguatan terhadap materi
yang sudah di pelajari.
- Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. -
Berdoa.

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)

Asesmen Sumatif
Lampiran

Materi

1. Pengertian Harga Keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan berarti harga yang terbentuk pada titik
perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Secara sederhana, harga
kesimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli. Oleh karena harga
keseimbangan terjadi akibat interaksi permintaan dan penawaran di pasar, maka harga
keseimbangan bisa juga disebut harga pasar. Biasanya, harga keseimbangan yang sudah
terbentuk akan bertahan lama dan menjadi patokan antara penjual dan pembeli. Harga
keseimbangan disebut juga equilibrium price, sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan
dan hukum penawaran.

2. Proses dan Faktor Terbentuknya Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan terjadi karena adanya interaksi antara penjual yang melakukan
penawaran dan pembeli yang melakukan permintaan. Hal yang perlu dicatat adalah
bahwa proses interaksi ini harus dilakukan secara wajar. Maksudnya, interaksi tawar
menawar dilakukan tanpa adanya tekanan hingga merugikan salah satu pihak.
Berdasarkan proses terbentuknya harga keseimbangan tersebut, maka bisa diketahui pula
faktor apa saja yang memengaruhi harga keseimbangan. Faktor yang memengaruhinya
yaitu: a. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi jumlah barang atau jasa
terbatas. b. Tinggi rendahnya biaya produksi. c. Pandangan akan masa depan dari
produsen atau konsumen. d. Produsen mengetahui selera konsumen. e. Penawaran
terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi daya beli konsumen tetap atau berkurang.

3. Peran dan Fungsi Harga Keseimbangan dalam Perekonomian

Selain untuk mendapatkan kesepakatan harga yang disenangi oleh penjual ataupun
pembeli, dalam perekonomian yang lebih luas maka peran dan fungsi dari terbentuknya
harga keseimbangan adalah sebagai berikut. a. Menunjukkan bagaimana perubahan
kebutuhan masyarakat. b. Memberi stimulus pada pengusaha untuk berinovasi akan
perubahan permintaan. c. Membantu penjual menentukan penawaran d. Membantu
produsen menentukan jenis barang yang akan diproduksi. e. Menentukan pembagian hasil
produksi diantara konsumen. f. Menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi

4. Cara Menghitung Harga Keseimbangan

Tak begitu sulit untuk bisa menentukan harga keseimbangan. Dalam ilmu ekonomi,
setidaknya ada tiga cara yang bisa dipilih untuk menghitungnya, yaitu menggunakan
tabel, kurva, dan pendekatan matematis.

Berikut penjelasan dari masing-masingnya.

a. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Tabel Menghitung harga keseimbangan


menggunakan tabel bisa dengan mudah dilakukan dengan membuat tabel yang berisikan
harga (P), jumlah barang yang diminta (Qd), dan jumlah barang yang ditawarkan (Qs).
Pada tabel harga diisi daftar harga yang diberikan, pada Qd diisi daftar berapa jumlah unit
yang diminta dengan harga tersebut, dan pada Qs diisi daftar berapa jumlah unit yang
ditawarkan dengan harga terkait. Berikut contoh dari tabel harga keseimbangan produk X

Perhatikan tabel tersebut, Anda bisa melihat harga keseimbangan pada jumlah Qd dan Qs
yang sama. Angka berapa yang Anda lihat? Benar. Angka 30 samasama ada pada Qd dan
Qs. Jika Anda perhatikan kembali posisi harga pada saat Qd sama dengan Qs, akan
terlihat harga keseimbangan adalah Rp3.000,00.

b. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Kurva Cara menentukan harga


keseimbangan dengan kurva tidak berbeda jauh dengan tabel. Hal yang dilakukan hanya
dengan menjadikan P dan Q sebagai kurva. Perpotongan antara D (permintaan) dan S
(penawaran) yang terbentuk dari garis kurva itulah yang merupakan harga
keseimbangannya. Kita perhatikan contoh penentuan Harga Keseimbangan dengan kurva
berdasarkan data yang sama seperti tabel di atas.

Berdasarkan kurva di atas bisa dilihat bahwa titik pertemuan antara garis kurva
permintaan dan kurva penawaran terjadi pada harga Rp3.000,00 dan jumlah barang 30
unit. c. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis Pendekatan
matematis diberlakukan jika data yang diperoleh merupakan fungsi permintaan dan
penawaran. Harga keseimbangan akan terbentuk jika memenuhi rumus keseimbangan: Qd
= Qs atau Pd = Ps Keterangan: Qd = jumlah barang yang diminta Qs = jumlah barang
yang ditawarkan Pd = harga barang yang diminta Ps = harga barang yang ditawarkan

Contoh sederhana dari penerapan rumus ini adalah

misal diketahui fungsi permintaan Qd = 80 – P dan fungsi penawaran Qs = 8P – 100.


Maka untuk menentukan harga dan jumlah keseimbangannya adalah dengan menerapkan
rumus keseimbangan dahulu.

Qd = Qs
80 – P = 8P – 100 -P – 8

P = -100 – 80 -9P = - 180

P = (-180/-9) P = 20

Berdasarkan rumus maka diperoleh harga (P) keseimbangannya yaitu 20.

Maka untuk mencari jumlah (Q) keseimbangannya adalah dengan memasukkan nilai
harga ke salah satu saja fungsi yang diketahui. Qd = 80 – P Qd = 80 – 20 Qd = 60 Jadi,
didapatkan nilai jumlah (Q) keseimbangannya adalah 60.

Nilai ini bisa dibuktikan kebenaranya karena jika dimasukkan ke rumus Qs juga akan
menghasilkan nilai yang sama.

Qs = 8P - 100

Qs = 8(20) – 100

Qs = 160 – 100

Qs = 60

Menggunakan rumus Qd maupun Qs nilainya akan sama. Berarti bahwa keseimbangan


pasar tercapai pada harga P = 20 dan jumlah barang Q = 60 dan biasa ditulis titik
keseimbangan harga (Equilibrium Price) E (60,20).

Demikianlah penjelasan seputar harga keseimbangan. Dalam ekonomi, harga


keseimbangan merupakan ilmu dasar yang harus dipahami. Pengetahuan tentang harga
dan fungsi keseimbangan juga akan sangat menunjang untuk berbagai bidang pekerjaan
terutama yang berkaitan dengan akuntansi.
LEMBAR KERJA SISWA

Soal Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


D. Rp2.500
E. Rpl0.000

Petunj111!kSela■jumya.:

Sil.aka.ncm:okkan jawaban Anda dengan kun ci jawaiba.npada halaman berikutiilya.Jika


basil nilai Anda minimal 75%, Anda bisa melanjutkalil k,e Kegiatan Pembelajaran 4.
Jika kurang dari 75%, Anda hams mengufang kernbali mernbaca dan rnempelajari
kegiatan pembelajaran, temtama materi yang menurutAnda rnasEh belurn dipahami.

Cara mengetahuE nilai jawahan Anda adalah dengan rnenghitu.ng rnenggunakan


rumu.s berikut:
Jum:lah enar
---------x100%
Jum[ahSoa[

No Jawaban Pembahasan
1 C Hargp. di mana jumlah pe!il'mintaan da!ii penawar-.rn seimhang
adalah lh.arga Eqlllmbnum atalll harga ke.seimbangan.

2 C Harg-,3. keseimhang-J.n t,erletak pad!a harg-,3. di mana jmnlalh


perminrtaan dan penawairan sa:ma.
p Qd Qs
(harp (Ju:mlah Oumlah
dalamRp) Perm.lntaan Penawaran
dalam untll:) dalam untll:)
A 1,00(!1, so 20
B 2,00(!1, 40 20
C 3,00(!1, 35 35
D 4,00(!1, 30 38
E 5,00(!1, 25 40
3 E Qd =Qs
75- P =BP-105
-P-8 P "'-105 - 75
-9P "'-UJO
P"' (-180/-9'}1
p,,, 20

4 C Qd =Qs
210- 3P =-40 + 2P
- 31P- 2 P = -40 - 210
-SP "'-250
P"' (-250/-5}1
p,,, so

5 C Perhaliika.n tabel. perm,ntaan dan penawairan banng bedlrnt


d!engan ianya.

Harga Permintaan P,enawaran


1.000 15.000 5.00(!1,
1.500 12.000 8.00(!1,
2.250 10.000 10.000
Dar tabel
2.500 di at-as,8,000
har,gpkeseimbangan
13.000 sebesar RpZ:.250
Pertemuan 23

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap • Guru melakukan apersepsi mengenai pasar, harga pasar
pembelajaran dan dan aktivitas ekonomi kemudian dikaitkan dengan kondisi
Pertanyaan actual
pemantik)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang Elastisitas Harga. Guru 60”
(Pembelajaran memberikan contoh konkritnya dari kondisi aktual.
Berdiferensiasi, • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Model pembelajaran mengajukan pendapat atau pertanyaan.
HOTS& 4C, Literasi • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
& Numerasi, Profil Elastisitas.
Pelajar Pancasila, • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
dan Budaya akan dikerjakan.
Lingkungan Hidup) • Tugas dikerjakan secara kelompok.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan
elastisitas
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang elastisitas.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi
yang diperoleh. terkait dengan elastisitas.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta
didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan
baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media,
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang elastisitas.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
elastisitas.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback)
dari berbagai faktor yang memengaruhi elastisitas.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan.

Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada 20”


(Refleksi Siswa dan peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di
Guru) pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab
oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,

esai) Asesmen Sumatif


LAMPIRAN

Materi Elastisitas Harga

Setelah tahu apa itu permintaan dan penawaran beserta hukumnya, sekarang pembahasan
akan masuk kepada pengertian teori elastisitas permintaan dan penawaran. Tapi sebelumnya,
untuk memahami konsep elastisitas permintaan dan penawaran, Anda harus paham dulu
definisi elastisitas.

1. Pengertian Elastisitas

Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang
ditawarkan. Atau, dengan sederhananya, elastisitas merupakan tingkat kepekaan (perubahan)
suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lainnya. Elastisitas terbagi menjadi
tiga jenis, yakni elastisitas harga atau price elasticity, elastisitas silang atau cross elasticity,
dan elastisitas pendapatan atau income elasticity. Di dalam ketiga bentuk itu, terdapat
elastisitas permintaan dan penawaran sebagai unsur pentingnya

2. Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Pengertian dari elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar
kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang
diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan, elastisitas penawaran adalah pengaruh
perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat
kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Jadi,
elastisitas permintaan itu membahas tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta akibat
perubahan harga. Sementara itu, elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan jumlah
barang yang ditawarkan akibat perubahan harga. 3. Koefisien Elastisitas Permintaan dan
Penawaran Konsep dasar elastisitas permintaan dan penawaran sudah dijelaskan pada subbab
di atas, yakni elasitistas permintaan membahas tingkat kepekaan permintaan jumlah barang
dan elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan penawaran jumlah barang. Untuk
dapat mengetahui koefisien elastisitas harga tersebut, maka kamu bisa menggunakan rumus
berikut
Dengan menggunakan rumus tersebut, Anda akan mengetahui nilai koefisien
elasitisitas. Nilai tersebut yang akan menggambarkan seberapa besar kepekaan atau
tingkat elastisitas barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan harga
barang. Contoh Soal: Toko Sepatu Pas pada akhir tahun melakukan cuci gudang
untuk semua jenis sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak
yang semula Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga,
jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi
koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut

Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun, nilai negatif ini
diabaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan sepatu
adalah 12. Artinya, perubahan harga naik 1% menyebabkan perubahan jumlah barang
yang diminta turun 12%.

3. Jenis-Jenis Elastisitas

Koefisien elastisitas permintaan dan penawaran memiliki sifat-sifat tertentu. Sifatsifat itu
ialah: a. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis (E>1) Persentase perubahan kuantitas
jumlah barang yang diminta > persentase perubahan harga sering terjadi pada produk
yang mudah dicari barang penggantinya. Hal itu berarti barang tersebut sangat peka
terhadap perubahan harga. Contohnya: pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya.
Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
Bila digambarkan dalam bentuk kurva maka akan menjadi seperti ini:
b. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis (E< dari1)

persentase perubahan harga biasanya terjadi pada produk kebutuhan sehari-hari.


Misalnya, beras yang dibutuhkan mayoritas masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan
utama. Orang akan tetap membelinya meskipun harganya naik. Meski dapat dihemat
penggunaannya, akan tetapi cenderung tidak akan sebesar kenaikan harga yang terjadi.
Sebaliknya, jika harga turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar
penurunan harga. Hal itu dikarenakan konsumsi beras memiliki keterbatasan, misalnya
rasa kenyang. Bila digambarkan dalam bentuk kurva maka akan menjadi seperti di
bawah ini
,d P!ermintaan/P!enawaramBel'sifat Hlasti&Sem:purna/Tak Te hingga (B= ~)
IElastisitas dikatakan tak terhingga bila pada suatu. har-ga tertentu pasar sanggup
membeli atau menjual sernu.a barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga
sedikit saja akan menjatu.h.ka.n permintaan menjadi nol (0).

C,ontoh produk yang perrnintaal]ya bersifat elastii.s tak terhingga atau sempurna
di. antaranya bararng aitau jasa yang bersifat kornoditi. Artinya. pmduk tersebut
merupakan barang; atau jasa yang rnemiliki karakteristik dan fungsi sama
meskipun dijual di tempat yang berbeda atau dipmduksi oleh prndusen yang:
berbeda. Derngan dernikian, ku.rvanya berbentuk horizontal, seperti beriku:t:

Pl!rmlntaa.nElutl·Sempuma Penawara Eilutl Sempuma


p
p

0 0

,e. P,ermintaan/ Penawaran Bersifat Inelastis Sempurna (E = OJ


P,ermintaan/pernawaran bersifat inelastis sernpurna rnaksu.drrya ialah
perubahan harga tidak memengaruhi jumlah produk yarng diminta. D'enga.n
begitu., ku.rvanya berbentuk vertikal yang rnemiHki arti berapapu.n harga yang
ditawarkan, kuantitas prnduk barang atau jasa tetap tidak beru.bah..

Contoh pmduk yang permirrtaannya tidak elastis sempurna ialah. tanah


(meskipu.n har-ganya naik terns. kuantitas yang ter-sedia t,etap terbatas), lukisan
rnilik pelu.kis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan,

dan lain sebagainya. Bentuk kurva vertikal dari.permintaan/penawaran bersifat


in elastis sernpuma sebagai berii.kut:

Pennintailn lnela3tb Sl!mpurnil Penawaran.lnelastili Seem_purna


i> i>

Cl Cl

5. Elastisitas Sifang
Pengertian dari elastisiras: si1ang atau cross elasUcit;y ada]a:h elastis:itas yang
mengukur tingkat kepekaan perubahan jum)ah. barang tertentu yang diminta
(misalnya ba rang x) ak:ibat perubahan hargp:ba rang lainnya (misalnya. ba:rang y).

Elastisitas silang ber]aku haik bagi buang-barang substitu.si mau.pu.n barang


komplementer. Bila diru.mu.skan, maka rumusnya seba;gai berikut:

Py Qx
atau E=----
Qx Py
Besarnya nilai elastisitas hasil dari penghitungan menggunakan rumus tersebut akan
menunjukkan bentuk hubungan antara barang X dengan barang Y. Sifat hubungan
antarbarang itu dapat berupa hubungan komplementer (complementer) atau berupa
hubungan barang yang menggantikan (substitute) atau tidak ada hubungan sama sekali
(netral). Hubungan antarbarang yang bersifat komplementer bisa terjadi antara dua jenis
barang yang berfungsi saling melengkapi. Misalnya, kopi dan gula pasir. Lalu, hubungan
antarbarang yang bersifat subtitusi atau saling menggantikan terjadi antara dua barang
yang saling menggantikan. Misalnya, teh dengan kopi. Hubungan antar barang yang
bersifat netral terjadi pada dua barang yang secara logika tidak memiliki hubungan
langsung. Misalnya, air dengan komputer. Pada elastisitas silang terdapat beberapa rumus
sifatnya. Berikut rumus atas sifatsifat tersebut: a. Jika Exy > 0 untuk barang substitusi,
misalnya jika harga beras naik, maka beras yang diminta akan turun sehingga gandum
yang diminta akan naik. b. Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga
gula naik sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan diminta
juga turun. c. Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan
sama sekali.

Asesmen
3. Pada saat harga Rp500,00 per kg, jumlah yang diminta 100 kuintal. Ketika
harga naik menjadi Rp560,00 per kg jumlah yang diminta menjadi 90 kuintal.
Koefisien elastisitas permintaannya adalah sebesar ....
A. 0,70
B. 0,73
C. 0,75
D. 0,80
E. 0,83

4. Meskipun harga beras naik, orang akan tetap membutuhkan beras sebagai
makanan pokok Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya
namun tidak akansebesar kenaikan harga yangterjadi.Sebaliknya pula, jika harga
beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan
harga. Karakteristik produk yangseperti ini mengakibatkan permintaan menjadi

A. Elastis
B. Elastis sempurna
C. lnelastis
D. Elastis rata-rata
E. Elastis uniter

5. Pada harga Rp2,00, maka jumlah barang yang ditawarkan 5, dan pada harga
Rp4,00 jumlah barang yang ditawarkan 7. Koefisien elastisitas penawarannya ....
A. 0,1
B. 0,2
C. 0,3
D. 0,4
E. 0,5
Pertemuan 24

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap • Guru melakukan apersepsi mengenai pasar, harga pasar
pembelajaran dan dan aktivitas ekonomi kemudian dikaitkan dengan kondisi
Pertanyaan actual
pemantik)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang pasar, harga pasar dan beragam 60”
(Pembelajaran pasar dari berbagai aspek. Guru memberikan contoh
Berdiferensiasi, konkritnya dari kondisi aktual.
Model pembelajaran • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
HOTS& 4C, Literasi mengajukan pendapat atau pertanyaan.
& Numerasi, Profil • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
Pelajar Pancasila, sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 6 mengenai
dan Budaya pasar dan aktivitas ekonomi.
Lingkungan Hidup) • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 6.
• Tugas dikerjakan secara kelompok.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan
pasar.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang pasar. Tugas
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 6.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi
yang diperoleh. terkait dengan pasar.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta
didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan
baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas pada
Lembar Aktivitas 6.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang pasar.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
dinamika pasar.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback)
dari berbagai faktor yang memengaruhi dinamika pasar.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan.

Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada 20”


(Refleksi Siswa dan peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di
Guru) pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab
oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,

esai) Asesmen Sumatif


LAMPIRAN

Materi Pasar dan Aktivitas Ekonomi

Setelah kalian memahami konsep permintaan, penawaran, harga keseimbangan, atau


terbentuknya harga pasar, kini kalian akan mempelajari pengertian pasar dan aktivitas yang
ada di dalamnya. Kalian pasti pernah belanja kebutuhan sehari-hari atau perlengkapan
sekolah di pasar. Namun, sebenarnya apa deinisi pasar? Pasar dapat diartikan sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk transaksi. Pengertian ini tidak terbatas pada pasar isik,
tetapi juga secara daring (online). Saat ini bentuk pasar memang tidak hanya pasar berupa
wujud isik seperti yang biasa kalian lihat. Pasar di era modern ini juga dapat berupa jual beli
online yang dapat kalian akses melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Melalui
berbagai aplikasi belanja berbasis TIK, kalian dapat bertransaksi tanpa perlu bepergian ke
mana-mana. Secara umum, keduanya dapat dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar
abstrak. Selain dibedakan menjadi pasar konkret dan abstrak. Dilihat dari strukturnya, pasar
juga dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang paling ideal karena pasar ini dapat
menjamin terwujudnya kegiatan ekonomi yang lebih eisien. Pasar persaingan sempurna
memiliki banyak penjual dan pembeli serta harga terbentuk melalui mekanisme pasar
sehingga penjual maupun pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan pasar. Tidak ada satu
penjual atau pembeli yang dominan dalam pasar persaingan sempurna. Namun, dalam
praktiknya, pasar persaingan sempurna tidak ada. Yang ada hanyalah ciri-ciri pasar yang
mendekati pasar persaingan sempurna. Selain pasar persaingan sempurna, terdapat pula pasar
persaingan tidak sempurna. Umumnya, pasar persaingan tidak sempurna ini juga dibagi
menjadi beberapa jenis antara lain, pasar monopoli, monopolistis, dan oligopoli. Pada pasar
persaingan tidak sempurna umumnya akan ada penjual atau pembeli yang dominan dan dapat
memengaruhi pasar.

Dengan adanya pasar, manusia dapat memenuhi kebutuhannya untuk bertahan hidup dan
menaikkan taraf hidup. Setiap tindakan manusia untuk terus memenuhi kebutuhan dan
menaikkan taraf hidupnya inilah yang disebut dengan aktivitas ekonomi. Agar kalian lebih
memahami tentang struktur pasar dan dampak persaingan antara pasar tradisional dan pasar
modern, serta antara pasar konkret (ofline store) dan pasar abstrak (online store), kerjakan
aktivitas di bawah ini
LEMBAR KERJA 6

Petunjuk kerja:

• Kerjakan tugas di bawah ini secara berkelompok.

• Gunakan berbagai sumber untuk mengerjakan tugas.

• Amatilah lingkungan sekitar kalian untuk menjawab pertanyaan di bawah ini.

• Tulis atau ketik laporan kalian

• Jawablah dan diskusikan dengan temanmu beberapa pertanyaan di bawah ini.

• Sampaikan pendapat kalian di kelas. Pertanyaan:

• Carilah perbedaan pasar berdasarkan strukturnya!

• Gambarlah kurva permintaan dan penawaran yang sesuai dengan struktur pasar!
• Analisislah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing struktur pasar!

• Pada kondisi seperti saat ini, manakah pasar yang paling menguntungkan
untuk masyarakat, mengapa?

• Analisislah perbedaan pasar konkret dan pasar abstrak (daring)

• Bagaimana pengaruh pesatnya perkembangan teknologi infomasi


terhadap pasar?

• Analisislah pengaruhnya bagi pasar konkret!


Pengayaan:
Terdapat bermacam-macam pasar berdasarkan
waktu bertemunya penjual dan pembeli. Kalian
dapat mencari dari berbagai sumber baik di
buku maupun berbagai aplikasi daringmengenai
ragam pasar berdasarkan waktu. Mengapa
terdapat beragam pasar berdasarkan waktu?
Temukan pula jenis pasar tersebut di daerah
kalian!
6

2022/2023
2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


SISTEM PEMBAYARAN DAN
ALAT PEMBAYARAN

Suspeni,
Suspeni, S.Pd.
S.Pd.
SMAN
SMAN14 14SEMARANG
SEMARANG
2022/2023
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:


Pembelajaran a. Menjelaskan konsep system pembayaran dalam perekonomian
b. Menjelaskan Peran Bank Sentral Republik Indonesia dalam sistem
pembayaran
c. Menjelaskan Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank
Sentral
d. Mendeskripsikan uang sebagai alat pembayaran
e. memahami konsep sistem pembayaran dan memahami konsepuang
sebagai alat pembayaran
f. menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat
pembayaran

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami system pembayaran dan alat pembaya

Pertemuan 25-28

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap • Guru melakukan apersepsi mengenai system pembayaran
pembelajaran dan Guru memberikan Pertanyaan pemantik Bagaimana system
Pertanyaan pembayaran du negara kita?
pemantik)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang system pembayaran Materi ini 60”
(Pembelajaran pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. Guru memberikan
Berdiferensiasi, contoh konkritnya.
Model pembelaja • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
ran HOTS& 4C, mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Literasi & • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan..
Numerasi, Profil • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
Pelajar Pancasila, akan dikerjakan.
dan Budaya • Tugas dikerjakan secara mandiri.
Lingkungan Hidup) Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan
system pembayaran.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang system
pembayaran
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi
yang diperoleh. terkait dengan permintaan dan
penawaran.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta
didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan
baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system
pembayaran.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
tantangan dan solusi dari system pembayaran.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback)
dari berbagai faktor yang memengaruhi system pembayaran
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada 20”
(Refleksi Siswa dan peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di
Guru) pertemuan selanjutnya
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,

esai) Asesmen Sumatif


LAMPIRAN

MATERI : SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN

1. Pengertian Sistem Pembayaran

Salah satu tugas bank sentral adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Tahukah Anda apa itu sistem pembayaran? Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup
seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Kelancaran sistem pembayaran dalam suatu perekonomian akan mendukung pelaksanaan
kebijakan moneter yang ditetapkan Bank Indonesia. Berdasarkan alat yang digunakan dalam
sistem pembayaran, secara umum alat pembayaran dapat terbagi atas: a. Alat pembayaran
tunai, yaitu pembayaran yang menggunakan uang kartal/uang tunai yang meliputi Uang
Kertas (UK) dan Uang Logam (UL). b. Alat pembayaran nontunai, yaitu pembayaran yang
menggunakan berbagai media atau instrumen selain uang tunai, seperti kartu kredit, ATM,
kartu debet, dan uang elektronik. 2. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran Dalam
rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran sebagaimana diamanahkan oleh
Undang-Undang Bank Indonesia bahwa Bank Indonesia berwenang untuk menetapkan
kebijakan, mengatur, melaksanakan, memberi persetujuan, perizinan dan pengawasan atas
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut ini:

Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa terdapat lima peranan Bank Indonesia
dalam sistem pembayaran yaknisebagai berikut: a. Regulator Bank Indonesia berperan
dalam membuat peraturan-peraturan yang mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Contohnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/23/PBI/2012 tentang Transfer
Dana dan Surat Edaran (SE) Nomor 15/23/DASP tanggal 27 Juni 2013 tentang
Penyelenggaraan Transfer Dana yang diantaranya menegaskan bahwa penyelenggaraan
transfer dana harus Badan HukumIndonesia.

b. Perizinan Bank Indonesia berperan dalam memberikan izin terhadap pihak- pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan sistem pembayaran. Seperti izin terhadap lembaga yang akan
melakukan kegiatan transfer dana, Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), dan
uang elektronik.

c. Pengawasan Agar kegiatan pembayaran berjalan dengan baik, maka Bank Indonesia
perlu melakukan pengawasan. Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap proses
pembayaran maupun terhadap aktivitas para pelaku yang terlibat dalam sistem
pembayaran. Dalam menjalankan fungsi pengawasan sistem pembayaran, Bank Indonesia
berwenang melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran,
melalui kegiatan monitoring (pemantauan) penilaian dan melakukan upaya yang
mendorong penyelenggaraan Sistem Pembayaran ke arah yang lebih baik.

d. Operator Bank Indonesia menyediakan layanan sistem pembayaran yakni Bank


Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI). Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, mulai 31 Mei 2013 batas
nilai nominal transfer kredit yang dapat dikliringkan melalui kliring kredit dalam
penyelenggaraan SKNBI mengalami peningkatan menjadi maksimal Rp500.000.000,00
Adapun untuk Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), BI
menyediakan layanan sarana penatausahaan dan setelmen surat berharga.

e. Fasilitator

Agar penyelenggaraan sistem pembayaran semakin aman dan efisien, maka Bank
Indonesia memfasilitasi pengembangan sistem pembayaran oleh industri yang bergerak
dalam bidang jasa keuangan. Selain melaksanakan peran sebagaimana digambarkan
dalam bagan di atas, Bank Indonesia juga melakukan transaksitransaksi seperti operasi
pasar terbuka, menyelesaikan tagihan-tagihan, serta transaksi yang terkait dengan
rekening Pemerintah dan lembaga keuangan internasional yang ada di Bank Indonesia.
Bank Indonesia juga berperan sebagai pengguna dan sebagai anggota sistem pembayaran.

3. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran oleh Bank Indonesia Penyelenggaraan sistem


pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni; Pertama,
transaksi yang bernilai besar (high value) diselenggarakan dengan menggunakan
perangkat Bank Indonesia Real Times Gross Settlement (BI-RTGS) dan Bank Indonesia
Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS); Kedua, transaksi yang bernilai kecil
(retail value) diselenggarakan dengan menggunakan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI). Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut:
Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa penyelenggaraan transaksi oleh Bank
Indonesia terdiri atas BI-RTGS, BI-SSSS dan SKNBI. Untuk lebih jelasnya, simak
penjelasan berikut:

a. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

Transaksi pembayaran bernilai besar merupakan urat nadi sistem pembayaran suatu
negara. Berjalannya kegiatan pasar uang dan pasar modal yang aman dan efisien
bergantung kepada kelancaran sistem pembayaran yang bernilai besar. Sistem
pembayaran bernilai besar yang digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah
Real Time Gross Settlement (RTGS). Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana
elektronik antar pesertadalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara
seketika per transaksi. Sistem BI-RTGS pertama kali digunakan pada tanggal 17
November 2000. Sistem BIRTGS mampu menjadi sumber informasi yang sangat
bermanfaat, baik dalam rangka pengawasan bank maupun pelaksanaan kebijakan
moneter.

Pengembangan sistem BI-RTGS antara lain bertujuan:

1) Menyediakan sarana transfer dana antarbank yang lebih cepat, efisien, andal, dan aman
kepada bank dan nasabahnya.
2) Memberikan kepastian setelmen dan penatausahaan dapat diperoleh dengan segera.
3) Menyediakan informasi rekening bank secara real time dan menyeluruh.
4) Meningkatkan disiplin dan profesionalisme bank dalammengelola likuiditasnya.
5) Mengurangi risiko-risiko setelmen dan penatausahaan.
Tersedianya sistem BI-RTGS dapat mendorong bank untuk menjalankan manajemen
likuiditas secara lebih baik. Dengan sistem setelmen/penatausahaan yang didasarkan pada
kecukupan saldo rekening bank di Bank Indonesia, risiko kemungkinan kegagalan salah
satu bank dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo dapat dihindari, sehingga
tidak menimbulkan dampak sistemik terhadap bank lainnya. Dampak sistemik terjadi jika
permasalahan yang terjadi dalam suatu bank mengakibatkan dampak buruk bagi bank lain
yang memiliki keterkaitan usaha dengan bank tersebut. Contohnya jika bank X
mengalami kepailitan usaha, maka bank Y, bank N, bank M dan bank- bank lainnya
terhambat likuiditasnya sehubungan aktivitas usahanya memiliki keterkaitan dengan
aktivitas usaha bank X yang mengalami masalah. Penyelenggara sistem BI-RTGS adalah
Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI). Penyelenggara bertugas melakukan pengendalian
sistem terhadap semua aktivitas kegiatan transfer dana yang dilakukan peserta, sedangkan
peserta sistem BI-RTGS adalah seluruh bank umum di Indonesia. Lembaga-lembaga
selain bank yang memiliki rekening giro di Bank Indonesia dapat menjadi peserta sistem
BI-RTGS dengan persetujuan Bank Indonesia, untuk memperlancar sistem pembayaran
nasional. Kantor Pusat Bank Indonesia dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam
Negeri secara otomatis menjadi peserta sistem BI- RTGS. Secara sederhana, alur
penyelenggaraan transaksi nontunai melalui BI-RTGS dapat dilihat dalam bagan 3
berikut:

BI-RTGS dapat membantu untuk melakukan cek saldo kecukupan pengirim. Jika cukup,
dana langsung dipindahkan dari rekening peserta pengirim ke rekening peserta penerima.
Jika tidak cukup, transaksi akan ditempatkan pada antrian dan tidak diproses sampai
dananya mencukupi.

b. Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS)

Selain sistem BI-RTGS, Bank Indonesia memiliki sebuah sarana khusus untuk mencatat
dan menatausahakan transaksi surat berharga secara elektronik yang dikenal dengan Bank
Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). BISSSS adalah sarana
transaksi Bank Indonesia untuk setelmen dan penatausahaan surat berharga secara
elektronik yang terhubung langsung antara peserta, penyelenggara, dan sistem BI-RTGS.

c. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

Jika sistem pembayaran yang bernilai besar merupakan urat nadi sistem pembayaran,
sistem pembayaran yang bernilai kecil diibaratkan sebagai jaringan pembuluh darah yang
menghubungkan seluruh perekonomian suatu negara. Sistem kliring adalah pertukaran
warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring, baik atas nama peserta
maupun atas nama nasabah peserta, yang perhitungannya diselesaikanpadawaktutertentu.
Transaksikliring yangdapatdilakukan meliputi:

1) Transfer debet (menggunakan cek, bilyet giro, atau warkat debet lainnya).
2) Transfer kredit (mengisi formulir isian yang disediakan oleh bank) yang kemudian
akan dikirim oleh bank melalui data keuangan elektronik yang disediakan dalam SKNBI.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Alat pembayaran: (1) Uang kertas (2) Kartu ATM (3) Uang logam (4) Cek (5) Kartu
elektronik (6) Kartu kredit Yang merupakan alat pembayaran nontunai adalah
A. (1), (2), dan (3)
B. B. (2), (3), dan (4)
C. C. (2), (5), dan (6)
D. D. (3), (4), dan (5)
E. E. (4), (5), dan (6)

2. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Bank Indonesia meminta
dompet digital milik asing wajib tunduk pada aturan Indonesia. Hal ini menjawab
munculnya rumor dompet digital seperti Whatsapp Pay yang ingin masuk ke Indonesia.
Dari wacana tersebut tampak peran BI sebagai:
A. Regulator
B. Perizinan
C. Pengawasan
D. Operator
E. Fasilitator
3. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Menteri Komunikasi dan
Informatika Rudiantara meminta setiap perusahaan perniagaan daring (e-commerce)
untuk mematuhi kewajiban perizinan dari Bank Indonesia sehingga memperoleh legalitas
untuk menerbitkan uang elektronik sebagai alat pembayaran. Dari wacana tersebut
tampak peran BI sebagai:
A. Regulator
B. Perizinan
C. Pengawasan
D. Operator
E. Fasilitator

4. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Bank Indonesia masih
memproses perizinan akuisisi perusahaan layanan transportasi daring GoJek terhadap
dua perusahaan teknologi finansial (tekfin), yakni Kartuku dan Midtrans. Proses
perizinan tersebut meliputi, Kartuku dan Midtrans untuk menjadi Penyelenggara Jasa
Sistem Pembayaran (PJSP), serta proses akuisisi GoJek terhadap dua perusahaan
tersebut. Dari wacana tersebut tampak peran BI dalam hal:
A. Regulator
B. Perizinan
C. Pengawasan
D. Operator
E. Fasilitator
Evolusi Alat Pembayaran Alat pembayaran yang ada di dunia ini boleh dibilang
berkembang sangat pesat dan maju. Tentu saja mengikuti perkembangan zaman.
Kalau kita menengok ke belakang, yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal,
sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan adalah kelaziman di era pramoderen.
Dalam perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai
pembayaran yang lebih dikenal dengan uang. Hingga saat ini uang masih menjadi
salah satu alat pembayaran utama yang berlaku di masyarakat. Selanjutnya alat
pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based) ke alat
pembayaran nontunai (noncash) seperti alat pembayaran berbasis kertas (paper
based), misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu dikenal juga alat pembayaran
paperless seperti transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai kartu
(cardbased) (ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar). Jenis Alat
Pembayaran Ketika kalian membeli bakso, bisa jadi ada dua metode pembayaran,
tunai atau nontunai. Alat pembayaran pun menjadi dua tipe, alat pembayaran tunai
dan tuntunai. Materi selanjutnya akan mengajak Anda mengetahui bedanya. 1. Alat
Pembayaran Tunai Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang
kertas dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk
transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian
alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding
uang giral. Namun, tentu saja perkembangan zaman pula yang akan membuat jumlah
ini terus bertambah. Sebenarnya, pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal
efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling)
terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu
pembayaran. Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan pembayaran di loket
pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang.
Mungkin Anda masih ingat kejadian antre di pintu tol setiap masa liburan atau mudik
lebaran yang bisa mencapai berharihari. Sementara itu, bila melakukan transaksi
dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian, perampokan dan
pemalsuan uang. Menyadari ketidaknyamanan dan inefisien memakai uang kartal, BI
berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa
memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS). Alat pembayaran
yang akan dibahas di bawah ini adalah uang.

UANG

1. Sejarah Uang

Kita mengenal beragam jenis uang dewasa ini. Namun, apakah Anda tahu kapan uang
pertama ditemukan? Uang dikenalpertama kali di Cina lebih kurang 2700 SM oleh Huang
(Kaisar Kuning). Namun, sejarah purba juga telah mencatat bahwa orang Assyria, Phunisia,
dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar. Cikal bakal uang diawali dengan
kegiatan tukar menukar barang atau disebut dengan istilah barter. Namun, seiring dengan
semakin banyaknya kebutuhan manusia, maka barter mulai mengalami kesulitan. Di antara
faktor yang menyebabkan sulitnya barter, di antaranya adalah: a) Kesulitan untuk
menemukan orang yang memiliki barang yang dibutuhkan dan mau menukarkan barangnya.
b) Tidak adanya standar nilai untuk dipertukarkan Dengan kesulitan tersebut di atas, akhirnya
cara barter pun ditinggalkan dan manusia mulai mencari alternatif benda lain untuk
dipergunakan dalam proses pertukaran. Setidaknya terdapat beberapa syarat agar sebuah
benda dapat digunakan sebagai uang, yakni; (1) dapat diterima; (2) setiap waktu dapat ditukar
dengan barang apa saja; (3) sulit mendapatkannya. Benda-benda yang dijadikan sebagai alat
pertukaran berupa kulit binatang, kerang dari laut, dan benda-benda yang memiliki syarat di
atas.Benda itu kemudian disebutuangbarang. Uang barang tidak dapat terus dipergunakan
sebagai alat pertukaran. Hal tersebut disebabkan karena ada kesulitan dalam ukuran, berat,
dan bentuk. Berdasarkan permasalahan tersebut, orang mulai mencari benda/logam yang
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) Tidak mudah rusak. 2) Diterima oleh umum. 3)
Mudah disimpan dan mudah dibawa-bawa. 4) Harganya tinggi walaupun dalam jumlah yang
kecil. 5) Sifatnya sama dan dapat saling mengganti. 6) Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai.
7) Harganya tetap dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan persyaratan di atas, alternatif
benda yang dijadikan alat tukar adalah emas dan perak. Misalnya mata uang India, Rupee
yang artinyaperak ataumata uang Belanda, Gulden yang artinya emas. Uang emas dan perak
tersebut dinamakan uang logam dan disebut full bodied money yang mengandung arti bahwa
nilai uang tersebut dijamin penuh (100%) oleh body-nya, artinya antara nilai nominal dan
nilai bahan sama. Dalamperkembangannya, sehubungandenganterbatasnyajumlah logam,
orang mencari benda lain untuk dijadikan uang. Akhirnya, dibuatlah uang dari bahan kertas,
haltersebut karena beberapa alasan sebagai berikut: 1) Jumlahnya dapat memadai sesuai
dengan kebutuhan 2) Biaya pembuatannya tidak terlalu mahal. 3) Mudah disimpan dan
dibawa-bawa. 4) Penerimaan uang kertas oleh masyarakat diantaranya karena adanya
kepercayaan.

2. Pengertian Uang

Melalui penjelasan sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa uang dapat diartikan sebagai
segala benda yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-
menukar atau perdagangan. Salah satu definisi mengenai uangdiungkapkanoleh Rudiger
Dornbusch, Stanley Fischer dan Richard Startz dalam bukunya Macroeconomics (1998)
bahwa uang adalah instrumen pembayaran atau media yangdigunakan
dalampertukaran.Batasan mengenai uang yang lebih kongkrit dijelaskan dalam buku saku
Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) yang mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu
yang dapat diterima secara umum sebagai media pertukaran, standar nilai atau sarana untuk
menabung atau penyimpan dayabeli. Dengan demikian, uang didefinisikan sebagai segala
sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran sah dalam
melakukan tukarmenukar atau perdagangan. Agar masyarakat menerima dan menyetujui
penggunaan benda sebagai uang, maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut: a)
Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacammacam
keinginan dari orang yang memilikinya, sehingga semua orang mau mengakui dan
menerimanya. b) Persyaratan teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang, di antaranya: 1)
Tahan lama dan tidak mudah rusak 2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai. 3) Mudah
disimpan dan dibawa. 4) Nilainya relatif stabil. 5) Jumlahnya tidak berlebihan. 6) Terdiri atas
berbagai nilai nominal. 7) Harganya tetap dalam jangka Panjang 3. Fungsi Uang Fungsi uang
dibagi atas dua jenis, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
penjelasan sebagai berikut: a. Fungsi Asli Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang.

Fungsi asli ini terdiri atas:

1) Uang sebagai alat tukar (medium of exchange) Uang digunakan sebagai alat untuk
mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan
kepercayaan masyarakat, sehingga bersedia dan rela menerimanya.

2) Uang sebagai satuan hitung (a unit of account) Untuk menentukan harga suatu barang
diperlukan satuan hitung. Dengan adanya uang, seseorang dapat mengadakan perbandingan
harga satu barang dengan barang lain. b. Fungsi Turunan Fungsi turunan adalah fungsi uang
sebagai akibat dari fungsi asli.

Fungsi tersebut terdiri atas:

1) Uang sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal adalah uang rupiah yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia, sedangkan uang giral dikeluarkan oleh bank umum. Uang tersebut
dapat digunakan sebagai alat pembayaran bagi masyarakat untuk melakukan transaksi.
Contohnya untuk melakukan pembayaran angkutan umum, pembayaran listrik, pembayaran
telepon, pembayaran barang yang dibeli, pembayaran biaya sekolah, dan sebagainya.

2) Uang sebagai alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan. Masyarakat dapat
menyimpan uang sebagai salah satu bentuk kekayaan. Selain itu, uang juga dapat digunakan
sebagai alat pemindah kekayaan. Contohnya Bambang Suroso ingin membeli tanah, untuk
mendapatkannya ia menjual mobil yang dimilikinya, uang hasil penjualan mobil ia belikan
tanah. Kegiatan yang dilakukan Bambang Suroso menunjukkan uang berfungsi sebagai alat
pemindah kekayaan.

3) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi. Uang yang beredar di masyarakat dapat
mendorong daya beli, peningkatan daya beli mendorong permintaan terhadap suatu barang di
pasar. Tingginya permintaan dapat memicu produsen untuk memproduksi barang dan jasa.
Kejadian tersebut menunjukkan uang berfungsi sebagai pendorong kegiatan ekonomi.

4) Uang sebagai standar pencicilan utang. Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk
melakukan pembayaran atas transaksi yang dilakukan secara kredit. Dengan kata lain, uang
dapat digunakan untuk melakukan cicilan utang.

4. Jenis-JenisUang

Secara umum, uang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu uang kartal dan uang giral. a.
Uang Kartal Pasti semua orang mengenal uang kartal karena kita memang masih
menggunakan uang jenis ini dalam kegiatan transaksi masyarakat. Uang kartal adalah uang
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran yang berbentuk logam
dan kertas.

1) Uang Logam Berdasarkan sejarah perkembangannya, uang logam merupakan uang yang
pertama dibuat. Menurut macamnya mata uang logam dibagi tiga macam: a) Mata Uang
Standar (Full Bodied Money Mata uang standar adalah mata uang yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai nominal uang sama dengan nilai intrinsiknya
(bahannya).Contohnya uang logamemas atauperak. b) Mata Uang Tandap (Token Money)
Mata uang tandap (bercap) adalah mata uang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran
yang sah dengan nilai nominal yang tidak sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya uang
logam. Rp100 Rp200 atau Rp500

2) Uang Kertas Uang kertas awalnya merupakan surat tanda penyimpanan yang serupa
dengan deposito emas, perak, atau deposito uang logam. Pedagang menyerahkan uangnya ke
bank dan bank memberikan surat bukti deposito. Uang kertas pada dasarnya surat pengakuan
utang oleh bank yang sewaktu-waktu selalu dapat ditukar dengan emas. Dalam
perkembangannya, surat pengakuan utang bank ini beredar sebagai uang. Saat ini uang kertas
yang beredar disebut uang kepercayaan dan terdiri atas beberapa nilai pecahan, seperti
Rp1.000, Rp2000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, hingga Rp100.000. Uang kertas
dibuat dengan kertas khusus dan terdapat unsur pengaman untuk menghindari pemalsuan.

b. Uang Giral (Demand Deposit)

Uang giral merupakan saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat
digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah, namun hanya berlaku pada kalangan
tertentu saja. Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro (BG). Pengelolaan Uang Rupiah
oleh Bank Indonesia Tahukah Anda, siapa yang bertugas untuk melakukan pengelolaan uang
rupiah kita? Salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Kegiatan pengelolaan uang rupiah mencakup perencanaan, pencetakan,
pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang rupiah. Dalam
menjalankan kegiatan pengelolaan uang rupiah tersebut, Bank Indonesia merupakan satu-
satunya lembaga yang berwenang melakukan pengeluaran, pengedaran, serta pencabutan dan
penarikan uang rupiah dari peredaran di masyarakat. Sementara itu, untuk pelaksanaan
kegiatan pengelolaan uang lainnya yaitu perencanaan, pencetakan dan pemusnahan uang
rupiah, dilakukan oleh Bank Indonesia melalui koordinasi dengan Pemerintah. Uang rusak
salah satu target pemusnahan uang ini. Kegiatan pengelolaan uang rupiah dilakukan oleh
Bank Indonesia untuk menjaga ketersediaan uang rupiah sebagai alat pembayaran tunai di
masyarakat. Untuk itu, agar uang rupiah tersediadimasyarakat dalam jumlah nominal yang
cukup dan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tepat waktu serta dalam
kondisi uang yang layak edar, maka kegiatan pengelolaan uang rupiah harus dilakukan
dengan efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Unsur Pengaman UangRupiah Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang


diberikan kewenanganuntuk mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat. Agar uang rupiah
aman dari pemalsuan, maka Bank Indonesia menetapkan unsur-unsur pengaman pada setiap
pecahan uang rupiah, baik pada bahan uang ataupun pada waktu proses pencetakan. Bank
Indonesia senantiasa melakukan penelitian dalam upaya meningkatan unsur pengaman uang
rupiah agar lebih andal dan sulit dipalsukan. Pada umumnya pemilihan unsur pengaman
mempertimbangkan dua hal sebagai berikut: a. Semakin besar nominal uang rupiah, maka
diperlukan unsur pengaman yang semakin komplek dan semakin baik; b. Untuk uang rupiah
nominal besar, diupayakan penerapan satu atau beberapa unsur
pengamanyangcanggihyangmemungkinkan hasil pemalsuan tidak sempurna. Secara umum,
Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang rupiah dalam tiga tingkatan sebagai berikut:

A. Terbuka(overt)adalahunsurpengamanyangdapatdideteksitanpa bantuan alatpanca indra.


Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi masyarakat biasa agar dapat dengan mudah
mengenali keaslian uang rupiah dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Pernah
mendengar istilah ini, kan? Unsur- unsur pengaman yang bersifat terbuka (overt), yang
saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu
1) Warna Uang terlihat terang dan jelaS
2) Optically Variable Ink (OVI), yaitu hasil cetak dengan tinta khusus berupa logo BI
dalam bidang tertentu, yang akan berubah warna apabila dilihat dari sudut
pandangberbeda
4) Benang Pengaman (Security Thread), yaitu bahan tertentu yang ditanam pada kertas
uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau beranyam. Pada pecahan Rp100.000
dan Rp50.000, benang pengaman akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang
berbeda
5) Gambar Tersembunyi (Latent Image), yaitu teknik cetak dimana terdapat tulisan
tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu
6) Cetak Intaglio, yaitu hasil cetak berbentuk relief yang terasa kasar bila diraba. Cetak
intaglio terdapat pada angka nominal, huruf terbilang, tulisan Bank Indonesia, gambar
utama dan Lambang Negara Burung Garuda.
7) Kode Tunanetra (Blind Code), yaitu kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi
tunanetra. Pada umumnya, kode tunanerta terletak di bagian muka uang di atas tulisan
Bank Indonesia.
8) Tanda Air (Watermark), yaitu suatu gambar tertentu pada bahan kertas uang yang akan
terlihat bila diterawangke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan.
9) Gambar Saling Isi (Rectoverso), yaitu hasil cetak pada bagian muka dan belakang uang
yang beradu tepat dan saling mengisi, menghasilkan gambar logo BI secara utuh apabila
diterawangkan ke arah cahaya

b. Semi tertutup (semicovert) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan
menggunakan alat bantu yang sederhana seperti kaca pembesar dan lampu ultraviolet. Unsur
pengaman ini diperuntukkan bagi profesional seperti kasir bank, kasir
supermarketdanbendahara,agardapatdenganmudahmengenali keaslian uang rupiah dengan
menggunakan alat bantu tersebut. Unsur-unsur pengaman yang bersifat semi tertutup
(semicovert) yang saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu:

1) Tulisan Mikro (Micro Text), yaitu tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca
dengan menggunakan kaca pembesar.

2) Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), yaitu hasil cetak tidak kasat mata yang akan
memendar di bawah sinar ultraviolet.3) Tinta Tampak (Visible Ink), yaitu gambar tertentu
yang dicetak dengan tinta tampak dan akan terlihat memendar apabila disinari dengan lampu
ultraviolet

4) Nomor seri(Serial Number), yaitu nomor seri uang yang pada umumnya dibuat asimetris
dan apabila disinari lampu ultraviolet akan memendar berubah warna dari merah menjadi
orange dan hitam menjadi hijau.

c. Tertutup (covert/forensic) adalah unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi dengan
menggunakan media peralatan laboratorium/forensik.
1. Perhatikan gambar uang herikut ini

Garnbar yang diberi tanda panah menunjukkan:


A. Gambar kasat mat:a
B. Gambar .saling isi
C. Kode tuna netra
D. Nilai nominal
E. Benang pengaman

2. . Perhat"kan kesulitan barter dan lresulitan menyimpan uang barang:


1} Sulit: menemukan barang untuk kebutuhan yang mendesak
2) Sukar disimpan
3} Sukar dibawa keana-mana
4) Tidak tahau lama
5) Su.Ii11: menentukan perbandingan barang yang ditukarkan
6) Sulit: memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam.
Yang rn.enjadi ke5uli.tan barter adalah:
A. 1, 2, dan 3 D. 3, 4, dan 5
B. . 1, 5, dan 6 E..4, S, dan 6
C. . 2, 3, dan 4

3. Berikut ini adalah cara meUhat keaslian uang :


1) Warna uang terHhat terang dan jelas
2) Terdapa11: benang pengaman yang ditanam pada kertas uang
3) Pada uang pecahan Rp,. 100.000,-, Rp,. 50.000.-, Rp. 20.000.- dan RP. 10.000..-
11:erdapat cetak pe]angi 1(r:ainbow printing)
4) Pada setiap uang t:erdapat tanda air 1(watermark)
S) Pada .setiap uang kert:as terdapat gambar saling i.si (rectoverso), yaim logo B]
yang akan terlihat secara u mh
Yang menjadi cara unt:uk melihat keasUan uang dengan cara diterawang adalah ...
A 1) dan 2) D.1) dan S)
B. 2) dan 3) E..3) dan 5)
C. 4) dan 5)
4. Andri membeli baju di pasar. Fungsi asli uangdalam kegiatan Andri adalah
A. Uang sebagai alat pembayaran yangsah
B. Uang sebagai alat tukar
C. Uang sebagai alat penyimpan kekayaan
D. Uang sebagai standar pencicilan utang
E. Uang sebagai pemindah kekayaan

A. Rectoverso
B. Rainbow Printing
C. Security Thread
D. Invisible Ink
E. Visible Ink
No awaban Pcmbahasan
C

Gambar yang dlberl tanda panah mcnUJtfukkan:


Kode runa netra.
2 B Kesulltan barter:
1. SuJit menemukan barangunruk kcbutuhanyang
mendesak
2. Sulitmenentukan pcrbandlngan barangyang
dltuka,·kan
3. Sulit memc11uhi kebutuhan yang bermacam•
macam.

3 C BerUrut lni adalah cara mclfhat keasllan ua,1g:


1) Pada scdap uang terdapat tanda air (watermark)
2) Pada setiap uang kertas terdapat gambar sallng isl
(reccoverso), yairu logo Bl yang akan tcrllhat sccara
utuh

4 B Andrl mcm.bcli baJu di pasar. Fungsi asll uang dalam


keglatan Andrladalah uangsebagai alat tukar

s D Gambar bcrikut lnl adalah InvisibleInk


7

2022/2023
2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


ALAT PEMBAYARAN NON
TUNAI

Suspeni,
Suspeni, S.Pd.
S.Pd.
SMAN
SMAN14 14SEMARANG
SEMARANG
2022/2023
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:


Pembelajaran a. Mendeskripsikan berbagai bentuk alat pembayaran non- tunai
yang berlaku di Indonesia
b. Mendeskripsikan penggunaan berbagai bentuk alat
pembayaran non- tunai
c. memahami berbagai bentuk alat pembayaran non- tunai yang
berlaku di Indonesia serta memahami penggunaannya
d. menyimpulkan alat pembayaran non- tunai yang berlaku di
Indonesia.

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam berbagai bentuk alat pembayaran non- tunai yan

Pertemuan 29-32

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap • Guru melakukan apersepsi mengenai alat pembayaran non
pembelajaran dan tunai
Pertanyaan Guru memberikan Pertanyaan pemantik bagaimana alat
pemantik) pembayaran non tunai digunakan?

Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang alat pembayaran non tunai Guru 60”
(Pembelajaran memberikan contoh konkritnya.
Berdiferensiasi, • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Model pembelaja mengajukan pendapat atau pertanyaan.
ran HOTS& 4C, • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan..
Literasi & • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
Numerasi, Profil akan dikerjakan.
Pelajar Pancasila, • Tugas dikerjakan secara mandiri.
dan Budaya Mengidentifikasi Masalah
Lingkungan Hidup) • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan
alat pembayaran non tunai.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang alat pembayaran
non tunai
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi
yang diperoleh. terkait dengan alat pembayaran non tunai.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta
didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan
baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system
pembayaran.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang alat
pembayaran non tunai.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback)
dari berbagai faktor yang memengaruhi alat pembayaran non
tunai
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada 20”
(Refleksi Siswa dan peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di
Guru) pertemuan selanjutnya
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,

esai) Asesmen Sumatif


LAMPIRAN

MATERI

ALAT PEMBAYARAN NONTUNAI

Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Alat
pembayaran secara umum dibagi menjadi dua, yakni alat pembayaran tunai dan alat
pembayaran nontunai. Alat pembayaran tunai tiada lain adalah uang rupiah sebagaimana
sudah dijelaskan sebelumnya, sedangkan alat pembayaran nontunai secara umum dibagi
menjadi dua, yakni:
1. Alat Pembayaran Berbasis Kertas (Paper Based) yaitu cek, bilyet giro, dan nota debet.
2. Alat Pembayaran Berbasis Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu ATM/Debet, kartu
kredit dan uang elektronik (e-money).Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut:

Cek merupakan suatu perintah kepada bankuntuk membayarkan sejumlah dana. Cek dikenal
ada tiga macam, yaitu cek atas unjuk, cek atas nama, dan cek silang. Sementara itu, Giro
Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet tidak dapat
ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya. AdapunNotaDebet
adalahwarkatatausuratyangdigunakanuntuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota
debetjuga digunakan untuk keperluan transaksi antarkantor, baik nota debet dengan surat
maupun nota debet dengan telegram. Nota debet dengan surat atau dengantelegram
disampaikan melaluikantorpos.
Adapun Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) adalah alat pembayaran berupa kartu
kredit dan kartu ATM/Debet. Kartu Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk
berbelanja pada pedagang, yang sumber dananya berasal dari pinjaman (kredit) yang
diberikan penerbit serta dikenakan bunga/denda jika membayar setelah jatuh tempo atau
angsuran. Kartu kredit dapat diartikan juga sebagai kartu yang dikeluarkan oleh bank atau
lembaga pembiayaan lainnya yang diberikan kepadanasabah untuk digunakan sebagai alat
pembayaran. Sementara itu, Kartu ATM adalah APMK yang dapat digunakan untuk
melakukan tarik tunai, cek saldo, transfer dana antar dan intra bank. Sumber dana berasal dari
simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung pada saat transaksi. Layanan
ATM di Indonesia mulai diperkenalkan pada awal tahun 1990-an. Sedangkan Kartu Debet
adalah APMK yang dapat digunakan untuk berbelanja pada pedagang dan debet tunai.
Sumber dana berasal dari simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung pada
saat transaksi. Kartu debet dapat diartikan juga sebagai alat pembayaran berbasis kartu yang
pembayarannya dilakukan dengan pendebetan langsung ke rekening nasabah pada bank
penerbit kartu. Beberapa bank penerbit kartu telah mengombinasikan kartu debet dan kartu
ATM dalam satu kartu (kartu debet ATM). Pada saat kartu debet digunakan untuk
bertransaksi, maka secara otomatis akan langsung mengurangi dana yang tersedia pada
rekening. Jika kartu debet digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM, maka kartu tersebut
dikenal sebagai kartu ATM. Namun, apabila digunakan untuk transaksi pembayaran dan
pembelanjaan nontunai dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture), maka
kartu tersebut dikenal sebagai kartu debet. Selain kartu kredit dan kartu ATM/debet, terdapat
pula apa yang disebutdenganuang elektronik. Tahukah Anda apa itu uang elektronik? Uang
Elektronik adalah APMK yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu
kepada penerbit uang elektronik. Nilai Uang disimpan secara elektronik dalam suatu media
server atau chip. Uang elektronik dapat digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang
yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut. Nilai uang elektronik yang disetor
oleh pemegang kartu bukan simpanan, artinya tidak mendapatkan bunga dan tidak dijamin
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

3. Alat Pembayaran Berbasis

Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu ATM/Debet, kartu kredit dan uang elektronik
(e-money).Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut:
Cek merupakan suatu perintah kepada bankuntuk membayarkan sejumlah dana. Cek dikenal
ada tiga macam, yaitu cek atas unjuk, cek atas nama, dan cek silang. Sementara itu, Giro
Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet tidak dapat
ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya. AdapunNotaDebet
adalahwarkatatausuratyangdigunakanuntuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota
debetjuga digunakan untuk keperluan transaksi antarkantor, baik nota debet dengan surat
maupun nota debet dengan telegram. Nota debet dengan surat atau dengantelegram
disampaikan melaluikantorpos.
8

2022/2023
2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


BANK DAN INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK

Suspeni,
Suspeni, S.Pd.
S.Pd.
SMAN
SMAN14 14SEMARANG
SEMARANG
2022/2023
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:


Pembelajaran a. Mendeskripsikan konsep bank dan industri keuangan non-bank
b. Mendeskripsikan berbagai produk yang dihasilkan
guna mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan
c. memahami konsep bank dan industri keuangan non-bank dan
memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung
tercapainya keterampilan literasi keuangan
d. Membuat pola hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Lembaga
Jasa Keuangan
e. Menyimpulkan tentang Lembaga jasa keuangan dalam perekonomian
Indonesia.
f. Menyusun rencana

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami konsep bank dan industri keuangan n

Pertemuan 33-36

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
siswa siap • Guru melakukan apersepsi mengenai Lembaga Keuangan
pembelajaran dan Guru memberikan Pertanyaan pemantik produk yang
Pertanyaan dihasilkan guna mendukung tercapainya
pemantik) keterampilan literasi keuangan

Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang system pembayaran Materi ini 60”
(Pembelajaran pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. Guru memberikan
Berdiferensiasi, contoh konkritnya.
Model pembelaja • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
ran HOTS& 4C, mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Literasi & • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan..
Numerasi, Profil • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
Pelajar Pancasila, akan dikerjakan.
dan Budaya • Tugas dikerjakan secara mandiri.
Lingkungan Hidup) Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan
konsep bank dan industri keuangan non-bank dan
memahami berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang konsep bank
dan industri keuangan non-bank dan memahami
berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung
tercapainya keterampilan literasi keuangan.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi
yang diperoleh. terkait dengan konsep bank dan
industri keuangan non-bank dan memahami berbagai
produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya
keterampilan literasi keuangan..
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta
didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan
baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang konsep
bank dan industri keuangan non-bank dan
memahami berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
konsep bank dan industri keuangan non-bank dan
memahami berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan..
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback)
dari konsep bank dan industri keuangan non-bank
dan memahami berbagai produk yang dihasilkan
guna mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada 20”
(Refleksi Siswa dan peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di
Guru) pertemuan selanjutnya
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,

esai) Asesmen Sumatif


LAMPIRAN

MATERI LEMBAGA KEUANGAN

Pada bagian ini kalian akan belajar tentang lembaga keuangan. Di mulai dari apa itu lembaga
keuangan? Bagaimana regulasi dari berbagai jenis lembaga keuangan? Hingga bagaimana
pengaruh dari lembaga keuangan untuk kehidupan sehari-hari kalian? Di samping itu, pada
bagian ini kalian juga akan belajar tentang berbagai produk yang ada pada tiap-tiap lembaga
keuangan yang tentunya dapat kalian rasakan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ketika melihat berbagai lembaga keuangan di sekitar kita, tentu timbul pertanyaan,
mengapa manusia memerlukan lembaga keuangan? Apakah sebenarnya manfaat dari adanya
lembaga keuangan tersebut?

Keberadaan lembaga keuangan sangat membantu masyarakat, tak terkecuali kalian sebagai
seorang pelajar. Apakah kalian pernah menikmati layanan produk dari salah satu lembaga
keuangan? Mungkin dari kalian ada yang pernah menjadi nasabah di suatu bank dan
melakukan tarik tunai melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Contoh lain terkait
dengan asuransi, apakah orang tua mengasuransikan rencana pendidikan kalian? Ketika
belajar di bangku SMP, kalian pernah belajar tentang bank, dan lembaga keuangan lainya.
Nah, pada bagian ini kita akan memperdalam belajar tentang lembaga keuangan.

1. Bank
a. Pengertian Bank

Kalian mungkin pernah melihat bank yang ada di sekitar tempat tinggal atau di sekitar
sekolah. Berbagai jenis bank tersebut tentu menyediakan produk-produk layanannya.
Mulai dari memfasilitasi masyarakat untuk menabung hingga memberikan kredit bagi
masyarakat. Beberapa di antara kalian mungkin telah secara langsung menjadi konsumen
dari layanan yang disediakan dengan menabung di bank. Namun, apakah sebenarnya
bank itu? Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya dalam
bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak. Secara sederhana bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat demi kemaslahatan bersama. Beberapa
materi di bawah ini akan menjelaskan tentang fungsi dan tujuan bank serta aneka jenis
bank yang kalian temukan dalam lingkungan sekitar.

b. Fungsi dan Tujuan Bank

Selaras dengan konsep bank yang telah kalian pahami, fungsi dan tujuan bank adalah
sebagai berikut: ■ Bank sebagai penghimpun dana masyarakat Dalam hal menghimpun
dana dari masyarakat, bank bertindak sebagai wadah atau fasilitator bagi masyarakat yang
ingin menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan, deposito, giro, dan lain sebagainya. ■
Bank sebagai penyalur dana untuk masyarakat Dalam hal menyalurkan dana kepada
masyarakat, bank dapat memberikan layanan dalam bentuk kredit. Jenis Bank ■ Bank
Sentral Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2004, bank sentral adalah lembaga
negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari
suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan
fungsi sebagai lender of the last resort. Di Indonesia, bank sentral adalah Bank Indonesia.
■ Bank Umum Menurut Undang Undang Nomor 10 tahun 1998, bank umum adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip
syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. ■ Bank
Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh
lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang
menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Berdasarkan prinsip
kegiatannya bank umum dan BPR dibagi menjadi dua, yakni konvensional dan syariah.
Konvensional sendiri dapat diartikan sebagai bank yang menggunakan sistem-sistem
yang berlandaskan pada pada hukum positif yang berlaku di suatu negara, sedangkan
bank syariah merupakan bank yang menjalankan aktivitasnya dengan menggunakan
pedoman/sistem yang sesuai dengan syariat Islam. Kalian tentu dapat mengetahui contoh
bank konvensional dan bank syariah dari lingkungan sekitar. Namun, apakah kalian tahu
atau sudah pernah merasakan perbedaan produk dari kedua bank tersebut? Untuk
menggali lebih dalam pengetahuan kalian mengenai bank, kerjakanlah aktivitas berikut
ini
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

Setelah belajar bersama mengenai lembaga keuangan perbankan, sekarang kalian akan
belajar mengenai Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang terdapat di Indonesia.
Berbeda dengan lembaga keuangan perbankan, IKNB memiliki jenis badan usaha yang
lebih banyak. Di samping itu, IKNB juga punya tugas dan fungsi berbeda dengan
lembaga keuangan perbankan. IKNB adalah badan usaha selain perbankan yang
melakukan kegiatan usahanya di bidang keuangan dengan cara menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat. IKNB terdiri atas perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, lembaga jasa keuangan khusus, dan lembaga keuangan mikro.
Berikut beberapa penjelasan terkait dengan jenis-jenis IKNB

JENIS-JENIS IKNB

■ Asuransi

Menurut UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang dimaksud asuransi adalah
perjanjian antara dua pihak yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis yang menjadi
dasar bagi penerima premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk: (1) Memberikan
penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang
timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang
tidak pasti; atau (2) Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggug dengan manfaat
yang besarnya telah ditetapkan dan/ atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Kerjakan tugas di bawah ini agar kalian lebih memahami tentang asuransi:
As:uransi

Petunjuk kerja:
Kerj:1.kan tugas secara berkelompok.
Gunakanlah berhagai sumber be]ajar untuk mengerjakan rugas.
Untuk mencari informasi ttentaing asuransi, kaJian dapat mencari secara daring ataupun melakukan wawan
Sampaikan temuan kalian di kelas!

l'lllml!
I?<,N !h!! Ill!Hl
A!!.u ra115i
K.orw!!"n!!ion.!!L

Krilik,, =J□ d:m


p<51iclapabrru

l-:toku1.1,:,g-.111 Prucl□k La.ya□aa


L"'iur.1.nsi

l't<,m;,
hru,.,. h.!11111
A,.-ura!!11si
:5:,l! rillI'll

1-::rilik,, =Jad;m
pi51aclapabrru
1-:toliehil""'•

Kalia:n dapat 11'.1£mJruli!a website Otnritns Jasa Ke:u:ort9an. (OJ.K Jfa.iru JJ.ttp.s://ojf;Lgo..m/ul/la.-naffil.mbfDefa-ult.asp: un
■ Dana Pensiun
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana
pensiun terdiri dari: (1) Dana Pensiun Pemberi Kerja Dana pensiun yang dibentuk
oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti,
bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang
menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. (2) Dana Pensiun Lembaga
Keuangan Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan
maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi
karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. (3) Dana Pensiun
Berdasarkan Keuntungan Dana Pensiun Pem beri Kerja yang menyelenggarakan
Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan
pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

Kerjakan tugas berikut ini agar kalian lebih memahami tentang dana pension

■ Lembaga Pembiayaan Berdasarkan OJK, lembaga pembiayaan adalah badan usaha


yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang
modal. Lembaga pembiayaan sendiri khusus didirikan untuk melakukan kegiatan
usaha sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/atau usaha kartu
kredit.
Untuk memahami tentang lembaga pembiayaan, kalian kerjakan aktivitas berikut ini

■ Lembaga Jasa Keuangan


Khusus Lembaga keuangan khusus terdiri dari beberapa lembaga atau perusahaan
yang dibentuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat khusus. Lembaga
ini biasanya berkaitan dengan upaya mendukung program kesejahteraan masyarakat
dari pemerintah. Lembaga jasa keuangan khusus meliputi: Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia (LPEI), perusahaan pergadaian (swasta dan pemerintah), lembaga
penjamin, Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan (PT Sarana Multigriya
Finansial), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Danareksa (Persero).
Untuk memahami tentang lembaga jasa keuangan khusus, kerjakanlah aktivitas di
bawah ini:

■ Lembaga Keuangan Mikro


Berdasarkan OJK, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga keuangan yang
khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan
masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada
anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi
pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan. LKM dilarang
dimiliki, baik langsung maupun tidak langsung, oleh warga negara asing atau badan
usaha yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh warga negara asing atau badan
usaha asing. LKM harus dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan usaha milik
desa/kelurahan, pemerintah daerah kabupaten/kota dan koperasi. Kegiatan usaha
LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat melalui
pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat,
pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.
Untuk memahami tentang lembaga keuangan mikro, kalian kerjakan aktivitas di
bawah ini:
■ Teknologi Finansial (Financial Technology/Fintech)
Apabila kalian melakukan transaksi daring untuk berbelanja atau menyimpan uang,
kalian telah menjadi salah satu pelaku teknologi inansial. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi menuntut lembaga keuangan nonbank untuk beradaptasi
hingga lahirlah teknologi inansial. Teknologi inansial merupakan inovasi inansial
dengan sentuhan teknologi modern (Sukma, 2016). Berdasarkan penjelasan OJK,
aktivitas teknologi inansial meliputi peminjaman dan pembayaran yang berbasis
teknologi informasi. OJK juga mencatat per 14 Agustus 2020 sudah ada 127
perusahaan intech yang terdaftar di Indonesia. Kalian dapat menemukan informasi
tersebut di situs web OJK.

Agar kalian lebih memahami tentang intech kerjakan tugas di bawah ini!
Petunjuk kerja:
Kerjakan tugassecara berkeJompok.
Cunakanlah berbagai sumber belajar untuk mengerjakan tugas. Untukmencari informasite
narasumber yangmenurut kaJian dapat membantu tugas kalian.
Sampaikan temuan kaliandi keJas!
Tugas:
CariJah infonnasi dua contoh ftntech yangterdaftar secara resmi diOJK!
Lakukan analisis keungulan dan keJemahan darifintecft!

ffl,\A,Ol:11.MJEJ<ONOMI•

Bandingkan dengan lembaga keuangan bank, terutama layanan


daribank umum dengan layanan fintech?
lelaskan pendapat kalian tentang prediksiperkembanganftntech
dalam kurun wal'tu 10 tahun mendatang!
3. Pasar Modal

Selain perbankan dan IKNB terdapat juga jasa keuangan yang memfasilitasi masyarakat
untuk jual beli modal, yakni pasar modal. Pasar modal di Indonesia dikelola oleh Bursa
Efek Indonesia (BEI). Terdapat berbagai produk pasar modal yang diperjualbelikan di
BEI. Beberapa produk tersebut di antaranya: saham, reksa dana, surat utang (obligasi) dan
Exchange Traded Fund (ETF). Melalui BEI, masyarakat dan investor dapat melakukan
jual beli terhadap produk yang dikeluarkan oleh emiten yang terdaftar di BEI. Lalu,
bagaimanakah sebaiknya masyarakat dan investor menentukan produk dan emiten yang
tepat untuk berinvestasi? Agar kalian lebih memahami tentang pasar modal, kerjakan
tugas di bawah ini
Pasa-rModal

P,etunjnk kerja:
Kerjakan tugas secara berke]ompok.
Gunak,rn.Jah beroagai sumber belaja.r unruk mengerjakan tugas.
Untuk rnencari infomi.as.i tenumg pasar rnoda1, ka1ian dapat rnencari s,ec-ara daring ataupun mela!lrukan w
Samtpaikan temuan katian di keias! Togas::
Jeiaskan produk p,asar mod.a[ yang diperjjua]betikan di BEl!
Ana[isislah keunggulan dan keiemahan dari setiaip produk!
Cari]ahinformasitentangran.gkah-langkahagardapat berinvetna.si di pasar modal!
Jika btian memiliki uang Rpl0.000.000 dan akan berinvestasi di pasa.r modal rnaka:

Bagai!m.ana ca.ra kalian menentu.kan emiten yang akan


kaliaa pilih sebagai tempat berinvestasi.?
Produk investasi apaka.h yang ka.llan pilih, 'elaskan alasannya mengapa.I
Baga:imanacarakaliandalammengurangir1sikc kegagalanjke:mgian da1am bennvestasi?
S. Menurut kalian, mengapa seseorang berinvestasi di pasar modal?
6. Bandingkan kelebihan dan ekurangan investasi di pa.sar modal dan investa.s.i ernaS:!
Kalian dapat menoo.ri infonnasi mela!ui situs BEi, dan berbagai sumber lain yang alruntabe!.dan. releoo.n.

Sa!alitsatu kampanye vang dllurmurkamBEi aga:r


im:syarafcatrlnv sl di
pa&a.ir moda.l. Untuk tahu l@bih !>anjut lralian bisa kunjungl a.lamat :situs http:// yuknalwngsa,ham.lru.co.ldl
:itau mamlndal Q'R code
bf!rilwt lni.
4. Otoritas Jasa Keuangan (OJK): Peran dan Fungsi

Berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011, Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara
independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk pemerintah dengan tiga misi utama yaitu: •
Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara
teratur, adil, trans paran, dan akuntabel; • Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan stabil; serta • Melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat

Dengan kata lain, fungsi OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
Fungsi pengaturan dan pengawasan ini meliputi sektor perbankan, pasar modal, maupun
sektor IKNB. Dalam menjalankan fungsinya, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia.
Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) pasal 39, yaitu
Praktik Penelitian Ilmu Ekonomi
Jenis tugas: Kelompok Togas:
Benruklahkelompok dengan temankelas kalian secara proporsional.
Buatlah mini riset tentang masalah ekonomi yang terjadi di daerah kalian.
Carilah latar belakang masalah tersebut!
Susunlah identifikasi rnasalahnya.
Susunlah rumusan masalah.
Susunlah tujuan mini riset kalian.
Swsuulah mauraaL111i11i ri t:Lkaliau.
Gunakan teori-teori yang telah kalian pelajari sebagai landasan dalam mini riset (dapat mencari sumber refere
Kumpulkan data dari masalah yang telah kalian pilih (dapat
berupa data sekunder maupun primer).
Lakukan pengolahan data dan analisis.
Deskripsikan hasil pengolahan data dan analisis kalian sebagai hasil mini riset
Buatlah simpulan serta saran sebagai penutup mini riset kalian.
sebesar12%setahun dengan berbagai persyaratan. Misalnya Jaya mesti
memberikan jaminan. Menurut kalian apa yangsebaiknya Jaya lakukan?
Pilihan apa yang paling menguntungkan dengan risiko minimal dan
dapat membantu sesama? Jelaskan pendapat kalian!
3. Bagaimana mengatasi kelangkaan? Jelaskan dan berikan dua contoh!
4. Sebutkan minimal satu contoh berbagai masalah yang dihadapi
oleh konsumen, distributor, dan produsen? Jelaskan!
5. Menurut kalian, bagaimana ilmu ekonomi memberikan manfaat bagi
kehidupan sehari-hari? Tuliskan refleksi kalian!

Anda mungkin juga menyukai