2023/2024
2022/2023
Madichah,
Suspeni, S.Pd.
S.Pd.
SMA Negeri
SMAN 14 1 Rembang
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 1 Rembang
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E
Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dengan kesadaran penuh
Pembelajaran (mindfullness) diharapkan mampu:
10.1 memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi dan
melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik atau
metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan
hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan konsep-
konsep ekonomi sehingga peserta didik berada dalam posisi well-being
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami kelangkaan sebagai
inti dari masalah ilmu ekonomi dan kreatif dalam Menyusun laporan penelitian
sederhana dari materi Kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi,
bergotong royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam
mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
budaya bersih, sehat, dan religius.
Pertemuan 1
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik Non Kognitif)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu (Lembar Kerja 1)
- Asesmen kelompok (Lembar Kerja 2)
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)
Asesmen Sumatif
(Lihat Lampiran Soal Asesmen Sumatif)
Lampiran
Materi
Contoh Asesmen
LEMBAR AKTIVITAS 1
Petunjuk kerja:
• Kerjakan tugas secara mandiri (individu).
• Tulis dan sampaikan pendapat kalian di kelas
Tugas:
• Tuliskan lima contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi
saat ini.
• Urutkan kebutuhan dan keinginan sesuai proritas dan sertakan alasan kalian!
Kebutuhan Keinginan Alasan
Pada Lembar Aktivitas 1, kalian juga ditugaskan untuk membuat daftar kebutuhan dan
keinginan. Berikut ini akan dijelaskan, apa yang dimaksud dengan kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk
bertahan hidup layak dan menaikkan taraf hidupnya. Sementara, keinginan dapat diartikan
sebagai sesuatu yang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa hal tersebut tersebut
sebenarnya ia masih dapat hidup layak. Ketika kalian dapat memisahkan, mana yang
merupakan kebutuhan atau mana yang merupakan keinginan, maka hal itu ditentukan oleh
tindakan ekonomi. Ketika kalian di Sekolah Menengah Pertama (SMP), apakah kalian masih
ingat tentang materi tindakan ekonomi?
Tindakan ekonomi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Secara umum,
tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu:
LEMBAR AKTIVITAS 2
Studi kasus terkait dengan tujuan SDGs No. 2 yaitu mengakhiri kelaparan,
mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik, serta mendukung
pertanian berkelanjutan.
Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional
Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia
cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Indonesia perlu lahan tambahan
200 ribu hektare. Jumlah penduduk dunia terus bertambah, sementara planet
Bumi ukurannya tak berubah. Kebutuhan akan jumlah dan kualitas pangan terus
berkembang, sementara areal pertanian semakin berkurang. Jangan heran bila
para ahli pertanian dunia pun kesulitan untuk memprediksi sistem pangan global
yang ke depan makin kompleks dan tidak pasti. Sumber ketidakpastiannya
adalah ketersediaan lahan dalam keberlanjutan sistem pangan. Organisasi
Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) sudah cukup lama
menyoroti masalah ketersediaan lahan bagi ketahanan pangan. Di tingkat global,
FAO memproyeksikan kebutuhan lahan pertanian dapat mencapai 5.4 miliar
hektare pada 2030 dari kondisi saat ini 5.1 hektare. Berbagai skenario pun
ditawarkan agar penggunaan lahan menjadi lebih optimal. Pasalnya, pembukaan
dan perluasan lahan pertanian tentu harus memperhatikan banyak aspek, seperti
masalah lingkungan dan terganggunya ekosistem. Isu lingkungan tak
menyurutkan agenda PBB dalam mengawal masyarakat agar tetap mendapatkan
nutrisi dengan cara menjaga produktivitas lahan sebagai bagian ketahanan
pangan. Tak dimungkiri, isu konversi lahan produktif pertanian menjadi momok
yang menghantui ketahanan pangan banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pemerintah pun sangat serius memperhatikan masalah tersebut demi menjamin
ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakatnya. Adanya masalah konversi
lahan itu terkonirmasi dari data Kementerian Agraria dan Tata Ruang Wilayah,
Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Pertanian. Lahan pertanian juga
makin susut. Pada 2019, luas baku sawah nasional hanya 7.465 juta hektare,
turun dibandingkan posisi 2013 yang 7.75 juta hekatare. Artinya, 285.000 lahan
pertanian beralih fungsi selama kurun 2013-2019 atau ratarata 47.500 hektare
per tahun. Kemungkinan alih fungsi lahan itu untuk pembangunan. Meski terjadi
penyusutan lahan pertanian, satu laporan dari Global Food Security Index
menyebutkan ketahanan pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima
tahun terakhir. Skornya bertambah dari 50,7 pada 2015, naik ke 53,2 pada 2017,
dan 62,6 pada 2019. Peringkat Indonesia juga terus naik dari posisi ke 75 (2015),
lalu 68 (2017), dan 62 pada 2019 dari 113 negara yang dievaluasi. Lembaga itu
mengukur indeks dengan melihat beberapa hal. Pertama affordability atau
kemampuan konsumen untuk membeli makanan, kedua availability atau
kecukupan pasokan, dan ketiga tentang risiko gangguan pasokan. Selain itu,
indeks itu juga mengukur kapasitas negara mendistribusikan pangan, faktor
kualitas, serta keamanan pangan. Namun, penilaian mereka mengabaikan
sumber pangan. Penilaian itu tidak peduli bahan pangan tersebut diproduksi oleh
petani di dalam negeri atau didatangkan melalui impor. Tak heran, peringkat
pertama Indeks Ketahanan Pangan Global justru ditempati oleh Singapura.
Dalam rapat terbatas lanjutan pembahasan food estate di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu
(23/9/2020), Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan
nasional adalah agenda strategis. Ini, tambah Jokowi, agenda yang harus dilakukan dalam
rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. “Bahkan, FAO
sendiri sudah mengingatkan berkali-kali mengenai krisis pangan tersebut,” ujar Kepala
Negara. Adanya program penyediaan pangan nasional juga untuk mengantisipasi perubahan
iklim. Selain itu juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan. “Ini penting
bagi bangsa ini.” Wajar bila Presiden khawatir soal penyediaan pangan. Dalam konteks ini,
sinyalemen yang disampaikan Kepala Negara tergambarkan dari data BPS yang menyebutkan
produksi padi pada 2019 hanya sebesar 54,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun
sebanyak 4,6 juta ton atau 7,76% dibandingkan dengan 2018. Bila pada 2020 produksi
pangan nasional cukup baik dan aman dalam menyangga kebutuhan, itu tak lepas dari kondisi
cuaca yang mendukung. Tak ada kemarau kering seperti tahun 2019. Namun, ke depan cuaca
tak selalu akan bersikap bersahabat. Adakah Indonesia siap menghadapi luktuasi ini?
Menyikapi persoalan pangan itu, Kementerian Pertanian pun sudah menyiapkan empat
strategi untuk memaksimalkan produksi sektor pertanian. Pertama, melakukan ekstensiikasi
pada lahan rawa. Kedua, mempersiapkan pangan lokal sebagai subsitusi makanan pokok
yang selama ini mengandalkan beras. Ketiga, membentuk lumbung pangan di tiap wilayah,
mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Terakhir, membuat food estate di
beberapa tempat dengan modern farming. Masalah ketahanan pangan telah menjadi isu
krusial cukup lama. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun
mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk
menambah pasokan pangan, khususnya di tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh
200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin agar stok Masa Tanam (MT) I dan MT
II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah
mempersiapkan makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate,
pemerintah telah menyiapkan dua lokasi, di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Di
Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di
kedua Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare
yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini, menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua
kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare. Menurut
rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan
lahan pendukung budidaya peternakan. Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten
Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan tengah disiapkan
lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di
kabupaten itu tengah dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai
percontohan nasional. “Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,” kata Jokowi dalam
rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya perumusan rencana
induk lumbung pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain
itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan infrastruktur pendukung akses
jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
Sofyan Djalil menyelesaikan masalah pembebasan lahan
di lumbung pangan. “Masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu
yang berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate. Saya meminta Menteri
ATR/BPN (Sofyan Djalil) untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung
pangan tersebut,” tambah Jokowi. Sumber: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-
angka/ ekonomi/mengawal-ketersediaan-pangan-nasional. Penulis: Firman Hidranto, tanggal
2 Oktober 2020.
Petunjuk kerja:
1. Berdasarkan artikel di atas, temukan kelangkaan apa yang terjadi? Mengapa terjadi
kelangkaan tersebut? Jelaskan faktorfaktor penyebabnya!
2. Amatilah lingkungan kalian berada, temukan persoalan yang mirip seperti yang terjadi
pada artikel di atas? Jelaskan mengapa kelangkaan tersebut terjadi!
3. Tuliskan pendapat kalian tentang solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut!
4. Tuliskan prediksi yang kemungkinan terjadi di masa mendatang apabila kelangkaan
tersebut terus menerus terjadi.
Pengayaan:
Kalian dapat mencari pendapat para ahli ekonomi mengenai ilmu ekonomi, serta
sejarah ilmu ekonomi sehingga berkembang seperti sekarang. Gunakankah berbagai
buku tentang ekonomi di perpustakaan atau buku daring sehingga akan memperkaya
wawasan kalian tentang ilmu ekonomi.
Asesmen Sumatif
4. Cakupan ilmu ekonomi normatif lebih luas dari ekonomi positif. Analisis dalam ekonomi
normatif biasanya berupa pernyataan-pernyataan ekonomi yang menunjukkan apa yang
seharusnya terjadi. Yang termasuk pernyataan ekonomi positif adalah ….
A. pajak harus dipungut atas dasar pengeluaran
B. sebaiknya pendapatan negara dari pajak digunakan untuk membiayai orang miskin
C. seharusnya pendapatan nasional dibagi secara merata
D. sebagian pendapatan orang kaya harus didistribusikan pada orang miskin
E. sebaiknya masyarakat yang menjadi pemilik sumber daya ekonomi
5. Permasalahan kenaikan harga bahan pokok dan kelangkaan BBM di berbagai daerah
termasuk dalam lingkup pembahasan ilmu ekonomi ….
A. moneter
B. mikro
C. regional
D. makro
E. publik
6. Berikut pernyataan tentang ekonomi mikro dan ekonomi makro.
1) Ekonomi mikro membahas tentang pedagang dalam skala kecil, sedangkan ekonomi
makro membahas tentang kegiatan konsumsi
2) Ekonomi mikro membahas tentang kegiatan produksi dan konsumsi, sedangkan
ekonomi makro membahas masalah inflasi
3) Ekonomi mikro membahas tentang biaya produksi perusahaan, sedangkan ekonomi
makro membahas tentang masalah ketimpangan neraca pembayaran
4) Ekonomi mikro mempelajari tentang perilaku produsen dan konsumen, sedangkan
ekonomi makro membahas tentang pendapatan nasional
5) Ekonomi mikro membahas tentang pemerataan pendapatan, sedangkan ekonomi
makro membahas tentang kebijakan pemerintah.
Perbedaan yang paling tepat antara ekonomi makro dan ekonomi mikro ditunjukkan pada
nomor….
A. 1), 2), dan 4)
B. 1), 3), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
7. Bu Andin seorang akuntan perbankan. Sesuai dengan bidangnya, ia bekerja di bank pada
bagian staf administrasi. Penerapan ilmu ekonomi berdasarkan pernyataan tersebut adalah
A. Ekonomi terapan
B. Ekonomi mikro
C. Ekonomi makro
D. Ekonomi deskriptif
E. Ilmu ekonomi
8. Perhatikan matriks berikut!
A B C
1. Lingkungan 1. Harga barang 1. Penawaran
2. Jenis Kelamin 2. Permintaan 2. Adat Istiadat
3. Pendapatan 3. Perababan 3. Jumlah Keluarga
Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan ditunjukkan pada nomor ….
A. A1, B2, dan C3
B. A1, B3, dan C2
C. A2, B1, dan C3
D. A3, B2, dan C1
E. B1, B3, dan C2
9. Pak Aldebaran adalah seorang pengusaha furniture kayu jati. Permintaan barang semakin
lama semakin meningkat karena kualitas furnite yang terjamin dari produk yang
diproduksi oleh Pak Aldebaran. Dalam beberapa tahun terakhir, persediaan kayu jati
semakin berkurang akibat berkurangnya lahan dari pemasok penghasil kayu jati.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, langkah yang dapat dilakukan oleh Pak Aldebaran untuk
memecahkan masalah ekonomi adalah ….
A. Mengimpor produk furniture yang sejenis dengan bahan baku yang sama jika ada
pesanan
B. Terpaksa berhenti berproduksi sebagai perajin kayu dan beralih ke profesi lain
C. Berkreasi mengolah dan menggunakan kayu jenis lain untuk membuat furniture
dengan meningkatkan kualitas produksi
D. Menggunakan kayu impor dari luar negeri yang harganya lebih murah tanpa
memandang kualitas
E. Mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat lahan baru sebagai sarana menanam
kayu jati
10. Perhatikan alat-alat pemenuhan kebutuhan berikut !
1) Kopi dan Gula
2) Motor dan ban
3) Kemeja dan dasi
4) Beras dan ketela
5) Telur dan ikan
Barang komplementer ditunjukkan pada nomor ….
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 2) dan 4)
C. 1), 4) dan 5)
D. 2), 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
11. Keluarga Pak Hartawan memenuhi beberapa kebutuhan sebagai berikut:
1) Membeli makanan pada saat lapar
2) Membeli satu set kaset musik keroncong kesukaannya
3) Makan gudeg Yogya kesukaan keluarganya
4) Pergi rekreasi ke pemandian air panas
5) Menggunakan paying atau jas hujan agar tidak kehujanan
Jika ditinjau dari sifatnya, yang termasuk kebutuhan jasmani ditunjukkan pada nomor ….
A. 1), 2) dan 4)
B. 1), 3) dan 5)
C. 1), 4) dan 5)
D. 2), 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
12. Mayoritas penduduk Indonesia mengkonsumsi beras, tetapi produksi beras saat ini
menurun. Di kota-kota tertentu sudah terasa kelangkaan terjadi sehingga beras
melambung tinggi. Hasil penelitian sementara menyatakan permasalahan ini diakibatkan
mahalnya bibit padi. Untuk pemecahan masalah kelangkaan tersebut yang tepat adalah…
A. berhenti berproduksi padi, beralih kepada produksi pangan alternatif
B. memberikan penyuluhan kepada petani cara meningkatkan produksi padi
C. memberikan subsidi kepada petani dan mengurangi konsumsi beras
D. memberikan subsidi kepada petani untuk membeli bibit dan membukalahan pertanian
baru
E. memberlakukan program transmigrasi ke daerah yang kosong atau baru
13. Pak Angga bekerja keras sehingga beliau menjadi orang yang terpandang dan disegani di
kampungnya. Motif yang mendasari kegiatan ekonomi yang dilakukan Pak Angga adalah.
A. Memperoleh keuntungan
B. Mendapat kekuasaan
C. Motif sosial
D. Memperoleh kedudukan
E. Menguasai pasar
14. Kelangkaan adalah suatu kondisi ketika manusia memiliki sumber daya ekonomi yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Berikut ini merupakan faktor-
faktor yang dapat menyebabkan kelangkaan adalah ….
A. melimpahnya sumber daya alam yang tersedia
B. seimbangnya antara kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan peningkatan
kebutuhan
C. terbatasnya kemampuan yang dimiliki manusia dalam mengolah sumber daya alam
yang ada
D. melimpahnya tenaga ahli
E. kreativitas manusia dalam penciptaan kebutuhan baru
15. Keluarga Pak Prasetya memenuhi beberapa kebutuhan, diantaranya:
(1) Membeli kebutuhan pokok sehari-hari
(2) Pergi nonton wayang kulit dengan dalang Ki Anom Suroto
(3) Makan bakso sapi dengan keluarga
(4) Pergi rekreasi ke Candi prambanan
(5) Membeli jaket saat musim dingin
Jika ditinjau dari sifatnya, yang termasuk kebutuhan jasmani adalah
…. A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
16. Ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh
nilai-nilai Islam disebut ….
A. Ekonomi mikro
B. Perekonomian Islam
C. Perbankan Islam
D. Ekonomi syariah
E. Ekonomi perbankan Islam
17. Perhatikan permasalahan ekonomi berikut!
1) Sumber daya modal masih sangat kurang
2) Teknologi untuk memproduksi barang/jasa masih sangat sederhana
3) Sempitnya lapangan kerja yang disediakan pemerintah atau swasta
4) Naiknya harga kebutuhan pokok menyebabkan inflasi
5) Naiknya harga eceran tertinggi (HET) atas produk tertentu di pasar Permasalahan ekonomi
makro ditunjukkan oleh angka.....
A. 1,2,dan 3
B. 1,2,dan 4
C. 1,3,dan 4
D. 2,3,can 4
E. 3,4,dan 5
18. Farah ingin menyuguhkan kopi untuk ayahnya, karena kopinya habis, maka ia
memberikan teh. Kopi dan teh merupakan ....
A. barang subtitusi
B. barang komplementer
C. barang jadi
D. barang setengah jadi
E. bahan baku
19. Pada saat musim hujan tiba, Kota Semarang mengalami kebanjiran. Air disini merupakan.
A. barang bebas
B. barang illith
C. barang subtitusi
D. barang ekonomis
E. barang komplementer
20. Sumber daya alam yang ada di bumi tidak tersebar secara merata. Ada tempat yang
mempunyai tanah-tanah subur, ada juga yang tidak. Ada tempat yang memiliki sumber
mata air berlimpah, ada juga yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa kelangkaan
dipengaruhi oleh ….
A. Pertumbuhan penduduk
B. Kemampuan produksi
C. Perkembangan Teknologi
D. Perbedaan Letak Geografis
E. Bencana alam
21. Saat kamu sakit harus membutuhkan obat, ketika temanmu dahaga harus segera diberi
minum. Kondisi tersebut menunjukkan jenis kebutuhan ….
A. Kebutuhan sepanjang waktu
B. Kebutuhan tidak terduga
C. Kebutuhan akan dating
D. Kebutuhan Sekarang
E. Kebutuhan Jasmani
22. Dalam menentukan sesuatu, kita harus memilih untuk mengerjakan yang penting dan
mendesak terlebih dahulu, penting tapi kurang mendesak, kurang penting tapi mendesak,
baru yang terakhir melakukan yang kurang penting dan kurang mendesak. Hal ini
menunjukkan bahwa skala prioritas dipengaruhi oleh ….
A. Tingkat pendapatan, Pendidikan, dan jenis kelamin
B. Tingkat kepentingan, Pendidikan, dan jenis kelamin
C. Tingkat pendapatan, kemampuan diri dan jenis kelamin
D. Tingkat kepentingan, Kesehatan, dan masa depan
E. Tingkat kepentingan, Kemampuan diri, dan Mempertimbangkan masa depan
23. Berikut ini yang merupakan contoh tindakan efisien adalah ....
A. Fitri lebih suka belanja di pasar daripada di supermarket karena harganya lebih murah
dengan kualitas yang sama
B. Dini berangkat ke sekolah menggunakan taksi padahal masih ada angkutan umum
C. Hadi tidak pernah menawar harga barang setiap kali berbelanja
D. Gani setiap hari membeli mainan baru
E. Dedi tidak dapat berhemat dalam menggunakan uang jajannya
24. Ketika kamu membeli makanan produk baru karena kemakan iklan di televisi, maka
tindakan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh ….
A. motif intrinsik
B. motif ekstrinsik
C. motif televisi
D. motif makanan
E. motif produk baru
25. Ketika menyusun kebutuhan atau menentukan keinginan, hendaknya menyesuaikan
dengan kemampuan finansial yaitu ….
A. strata sosial
B. tingkat usia
C. tingkat pendidikan
D. jumlah pendapatan
E. lingkungan
KUNCI JAWAB
1. A 10. A 19. B
2. B 11. B 20. D
3. A 12. D 21. D
4. A 13. B 22. E
5. B 14. C 23. A
6. C 15. B 24. B
7. A 16. D 25. D
8. B 17. E
9. C 18. A
2
2023/2024
2022/2023
Madichah, S.Pd.
Suspeni, S.Pd.
SMA
SMANNegeri
14 1 Rembang
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 1 Rembang
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami Skala prioritas
sebagai acuan dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi
dan kreatif dalam menyusun skala prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan
kondisi di lingkungan sekitarnya, memahami pola hubungan antara
kelangkaan dan biaya peluang dan kreatif dalam menyusun laporan penelitian
sederhana dari Pola hubungan antara kelangkaan dan biaya peluang, bergotong
royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam mengemukakan
pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui budaya bersih,
sehat, dan religius.
Pertemuan 6-9
Pertemuan 10-13
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
Lampiran
Materi
SKALA PRIORITAS
Setelah kalian belajar tentang kebutuhan dan keinginan, kalian akan menemukan adanya
ketimpangan antara jumlah kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. Kondisi yang
menunjukkan ketika manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua
kebutuhannya disebut kelangkaan. Jumlah kebutuhan manusia lebih banyak dari jumlah
barang dan jasa yang tersedia. Ilmu ekonomi menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai
masalah atau tantangan tersebut. Tindakan ekonomi rasional menuntun kalian untuk
menentukan prioritas sehingga dapat meminimalkan biaya (cost) dan dapat memberikan
keuntungan (beneit). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prioritas adalah
mendahulukan dan mengutamakan daripada yang lain. Ketika kalian menyusun skala
proritas, terdapat hal-hal yang mesti diperhatikan, yaitu:
Contoh Asesmen
Lembar Aktivitas 3
Bagaimana Mengelola Uang secara Efektif? Budi seorang pelajar SMA kelas X.
Setiap bulan orang tuanya memberikan uang saku sebesar Rp450.000.
Peruntukan uang saku sesuai kesepakatan dengan orang tuanya adalah untuk
beberapa pengeluaran, yaitu makan siang, dana transportasi, dana komunikasi,
dana sosial, dan menabung. Apabila kalian menjadi Budi, hal apa sajakah yang
akan kalian lakukan sehingga dapat mengelola uang dengan efektif?
Petunjuk kerja:
• Kerjakan tugas secara mandiri!
• Tulis dan hitung pengelolaan uang di buku kalian!
• Sampaikan pendapat kalian di kelas!
Tugas
• Sebagai Budi, kalian diminta untuk membuat pengelolaan keuangan, bagaimana
mengelola uang tersebut secara efektif dengan memperhatikan berbagai
pengeluaran?
• Tulislah hal-hal yang mesti Budi masukkan sebagai prioritas kebutuhan serta
jumlah pembagian uangnya!
• Jelaskan alasan rasional mengapa Budi harus mengatur skala prioritasnya?
• Jika Budi mendapatkan tambahan uang saku sebesar Rp150.000. Susunlah
perubahan skala prioritas dan jelaskan alasan rasionalnya!
LEMBAR AKTIVITAS 4
Tugas Individu
Buatlah daftar kebutuhanmu mulai dari prioritas tertinggi hingga prioritas terendah. Gunakan
rubrik berikut ini untuk membantu kamu dalam menentukan skala prioritas.
Lampiran
Materi
Nita mempunyai modal dan keahlian untuk melakukan produksi mebel dengan
peluang mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp7.000.000,00 per bulan
melalui proses produksi selama 4 bulan. Pada saat yang bersamaan, Nita
mendapat tawaran untuk bekerja sebagai akunting di suatu perusahaan dengan
gaji R2.500.000,00 per bulan. Besarnya biaya peluang bagi Nita selama 4 bulan
sebesar Rp2.500.000,00 x 4 = Rp10.000.000,00. Artinya Nita harus bekerja di
perusahaan mebelnya dan merelakan kesempatan mendapatkan pendapatan
potensialnya sebagai akunting Rp10.000.000,00.
Untuk memperjelas perbedaan biaya peluang dan biaya sehari-hari simak contoh
soal berikut ini ya.
Andi bekerja sebagai manajer di salah satu hotel bintang lima yang terkenal di
Jakarta. Andi mendapat gaji per bulan sebesar Rp20.000.000,00. Karena ingin
mengembangkan diri, ia berhenti bekerja sebagai manajer dan membuka sebuah
restoran. Restorannya menempati rumahnya yang dahulu disewakan sebesar
Rp10.000.000,00 per bulan. Untuk modal kerja ia mengambil depositonya
sebesar Rp500.000.000,00 yang berbunga Rp6.000.000,00 per bulan. Berikut ini
disajikan laporan pengelolaan restauran Andi.
Jika laba akuntansi lebih kecil daripada biaya peluang, maka perusahaannya
sebenarnya merugi. Jadi jika penerimaan restoran Andi hanyaRp150.000.000,00
lebih baik Andi kembali bekerja di salah satu hotel bintanglima yang terkenal di
Jakarta itu.
Contoh 1 :
Seorang lulusan SMA diterima di UGM. Yang bersangkutan juga sudah diterima untuk
bekerja penuh waktu (full time) di Toko A dengan gaji Rp 3.000.000,00 per bulan, di pabrik
B dengan gaji Rp 3.250.000,00 per bulan, dan di kantor C dengan gaji Rp 3.500.000,00 per
bulan. Jika yang bersangkutan memutuskan untuk kuliah dan bukan bekerja, maka biaya
oportunitasnya sebesar Rp 3.500.000,00 perbulan.
Contoh 2 :
Perusahaan melakukan pengambilan keputusan mengganti atau tetap memakai mesin yang
sekarang digunakan. Jika biaya operasi mesin lama Rp 100.000,00 perbulan, sedangkan biaya
operasi mesin baru Rp 75.000,00 perbulan, maka penghematan biaya Rp 25.000,00 perbulan
tersebut merupakan biaya peluang atau biaya kesempatan bagi alternatif biaya menggunakan
mesin lama.
Contoh 3 :
Tn. Amir seorang karyawan perusahaan swasta di kota "Y" memperoleh gaji Rp 3.000.000,00
per bulan. Karena ingin memiliki usaha sendiri dia berhenti dari perusahaan tempat bekerja
dan mendirikan industri batu bata. Pendapatan dari industri batu bata 1 bulan Rp
5.000.000,00, beli bahan Rp 1.500.000,00, upah karyawan Rp 2.000.000,00 dan biaya lain
lain Rp 750.000,00. Berdasarkan contoh tersebut maka dapat ditentukan hal-hal berikut ini :
Contoh Asesmen
2023/2024
Madichah, S.Pd.
SMA Negeri 1 Rembang
2023/2024
MODUL AJAR
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 1 Rembang
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami sistem ekonomi
sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai
kebutuhan masyarakat dan kreatif dalam Menyusun laporan penelitian sederhana dari
materi system ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi,
bergotong royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam
mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
budaya bersih, sehat, dan religius.
Pertemuan 14-18
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan system ekonomi
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang pengelolaan
keuangan agar efektif dan mengerjakan tugas sesuai
dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan pengelolaan
keuangan.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati. Guru mendorong peserta didik
untuk mengelola informasi terkait system ekonomi.
• Peserta didik bergaya belajar auditory :
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang sistem ekonomi dan kegiatan
ekonomi
• Peserta didik bergaya belajar visual : melihat
infografis/artikel/video tentang sistem ekonomi dan
kegiatan ekonomi
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall sistem ekonomi dan
kegiatan ekonomi
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami
sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan
memperlihatkan keberanian untuk menyampaikan
pemahaman dari hasil belajar materi dan
menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian
atas pendapat teman saat berdiskusi,
mengidentifikasi komponen dan fungsi dari
komponen penyusun computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil
tes diagnostik kognitif/non kognitif.
Peserta didik yang masih perlu bimbingan diberikan
bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)
Asesmen Sumatif
Lampiran
Pernahkah Anda mendengar tentang sistem ekonomi? Sistem ekonomi pada dasarnya
merupakan suatu cara yang diambil dalam rangka mengatur sekaligus mengorganisir seluruh
kegiatan ekonomi baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga
masyarakat atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dengan tujuan untuk mencapai
kesejahteraan. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan
oleh masyarakat yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Setiap pengusaha
atau usahawan sebaiknya mengetahui sistem ekonomi untuk membantu dan mempermudah
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari, karena sistem ekonomi tersebut
tidak dapat lepas dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang
ekonomi.
a. Indonesia
Ternyata, negara kita masih menganut sistem ekonomi tradisional ini lho! Meskipun
tidak semua tempat, ternyata di beberapa desa di Papua masih menggunakan sistem
perekonomian ini. Hal tersebut dikarenakan lokasinya berada di daerah terpencil atau
pedesaan dengan akses air maupun jalannya masih sulit untuk ditempuh.
b. Afrika Tengah
Negara Afrika, khususnya di Afrika Tengah juga masih menggunakan sistem ekonomi
ini. Terlihat dari sebagian besar desa di Afrika Tengah masih menggunakannya.
Beberapa negara yang masih menggunakan sistem ini misalnya: Mbaiki, Mobaye,
Batangafo, dan lain-lain.
c. Ethiopia
Negara selanjutnya yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional adalah
Ethiopia. Hal ini dikarenakan Ethiopia masih termasuk negara termiskin di dunia yang
mengandalkan industri pertanian dalam perekonomiannya.
d. Malawi
Menyandang ‘gelar’ negara paling miskin di dunia, membuat negara ini masih menganut
sistem ekonomi tradisional. Hal tersebut terlihat dari transaksisnya yang masih
menggunakan sistem barter dan perekonomiannya yang mengandalkan pertanian.
2. Sistem ekonomi komando atau terpusat
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana seluruh kebijaksaanaan
perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan
peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi komando ini berdasar pada teori yang
dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang benjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867.
Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang
ekonomi dengan melakukan pembatasanpembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat.
Negara mana saja yang menerapkan? Melihat penjelasan terkait sistem komando ini, apakah
ada bayangan negara mana saja yang sekiranya menerapkan sistem ekonomi ini? Ternyata
ada negara yang menerapkan sistem ini dan terkenal dengan “Negara Sosialis”. Adapun
negara yang menerapkan sistem ekonomi komando ini diantaranya adalah Korea Utara.
Setelah Anda membaca materi system ekonomi, cobalah soal latihan di bawah ini!
2023/2024
2022/2023
Suspeni, S.Pd.
Madichah, S.Pd.
SMANNegeri
SMA 14 1 Rembang
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR
Identitas
Kelas/Fase X/E
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami konsep
keseimbangan pasar serta memahami pemodelannya dalam bentuk
tabel dan kurva dan kreatif dalam mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang
terbentuknya keseimbangan pasar, bergotong royong (bekerja sama dalam
kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam mengemukakan pendapat) dan
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui budaya bersih, sehat, dan
religius.
Pertemuan 19-20
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisika (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
n siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
Pertanyaa •Guru melakukan apersepsi mengenai permintaan dan
n penawaran
pemantik) Guru memberikan Pertanyaan pemantik : Faktor yang
memengaruhi pemintaan dan penawaran?
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang permintaan, penawaran dan 60”
berbagai faktornya. Materi ini pernah dipelajari di
(Pembelajaran
jenjang sebelumnya. Guru memberikan contoh
Berdiferensiasi,
konkritnya.
Model
pembelajaran • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
HOTS& 4C, untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan
Literasi & • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
Numerasi, Profil menyampaikan pendapat mereka tentang permintaan,
Pelajar Pancasila, penawaran dan berbagai faktornya dengan
memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah,
dan Budaya
penanaman pohon, konservasi air dan konservasi energi.
Lingkungan Hidup) • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5
mengenai permintaan, penawaran dan masalahnya.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 5.
• Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan permintaan dan penawaran.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang permintaan dan
penawaran. Tugas sesuai dengan petunjuk di Lembar
Aktivitas 5.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh terkait dengan permintaan dan
penawaran.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang Permintaan, Penawaran, dan
berbagai Faktornya.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang Permintaan,
Penawaran, dan berbagai Faktornya.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik: praktik alat
peraga Gallery Wall Permintaan, Penawaran, dan
berbagai Faktornya.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami sebuah
materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
komputer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas
pada Lembar Aktivitas 5.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa
PPT, Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
permintaan dan penawaran.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
tantangan dan solusi dari permintaan dan penawaran.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi
permintaan dan penawaran.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar 20”
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
(Refleksi Siswa dipelajari di pertemuan selanjutnya
dan Guru) • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis
Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
Lampiran
Materi
Setelah kalian belajar tentang kegiatan ekonomi, materi selanjutnya akan mempelajari tentang
pasar dan terbentuknya harga pasar. Kalian tentu pernah berbelanja, baik itu di pasar tradisional,
swalayan, maupun pasar daring (marketplace). Namun, apakah sebenarnya pasar itu? Bagaimana
harga pasar dapat terbentuk? Pada materi ini, kalian
akan mempelajari tentang permintaan, penawaran, serta proses terjadinya keseimbangan harga
atau terbentuknya harga pasar. Ketika kalian berbelanja, pernahkah kalian bertanya, bagaimana
keseimbangan harga dapat terbentuk? Saat membeli suatu barang, apakah kalian pernah
memikirkan bahwa tawar menawar yang kalian lakukan adalah proses untuk membentuk harga
pasar atau keseimbangan harga? Pada dasarnya keseimbangan harga terbentuk dari proses
kesepakatan antara penjual dan pembeli atas barang atau jasa dengan jumlah tertentu dan tingkat
harga tertentu. Secara sederhana, keseimbangan harga bisa digambarkan sebagai titik perpotongan
antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Lalu, apa itu kurva permintaan dan kurva
penawaran? Apa relasinya dengan keseimbangan harga? Berikut penjelasannya.
1. Permintaan (Demand)
Setiap orang tentu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Namun,
pernahkan kalian berpikir bagaimana dan dari mana kebutuhan tersebut terpenuhi? Biasanya
orang akan melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut.
Keinginan seseorang untuk mendapatkan sejumlah barang atau jasa inilah yang disebut
permintaan. Permintaan (demand) dapat dijelaskan sebagai jumlah barang atau jasa yang
ingin dibeli atau diminta oleh seseorang/konsumen pada berbagai tingkat harga dan waktu
tertentu
Faktor yang memengaruhi permintaan antara lain: tingkat harga barang itu sendiri, tingkat
pendapatan, perilaku/selera konsumen, perkiraan harga di masa yang akan datang, harga
barang lain (substitusi) dan pelengkap (komplementer) tren/perubahan mode, perilaku
produsen, dan jumlah penduduk. Akan tetapi, masih banyak juga faktor-faktor yang
memengaruhi permintaan selain yang disebutkan di atas. Untuk itu kalian perlu bersikap
kritis dan analitis untuk mempermudah kalian mempelajari ilmu ekonomi dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hukum permintaan menggambarkan
hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan
menyatakan bahwa hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga
berkorelasi negatif atau berbanding terbalik. Ini artinya, “Jika tingkat harga naik, maka
jumlah barang yang diminta turun. Sebaliknya, jika tingkat harga turun, maka jumlah
barang yang diminta
mengalami kenaikan”. Hukum permintaan berlaku ceteris paribus, artinya faktor-
faktor lain selain harga barang itu sendiri dianggap tetap.
Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi permintaan di luar harga barang itu sendiri
(tidak dalam kondisi ceteris paribus) adalah sebagai berikut:
• Pendapatan
• Selera masyarakat
2. Penawaran (Supply)
Jika dari sudut pandang konsumen kalian menemukan teori permintaan, maka dari
perspektif produsen terdapat perspektif lain yakni penawaran. Pada dasarnya
penawaran merupakan teori yang membahas hubungan antara jumlah barang yang
ditawarkan dan tingkat harga barang itu sendiri. Teori penawaran juga
menggunakan hukum ceteris paribus, yang berarti faktor-faktor lain selain harga
barang itu sendiri dianggap tetap. Dengan kata lain, kalian dapat menganalisis
perubahan penawaran yang diberikan oleh produsen kepada konsumen
menggunakan faktor harga barang itu sendiri dan mengasumsikan faktor-faktor lain
tetap. Karena permintaan merupakan sudut pandang konsumen, maka hukum teori
penawaran berlawanan dengan hukum pada teori permintaan. Pada teori
penawaran, terdapat hukum yang menyebutkan, “Semakin tinggi harga suatu
barang, maka semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya, semakin
rendah harga suatu barang maka semakin sedikit barang yang ditawarkan.” Karena
hukum penawaran berlawanan dengan hukum permintaan, maka kurva penawaran
juga berlawanan dengan kurva permintaan. Untuk memahaminya lebih dalam,
kalian dapat mencermati kurva penawaran sebagai berikut
Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi penawaran di luar harga barang itu sendiri
(ceteris paribus), yaitu:
• Biaya produksi
• Tujuan perusahaan
Setiap perusahaan tentu ingin atau berusaha untuk memperoleh keuntungan yang
optimal. Namun, dalam praktiknya, dunia usaha juga memiliki risiko gagal yang
tidak rendah. Semakin tinggi risiko yang diambil, maka semakin tinggi pula
keuntungan yang bisa didapat. Hanya saja, banyak perusahaan yang tak ingin
mengambil risiko terlalu tinggi. Perusahaan akan mempertimbangkan jumlah
produk yang akan mereka produksi, dan itu berarti memengaruhi jumlah barang
yang akan ditawarkan. Di samping itu, ada juga perusahaanperusahaan milik
pemerintah (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN) yang tujuan perusahaannya
lebih mengutamakan kemaslahatan masyarakat daripada keuntungan, seperti Perum
Peruri dan Perum Bulog. Perbedaan tujuan ini memengaruhi harga penawaran.
• Teknologi Perkembangan
Pada situasi dan kondisi tertentu, perusahaan memprediksi tentang kebutuhan yang
tinggi atas suatu barang atau jasa, sehingga dapat memengaruhi suatu penawaran.
Sebagai contoh, pada musim penghujan, diprediksi terjadi kenaikan permintaan
terhadap jas hujan sehingga memengaruhi harga penawaran jas hujan.
Kebijakan pemerintah yang terkait dengan pajak dan subsidi akan memengaruhi
penawaran. Contohnya, apabila pajak suatu barang dinaikkan, maka permintaan
akan cenderung menurun sehingga memengaruhi penawaran. Sebaliknya, ketika
suatu barang mendapat subsidi dari pemerintah, maka harga barang tersebut akan
turun dan memengaruhi tingkat permintaan. Berdasarkan penjelasan di atas,
dapatkan kalian mencari contoh di lingkungan sekitar kalian mengenai pemintaan
dan penawaran?
Contoh Asesmen
Kemudian kerjakan aktivitas di bawah ini untuk melakukan analisis hubungan antara
permintaan dan penawaran!
LEMBAR AKTIVITAS 5
Penyakit corona di Indonesia mulai terdeteksi pada awal Maret 2020. Sejak itu,
virus corona menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Berbagai tindakan pencegahan
dilakukan untuk mengurangi risiko penularan mulai dari penggunaan masker, cuci
tangan pakai sabun, penggunaan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, menjaga
jarak, dan mengurangi aktivitas massal di ruang publik. Konsumsi masker yang
meningkat drastis tentu berimbas pada meroketnya harga masker di pasaran.
Berdasarkan data BPS per Februari 2020, permintaan masker melonjak 34 kali lipat
jika dibandingkan dengan permintaan pada bulan Januari 2020. Harga dan
Terbentuknya Harga Pasar Setelah mempelajari konsep permintaan dan penawaran
di atas, kalian tentu dapat memahami bahwa permintaan berada pada sudut pandang
konsumen dan penawaran ada pada sudut pandang produsen. Pada saat permbeli
dan penjual melakukan transaksi terjadi proses tawar menawar dan kesepakatan
harga. Harga kesepakatan pembeli dan penjual inilah yang disebut dengan harga
keseimbangan/harga pasar. Harga pasar terbentuk pada saat jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga dan waktu
tertentu. Keseimbangan harga atau equilibirum adalah keadaan ketika penjual dan
pembeli sepakat pada harga dan jumlah barang tertentu. Kalian tentu pernah belanja
kebutuhan sehari-hari di pasar yang ada di sekitar kalian, misalnya sembako hingga
perlengkapan sekolah, atau berbelanja daring. Pada proses jual beli yang kalian
lakukan, biasanya ada proses tawar-menawar harga, baik secara tatap muka
langsung maupun via chat, dengan penjual. Dari perspektif kalian (permintaan)
tentu akan menawar dengan harga yang rendah untuk jumlah barang tertentu.
Sebaliknya, dari perspektif penjual (penawaran) tentu akan menawarkan.
Berdasarkan contoh kasus tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini!
Pertemuan 21
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
LAMPIRAN
Hukum Permintaan Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik, maka jumlah barang yang diminta berkurang. Apabila
harga turun, maka jumlah barang yang diminta bertambah. Beginilah bunyi hukum
permintaan: “Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia diminta.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan (demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara
kuantitas barang yang diminta dengan harga barang barang itu sendiri, dengan asumsi
faktor-faktor lain dianggap tetap. Menurut hukum permintaan, kenaikan harga suatu
barang akan menurunkan kuantitas barang yang diminta dan sebaliknya. Oleh karena
itu, kurva permintaan memiliki kemiringan dari kiri atas ke kanan bawah
LEMBAR KERJA SISWA
Kegiatan Inti • Guru kembali meminta siswa untuk mengamati infografis 60”
berikut ini:
(Pembelajaran
Berdiferensiasi,
Model
pembelajaran
HOTS& 4C,
Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar
Pancasila, dan
Budaya
Lingkungan
Hidup)
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
• Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berikut:
1) Bagaimana kondisi harga masker yang dikatakan
seimbang?
2) Apa saja faktor-faktor yang membuat harga masker
menjadi seolah-olah tidak seimbang di pasar?
3) Apa solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi
mahalnya harga masker?
• Guru menjelaskan konsep mengenai keseimbangan pasar
secara umum.
• Guru meminta beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
• Guru memandu peserta didik menuliskan atau menyampaikan
pendapat mereka tentang konsep keseimbangan pasar dengan
memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah,
penanaman pohon, konservasi air dan konservasi energi.
• Peserta didik bergaya belajar auditory: mendengarkan
melalui video/penjelasan langsung dari guru tentang
Konsep keseimbangan pasar.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang Konsep keseimbangan
pasar.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik: praktik alat
peraga Gallery Wall Konsep keseimbangan pasar.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan masing-
masing peserta didik dalam memahami sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi komponen
dan fungsi dari komponen penyusun komputer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif dengan
peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama, tanggung
jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Penutup Aktivitas Akhir : 20”
• Guru mengajak siswa berefleksi.
(Refleksi • Guru melakukan refleksi dan penguatan terhadap materi
Siswa dan yang sudah di pelajari.
Guru) • Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
• Berdoa.
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis
Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb).
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
Lampiran
Materi
Perhatikan tabel tersebut, Anda bisa melihat harga keseimbangan pada jumlah Qd
dan Qs yang sama. Angka berapa yang Anda lihat? Benar. Angka 30 samasama ada
pada Qd dan Qs. Jika Anda perhatikan kembali posisi harga pada saat Qd sama
dengan Qs, akan terlihat harga keseimbangan adalah Rp3.000,00.
Berdasarkan kurva di atas bisa dilihat bahwa titik pertemuan antara garis kurva
permintaan dan kurva penawaran terjadi pada harga Rp3.000,00 dan jumlah barang
30 unit. c. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis diberlakukan jika data yang diperoleh merupakan fungsi
permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan akan terbentuk jika memenuhi
rumus keseimbangan: Qd = Qs atau Pd = Ps Keterangan: Qd = jumlah barang yang
diminta Qs = jumlah barang yang ditawarkan Pd = harga barang yang diminta Ps =
harga barang yang ditawarkan
Qd = Qs
80 – P = 8P – 100 -P – 8
P = (-180/-9) P = 20
Berdasarkan rumus maka diperoleh harga (P) keseimbangannya yaitu 20.
Maka untuk mencari jumlah (Q) keseimbangannya adalah dengan memasukkan nilai
harga ke salah satu saja fungsi yang diketahui. Qd = 80 – P Qd = 80 – 20 Qd = 60
Jadi, didapatkan nilai jumlah (Q) keseimbangannya adalah 60.
Nilai ini bisa dibuktikan kebenaranya karena jika dimasukkan ke rumus Qs juga
akan menghasilkan nilai yang sama.
Qs = 8P - 100
Qs = 8(20) –
100
Qs = 160 – 100
Qs = 60
Pendahuluan •Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai pasar, harga pasar
pemantik) dan aktivitas ekonomi kemudian dikaitkan dengan
kondisi actual.
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang Elastisitas Harga. Guru 60”
memberikan contoh konkritnya dari kondisi aktual.
(Pembelajaran
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Berdiferensiasi,
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Model
pembelajaran • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
menyampaikan pendapat mereka tentang elastisitas harga
HOTS& 4C,
dengan memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan
Literasi &
sampah, penanaman pohon, konservasi air dan konservasi
Numerasi, Profil energi.
Pelajar Pancasila, • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
dan Budaya Elastisitas.
Lingkungan Hidup) • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Tugas dikerjakan secara kelompok.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan elastisitas
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang elastisitas.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh terkait dengan elastisitas.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang elastisitas.
• Peserta didik bergaya belajar visual : melihat
infografis/artikel/video tentang elastisitas.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall elastisitas.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan masing-
masing peserta didik dalam memahami sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun komputer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif dengan
peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama, tanggung
jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media,
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa PPT,
Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
elastisitas.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
elastisitas.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi
elastisitas.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup Aktivitas Akhir : 20”
• Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar
(Refleksi Siswa kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dan Guru) dipelajari di pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis
Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb)
- Tertulis (tes objektif, esai)
Asesmen Sumatif
LAMPIRAN
Setelah tahu apa itu permintaan dan penawaran beserta hukumnya, sekarang
pembahasan akan masuk kepada pengertian teori elastisitas permintaan dan penawaran.
Tapi sebelumnya, untuk memahami konsep elastisitas permintaan dan penawaran, Anda
harus paham dulu definisi elastisitas.
1. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau yang ditawarkan. Atau, dengan sederhananya, elastisitas merupakan tingkat
kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi
lainnya. Elastisitas terbagi menjadi tiga jenis, yakni elastisitas harga atau price
elasticity, elastisitas silang atau cross elasticity, dan elastisitas pendapatan atau
income elasticity. Di dalam ketiga bentuk itu, terdapat elastisitas permintaan dan
penawaran sebagai unsur pentingnya
2. Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Pengertian dari elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap
besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah
barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan, elastisitas
penawaran adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah
barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Jadi, elastisitas permintaan itu
membahas tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta akibat perubahan harga.
Sementara itu, elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan jumlah barang
yang ditawarkan akibat perubahan harga.
3. Koefisien Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Konsep dasar elastisitas permintaan dan penawaran sudah dijelaskan pada subbab
di atas, yakni elasitistas permintaan membahas tingkat kepekaan permintaan jumlah
barang dan elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan penawaran jumlah
barang. Untuk dapat mengetahui koefisien elastisitas harga tersebut, maka kamu
bisa menggunakan rumus berikut
Dengan menggunakan rumus tersebut, Anda akan mengetahui nilai koefisien
elasitisitas. Nilai tersebut yang akan menggambarkan seberapa besar kepekaan
atau tingkat elastisitas barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan
harga barang. Contoh Soal: Toko Sepatu Pas pada akhir tahun melakukan cuci
gudang untuk semua jenis sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga
sepatu anak yang semula Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat
penurunan harga, jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000
menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut
Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun, nilai negatif ini
diabaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan
sepatu adalah 12. Artinya, perubahan harga naik 1% menyebabkan perubahan
jumlah barang yang diminta turun 12%.
4. Jenis-Jenis Elastisitas
Koefisien elastisitas permintaan dan penawaran memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-
sifat itu ialah:
a. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis (E>1) Persentase perubahan kuantitas
jumlah barang yang diminta > persentase perubahan harga sering terjadi pada
produk yang mudah dicari barang penggantinya. Hal itu berarti barang tersebut
sangat peka terhadap perubahan harga. Contohnya: pakaian, makanan ringan,
dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah
menemukan barang penggantinya. Bila digambarkan dalam bentuk kurva maka
akan menjadi seperti ini:
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai pasar, harga pasar
pemantik) dan aktivitas ekonomi kemudian dikaitkan dengan
kondisi actual
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang pasar, harga pasar dan 60”
beragam pasar dari berbagai aspek.. Guru memberikan
(Pembelajaran
contoh konkritnya dari kondisi aktual.
Berdiferensiasi,
• Guru menjelaskan tentang pasar, harga pasar dan
Model
pembelajaran beragam pasar dari berbagai aspek. Guru memberikan
HOTS& 4C, contoh konkritnya dari kondisi aktual.
Literasi & • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Numerasi, Profil untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Pelajar Pancasila, • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
dan Budaya menyampaikan pendapat mereka tentang pasar, harga
Lingkungan Hidup) pasar dan beragam pasar dari berbagai aspek dengan
memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah,
penanaman pohon, konservasi air dan konservasi energi.
• Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 6
mengenai pasar dan aktivitas ekonomi.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 6.
• Tugas dikerjakan secara kelompok.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan pasar.
• Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang pasar. Tugas
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 6.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh terkait dengan pasar.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang pasar, harga pasar, dan beragam
pasar.
• Peserta didik bergaya belajar visual : melihat
infografis/artikel/video tentang tentang pasar, harga
pasar, dan beragam pasar.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik alat
peraga Gallery Wall tentang pasar, harga pasar, dan
beragam pasar.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan masing-
masing peserta didik dalam memahami sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun komputer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif dengan
peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama, tanggung
jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes
diagnostik kognitif/non kognitif. Peserta didik yang
masih perlu bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas
pada Lembar Aktivitas 6.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa PPT,
Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang pasar.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
dinamika pasar.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi
dinamika pasar.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup Aktivitas Akhir : 20”
• Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar
(Refleksi Siswa kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dan Guru) dipelajari di pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran.
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis
Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA 6
Petunjuk kerja:
• Kerjakan tugas di bawah ini secara berkelompok.
• Gunakan berbagai sumber untuk mengerjakan tugas.
• Amatilah lingkungan sekitar kalian untuk menjawab pertanyaan
di bawah ini.
• Tulis atau ketik laporan kalian
• Jawablah dan diskusikan dengan temanmu beberapa pertanyaan
di bawah ini.
• Sampaikan pendapat kalian di kelas. Pertanyaan:
• Carilah perbedaan pasar berdasarkan strukturnya!
• Gambarlah kurva permintaan dan penawaran yang sesuai
dengan struktur pasar!
• Analisislah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
struktur pasar!
• Pada kondisi seperti saat ini, manakah pasar yang
paling menguntungkan untuk masyarakat, mengapa?
• Analisislah perbedaan pasar konkret dan pasar abstrak (daring)
• Bagaimana pengaruh pesatnya perkembangan teknologi
infomasi terhadap pasar?
• Analisislah pengaruhnya bagi pasar konkret!
5
2023/2024
2022/2023
Suspeni,
Madichah,S.Pd.
S.Pd.
SMAN 14
SMA Negeri 1 Rembang
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR
Identitas
Kelas/Fase X/E
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami system
pembayaran dan alat pembayaran tunai maupun non tunai dan kreatif
dalam menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat
pembayaran tunai dan non tunai yang berlaku di Indonesia, bergotong
royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam
mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
budaya bersih, sehat, dan religius.
Pertemuan 25-28
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
dan Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai system
pemantik) pembayaran.
• Guru memberikan Pertanyaan pemantik : “Bagaimana
system pembayaran di negara kita?”
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang system pembayaran Materi 60”
ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. Guru
(Pembelajaran memberikan contoh konkritnya.
Berdiferensiasi, • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Model untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
pembelaja • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
menyampaikan pendapat mereka tentang sistem
ran HOTS& 4C, pembayaran dengan memperhatikan aspek kebersihan,
Literasi & pengelolaan sampah, penanaman pohon, konservasi air
Numerasi, Profil dan konservasi energi.
Pelajar Pancasila, • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan..
dan Budaya • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
Lingkungan akan dikerjakan.
Hidup) • Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan system pembayaran.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang system
pembayaran
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan system
pembayaran.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang system pembayaran.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang system
pembayaran.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall system pembayaran.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami sebuah
materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa
PPT, Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system
pembayaran.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
tantangan dan solusi dari system pembayaran.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi
system pembayaran.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar 20”
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
(Refleksi Siswa dipelajari di pertemuan selanjutnya.
dan Guru) • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya
akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan
selanjutnya.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)
Asesmen Sumatif
Pertemuan 29-32
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai alat pembayaran
pemantik) non tunai
• Guru memberikan Pertanyaan pemantik: “Bagaimana
alat pembayaran non tunai digunakan?”
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang alat pembayaran non tunai. 60”
Guru memberikan contoh konkritnya.
(Pembelajaran
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Berdiferensiasi,
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Model
• Guru memandu peserta didik menuliskan atau
pembelaja
menyampaikan pendapat mereka tentang alat
ran HOTS& 4C, pembayaran non tunai dengan memperhatikan aspek
Literasi & kebersihan, pengelolaan sampah, penanaman pohon,
Numerasi, Profil konservasi air dan konservasi energi.
Pelajar Pancasila, • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan..
dan Budaya • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
Lingkungan akan dikerjakan.
Hidup) • Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan alat pembayaran non tunai.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang alat
pembayaran non tunai
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan alat
pembayaran non tunai.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang alat pembayaran non tunai.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang alat pembayaran
non tunai.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall alat pembayaran non
tunai.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami
sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari
hasil belajar materi dan menghargai saat teman yang
lainnya menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian
atas pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa PPT,
Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system
pembayaran.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
alat pembayaran non tunai.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi alat
pembayaran non tunai
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar 20”
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
(Refleksi Siswa dipelajari di pertemuan selanjutnya.
dan Guru) • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya
akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan
selanjutnya.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)
Asesmen Sumatif
LAMPIRAN
Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa penyelenggaraan transaksi oleh Bank
Indonesia terdiri atas BI-RTGS, BI-SSSS dan SKNBI. Untuk lebih jelasnya, simak
penjelasan berikut:
BI-RTGS dapat membantu untuk melakukan cek saldo kecukupan pengirim. Jika
cukup, dana langsung dipindahkan dari rekening peserta pengirim ke rekening peserta
penerima. Jika tidak cukup, transaksi akan ditempatkan pada antrian dan tidak
diproses sampai dananya mencukupi.
1. Alat pembayaran: (1) Uang kertas (2) Kartu ATM (3) Uang logam (4) Cek (5) Kartu
elektronik (6) Kartu kredit Yang merupakan alat pembayaran nontunai adalah
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (3), dan (4)
C. (2), (5), dan (6)
D. (3), (4), dan (5)
E. (4), (5), dan (6)
2. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Bank Indonesia meminta
dompet digital milik asing wajib tunduk pada aturan Indonesia. Hal ini menjawab
munculnya rumor dompet digital seperti Whatsapp Pay yang ingin masuk ke
Indonesia. Dari wacana tersebut tampak peran BI sebagai:
A. Regulator
B. Perizinan
C. Pengawasan
D. Operator
E. Fasilitator
3. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Menteri Komunikasi dan
Informatika Rudiantara meminta setiap perusahaan perniagaan daring (e-commerce)
untuk mematuhi kewajiban perizinan dari Bank Indonesia sehingga memperoleh
legalitas untuk menerbitkan uang elektronik sebagai alat pembayaran. Dari wacana
tersebut tampak peran BI sebagai:
A. Regulator
B. Perizinan
C. Pengawasan
D. Operator
E. Fasilitator
4. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Bank Indonesia masih
memproses perizinan akuisisi perusahaan layanan transportasi daring GoJek terhadap
dua perusahaan teknologi finansial (tekfin), yakni Kartuku dan Midtrans. Proses
perizinan tersebut meliputi, Kartuku dan Midtrans untuk menjadi Penyelenggara Jasa
Sistem Pembayaran (PJSP), serta proses akuisisi GoJek terhadap dua perusahaan
tersebut. Dari wacana tersebut tampak peran BI dalam hal:
A. Regulator
B. Perizinan
C. Pengawasan
D. Operator
E. Fasilitator
Evolusi Alat Pembayaran
Alat pembayaran yang ada di dunia ini boleh dibilang berkembang sangat pesat dan
maju. Tentu saja mengikuti perkembangan zaman. Kalau kita menengok ke belakang,
yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter antarbarang yang
diperjualbelikan adalah kelaziman di era pramoderen. Dalam perkembangannya,
mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran yang lebih dikenal
dengan uang. Hingga saat ini uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama
yang berlaku di masyarakat. Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat
pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran nontunai (noncash) seperti alat
pembayaran berbasis kertas (paper based), misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu
dikenal juga alat pembayaran paperless seperti transfer dana elektronik dan alat
pembayaran memakai kartu (cardbased) (ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu
Prabayar). Jenis Alat Pembayaran Ketika kalian membeli bakso, bisa jadi ada dua
metode pembayaran, tunai atau nontunai. Alat pembayaran pun menjadi dua tipe, alat
pembayaran tunai dan tuntunai. Materi selanjutnya akan mengajak Anda mengetahui
bedanya. 1. Alat Pembayaran Tunai Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai
uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting
khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang
ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih
kecil dibanding uang giral. Namun, tentu saja perkembangan zaman pula yang akan
membuat jumlah ini terus bertambah. Sebenarnya, pemakaian uang kartal memiliki
kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan
pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan
inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan
pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena
antrian yang panjang. Mungkin Anda masih ingat kejadian antre di pintu tol setiap
masa liburan atau mudik lebaran yang bisa mencapai berharihari. Sementara itu, bila
melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian,
perampokan dan pemalsuan uang. Menyadari ketidaknyamanan dan inefisien
memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun
masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society
(LCS). Alat pembayaran yang akan dibahas di bawah ini adalah uang.
UANG
1. Sejarah Uang
Kita mengenal beragam jenis uang dewasa ini. Namun, apakah Anda tahu kapan uang
pertama ditemukan? Uang dikenalpertama kali di Cina lebih kurang 2700 SM oleh
Huang (Kaisar Kuning). Namun, sejarah purba juga telah mencatat bahwa orang Assyria,
Phunisia, dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar. Cikal bakal uang
diawali dengan kegiatan tukar menukar barang atau disebut dengan istilah barter.
Namun, seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia, maka barter mulai
mengalami kesulitan. Di antara faktor yang menyebabkan sulitnya barter, di antaranya
adalah:
a) Kesulitan untuk menemukan orang yang memiliki barang yang dibutuhkan dan mau
menukarkan barangnya.
b) Tidak adanya standar nilai untuk dipertukarkan Dengan kesulitan tersebut di atas,
akhirnya cara barter pun ditinggalkan dan manusia mulai mencari alternatif benda
lain untuk dipergunakan dalam proses pertukaran.
Setidaknya terdapat beberapa syarat agar sebuah benda dapat digunakan sebagai uang,
yakni; (1) dapat diterima; (2) setiap waktu dapat ditukar dengan barang apa saja; (3) sulit
mendapatkannya. Benda-benda yang dijadikan sebagai alat pertukaran berupa kulit
binatang, kerang dari laut, dan benda-benda yang memiliki syarat di atas. Benda itu
kemudian disebut uang barang. Uang barang tidak dapat terus dipergunakan sebagai alat
pertukaran. Hal tersebut disebabkan karena ada kesulitan dalam ukuran, berat, dan
bentuk. Berdasarkan permasalahan tersebut, orang mulai mencari benda/logam yang
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Pengertian Uang
Melalui penjelasan sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa uang dapat diartikan
sebagai segala benda yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam
melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Salah satu definisi mengenai
uangdiungkapkanoleh Rudiger Dornbusch, Stanley Fischer dan Richard Startz dalam
bukunya Macroeconomics (1998) bahwa uang adalah instrumen pembayaran atau
media yangdigunakan dalampertukaran.Batasan mengenai uang yang lebih kongkrit
dijelaskan dalam buku saku Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) yang
mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai media pertukaran, standar nilai atau sarana untuk menabung atau penyimpan
dayabeli. Dengan demikian, uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang
diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran sah dalam melakukan
tukarmenukar atau perdagangan.
2. Syarat Uang
Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai uang, maka
harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut:
a) Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan
bermacammacam keinginan dari orang yang memilikinya, sehingga semua orang
mau mengakui dan menerimanya.
b) Persyaratan teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang, di antaranya: 1) Tahan
lama dan tidak mudah rusak 2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai. 3)
Mudah disimpan dan dibawa. 4) Nilainya relatif stabil. 5) Jumlahnya tidak
berlebihan. 6) Terdiri atas berbagai nilai nominal. 7) Harganya tetap dalam jangka
Panjang
3. Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi atas dua jenis, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan penjelasan sebagai berikut:
a. Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas:
• Uang sebagai alat tukar (medium of exchange) Uang digunakan sebagai alat
untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik, maka
diperlukan kepercayaan masyarakat, sehingga bersedia dan rela menerimanya.
• Uang sebagai satuan hitung (a unit of account) Untuk menentukan harga suatu
barang diperlukan satuan hitung. Dengan adanya uang, seseorang dapat
mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain.
b. Fungsi Turunan
Fungsi turunan adalah fungsi uang sebagai akibat dari fungsi asli. Fungsi tersebut
terdiri atas:
1) Uang sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal adalah uang rupiah yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sedangkan uang giral dikeluarkan oleh bank
umum. Uang tersebut dapat digunakan sebagai alat pembayaran bagi masyarakat
untuk melakukan transaksi. Contohnya untuk melakukan pembayaran angkutan
umum, pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran barang yang dibeli,
pembayaran biaya sekolah, dan sebagainya.
2) Uang sebagai alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan. Masyarakat
dapat menyimpan uang sebagai salah satu bentuk kekayaan. Selain itu, uang juga
dapat digunakan sebagai alat pemindah kekayaan. Contohnya Bambang Suroso
ingin membeli tanah, untuk mendapatkannya ia menjual mobil yang dimilikinya,
uang hasil penjualan mobil ia belikan tanah. Kegiatan yang dilakukan Bambang
Suroso menunjukkan uang berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan.
3) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi. Uang yang beredar di masyarakat
dapat mendorong daya beli, peningkatan daya beli mendorong permintaan
terhadap suatu barang di pasar. Tingginya permintaan dapat memicu produsen
untuk memproduksi barang dan jasa. Kejadian tersebut menunjukkan uang
berfungsi sebagai pendorong kegiatan ekonomi.
4) Uang sebagai standar pencicilan utang. Uang dapat berfungsi sebagai standar
untuk melakukan pembayaran atas transaksi yang dilakukan secara kredit. Dengan
kata lain, uang dapat digunakan untuk melakukan cicilan utang.
4. Jenis-JenisUang
Secara umum, uang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu uang kartal dan uang
giral.
a. Uang Kartal
Pasti semua orang mengenal uang kartal karena kita memang masih menggunakan
uang jenis ini dalam kegiatan transaksi masyarakat. Uang kartal adalah uang yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran yang berbentuk
logam dan kertas.
1) Uang Logam
Berdasarkan sejarah perkembangannya, uang logam merupakan uang yang
pertama dibuat. Menurut macamnya mata uang logam dibagi tiga macam: a)
Mata Uang Standar (Full Bodied Money Mata uang standar adalah mata uang
yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai nominal
uang sama dengan nilai intrinsiknya (bahannya).Contohnya uang logamemas
atauperak. b) Mata Uang Tandap (Token Money) Mata uang tandap (bercap)
adalah mata uang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah
dengan nilai nominal yang tidak sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya
uang logam. Rp100 Rp200 atau Rp500
2) Uang Kertas
Uang Kertas Uang kertas awalnya merupakan surat tanda penyimpanan yang
serupa dengan deposito emas, perak, atau deposito uang logam. Pedagang
menyerahkan uangnya ke bank dan bank memberikan surat bukti deposito.
Uang kertas pada dasarnya surat pengakuan utang oleh bank yang sewaktu-
waktu selalu dapat ditukar dengan emas. Dalam perkembangannya, surat
pengakuan utang bank ini beredar sebagai uang. Saat ini uang kertas yang
beredar disebut uang kepercayaan dan terdiri atas beberapa nilai pecahan,
seperti Rp1.000, Rp2000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, hingga
Rp100.000. Uang kertas dibuat dengan kertas khusus dan terdapat unsur
pengaman untuk menghindari pemalsuan.
b. Uang Giral (Demand Deposit)
Uang giral merupakan saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu
dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah, namun hanya berlaku
pada kalangan tertentu saja. Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro (BG).
Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia Tahukah Anda, siapa yang
bertugas untuk melakukan pengelolaan uang rupiah kita? Salah satu tugas Bank
Indonesia adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Kegiatan
pengelolaan uang rupiah mencakup perencanaan, pencetakan, pengeluaran,
pengedaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang rupiah. Dalam
menjalankan kegiatan pengelolaan uang rupiah tersebut, Bank Indonesia
merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan pengeluaran,
pengedaran, serta pencabutan dan penarikan uang rupiah dari peredaran di
masyarakat. Sementara itu, untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan uang lainnya
yaitu perencanaan, pencetakan dan pemusnahan uang rupiah, dilakukan oleh Bank
Indonesia melalui koordinasi dengan Pemerintah. Uang rusak salah satu target
pemusnahan uang ini. Kegiatan pengelolaan uang rupiah dilakukan oleh Bank
Indonesia untuk menjaga ketersediaan uang rupiah sebagai alat pembayaran tunai
di masyarakat. Untuk itu, agar uang rupiah tersediadimasyarakat dalam jumlah
nominal yang cukup dan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
tepat waktu serta dalam kondisi uang yang layak edar, maka kegiatan pengelolaan
uang rupiah harus dilakukan dengan efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
5. Unsur Pengaman Uang Rupiah
Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan kewenanganuntuk
mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat. Agar uang rupiah aman dari
pemalsuan, maka Bank Indonesia menetapkan unsur-unsur pengaman pada setiap
pecahan uang rupiah, baik pada bahan uang ataupun pada waktu proses pencetakan.
Bank Indonesia senantiasa melakukan penelitian dalam upaya meningkatan unsur
pengaman uang rupiah agar lebih andal dan sulit dipalsukan. Pada umumnya
pemilihan unsur pengaman mempertimbangkan dua hal sebagai berikut: a. Semakin
besar nominal uang rupiah, maka diperlukan unsur pengaman yang semakin komplek
dan semakin baik; b. Untuk uang rupiah nominal besar, diupayakan penerapan satu
atau beberapa unsur pengamanyangcanggihyangmemungkinkan hasil pemalsuan
tidak sempurna. Secara umum, Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang
rupiah dalam tiga tingkatan sebagai berikut:
a. Terbuka(overt)adalah unsure pengaman yang dapat dideteksi tanpa bantuan
alatpanca indra. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi masyarakat biasa agar
dapat dengan mudah mengenali keaslian uang rupiah dengan cara 3D (Dilihat,
Diraba, Diterawang). Pernah mendengar istilah ini, kan? Unsur- unsur pengaman
yang bersifat terbuka (overt), yang saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu
1) Warna Uang terlihat terang dan jelas
2) Optically Variable Ink (OVI), yaitu hasil cetak dengan tinta khusus berupa
logo BI dalam bidang tertentu, yang akan berubah warna apabila dilihat dari
sudut pandang berbeda
3) Benang Pengaman (Security Thread), yaitu bahan tertentu yang ditanam pada
kertas uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau beranyam. Pada
pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, benang pengaman akan berubah warna
apabila dilihat dari sudut pandang berbeda
4) Gambar Tersembunyi (Latent Image), yaitu teknik cetak dimana terdapat
tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu
5) Cetak Intaglio, yaitu hasil cetak berbentuk relief yang terasa kasar bila diraba.
Cetak intaglio terdapat pada angka nominal, huruf terbilang, tulisan Bank
Indonesia, gambar utama dan Lambang Negara Burung Garuda.
6) Kode Tunanetra (Blind Code), yaitu kode tertentu untuk mengenali jenis
pecahan bagi tunanetra. Pada umumnya, kode tunanerta terletak di bagian
muka uang di atas tulisan Bank Indonesia.
7) Tanda Air (Watermark), yaitu suatu gambar tertentu pada bahan kertas uang
yang akan terlihat bila diterawangke arah cahaya, umumnya berupa gambar
pahlawan.
8) Gambar Saling Isi (Rectoverso), yaitu hasil cetak pada bagian muka dan
belakang uang yang beradu tepat dan saling mengisi, menghasilkan gambar
logo BI secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya
b. Semi tertutup (semicovert) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan
menggunakan alat bantu yang sederhana seperti kaca pembesar dan lampu
ultraviolet. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi profesional seperti kasir bank,
kasir supermarketdanbendahara,agardapatdenganmudahmengenali keaslian uang
rupiah dengan menggunakan alat bantu tersebut. Unsur-unsur pengaman yang
bersifat semi tertutup (semicovert) yang saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu:
1) Tulisan Mikro (Micro Text), yaitu tulisan berukuran sangat kecil yang hanya
dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.
2) Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), yaitu hasil cetak tidak kasat mata yang
akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
3) Tinta Tampak (Visible Ink), yaitu gambar tertentu yang dicetak dengan tinta
tampak dan akan terlihat memendar apabila disinari dengan lampu ultraviolet
4) Nomor seri (Serial Number), yaitu nomor seri uang yang pada umumnya
dibuat asimetris dan apabila disinari lampu ultraviolet akan memendar
berubah warna dari merah menjadi orange dan hitam menjadi hijau.
c. Tertutup (covert/forensic) adalah unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi
dengan menggunakan media peralatan laboratorium/forensik.
LAMPIRAN
MATERI
Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Alat
pembayaran secara umum dibagi menjadi dua, yakni alat pembayaran tunai dan alat
pembayaran nontunai. Alat pembayaran tunai tiada lain adalah uang rupiah sebagaimana
sudah dijelaskan sebelumnya, sedangkan alat pembayaran nontunai secara umum dibagi
menjadi dua, yakni:
1. Alat Pembayaran Berbasis Kertas (Paper Based) yaitu cek, bilyet giro, dan nota debet.
2. Alat Pembayaran Berbasis Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu ATM/Debet, kartu
kredit dan uang elektronik (e-money).Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut:
Cek merupakan suatu perintah kepada bankuntuk membayarkan sejumlah dana. Cek dikenal
ada tiga macam, yaitu cek atas unjuk, cek atas nama, dan cek silang. Sementara itu, Giro
Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet tidak dapat
ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya. Adapun Nota Debet adalah warkat atau
surat yang digunakan untuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota debet juga
digunakan untuk keperluan transaksi antar kantor, baik nota debet dengan surat maupun nota
debet dengan telegram. Nota debet dengan surat atau dengan telegram disampaikan melalui
kantor pos.
Adapun Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) adalah alat pembayaran berupa kartu
kredit dan kartu ATM/Debet. Kartu Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk
berbelanja pada pedagang, yang sumber dananya berasal dari pinjaman (kredit) yang
diberikan penerbit serta dikenakan bunga/denda jika membayar setelah jatuh tempo atau
angsuran. Kartu kredit dapat diartikan juga sebagai kartu yang dikeluarkan oleh bank atau
lembaga pembiayaan lainnya yang diberikan kepadanasabah untuk digunakan sebagai alat
pembayaran. Sementara itu, Kartu ATM adalah APMK yang dapat digunakan untuk
melakukan tarik tunai, cek saldo, transfer dana antar dan intra bank. Sumber dana berasal dari
simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung pada saat transaksi. Layanan
ATM di Indonesia mulai diperkenalkan pada awal tahun 1990-an. Sedangkan Kartu Debet
adalah APMK yang dapat digunakan untuk berbelanja pada pedagang dan debet tunai.
Sumber dana berasal dari simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung pada
saat transaksi. Kartu debet dapat diartikan juga sebagai alat pembayaran berbasis kartu yang
pembayarannya dilakukan dengan pendebetan langsung ke rekening nasabah pada bank
penerbit kartu. Beberapa bank penerbit kartu telah mengombinasikan kartu debet dan kartu
ATM dalam satu kartu (kartu debet ATM). Pada saat kartu debet digunakan untuk
bertransaksi, maka secara otomatis akan langsung mengurangi dana yang tersedia pada
rekening. Jika kartu debet digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM, maka kartu tersebut
dikenal sebagai kartu ATM. Namun, apabila digunakan untuk transaksi pembayaran dan
pembelanjaan nontunai dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture), maka
kartu tersebut dikenal sebagai kartu debet. Selain kartu kredit dan kartu ATM/debet, terdapat
pula apa yang disebutdenganuang elektronik. Tahukah Anda apa itu uang elektronik? Uang
Elektronik adalah APMK yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu
kepada penerbit uang elektronik. Nilai Uang disimpan secara elektronik dalam suatu media
server atau chip. Uang elektronik dapat digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang
yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut. Nilai uang elektronik yang disetor
oleh pemegang kartu bukan simpanan, artinya tidak mendapatkan bunga dan tidak dijamin
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
3. Alat Pembayaran Berbasis
Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu ATM/Debet, kartu kredit dan uang elektronik
(e-money).Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut:
Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana. Cek dikenal
ada tiga macam, yaitu cek atas unjuk, cek atas nama, dan cek silang. Sementara itu, Giro
Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet tidak dapat
ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya. Adapun Nota Debet adalah warkat atau
surat yang digunakan untuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota debet juga
digunakan untuk keperluan transaksi antar kantor, baik nota debet dengan surat maupun nota
debet dengan telegram. Nota debet dengan surat atau dengan telegram disampaikan melalui
kantor pos.
6
2022/2023
2023/2024
Suspeni,
Madichah,S.Pd.
S.Pd.
SMAN 14 1 Rembang
SMA Negeri
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR
Identitas
Kelas/Fase X/E
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami konsep bank
dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang
dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan
dan kreatif dalam tentang Lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia.
bergotong royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam
mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
budaya bersih, sehat, dan religius.
Pertemuan 33-36
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
dan • Guru melakukan apersepsi mengenai Lembaga Keuangan
Pertanyaan
pemantik) • Guru memberikan Pertanyaan pemantik produk yang
dihasilkan guna mendukung tercapainya
keterampilan literasi keuangan.
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang system pembayaran. Materi 60”
ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. Guru
(Pembelajaran memberikan contoh konkritnya.
Berdiferensiasi, • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Model untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
pembelaja • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
ran HOTS& 4C, menyampaikan pendapat mereka tentang konsep
Literasi & bank dan industri keuangan non-bank dan
Numerasi, Profil memahami berbagai produk yang dihasilkan
Pelajar Pancasila, guna mendukung tercapainya keterampilan literasi
dan Budaya keuangan dengan memperhatikan aspek kebersihan,
Lingkungan pengelolaan sampah, penanaman pohon, konservasi air
Hidup) dan konservasi energi.
• Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan konsep bank dan industri keuangan non-
bank dan memahami berbagai produk yang
dihasilkan guna mendukung tercapainya
keterampilan literasi keuangan.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang konsep bank
dan industri keuangan non-bank dan memahami
berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan konsep
bank dan industri keuangan non-bank dan
memahami berbagai produk yang dihasilkan
guna mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang konsep bank dan industri
keuangan non-bank dan memahami berbagai
produk yang dihasilkan guna mendukung
tercapainya keterampilan literasi keuangan.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang konsep bank dan
industri keuangan non-bank dan memahami
berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall konsep bank dan
industri keuangan non-bank dan memahami
berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami
sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari
hasil belajar materi dan menghargai saat teman yang
lainnya menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian
atas pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk
dari Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa
PPT, Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
konsep bank dan industri keuangan non-bank
dan memahami berbagai produk yang dihasilkan
guna mendukung tercapainya keterampilan
literasi keuangan.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
konsep bank dan industri keuangan non-bank
dan memahami berbagai produk yang dihasilkan
guna mendukung tercapainya keterampilan
literasi keuangan.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari konsep bank dan industri
keuangan non-bank dan memahami berbagai
produk yang dihasilkan guna mendukung
tercapainya keterampilan literasi keuangan.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar 20”
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
(Refleksi Siswa dipelajari di pertemuan selanjutnya.
dan Guru) • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)
Asesmen Sumatif
LAMPIRAN
Pada bagian ini kalian akan belajar tentang lembaga keuangan. Di mulai dari apa itu lembaga
keuangan? Bagaimana regulasi dari berbagai jenis lembaga keuangan? Hingga bagaimana
pengaruh dari lembaga keuangan untuk kehidupan sehari-hari kalian? Di samping itu, pada
bagian ini kalian juga akan belajar tentang berbagai produk yang ada pada tiap-tiap lembaga
keuangan yang tentunya dapat kalian rasakan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ketika melihat berbagai lembaga keuangan di sekitar kita, tentu timbul pertanyaan,
mengapa manusia memerlukan lembaga keuangan? Apakah sebenarnya manfaat dari adanya
lembaga keuangan tersebut?
Keberadaan lembaga keuangan sangat membantu masyarakat, tak terkecuali kalian sebagai
seorang pelajar. Apakah kalian pernah menikmati layanan produk dari salah satu lembaga
keuangan? Mungkin dari kalian ada yang pernah menjadi nasabah di suatu bank dan
melakukan tarik tunai melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Contoh lain terkait
dengan asuransi, apakah orang tua mengasuransikan rencana pendidikan kalian? Ketika
belajar di bangku SMP, kalian pernah belajar tentang bank, dan lembaga keuangan lainya.
Nah, pada bagian ini kita akan memperdalam belajar tentang lembaga keuangan.
Bank
a. Pengertian Bank
Kalian mungkin pernah melihat bank yang ada di sekitar tempat tinggal atau di
sekitar sekolah. Berbagai jenis bank tersebut tentu menyediakan produk-produk
layanannya. Mulai dari memfasilitasi masyarakat untuk menabung hingga
memberikan kredit bagi masyarakat. Beberapa di antara kalian mungkin telah secara
langsung menjadi konsumen dari layanan yang disediakan dengan menabung di
bank. Namun, apakah sebenarnya bank itu? Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun
1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan mengeluarkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Secara sederhana bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat demi kemaslahatan bersama. Beberapa materi di bawah ini akan
menjelaskan tentang fungsi dan tujuan bank serta aneka jenis bank yang kalian
temukan dalam lingkungan sekitar.
b. Fungsi dan Tujuan Bank
Selaras dengan konsep bank yang telah kalian pahami, fungsi dan tujuan bank
adalah sebagai berikut:
Bank sebagai penghimpun dana masyarakat Dalam hal menghimpun dana dari
masyarakat, bank bertindak sebagai wadah atau fasilitator bagi masyarakat yang
ingin menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan, deposito, giro, dan lain
sebagainya.
Bank sebagai penyalur dana untuk masyarakat Dalam hal menyalurkan dana
kepada masyarakat, bank dapat memberikan layanan dalam bentuk kredit.
c. Jenis Bank
Bank Sentral
Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2004, bank sentral adalah lembaga
negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang
sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan
mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last
resort. Di Indonesia, bank sentral adalah Bank Indonesia. Bank Umum Menurut
Undang Undang Nomor 10 tahun 1998, bank umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip
syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih
sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang
menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Berdasarkan
prinsip kegiatannya bank umum dan BPR dibagi menjadi dua, yakni
konvensional dan syariah. Konvensional sendiri dapat diartikan sebagai bank
yang menggunakan sistem-sistem yang berlandaskan pada pada hukum positif
yang berlaku di suatu negara, sedangkan bank syariah merupakan bank yang
menjalankan aktivitasnya dengan menggunakan pedoman/sistem yang sesuai
dengan syariat Islam. Kalian tentu dapat mengetahui contoh bank konvensional
dan bank syariah dari lingkungan sekitar. Namun, apakah kalian tahu atau sudah
pernah merasakan perbedaan produk dari kedua bank tersebut? Untuk menggali
lebih dalam pengetahuan kalian mengenai bank, kerjakanlah aktivitas berikut ini
Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
Setelah belajar bersama mengenai lembaga keuangan perbankan, sekarang kalian akan
belajar mengenai Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang terdapat di Indonesia.
Berbeda dengan lembaga keuangan perbankan, IKNB memiliki jenis badan usaha yang
lebih banyak. Di samping itu, IKNB juga punya tugas dan fungsi berbeda dengan
lembaga keuangan perbankan. IKNB adalah badan usaha selain perbankan yang
melakukan kegiatan usahanya di bidang keuangan dengan cara menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat. IKNB terdiri atas perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, lembaga jasa keuangan khusus, dan lembaga keuangan mikro.
Berikut beberapa penjelasan terkait dengan jenis-jenis IKNB
JENIS-JENIS IKNB
Asuransi
Menurut UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang dimaksud asuransi
adalah perjanjian antara dua pihak yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis yang
menjadi dasar bagi penerima premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk: (1)
Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau (2) Memberikan pembayaran yang
didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada
hidupnya tertanggug dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/ atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
Kerjakan tugas di bawah ini agar kalian lebih memahami tentang asuransi:
Dana Pensiun
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun
terdiri dari: (1) Dana Pensiun Pemberi Kerja Dana pensiun yang dibentuk oleh orang
atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan
sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban
terhadap pemberi kerja. (2) Dana Pensiun Lembaga Keuangan Dana pensiun yang
dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program
Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang
terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi
jiwa yang bersangkutan. (3) Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan Dana Pensiun Pem
beri Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari
pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi
kerja.
Kerjakan tugas berikut ini agar kalian lebih memahami tentang dana pension
Lembaga Pembiayaan Berdasarkan OJK, lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.
Lembaga pembiayaan sendiri khusus didirikan untuk melakukan kegiatan usaha sewa
guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/atau usaha kartu kredit.
Untuk memahami tentang lembaga pembiayaan, kalian kerjakan aktivitas berikut ini