Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian penebangan liar atau illegal logging adalah penebangan kayu di

hutan secara tidak sah dengan melanggar peraturan perundang-undangan, yaitu

pencurian kayu di dalam kawasan hutan negara atau pemegang izin melakukan

penebangan lebih dari jatah yang ditetapkan dalam perizinannya.Di negara-negara

berkembang, hubungan timbal balik antara hutan dan masyarakat masih sangat kuat.

Indonesia merupakan salah satu contoh negara berkembang.Ketergantungan

masyarakatnya terhadap hutan jelas masih tinggi,terutama di luar pulau Jawa,

contohnya di Kalimantan.Namun luas hutan di Indonesia menyusut setiap tahunnya.

Kementerian Kehutanan mencatat kerusakan hutan selama 2009 mencapai 1,08 juta

hektare per tahun.Ini merupakan penurunan dari tahun lalu,dimana data kerusakan

hutan melebihi 2 juta hektar per tahun.

Kalimantan merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

hasil hutannya. Sebagian besar Kalimantan merupakan kawasan hutan. Selain

menjadi sumber hasil hutan Indonesia pada umumnya, kekayaan hutan di Kalimantan

juga menjadi sumber kehidupan masyarakat lokal pada khususnya.Bagi penduduk

setempat, alamlah yang memberi mereka kehidupan. Alam telah memberikan

segalanya. Jika alam dan lingkungan dilestarikan, kehidupan mereka akan terus

berlanjut selama mereka melakukannya. Sebaliknya, jika alam dan lingkungan hidup

rusak dan terbengkalai, maka akan mengancam kelangsungan hidup mereka.

Penebangan hutan liar menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Pohon-

pohon yang ditebang secara liar tidak diperbaharui atau ditanam kembali,
mengakibatkan erosi tanah yang parah, kehilangan habitat, degradasi tanah, dan

hilangnya ekosistem yang berfungsi dengan baik. Ini berdampak negatif pada

keanekaragaman hayati dan menyebabkan gangguan pada rantai makanan. Hutan

berperan penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga

keseimbangan iklim. Penebangan liar mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap

karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen, menyebabkan peningkatan emisi

gas rumah kaca dan perubahan iklim yang lebih cepat.

Penyebab terjadinya penebangan hutan secara liar tersebut di karenakan

meningkatnya kebutuhan akan kayu baik di pasar lokal maupun internasional, serta

dipengaruhi oleh lemahnya faktor penegakan hukum yang ada di Indonesia. Sehingga

kegiatan penebangan liar ini terjadi dengan begitu mudahnya.contohnya sejumlah

kawasan Hutan Lindung Gunung Bawang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan

Barat (Kalbar) rusak akibat perambahan atau illegal logging.Kepala UPT Kesatuan

Pengelolaan Hutan (KPH) Bengkayang Henry Octavius mengatakan, dari total 11.990

hektar luas kawasan hutan lindung tersebut, 11 hektar di antaranya terdampak

pembalakan liar. Kegiatan pembalakan liar di kawasan Hutan Lindung Gunung

Bawang ditemukan setidaknya 11 hektar,” kata Henry saat dihubungi, Selasa

(8/3/2022). (https:pontianak.kompas.com).

Untuk memberantas atau mengatasi pembalakan liar ini, pemerintah telah

menetapkan berbagai kebijakan, termasuk berbagai kebijakan atau ketentuan hukum

yang terkait dengan peran serta masyarakat. kerugian baik bagi negara maupun

masyarakat, sejauh mana pemerintah khususnya masyarakat dapat membantu dan ikut

serta dalam mengatasi atau memberantas penebangan liar atau illegal

logging.Perusakan hutan yang berdampak pada kerusakan lingkungan merupakan

tindak pidana sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 108 BAB XV Undang-Undang


Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dalam pengelolaan hutan saat ini harus ditujukan untuk sebesar-besar kemakmuran

rakyat sesuai dengan semangat Pasal 33(3) UUD 1945 dimana negara menguasai

sumber daya alam termasuk hutan yang dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.

Terkait dengan peran serta masyarakat dalam membasmi penebangan liar atau illegal

logging, hal ini diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Kesadaran

masyarakat hukum sangat mendukung untuk mendukung atau berpartisipasi dalam

illegal logging dan upaya mewujudkan hutan yang lestari.

1.2 Rumusan Masalah

Penting untuk diingat bahwa kondisi normal hutan Kalimantan telah terancam

akibat penebangan hutan liar dan aktivitas manusia yang merusak. Upaya yang

komprehensif diperlukan untuk memulihkan dan mempertahankan keadaan hutan

Kalimantan ke dalam kondisi yang berkelanjutan dan alami. Pemerintah harus

meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas penebangan hutan secara liar. Tindakan

tegas dan penegakan hukum yang efektif terhadap pelaku ilegal juga harus dilakukan

untuk memberikan efek jera. Melibatkan masyarakat lokal dalam upaya

penanggulangan penebangan hutan liar sangat penting. Masyarakat dapat berperan

sebagai mata dan telinga tambahan dalam melaporkan kegiatan ilegal, serta

mendukung program rehabilitasi dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Kampanye edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

menjaga hutan dan dampak negatif penebangan hutan liar perlu dilakukan secara

berkelanjutan. Menyampaikan informasi tentang kepentingan keberlanjutan hutan,

dampak lingkungan, dan nilai ekonomi jangka panjang dari hutan dapat membantu

mengubah sikap dan perilaku masyarakat terhadap penebangan hutan liar.


Penebangan hutan secara liar adalah masalah serius yang mengancam

kelestarian lingkungan di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan

pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Berikut adalah

beberapa solusi yang dapat dilakukan:

a. Penguatan Hukum dan Penegakan Hukum: Penting untuk memperkuat

kerangka hukum yang ada dan memastikan penegakan hukum yang tegas

terhadap penebangan hutan liar. Hal ini melibatkan kerja sama antara

pemerintah, aparat penegak hukum, dan lembaga lingkungan dalam

memastikan bahwa pelaku ilegal ditindak sesuai dengan hukum.

b. Pengawasan dan Monitoring yang Ketat: Peningkatan pengawasan dan

pemantauan terhadap aktivitas penebangan hutan secara liar sangat penting.

Penggunaan teknologi seperti pemantauan satelit, penginderaan jauh, dan

sistem informasi geografis dapat membantu mengidentifikasi lokasi-lokasi

yang berpotensi terjadi penebangan liar dan memungkinkan tindakan yang

cepat untuk menghentikannya.

c. Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Melibatkan masyarakat lokal dalam upaya

konservasi hutan sangat penting. Dengan memberikan alternatif mata

pencaharian yang berkelanjutan dan melibatkan mereka dalam pengelolaan

hutan secara berkelanjutan, masyarakat akan memiliki motivasi dan tanggung

jawab untuk melindungi hutan dari aktivitas ilegal.

d. Edukasi dan Kampanye Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat

mengenai pentingnya kelestarian hutan dan dampak negatif dari penebangan

liar dapat dilakukan melalui kampanye informasi dan edukasi. Hal ini bisa

dilakukan melalui media massa, pendidikan di sekolah-sekolah, dan program-

program kesadaran lingkungan.


e. Kerjasama Internasional: Indonesia dapat bekerja sama dengan negara-negara

lain, organisasi internasional, dan lembaga donor untuk mengatasi masalah

penebangan hutan liar. Kerjasama ini dapat melibatkan pertukaran

pengetahuan, teknologi, dan sumber daya untuk meningkatkan kapasitas dalam

menghadapi tantangan ini.

f. Penegakan Sanksi dan Pemberian Insentif: Penting untuk memberikan sanksi

yang tegas kepada pelaku ilegal yang terlibat dalam penebangan hutan liar. Di

sisi lain, memberikan insentif kepada mereka yang terlibat dalam praktik

konservasi dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan juga perlu

dipertimbangkan. Insentif ini dapat berupa bantuan keuangan, akses ke pasar

yang adil, atau program-program pengembangan ekonomi lokal.

g. Restorasi Hutan: Selain menghentikan penebangan hutan liar, penting juga

untuk melakukan restorasi terhadap hutan yang telah rusak. Upaya restorasi

dapat melibatkan penanaman kembali pohon, rehabilitasi ekosistem, dan

pemulihan habitat alami untuk mendukung pemulihan ekosistem yang rusak

akibat penebangan liar.

Anda mungkin juga menyukai