Anda di halaman 1dari 156

MA_EKONOMI_X_MADICHAH

2023/2024
2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


ILMU EKONOMI DAN KELANGKAAN

Madichah,
Suspeni, S.Pd.
S.Pd.
SMA Negeri
SMAN 14 1 Rembang
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 1 Rembang
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dengan kesadaran penuh
Pembelajaran (mindfullness) diharapkan mampu:
10.1 memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi dan
melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik atau
metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan
hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan konsep-
konsep ekonomi sehingga peserta didik berada dalam posisi well-being

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami kelangkaan sebagai
inti dari masalah ilmu ekonomi dan kreatif dalam Menyusun laporan penelitian
sederhana dari materi Kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi,
bergotong royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam
mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
budaya bersih, sehat, dan religius.

Pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 30”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
dan Pertanyaan • Guru dan peserta didik membuat kontrak belajar
pemantik) sebagai kesepakatan untuk membangun kultur belajar
kondusif dan kolaboratif. (budaya positif: tanggung
jawab, kreatif, inovatif, percaya diri)
• Pertemuan pertama mata pelajaran ekonomi, guru
apersepsi, mereview topik-topik ekonomi yang pernah
dipelajari oleh peserta didik, mendorong dan
menstimulus berbagai pertanyaan kepada peserta didik
tentang berbagai masalah ekonomi terutama isu-isu
aktual.
• Guru melakukan Asesmen Awal
• Guru memberikan pertanyaan pemantik :
Mengapa manusia membutuhkan ilmu ekonomi?
Bagaimana ilmu ekonomi menjelaskan upaya manusia
dalam memenuhi kebutuhannya?
• Guru dapat menggunakan berbagai sumber dan media
belajar, misalnya film dokumenter tentang usaha
manusia mememenuhi kebutuhan
https://www.youtube.com/watch?v=F3dzcxxh67U
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah 40”
(Pembelajaran • Guru menjelaskan tentang ilmu ekonomi secara singkat
Berdiferensiasi mengenai sejarah dan perkembangannya sebagai ilmu
, Model dan topik-topik yang dipelajari dalam ekonomi.
pembelajaran • Guru menanyakan kepada peserta didik tentang mahluk
HOTS& 4C, ekonomi.
Literasi & • Guru mendorong peserta didik meredefinisi tentang
Numerasi, Profil konsep ilmu ekonomi sesuai dengan bahasa peserta
Pelajar Pancasila, didik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman
dan Budaya peserta didik tentang konsep ekonomi (memahami
Lingkungan pengetahuan awal/ prerequisite knowledge).
Hidup) • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
menyampaikan pendapat mereka tentang ilmu ekonomi
dan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup
sementara alat pemuasnya terbatas dengan
memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah,
penanaman pohon, konservasi air dan konservasi
energi.
• Tahap ini penting untuk memahami miskonsepsi
tentang pemahaman peserta didik akan ilmu ekonomi.
Berdasarkan hasil Tes Diagnostik Non Kognitif
(Asesmen Awal), guru memberikan materi dengan
berbagai media. (PPT, Youtube, dan Games)
(Diferensiasi konten)
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
• Guru memandu peserta didik bahwa belajar ekonomi
sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
• Guru menjelaskan tentang topik ekonomi yang hendak
dipelajari selama beberapa bulan ke depan.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan
Penutup • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik 20”
(Refleksi Siswa untuk menyampaikan refleksi pembelajaran
dan Guru) • Guru memberikan umpan balik dan penguatan belajar
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dipelajari di pertemuan selanjutnya.
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Penutup pembelajaran
Pertemuan 2-5

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 30”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran
Pertanyaan dengan ice breaking “Apa Kabarmu”.
pemantik) • Guru memberikan pertanyaan pemantik
: Apa bedanya kebutuhan dan
keinginan?
• Guru melakukan apersepsi mengenai kebutuhan dan
keinginan dengan video
https://www.youtube.com/watch?v=JvvSK3zj_6I
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 40”
(Pembelajaran • Guru menjelaskan tentang beragamnya kebutuhan dan
Berdiferensiasi keinginan manusia. Sementara, alat pemuasnya terbatas
, Model secara singkat dengan memberi contoh hal-hal yang
pembelajaran biasa dilakukan oleh peserta didik. Materi ini pernah
HOTS& 4C, dipelajari di jenjang sebelumnya.
Literasi & • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Numerasi, Profil untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Pelajar Pancasila, • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
dan Budaya menyampaikan pendapat mereka tentang beragamnya
Lingkungan kebutuhan dan keinginan manusia. Sementara, alat
Hidup) pemuasnya terbatas secara singkat dengan memberi
contoh hal-hal yang biasa dilakukan oleh peserta didik
dengan memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan
sampah, penanaman pohon, konservasi air dan
konservasi energi.
• Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 1 dan 2
mengenai kebutuhan atau keinginan serta kelangkaan
sumber daya.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.

Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik:


• Berdasarkan Lembar Aktivitas 1 dan 2 Tugas
dikerjakan secara mandiri.

Membimbing penyelidikan individual maupun


kelompok
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan kebutuhan atau keinginan mereka, serta
kelangkaan sumber daya yang terkait dengan kebutuhan
pangan.
• Peserta didik mencari informasi tentang kebutuhan atau
keinginan mereka dan kelangkaan sumber daya. Peserta
didik mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk di
Lembar Aktivitas 1 dan 2.
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan kebutuhan dan
keinginan serta alasan mereka dalam merancang skala
prioritas.
• Peserta didik mengorganisasi informasi yang terkait
dengan kelangkaan sumber daya dan masalah pangan.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang Kebutuhan dan Keinginan
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang Kebutuhan dan
Keinginan Peserta didik bergaya belajar kinestetik :
praktik alat peraga Gallery Wall Kebutuhan dan
Keinginan
• Kompetensi social dan emosional yang
ditumbuhkan:
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas
dan kejujuran untuk saling menghargai
kemampuan masing-masing peserta didik dalam
memahami sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan
memperlihatkan keberanian untuk
menyampaikan pemahaman dari hasil belajar
materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan
kepedulian atas pendapat teman saat berdiskusi,
mengidentifikasi komponen dan fungsi dari
komponen penyusun computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi
efektif dengan peserta didik lain saat dalam
kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes
diagnostik kognitif/non kognitif. Peserta didik
yang masih perlu bimbingan diberikan
bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas
pada Lembar Aktivitas 1 dan 2.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk
dari Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa
berupa PPT, Esay, Mind Mapping, Permainan, dan
lain-lain.

Refleksi Diri dan Aksi


• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
proritas kebutuhan, keinginan mereka serta alasannya,
perbedaan dari kebutuhan dan keinginan serta alasan
pengambilan keputusan terkait dengan kebutuhan dan
keinginan.
• Peserta didik mempresentasikan laporan yang terkait
dengan Lembar Aktivitas 2, studi kasus tentang
kelangkaan pangan.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
pentingnya menyusun prioritas dalam pengambilan
keputusan antara kebutuhan dan keinginan.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan betapa
pentingnya mengelola sumber daya terutama yang
terkait dengan pangan.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang terkait
dengan mengapa harus menentukan skala prioritas dan
mengatasi masalah kelangkaan pangan.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik 30”
(Refleksi Siswa untuk menyampaikan refleksi pembelajaran
dan Guru) • Guru memberikan umpan balik dan penguatan belajar
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dipelajari di pertemuan selanjutnya.
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Penutup pembelajaran

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik Non Kognitif)

1. Apakah kamu merasa nyaman selama belajar di kelas?


2. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran di SMAN 14 Semarang?
3. Bagaimana jadwal kegiatan belajarmu di rumah?
4. Apa kendala yang kamu hadapi ketika belajar di kelas?

Asesmen Diagnostik Kognitif :

1. Apa yang kamu ketahui tentang ilmu ekonomi?


2. Apa yang kalian ketahui tentang kebutuhan dan keinginan?
3. Jelaskan tentang jenis-jenis kebutuhan, kemudian buatlah analisis tentang kebutuhan
manusia dengan memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah, penanaman
pohon, konservasi air dan konservasi energi
4. Jelaskan tentang nilai guna suatu barang!
5. Jelaskan tentang pembagian ilmu ekonomi!

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu (Lembar Kerja 1)
- Asesmen kelompok (Lembar Kerja 2)
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)

Asesmen Sumatif
(Lihat Lampiran Soal Asesmen Sumatif)
Lampiran

Materi

A. Pengantar Ilmu Ekonomi


Lihatlah lingkungan di sekitar kalian dan renungkan berdasarkan pengamatan dan
pengalaman kalian, apakah manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya setiap hari?
Petani bekerja di sawah dan kebunnya, peternak merawat ternaknya setiap saat, orang tua
bekerja setiap hari, mengapa mereka melakukannya? Lalu, pernahkah kalian merasa tidak
membutuhkan apa-apa? Atau pernahkan kalian berhenti untuk memenuhi kebutuhan
kalian? Jawabannya, tentu tidak. Manusia membutuhkan energi dari makanan untuk
bertahan hidup. Hal yang kalian lakukan sehari-hari seperti ketika ingin makan sesuatu,
ingin bernyanyi, ingin pakaian tertentu, harus berobat ke dokter apabila sakit,
menunjukkan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Ketika kalian memiliki
kebutuhan dan keinginan, tentu kalian melakukan berbagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan tersebut. Misalnya, kalian dapat menyampaikan keinginan itu
kepada orang tua atau mencari pekerjaan sampingan untuk mewujudkan keinginan kalian.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kalian adalah homo economicus. Priyono (2015:
105) menjelaskan, istilah economicus berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomikos.
Kata “oikonomikos” artinya adalah pengelolaan ladang, yang merupakan mata
pencaharian masyarakat pada zaman itu. Istilah ini awalnya dicetuskan oleh seorang ilsuf
Yunani bernama Xenophon yang hidup sekitar 430-354 SM. Dikisahkan, oikonomikos
adalah cara mengelola ladang agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan warga polis
(kota). Kata oikonomikos ini kemudian berkembang hingga muncul istilah homo
economicus, manusia ekonomi, yang dipahami sebagai upaya manusia untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasannya di kala alat pemuas kebutuhan itu terbatas. Hal inilah yang
menjadi pendorong lahirnya ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi mempelajari berbagai bentuk
aktivitas ekonomi, yaitu segala tindakan untuk memenuhi kebutuhan, dengan
pertimbangan rasional dan terukur. Tanpa kalian sadari, kalian telah menerapkan ilmu
ekonomi dalam aktivitas keseharian. Misalnya, ketika bersekolah kalian berusaha
memenuhi berbagai kebutuhan sekolah seperti buku, alat tulis, makan, pakaian, hingga
transportasi. Adakah dari kalian yang tidak melakukan berbagai aktivitas itu? Ekonomi
memang dekat bahkan melekat pada setiap individu, karena tak seorang pun dapat hidup
tanpa berekonomi.
1. Sejarah Ilmu Ekonomi
Setelah masa Xenophon, banyak ilmuwan dan ilsuf yang mengemukakan
pemikiranpemikirannya tentang ilmu ekonomi. Hanya saja pemikiran-pemikiran tersebut
tidak dikemukakan secara sistematik dan holistik. Awal pesatnya perkembangan ilmu
ekonomi ditandai dengan penerbitan buku An Inquiry Into the Nature and Cause of the
Wealth of Nations atau lebih dikenal dengan Wealth of Nations (1776). Buku karya Adam
Smith ini merupakan buku pertama yang membahas ilmu ekonomi secara sistematik dan
holistik. Adam Smith menjelaskan beberapa pandangan tentang ilmu ekonomi yang
kemudian menjadi cikal bakal lahirnya ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu yang berdiri
sendiri. Berkat gagasan-gagasannya, Adam Smith kemudian dikenal sebagai Bapak Ilmu
Ekonomi. Salah satu gagasan Adam Smith yang paling penting dan terkenal adalah teori
Invisible Hand. Dalam sejarah perkembangan peradaban, awalnya manusia memenuhi
kebutuhannya dengan cara berburu dan meramu. Dalam perkembangan selanjutnya,
manusia menetap di suatu tempat dengan bercocok tanam dan beternak. Pada periode ini
terciptalah sistem barter, barang ditukar barang, untuk memenuhi kebutuhan yang
semakin beragam. Pernahkan kalian melakukan sistem barter? Ketika melakuan barter,
adakah kekurangannya? Sistem barter memudahkan manusia untuk mendapatkan suatu
barang tanpa harus bersusah payah berburu atau mengandalkan hasil cocok tanam dan
ternaknya sendiri. Namun, manusia kemudian menyadari bahwa sistem barter memiliki
kekurangan. Pada sistem barter tidak terdapat satuan ukur yang jelas antara satu barang
atau jasa terhadap barang dan jasa lainnya. Tidak adanya satuan ukur yang jelas ini
menimbulkan ketidakadilan pada pihak yang melakukan barter. Sebagai contoh, pada
sistem ini, satu karung padi dapat ditukarkan dengan 10 butir telur ayam, atau
pertukaranpertukaran lain yang dianggap tidak adil. Namun, barter terpaksa dilakukan
karena tidak ada pilihan pada salah satu pihak. Di samping itu, kekurangan dari sistem ini
adalah kesulitan dalam mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam
waktu bersamaan. Sistem barter sangat dipengaruhi oleh kebutuhan masing-masing
individu. Seseorang tidak dapat begitu saja menukarkan barang atau jasa miliknya dengan
sesuatu yang dia butuhkan karena bisa jadi orang lain tidak membutuhkan barang atau
jasa yang ia miliki. Oleh karena itu, sistem barter ini kemudian dianggap tidak efektif
untuk memenuhi kebutuhan. Seiring berkembangnya peradaban, manusia kemudian
menemukan satuan alat hitung dalam sistem perdagangan yang sekarang kita kenal
dengan sebutan uang. Dengan kejelasan satuan alat hitung, maka manusia semakin mudah
dalam mendapatkan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Mereka bisa menukar uang
yang dimiliki untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Di samping itu,
mereka juga tidak perlu mencari orang yang hendak menukarkan barangnya. Berbagai
upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya itulah yang
menjadi inti dari ilmu ekonomi. Secara sederhana, ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari cara manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan
sumber daya yang terbatas (Sugiharsono & Wahyuni, 2018; Sukirno, 2019). Kelahiran
ilmu ekonomi didorong oleh adanya kelangkaan. Masalah kelangkaan merupakan suatu
tantangan bagi manusia untuk terus memenuhi kebutuhannya. Kelangkaan menimbulkan
pilihan-pilihan yang harus diputuskan oleh manusia di tengah keterbatasam sumber daya.
Untuk melengkapi khazanah pengetahuan, kalian dapat mencari dari berbagai sumber
mengenai pendapat ahli tentang ilmu ekonomi dan melakukan perbandingan. Apa saja
perbedaan atau persamaan pendapat para ahli dalam memaknai ilmu ekonomi? Apakah
kalian memiliki definisi yang lain tentang ilmu ekonomi?
2. Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya
Ketika berbicara tentang kebutuhan (misalnya makanan, pakaian, atau sepatu), apakah
kalian menyertakan syarat ataupun kriteria tertentu terhadap kebutuhan kalian? Dalam
kondisi apa kalian merasa cukup ? Atau sebaliknya, dalam kondisi apa kalian merasa
tidak puas?

Contoh Asesmen

LEMBAR AKTIVITAS 1
Petunjuk kerja:
• Kerjakan tugas secara mandiri (individu).
• Tulis dan sampaikan pendapat kalian di kelas

Tugas:
• Tuliskan lima contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi
saat ini.
• Urutkan kebutuhan dan keinginan sesuai proritas dan sertakan alasan kalian!
Kebutuhan Keinginan Alasan

Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, jelaskanlah perbedaan antara kebutuhan


dan keinginan?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………….
Mengapa kalian harus memutuskan suatu hal, baik itu kebutuhan maupun
keinginan, berdasarkan prioritas?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………….
Ketika kalian mengerjakan Lembar Aktivitas 1, apakah daftar kebutuhan dan keinginan
yang sudah kalian susun dibuat berdasarkan tindakan ekonomi? Jika ya, tindakan
ekonomi manakah yang kalian ambil? Jelaskan alasannya!

Pada Lembar Aktivitas 1, kalian juga ditugaskan untuk membuat daftar kebutuhan dan
keinginan. Berikut ini akan dijelaskan, apa yang dimaksud dengan kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk
bertahan hidup layak dan menaikkan taraf hidupnya. Sementara, keinginan dapat diartikan
sebagai sesuatu yang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa hal tersebut tersebut
sebenarnya ia masih dapat hidup layak. Ketika kalian dapat memisahkan, mana yang
merupakan kebutuhan atau mana yang merupakan keinginan, maka hal itu ditentukan oleh
tindakan ekonomi. Ketika kalian di Sekolah Menengah Pertama (SMP), apakah kalian masih
ingat tentang materi tindakan ekonomi?

Tindakan ekonomi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Secara umum,
tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu:

• Tindakan ekonomi rasional, adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan-


pertimbangan tertentu ketika memutuskan dan memilih suatu hal. Ketika kalian
melakukan tindakan ekonomi, tentu kalian memutuskan dan memilih berdasarkan hal
yang paling menguntungkan.
• Tindakan ekonomi irasional, adalah tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan
beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas, dan pertimbangan lainnya). Biasanya
tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan. Setiap kebutuhan yang kalian penuhi
tentu akan menimbulkan pilihan-pilihan tertentu. Hal itu merupakan akibat dari adanya
masalah kelangkaan. Dengan ilmu ekonomi, kalian dapat mengambil keputusan yang
tepat untuk memilih pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kalian. Meskipun masalah
kelangkaan akan selalu ada, tetapi ilmu ekonomi selalu berusaha mencari solusi dari
kelangkaan tersebut.
Kelangkaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:
a. Sumber daya alam Ketersediaan sumber daya alam sangat terbatas untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Misalnya, ketersediaan minyak bumi dan batu bara di alam terbatas,
sementara manusia masih bergantung pada dua sumber daya alam ini untuk memenuhi
kebutuhan dan aktivitas seharihari, dari mulai melakukan produksi, distribusi, maupun
konsumsi.
b. Sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk
memproduksi barang atau jasa. Namun terkadang, kurangnya tenaga kerja membuat
jumlah produksi barang atau jasa tidak optimal dan tidak mampu mencukupi kebutuhan
masyarakat.
c. Ilmu pengetahuan Kurangnya ilmu pengetahuan dapat menghambat proses produksi dan
pengoptimalan dari manfaat yang seharusnya dapat diambil, baik dari alam maupun
sumber daya mansia.
Untuk menguatkan pemahaman kalian tentang kelangkaan, kerjakan aktivitas belajar berikut
ini!
Contoh Asesmen

LEMBAR AKTIVITAS 2
Studi kasus terkait dengan tujuan SDGs No. 2 yaitu mengakhiri kelaparan,
mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik, serta mendukung
pertanian berkelanjutan.
Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional
Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia
cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Indonesia perlu lahan tambahan
200 ribu hektare. Jumlah penduduk dunia terus bertambah, sementara planet
Bumi ukurannya tak berubah. Kebutuhan akan jumlah dan kualitas pangan terus
berkembang, sementara areal pertanian semakin berkurang. Jangan heran bila
para ahli pertanian dunia pun kesulitan untuk memprediksi sistem pangan global
yang ke depan makin kompleks dan tidak pasti. Sumber ketidakpastiannya
adalah ketersediaan lahan dalam keberlanjutan sistem pangan. Organisasi
Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) sudah cukup lama
menyoroti masalah ketersediaan lahan bagi ketahanan pangan. Di tingkat global,
FAO memproyeksikan kebutuhan lahan pertanian dapat mencapai 5.4 miliar
hektare pada 2030 dari kondisi saat ini 5.1 hektare. Berbagai skenario pun
ditawarkan agar penggunaan lahan menjadi lebih optimal. Pasalnya, pembukaan
dan perluasan lahan pertanian tentu harus memperhatikan banyak aspek, seperti
masalah lingkungan dan terganggunya ekosistem. Isu lingkungan tak
menyurutkan agenda PBB dalam mengawal masyarakat agar tetap mendapatkan
nutrisi dengan cara menjaga produktivitas lahan sebagai bagian ketahanan
pangan. Tak dimungkiri, isu konversi lahan produktif pertanian menjadi momok
yang menghantui ketahanan pangan banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pemerintah pun sangat serius memperhatikan masalah tersebut demi menjamin
ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakatnya. Adanya masalah konversi
lahan itu terkonirmasi dari data Kementerian Agraria dan Tata Ruang Wilayah,
Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Pertanian. Lahan pertanian juga
makin susut. Pada 2019, luas baku sawah nasional hanya 7.465 juta hektare,
turun dibandingkan posisi 2013 yang 7.75 juta hekatare. Artinya, 285.000 lahan
pertanian beralih fungsi selama kurun 2013-2019 atau ratarata 47.500 hektare
per tahun. Kemungkinan alih fungsi lahan itu untuk pembangunan. Meski terjadi
penyusutan lahan pertanian, satu laporan dari Global Food Security Index
menyebutkan ketahanan pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima
tahun terakhir. Skornya bertambah dari 50,7 pada 2015, naik ke 53,2 pada 2017,
dan 62,6 pada 2019. Peringkat Indonesia juga terus naik dari posisi ke 75 (2015),
lalu 68 (2017), dan 62 pada 2019 dari 113 negara yang dievaluasi. Lembaga itu
mengukur indeks dengan melihat beberapa hal. Pertama affordability atau
kemampuan konsumen untuk membeli makanan, kedua availability atau
kecukupan pasokan, dan ketiga tentang risiko gangguan pasokan. Selain itu,
indeks itu juga mengukur kapasitas negara mendistribusikan pangan, faktor
kualitas, serta keamanan pangan. Namun, penilaian mereka mengabaikan
sumber pangan. Penilaian itu tidak peduli bahan pangan tersebut diproduksi oleh
petani di dalam negeri atau didatangkan melalui impor. Tak heran, peringkat
pertama Indeks Ketahanan Pangan Global justru ditempati oleh Singapura.
Dalam rapat terbatas lanjutan pembahasan food estate di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu
(23/9/2020), Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan
nasional adalah agenda strategis. Ini, tambah Jokowi, agenda yang harus dilakukan dalam
rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. “Bahkan, FAO
sendiri sudah mengingatkan berkali-kali mengenai krisis pangan tersebut,” ujar Kepala
Negara. Adanya program penyediaan pangan nasional juga untuk mengantisipasi perubahan
iklim. Selain itu juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan. “Ini penting
bagi bangsa ini.” Wajar bila Presiden khawatir soal penyediaan pangan. Dalam konteks ini,
sinyalemen yang disampaikan Kepala Negara tergambarkan dari data BPS yang menyebutkan
produksi padi pada 2019 hanya sebesar 54,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun
sebanyak 4,6 juta ton atau 7,76% dibandingkan dengan 2018. Bila pada 2020 produksi
pangan nasional cukup baik dan aman dalam menyangga kebutuhan, itu tak lepas dari kondisi
cuaca yang mendukung. Tak ada kemarau kering seperti tahun 2019. Namun, ke depan cuaca
tak selalu akan bersikap bersahabat. Adakah Indonesia siap menghadapi luktuasi ini?
Menyikapi persoalan pangan itu, Kementerian Pertanian pun sudah menyiapkan empat
strategi untuk memaksimalkan produksi sektor pertanian. Pertama, melakukan ekstensiikasi
pada lahan rawa. Kedua, mempersiapkan pangan lokal sebagai subsitusi makanan pokok
yang selama ini mengandalkan beras. Ketiga, membentuk lumbung pangan di tiap wilayah,
mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Terakhir, membuat food estate di
beberapa tempat dengan modern farming. Masalah ketahanan pangan telah menjadi isu
krusial cukup lama. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun
mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk
menambah pasokan pangan, khususnya di tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh
200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin agar stok Masa Tanam (MT) I dan MT
II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah
mempersiapkan makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate,
pemerintah telah menyiapkan dua lokasi, di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Di
Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di
kedua Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare
yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini, menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua
kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare. Menurut
rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan
lahan pendukung budidaya peternakan. Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten
Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan tengah disiapkan
lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di
kabupaten itu tengah dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai
percontohan nasional. “Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,” kata Jokowi dalam
rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya perumusan rencana
induk lumbung pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain
itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan infrastruktur pendukung akses
jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
Sofyan Djalil menyelesaikan masalah pembebasan lahan

di lumbung pangan. “Masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu
yang berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate. Saya meminta Menteri
ATR/BPN (Sofyan Djalil) untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung
pangan tersebut,” tambah Jokowi. Sumber: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-
angka/ ekonomi/mengawal-ketersediaan-pangan-nasional. Penulis: Firman Hidranto, tanggal
2 Oktober 2020.

Petunjuk kerja:

• Bacalah artikel di atas dengan cermat!


• Kerjakan tugas secara berkelompok!
• Tuliskan dan sampaikan pendapat kalian!
Tugas:

1. Berdasarkan artikel di atas, temukan kelangkaan apa yang terjadi? Mengapa terjadi
kelangkaan tersebut? Jelaskan faktorfaktor penyebabnya!
2. Amatilah lingkungan kalian berada, temukan persoalan yang mirip seperti yang terjadi
pada artikel di atas? Jelaskan mengapa kelangkaan tersebut terjadi!
3. Tuliskan pendapat kalian tentang solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut!
4. Tuliskan prediksi yang kemungkinan terjadi di masa mendatang apabila kelangkaan
tersebut terus menerus terjadi.

Soal Remedial Dan Pengayaan

Pengayaan:
Kalian dapat mencari pendapat para ahli ekonomi mengenai ilmu ekonomi, serta
sejarah ilmu ekonomi sehingga berkembang seperti sekarang. Gunakankah berbagai
buku tentang ekonomi di perpustakaan atau buku daring sehingga akan memperkaya
wawasan kalian tentang ilmu ekonomi.
Asesmen Sumatif

1. Bacalah artikel di bawah ini dengan cermat!


Dirangkum dari berita Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2019.
Pulau Jawa akan mengalami krisis sumber daya air hingga tahun 2070. Kelangkaan
sumber daya air disebabkan adanya perubahan iklim dan konsumsi air yang meningkat
sebagai akibat dari perubahan alih fungsi lahan dan jumlah penduduk yang terus
bertambah. Krisis air dapat dikurangi apabila manusia menggunakan air dengan
bijakasana dan melakukan daur ulang air.
Sumber: http://lipi.go.id/berita/krisis-air-di-jawa-dan-bagaimana-kita-harus
Faktor kelangkaan dari artikel di atas adalah ….
A. Sumber daya alam
B. Sumber daya manusia
C. Ilmu pengetahuan
D. Jumlah penduduk
E. Iklim
2. Bagian dari ilmu ekonomi secara khusus mempelajari fungsi, sifat, peranan,
permasalahan mekanisme moneter, dan pengaruh uang terhadap aktivitas perekonomian
suatu negara disebut ilmu ekonomi ….
A. syariah
B. moneter
C. perdagangan
D. internasional
E. pembangunan
3. Ilmu ekonomi yang meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku kegiatan
ekonomi dapat memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa sehingga
dapat menentukan harga disebut ilmu ekonomi….
A. mikro
B. makro
C. moneter
D. perusahaan
E. pembangunan

4. Cakupan ilmu ekonomi normatif lebih luas dari ekonomi positif. Analisis dalam ekonomi
normatif biasanya berupa pernyataan-pernyataan ekonomi yang menunjukkan apa yang
seharusnya terjadi. Yang termasuk pernyataan ekonomi positif adalah ….
A. pajak harus dipungut atas dasar pengeluaran
B. sebaiknya pendapatan negara dari pajak digunakan untuk membiayai orang miskin
C. seharusnya pendapatan nasional dibagi secara merata
D. sebagian pendapatan orang kaya harus didistribusikan pada orang miskin
E. sebaiknya masyarakat yang menjadi pemilik sumber daya ekonomi
5. Permasalahan kenaikan harga bahan pokok dan kelangkaan BBM di berbagai daerah
termasuk dalam lingkup pembahasan ilmu ekonomi ….
A. moneter
B. mikro
C. regional
D. makro
E. publik
6. Berikut pernyataan tentang ekonomi mikro dan ekonomi makro.
1) Ekonomi mikro membahas tentang pedagang dalam skala kecil, sedangkan ekonomi
makro membahas tentang kegiatan konsumsi
2) Ekonomi mikro membahas tentang kegiatan produksi dan konsumsi, sedangkan
ekonomi makro membahas masalah inflasi
3) Ekonomi mikro membahas tentang biaya produksi perusahaan, sedangkan ekonomi
makro membahas tentang masalah ketimpangan neraca pembayaran
4) Ekonomi mikro mempelajari tentang perilaku produsen dan konsumen, sedangkan
ekonomi makro membahas tentang pendapatan nasional
5) Ekonomi mikro membahas tentang pemerataan pendapatan, sedangkan ekonomi
makro membahas tentang kebijakan pemerintah.
Perbedaan yang paling tepat antara ekonomi makro dan ekonomi mikro ditunjukkan pada
nomor….
A. 1), 2), dan 4)
B. 1), 3), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
7. Bu Andin seorang akuntan perbankan. Sesuai dengan bidangnya, ia bekerja di bank pada
bagian staf administrasi. Penerapan ilmu ekonomi berdasarkan pernyataan tersebut adalah
A. Ekonomi terapan
B. Ekonomi mikro
C. Ekonomi makro
D. Ekonomi deskriptif
E. Ilmu ekonomi
8. Perhatikan matriks berikut!
A B C
1. Lingkungan 1. Harga barang 1. Penawaran
2. Jenis Kelamin 2. Permintaan 2. Adat Istiadat
3. Pendapatan 3. Perababan 3. Jumlah Keluarga
Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan ditunjukkan pada nomor ….
A. A1, B2, dan C3
B. A1, B3, dan C2
C. A2, B1, dan C3
D. A3, B2, dan C1
E. B1, B3, dan C2
9. Pak Aldebaran adalah seorang pengusaha furniture kayu jati. Permintaan barang semakin
lama semakin meningkat karena kualitas furnite yang terjamin dari produk yang
diproduksi oleh Pak Aldebaran. Dalam beberapa tahun terakhir, persediaan kayu jati
semakin berkurang akibat berkurangnya lahan dari pemasok penghasil kayu jati.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, langkah yang dapat dilakukan oleh Pak Aldebaran untuk
memecahkan masalah ekonomi adalah ….
A. Mengimpor produk furniture yang sejenis dengan bahan baku yang sama jika ada
pesanan
B. Terpaksa berhenti berproduksi sebagai perajin kayu dan beralih ke profesi lain
C. Berkreasi mengolah dan menggunakan kayu jenis lain untuk membuat furniture
dengan meningkatkan kualitas produksi
D. Menggunakan kayu impor dari luar negeri yang harganya lebih murah tanpa
memandang kualitas
E. Mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat lahan baru sebagai sarana menanam
kayu jati
10. Perhatikan alat-alat pemenuhan kebutuhan berikut !
1) Kopi dan Gula
2) Motor dan ban
3) Kemeja dan dasi
4) Beras dan ketela
5) Telur dan ikan
Barang komplementer ditunjukkan pada nomor ….
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 2) dan 4)
C. 1), 4) dan 5)
D. 2), 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
11. Keluarga Pak Hartawan memenuhi beberapa kebutuhan sebagai berikut:
1) Membeli makanan pada saat lapar
2) Membeli satu set kaset musik keroncong kesukaannya
3) Makan gudeg Yogya kesukaan keluarganya
4) Pergi rekreasi ke pemandian air panas
5) Menggunakan paying atau jas hujan agar tidak kehujanan
Jika ditinjau dari sifatnya, yang termasuk kebutuhan jasmani ditunjukkan pada nomor ….
A. 1), 2) dan 4)
B. 1), 3) dan 5)
C. 1), 4) dan 5)
D. 2), 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
12. Mayoritas penduduk Indonesia mengkonsumsi beras, tetapi produksi beras saat ini
menurun. Di kota-kota tertentu sudah terasa kelangkaan terjadi sehingga beras
melambung tinggi. Hasil penelitian sementara menyatakan permasalahan ini diakibatkan
mahalnya bibit padi. Untuk pemecahan masalah kelangkaan tersebut yang tepat adalah…
A. berhenti berproduksi padi, beralih kepada produksi pangan alternatif
B. memberikan penyuluhan kepada petani cara meningkatkan produksi padi
C. memberikan subsidi kepada petani dan mengurangi konsumsi beras
D. memberikan subsidi kepada petani untuk membeli bibit dan membukalahan pertanian
baru
E. memberlakukan program transmigrasi ke daerah yang kosong atau baru
13. Pak Angga bekerja keras sehingga beliau menjadi orang yang terpandang dan disegani di
kampungnya. Motif yang mendasari kegiatan ekonomi yang dilakukan Pak Angga adalah.
A. Memperoleh keuntungan
B. Mendapat kekuasaan
C. Motif sosial
D. Memperoleh kedudukan
E. Menguasai pasar

14. Kelangkaan adalah suatu kondisi ketika manusia memiliki sumber daya ekonomi yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Berikut ini merupakan faktor-
faktor yang dapat menyebabkan kelangkaan adalah ….
A. melimpahnya sumber daya alam yang tersedia
B. seimbangnya antara kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan peningkatan
kebutuhan
C. terbatasnya kemampuan yang dimiliki manusia dalam mengolah sumber daya alam
yang ada
D. melimpahnya tenaga ahli
E. kreativitas manusia dalam penciptaan kebutuhan baru
15. Keluarga Pak Prasetya memenuhi beberapa kebutuhan, diantaranya:
(1) Membeli kebutuhan pokok sehari-hari
(2) Pergi nonton wayang kulit dengan dalang Ki Anom Suroto
(3) Makan bakso sapi dengan keluarga
(4) Pergi rekreasi ke Candi prambanan
(5) Membeli jaket saat musim dingin
Jika ditinjau dari sifatnya, yang termasuk kebutuhan jasmani adalah
…. A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
16. Ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh
nilai-nilai Islam disebut ….
A. Ekonomi mikro
B. Perekonomian Islam
C. Perbankan Islam
D. Ekonomi syariah
E. Ekonomi perbankan Islam
17. Perhatikan permasalahan ekonomi berikut!
1) Sumber daya modal masih sangat kurang
2) Teknologi untuk memproduksi barang/jasa masih sangat sederhana
3) Sempitnya lapangan kerja yang disediakan pemerintah atau swasta
4) Naiknya harga kebutuhan pokok menyebabkan inflasi
5) Naiknya harga eceran tertinggi (HET) atas produk tertentu di pasar Permasalahan ekonomi
makro ditunjukkan oleh angka.....
A. 1,2,dan 3
B. 1,2,dan 4
C. 1,3,dan 4
D. 2,3,can 4
E. 3,4,dan 5
18. Farah ingin menyuguhkan kopi untuk ayahnya, karena kopinya habis, maka ia
memberikan teh. Kopi dan teh merupakan ....
A. barang subtitusi
B. barang komplementer
C. barang jadi
D. barang setengah jadi
E. bahan baku
19. Pada saat musim hujan tiba, Kota Semarang mengalami kebanjiran. Air disini merupakan.
A. barang bebas
B. barang illith
C. barang subtitusi
D. barang ekonomis
E. barang komplementer
20. Sumber daya alam yang ada di bumi tidak tersebar secara merata. Ada tempat yang
mempunyai tanah-tanah subur, ada juga yang tidak. Ada tempat yang memiliki sumber
mata air berlimpah, ada juga yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa kelangkaan
dipengaruhi oleh ….
A. Pertumbuhan penduduk
B. Kemampuan produksi
C. Perkembangan Teknologi
D. Perbedaan Letak Geografis
E. Bencana alam
21. Saat kamu sakit harus membutuhkan obat, ketika temanmu dahaga harus segera diberi
minum. Kondisi tersebut menunjukkan jenis kebutuhan ….
A. Kebutuhan sepanjang waktu
B. Kebutuhan tidak terduga
C. Kebutuhan akan dating
D. Kebutuhan Sekarang
E. Kebutuhan Jasmani
22. Dalam menentukan sesuatu, kita harus memilih untuk mengerjakan yang penting dan
mendesak terlebih dahulu, penting tapi kurang mendesak, kurang penting tapi mendesak,
baru yang terakhir melakukan yang kurang penting dan kurang mendesak. Hal ini
menunjukkan bahwa skala prioritas dipengaruhi oleh ….
A. Tingkat pendapatan, Pendidikan, dan jenis kelamin
B. Tingkat kepentingan, Pendidikan, dan jenis kelamin
C. Tingkat pendapatan, kemampuan diri dan jenis kelamin
D. Tingkat kepentingan, Kesehatan, dan masa depan
E. Tingkat kepentingan, Kemampuan diri, dan Mempertimbangkan masa depan
23. Berikut ini yang merupakan contoh tindakan efisien adalah ....
A. Fitri lebih suka belanja di pasar daripada di supermarket karena harganya lebih murah
dengan kualitas yang sama
B. Dini berangkat ke sekolah menggunakan taksi padahal masih ada angkutan umum
C. Hadi tidak pernah menawar harga barang setiap kali berbelanja
D. Gani setiap hari membeli mainan baru
E. Dedi tidak dapat berhemat dalam menggunakan uang jajannya
24. Ketika kamu membeli makanan produk baru karena kemakan iklan di televisi, maka
tindakan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh ….
A. motif intrinsik
B. motif ekstrinsik
C. motif televisi
D. motif makanan
E. motif produk baru
25. Ketika menyusun kebutuhan atau menentukan keinginan, hendaknya menyesuaikan
dengan kemampuan finansial yaitu ….
A. strata sosial
B. tingkat usia
C. tingkat pendidikan
D. jumlah pendapatan
E. lingkungan

KUNCI JAWAB

1. A 10. A 19. B
2. B 11. B 20. D
3. A 12. D 21. D
4. A 13. B 22. E
5. B 14. C 23. A
6. C 15. B 24. B
7. A 16. D 25. D
8. B 17. E
9. C 18. A
2

2023/2024
2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


SKALA PRIORITAS, KEBUTUHAN, DAN BIAYA
PELUANG

Madichah, S.Pd.
Suspeni, S.Pd.
SMA
SMANNegeri
14 1 Rembang
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 1 Rembang
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dengan kesadaran


Pembelajaran penuh (minfullness) diharapkan mampu:
10.2. Memahami Skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan
berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi serta menyusun skala
prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan
sekitarnya, mendeskripsikan biaya beluang serta memahami pola
hubungan antara kelangkaan dan biaya peluang dan menyusun
laporan penelitian sederhana dari pola hubungan antara kelangkaan dan
biaya peluang sehingga peserta didik berada dalam posisi well-being.

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami Skala prioritas
sebagai acuan dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi
dan kreatif dalam menyusun skala prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan
kondisi di lingkungan sekitarnya, memahami pola hubungan antara
kelangkaan dan biaya peluang dan kreatif dalam menyusun laporan penelitian
sederhana dari Pola hubungan antara kelangkaan dan biaya peluang, bergotong
royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam mengemukakan
pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui budaya bersih,
sehat, dan religius.

Pertemuan 6-9

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 30”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
dan Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai mengapa harus
pemantik) bertindak ekonomis yang berbeda dengan kikir (pelit).
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang prinsip, motif dan tindakan 40”
(Pembelajaran ekonomi. Materi ini pernah dipelajari di jenjang
Berdiferensiasi sebelumnya.
,
Model • Guru menjelaskan tentang literasi keuangan dan
pembelajara manfaatnya secara singkat.
n HOTS& • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
4C, untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Literasi & • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
Numerasi, Profil menyampaikan pendapat mereka tentang prinsip, motif
Pelajar Pancasila, dan tindakan ekonomi dengan memperhatikan aspek
dan Budaya kebersihan, pengelolaan sampah, penanaman pohon,
Lingkungan konservasi air dan konservasi energi.
Hidup) • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 3
mengenai mengelola keuangan efektif.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 3 atau guru dapat
membuat aktivitas lain yang menyesuaikan dengan
konteks siswa dan lingkungan sekolah dengan kegiatan
belajar yang serupa dan Tugas dikerjakan secara
mandiri.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang prinsip, motif dan tindakan
ekonomi
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang prinsip, motif dan
tindakan ekonomi
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall prinsip, motif dan
tindakan ekonomi
• Kompetensi social dan emosional yang
ditumbuhkan:
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas
dan kejujuran untuk saling menghargai
kemampuan masing-masing peserta didik dalam
memahami sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan
memperlihatkan keberanian untuk
menyampaikan pemahaman dari hasil belajar
materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan
kepedulian atas pendapat teman saat berdiskusi,
mengidentifikasi komponen dan fungsi dari
komponen penyusun computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi
efektif dengan peserta didik lain saat dalam
kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes
diagnostik kognitif/non kognitif. Peserta didik
yang masih perlu bimbingan diberikan
bimbingan khusus.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan pengelolaan keuangan
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang pengelolaan
keuangan agar efektif dan mengerjakan tugas sesuai
dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 3. Dapat
menggunakan berbagai sumber dan media belajar
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan pengelolaan
keuangan.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Guru mendorong peserta didik untuk menghitung dan
menimbang setiap keputusan dalam mengelola
keuangan.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka
dengan menggunakan berbagai media, sesuai dengan
tugas pada Lembar Aktivitas 3. (Bisa berupa PPT,
Youtube, mind mapping dan Games) (Diferensiasi
produk)
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
mengelola keuangan secara efektif.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
pentingnya mengelola keuangan dan melakukan
tindakan ekonomi.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang
bagaimana mengelola uang secara efektif.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
(Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi)
Penutup • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik 30”
(Refleksi Siswa untuk menyampaikan refleksi pembelajaran
dan Guru) • Guru memberikan umpan balik dan penguatan belajar
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dipelajari di pertemuan selanjutnya.
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Penutup pembelajaran

Pertemuan 10-13

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru membuka kegiatan dengan salam pembuka, berdoa, 10”
(Mengkondisikan memeriksa kehadiran, memeriksa kesiapan siswa,
siswa siap mengajukan pertanyaan, dan memotivasi siswa.
pembelajaran (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
dan Pertanyaan dengan segenap ciptaanNya)
pemantik) • Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan
pembelajaran, teknik assesment, pembagian kelompok,
menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti • Guru mengajak siswa untuk mengamati artikel dan atau 60”
(Pembelajaran infografis (sebagai salah satu sumber belajar) mengenai
Berdiferensiasi kelangkaan barang atau jasa yang pernah atau sedang
, Model terjadi di tengah-tengah masyarakat. Guru dapat meminta
pembelajaran siswa untuk mencari sumber belajar tersebut di website
HOTS& 4C, atau media sosial atau guru dapat langsung memberikan
Literasi & langsung sumber belajar tersebut dalam rangka
Numerasi, Profil membangun pembelajaran yang kontekstual. Contohnya
Pelajar Pancasila, adalah infografis dari sumber berikut ini.
dan Budaya https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5eb374f85a
Lingkungan 649/krisis-pangan-akibat-covid-19
Hidup) • Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang Kelangkaan serta hubungannya
dengan skala prioritas
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang Kelangkaan dan
hubungannya dengan skala prioritas.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik alat
peraga Gallery Wall Kelangkaan dan skala prioritas
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami
sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan
memperlihatkan keberanian untuk menyampaikan
pemahaman dari hasil belajar materi dan menghargai
saat teman yang lainnya menyampaikan hasil
belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian
atas pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi
masalah:
1) Bagaimana deskripsi atau gambaran masalah tentang
informasi yang tersaji dalam infografis tersebut?
2) Apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut?
3) Berdasarkan indentifikasi masalah tersebut, apa yang
dimaksud dengan kelangkaan menurut siswa?
4) Bagaimana hubungan antara kelangkaan, kebutuhan,
dan sumber daya?
• Guru memandu peserta didik menuliskan atau
menyampaikan pendapat mereka tentang kelangkaan
dan hubungannya skala prioritas dengan
memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah,
penanaman pohon, konservasi air dan konservasi
energi.
• Guru dapat memilih alternatif kegiatan inti pembelajaran
• Siswa melakukan kegiatan mengumpulkan data dengan
cara menggali data atau informasi dari berbagai sumber
lainnya yang terpercaya.
• Siswa mengolah data atau informasi dari hasil
pengamatan dan pengumpulan dengan cara sharing atau
berdiskusi dalam kelompok
• Siswa menyusun data dan informasi yang diperoleh,
menafsirkan, menganalisis, dan menilai relevansi
informasi yang ditemukan.
• Siswa memverifikasi untuk pembuktian hasil dari sumber
literasi dengan memperdalam atau memperluas wawasan
guna merencanakan dan mengembangkan ide untuk solusi
• Siswa melakukan aksi dengan menyajikan hasil laporan
pengamatan.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa
PPT, Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
• Guru menyimpulkan konsep secara klasikal.
• Guru memberikan uji kompetensi lisan/tertulis.
Penutup • Guru meminta siswa untuk membuat resume hal-hal 20”
(Refleksi Siswa penting yang siswa temukan terkait pengertian
dan Guru) kelangkaan, penyebab kelangkaan, serta keterkaitan antara
kelangkaan, kebutuhan, dan sumber daya
• Guru mengajak siswa berefleksi dengan menjawab
berbagai pertanyaan refleksi
• Guru menyampaikan bahwa topik yang telah dibahas hari
ini sangat berhubungan dengan topik yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
Lampiran

Materi

SKALA PRIORITAS

Untuk menanggulangi adanya kelangkaan, kita harus membuat skala prioritas.


Menentukan mana kebutuhan yang lebih penting dan harus dipenuhi terlebih dahulu.
Tapi, bagaimana cara menentukan skala prioritas itu?
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi skala prioritas:
a. Tingkat kepentingan
b. Kemampuan diri
c. Mempertimbangkan masa depan
Itu artinya, dalam menentukan sesuatu, kita harus memilih untuk mengerjakan yang
penting dan mendesak terlebih dahulu, penting tapi kurang mendesak, kurang penting
tapi mendesak, baru yang terakhir melakukan yang kurang penting dan kurang
mendesak. Sekarang, sudah mulai paham kan, apa itu pengertian ilmu ekonomi,
kelangkaan, penyebab terjadinya kelangkaan, biaya peluang? Supaya apa yang Anda
mau bisa terpenuhi secara optimal, yuk mulai tentukan skala prioritasmu.

Cara Bertindak Ekonomis: Skala Prioritas dan Literasi Keuangan

Setelah kalian belajar tentang kebutuhan dan keinginan, kalian akan menemukan adanya
ketimpangan antara jumlah kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. Kondisi yang
menunjukkan ketika manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua
kebutuhannya disebut kelangkaan. Jumlah kebutuhan manusia lebih banyak dari jumlah
barang dan jasa yang tersedia. Ilmu ekonomi menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai
masalah atau tantangan tersebut. Tindakan ekonomi rasional menuntun kalian untuk
menentukan prioritas sehingga dapat meminimalkan biaya (cost) dan dapat memberikan
keuntungan (beneit). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prioritas adalah
mendahulukan dan mengutamakan daripada yang lain. Ketika kalian menyusun skala
proritas, terdapat hal-hal yang mesti diperhatikan, yaitu:

• Kemampuan inansial (tingkat pendapatan) Ketika menyusun kebutuhan atau menentukan


keinginan, hendaknya kalian menyesuaikan dengan kemampuan, yaitu jumlah
pendapatan.
• Status sosial (kedudukan secara sosial) Secara sosiologis, individu berada pada posisi
sosial tertentu yang ditentukan berdasarkan profesi dan kelas sosial. Berdasarkan profesi,
misalnya si A seorang fotografer dan si B seorang penulis. Perbedaan profesi ini akan
memengaruhi cara individu menentukan prioritas kebutuhannya. Berdasarkan kelas
sosial contohnya, prioritas kebutuhan seorang direktur perusahaan tentu berbeda dengan
prioritas seorang karyawan.
• Lingkungan Dalam hal ini, lingkungan dipahami sebagai lingkungan sosial dan isik
(alam) yang dapat memengaruhi cara individu menyusun dan menentukan proritas.
Sebagai contoh, mereka yang tinggal di tempat berhawa dingin akan memiliki proritas
berbeda dari mereka yang tinggal di tempat berhawa panas. Berdasarkan penjelasan di
atas, menurut kalian bagaimana faktor lingkungan dapat memengaruhi manusia dalam
menentukan skala prioritas? Berikan contohnya!
a. Literasi Keuangan
Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dan melakukan tindakan ekonomi, terutama
tindakan rasional, terdapat beberapa pertimbangan yang akan dilakukan. Berbagai
pertimbangan tersebut dipengaruhi oleh kecakapan dan pengetahuan. Dalam hal ini, literasi
keuangan berupaya untuk mengatasi berbagai masalah terkait aktivitas ekonomi yang
berisiko dan tidak jelas. Mengacu pendapat dari berbagai ahli, literasi keuangan adalah
kecakapan dan kemampuan untuk menentukan keputusan yang efektif dan bijaksana terkait
penggunaan dan pengelolaan keuangan. Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dengan
melakukan aktivitas ekonomi, literasi keuangan sangat dibutuhkan. Literasi keuangan
mencakup cara mengelola uang dengan bijaksana. Literasi keuangan memberikan
pengetahuan agar kita mampu memutuskan pilihan yang paling baik dan menguntungkan.
Dengan kata lain, literasi keuangan erat hubungannya dengan pengelolaan keuangan yang
baik. Sebagai bagian dari pelaku ekonomi, kalian diharapkan mengetahui dan memahami
dengan baik berbagai hal mengenai pelaku dan aktivitas ekonomi. Pada bab ini, secara
khusus kalian akan belajar tentang literasi keuangan yang terkait dengan bank dan lembaga
keuangan nonbank. Agar kalian dapat lebih memahami tentang pengelolaan keuangan dan
upaya pemenuhan kebutuhan, kerjakan aktivitas belajar berikut ini

Contoh Asesmen

Lembar Aktivitas 3
Bagaimana Mengelola Uang secara Efektif? Budi seorang pelajar SMA kelas X.
Setiap bulan orang tuanya memberikan uang saku sebesar Rp450.000.
Peruntukan uang saku sesuai kesepakatan dengan orang tuanya adalah untuk
beberapa pengeluaran, yaitu makan siang, dana transportasi, dana komunikasi,
dana sosial, dan menabung. Apabila kalian menjadi Budi, hal apa sajakah yang
akan kalian lakukan sehingga dapat mengelola uang dengan efektif?
Petunjuk kerja:
• Kerjakan tugas secara mandiri!
• Tulis dan hitung pengelolaan uang di buku kalian!
• Sampaikan pendapat kalian di kelas!
Tugas
• Sebagai Budi, kalian diminta untuk membuat pengelolaan keuangan, bagaimana
mengelola uang tersebut secara efektif dengan memperhatikan berbagai
pengeluaran?
• Tulislah hal-hal yang mesti Budi masukkan sebagai prioritas kebutuhan serta
jumlah pembagian uangnya!
• Jelaskan alasan rasional mengapa Budi harus mengatur skala prioritasnya?
• Jika Budi mendapatkan tambahan uang saku sebesar Rp150.000. Susunlah
perubahan skala prioritas dan jelaskan alasan rasionalnya!
LEMBAR AKTIVITAS 4

Tugas Individu

Buatlah daftar kebutuhanmu mulai dari prioritas tertinggi hingga prioritas terendah. Gunakan
rubrik berikut ini untuk membantu kamu dalam menentukan skala prioritas.

PENTING dan MENDESAK PENTING tapi TIDAK MENDESAK


1.
2.
3.
4.
5.

TIDAK PENTING dan MENDESAK TIDAK PENTING dan TIDAKMENDESAK


1.
2.
3.
4.
5.

RUBRIK PENILAIAN TUGAS INDIVIDU

No Aspek Skor/ Rubrik


1 2 3 4
1 Pengetahuan Siswa tidak Siswa belum Siswa telah Siswa telah
mengetahui sepenuhnya mengetahui mengetahui
konsep mengetahui sebagian besar seluruh konsep
kelangkaan dan konsep konsep kelangkaan dan
biaya peluang kelangkaan dan kelangkaan dan biaya peluang
biaya peluang biaya peluang
2 Pemahaman Siswa tidak Siswa belum Siswa telah Siswa telah
memahami sepenuhnya memahami memahami
konsep memahami sebagian besar seluruh konsep
kelangkaan dan konsep konsep kelangkaan dan
biaya peluang kelangkaan dan kelangkaan dan biaya peluang
biaya peluang biaya peluang
3 Penerapan Siswa tidak Siswa belum Siswa mampu Siswa mampu
mampu sepenuhnya menerapkan menerapkan
menerapkan mampu sebagian besar seluruh konsep
konsep menerapkan konsep kelangkaan dan
kelangkaan dan konsep kelangkaan dan biaya peluang
biaya peluang kelangkaan dan biaya peluang
biaya
Skor Akhir Maksimal = 4 x 3 = 12
Penilaian = Skor Akhir Siswa x 8,4

Catatan : 8,4 adalah pembobotan

Lampiran
Materi

Pengertian Biaya Peluang


Pernahkah Anda merasa bingung mau beli ice cream dan cokelat tapi hanya memiliki
uang sebesar Rp10.000,00 yang hanya cukup untuk membeli salah satunya? Lalu
akhirnya Anda harus memutuskan untuk memilih satu dari pilihan tersebut, misalnya
lebih membeli cokelat.
Kalau Anda pernah melakukan hal tersebut, dalam ilmu ekonomi disebut sebagai
biaya peluang. Artinya, biaya peluang dalam ilustrasi tersebut adalah satu ice cream,
dengan kamu memilih cokelat maka kamu kehilangan kesempatan untuk membeli
cokelat.
Nah, kenapa sih biaya peluang bisa muncul? Biaya peluang muncul karena sumber-
sumber daya ekonomi bersifat terbatas sehingga memaksa manusia untuk melakukan
pilihan dalam memenuhi kebutuhannya yang tentunya didasarkan pada skala prioritas
kebutuhan. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan pengorbanan pada pilihan yang
lain dan timbulnya biaya peluang.
Dalam perhitungannya, biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang. Bisa
juga berupa waktu, kesenangan, keuntungan di masa depan, dan faktor-faktor
lainnya. Dalam pengambilan keputusannya biaya peluang ini tergantung pada tujuan
dan situasi yang dialami individu.
Untuk mencari biaya peluang adalah dengan cara mencari pilihan yang ditinggalkan
dengan nilai tertinggi. Simak contoh soal berikut ini ya.

Nita mempunyai modal dan keahlian untuk melakukan produksi mebel dengan
peluang mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp7.000.000,00 per bulan
melalui proses produksi selama 4 bulan. Pada saat yang bersamaan, Nita
mendapat tawaran untuk bekerja sebagai akunting di suatu perusahaan dengan
gaji R2.500.000,00 per bulan. Besarnya biaya peluang bagi Nita selama 4 bulan
sebesar Rp2.500.000,00 x 4 = Rp10.000.000,00. Artinya Nita harus bekerja di
perusahaan mebelnya dan merelakan kesempatan mendapatkan pendapatan
potensialnya sebagai akunting Rp10.000.000,00.

a. Perbedaan biaya peluang dengan biaya sehari-hari


1) Biaya peluang berbeda dengan biaya sehari-hari. Biaya sehari-hariadalah
pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan
ekonomi, tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya
kegiatan lain.
2) Sedangkan Biaya Peluang/Biaya Implisit/Ongkos Alternatif (Opportunity
Cost) adalah sejumlah barang atau pendapatan yang harusdikorbankan agar
sejumlah barang yang lain dapat diproduksi/digunakan, atau kesempatan
untuk memperoleh sesuatu yang hilang karena telah memilih alternatif lain.
Jadi Ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang Y yang
harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksikan.
3) Biaya Eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untukmembayar
biaya input atau biaya atas penggunaan faktor produksi, Misalnya Biaya
gaji atau biaya tenaga kerja, biaya sewa, biaya listrik dan air, biaya bahan
baku, biaya penjualan, biaya aministrasi dan sebagainya
4) Biaya Sesungguhnya/Biaya Kesempatan merupakan biaya yang
dikeluarkan perusahaan dan biaya yang tidak mengharuskan perusahaan
untuk membayar biaya-biaya input, sehingga biaya sesungguhnya
merupakan penjumlahan antara biaya implisit dengan biaya eksplisit

Biaya Sesungguhnya = Biaya Implisit + Biaya Eksplisit

5) Laba-Rugi Akuntansi atau Keuntungan Akuntansi (Accounting Profit)


adalah selisih antara seluruh pendapatan perusahaan (jumlah pendapatan
yang diterima oleh suatu perusahaan sebagai hasil penjualan output)
dengan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan (biaya usaha dan biaya
di luar usaha yang merupakan biaya eksplisit).

Keuntungan Akuntansi = Pendapatan Total – Biaya total atau Biaya Eksplisit

6) Laba-Rugi Ekonomi atau Keuntungan Ekonomi (Economic Profit) adalah


selisih antara pendapatan total (pendapatan usaha dan pendapatan di luar
usaha) dengan biaya sesungguhnya (biaya implisit dan biaya eksplisit)

Keuntungan Ekonomi = Pendapatan Total – Biaya


Atau
Keuntungan Ekonomi = Keuntungan Akuntansi – Biaya

Untuk memperjelas perbedaan biaya peluang dan biaya sehari-hari simak contoh
soal berikut ini ya.
Andi bekerja sebagai manajer di salah satu hotel bintang lima yang terkenal di
Jakarta. Andi mendapat gaji per bulan sebesar Rp20.000.000,00. Karena ingin
mengembangkan diri, ia berhenti bekerja sebagai manajer dan membuka sebuah
restoran. Restorannya menempati rumahnya yang dahulu disewakan sebesar
Rp10.000.000,00 per bulan. Untuk modal kerja ia mengambil depositonya
sebesar Rp500.000.000,00 yang berbunga Rp6.000.000,00 per bulan. Berikut ini
disajikan laporan pengelolaan restauran Andi.

Laporan Laba Rugi Untuk bulan Maret 2015


Penerimaan Total Rp150.000.000,00
Dikurangi biaya eksplisit
Biaya tenaga kerja Rp72.000.000,00
Bahan dan peralatan Rp48.000.000,00 +
Rp120.000.000,00
Laba akuntansi Rp30.000.000,00
Dikurangi biaya implicit
Gaji Andi sebagai manajer Rp20.000.000,00
Bunga deposito Rp6.000.000,00
Sewa rumah sebelum Rp10.000.000,00 +
dijadikan Restoran
Rp36.000.000,00-
Kerugian Rp6.000.000,00

Jika laba akuntansi lebih kecil daripada biaya peluang, maka perusahaannya
sebenarnya merugi. Jadi jika penerimaan restoran Andi hanyaRp150.000.000,00
lebih baik Andi kembali bekerja di salah satu hotel bintanglima yang terkenal di
Jakarta itu.

Contoh 1 :

Seorang lulusan SMA diterima di UGM. Yang bersangkutan juga sudah diterima untuk
bekerja penuh waktu (full time) di Toko A dengan gaji Rp 3.000.000,00 per bulan, di pabrik
B dengan gaji Rp 3.250.000,00 per bulan, dan di kantor C dengan gaji Rp 3.500.000,00 per
bulan. Jika yang bersangkutan memutuskan untuk kuliah dan bukan bekerja, maka biaya
oportunitasnya sebesar Rp 3.500.000,00 perbulan.

Contoh 2 :

Perusahaan melakukan pengambilan keputusan mengganti atau tetap memakai mesin yang
sekarang digunakan. Jika biaya operasi mesin lama Rp 100.000,00 perbulan, sedangkan biaya
operasi mesin baru Rp 75.000,00 perbulan, maka penghematan biaya Rp 25.000,00 perbulan
tersebut merupakan biaya peluang atau biaya kesempatan bagi alternatif biaya menggunakan
mesin lama.
Contoh 3 :

Tn. Amir seorang karyawan perusahaan swasta di kota "Y" memperoleh gaji Rp 3.000.000,00
per bulan. Karena ingin memiliki usaha sendiri dia berhenti dari perusahaan tempat bekerja
dan mendirikan industri batu bata. Pendapatan dari industri batu bata 1 bulan Rp
5.000.000,00, beli bahan Rp 1.500.000,00, upah karyawan Rp 2.000.000,00 dan biaya lain
lain Rp 750.000,00. Berdasarkan contoh tersebut maka dapat ditentukan hal-hal berikut ini :

a. Biaya peluang / Biaya implicit sebesar Rp 3.000.000,00


b. Biaya eksplisit = Rp 1.500.000,00 + Rp 2.000.000,00 + Rp 750.000,00 = Rp
4.250.000,00
c. Biaya sesungguhnya = Rp 3.000.000,00 + Rp 4.250.000,00 = Rp 7.250.000,00
d. Laba-Rugi akuntansi = Rp 5.000.000,00 – Rp 4.250.000,00
e. Laba Akuntansi = Rp 750.000,00
f. Laba-Rugi ekonomi = Rp 5.000.000,00 – Rp 7.250.000,00
g. Rugi Ekonomi = Rp 2.250.000,00
RUBRIK PENILAIAN TUGAS INDIVIDU

No Aspek Skor/ Rubrik


1 2 3 4
1 Pengetahuan Siswa tidak Siswa belum Siswa telah Siswa telah
mengetahui sepenuhnya mengetahui mengetahui
konsep mengetahui sebagian besar seluruh konsep
kelangkaan dan konsep konsep kelangkaan dan
biaya peluang kelangkaan dan kelangkaan dan biaya peluang
biaya peluang biaya peluang
2 Pemahaman Siswa tidak Siswa belum Siswa telah Siswa telah
memahami sepenuhnya memahami memahami
konsep memahami sebagian besar seluruh konsep
kelangkaan dan konsep konsep kelangkaan dan
biaya peluang kelangkaan dan kelangkaan dan biaya peluang
biaya peluang biaya peluang
3 Penerapan Siswa tidak Siswa belum Siswa mampu Siswa mampu
mampu sepenuhnya menerapkan menerapkan
menerapkan mampu sebagian besar seluruh konsep
konsep menerapkan konsep kelangkaan dan
kelangkaan dan konsep kelangkaan dan biaya peluang
biaya peluang kelangkaan dan biaya peluang
biaya
Skor Akhir Maksimal = 4 x 3 = 12
Penilaian = Skor Akhir Siswa x 8,4

Catatan : 8,4 adalah pembobotan

Contoh Asesmen

1. Prinsip ekonomi yang diterapkan dalam produksi adalah dengan ....


A. modal yang kecil memperoleh keuntungan yang besar
B. pekerja yang sedikit memproduksi barang dalam jumlah banyak
C. cara produksi tertentu membuat konsumen rugi
D. modal maksimal memperoleh hasil yang maksimal
E. modal usaha tertentu memperoleh hasil maksimal
2. Penggunaan uang yang diberikan orangtua dengan cara bijak terlihat dalam
contoh ....
A. Irma menggunakan sebagian uang jajannya untuk menabung di koperasi
sekolah
B. Raisa mentraktir teman-teman sekelasnya dengan uang yang diberikan
ayahnya
C. Karin membeli makanan sehat di kantin sekolah setiap hari
D. Nino menggunakan uangnya untuk bermain games online di rental dekat
sekolahnya
E. Andri meminjamkan uangnya pada Sandi untuk membayar iuran sekolah
3. Hadi membuka usaha pangkas rambut. Pada akhir bulan ia menghitung seluruh
penerimaan yang didapatkan selama 1 bulan dan pengeluaran termasuk biaya
untuk tempat usahanya, walaupun ia buka usaha di garasi rumahnya. Biaya yang
dihitung Hadi merupakan biaya ....
A. Eksplisit
B. Sesungguhnya
C. Peluang
D. sehari-hari
E. implisit
4. Sanusi memutuskan untuk pergi berlibur ke Ancol. Dibutuhkan biaya
transportasi Rp200.000,00. Untuk biaya jajan diperlukan Rp100.000,00. Untuk
kunjungan stand-stand yang dipilih perlu biaya Rp250.000,00. Jika sekiranya
Sanusi tidak berlibur ke Ancol maka ia dapat bekerja di suatu konveksi dengan
pendapatan Rp300.000,00. Biaya peluang dari liburan Sanusi ke Ancol adalah ....
A. Rp300.000,00
B. Rp250.000,00
C. Rp200.000,00
D. Rp100.000,00
E. Rp50.000,00
3

2023/2024

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


SISTEM EKONOMI DAN KEGIATAN
EKONOMI

Madichah, S.Pd.
SMA Negeri 1 Rembang
2023/2024
MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 1 Rembang
Mata pelajaran Ekonomi
Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dengan kesadaran


Pembelajaran penuh (minfullness) diharapkan mampu:
10.4 Memahami system ekonomi sebagai cara dalam mengatur
berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan
masyarakat serta menyusun laporan penelitian sederhana dari system
ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi
guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat sehingga peserta
didik berada dalam posisi well-being

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami sistem ekonomi
sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai
kebutuhan masyarakat dan kreatif dalam Menyusun laporan penelitian sederhana dari
materi system ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi,
bergotong royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam
mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
budaya bersih, sehat, dan religius.

Pertemuan 14-18

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 30”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
dan Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai mengapa perlu
pemantik) ada sistem ekonomi.
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang system ekonomi. Materi ini 40”
(Pembelajaran pernah dipelajari di jenjang sebelumnya.
Berdiferensiasi • Guru menjelaskan tentang system ekonomi secara
, Model singkat.
pembelajaran • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
HOTS& 4C, untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Literasi & • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
Numerasi, Profil menyampaikan pendapat mereka tentang sistem
Pelajar ekonomi dengan memperhatikan aspek kebersihan,
Pancasila, pengelolaan sampah, penanaman pohon, konservasi air
dan Budaya
Lingkungan Hidup) dan konservasi energi.
• Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5
mengenai karakteristik, kelemahan dan kelebihan
system ekonomi.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 5 atau guru dapat
membuat aktivitas lain yang menyesuaikan dengan
konteks siswa dan lingkungan sekolah dengan kegiatan
belajar yang serupa.
(diferensiasi proses)
• Tugas dikerjakan secara mandiri.

Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan system ekonomi
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang pengelolaan
keuangan agar efektif dan mengerjakan tugas sesuai
dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan pengelolaan
keuangan.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati. Guru mendorong peserta didik
untuk mengelola informasi terkait system ekonomi.
• Peserta didik bergaya belajar auditory :
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang sistem ekonomi dan kegiatan
ekonomi
• Peserta didik bergaya belajar visual : melihat
infografis/artikel/video tentang sistem ekonomi dan
kegiatan ekonomi
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall sistem ekonomi dan
kegiatan ekonomi
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami
sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan
memperlihatkan keberanian untuk menyampaikan
pemahaman dari hasil belajar materi dan
menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian
atas pendapat teman saat berdiskusi,
mengidentifikasi komponen dan fungsi dari
komponen penyusun computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil
tes diagnostik kognitif/non kognitif.
Peserta didik yang masih perlu bimbingan diberikan
bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.

Merencanakan dan Mengembangkan Ide


• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas
pada Lembar Aktivitas 5.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk
dari Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa
berupa PPT, Esay, Mind Mapping, Permainan, dan
lain-lain.

Refleksi Diri dan Aksi


• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system
ekonomi.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
sistem ekonomi.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang system
ekonomi.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta 20”
(Refleksi Siswa didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di
dan Guru) pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan penugasan dengan pertanyaan
kepada peserta didik sebagai stimulus peserta didik
agar menyiapkan materi untuk pembelajaran
selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran.
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)

Asesmen Sumatif
Lampiran

Materi : SISTEM EKONOMI

Pernahkah Anda mendengar tentang sistem ekonomi? Sistem ekonomi pada dasarnya
merupakan suatu cara yang diambil dalam rangka mengatur sekaligus mengorganisir seluruh
kegiatan ekonomi baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga
masyarakat atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dengan tujuan untuk mencapai
kesejahteraan. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan
oleh masyarakat yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Setiap pengusaha
atau usahawan sebaiknya mengetahui sistem ekonomi untuk membantu dan mempermudah
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari, karena sistem ekonomi tersebut
tidak dapat lepas dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang
ekonomi.

Fungsi sistem ekonomi dalam perekonomian antara lain:

1. Menjadi perangsang bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi.


2. Menyediakan metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam perekonomian.
3. Menyediakan mekanisme tertentu agar hasil produksi dapat dibagi secara merata.
Terdapat empat sistem ekonomi yaitu: sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando
atau terpusat, sistem ekonomi pasar atau liberal, dan sistem ekonomi campuran.

1. Sistem ekonomi tradisional


Sistem ekonomi tradisional yang menitikberatkan pada kebiasaan dan adat istiadat dalam
menjalankan perekonomiannya. Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka pendek agar dapat bertahan
hidup. Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang
belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan “barter” (natura), belum
mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi
dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat
Sistem ekonomi tradisional memiliki kekuatan dan kelemahan yaitu sebagai berikut:
Negara mana saja yang menerapkan? Berikut beberapa contoh negara yang menerapkan
sistem perekonomian tradisional ini. Lihat bersama, yuk!

a. Indonesia
Ternyata, negara kita masih menganut sistem ekonomi tradisional ini lho! Meskipun
tidak semua tempat, ternyata di beberapa desa di Papua masih menggunakan sistem
perekonomian ini. Hal tersebut dikarenakan lokasinya berada di daerah terpencil atau
pedesaan dengan akses air maupun jalannya masih sulit untuk ditempuh.
b. Afrika Tengah
Negara Afrika, khususnya di Afrika Tengah juga masih menggunakan sistem ekonomi
ini. Terlihat dari sebagian besar desa di Afrika Tengah masih menggunakannya.
Beberapa negara yang masih menggunakan sistem ini misalnya: Mbaiki, Mobaye,
Batangafo, dan lain-lain.
c. Ethiopia
Negara selanjutnya yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional adalah
Ethiopia. Hal ini dikarenakan Ethiopia masih termasuk negara termiskin di dunia yang
mengandalkan industri pertanian dalam perekonomiannya.
d. Malawi
Menyandang ‘gelar’ negara paling miskin di dunia, membuat negara ini masih menganut
sistem ekonomi tradisional. Hal tersebut terlihat dari transaksisnya yang masih
menggunakan sistem barter dan perekonomiannya yang mengandalkan pertanian.
2. Sistem ekonomi komando atau terpusat
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana seluruh kebijaksaanaan
perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan
peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi komando ini berdasar pada teori yang
dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang benjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867.
Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang
ekonomi dengan melakukan pembatasanpembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat.
Negara mana saja yang menerapkan? Melihat penjelasan terkait sistem komando ini, apakah
ada bayangan negara mana saja yang sekiranya menerapkan sistem ekonomi ini? Ternyata
ada negara yang menerapkan sistem ini dan terkenal dengan “Negara Sosialis”. Adapun
negara yang menerapkan sistem ekonomi komando ini diantaranya adalah Korea Utara.

3. Sistem ekonomi pasar atau liberal


Sistem ekonomi pasar atau liberal adalah suatu sistem dimana negara memberi
kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar
pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723 - 1790) dalam bukunya yang
berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776 dengan ajaran
pokoknya yaitu memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Negara mana saja yang menerapkan? Walaupun dinilai memiliki banyak kekurangan
dibandingkan sistem ekonomi yang lainnya, namun ternyata ada beberapa negara yang
menggunakan sistem ini dan berhasil meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya. Salah
satu alasannya adalah karena ekonomi pasar dinilai mampu memberikan keuntungan bagi
negara dan paling sesuai bagi mereka karena sesuai dengan budaya dan latar belakang negara
tersebut. Beberapa contoh negara yang menganut ekonomi pasar adalah:

a. Amerika Serikat (AS)


Secara umum, ada beberapa faktor yang menjadikan AS menerapkan sistem ekonomi
pasar. Seperti misalnya memiliki sumber daya alam yang melimpah, pengembangan
infrastruktur yang dilakukan dengan sangat baik, serta memiliki produktifitas yang
tinggi. Contoh tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh AS
adalah memproduksi energi nuklir dan listrik. Tidak hanya itu, AS juga dikenal sebagai
salah satu produsen terbesar gas alam liquid, sulfur, garam, dan fosfat di dunia.
b. Jerman
Ada beberapa hal yang dimiliki oleh Jerman sehingga mendapat predikat sebagai negara
dengan ekonomi terbesar di Eropa. Beberapa faktor tersebut adalah:
• Tingkat korupsi yang kecil
• Kapitalisasi pasar
• Memiliki tingkat inovasi yang tinggi
• Memiliki tenaga kerja dengan kemampuan yang tinggi.
c. Inggris
Inggris adalah negara yang menganut sistem ekonomi pasar yang lainnya setelah AS
adan Jerman. Bahkan perekonomian Inggris termasuk perekonomian terbesar yang ada di
dunia.
4. Sistem ekonomi campuran (komando dan pasar)
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan interaksi antara
pemerintah dan swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi. Pada penerapan sistem ini,
pemerintah dan swasta memiliki peran yang seimbang. Sistem ini mencegah penguasaan
sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu.
Pemerintah berperan dalam pengawasan dan pengendalian kegiatan perekonomian.
Swasta diberi kebebasan menentukan kegiatan perekonomian yang ingin dilakukan.
Sistem ini banyak diterapkan oleh banyak negara.
Negara mana sajakah yang menerapkan sistem ekonomi campuran? Negara yang menganut
sistem ekonomi campuran tercatat sebagai negara bekas anggota non blok, di mana mayoritas
terdapat di benua Asia dan Afrika. Mereka adalah Indonesia, India, Malaysia, Mesir dll
Contoh Asesmen

Setelah Anda membaca materi system ekonomi, cobalah soal latihan di bawah ini!

1. Berikut ini ciri-ciri sistem ekonomi:


(1) Adat istiadat masih kuat
(2) Pemerintah menentukan aktivitas ekonomi
(3) Pasar merupakan fokus kegiatan ekonomi
(4) Adanya prinsip kebersamaan
(5) Terdapat kebebasan dalam usaha
(6) Terdapat persaingan antara pelaku ekonomi
Yang termasuk ke dalam ciri-ciri sistem ekonomi pasar adalah ....

A. (1), (2), dan (3)


B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (6)
D. (3), (5), dan (6)
E. (4), (5), dan (6)
2. Berikut ini ciri-ciri sistem perekonomian:
(1) Timbul persaingan untuk maju dan berkembang
(2) Peran pemerintah sangat dominan
(3) Terdapat pemilik modal dan kaum buruh
(4) Pemerintah menyusun perencanaan pembangunan
(5) Semua sumber daya produksi dikuasai negara
Yang termasuk ke dalam ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
3. Berikut ini kebaikan dan kelemahan sistem ekonomi:
(1) Adanya persaingan untuk maju menjadi lebih inovatif
(2) Konsumen merasa puas karena barang berkualitas
(3) Hak milik individu atas faktor-faktor usaha diakui
(4) Adanya pemisah antara yang kaya dan yang miskin
(5) Kecenderungan terjadinya monopoli
Yang merupakan kebaikan sistem ekonomi pasar adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
4. Sistem ekonomi tradisional memiliki kelemahan diantaranya ....
A. Sering terjadi krisis
B. Monopoli lebih besar peluangnya
C. Kegiatan produksi yang ramah lingkungan
D. Profesionalisme rendah
E. Produktivitas yang terkendali
ASESMEN SUMATIF

Soal Pilihan Ganda

1. Perhatikan pernyataan di bawah berikut ini!


(1) Tuti ingin membuka usaha konveksi dengan bahan dasar batik.
(2) Batik dipilih karena telah dijadikan warisan budaya bangsa Indonesia oleh organisasi
PBB.
(3) Tuti akan mengelola usaha dengan merekrut tenaga terampil yang berpengalaman.
(4) Lahan warisan di Pekalongan akan dijadikan tempat usaha.
(5) Konsumen dalam negeri dan manca negara menjadi sasaran hasil produksinya.
(6) Tuti akan memulai usaha setelah lulus kuliah dari salah satu universitas ternama di
negara ini.
Berdasarkan pernyataan di atas, masalah pokok ekonomi modern yang dihadapi Tuti
adalah....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (5)
D. (3), (4), dan (6)
E. (3), (5), dan (6)
2. Ada beberapa kemungkinan usaha yang harus dipilih:
(1) Membuka kios pakaian dengan kemungkinan untung Rp3.750.000,00 sebulan;
(2) Menyediakan jasa pencucian mobil Rp150.000,00 per hari;
(3) Menyewakan lapangan futsal dengan pendapatan sekitar Rp4.000.000,00 per bulan.
Jika usaha yang dipilih adalah menyewakan lapangan futsal, maka biaya peluang yang
dikorbankan adalah....
A. Rp3.750.000,00
B. Rp4.000.000,00
C. Rp4.500.000,00
D. Rp8.250.000,00
E. Rp12.250.000,00
3. Di negara Amarta, seluruh rakyat diberi kebebasan untuk memiliki alat produksi dan
melakukan distribusi serta konsumsi. Pemilik modal memegang peranan yang dominan
dalam perekonomian. Semangat bekerja masyarakat dituntut agar dapt memenuhi segala
kebutuhan masing-masing. Sistem ekonomi yang cocok diterapkan di negara Amarta
adalah ....
A. Terpusat
B. Tradisional
C. Pasar
D. Campuran
E. Demokrasi Ekonomi
4. Kita semakin sering merasakan pemadaman listrik. Hal tersebut salah satunya karena
kelangkaan sumber daya alam di Negara kita. Tindakan yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut adalah …
A. memanfaatkan sumber daya alam sebesar-besarnya karena diciptakan Tuhan untuk
memenuhi kebutuhan manusia
B. menggunakan sumber daya alam secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan
manusia dalam mencapai kemakmuran
C. berusaha tidak menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan sumber
daya alam untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia karena kelestariannya
harus dijaga
D. memanfaatkan sumber daya alam sebesar-besarnya seiring dengan perkembangan
jumlah dan jenis kebutuhan manusia
E. memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dengan mempertimbangkan
kelestariannya
5. Banjir yang melanda suatu daerah menyebabkan terjadinya kelangkaan. Penyebabnya
adalah keterlambatan dalam distribusi barang dan jasa yang menghambat konsumsi
masyarakat. Berdasarkan cerita di atas, faktor yang mempengaruhi terjadinya kelangkaan
adalah …
A. perbedaan letak geografis suatu daerah
B. kebiasaan buruk masyarakat suatu daerah
C. keterbatasan sumber daya alam
D. terjadinya bencana alam
E. kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
6. Di daerah tertentu di Kabupaten Gunung Kidul (Provinsi DIY) dan di Kabupaten Timor
Tengah Utara (Provinsi NTT) harga air bersih/air minum relatif lebih mahal
dibandingkan di daerah lain. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah tersebut …
A. penggunaan air oleh masyarakat berlebihan
B. biaya investasi dan operasi perusahaan air minumnya tinggi
C. perusahaan air minum di daerah-daerah itu tidak efisien
D. air bersih/air minum merupakan barang langka
E. airnya lebih bersih dan jernih disbanding dengan daerah lain
7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ;
1. Tenaga ahli kurang
2. Sumber daya alam melimpah
3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi rendah
4. Kebutuhan manusia terbatas
5. Jumlah modal terbatas
Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan sarana pemuas kebutuhan adalah ….
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 3 dan 5
C. 1, 3 dan 4
D. 3, 4 dan 5
E. 1, 3 dan 5
8. Penyebab timbulnya kelangkaan adalah ...
A. kebutuhan yang tidak sebanding dengan jumlah alat pemuas kebutuhan
B. banyaknya konglomerat
C. akibat yang kaya semakin kaya
D. penguasaan dari kaum kapitalis
E. rendahnya daya beli
9. Persediaan sumber daya alam di negara kita semakin langka, banyak hutan yang rusak
karena pembalakan liar. Tindakan yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut
adalah....
A. menggunakan sumber daya alam yang ada secara maksimal untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam rangka mencapai kemakmuran.
B. memanfaatkan sumber daya alam secara selektif dengan mempertimbangkan
kelestariannya, agar anak cucu kita dapat menikmatinya.
C. berupaya tidak menggunakan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan
manusia, karena sumber daya alam harus dilestarikan.
D. sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara besar-besaran mengingat kebutuhan
manusia selalu berkembang terus.
E. sumber daya alam dapat kita manfaatkan secara besara-besaran karena memang
diciptakan oleh Tuhan untuk kehidupan manusia.
10. Andi sangat gemar menonton pertandingan sepak bola. Pada saat pertandingan Piala AFF
2012 antara Indonesia melawan Malaysia, ia tidak menonton pertandingan itu karena
harus mengikuti tes penerimaan PNS pada esok harinya. Besarnya biaya peluang yang
diderita Andi adalah …
A. kegemaran Andi untuk menonton tim kesayangannya dalam Piala AFF
B. peluang Andi untuk menjadi PNS karena menjamin masa depannya
C. keinginan Andi untuk menjadi PNS seperti harapan orang tuanya
D. peluang Indonesia untuk menjadi juara dalam Piala AFF seperti yang diharapkan
masyarakat
E. harapan masyarakat Indonesia agar Indonesia menjadi juara Piala AFF

RUBRIK PENILAIAN EVALUASI


Jenis Soal Kriteria Penilaian Skor
Pilihan - Setiap jawaban yang benar mendapatkan nilai 10
Ganda

- Setiap jawaban yang salah mendapatkan nilai 0

- Setiap jawaban yang tidak terjawab mendapatkan nilai 0


Skor Maksimal = 100

PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Bagi peserta didik yang masih perlu bimbingan, maka guru bisa memberikan soal
tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan dengan bahasamu sendiri tentang beberapa tindakan yang sering kamu lakukan
dalam memenuhi kebutuhan hidupmu. Apakah kamu merasa bahwa kebutuhanmu
sangat banyak? Jika iya, apa langkah yang biasanya kamu lakukan dalam mengatasi
persoalan tersebut?
2) Apa yang kamu ketahui sejauh ini mengenai biaya peluang? Apakah menurutmu biaya
peluang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari? Jika iya, jabarkan beberapa
contohnya. Jika tidak, jelaskan alasannya!
3) Apakah menurutmu ada keterkaitan antara kelangkaan dengan biaya peluang? Jika ada,
apa contohnya? Jika tidak, mengapa demikian?

RUBRIK PENILAIAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

No Nama Nilai Indikator Bentuk Nilai Keterangan


Peserta Ulangan yang Tindakan Setelah
Didik Belum Remedial Remedial
Dikuasai
4

2023/2024
2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN
KESEIMBANGAN PASAR

Suspeni, S.Pd.
Madichah, S.Pd.
SMANNegeri
SMA 14 1 Rembang
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR

Identitas

Nama Sekolah SMA Negeri 1 Rembang

Mata pelajaran Ekonomi

Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dengan kesadaran


Pembelajaran penuh (minfullness) diharapkan mampu:
10.5 Memahami konsep keseimbangan pasar serta memahami
pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva, mengolah dan
menyimpulkan berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara
tentang terbentuknya keseimbangan pasar sehingga peserta didik
berada dalam posisi well-being.

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami konsep
keseimbangan pasar serta memahami pemodelannya dalam bentuk
tabel dan kurva dan kreatif dalam mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang
terbentuknya keseimbangan pasar, bergotong royong (bekerja sama dalam
kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam mengemukakan pendapat) dan
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui budaya bersih, sehat, dan
religius.

Pertemuan 19-20

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisika (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
n siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
Pertanyaa •Guru melakukan apersepsi mengenai permintaan dan
n penawaran
pemantik) Guru memberikan Pertanyaan pemantik : Faktor yang
memengaruhi pemintaan dan penawaran?
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang permintaan, penawaran dan 60”
berbagai faktornya. Materi ini pernah dipelajari di
(Pembelajaran
jenjang sebelumnya. Guru memberikan contoh
Berdiferensiasi,
konkritnya.
Model
pembelajaran • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
HOTS& 4C, untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan
Literasi & • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
Numerasi, Profil menyampaikan pendapat mereka tentang permintaan,
Pelajar Pancasila, penawaran dan berbagai faktornya dengan
memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah,
dan Budaya
penanaman pohon, konservasi air dan konservasi energi.
Lingkungan Hidup) • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5
mengenai permintaan, penawaran dan masalahnya.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 5.
• Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan permintaan dan penawaran.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang permintaan dan
penawaran. Tugas sesuai dengan petunjuk di Lembar
Aktivitas 5.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh terkait dengan permintaan dan
penawaran.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang Permintaan, Penawaran, dan
berbagai Faktornya.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang Permintaan,
Penawaran, dan berbagai Faktornya.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik: praktik alat
peraga Gallery Wall Permintaan, Penawaran, dan
berbagai Faktornya.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami sebuah
materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
komputer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas
pada Lembar Aktivitas 5.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa
PPT, Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
permintaan dan penawaran.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
tantangan dan solusi dari permintaan dan penawaran.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi
permintaan dan penawaran.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar 20”
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
(Refleksi Siswa dipelajari di pertemuan selanjutnya
dan Guru) • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis
Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif

Lampiran

Materi

Setelah kalian belajar tentang kegiatan ekonomi, materi selanjutnya akan mempelajari tentang
pasar dan terbentuknya harga pasar. Kalian tentu pernah berbelanja, baik itu di pasar tradisional,
swalayan, maupun pasar daring (marketplace). Namun, apakah sebenarnya pasar itu? Bagaimana
harga pasar dapat terbentuk? Pada materi ini, kalian
akan mempelajari tentang permintaan, penawaran, serta proses terjadinya keseimbangan harga
atau terbentuknya harga pasar. Ketika kalian berbelanja, pernahkah kalian bertanya, bagaimana
keseimbangan harga dapat terbentuk? Saat membeli suatu barang, apakah kalian pernah
memikirkan bahwa tawar menawar yang kalian lakukan adalah proses untuk membentuk harga
pasar atau keseimbangan harga? Pada dasarnya keseimbangan harga terbentuk dari proses
kesepakatan antara penjual dan pembeli atas barang atau jasa dengan jumlah tertentu dan tingkat
harga tertentu. Secara sederhana, keseimbangan harga bisa digambarkan sebagai titik perpotongan
antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Lalu, apa itu kurva permintaan dan kurva
penawaran? Apa relasinya dengan keseimbangan harga? Berikut penjelasannya.

1. Permintaan (Demand)
Setiap orang tentu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Namun,
pernahkan kalian berpikir bagaimana dan dari mana kebutuhan tersebut terpenuhi? Biasanya
orang akan melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut.
Keinginan seseorang untuk mendapatkan sejumlah barang atau jasa inilah yang disebut
permintaan. Permintaan (demand) dapat dijelaskan sebagai jumlah barang atau jasa yang
ingin dibeli atau diminta oleh seseorang/konsumen pada berbagai tingkat harga dan waktu
tertentu
Faktor yang memengaruhi permintaan antara lain: tingkat harga barang itu sendiri, tingkat
pendapatan, perilaku/selera konsumen, perkiraan harga di masa yang akan datang, harga
barang lain (substitusi) dan pelengkap (komplementer) tren/perubahan mode, perilaku
produsen, dan jumlah penduduk. Akan tetapi, masih banyak juga faktor-faktor yang
memengaruhi permintaan selain yang disebutkan di atas. Untuk itu kalian perlu bersikap
kritis dan analitis untuk mempermudah kalian mempelajari ilmu ekonomi dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hukum permintaan menggambarkan
hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan
menyatakan bahwa hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga
berkorelasi negatif atau berbanding terbalik. Ini artinya, “Jika tingkat harga naik, maka
jumlah barang yang diminta turun. Sebaliknya, jika tingkat harga turun, maka jumlah
barang yang diminta
mengalami kenaikan”. Hukum permintaan berlaku ceteris paribus, artinya faktor-
faktor lain selain harga barang itu sendiri dianggap tetap.

Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi permintaan di luar harga barang itu sendiri
(tidak dalam kondisi ceteris paribus) adalah sebagai berikut:

• Harga barang-barang lain

Harga barang-barang lain dapat memengaruhi permintaan dari suatu barang.


Barang-barang lain yang dimaksud dapat berupa harga barang substitusi dan
harga
barang pelengkap/komplementer. Harga barang substitusi dapat memengaruhi
permintaan. Misalnya, permintaan kopi se bagai barang substitusi dari teh
meningkat karena pada waktu yang bersamaan harga teh semakin mahal. Selain
itu harga barang komplementer juga dapat memengaruhi permintaan seperti gula
dengan teh yang merupakan barang komplementer. Ketika harga teh naik maka
permintaan terhadap gula akan menurun.

• Pendapatan

Pendapatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam memengaruhi


permintaan. Saat pen da pat an masyarakat cenderung rendah ma ka permintaannya
akan cenderung me nu run. Begitu pula sebaliknya, jika pen dapatan masyarakat
cen derung tinggi maka permintaannya akan banyak karena daya beli masyarakat
meningkat. Ini artinya semakin banyak barang atau jasa yang mampu dibeli oleh
masyarakat.

• Selera masyarakat

Selera masyarakat juga dapat memengaruhi secara langsung permintaan suatu


barang atau jasa. Kalian tentu me miliki selera tertentu pada suatu barang atau jasa
yang ingin dibeli. Sebagai con toh, apabila kalian gemar minum kopi, meskipun
harga kopi naik, kalian akan tetap membeli kopi tersebut.

• Ekspektasi di masa depan


Ekspektasi di masa depan ini terkait de ngan kemampuan seseorang untuk mem
prediksi naik atau turunnya harga suatu barang di masa depan. Contohnya,
menjelang hari raya, harga cabai diprediksi akan naik, maka permintaan terhadap
cabai akan meningkat/banyak.

2. Penawaran (Supply)
Jika dari sudut pandang konsumen kalian menemukan teori permintaan, maka dari
perspektif produsen terdapat perspektif lain yakni penawaran. Pada dasarnya
penawaran merupakan teori yang membahas hubungan antara jumlah barang yang
ditawarkan dan tingkat harga barang itu sendiri. Teori penawaran juga
menggunakan hukum ceteris paribus, yang berarti faktor-faktor lain selain harga
barang itu sendiri dianggap tetap. Dengan kata lain, kalian dapat menganalisis
perubahan penawaran yang diberikan oleh produsen kepada konsumen
menggunakan faktor harga barang itu sendiri dan mengasumsikan faktor-faktor lain
tetap. Karena permintaan merupakan sudut pandang konsumen, maka hukum teori
penawaran berlawanan dengan hukum pada teori permintaan. Pada teori
penawaran, terdapat hukum yang menyebutkan, “Semakin tinggi harga suatu
barang, maka semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya, semakin
rendah harga suatu barang maka semakin sedikit barang yang ditawarkan.” Karena
hukum penawaran berlawanan dengan hukum permintaan, maka kurva penawaran
juga berlawanan dengan kurva permintaan. Untuk memahaminya lebih dalam,
kalian dapat mencermati kurva penawaran sebagai berikut
Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi penawaran di luar harga barang itu sendiri
(ceteris paribus), yaitu:

• Harga barang lain

Faktor harga barang-barang lain dapat memengaruhi permintaan, sehingga harga


barang lain juga dapat memengaruhi penawaran. Barang-barang substitusi maupun
komplementer berhubungan satu sama lain dan akan saling memengaruhi. Hal ini
disebabkan produsen dalam memproduksi suatu barang juga akan
mempertimbangkan adanya barang substitusi ataupun barang komplementer dari
produk mereka.

• Biaya produksi

Biaya produksi berkaitan dengan jumlah pengeluaran produsen untuk memproduksi


suatu barang. Karena produsen akan menjual produknya dengan tingkat keuntungan
tertentu, maka harga dasar untuk memproduksi produk tersebut akan memengaruhi
penawaran produsen. Dalam memproduksi suatu barang, produsen akan
memperhatikan efektivitas dan eisiensi cara yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang. Semakin efektif dan eisien proses produksi, maka biaya produksi
akan semakin rendah dan jumlah barang yang dihasilkan dengan kualitas baik akan
semakin banyak. Hal ini tentu saja akan memengaruhi penawaran barang.

• Tujuan perusahaan

Setiap perusahaan tentu ingin atau berusaha untuk memperoleh keuntungan yang
optimal. Namun, dalam praktiknya, dunia usaha juga memiliki risiko gagal yang
tidak rendah. Semakin tinggi risiko yang diambil, maka semakin tinggi pula
keuntungan yang bisa didapat. Hanya saja, banyak perusahaan yang tak ingin
mengambil risiko terlalu tinggi. Perusahaan akan mempertimbangkan jumlah
produk yang akan mereka produksi, dan itu berarti memengaruhi jumlah barang
yang akan ditawarkan. Di samping itu, ada juga perusahaanperusahaan milik
pemerintah (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN) yang tujuan perusahaannya
lebih mengutamakan kemaslahatan masyarakat daripada keuntungan, seperti Perum
Peruri dan Perum Bulog. Perbedaan tujuan ini memengaruhi harga penawaran.

• Teknologi Perkembangan

Teknologi juga memengaruhi penawaran. Perusahaan yang menggunakan teknologi


canggih akan menghasilkan barang lebih banyak dengan biaya yang lebih murah.

• Perkiraan harga masa depan

Pada situasi dan kondisi tertentu, perusahaan memprediksi tentang kebutuhan yang
tinggi atas suatu barang atau jasa, sehingga dapat memengaruhi suatu penawaran.
Sebagai contoh, pada musim penghujan, diprediksi terjadi kenaikan permintaan
terhadap jas hujan sehingga memengaruhi harga penawaran jas hujan.

• Pajak dan subsidi

Kebijakan pemerintah yang terkait dengan pajak dan subsidi akan memengaruhi
penawaran. Contohnya, apabila pajak suatu barang dinaikkan, maka permintaan
akan cenderung menurun sehingga memengaruhi penawaran. Sebaliknya, ketika
suatu barang mendapat subsidi dari pemerintah, maka harga barang tersebut akan
turun dan memengaruhi tingkat permintaan. Berdasarkan penjelasan di atas,
dapatkan kalian mencari contoh di lingkungan sekitar kalian mengenai pemintaan
dan penawaran?

Contoh Asesmen

Kemudian kerjakan aktivitas di bawah ini untuk melakukan analisis hubungan antara
permintaan dan penawaran!

LEMBAR AKTIVITAS 5
Penyakit corona di Indonesia mulai terdeteksi pada awal Maret 2020. Sejak itu,
virus corona menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Berbagai tindakan pencegahan
dilakukan untuk mengurangi risiko penularan mulai dari penggunaan masker, cuci
tangan pakai sabun, penggunaan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, menjaga
jarak, dan mengurangi aktivitas massal di ruang publik. Konsumsi masker yang
meningkat drastis tentu berimbas pada meroketnya harga masker di pasaran.
Berdasarkan data BPS per Februari 2020, permintaan masker melonjak 34 kali lipat
jika dibandingkan dengan permintaan pada bulan Januari 2020. Harga dan
Terbentuknya Harga Pasar Setelah mempelajari konsep permintaan dan penawaran
di atas, kalian tentu dapat memahami bahwa permintaan berada pada sudut pandang
konsumen dan penawaran ada pada sudut pandang produsen. Pada saat permbeli
dan penjual melakukan transaksi terjadi proses tawar menawar dan kesepakatan
harga. Harga kesepakatan pembeli dan penjual inilah yang disebut dengan harga
keseimbangan/harga pasar. Harga pasar terbentuk pada saat jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga dan waktu
tertentu. Keseimbangan harga atau equilibirum adalah keadaan ketika penjual dan
pembeli sepakat pada harga dan jumlah barang tertentu. Kalian tentu pernah belanja
kebutuhan sehari-hari di pasar yang ada di sekitar kalian, misalnya sembako hingga
perlengkapan sekolah, atau berbelanja daring. Pada proses jual beli yang kalian
lakukan, biasanya ada proses tawar-menawar harga, baik secara tatap muka
langsung maupun via chat, dengan penjual. Dari perspektif kalian (permintaan)
tentu akan menawar dengan harga yang rendah untuk jumlah barang tertentu.
Sebaliknya, dari perspektif penjual (penawaran) tentu akan menawarkan.
Berdasarkan contoh kasus tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Temukan masalah permintaan dan penawaran terkait dengan masker?


2. Jelaskan mengapa terdapat masalah, baik dari perspektif permintaan maupun
penawaran?
3. Adakah faktor-faktor lain yang memengaruhi timbulnya masalah tersebut selain
harga masker?
4. Berikan pendapat kalian sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah di
atas? Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara mandiri!

Pertemuan 21

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan • Guru membuka kegiatan dengan salam pembuka, 10”


(Mengkondisikan berdoa, memeriksa kehadiran, memeriksa kesiapan
siswa siap siswa, mengajukan pertanyaan, dan memotivasi siswa.
pembelajaran dan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
Pertanyaan dengan segenap ciptaanNya)
pemantik) • Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan
pembelajaran, teknik assesment, pembagian kelompok,
menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.

Kegiatan Inti • Guru meminta siswa untuk mengamati infografis 60”


berikut ini:
(Pembelajaran
Berdiferensiasi,
Model
pembelajaran
HOTS& 4C,
Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar Pancasila,
dan Budaya
Lingkungan Hidup)

(Kesadaran diri dan manajemen diri)


• Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan
berikut:
1) Siapa saja pihak yang terlibat dalam kegiatan
tersebut?
2) Apa saja faktor-faktor yang menentukan perubahan
harga masker di pasaran?
3) Bagaimana kecenderungan perilaku dari pembeli
dan penjual masker?
4) Bagaimana pengaruh harga terhadap kuantitas
masker?
• Guru menjelaskan konsep mengenai hukum permintaan
dan hukum penawaran secara umum.
• Guru meminta beberapa siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
• Guru memandu peserta didik menuliskan atau
menyampaikan pendapat mereka tentang permintaan,
penawaran dan berbagai faktornya dengan
memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah,
penanaman pohon, konservasi air dan konservasi energi.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang Permintaan, Penawaran, dan
berbagai Faktornya.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang Permintaan,
Penawaran, dan berbagai Faktornya.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik: praktik alat
peraga Gallery Wall Permintaan, Penawaran, dan
berbagai Faktornya.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami sebuah
materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
komputer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil
tes diagnostik kognitif/non kognitif.
Peserta didik yang masih perlu bimbingan diberikan
bimbingan khusus.
• Guru memberi kesimpulan
Penutup • Guru mengajak siswa berefleksi. 20”
• Guru melakukan refleksi dan penguatan terhadap
(Refleksi Siswa materi yang sudah di pelajari.
dan Guru) • Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
• Berdoa

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif

LAMPIRAN

MATERI : HUKUM DAN KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Hukum Permintaan Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik, maka jumlah barang yang diminta berkurang. Apabila
harga turun, maka jumlah barang yang diminta bertambah. Beginilah bunyi hukum
permintaan: “Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia diminta.

Kurva Permintaan

Kurva permintaan (demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara
kuantitas barang yang diminta dengan harga barang barang itu sendiri, dengan asumsi
faktor-faktor lain dianggap tetap. Menurut hukum permintaan, kenaikan harga suatu
barang akan menurunkan kuantitas barang yang diminta dan sebaliknya. Oleh karena
itu, kurva permintaan memiliki kemiringan dari kiri atas ke kanan bawah
LEMBAR KERJA SISWA

Soal Pilihan Ganda


1. Prasyarat yang harus dipenuhi agar hukum permintaan berlaku adalah ….
A. selera dan pendapatan konsumen tidak berubah
B. terdapat banyak barang pengganti (substitusi)
C. biaya produksi dan tingkat teknologi yang digunakan bersifat tetap
D. harga barang lain mengalami perubahan
E. tidak terdapat campur tangan pemerintah di pasar
2. Fungsi penawaran pasar tepung terigu adalah 2P = 20 + Q sedangkan fungsi
permintaan pasar tepung terigu adalah P = 30 – 1,5Q. P adalah harga per kilogram
tepung terigu dalam rupiah dan Q adalah jumlah tepung terigu yang diminta dan
ditawarkan per satuan waktu dalam kilogram. Berdasarkan informasi tersebut,
besarnya harga dan kuantitas keseimbangan tepung terigu adalah ….
A. P = 15, Q = 15
B. P = 10, Q = 10
C. P = 10, Q = 5
D. P = 15, Q = 10
E. P = 30, Q = 10
3. Perhatikan kurva permintaan berikut. Perhatikan kurva permintaan
berikut. Berdasarkan kurva tersebut, fungsi permintaan yang sesuai adalah
….
A. P = -3Q + 12
B. P = 3Q + 12
C. P = -3Q - 12
D. P = -12Q + 3
E. P = 12Q – 3
4. Di suatu daerah Antah Berantah terdapat dua merek telepon genggam yang sangat
digemari oleh masyarakat yaitu merek “NUKIEU” dan “SAMSUL”. Faktor yang
tidak dapat menggeser kurva permintaan telepon genggam merek “NUKIEU” ke
kanan adalah ….
A. turunnya harga telepon genggam merek “SAMSUL”
B. bertambahnya jumlah pembeli
C. turunnya harga pulsa
D. naiknya pendapatan konsumen
E. naiknya ongkos produksi untuk membuat telepon genggam merek “NUKIEU”
5. Perhatikan wacana berikut ini. Alasan di Balik Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Bisnis.com, JAKARTA -- Awal tahun 2019 lalu dibuka dengan cukup mengejutkan
oleh industri penerbangan Indonesia. Pasalnya, harga tiket pesawat untuk
penerbangan domestik mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga
membuat banyak konsumen merasa keberatan. Apalagi kondisi tersebut sempat
berlangsung hingga beberapa bulan selanjutnya, termasuk saat libur lebaran. Bahkan
hingga saat ini, harga tiket pesawat masih bisa dikatakan cukup tinggi apabila
dibandingkan dengan tahun lalu. Tentunya kenaikan harga tiket pesawat di
Indonesia tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah hal yang menjadi faktor
pemicunya. Sebagian besar pesawat yang beroperasi di Indonesia ternyata bukanlah
milik sendiri, melainkan merupakan hasil sewa. Contohnya adalah maskapai
nasional Garuda Indonesia. Dari total 202 unit pesawat yang beroperasi, hanya
sekitar 22 unit di antaranya yang merupakan milik sendiri. Sedangkan, sebanyak
180 lainnya masih merupakan pesawat sewa. Banyaknya jumlah pesawat sewa
inipun membuat biaya leasing ikut meningkat. Salah satu faktor utamanya adalah
karena pesawat sewa menerapkan perhitungan harga pesawat baru. Belum lagi biaya
perawatan untuk memeriksa pesawat sebelum dan sesudah mendarat di bandara
demi langkah preventif. Meningkatnya harga avtur Dari seluruh komponen
operasional yang dibutuhkan oleh maskapai penerbangan, avtur menyumbang angka
yang cukup besar, yaitu sekitar 45% biaya operasional. Mahalnya harga avtur pun
ikut berdampak pada harga tiket pesawat, mengingat biaya bahan bakar ini
dikenakan sebesar 26% dari harga tiket. Demi mengatasi hal ini, Presiden Joko
Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan rencana untuk menghapus monopoli
penjualan avtur yang dilakukan PT Pertamina (Persero). Jika dibandingkan dengan
harga avtur internasional, harga avtur domestik memang lebih tinggi hingga 20%.
Demi mengimbangi beban operasional, maskapai penerbangan pun memutuskan
untuk menaikkan harga tiket pesawat.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190828/98/1141823/alasan-di-balik-mahalnya-
harga-tiket-pesawat.
Dikutip tanggal 14 Juli 2021 pukul 12.40 WIB
Kenaikan tarif jasa penerbangan pada bacaan di atas disebabkan oleh kurva ….
A. penawaran jasa penerbangan bergeser ke kiri
B. penawaran jasa penerbangan bergeser ke kanan
C. permintaan jasa penerbangan bergeser ke kiri
D. permintaan jasa penerbangan bergeser ke kanan
E. penawaran dan kurva permintaan jasa penerbangan bergeser ke kanan

RUBRIK PENILAIAN EVALUASI


Jenis Soal Kriteria Penilaian Skor

Pilihan - Setiap jawaban yang benar mendapatkan nilai 10


Ganda

- Setiap jawaban yang salah mendapatkan nilai 0

- Setiap jawaban yang tidak terjawab mendapatkan nilai 0

Skor Maksimal = 100


PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang masih perlu bimbingan, maka guru bisa memberikan soal
tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan dengan bahasamu sendiri tentang beberapa tindakan yang sering kamu
lakukan dalam memenuhi kebutuhan hidupmu. Apakah kamu merasa bahwa
kebutuhanmu sangat banyak? Jika iya, apa langkah yang biasanya kamu lakukan
dalam mengatasi persoalan tersebut?
2) Apa yang kamu ketahui sejauh ini mengenai biaya peluang? Apakah menurutmu
biaya peluang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari? Jika iya, jabarkan beberapa
contohnya. Jika tidak, jelaskan alasannya! 3) Apakah menurutmu ada keterkaitan
antara kelangkaan dengan biaya peluang? Jika ada, apa contohnya? Jika tidak,
mengapa demikian?

RUBRIK PENILAIAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

No Nama Nilai Indikator Bentuk Nilai Keterangan


Peserta Ulangan yang Tindakan Setelah
Didik Belum Remedial Remedial
Dikuasai
Pertemuan 22

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan • Guru membuka kegiatan dengan salam pembuka, berdoa, 10”


(Mengkondisika memeriksa kehadiran, memeriksa kesiapan siswa,
n siswa siap mengajukan pertanyaan, dan memotivasi siswa. (budaya
pembelajaran positif : saling menghormati dan cinta Tuhan dengan
dan Pertanyaan segenap ciptaanNya)
pemantik) • Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan
pembelajaran, teknik assesment, pembagian kelompok,
menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.

Kegiatan Inti • Guru kembali meminta siswa untuk mengamati infografis 60”
berikut ini:
(Pembelajaran
Berdiferensiasi,
Model
pembelajaran
HOTS& 4C,
Literasi &
Numerasi, Profil
Pelajar
Pancasila, dan
Budaya
Lingkungan
Hidup)
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
• Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berikut:
1) Bagaimana kondisi harga masker yang dikatakan
seimbang?
2) Apa saja faktor-faktor yang membuat harga masker
menjadi seolah-olah tidak seimbang di pasar?
3) Apa solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi
mahalnya harga masker?
• Guru menjelaskan konsep mengenai keseimbangan pasar
secara umum.
• Guru meminta beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
• Guru memandu peserta didik menuliskan atau menyampaikan
pendapat mereka tentang konsep keseimbangan pasar dengan
memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah,
penanaman pohon, konservasi air dan konservasi energi.
• Peserta didik bergaya belajar auditory: mendengarkan
melalui video/penjelasan langsung dari guru tentang
Konsep keseimbangan pasar.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang Konsep keseimbangan
pasar.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik: praktik alat
peraga Gallery Wall Konsep keseimbangan pasar.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan masing-
masing peserta didik dalam memahami sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi komponen
dan fungsi dari komponen penyusun komputer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif dengan
peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama, tanggung
jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Penutup Aktivitas Akhir : 20”
• Guru mengajak siswa berefleksi.
(Refleksi • Guru melakukan refleksi dan penguatan terhadap materi
Siswa dan yang sudah di pelajari.
Guru) • Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
• Berdoa.
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis
Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb).
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
Lampiran

Materi

1. Pengertian Harga Keseimbangan


Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan berarti harga yang terbentuk pada titik
perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Secara sederhana,
harga kesimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli. Oleh
karena harga keseimbangan terjadi akibat interaksi permintaan dan penawaran di
pasar, maka harga keseimbangan bisa juga disebut harga pasar. Biasanya, harga
keseimbangan yang sudah terbentuk akan bertahan lama dan menjadi patokan antara
penjual dan pembeli. Harga keseimbangan disebut juga equilibrium price, sangat
dipengaruhi oleh hukum permintaan dan hukum penawaran.

2. Proses dan Faktor Terbentuknya Harga Keseimbangan


Harga keseimbangan terjadi karena adanya interaksi antara penjual yang melakukan
penawaran dan pembeli yang melakukan permintaan. Hal yang perlu dicatat adalah
bahwa proses interaksi ini harus dilakukan secara wajar. Maksudnya, interaksi tawar
menawar dilakukan tanpa adanya tekanan hingga merugikan salah satu pihak.
Berdasarkan proses terbentuknya harga keseimbangan tersebut, maka bisa diketahui
pula faktor apa saja yang memengaruhi harga keseimbangan. Faktor yang
memengaruhinya yaitu: a. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi
jumlah barang atau jasa terbatas. b. Tinggi rendahnya biaya produksi. c. Pandangan
akan masa depan dari produsen atau konsumen. d. Produsen mengetahui selera
konsumen. e. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi daya beli
konsumen tetap atau berkurang.

3. Peran dan Fungsi Harga Keseimbangan dalam Perekonomian


Selain untuk mendapatkan kesepakatan harga yang disenangi oleh penjual ataupun
pembeli, dalam perekonomian yang lebih luas maka peran dan fungsi dari
terbentuknya harga keseimbangan adalah sebagai berikut. a. Menunjukkan
bagaimana perubahan kebutuhan masyarakat. b. Memberi stimulus pada pengusaha
untuk berinovasi akan perubahan permintaan. c. Membantu penjual menentukan
penawaran d. Membantu produsen menentukan jenis barang yang akan diproduksi.
e. Menentukan pembagian hasil produksi diantara konsumen. f. Menentukan
teknologi yang tepat untuk proses produksi

4. Cara Menghitung Harga Keseimbangan


Tak begitu sulit untuk bisa menentukan harga keseimbangan. Dalam ilmu ekonomi,
setidaknya ada tiga cara yang bisa dipilih untuk menghitungnya, yaitu menggunakan
tabel, kurva, dan pendekatan matematis.

Berikut penjelasan dari masing-masingnya.

a. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Tabel Menghitung harga


keseimbangan menggunakan tabel bisa dengan mudah dilakukan dengan membuat
tabel yang berisikan harga (P), jumlah barang yang diminta (Qd), dan jumlah barang
yang ditawarkan (Qs). Pada tabel harga diisi daftar harga yang diberikan, pada Qd
diisi daftar berapa jumlah unit yang diminta dengan harga tersebut, dan pada Qs
diisi daftar berapa jumlah unit yang ditawarkan dengan harga terkait. Berikut contoh
dari tabel harga keseimbangan produk X

Perhatikan tabel tersebut, Anda bisa melihat harga keseimbangan pada jumlah Qd
dan Qs yang sama. Angka berapa yang Anda lihat? Benar. Angka 30 samasama ada
pada Qd dan Qs. Jika Anda perhatikan kembali posisi harga pada saat Qd sama
dengan Qs, akan terlihat harga keseimbangan adalah Rp3.000,00.

b. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Kurva Cara menentukan harga


keseimbangan dengan kurva tidak berbeda jauh dengan tabel. Hal yang dilakukan
hanya dengan menjadikan P dan Q sebagai kurva. Perpotongan antara D
(permintaan) dan S (penawaran) yang terbentuk dari garis kurva itulah yang
merupakan harga keseimbangannya. Kita perhatikan contoh penentuan Harga
Keseimbangan dengan kurva berdasarkan data yang sama seperti tabel di atas.

Berdasarkan kurva di atas bisa dilihat bahwa titik pertemuan antara garis kurva
permintaan dan kurva penawaran terjadi pada harga Rp3.000,00 dan jumlah barang
30 unit. c. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis diberlakukan jika data yang diperoleh merupakan fungsi
permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan akan terbentuk jika memenuhi
rumus keseimbangan: Qd = Qs atau Pd = Ps Keterangan: Qd = jumlah barang yang
diminta Qs = jumlah barang yang ditawarkan Pd = harga barang yang diminta Ps =
harga barang yang ditawarkan

Contoh sederhana dari penerapan rumus ini adalah

misal diketahui fungsi permintaan Qd = 80 – P dan fungsi penawaran Qs = 8P –


100. Maka untuk menentukan harga dan jumlah keseimbangannya adalah dengan
menerapkan rumus keseimbangan dahulu.

Qd = Qs

80 – P = 8P – 100 -P – 8

P = -100 – 80 -9P = - 180

P = (-180/-9) P = 20
Berdasarkan rumus maka diperoleh harga (P) keseimbangannya yaitu 20.

Maka untuk mencari jumlah (Q) keseimbangannya adalah dengan memasukkan nilai
harga ke salah satu saja fungsi yang diketahui. Qd = 80 – P Qd = 80 – 20 Qd = 60
Jadi, didapatkan nilai jumlah (Q) keseimbangannya adalah 60.

Nilai ini bisa dibuktikan kebenaranya karena jika dimasukkan ke rumus Qs juga
akan menghasilkan nilai yang sama.

Qs = 8P - 100

Qs = 8(20) –

100

Qs = 160 – 100

Qs = 60

Menggunakan rumus Qd maupun Qs nilainya akan sama. Berarti bahwa


keseimbangan pasar tercapai pada harga P = 20 dan jumlah barang Q = 60 dan biasa
ditulis titik keseimbangan harga (Equilibrium Price) E (60,20).

Demikianlah penjelasan seputar harga keseimbangan. Dalam ekonomi, harga


keseimbangan merupakan ilmu dasar yang harus dipahami. Pengetahuan tentang
harga dan fungsi keseimbangan juga akan sangat menunjang untuk berbagai bidang
pekerjaan terutama yang berkaitan dengan akuntansi.
LEMBAR KERJA SISWA

Soal Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


Pertemuan 23

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan •Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai pasar, harga pasar
pemantik) dan aktivitas ekonomi kemudian dikaitkan dengan
kondisi actual.
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang Elastisitas Harga. Guru 60”
memberikan contoh konkritnya dari kondisi aktual.
(Pembelajaran
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Berdiferensiasi,
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Model
pembelajaran • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
menyampaikan pendapat mereka tentang elastisitas harga
HOTS& 4C,
dengan memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan
Literasi &
sampah, penanaman pohon, konservasi air dan konservasi
Numerasi, Profil energi.
Pelajar Pancasila, • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
dan Budaya Elastisitas.
Lingkungan Hidup) • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Tugas dikerjakan secara kelompok.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan elastisitas
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang elastisitas.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh terkait dengan elastisitas.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang elastisitas.
• Peserta didik bergaya belajar visual : melihat
infografis/artikel/video tentang elastisitas.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall elastisitas.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan masing-
masing peserta didik dalam memahami sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun komputer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif dengan
peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama, tanggung
jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media,
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa PPT,
Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
elastisitas.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
elastisitas.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi
elastisitas.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup Aktivitas Akhir : 20”
• Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar
(Refleksi Siswa kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dan Guru) dipelajari di pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran
Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)
Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis
Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb)
- Tertulis (tes objektif, esai)
Asesmen Sumatif
LAMPIRAN

Materi Elastisitas Harga

Setelah tahu apa itu permintaan dan penawaran beserta hukumnya, sekarang
pembahasan akan masuk kepada pengertian teori elastisitas permintaan dan penawaran.
Tapi sebelumnya, untuk memahami konsep elastisitas permintaan dan penawaran, Anda
harus paham dulu definisi elastisitas.

1. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau yang ditawarkan. Atau, dengan sederhananya, elastisitas merupakan tingkat
kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi
lainnya. Elastisitas terbagi menjadi tiga jenis, yakni elastisitas harga atau price
elasticity, elastisitas silang atau cross elasticity, dan elastisitas pendapatan atau
income elasticity. Di dalam ketiga bentuk itu, terdapat elastisitas permintaan dan
penawaran sebagai unsur pentingnya
2. Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Pengertian dari elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap
besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah
barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan, elastisitas
penawaran adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah
barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Jadi, elastisitas permintaan itu
membahas tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta akibat perubahan harga.
Sementara itu, elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan jumlah barang
yang ditawarkan akibat perubahan harga.
3. Koefisien Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Konsep dasar elastisitas permintaan dan penawaran sudah dijelaskan pada subbab
di atas, yakni elasitistas permintaan membahas tingkat kepekaan permintaan jumlah
barang dan elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan penawaran jumlah
barang. Untuk dapat mengetahui koefisien elastisitas harga tersebut, maka kamu
bisa menggunakan rumus berikut
Dengan menggunakan rumus tersebut, Anda akan mengetahui nilai koefisien
elasitisitas. Nilai tersebut yang akan menggambarkan seberapa besar kepekaan
atau tingkat elastisitas barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan
harga barang. Contoh Soal: Toko Sepatu Pas pada akhir tahun melakukan cuci
gudang untuk semua jenis sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga
sepatu anak yang semula Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat
penurunan harga, jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000
menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut

Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun, nilai negatif ini
diabaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan
sepatu adalah 12. Artinya, perubahan harga naik 1% menyebabkan perubahan
jumlah barang yang diminta turun 12%.
4. Jenis-Jenis Elastisitas
Koefisien elastisitas permintaan dan penawaran memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-
sifat itu ialah:
a. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis (E>1) Persentase perubahan kuantitas
jumlah barang yang diminta > persentase perubahan harga sering terjadi pada
produk yang mudah dicari barang penggantinya. Hal itu berarti barang tersebut
sangat peka terhadap perubahan harga. Contohnya: pakaian, makanan ringan,
dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah
menemukan barang penggantinya. Bila digambarkan dalam bentuk kurva maka
akan menjadi seperti ini:

b. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis (E< dari1)


Persentase perubahan harga biasanya terjadi pada produk kebutuhan sehari-hari.
Misalnya, beras yang dibutuhkan mayoritas masyarakat Indonesia sebagai bahan
pangan utama. Orang akan tetap membelinya meskipun harganya naik. Meski
dapat dihemat penggunaannya, akan tetapi cenderung tidak akan sebesar
kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga turun konsumen tidak akan
menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Hal itu dikarenakan
konsumsi beras memiliki keterbatasan, misalnya rasa kenyang. Bila
digambarkan dalam bentuk kurva maka akan menjadi seperti di bawah ini
Besarnya nilai elastisitas hasil dari penghitungan menggunakan rumus tersebut
akan menunjukkan bentuk hubungan antara barang X dengan barang Y. Sifat
hubungan antarbarang itu dapat berupa hubungan komplementer (complementer)
atau berupa hubungan barang yang menggantikan (substitute) atau tidak ada
hubungan sama sekali (netral). Hubungan antarbarang yang bersifat komplementer
bisa terjadi antara dua jenis barang yang berfungsi saling melengkapi. Misalnya,
kopi dan gula pasir. Lalu, hubungan antarbarang yang bersifat subtitusi atau saling
menggantikan terjadi antara dua barang yang saling menggantikan. Misalnya, teh
dengan kopi. Hubungan antar barang yang bersifat netral terjadi pada dua barang
yang secara logika tidak memiliki hubungan langsung. Misalnya, air dengan
komputer. Pada elastisitas silang terdapat beberapa rumus sifatnya. Berikut rumus
atas sifat-sifat tersebut:
a. Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya jika harga beras naik, maka
beras yang diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik.
b. Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik
sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan diminta
juga turun.
c. Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan sama
sekali.
Pertemuan 24

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai pasar, harga pasar
pemantik) dan aktivitas ekonomi kemudian dikaitkan dengan
kondisi actual
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang pasar, harga pasar dan 60”
beragam pasar dari berbagai aspek.. Guru memberikan
(Pembelajaran
contoh konkritnya dari kondisi aktual.
Berdiferensiasi,
• Guru menjelaskan tentang pasar, harga pasar dan
Model
pembelajaran beragam pasar dari berbagai aspek. Guru memberikan
HOTS& 4C, contoh konkritnya dari kondisi aktual.
Literasi & • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Numerasi, Profil untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Pelajar Pancasila, • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
dan Budaya menyampaikan pendapat mereka tentang pasar, harga
Lingkungan Hidup) pasar dan beragam pasar dari berbagai aspek dengan
memperhatikan aspek kebersihan, pengelolaan sampah,
penanaman pohon, konservasi air dan konservasi energi.
• Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 6
mengenai pasar dan aktivitas ekonomi.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik
berdasarkan Lembar Aktivitas 6.
• Tugas dikerjakan secara kelompok.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan pasar.
• Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang pasar. Tugas
sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 6.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh terkait dengan pasar.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang pasar, harga pasar, dan beragam
pasar.
• Peserta didik bergaya belajar visual : melihat
infografis/artikel/video tentang tentang pasar, harga
pasar, dan beragam pasar.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik alat
peraga Gallery Wall tentang pasar, harga pasar, dan
beragam pasar.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan masing-
masing peserta didik dalam memahami sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun komputer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif dengan
peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama, tanggung
jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes
diagnostik kognitif/non kognitif. Peserta didik yang
masih perlu bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas
pada Lembar Aktivitas 6.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa PPT,
Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang pasar.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
dinamika pasar.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi
dinamika pasar.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup Aktivitas Akhir : 20”
• Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar
(Refleksi Siswa kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
dan Guru) dipelajari di pertemuan selanjutnya.
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran.

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen
kelompok Jenis
Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif,
esai) Asesmen Sumatif
LAMPIRAN

Materi Pasar dan Aktivitas Ekonomi

Setelah kalian memahami konsep permintaan, penawaran, harga keseimbangan, atau


terbentuknya harga pasar, kini kalian akan mempelajari pengertian pasar dan aktivitas
yang ada di dalamnya. Kalian pasti pernah belanja kebutuhan sehari-hari atau
perlengkapan sekolah di pasar. Namun, sebenarnya apa deinisi pasar? Pasar dapat
diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk transaksi. Pengertian
ini tidak terbatas pada pasar isik, tetapi juga secara daring (online). Saat ini bentuk pasar
memang tidak hanya pasar berupa wujud isik seperti yang biasa kalian lihat. Pasar di era
modern ini juga dapat berupa jual beli online yang dapat kalian akses melalui Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Melalui berbagai aplikasi belanja berbasis TIK,
kalian dapat bertransaksi tanpa perlu bepergian ke mana-mana. Secara umum, keduanya
dapat dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak. Selain dibedakan menjadi
pasar konkret dan abstrak. Dilihat dari strukturnya, pasar juga dibedakan menjadi pasar
persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan sempurna
merupakan pasar yang paling ideal karena pasar ini dapat menjamin terwujudnya
kegiatan ekonomi yang lebih eisien. Pasar persaingan sempurna memiliki banyak
penjual dan pembeli serta harga terbentuk melalui mekanisme pasar sehingga penjual
maupun pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan pasar. Tidak ada satu penjual atau
pembeli yang dominan dalam pasar persaingan sempurna. Namun, dalam praktiknya,
pasar persaingan sempurna tidak ada. Yang ada hanyalah ciri-ciri pasar yang mendekati
pasar persaingan sempurna. Selain pasar persaingan sempurna, terdapat pula pasar
persaingan tidak sempurna. Umumnya, pasar persaingan tidak sempurna ini juga dibagi
menjadi beberapa jenis antara lain, pasar monopoli, monopolistis, dan oligopoli. Pada
pasar persaingan tidak sempurna umumnya akan ada penjual atau pembeli yang
dominan dan dapat memengaruhi pasar.
Dengan adanya pasar, manusia dapat memenuhi kebutuhannya untuk bertahan hidup
dan menaikkan taraf hidup. Setiap tindakan manusia untuk terus memenuhi kebutuhan
dan menaikkan taraf hidupnya inilah yang disebut dengan aktivitas ekonomi. Agar
kalian lebih memahami tentang struktur pasar dan dampak persaingan antara pasar
tradisional dan pasar modern, serta antara pasar konkret (ofline store) dan pasar abstrak
(online store), kerjakan aktivitas di bawah ini

LEMBAR KERJA 6
Petunjuk kerja:
• Kerjakan tugas di bawah ini secara berkelompok.
• Gunakan berbagai sumber untuk mengerjakan tugas.
• Amatilah lingkungan sekitar kalian untuk menjawab pertanyaan
di bawah ini.
• Tulis atau ketik laporan kalian
• Jawablah dan diskusikan dengan temanmu beberapa pertanyaan
di bawah ini.
• Sampaikan pendapat kalian di kelas. Pertanyaan:
• Carilah perbedaan pasar berdasarkan strukturnya!
• Gambarlah kurva permintaan dan penawaran yang sesuai
dengan struktur pasar!
• Analisislah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
struktur pasar!
• Pada kondisi seperti saat ini, manakah pasar yang
paling menguntungkan untuk masyarakat, mengapa?
• Analisislah perbedaan pasar konkret dan pasar abstrak (daring)
• Bagaimana pengaruh pesatnya perkembangan teknologi
infomasi terhadap pasar?
• Analisislah pengaruhnya bagi pasar konkret!
5

2023/2024
2022/2023

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


BANK SENTRAL, SISTEM
PEMBAYARAN DAN ALAT
PEMBAYARAN

Suspeni,
Madichah,S.Pd.
S.Pd.
SMAN 14
SMA Negeri 1 Rembang
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR

Identitas

Nama Sekolah SMA Negeri 1 Rembang

Mata pelajaran Ekonomi

Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dengan kesadaran


Pembelajaran penuh (minfullness) diharapkan mampu:
10.6 Memahami konsep sistem pembayaran dan memahami konsep uang
sebagai alat pembayaran, menyimpulkan hubungan antara sistem
pembayaran dengan alat pembayaran, memahami berbagai bentuk alat
pembayaran non- tunai yang berlaku di Indonesia serta memahami
penggunaannya, menyimpulkan alat pembayaran non- tunai yang berlaku
di Indonesia sehingga peserta didik berada dalam posisi well-being.

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami system
pembayaran dan alat pembayaran tunai maupun non tunai dan kreatif
dalam menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat
pembayaran tunai dan non tunai yang berlaku di Indonesia, bergotong
royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam
mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
budaya bersih, sehat, dan religius.

Pertemuan 25-28

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
dan Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai system
pemantik) pembayaran.
• Guru memberikan Pertanyaan pemantik : “Bagaimana
system pembayaran di negara kita?”
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang system pembayaran Materi 60”
ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. Guru
(Pembelajaran memberikan contoh konkritnya.
Berdiferensiasi, • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Model untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
pembelaja • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
menyampaikan pendapat mereka tentang sistem
ran HOTS& 4C, pembayaran dengan memperhatikan aspek kebersihan,
Literasi & pengelolaan sampah, penanaman pohon, konservasi air
Numerasi, Profil dan konservasi energi.
Pelajar Pancasila, • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan..
dan Budaya • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
Lingkungan akan dikerjakan.
Hidup) • Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan system pembayaran.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang system
pembayaran
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan system
pembayaran.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang system pembayaran.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang system
pembayaran.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall system pembayaran.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami sebuah
materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari hasil
belajar materi dan menghargai saat teman yang lainnya
menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian atas
pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa
PPT, Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system
pembayaran.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
tantangan dan solusi dari system pembayaran.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi
system pembayaran.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar 20”
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
(Refleksi Siswa dipelajari di pertemuan selanjutnya.
dan Guru) • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya
akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan
selanjutnya.
• Penutup pembelajaran

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)
Asesmen Sumatif
Pertemuan 29-32

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
Pertanyaan • Guru melakukan apersepsi mengenai alat pembayaran
pemantik) non tunai
• Guru memberikan Pertanyaan pemantik: “Bagaimana
alat pembayaran non tunai digunakan?”
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang alat pembayaran non tunai. 60”
Guru memberikan contoh konkritnya.
(Pembelajaran
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Berdiferensiasi,
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Model
• Guru memandu peserta didik menuliskan atau
pembelaja
menyampaikan pendapat mereka tentang alat
ran HOTS& 4C, pembayaran non tunai dengan memperhatikan aspek
Literasi & kebersihan, pengelolaan sampah, penanaman pohon,
Numerasi, Profil konservasi air dan konservasi energi.
Pelajar Pancasila, • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan..
dan Budaya • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
Lingkungan akan dikerjakan.
Hidup) • Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan alat pembayaran non tunai.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang alat
pembayaran non tunai
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan alat
pembayaran non tunai.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang alat pembayaran non tunai.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang alat pembayaran
non tunai.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall alat pembayaran non
tunai.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami
sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari
hasil belajar materi dan menghargai saat teman yang
lainnya menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian
atas pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk dari
Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa PPT,
Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system
pembayaran.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
alat pembayaran non tunai.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi alat
pembayaran non tunai
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar 20”
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
(Refleksi Siswa dipelajari di pertemuan selanjutnya.
dan Guru) • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya
akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan
selanjutnya.
• Penutup pembelajaran

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)

Asesmen Sumatif

LAMPIRAN

MATERI : SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN

1. Pengertian Sistem Pembayaran


Salah satu tugas bank sentral adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Tahukah Anda apa itu sistem pembayaran? Sistem pembayaran adalah
sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan
untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi. Kelancaran sistem pembayaran dalam suatu perekonomian akan
mendukung pelaksanaan kebijakan moneter yang ditetapkan Bank Indonesia.
Berdasarkan alat yang digunakan dalam sistem pembayaran, secara umum alat
pembayaran dapat terbagi atas:
a. Alat pembayaran tunai, yaitu pembayaran yang menggunakan uang kartal/uang tunai
yang meliputi Uang Kertas (UK) dan Uang Logam (UL).
b. Alat pembayaran nontunai, yaitu pembayaran yang menggunakan berbagai media
atau instrumen selain uang tunai, seperti kartu kredit, ATM, kartu debet, dan uang
elektronik.
2. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran Dalam rangka mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran sebagaimana diamanahkan oleh Undang-Undang Bank
Indonesia bahwa Bank Indonesia berwenang untuk menetapkan kebijakan, mengatur,
melaksanakan, memberi persetujuan, perizinan dan pengawasan atas penyelenggaraan
jasa sistem pembayaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut ini:
Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa terdapat lima peranan Bank Indonesia
dalam sistem pembayaran yaknisebagai berikut:

a. Regulator Bank Indonesia berperan dalam membuat peraturan-peraturan yang


mendukung kelancaran sistem pembayaran. Contohnya Peraturan Bank Indonesia
(PBI) Nomor 14/23/PBI/2012 tentang Transfer Dana dan Surat Edaran (SE) Nomor
15/23/DASP tanggal 27 Juni 2013 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana yang
diantaranya menegaskan bahwa penyelenggaraan transfer dana harus Badan Hukum
Indonesia.
b. Perizinan Bank Indonesia berperan dalam memberikan izin terhadap pihak- pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan sistem pembayaran. Seperti izin terhadap lembaga
yang akan melakukan kegiatan transfer dana, Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK), dan uang elektronik.
c. Pengawasan Agar kegiatan pembayaran berjalan dengan baik, maka Bank Indonesia
perlu melakukan pengawasan. Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap proses
pembayaran maupun terhadap aktivitas para pelaku yang terlibat dalam sistem
pembayaran. Dalam menjalankan fungsi pengawasan sistem pembayaran, Bank
Indonesia berwenang melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem
pembayaran, melalui kegiatan monitoring (pemantauan) penilaian dan melakukan
upaya yang mendorong penyelenggaraan Sistem Pembayaran ke arah yang lebih
baik.
d. Operator Bank Indonesia menyediakan layanan sistem pembayaran yakni Bank
Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (SKNBI). Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, mulai 31 Mei
2013 batas nilai nominal transfer kredit yang dapat dikliringkan melalui kliring
kredit dalam penyelenggaraan SKNBI mengalami peningkatan menjadi maksimal
Rp500.000.000,00 Adapun untuk Bank Indonesia Scripless Securities Settlement
System (BI-SSSS), BI menyediakan layanan sarana penatausahaan dan setelmen
surat berharga.
e. Fasilitator
Agar penyelenggaraan sistem pembayaran semakin aman dan efisien, maka Bank
Indonesia memfasilitasi pengembangan sistem pembayaran oleh industri yang
bergerak dalam bidang jasa keuangan. Selain melaksanakan peran sebagaimana
digambarkan dalam bagan di atas, Bank Indonesia juga melakukan
transaksitransaksi seperti operasi pasar terbuka, menyelesaikan tagihan-tagihan,
serta transaksi yang terkait dengan rekening Pemerintah dan lembaga keuangan
internasional yang ada di Bank Indonesia. Bank Indonesia juga berperan sebagai
pengguna dan sebagai anggota sistem pembayaran.
3. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran oleh Bank Indonesia Penyelenggaraan sistem
pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni; Pertama,
transaksi yang bernilai besar (high value) diselenggarakan dengan menggunakan
perangkat Bank Indonesia Real Times Gross Settlement (BI-RTGS) dan Bank Indonesia
Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS); Kedua, transaksi yang bernilai kecil
(retail value) diselenggarakan dengan menggunakan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI). Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut:

Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa penyelenggaraan transaksi oleh Bank
Indonesia terdiri atas BI-RTGS, BI-SSSS dan SKNBI. Untuk lebih jelasnya, simak
penjelasan berikut:

a. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)


Transaksi pembayaran bernilai besar merupakan urat nadi sistem pembayaran suatu
negara. Berjalannya kegiatan pasar uang dan pasar modal yang aman dan efisien
bergantung kepada kelancaran sistem pembayaran yang bernilai besar. Sistem
pembayaran bernilai besar yang digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia
adalah Real Time Gross Settlement (RTGS). Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem
transfer dana elektronik antar pesertadalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya
dilakukan secara seketika per transaksi. Sistem BI-RTGS pertama kali digunakan
pada tanggal 17 November 2000. Sistem BIRTGS mampu menjadi sumber informasi
yang sangat bermanfaat, baik dalam rangka pengawasan bank maupun pelaksanaan
kebijakan moneter.
Pengembangan sistem BI-RTGS antara lain bertujuan:
1) Menyediakan sarana transfer dana antarbank yang lebih cepat, efisien, andal, dan
aman kepada bank dan nasabahnya.
2) Memberikan kepastian setelmen dan penatausahaan dapat diperoleh dengan
segera.
3) Menyediakan informasi rekening bank secara real time dan menyeluruh.
4) Meningkatkan disiplin dan profesionalisme bank dalammengelola likuiditasnya.
5) Mengurangi risiko-risiko setelmen dan penatausahaan.
Tersedianya sistem BI-RTGS dapat mendorong bank untuk menjalankan manajemen
likuiditas secara lebih baik. Dengan sistem setelmen/penatausahaan yang didasarkan
pada kecukupan saldo rekening bank di Bank Indonesia, risiko kemungkinan
kegagalan salah satu bank dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo dapat
dihindari, sehingga tidak menimbulkan dampak sistemik terhadap bank lainnya.
Dampak sistemik terjadi jika permasalahan yang terjadi dalam suatu bank
mengakibatkan dampak buruk bagi bank lain yang memiliki keterkaitan usaha dengan
bank tersebut. Contohnya jika bank X mengalami kepailitan usaha, maka bank Y,
bank N, bank M dan bank- bank lainnya terhambat likuiditasnya sehubungan aktivitas
usahanya memiliki keterkaitan dengan aktivitas usaha bank X yang mengalami
masalah. Penyelenggara sistem BI-RTGS adalah Kantor Pusat Bank Indonesia
(KPBI). Penyelenggara bertugas melakukan pengendalian sistem terhadap semua
aktivitas kegiatan transfer dana yang dilakukan peserta, sedangkan peserta sistem BI-
RTGS adalah seluruh bank umum di Indonesia. Lembaga-lembaga selain bank yang
memiliki rekening giro di Bank Indonesia dapat menjadi peserta sistem BI-RTGS
dengan persetujuan Bank Indonesia, untuk memperlancar sistem pembayaran
nasional. Kantor Pusat Bank Indonesia dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam
Negeri secara otomatis menjadi peserta sistem BI- RTGS. Secara sederhana, alur
penyelenggaraan transaksi nontunai melalui BI-RTGS dapat dilihat dalam bagan 3
berikut:

BI-RTGS dapat membantu untuk melakukan cek saldo kecukupan pengirim. Jika
cukup, dana langsung dipindahkan dari rekening peserta pengirim ke rekening peserta
penerima. Jika tidak cukup, transaksi akan ditempatkan pada antrian dan tidak
diproses sampai dananya mencukupi.

a. Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS)


Selain sistem BI-RTGS, Bank Indonesia memiliki sebuah sarana khusus untuk
mencatat dan menatausahakan transaksi surat berharga secara elektronik yang
dikenal dengan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS).
BISSSS adalah sarana transaksi Bank Indonesia untuk setelmen dan
penatausahaan surat berharga secara elektronik yang terhubung langsung antara
peserta, penyelenggara, dan sistem BI-RTGS.
b. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Jika sistem pembayaran yang bernilai besar merupakan urat nadi sistem
pembayaran, sistem pembayaran yang bernilai kecil diibaratkan sebagai jaringan
pembuluh darah yang menghubungkan seluruh perekonomian suatu negara.
Sistem kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar
peserta kliring, baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta, yang
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Transaksi kliring yang dapat
dilakukan meliputi:
1) Transfer debet (menggunakan cek, bilyet giro, atau warkat debet lainnya).
2) Transfer kredit (mengisi formulir isian yang disediakan oleh bank) yang
kemudian akan dikirim oleh bank melalui data keuangan elektronik yang
disediakan dalam SKNBI.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Alat pembayaran: (1) Uang kertas (2) Kartu ATM (3) Uang logam (4) Cek (5) Kartu
elektronik (6) Kartu kredit Yang merupakan alat pembayaran nontunai adalah
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (3), dan (4)
C. (2), (5), dan (6)
D. (3), (4), dan (5)
E. (4), (5), dan (6)
2. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Bank Indonesia meminta
dompet digital milik asing wajib tunduk pada aturan Indonesia. Hal ini menjawab
munculnya rumor dompet digital seperti Whatsapp Pay yang ingin masuk ke
Indonesia. Dari wacana tersebut tampak peran BI sebagai:
A. Regulator
B. Perizinan
C. Pengawasan
D. Operator
E. Fasilitator
3. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Menteri Komunikasi dan
Informatika Rudiantara meminta setiap perusahaan perniagaan daring (e-commerce)
untuk mematuhi kewajiban perizinan dari Bank Indonesia sehingga memperoleh
legalitas untuk menerbitkan uang elektronik sebagai alat pembayaran. Dari wacana
tersebut tampak peran BI sebagai:
A. Regulator
B. Perizinan
C. Pengawasan
D. Operator
E. Fasilitator
4. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Bank Indonesia masih
memproses perizinan akuisisi perusahaan layanan transportasi daring GoJek terhadap
dua perusahaan teknologi finansial (tekfin), yakni Kartuku dan Midtrans. Proses
perizinan tersebut meliputi, Kartuku dan Midtrans untuk menjadi Penyelenggara Jasa
Sistem Pembayaran (PJSP), serta proses akuisisi GoJek terhadap dua perusahaan
tersebut. Dari wacana tersebut tampak peran BI dalam hal:
A. Regulator
B. Perizinan
C. Pengawasan
D. Operator
E. Fasilitator
Evolusi Alat Pembayaran
Alat pembayaran yang ada di dunia ini boleh dibilang berkembang sangat pesat dan
maju. Tentu saja mengikuti perkembangan zaman. Kalau kita menengok ke belakang,
yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter antarbarang yang
diperjualbelikan adalah kelaziman di era pramoderen. Dalam perkembangannya,
mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran yang lebih dikenal
dengan uang. Hingga saat ini uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama
yang berlaku di masyarakat. Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat
pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran nontunai (noncash) seperti alat
pembayaran berbasis kertas (paper based), misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu
dikenal juga alat pembayaran paperless seperti transfer dana elektronik dan alat
pembayaran memakai kartu (cardbased) (ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu
Prabayar). Jenis Alat Pembayaran Ketika kalian membeli bakso, bisa jadi ada dua
metode pembayaran, tunai atau nontunai. Alat pembayaran pun menjadi dua tipe, alat
pembayaran tunai dan tuntunai. Materi selanjutnya akan mengajak Anda mengetahui
bedanya. 1. Alat Pembayaran Tunai Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai
uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting
khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang
ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih
kecil dibanding uang giral. Namun, tentu saja perkembangan zaman pula yang akan
membuat jumlah ini terus bertambah. Sebenarnya, pemakaian uang kartal memiliki
kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan
pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan
inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan
pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena
antrian yang panjang. Mungkin Anda masih ingat kejadian antre di pintu tol setiap
masa liburan atau mudik lebaran yang bisa mencapai berharihari. Sementara itu, bila
melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian,
perampokan dan pemalsuan uang. Menyadari ketidaknyamanan dan inefisien
memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun
masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society
(LCS). Alat pembayaran yang akan dibahas di bawah ini adalah uang.

UANG

1. Sejarah Uang
Kita mengenal beragam jenis uang dewasa ini. Namun, apakah Anda tahu kapan uang
pertama ditemukan? Uang dikenalpertama kali di Cina lebih kurang 2700 SM oleh
Huang (Kaisar Kuning). Namun, sejarah purba juga telah mencatat bahwa orang Assyria,
Phunisia, dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar. Cikal bakal uang
diawali dengan kegiatan tukar menukar barang atau disebut dengan istilah barter.
Namun, seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia, maka barter mulai
mengalami kesulitan. Di antara faktor yang menyebabkan sulitnya barter, di antaranya
adalah:
a) Kesulitan untuk menemukan orang yang memiliki barang yang dibutuhkan dan mau
menukarkan barangnya.
b) Tidak adanya standar nilai untuk dipertukarkan Dengan kesulitan tersebut di atas,
akhirnya cara barter pun ditinggalkan dan manusia mulai mencari alternatif benda
lain untuk dipergunakan dalam proses pertukaran.
Setidaknya terdapat beberapa syarat agar sebuah benda dapat digunakan sebagai uang,
yakni; (1) dapat diterima; (2) setiap waktu dapat ditukar dengan barang apa saja; (3) sulit
mendapatkannya. Benda-benda yang dijadikan sebagai alat pertukaran berupa kulit
binatang, kerang dari laut, dan benda-benda yang memiliki syarat di atas. Benda itu
kemudian disebut uang barang. Uang barang tidak dapat terus dipergunakan sebagai alat
pertukaran. Hal tersebut disebabkan karena ada kesulitan dalam ukuran, berat, dan
bentuk. Berdasarkan permasalahan tersebut, orang mulai mencari benda/logam yang
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1) Tidak mudah rusak.


2) Diterima oleh umum.
3) Mudah disimpan dan mudah dibawa-bawa.
4) Harganya tinggi walaupun dalam jumlah yang kecil.
5) Sifatnya sama dan dapat saling mengganti.
6) Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai.
7) Harganya tetap dalam jangka waktu panjang.
Berdasarkan persyaratan di atas, alternatif benda yang dijadikan alat tukar adalah emas
dan perak. Misalnya mata uang India, Rupee yang artinyaperak ataumata uang Belanda,
Gulden yang artinya emas. Uang emas dan perak tersebut dinamakan uang logam dan
disebut full bodied money yang mengandung arti bahwa nilai uang tersebut dijamin
penuh (100%) oleh body-nya, artinya antara nilai nominal dan nilai bahan sama.
Dalamperkembangannya, sehubungandenganterbatasnyajumlah logam, orang mencari
benda lain untuk dijadikan uang. Akhirnya, dibuatlah uang dari bahan kertas, hal tersebut
karena beberapa alasan sebagai berikut: 1) Jumlahnya dapat memadai sesuai dengan
kebutuhan 2) Biaya pembuatannya tidak terlalu mahal. 3) Mudah disimpan dan dibawa-
bawa. 4) Penerimaan uang kertas oleh masyarakat diantaranya karena adanya
kepercayaan.

1. Pengertian Uang
Melalui penjelasan sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa uang dapat diartikan
sebagai segala benda yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam
melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Salah satu definisi mengenai
uangdiungkapkanoleh Rudiger Dornbusch, Stanley Fischer dan Richard Startz dalam
bukunya Macroeconomics (1998) bahwa uang adalah instrumen pembayaran atau
media yangdigunakan dalampertukaran.Batasan mengenai uang yang lebih kongkrit
dijelaskan dalam buku saku Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) yang
mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai media pertukaran, standar nilai atau sarana untuk menabung atau penyimpan
dayabeli. Dengan demikian, uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang
diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran sah dalam melakukan
tukarmenukar atau perdagangan.
2. Syarat Uang
Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai uang, maka
harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut:
a) Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan
bermacammacam keinginan dari orang yang memilikinya, sehingga semua orang
mau mengakui dan menerimanya.
b) Persyaratan teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang, di antaranya: 1) Tahan
lama dan tidak mudah rusak 2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai. 3)
Mudah disimpan dan dibawa. 4) Nilainya relatif stabil. 5) Jumlahnya tidak
berlebihan. 6) Terdiri atas berbagai nilai nominal. 7) Harganya tetap dalam jangka
Panjang
3. Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi atas dua jenis, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan penjelasan sebagai berikut:
a. Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas:
• Uang sebagai alat tukar (medium of exchange) Uang digunakan sebagai alat
untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik, maka
diperlukan kepercayaan masyarakat, sehingga bersedia dan rela menerimanya.
• Uang sebagai satuan hitung (a unit of account) Untuk menentukan harga suatu
barang diperlukan satuan hitung. Dengan adanya uang, seseorang dapat
mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain.
b. Fungsi Turunan
Fungsi turunan adalah fungsi uang sebagai akibat dari fungsi asli. Fungsi tersebut
terdiri atas:

1) Uang sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal adalah uang rupiah yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sedangkan uang giral dikeluarkan oleh bank
umum. Uang tersebut dapat digunakan sebagai alat pembayaran bagi masyarakat
untuk melakukan transaksi. Contohnya untuk melakukan pembayaran angkutan
umum, pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran barang yang dibeli,
pembayaran biaya sekolah, dan sebagainya.
2) Uang sebagai alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan. Masyarakat
dapat menyimpan uang sebagai salah satu bentuk kekayaan. Selain itu, uang juga
dapat digunakan sebagai alat pemindah kekayaan. Contohnya Bambang Suroso
ingin membeli tanah, untuk mendapatkannya ia menjual mobil yang dimilikinya,
uang hasil penjualan mobil ia belikan tanah. Kegiatan yang dilakukan Bambang
Suroso menunjukkan uang berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan.
3) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi. Uang yang beredar di masyarakat
dapat mendorong daya beli, peningkatan daya beli mendorong permintaan
terhadap suatu barang di pasar. Tingginya permintaan dapat memicu produsen
untuk memproduksi barang dan jasa. Kejadian tersebut menunjukkan uang
berfungsi sebagai pendorong kegiatan ekonomi.
4) Uang sebagai standar pencicilan utang. Uang dapat berfungsi sebagai standar
untuk melakukan pembayaran atas transaksi yang dilakukan secara kredit. Dengan
kata lain, uang dapat digunakan untuk melakukan cicilan utang.
4. Jenis-JenisUang
Secara umum, uang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu uang kartal dan uang
giral.
a. Uang Kartal
Pasti semua orang mengenal uang kartal karena kita memang masih menggunakan
uang jenis ini dalam kegiatan transaksi masyarakat. Uang kartal adalah uang yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran yang berbentuk
logam dan kertas.
1) Uang Logam
Berdasarkan sejarah perkembangannya, uang logam merupakan uang yang
pertama dibuat. Menurut macamnya mata uang logam dibagi tiga macam: a)
Mata Uang Standar (Full Bodied Money Mata uang standar adalah mata uang
yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai nominal
uang sama dengan nilai intrinsiknya (bahannya).Contohnya uang logamemas
atauperak. b) Mata Uang Tandap (Token Money) Mata uang tandap (bercap)
adalah mata uang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah
dengan nilai nominal yang tidak sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya
uang logam. Rp100 Rp200 atau Rp500
2) Uang Kertas
Uang Kertas Uang kertas awalnya merupakan surat tanda penyimpanan yang
serupa dengan deposito emas, perak, atau deposito uang logam. Pedagang
menyerahkan uangnya ke bank dan bank memberikan surat bukti deposito.
Uang kertas pada dasarnya surat pengakuan utang oleh bank yang sewaktu-
waktu selalu dapat ditukar dengan emas. Dalam perkembangannya, surat
pengakuan utang bank ini beredar sebagai uang. Saat ini uang kertas yang
beredar disebut uang kepercayaan dan terdiri atas beberapa nilai pecahan,
seperti Rp1.000, Rp2000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, hingga
Rp100.000. Uang kertas dibuat dengan kertas khusus dan terdapat unsur
pengaman untuk menghindari pemalsuan.
b. Uang Giral (Demand Deposit)
Uang giral merupakan saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu
dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah, namun hanya berlaku
pada kalangan tertentu saja. Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro (BG).
Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia Tahukah Anda, siapa yang
bertugas untuk melakukan pengelolaan uang rupiah kita? Salah satu tugas Bank
Indonesia adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Kegiatan
pengelolaan uang rupiah mencakup perencanaan, pencetakan, pengeluaran,
pengedaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang rupiah. Dalam
menjalankan kegiatan pengelolaan uang rupiah tersebut, Bank Indonesia
merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan pengeluaran,
pengedaran, serta pencabutan dan penarikan uang rupiah dari peredaran di
masyarakat. Sementara itu, untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan uang lainnya
yaitu perencanaan, pencetakan dan pemusnahan uang rupiah, dilakukan oleh Bank
Indonesia melalui koordinasi dengan Pemerintah. Uang rusak salah satu target
pemusnahan uang ini. Kegiatan pengelolaan uang rupiah dilakukan oleh Bank
Indonesia untuk menjaga ketersediaan uang rupiah sebagai alat pembayaran tunai
di masyarakat. Untuk itu, agar uang rupiah tersediadimasyarakat dalam jumlah
nominal yang cukup dan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
tepat waktu serta dalam kondisi uang yang layak edar, maka kegiatan pengelolaan
uang rupiah harus dilakukan dengan efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
5. Unsur Pengaman Uang Rupiah
Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan kewenanganuntuk
mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat. Agar uang rupiah aman dari
pemalsuan, maka Bank Indonesia menetapkan unsur-unsur pengaman pada setiap
pecahan uang rupiah, baik pada bahan uang ataupun pada waktu proses pencetakan.
Bank Indonesia senantiasa melakukan penelitian dalam upaya meningkatan unsur
pengaman uang rupiah agar lebih andal dan sulit dipalsukan. Pada umumnya
pemilihan unsur pengaman mempertimbangkan dua hal sebagai berikut: a. Semakin
besar nominal uang rupiah, maka diperlukan unsur pengaman yang semakin komplek
dan semakin baik; b. Untuk uang rupiah nominal besar, diupayakan penerapan satu
atau beberapa unsur pengamanyangcanggihyangmemungkinkan hasil pemalsuan
tidak sempurna. Secara umum, Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang
rupiah dalam tiga tingkatan sebagai berikut:
a. Terbuka(overt)adalah unsure pengaman yang dapat dideteksi tanpa bantuan
alatpanca indra. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi masyarakat biasa agar
dapat dengan mudah mengenali keaslian uang rupiah dengan cara 3D (Dilihat,
Diraba, Diterawang). Pernah mendengar istilah ini, kan? Unsur- unsur pengaman
yang bersifat terbuka (overt), yang saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu
1) Warna Uang terlihat terang dan jelas
2) Optically Variable Ink (OVI), yaitu hasil cetak dengan tinta khusus berupa
logo BI dalam bidang tertentu, yang akan berubah warna apabila dilihat dari
sudut pandang berbeda
3) Benang Pengaman (Security Thread), yaitu bahan tertentu yang ditanam pada
kertas uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau beranyam. Pada
pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, benang pengaman akan berubah warna
apabila dilihat dari sudut pandang berbeda
4) Gambar Tersembunyi (Latent Image), yaitu teknik cetak dimana terdapat
tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu
5) Cetak Intaglio, yaitu hasil cetak berbentuk relief yang terasa kasar bila diraba.
Cetak intaglio terdapat pada angka nominal, huruf terbilang, tulisan Bank
Indonesia, gambar utama dan Lambang Negara Burung Garuda.
6) Kode Tunanetra (Blind Code), yaitu kode tertentu untuk mengenali jenis
pecahan bagi tunanetra. Pada umumnya, kode tunanerta terletak di bagian
muka uang di atas tulisan Bank Indonesia.
7) Tanda Air (Watermark), yaitu suatu gambar tertentu pada bahan kertas uang
yang akan terlihat bila diterawangke arah cahaya, umumnya berupa gambar
pahlawan.
8) Gambar Saling Isi (Rectoverso), yaitu hasil cetak pada bagian muka dan
belakang uang yang beradu tepat dan saling mengisi, menghasilkan gambar
logo BI secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya
b. Semi tertutup (semicovert) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan
menggunakan alat bantu yang sederhana seperti kaca pembesar dan lampu
ultraviolet. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi profesional seperti kasir bank,
kasir supermarketdanbendahara,agardapatdenganmudahmengenali keaslian uang
rupiah dengan menggunakan alat bantu tersebut. Unsur-unsur pengaman yang
bersifat semi tertutup (semicovert) yang saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu:
1) Tulisan Mikro (Micro Text), yaitu tulisan berukuran sangat kecil yang hanya
dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.
2) Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), yaitu hasil cetak tidak kasat mata yang
akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
3) Tinta Tampak (Visible Ink), yaitu gambar tertentu yang dicetak dengan tinta
tampak dan akan terlihat memendar apabila disinari dengan lampu ultraviolet
4) Nomor seri (Serial Number), yaitu nomor seri uang yang pada umumnya
dibuat asimetris dan apabila disinari lampu ultraviolet akan memendar
berubah warna dari merah menjadi orange dan hitam menjadi hijau.
c. Tertutup (covert/forensic) adalah unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi
dengan menggunakan media peralatan laboratorium/forensik.
LAMPIRAN

MATERI

ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI

Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Alat
pembayaran secara umum dibagi menjadi dua, yakni alat pembayaran tunai dan alat
pembayaran nontunai. Alat pembayaran tunai tiada lain adalah uang rupiah sebagaimana
sudah dijelaskan sebelumnya, sedangkan alat pembayaran nontunai secara umum dibagi
menjadi dua, yakni:
1. Alat Pembayaran Berbasis Kertas (Paper Based) yaitu cek, bilyet giro, dan nota debet.
2. Alat Pembayaran Berbasis Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu ATM/Debet, kartu
kredit dan uang elektronik (e-money).Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut:

Cek merupakan suatu perintah kepada bankuntuk membayarkan sejumlah dana. Cek dikenal
ada tiga macam, yaitu cek atas unjuk, cek atas nama, dan cek silang. Sementara itu, Giro
Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet tidak dapat
ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya. Adapun Nota Debet adalah warkat atau
surat yang digunakan untuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota debet juga
digunakan untuk keperluan transaksi antar kantor, baik nota debet dengan surat maupun nota
debet dengan telegram. Nota debet dengan surat atau dengan telegram disampaikan melalui
kantor pos.
Adapun Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) adalah alat pembayaran berupa kartu
kredit dan kartu ATM/Debet. Kartu Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk
berbelanja pada pedagang, yang sumber dananya berasal dari pinjaman (kredit) yang
diberikan penerbit serta dikenakan bunga/denda jika membayar setelah jatuh tempo atau
angsuran. Kartu kredit dapat diartikan juga sebagai kartu yang dikeluarkan oleh bank atau
lembaga pembiayaan lainnya yang diberikan kepadanasabah untuk digunakan sebagai alat
pembayaran. Sementara itu, Kartu ATM adalah APMK yang dapat digunakan untuk
melakukan tarik tunai, cek saldo, transfer dana antar dan intra bank. Sumber dana berasal dari
simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung pada saat transaksi. Layanan
ATM di Indonesia mulai diperkenalkan pada awal tahun 1990-an. Sedangkan Kartu Debet
adalah APMK yang dapat digunakan untuk berbelanja pada pedagang dan debet tunai.
Sumber dana berasal dari simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung pada
saat transaksi. Kartu debet dapat diartikan juga sebagai alat pembayaran berbasis kartu yang
pembayarannya dilakukan dengan pendebetan langsung ke rekening nasabah pada bank
penerbit kartu. Beberapa bank penerbit kartu telah mengombinasikan kartu debet dan kartu
ATM dalam satu kartu (kartu debet ATM). Pada saat kartu debet digunakan untuk
bertransaksi, maka secara otomatis akan langsung mengurangi dana yang tersedia pada
rekening. Jika kartu debet digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM, maka kartu tersebut
dikenal sebagai kartu ATM. Namun, apabila digunakan untuk transaksi pembayaran dan
pembelanjaan nontunai dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture), maka
kartu tersebut dikenal sebagai kartu debet. Selain kartu kredit dan kartu ATM/debet, terdapat
pula apa yang disebutdenganuang elektronik. Tahukah Anda apa itu uang elektronik? Uang
Elektronik adalah APMK yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu
kepada penerbit uang elektronik. Nilai Uang disimpan secara elektronik dalam suatu media
server atau chip. Uang elektronik dapat digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang
yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut. Nilai uang elektronik yang disetor
oleh pemegang kartu bukan simpanan, artinya tidak mendapatkan bunga dan tidak dijamin
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
3. Alat Pembayaran Berbasis
Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu ATM/Debet, kartu kredit dan uang elektronik
(e-money).Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut:

Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana. Cek dikenal
ada tiga macam, yaitu cek atas unjuk, cek atas nama, dan cek silang. Sementara itu, Giro
Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet tidak dapat
ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya. Adapun Nota Debet adalah warkat atau
surat yang digunakan untuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota debet juga
digunakan untuk keperluan transaksi antar kantor, baik nota debet dengan surat maupun nota
debet dengan telegram. Nota debet dengan surat atau dengan telegram disampaikan melalui
kantor pos.
6

2022/2023
2023/2024

MODUL AJAR EKONOMI FASE E


OJK, BANK DAN INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK

Suspeni,
Madichah,S.Pd.
S.Pd.
SMAN 14 1 Rembang
SMA Negeri
SEMARANG
2023/2024
MODUL AJAR

Identitas

Nama Sekolah SMA Negeri 1 Rembang

Mata pelajaran Ekonomi

Kelas/Fase X/E

Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dengan kesadaran


Pembelajaran penuh (minfullness) diharapkan mampu:
10.8 Memahami konsep bank dan industri keuangan non-bank dan
memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung
tercapainya keterampilan literasi keuangan, membuat pola hubungan
antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Lembaga Jasa Keuangan, Menyimpulkan
tentang Lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia, Menyusun
rencana investasi pribadi untuk mendukung tercapainya keterampilan
literasi
keuangan peserta didik berada dalam posisi well-being.

Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami konsep bank
dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang
dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan
dan kreatif dalam tentang Lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia.
bergotong royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam
mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
budaya bersih, sehat, dan religius.

Pertemuan 33-36

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan • Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. 10”
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.
dan • Guru melakukan apersepsi mengenai Lembaga Keuangan
Pertanyaan
pemantik) • Guru memberikan Pertanyaan pemantik produk yang
dihasilkan guna mendukung tercapainya
keterampilan literasi keuangan.
(Kesadaran diri dan manajemen diri)
Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang system pembayaran. Materi 60”
ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. Guru
(Pembelajaran memberikan contoh konkritnya.
Berdiferensiasi, • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Model untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
pembelaja • Guru memandu peserta didik menuliskan atau
ran HOTS& 4C, menyampaikan pendapat mereka tentang konsep
Literasi & bank dan industri keuangan non-bank dan
Numerasi, Profil memahami berbagai produk yang dihasilkan
Pelajar Pancasila, guna mendukung tercapainya keterampilan literasi
dan Budaya keuangan dengan memperhatikan aspek kebersihan,
Lingkungan pengelolaan sampah, penanaman pohon, konservasi air
Hidup) dan konservasi energi.
• Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.
• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang
akan dikerjakan.
• Tugas dikerjakan secara mandiri.
Mengidentifikasi Masalah
• Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait
dengan konsep bank dan industri keuangan non-
bank dan memahami berbagai produk yang
dihasilkan guna mendukung tercapainya
keterampilan literasi keuangan.
Mengumpulkan Informasi
• Peserta didik mencari informasi tentang konsep bank
dan industri keuangan non-bank dan memahami
berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
Mengelola Informasi
• Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. terkait dengan konsep
bank dan industri keuangan non-bank dan
memahami berbagai produk yang dihasilkan
guna mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.
• Peserta didik bergaya belajar auditory:
mendengarkan melalui video/penjelasan langsung
dari guru tentang konsep bank dan industri
keuangan non-bank dan memahami berbagai
produk yang dihasilkan guna mendukung
tercapainya keterampilan literasi keuangan.
• Peserta didik bergaya belajar visual: melihat
infografis/artikel/video tentang konsep bank dan
industri keuangan non-bank dan memahami
berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik
alat peraga Gallery Wall konsep bank dan
industri keuangan non-bank dan memahami
berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi
keuangan.
Kompetensi social dan emosional yang ditumbuhkan :
1. Kesadaran Diri dengan menunjukkan integritas dan
kejujuran untuk saling menghargai kemampuan
masing-masing peserta didik dalam memahami
sebuah materi
2. Kemampuan Manajemen Diri dengan memperlihatkan
keberanian untuk menyampaikan pemahaman dari
hasil belajar materi dan menghargai saat teman yang
lainnya menyampaikan hasil belajarnya
3. Kesadaran Sosial dengan menunjukkan kepedulian
atas pendapat teman saat berdiskusi, mengidentifikasi
komponen dan fungsi dari komponen penyusun
computer
4. Keterampilan berelasi melalui komunikasi efektif
dengan peserta didik lain saat dalam kelompok
(Budaya positif : saling menghargai, bekerja sama,
tanggung jawab, persahabatan, fleksibilitas)
Diferensiasi proses dilakukan sesuai hasil tes diagnostik
kognitif/non kognitif. Peserta didik yang masih perlu
bimbingan diberikan bimbingan khusus.
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas
dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan
menggunakan berbagai media.
Guru memberikan kesempatan Diferensiasi Produk
dari Laporan yang akan dibuat peserta didik. Bisa berupa
PPT, Esay, Mind Mapping, Permainan, dan lain-lain.
Refleksi Diri dan Aksi
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang
konsep bank dan industri keuangan non-bank
dan memahami berbagai produk yang dihasilkan
guna mendukung tercapainya keterampilan
literasi keuangan.
• Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang
konsep bank dan industri keuangan non-bank
dan memahami berbagai produk yang dihasilkan
guna mendukung tercapainya keterampilan
literasi keuangan.
• Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan
(feedback) dari konsep bank dan industri
keuangan non-bank dan memahami berbagai
produk yang dihasilkan guna mendukung
tercapainya keterampilan literasi keuangan.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan.
Penutup • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar 20”
kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak
(Refleksi Siswa dipelajari di pertemuan selanjutnya.
dan Guru) • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
refleksi
• Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
• Doa.
• Penutup pembelajaran

Asesmen :
Asesmen Awal (Diagnostik)

Asesmen Formatif :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran :
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok
Jenis Asesmen :
- Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)
- Tertulis (tes objektif, esai)

Asesmen Sumatif
LAMPIRAN

MATERI LEMBAGA KEUANGAN

Pada bagian ini kalian akan belajar tentang lembaga keuangan. Di mulai dari apa itu lembaga
keuangan? Bagaimana regulasi dari berbagai jenis lembaga keuangan? Hingga bagaimana
pengaruh dari lembaga keuangan untuk kehidupan sehari-hari kalian? Di samping itu, pada
bagian ini kalian juga akan belajar tentang berbagai produk yang ada pada tiap-tiap lembaga
keuangan yang tentunya dapat kalian rasakan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ketika melihat berbagai lembaga keuangan di sekitar kita, tentu timbul pertanyaan,
mengapa manusia memerlukan lembaga keuangan? Apakah sebenarnya manfaat dari adanya
lembaga keuangan tersebut?

Keberadaan lembaga keuangan sangat membantu masyarakat, tak terkecuali kalian sebagai
seorang pelajar. Apakah kalian pernah menikmati layanan produk dari salah satu lembaga
keuangan? Mungkin dari kalian ada yang pernah menjadi nasabah di suatu bank dan
melakukan tarik tunai melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Contoh lain terkait
dengan asuransi, apakah orang tua mengasuransikan rencana pendidikan kalian? Ketika
belajar di bangku SMP, kalian pernah belajar tentang bank, dan lembaga keuangan lainya.
Nah, pada bagian ini kita akan memperdalam belajar tentang lembaga keuangan.

 Bank
a. Pengertian Bank
Kalian mungkin pernah melihat bank yang ada di sekitar tempat tinggal atau di
sekitar sekolah. Berbagai jenis bank tersebut tentu menyediakan produk-produk
layanannya. Mulai dari memfasilitasi masyarakat untuk menabung hingga
memberikan kredit bagi masyarakat. Beberapa di antara kalian mungkin telah secara
langsung menjadi konsumen dari layanan yang disediakan dengan menabung di
bank. Namun, apakah sebenarnya bank itu? Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun
1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan mengeluarkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Secara sederhana bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat demi kemaslahatan bersama. Beberapa materi di bawah ini akan
menjelaskan tentang fungsi dan tujuan bank serta aneka jenis bank yang kalian
temukan dalam lingkungan sekitar.
b. Fungsi dan Tujuan Bank
Selaras dengan konsep bank yang telah kalian pahami, fungsi dan tujuan bank
adalah sebagai berikut:
 Bank sebagai penghimpun dana masyarakat Dalam hal menghimpun dana dari
masyarakat, bank bertindak sebagai wadah atau fasilitator bagi masyarakat yang
ingin menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan, deposito, giro, dan lain
sebagainya.
 Bank sebagai penyalur dana untuk masyarakat Dalam hal menyalurkan dana
kepada masyarakat, bank dapat memberikan layanan dalam bentuk kredit.
c. Jenis Bank
 Bank Sentral
Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2004, bank sentral adalah lembaga
negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang
sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan
mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last
resort. Di Indonesia, bank sentral adalah Bank Indonesia. Bank Umum Menurut
Undang Undang Nomor 10 tahun 1998, bank umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip
syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
 Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih
sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang
menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Berdasarkan
prinsip kegiatannya bank umum dan BPR dibagi menjadi dua, yakni
konvensional dan syariah. Konvensional sendiri dapat diartikan sebagai bank
yang menggunakan sistem-sistem yang berlandaskan pada pada hukum positif
yang berlaku di suatu negara, sedangkan bank syariah merupakan bank yang
menjalankan aktivitasnya dengan menggunakan pedoman/sistem yang sesuai
dengan syariat Islam. Kalian tentu dapat mengetahui contoh bank konvensional
dan bank syariah dari lingkungan sekitar. Namun, apakah kalian tahu atau sudah
pernah merasakan perbedaan produk dari kedua bank tersebut? Untuk menggali
lebih dalam pengetahuan kalian mengenai bank, kerjakanlah aktivitas berikut ini
 Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
Setelah belajar bersama mengenai lembaga keuangan perbankan, sekarang kalian akan
belajar mengenai Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang terdapat di Indonesia.
Berbeda dengan lembaga keuangan perbankan, IKNB memiliki jenis badan usaha yang
lebih banyak. Di samping itu, IKNB juga punya tugas dan fungsi berbeda dengan
lembaga keuangan perbankan. IKNB adalah badan usaha selain perbankan yang
melakukan kegiatan usahanya di bidang keuangan dengan cara menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat. IKNB terdiri atas perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, lembaga jasa keuangan khusus, dan lembaga keuangan mikro.
Berikut beberapa penjelasan terkait dengan jenis-jenis IKNB
JENIS-JENIS IKNB

 Asuransi
Menurut UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang dimaksud asuransi
adalah perjanjian antara dua pihak yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis yang
menjadi dasar bagi penerima premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk: (1)
Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau (2) Memberikan pembayaran yang
didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada
hidupnya tertanggug dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/ atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
Kerjakan tugas di bawah ini agar kalian lebih memahami tentang asuransi:
 Dana Pensiun
 Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun
terdiri dari: (1) Dana Pensiun Pemberi Kerja Dana pensiun yang dibentuk oleh orang
atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan
sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban
terhadap pemberi kerja. (2) Dana Pensiun Lembaga Keuangan Dana pensiun yang
dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program
Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang
terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi
jiwa yang bersangkutan. (3) Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan Dana Pensiun Pem
beri Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari
pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi
kerja.
Kerjakan tugas berikut ini agar kalian lebih memahami tentang dana pension
 Lembaga Pembiayaan Berdasarkan OJK, lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.
Lembaga pembiayaan sendiri khusus didirikan untuk melakukan kegiatan usaha sewa
guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/atau usaha kartu kredit.
Untuk memahami tentang lembaga pembiayaan, kalian kerjakan aktivitas berikut ini

 Lembaga Jasa Keuangan


Khusus Lembaga keuangan khusus terdiri dari beberapa lembaga atau perusahaan yang
dibentuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat khusus. Lembaga ini
biasanya berkaitan dengan upaya mendukung program kesejahteraan masyarakat dari
pemerintah. Lembaga jasa keuangan khusus meliputi: Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (LPEI), perusahaan pergadaian (swasta dan pemerintah), lembaga penjamin,
Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan (PT Sarana Multigriya Finansial), PT
Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Danareksa (Persero).
Untuk memahami tentang lembaga jasa keuangan khusus, kerjakanlah aktivitas di bawah
ini:

 Lembaga Keuangan Mikro


Berdasarkan OJK, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga keuangan yang
khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan
masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada
anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi
pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan. LKM dilarang
dimiliki, baik langsung maupun tidak langsung, oleh warga negara asing atau badan
usaha yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh warga negara asing atau badan usaha
asing. LKM harus dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan usaha milik
desa/kelurahan, pemerintah daerah kabupaten/kota dan koperasi. Kegiatan usaha LKM
meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat melalui pinjaman atau
pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan
simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.
Untuk memahami tentang lembaga keuangan mikro, kalian kerjakan aktivitas di
bawah ini:
 Teknologi Finansial (Financial Technology/Fintech)
Apabila kalian melakukan transaksi daring untuk berbelanja atau menyimpan uang,
kalian telah menjadi salah satu pelaku teknologi inansial. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi menuntut lembaga keuangan nonbank untuk beradaptasi
hingga lahirlah teknologi inansial. Teknologi inansial merupakan inovasi inansial dengan
sentuhan teknologi modern (Sukma, 2016). Berdasarkan penjelasan OJK, aktivitas
teknologi inansial meliputi peminjaman dan pembayaran yang berbasis teknologi
informasi. OJK juga mencatat per 14 Agustus 2020 sudah ada 127 perusahaan intech
yang terdaftar di Indonesia. Kalian dapat menemukan informasi tersebut di situs web
OJK.
Agar kalian lebih memahami tentang intech kerjakan tugas di bawah ini!
 Pasar Modal
Selain perbankan dan IKNB terdapat juga jasa keuangan yang memfasilitasi masyarakat
untuk jual beli modal, yakni pasar modal. Pasar modal di Indonesia dikelola oleh Bursa
Efek Indonesia (BEI). Terdapat berbagai produk pasar modal yang diperjualbelikan di
BEI. Beberapa produk tersebut di antaranya: saham, reksa dana, surat utang (obligasi)
dan Exchange Traded Fund (ETF). Melalui BEI, masyarakat dan investor dapat
melakukan jual beli terhadap produk yang dikeluarkan oleh emiten yang terdaftar di BEI.
Lalu, bagaimanakah sebaiknya masyarakat dan investor menentukan produk dan emiten
yang tepat untuk berinvestasi? Agar kalian lebih memahami tentang pasar modal,
kerjakan tugas di bawah ini
 Otoritas Jasa Keuangan (OJK): Peran dan Fungsi
Berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011, Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara
independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk pemerintah dengan tiga misi utama yaitu: •
Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara
teratur, adil, trans paran, dan akuntabel; • Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan stabil; serta • Melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat
Dengan kata lain, fungsi OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
Fungsi pengaturan dan pengawasan ini meliputi sektor perbankan, pasar modal, maupun
sektor IKNB. Dalam menjalankan fungsinya, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia.
Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) pasal 39, yaitu

Anda mungkin juga menyukai