Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PENGUJIAN FREE WATER SUSPENSI SEMEN

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARIB HANANDRA TSANI
NIM : 113200110
PLUG : H

LABORATORIUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN
PENGUJIAN FREE WATER SUSPENSI SEMEN

Disusun untuk memenuhi persyaratan Praktikum Analisa Semen Pemboran


Tahun Akademik 2022/2023, Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

DISUSUN OLEH:

NAMA : ARIB HANANDRA TSANI


NIM : 113200110
PLUG : H

Yogyakarta, 16 September 2022


Disetujui oleh:
Asisten Praktikum

ADRIANSYAH ANDRA KUSUMA


NIM.113180068
5.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
5.5.1. Hasil Percobaan
 Berat Solid : 350 gram
 Jenis Aditif : CaCO3
 Berat Aditif : 9 gram
 Densitas Air : 1 gram/cc
 WCR : 46%

Tabel V-2
Tabulasi Hasil Pengujian Free Water

Kontaminan
Volume Air (ml)

Berat
Free Water
PLUG Semen
(ml)
CaCO3 (gr)

(gr)
Bentonite
(gr)

A 0 3 347 5,4
B 0 4 346 2,1
C 0 5 345 1,6
D 0 6 344 4,6
E 0 7 343 2
F 0 8 342 0,35
G 0 9 341 1,4
161
H 9 0 341 1,05
I 8 0 342 1,6
J 7 0 343
K 6 0 344
L 5 0 345
M 4 0 346
N 3 0 347
5.5.2. Perhitungan
 Berat Semen = Berat Solid – Berat Aditif
= 350 – 9
= 341 gram
%𝑊𝐶𝑅 𝑥 𝑊𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑
 Volume Air =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟
46%𝑥 350
=
1
= 161 cc
 Volume free water = 1,05 ml
5.5.3. Grafik
Kontaminan vs. Free Water
6

4
Free Water, ml

3
CaCO3
Bentonite
2

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kontaminan, gr

Grafik 5.1 Free Water vs Kontaminan


5.6. PEMBAHASAN
Praktikum minggu kedua acara pertama yaitu berjudul Pengujian Free
Water Suspensi Semen. Pengujian free water bertujuan untuk mengetahui
besarnya volume free water dari suspensi semen dan untuk mengetahui pengaruh
kontaminan terhadap volume free water. Free water merupakan air bebas yang
terpisah dari suspensi semen.
Pada praktikum ini kami menggunakan CaCo3 sebagai aditif. Pengaruh
CaCO3 terhadap suspensi semen yang dibuat adalah mengurangi kandungan free
water, karena sifatnya yang menyerap air. Berbeda hal dengan kontaminan lumpur
yang akan menambah kandungan free water pada suspensi semen, karena dalam
lumpur sendiri sudah terdapat air. Tetapi jika ditambahkan bentonite murni maka
kandungan free water juga bisa menurun.
Dari Grafik 5.1 dapat dilihat bahwa garis menunjukkan hasil yang
fluktuatif. Hasil yang fluktuatif tersebut seharusnya tidak terjadi, hal ini
dimungkinkan terjadi karena human error.
Pengujian free water dilakukan dengan menggunakan suspensi semen
dengan komposisi sebanyak 341 gram ditambahkan air 161 ml, kemudian
mencampurkan CaCO3 sebanyak 9 gram. Pencampuran dilakukan hingga bubuk
semen tercampur merata dengan air. Setelah bercampur rata kemudian dimasukan
ke dalam gelas ukur, lalu diamkan selama kurang lebih 2 jam. Setelah menunggu
selama kurang lebih 2 jam selanjutnya mencatat volume air yang terpisah dari
suspensi semen. Dari hasil percobaan yang kami lakukan free water yang
didapatkan sebanyak 1,05 ml. Percobaan ini mengguanakan prinsip pengendapan.
Free water pada semen ada tiga jenis, yaitu fully, sergregation dan
sedimentation. Fully adalah jenis free water yang doplet-doplet air mengisi
seluruh bagian semen. Segregation adalah jenis free water yang air dan semen
terpisah karena adanya gaya gravitasi, dimana semen dengan densitas yang lebih
besar berada di bawah sementara air berada diatas semen. Sementara
sedimentation semen terkumpul dibawah dan air diatasnya tetapi air dan semen
belum sepenuhnya terpisah.
Dalam operasi cementing job, volume free water yang diizinkan maksimal
3,5 ml per 250 ml suspensi semen dan menurut kadar air minimum sebesar 30 UC.
Jika volume free water lebih dari batas maksimum dapat menyebabkan micro
annulus, yaitu rongga-rongga kecil yang terbentuk pada semen akibat adanya free
water. Lubang-lubang micro annulus memiliki permeabilitas sekitar lebih kecil
dari 0.1 mD. Kumpulan microannulus yang banyak dapat menyebabkan
channeling yang memiliki permeabilitas sekitar lebih besar dari 0.1 mD.
Channeling pada semen memiliki bentuk memanjang. Sementara kumpulan
channeling akan membentuk fingering dengan bentuk yang melebar. Terjadinya
microannulus, channeling atau fingering pada semen dapat menyebabkan
permeabilitas yang tinggi pada semen sehingga dapat terjadi kontak antara fluida
formasi dengan casing sehingga dapat menyebabkan korosi pada casing. Masalah
lain yang dapat terjadi adalah dapat menurunkan kekuatan semen untuk menahan
casing karena banyaknya rongga yang terbentuk di dalam semen. Namun apabila
kadar air terlalu kecil, maka akan menyebabkan kurangnya air pada semen yang
akan berdampak pada rekah-rekahan yang akan timbul pada ikatan semen, dapat
menyebabkan friksi, dan dapat terjadi flash set (mengering sebelum mencapai
target). Maka dari itu, dalam pembuatan semen, perlu diperhatikan WCR semen
yang akan digunakan.
Terjadinya channeling dapat diketahui pada saat dilakukannya CBL
(Cement Bond Log) dan VDL (Variable Density Log). Jika jumlah channeling
melebihi batas yang telah ditetapkan perusahaan, maka akan dilakukan squeeze
cementing untuk memperbaiki semen tersebut.
Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mendesain suspensi
semen agar sesuai dengan standar yang diperlukan, tidak melebihi batas
maksimum dan batas minimum free water yang diperbolehkan. Dengan desain
semen yang tepat maka kegiatan penyemenan akan berjalan dengan baik dan
terhindar dari problem seperti micro annulus yang menyebabkan adanya pori-pori
pada semen dan jika saling berhubungan akan menjadi chanelling bahkan menjadi
lebih besar lagi menjadi fingering.
5.7. KESIMPULAN
1. Pengujian free water bertujuan untuk mengetahui besarnya volume
free water dari suspensi semen dan untuk mengetahui pengaruh
kontaminan terhadap volume free water.
2. Dari hasil pengujian didapatkan free water sebanyak 1,05 ml.
3. Pengaruh CaCO3 terhadap suspensi semen yang dibuat adalah
mengurangi kandungan free water, karena sifatnya yang menyerap air.
4. Volume free water yang diizinkan maksimal 3,5 ml per 250 ml
suspensi semen dan menurut kadar air minimum sebesar 30 UC.
5. Problem yang dihasilkan free water ialah micro annulus, chanelling,
fingering.
6. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mendesain suspensi
semen agar sesuai dengan standar yang diperlukan, tidak melebihi
batas maksimum dan batas minimum free water yang diperbolehkan.

Anda mungkin juga menyukai