Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN 3 DAN 4 SEKTOR

Disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro

Dosen Pengampu :
Fuad Maulana Kurnia S.E.,M.M

Di susun oleh :

1. Arif Abdul Aziz (6120120102)


2. Govin Bayu Pratama (6120122047)
3. Nita Nuraisah (6120122020)
4. Nur Fhadila Sahid (6120122031)
5. Ocha Rahma Oktaviani (6120122052)
6. Rian Setiawan (6120122022)
7. Siti Dariah (6120122048)
8. Teni Sahara (6120122036)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE DHARMA NEGARA
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan seluruh alam. Tiada
ucapan yang patut dipersembahkan, selain ucapan syukur yang selalu
menghampiri setiap aktivitas kehidupan. Shalawat serta salam selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan suri tauladan
yang baik serta telah memberikan kita petunjuk sehingga kita senantiasa berada di
jalan Allah SWT.

Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah
Pengantar Ekonomi Mikro dengan judul "Teori Biaya", sehingga dapat
memberikan informasi atau pengetahuan bagi pembaca akan topik yang menjadi
pembahasan dalam makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha dengan segenap


kemampuan yang semaksimal mungkin, sebagai pemula tentunya banyak
kekurangan dan kesalahan, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi kita semua.

Bandung,7 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Pereonomian Tiga dan Empat Sektor............................................3

B. Peranan Pemerintah dan Kebijakan fiskal.......................................................4

1. Aliran Pendapatan Perekonmian 3 Sektor....................................................5

2. Aliran Pendapatan Perekonomian 4 Sektor..................................................6

C. Pendekatan Analisa Determinasi Pendapatan Nasional (Perekonomian Tiga


Sektor)..................................................................................................................7

D. Keseimbangan Perekonomian 3 dan 4 Sektor...............................................12

1. Keseimbangan Perekonomian Tertutup......................................................12

2. Keseimbangan Perekonomian Terbuka......................................................13

E. Pengaruh Kebijakan Fiskal Terhadap Pendapatan Nasional Perekonomian


Tiga Sektor.........................................................................................................15

F. Pengaruh Ekspor dan Impor Terhadap Pendapatan Nasional dalam


Perekonomian 4 Sektor......................................................................................18

BAB III PENUTUP...............................................................................................22

A. Kesimpulan....................................................................................................22

ii
BAB IV DAFTAR PUSTAKA..............................................................................23

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian 3 Sektor.........................5
Gambar 2. 2 Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian 4 Sektor.........................6
Gambar 2. 3 Grafik Pengeluaran Pemerintah........................................................13
Gambar 2. 4 Fungsi Ekspor dan Perubahannya.....................................................15
Gambar 2. 5 Fungsi Impor dan Perubahannya.......................................................16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di
Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri,
pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba
menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani
agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh
berbagai sektor tersebut juga akan memberikan pendapatan nasional bagi Negara.

Pada pembahasan kali ini kami akan membahas Ekonomi Makro secara lebih
spesisfik lagi, yaitu pembahasan mengenai “Pendapatan Nasional”.  Pendapatan
nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu
Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki
peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional
merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara.
Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara,
semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin
tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan perekonomian nasional
sektor 3 sektor ?
2. Bagaimana keseimbangan pendapatan perekonomian nasional 3
sektor?
3. Apa yang dimaksud dengan pendapatan perekonomian nasional sektor
4?

1
4. Apa penyeimbang permintaan dan penawaran terhadap barang dan
jasa ?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mengerti maksud dari aliran pendapatan dan syarat
keseimbangan
2. Agar mahasiswa mengerti apa maksud dari pengeluaran pemerintah
3. Agar mahasiswa mengerti apa maksud keseimbangan dan perekonomian
tiga sektor
4. Dapat menjelaskan pengertian dari perekonomian 4 sektor
5. Dapat menjelaskan konsep keseimbangan perekonomian 4 sektor
6. Dapat menjelasakan teori permintaan agregat dalam perekonomian terbuka
7. Memahami apa itu pengertian perekonomian terbuka: ekspor dan impor

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pereonomian Tiga dan Empat Sektor


Perekonomian tiga sektor merupakan perekonomian yang terdiri dari sektor-
sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Dalam perekonomian tiga
sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor Oleh sebab itu,
perekonomian tiga sektor dinamakan juga perekonomian tertutup. Dalam
menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan
peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan dalam suatu
perekonomian .Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan
dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan
nasional, yaitu:

a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran


agregat melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan
menaikkan perbelanjaan-perbelanjaan agregat.

Sedangkan, yang dimaksud dengan perekonomian terbuka atau perekonomian


empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan
impor dengan negara lain di dunia ini. Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor
ekonominya dibedakan kepada empat golongan, yaitu: rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, dan luar negeri. Melakukan perdagangan internasional merupakan
kegiatan yang lazim dilakukan oleh berbagai negara. Semenjak berabad-abad
yang lalu, ketika berbagai perekonomian masih belum begitu berkembang,
pedagangan ekspor dan impor telah mereka lakukan. Pada ketika kegiatan ini
kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan setiap
perekonomian. Walau bagaimanapun,secara relatif, kepentingannya berbeda dari
satu negara ke negara lain.

3
B. Peranan Pemerintah dan Kebijakan fiskal
Peranan pemerintah sebagai pelaku ekonomi suatu negara adalah sebagai
berikut:

1) Mengatur kegiatan ekonomi melalui perundang-undangan dan peradilan.


2) Mengendalikan kestabilan ekonomi dalam arti mengendalikan
ketersediaan barang kebutuhan masyarakat.
3) Menjaga keamanan dan ketahanan suatu negara baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri.
4) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Agar peranan pemerintah itu dapat terwujud, pemerintah harus


menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu:

1) Fungsi alokasi, berkaitan dengan tugas pemerintah untuk mengalokasikan


sumber daya yang ada dalam suatu negara, agar ketersediaan barang
kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi
2) Fungsi distribusi, merupakan tugas pemerintah mengadakan penataan dan
penyesuaian terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan masyarakat pada
suatu keadaan yang adil dan merata. 3. Fungsi stabilisasi, merupakan tugas
pemerintah untuk menjaga kondisi perekonomian yang stabil.

Kebijakan fiskal merupakan tindakan pemerintah untuk memengaruhi


jalannya perekonomian melalui Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara
(APBN). Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi. Cara
yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Menaikkan atau menurunkan penerimaan pemerintah melalui pajak.


2) Menurunkan atau menaikkan pengeluaran pemerintah

4
1. Aliran Pendapatan Perekonmian 3 Sektor

Gambar 2. 1 Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian 3 Sektor


a. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga
jenis aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan. Tiga jenis aliran
yang baru tersebut adalah :
1) Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah.
Pembayaran pajak tersebut menimbulkan pendapatan kepada pihak
pemerintah. Ia merupakan sumber pendapatan pemerintah yang utama.
2) Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan. Aliran
ini menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah atas barang-barang dan
jasa yang diproduksikan oleh sektor perusahaan.
3) Aliran pendapatan dari sektor pemerintah ke sektor rumah tangga. Aliran
itu timbul sebagai akibat dari pembayaran atas konsumsi faktor-
faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh pemerintah.

b. Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua


jenis, yaitu :
1) Pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan
kepada faktor-faktor produksi.

5
2) Pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.

c. Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber :
1) Dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan utang oleh perusahaan.
2) Dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah

2. Aliran Pendapatan Perekonomian 4 Sektor

Gambar 2. 2 Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian 4 Sektor


Sirkulasi aliran pendapatan merupakan perputaran kegiatan sistem
perekonomian yang mempengaruhi pada pendapatan. Dari gambar di atas akan
dijelaskan sebagai berikut :

a. Aliran 1: perusahaan yang menggunakan faktor – faktor produksi dari rumah


tangga akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga. Aliran
pendapatan tersebut berupa gaji, upah, sewa, bunga, keuntungan, dsb.
b. Aliran 2: Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah, pembayaran pajak
ini mempengaruhi aliran pendapatan yang tadi sebab, aliran pendapatan yang
mengalir pada rumah tangga telah dikurang oleh pajak keuntungan
perusahaan.

6
c. Aliran 3: Rumah tangga yang menerima pendapatan tersebut membayar pajak
individu kepada pemerintah dan pendapatan yang diterima setelah pajak
disebut pendapatan disposebel (Yd).
d. Aliran 4: Pendapatan disposebel rumah tangga akan digunakan untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksikan didalam negeri. Pengeluaran ini
digolongkan sebagai pengeluaran konsumen atas barang – barang yang
diproduksi di dalam negeri, secara ringkas disebut (Cdn).
e. Aliran 5: Rumah tangga mengimpor barang – barang yang diproduksikan
oleh luar negeri. Jika pengeluaran dari aliran 4 digabungkan dengan aliran 5
atau meliputi keseluruhan pembelanjaan rumah tangga disebut (C).
f. Aliran 6: Sisa pendapatan yang tidak digunakan oleh rumah tangga akan
ditabung kedalam institusi keuangan atau badan keuangan seperti bank
perdagangan, bank tabungan dan sebagainya.

C. Pendekatan Analisa Determinasi Pendapatan Nasional (Perekonomian


Tiga Sektor)
Menurut Keynes, terdapat dua pendekatan dalam analisis determinasi
pendapatan nasional tiga sektor yaitu sebagai berikut :

1) Income Approach, yaitu suatu pendekatan yang memandang nilai


Pendapatan Nasional yang diterima masyarakat akan menentukan besar
konsumsi dan tabungan masyarakat
Secara matematis akan terlihat persamaannya.
GNI Y = C + S + TX
Y = PN
C = Konsumsi
S = Tabungan
Tx = Pajak

2) Product / Expenditur Approch, yaitu yang memandang nilai Pendapatan


Nasional dapat ditentukan oleh besarnya pengeluaran aggregate atau

7
permintaan aggregate terhadap produk nasional. Pengeluaran aggregate
atau permintaan masyarakat secara keseluruhan untuk perekonomian tiga
sektor terdiri dari konsumsi yang dilakukan RTK dan investasi (I) yang
dilakukan oleh RTP dan goverment expenditur serta goverment transfer (G
+ T) yang di lakukan RTN.
GNP Y = C + I + (G+Tr)
Y = PN
C = Konsumsi
I = Investasi
Tr = Goverment Transfer
G = Goverment Expenditure

D. Determinasi Pendapatan Nasional (Perekonomian Empat Sektor)

8
Dengan menampilkan peranan ekspor dan impor, dalam analisis ini terdapat
empat pelaku ekonomi yaitu RTK, RTP, RTN, dan RTLN.

D.1 Faktor Penentu Ekspor dan Impor

Eksport
- Daya saing produk yang dihasilkan suatu
Negara di pasar internasional
- Kondisi ekonomi Negara penerima ekspor
- Kurs valuta asing yang terjadi dengan negara tujuan ekspor
- Kebijakan proteksi Negara tujuan ekspor
Impor
- Harga dan nilai kurs valuta asing
- Kondisi produk nasional yang dihasilkan dalam negeri

- Kebijakan proteksi Negara pengimpor

Ada 2 macam pendekatan analisis determinasi pendapatan nasional empat sektor


yaitu :
1. Income Approach
Suatu pendekatan yang memandang nilai pendapatan nasional yang diterima
masyarakat ditentukan oleh besar konsumsi, tabungan masyarakat secara
aggregate, pajak, dan impor.
Y = C + S + TX + M
2. Expenditure Approach
Suatu pendekatan yang memandang nilai pendapatan nasional dapat ditentukan
oleh besarnya pengeluaran atau permintaan aggregate.
Y = C + I + (G + Tr)+ X

D.2 Keseimbangan Ekonomi


Keseimbangan ekonomi akan tercapai apabila Aggregate Supply (AS)
sama dengan Aggregate Demand (AD).
Syarat keseimbangan ekonomi empat sektor :
S + Tx + M = I + (G + Tr) + X

9
Keterangan:
S = Tabungan G = Government expenditure
Tx = Pajak Tr = Government transfer
M = Impor X = Expor
I = Pendapatan

D.3 Macam pendekatan untuk menganalisis kondisi perekonomian


keseimbangan:

1. Income Expenditure Approach


Menganalisis hubungan keseimbangan antara keseluruhan pendapatan
masyarakat dengan seluruh pengeluaran masyarakat.
Ada tiga kemungkinan hubungan pendapatan dan pengeluaran:
 Y = C + I + G + X atau AS = AD (equilibrium)

 Y > C + I + G + X atau AS > AD (disequilibrium)

 Y < C + I + G + X atau AS < AD (disequilibrium)

Model grafis keseimbangan ekonomi empat sector dalam analisis Income-


Expenditure Approach adalah sebagai berikut:

10
Keterangan:
BEP = keseimbangan 1 sektor Y = C
E1 = keseimbangan 2 sektor Y = C + I
E2 = keseimbangan 3 sektor Y = C + I + G
E3 = keseimbangan 4 sektor Y = C + I + G + X

2. Leaked-Injection Approach
Menganalisis hubungan kebocoran arus uang dengan suntikan arus uang
yang terjadi dalam perekonomian.
Terdapat tiga kemungkinan hubungan pendapatan dan pengeluaran:
 Bila S + T + M = I + G + X maka perekonomian dalam keadaan
seimbang
 Bila S + T + M < I + G + X maka perekonomian tidak seimbang

 Bila S + T + M > I + G + X maka perekonomian tidak seimbang

Model grafis keseimbangan ekonomi empat sector dalam analisis Leaked-


Injection Approach adalah sebagai berikut:

11
Keterangan:
E1 = keseimbangan 2 sektor S = I
E2 = keseimbangan 3 sektor S + T = I + G
E3 = keseimbangan 4 sektor S + T + M = I + G + X

Pengaruh Ekspor Impor Terhadap Pendapatan Nasional


• Aggregate Demand (AD) perekonomian tertutup
terdiri dari variable Cyd + I + G
• Aggregate Demand (AD) perekonomian terbuka
variablenya bertambah menjadi Cyd + I +G + (X-M)

E. Keseimbangan Perekonomian 3 dan 4 Sektor


1. Keseimbangan Perekonomian Tertutup
Untuk menganalisis kondisi perekonomian equilibrium 3 sektor dapat
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu sebagai berikut :

1. Income-Expenditure Approach. Pendekatan ini menggunakan rumus :


Y=C+I+G
Ada tiga kemungkinan hubungan AS dengan AD
a. AS = AD atau Y = C + I + G, artinya kondisi perekonomian dalam
keadaan keseimbangan.
b. AS > AD atau Y > C + I + G, artinya terjadi ketidak seimbangan
jumlah produk nasional lebih besar daripada jumlah produk yang
diminta masyarakat.
c. AS < AD atau Y < C + I + G, artinya terjadi ketidak seimbangan,
kondisi ini menunjukkan produk nasioanal lebih sedikit daripada
jumlah yang diminta masyarakat.

12
2. Leaked-Injection Approach. Pendekatan ini menggunakan rumus :
S + Tx = I + G
Ada tiga kemungkinan hubungan S + Tx, dan I + G.
a. Bila S + Tx = I + G, perekonomian dalam keadaan seimbang.
b. Bila S + Tx < I + G, perekonomian dalam keadaan tidak seimbang,
karena jumlah tabungan domestik kurang dari kebutuhan untuk
berinvestasi, untuk menutupinya perlu investor dari luar negeri.
c. Bila S + Tx > I + G, perekonomian dalam keadaan tidak seimbang
karena jumlah tabungan domestik lebih banyak daripada kebutuhan
untuk investasi.

2. Keseimbangan Perekonomian Terbuka


Keseimbangan perekonomian terbuka ini mengenai keseimbangan pendapatan
nasionalnya.
a. Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka yaitu :
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana
penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat dan suntikan sama dengan
bocoran.
AS = AE atau suntikan = bocoran

b. Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian terbuka


Ada 2 golongan barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam negeri yaitu :
1) Barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri dan meliputi pendapatan
nasional (Y).
2) Barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri (M). Pada penawaran
agregat (AS) perekonomian terbuka dapat kita simpulkan dalam formula :
AS = Y + M

Pada pengeluaran agregat (AE) meliputi 5 komponen yaitu :

1) Pengeluaran rumah tangga ke atas barang yang diproduksi dalam negeri


(Cdn).

13
2) Investasi Swasta (I).
3) Pengeluaran pemerintah (G).
4) Ekspor (X).
5) Pengeluaran ke atas impor (M)

Dalam persamaannya : AE = Cdn + I + G + X + M

1) Dalam konsumsi atau pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran


ke atas barang dalam negeri dan ke atas barang impor.
2) Persamaannya seperti ini : C = Cdn + M
Berdasarkan persamaan yang ada di atas, dapat disederhanakan menjadi :
AE = C + I + G + X → Nilai C adalah dari persamaan Cdn + M.
3) Dalam keseimbangan pendapatan nasional pada perekonomian terbuka
akan tercapai apabila : Y + M = C + I + G + X atau Y = C + I + G + (X-M)

c. Suntikan dan Bocoran dalam Perekomian terbuka

Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan pendapatan nasional


dalam perekonomian terbuka dapat dicapai dalam keadaan berikut ini :

I+G+X=S+T+M

Sebelumnya telah diterangkan bahwa pendapatan nasional yang mengalir kepada


sektor rumah tangga telah dikurangi pajak perusahaan dan pajak indivdu, maka
perolehan terakhir merupakan pendapatan disposebel (Yd). Dalam persamaannya :

Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu

Atau

Yd = Y – T

Seperti pada sirkulasinya, pendapatan disposebel tersebut digunakan untuk


: (i) Membeli barang buatan dalam negeri dan barang impor (C = Cdn + M). (ii)
Ditabung ( S ).

14
Dapat disimpulakan bahwa Yd = C + S dan Yd = Y – T. Maka dalam
persamaanya perekonomian terbuka adalah Y – T = C + S atau Y = C + S + T.
Keseimbangan perekonomian menurut agregat penawaran dan pengeluaran
agregat dapat dicapai apabila : Y = C + I + G + (X-M)

Maka keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka

C + I + G + (X-M) = C + S +T atau I + G + X = S + T + M → Pendekatan


suntikan – bocoran

d. Perubahan-perubahan Keseimbangan

Perubahan pengeluaran rumah tangga, perubahan komponen – komponen


suntikan dan bocoran akan menimbulkan perubahan keatas keseimbangan
pendapatan nasional. Kenaikan dalam AE akan menaikkan pendapatan nasional.
Kenaikan AE juga akan menimbulkan proses multiplier sehingga pada akhirnya
menyebabkan ∆Y lebih besar dari ∆AE yang berlaku. Dalam perkonomian 4
sektor nilai multiplier lebih kecil dari pada nilai perekonomian 3 sektor karena
perekonomian terbuka impor sebanding dengan pendapatan nasional, persamaan
impornya adalah M = mY. Nilai m menyebabkan tingkat bocoran menjadi
bertambah besar. Kenaikan tabungan, pajak atau impor akan mengurangi
pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan pendapatan nasional
berkurang lebih besar akibat kenaikan bocoran.

F. Pengaruh Kebijakan Fiskal Terhadap Pendapatan Nasional


Perekonomian Tiga Sektor
Kebijakan fiskal merupakan tindakan pemerintah untuk mempengaruhi
jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

15
(APBN), yang terdiri atas penerimaan pemerintah diantaranya berupa pajak atau
Tax (Tx) dan pengeluaran pemerintah yang terdiri Government Expenditure (G)
dan Government Transfer (Tr).

Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu unsur permintaan agregat.


Konsep perhitungan pendapatn nasional dengan pendekatan pengeluaran
menyatakan bahwa ; Y = C + I + G + (X-M) , yang dikenal sebagai identitas
pendapatan nasional. Variabel Y melambangkan pendapatan nasional dan
mencerminkan penawaran agregate. Sedangkan variabel ruas kanan G
melambangkan pengeluaran pemerintah (goverment expenditures). Dengan
membandingkan nilai G terhadap Y, serta mengamatinya dari waktu ke waktu
dapat diketahui seberapa besar kontribusi pengeluaran pemerintah dalam
pembentukan permintaan agregate, dengan itu pula adapat dianalisis seberapa
penting peran pemerintah dalam perekonomian nasional (Dumairy, 1996:157).

Dari model umum pendapatan nasional dapat ditelaah bahwa kenaikan


(penurunan) pengeluaran pemerintah akan menaikan (menurunkan) pendapatan
nasional. Pengamatan empiris Adolph Wagner terhadap negara-negara Eropa,
Amerika Serikat, Jepang pada abad ke-19 menunjukan bahwa aktivitas
pemerintah dalam perekonomian cenderung semakin meningkat. Hal ini diukur
dari perbandingan pengeluaran pemerinah terhadap produk nasional. Temuan ini
yang akhirnya dinamakan Law of Growing Public Expenditures (hukum
pengeluaran pemerintah yang semakin meningkat) yang sejalan dengan hukum
Wagner (Dumairy, 1996:161).

Menurut Wagner terdapat lima hal yang menyebebakan pengeluaan


pemerintah selalu meningkat. Kelima penyebab itu adalah tuntutan peningkatan
perlindungan keamanan dan pertahanan; kenaikan tingkat pendapatan masyarakat;
urbanisasi yang mengiringi pertumbuhan ekonomi; perkembangan demokrasi; dan
ketidakefisienan birokrasi yang mengiringi perkembangan pemerintah. Hal ini
dapat dilihat dari bambar berikut (Dumairy, 1996:161) :

16
Gambar 2. 3 Grafik Pengeluaran Pemerintah
Akibat G bertambah pada prinsipnya proses multiplier government sama
dengan multiplier investment, demikian pula efeknya terhadap pendapatan
nasional. Model umum Multiplier Government Expenditure digambarkan sebagai
berikut :

Dimana : kG = koefisien multiplier G

MPC = marginal propencity to consum

Selanjutnya untuk mempengaruhi berapa besar kenaikan PN (AG) sebagai


akibat (kenaikan) pengeluaran pemerintah AG dapat ditentukan melalui rumus
berikut (Murni, 2009:84) :

Besarnya peranan pemerintah dalam perekonomian adalah karena banyak


terjadi kegagalan pasar yang disebabkan perkembangan ekonomi itu sendiri serta
terjadinya kasus eksternalitas negatif, misalnya pencemaran lingkungan, yang
menuntun pemerintah untuk mengatasinya.

17
G. Pengaruh Ekspor dan Impor Terhadap Pendapatan Nasional dalam
Perekonomian 4 Sektor
Penentu ekspor dan impor bisa dapat dilihat dari ciri – ciri dan faktor –

faktor penting yang mempengaruhinya.

a. Faktor – faktor yang menenetukan ekspor

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain. Faktor terpenting yang dapat menentukan ekspor adalah kemampuan

dari sebuah negara untuk mengeluarkan barang – barang yang dapat bersaing
dalam pasaran luar negeri.

Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1) Mutu atau kualitas dari sebuah barang.


2) Harga barang.
3) Cita rasa masyarakat.
4) Barang spesial.
5) Permintaan akan barang.
6) Teknologi.

Pendapatan nasional sebenarnya tidak begitu berpengaruh besar terhadap


ekspor karena pendapatan nasional belum tentu dapat menaikkan ekspor atau
bukan sebagai faktor penentu ekspor. Dibawah ini terdapat grafik yang
menjelaskan tentang fungsi ekspor dan perubahannya.

18
Gambar 2. 4 Fungsi Ekspor dan Perubahannya
Pada gambar 2.2 bagian (a) diatas menunjukan bahwa fungsi ekspor
adalah pengeluaran otonomi yakni tingkatannya tidak di pengaruhi oleh
pendapatan nasional. X0 menunjukan bahwa ekspor tetap dari berbagai
pendapatan nasional.

Pada gambar 2.2 bagian (b) menunjukan perubahan ekspor. X0 merupakan


fungsi ekspor semula. Apabila ekspor telah bertambah maka X0 berubah menjadi
X1. Faktor yang dapat merubahnya bisa terjadi karena perubahan cita rasa
masyarakat negara luar dan mengimpor dari dalam negara. Faktor teknologi juga
dapat berpengaruh pada peningkatan ekspor, apalagi negara tersebut pertumbuhan
ekonominya sudah berkembang pesat, maka negara tersebut dapat meningkatkan
mutu barang dan akan menambah atau meningkatkan permintaan masyarakat dari
negara peng-impor kepada negara peng-ekspor.

Pada grafik X0 ke X2 terlihat perubahan ekspor yang terjadi karena


berkurangnya daya ekspor. Kemerosotan tersebut bisa terjadi karena
berkurangnya cita rasa masyarakat atau merosotnya dalam persaingan pada
pasaran luar negri.

b. Faktor – Faktor yang Menentukan Impor

19
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor
umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke
dalam negeri.

Faktor – faktor yang menentukan impor tidak berbeda dengan faktor ekspor.
Dalam sirkulasi perekonomian terbuka, hanya sektor rumah tangga yang membeli
barang dari luar negara atau meng-impor. Namun secara praktiknya tidaklah
demikian. Sektor perusahaan dan pemerintahannya juga dapat membeli barang
impor. Sektor perusahaan membeli barang mentah dan barang modal dari luar
negeri dan sektor pemerintahan membeli barang konsumsi dan barang modal
keluar negeri. Hubungan yang berpengaruh pada impor dengan pendapatan nasioal
adalah semakin tinggi pendapatan nasioal maka semakin tinggi pula impornya.

Gambar 2. 5 Fungsi Impor dan Perubahannya


Gambar (a) diatas adalah fungsi impor bagi suatu masa tertentu, ada 2
pendekatan pada fungsi impor ini. (i) Nilai impor yang proporsional dengan
penadapatan nasional. Persamaan fungsinya adalah M = m Y dimana m

20
menggambarkan tingkat perubahan impor yang diakibatkan oleh perubahan
pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. (ii) Nilai impor yang sebagian
tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional (misal perusahaan yang membeli
barang modal diluar negeri tidak tergantung kepada pendapatan nasional).
Persamaan fungsinya M = M0 + mY dimana M0 merupakan nilai impor yang
tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional.

Gambar (b) menunjukan pada perubahan impor yang akan berlaku dari waktu
ke waktu. Jika kita lihat pada kurva (i) kecondongan impor yakni nilai m
mengalami perubahan. Seperti yang terlihat pada garis M1 dan M2. Apabila garis
M1 berubah menjadi M2 maka kecondongan untuk mengimpor berkurang.
Berkurangnya kecondongan mengimpor bisa disebabkan karena cita rasa
masyarakat yang berkurang. Selain itu, kecondongan mengimpor bertambah dapat
terlihat pada perubahan dari garis M1 ke M3 Dalam gambar b kurva (ii)
menunjukan bahwa perubahan fungsi impornya sejajar. Jadi perubahan fungsi
impor ini pengaruhnya sesuai dengan pendapatan nasional dan harga barang
dalam negeri. Dalam kurva (ii) perubahan fungsi impor M1 ke M3
menggambarkan peningkatan impor dari setiap tingkat pendapatan nasional. Jika
dilihat dari pada pendapatan nasional (Y0) itu menunjukan bahawa nilai impornya
meningkat dari Ma ke Mb. Perubahan ini bisa disebabkan oleh efek inflasi dalam
negeri. Contoh, apabila harga barang dalam negeri meningkat karena inflasi maka
masyarakat lebih memilih kepada barang impor karena harganya murah. Pada
perubahan M1 ke M2 menunjukan peningkatan impor berkurang pada setiap
tingkat pendapatan nasional. Jika dilihar dari pendapatan nasionalnya (Y0)
menunjukan impor berkurang dari Ma menjadi Mc. Contoh, pengaruh impor
berkurang karena harga dalam negeri murah dan bagusnya mutu barang tersebut.
Pada setiap pendapatan nasional, masyarakat tetap lebih memilih pada barang
dalam negeri.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi dalam sektor perusahaan,
rumah tangga dan pemerintah. Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan
menjadi beberapa cara. Cara yang pertama adalah membedakannya dengan cara pajak
langsung dan pajak tak langsung. Cara lain adalah pajak regresif, pajak proporsional dan
pajak progresif. Keseimbangan PN dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan yaitu
pendekatan pengeluaran agregat, penawaran agregat dan pendekatan suntikan
bocoran. Multiplier dalam ekonomitiga sektor dapat dibedakan kepada dua jenis yaitu
multiplier dalam sistem pajaktetap dan multiplier dalam sistem pajak proporsional.
Jenis- jenis penstabilanotomatik yang utama adalah pajak proporsional dan pajak
progresif programasuransi pengangguran. Sistem harga minimum kebijakan fiskal
diskresionerdilakukan dengan menambah pengeluaran agregat pada waktu
pengangguranmengurangi pada waktu inflasi.Sistem perekonomian tiga sektor terdiri
dari sektor

sektor rumah tangga perusahaan dan pemerintah. Campur tangan pemerintah


menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan
pendapatan nasionaldiantaranya pungutan pajak akan mengurangi pengeluaran agregat
melalui pengeluaran keatas konsumsi rumah tangga dan pajak memungkinkan
pemerintahmelakukan perbelanjaan dan hal tersebut akan menaikkan perbelanjaan
agregat.

Setelah kita membahas tentang perekonomian 4 sektor dan membandingkan dengan


sistem perekonomian lainnya disimpulkan: Untuk dapat meningkatkan pendapatan
nasional yang besar dalam

sebuah negara haruslah menggunakan sistem perekonomian 4 sektor. Ekspor barang


maupun jasa harus diperbesar atau diperbanyak dalam kapasitas atau nilainya sesuai
dengan stabilitas sumberdaya yang dimiliki negara serta komoditas yang dapat bersaing
kuat pada pasar luar negeri. Indonesia masih belum memiliki banyak komoditas
ekspornya bahkan masih sering mengimpor barang. Pada intinya, untuk dapat
meningkatkan daya eskpor dari sebuah negara, negara harus produktif dengan
komoditas yang berkualitas dan dapat bersaing dengan pasar luar negeri. Peningkatan
ekspor akan mempengaruhi pertambahan pendapatan nasional dari suatu negara.

22
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Tessalonika Sitindaon (2020/2021). Perekonomian 4 sektor ekonomi makro

https://www.studocu.com/id/document/politeknik-negeri-medan/akuntansi/
perekonomian-4-sektor-ekonomi-makro-smt-2/18367572
Studiekonomi.com Perekonomian 4 sektor
https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/perekonomian-4-sektor/
123.com, Perekonomian 3 sektor
https://123dok.com/document/wq2dm3ry-bab teori-determinasi-
pendapatan-nasional-perekonomian-tiga-sektor.html
P Farra. Academic year (2019/2020).
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/pengantar-
ekonomi-makro/keseimbangan-perekonomian-3-4-sektor/8847432
https://ahli-akuntansi.blogspot.com/p/about.html
https://ardra.biz/keseimbangan-perekonomian-tiga-sektor/

23

Anda mungkin juga menyukai